• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR..."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ………... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi RINGKASAN EKSEKUTIF ……….. 1 BAB I PENDAHULUAN ... 2 1.1. Latar Belakang ... 2 1.2. Dasar Hukum ... 4 1.3. Pengertian Umum ... 5

1.4. Maksud dan Tujuan ... 6

1.5. Sasaran ... 6

1.6. Manfaat ... 6

1.7. Prinsip ... 7

1.8. Unsur Survei Kepuasan Masyarakat ... 7

BAB II METODOLOGI PENGUKURAN ... 9

2.1. Ruang lingkup ... 9

2.2. Persiapan ... 9

2.3. Pengumpulan Data ... 11

2.4. Pengolahan dan Analisis Data ... 11

BAB III DATA DAN ANALISA ... 14

3.1. Data Hasil Survei ... 14

3.2. Analisa Hasil Survei ... 16

3.3. Deskripsi Hasil Analisis ... 17

BAB IV PENUTUP ... 20

4.1. Kesimpulan ... 20

4.2. Saran ... 21

4.3 Rekomendasi ……… 21 LAMPIRAN

(3)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas lindungan dan karunia-Nya, kami telah dapat meyelesaikan penyusunan Laporan Akhir penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan publik Dinas Perumahan Rakyar dan Kawasan Permukiman Kabupaten Serang.

Laporan akhir ini secara garis besar, terdiri dari 4 (empat) bab yaitu ; pendahuluan, metodologi pengukuran, data dan analisa dan kesimpulan serta saran.

Laporan Akhir ini disusun dan disepakati untuk dijadikan dasar bagi pelaksanaan pekerjaan sesuai dan selaras dengan maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan.

Penyusunan Indeks Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) yang telah disusun, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan di Dinas Perumahan Rakyar dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang. Terima kasih kepada masyarakat dan segenap pegawai Dinas PERKIM Kabupaten Serang atas partisipasinya dalam memberikan informasi untuk melengkapi laporan ini. Semoga hasil dari laporan ini dapat memberi manfaat.

Demikian atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Serang, 2019

(4)

iii DAFTAR TABEL

Tabel 2.I Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit

Pelayanan ……….. 13

Tabel 3.1 Distribusi Frekwensi IKM bagian Dinas Perumahan Rakyar dan Kawasan Permukiman

(PERKIM) Kabupaten Serang tahun 2019 ……….. 18

Tabel 3.2 Hasil Penilaian IKM di Dinas Perumahan Rakyar dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang Tahun 2019 ………... 20

(5)

iv DAFTAR GAMBAR

3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 15

3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ………….. 15

3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ……… 16

3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ………. 16

3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan ... 17

(6)

v LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan 2. Form Kuesioner

(7)

1 RINGKASAN EKSEKUTIF

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap instansi penyelenggara negara wajib memberikan pelayanan publik berdasarkan tugas dan fungsi yang diemban. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik menyatakan bahwa pengukuran pendapat masyarakat terkait penyelenggaraan layanan public dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam setahun. Permen tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan sehingga perlu diganti oleh Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik. Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) sebagai instansi pemerintah yang menyelenggarakan layanan publik, wajib melakukan pengukuran pendapat masyarakat tersebut. Tujuan dari pelaksanaan survei indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas layanan publik. Survei dilakukan terhadap pengguna layanan publik. Indeks Kepuasan Masyarakat diukur melalui 9 (sembilan) variabel yaitu: 1) Persyaratan; 2) Sistem, Mekanisme, dan Prosedur; 3) Waktu Penyelesaian; 4) Biaya/Tarif; 5) Produk Spesifikasi; 6) Kompetensi Pelaksana; 7) Perilaku Pelaksana; 8) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan. Metode penelitian dilakukan dengan survei dengan pengukuran skala Likert. Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan publik DINAS PERKIM sebesar 85.101atau masuk kategori “Baik”. Dengan variable unsur tertinggi yaitu Biaya Tarif Pelaksanaan yang sesuai dengan nilai variabel sebesar 3,491071 sedangkan variabel dengan nilai rendah adalah mengenai kesesuaian persyaratan pelayanan yang dianggap tidak tepat sasaran menurut masyarakat yang bernilai 3,252604.

(8)

2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini instansi-instansi pemerintah dituntut untuk terus menjaga dan meningkatkan pelayanan di mata publik. Membangun pelayanan agar tetap baik, membutuhkan strategi, sarana dan prasarana untuk membentuknya. Dibutuhkan waktu tidak sedikit agar instansi tersebut memperoleh sebuah reformasi birokrasi yang diinginkan. Banyak komitmen yang harus dijalankan instansi dalam rangka menjaga pelayanan agar terus positif. Pelayanan yang baik mencerminkan dinamika instansi yang sehat, mencerminkan akuntabilitas, transparansi dan kontribusi instansi. Oleh karena itu pemerintah berperan penting untuk menyediakan layanan publik sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik pasal 1 menyebutkan bahwa “Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.

Pemerintah sebagai penyedia layanan publik bertanggungjawab dan terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Rendahnya mutu pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah menjadi citra buruk pemerintah di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat yang pernah berurusan dengan birokrasi selalu mengeluh dan kecewa terhadap layanan yang berikan. Ada sebagian masyarakat sampai saat ini masih menganggap rendah terhadap kinerja birokrasi. Akibatnya banyak pengguna layanan atau masyarakat mengambil jalan pintas menggunakan jasa calo untuk mengurus keperluannya yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan. Dengan demikian pelayanan yang diberikan secara umum belum memuaskan masyarakat. Pelayanan yang diberikan terlalu berbelit-belit dengan berbagai alasan yang kurang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan cenderung tidak efektif dan efisien. Keadaan yang demikian membuat masyarakat sebagai pengguna layanan publik tidak terpuaskan. Semua itu berakibat masyarakat enggan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan birokrasi pemerintah secara langsung.

(9)

3 Padahal tujuan utama dari pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat. Kepuasan ini dapat terwujud apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan atau lebih baik dari standar pelayanan yang ada tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui pelayanan publik adalah dengan mengukur tingkat kepuasan masyarakat. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan suatu organisasi publik adalah dengan menggunakan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Ketentuan mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tertuang dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik, tanggal 9 Mei 2017.

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) harus selalu dilakukan secara berkala. Artinya pada setiap periode waktu tertentu harus dilakukan penelitian atau perhitungan dan analisis terhadap kepuasan masyarakat akan pelayanan yang telah diberikan.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya adalah Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang, memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengatur permasalahan-permasalahan infrastruktur. Sehingga sangat diharapkan oleh masyarakat, bahwa Dinas Perumahan Rakyat Dan

(10)

4 Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang dapat melakukan pendataan, penataan, memberikan penjelasan, pemberdayaan, pelayanan, dan pengawasan yang sesuai dan juga melakukan pengembangan-pengembangan serta senantiasa memenuhi kebutuhan layanan jasa sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Pengukuran atau analisis Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang belum dilakukan secara berkala, dengan demikian berkewajiban untuk menyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Selain diperlukan untuk mengetahui perkembangan kinerja unit pelayanan di dalam Instansi Pemerintah, juga sebagai alat kendali yang memadai untuk mengetahui aspirasi yang berkembang di masyarakat, khususnya masyarakat pengguna jasa perizinan. Para pemangku kepentingan menyadari sepenuhnya bahwa pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah, dewasa ini masih banyak kelemahannya. Oleh karena itu, secara umum, pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah dirasakan masih belum dapat memenuhi harapan konsumennya.

Dalam rangka mengevaluasi kinerja pelayanan publik, Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Umum Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayan Publik.

Mengacu pada hal tersebut, maka Tim Survei dan Pengolah Data Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang telah melaksanakan pengukuran Survei Kepuasaan Masyarakat terhadap pelayanan pada unit pelayanan penyediaan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu)

1.2. Dasar Hukum

1. Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Prinsip Pelayanan 2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KEPMENPAN) Nomor 25 Tahun

2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat;

3. KEPMENPAN Nomor 63 tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

(11)

5 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16

tahun 2014 tentang Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik.;

1.3. Pengertian Umum

Sesuai Pedoman Umum Penyusunan Survei Kepuasaan Masyarakat (SKM) terdapat beberapa pengertian yang perlu dijelaskan, yaitu:

tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat). nilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yag diberikan kepada aparatur penyelenggara pelayanan publik.

lembaga independent, yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

BUMN/BUMD dan BHMN.

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

nan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(12)

6 dilokasi unit pelayanan, atau yang pernah melakukan pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari kegiatan Pengukuran Survei Kepuasaan Masyarakat adalah mengetahui dan mempelajari kinerja pelayanan dalam sosialisasi dan penyuluhan mengenai Keluarga Berencana sehingga memperoleh gambaran untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik sesuai peraturan perundangundangan, selain itu untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan melalui hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.

1.5. Sasaran

Hasil yang ingin dicapai dari Survei Kepuasan Masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;

a. Mengukur tingkat kepuasan masyarakat;

b. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna, dan

c. Tumbuhnya kreativitas, partisipasi dan peran serta masyarakat sebagai pengguna layanan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

1.6. Manfaat

Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat secara periodik, dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

a) Diketahui Survei Kepuasan Masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada Unit penyediaan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu)

b) Diketahui kelemahan maupun kekurangan dari masing-masingunsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;

(13)

7 c) Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit

pelayanan publik secara periodik;

d) Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan; e) Munculnya persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan dalam upaya

peningkatan kinerja pelayanan;

f) Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

1.7. Prinsip

Dalam melaksanakan survei kepuasan masyarakat, dilakukan dengan memperhatikan prinsip: a) Transparan, hasil survei kepuasan masyarakat dipublikasikan dan mudah diakses oleh

seluruh masyarakat.

b) Partisipatif, survei dilaksanakan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan hasil survei yang sebenarnya.

c) Akuntabel, hal – hal yang diatur dalam survei kepuasan masyarakat dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara benar dan konsisten kepada pihak yang berkepentingan berdasarkan kaidah umum yang berlaku.

d) Berkesinambungan, survei dilaksanakan secara berkala yakni setahun 2 (dua) kali dan berkelanjutan untuk mengetahui perkembangan peningkatan kualitas pelayanan.

e) Keadilan, pelaksanaan survei kepuasan masyarakat menjangkau semua pengguna layanan tanpa membedakan status ekonomi, budaya, agama, golongan, dan lokasi geografis serta perbedaan kapabilitas fisik dan mental.

f) Netralitas, surveyor tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi, golongan, dan tidak berpihak.

1.8. Unsur Survei Kepuasan Masyarakat

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017, yang kemudian dikembangkan menjadi 9 unsur yang "relevan”, “valid" dan "reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran survey kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan Pelayanan, adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

(14)

8 2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Pelayanan, adalah tata cara pelayanan yang dibakukan

bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.

3. Waktu Penyelesaian, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

4. Biaya/Tarif, adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, adalah hasil pelayanan yang telah diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi Pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.

7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

8. Penanganan Pengaduan, saran dan masukan, yaitu tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

9. Sarana dan prasarana, yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Sarana digunakan untuk benda yang bergerak dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak.

(15)

9

BAB II

METODOLOGI PENGUKURAN 2.1. Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat dilaksanakan pada unit pelayanan penyediaan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) lingkup Dinas Perkim Kabupaten Serang.

2.2. Persiapan

2.2.1. Penetapan Pelaksana

Pelaksananaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) lingkup Dinas Perkim Kabupaten Serang dilaksanakan secara swakelola sehingga dibentuk Tim Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilakukan melalui SK tentang Pembentukan Tim Penyusun Survei Kepuasan Masyarakat dan Standar Pelayanan Publik Lingkup Dinas Perkim Kabupaten Serang, dengan susunan tim sebagai berikut: Nama lengkap dan Gelar Posisi Dalam Kegiatan Bidang Keahlian Keterangan

Rd. Nia Kania Kurniawati, M.Si Peneliti utama Komunikasi Organisasi Tenaga Ahli Riswanda, MPA Anggota Peneliti Kebijakan Publik Tenaga Ahli Gabriella, S.Kom

Tim Surveyor Statistik Tenaga

Pendukung Lela Alfulailah

Tim Surveyor Administratif Tenaga Pendukung Dinda Anisya Rinalty

Anggota Tim Sekretariat Tenaga

Pendukung Ardan Amardian

Anggota Tim Sekretariat Tenaga

Pendukung

Kemudian Tim penyusun SKM melakukan konsultasi dengan pihak Bidang Layanan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) untuk membahas rencana pelaksanaan dan draft quisioner. Setelah itu Tim penyusunan SKM menyusun jadwal pengumpulan data. Lalu Tim penyusunan SKM berkoordinasi dengan Koordinator Bidang Air

(16)

10 Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) Dinas PERKIM Kabupaten Serang terkait pengumpulan data.

2.2.2. Penyiapan bahan.

Dalam penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) digunakan daftar pertanyaan (kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat pemanfaat layanan. Kuesioner disusun berdasarkan jenis layanan yang disurvei yaitu pelayanan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) lingkup DKBP3A Kabupaten Serang. Bentuk Kuesioner sebagaimana terlampir.

Kuesioner dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:

Bagian I : Berisi judul kuesioner dan nama layanan yang dilakukan survei.

Bagian II : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk menganalisis profil responden dalam kaitannya dengan persepsi (penilaian) responden terhadap layanan yang diperoleh. Selain itu terdapat kolom waktu/jam responden saat disurvei.

Bagian III : Berisikan daftar pertanyaan terstruktur yang berisikan jawaban dengan pilihan berganda (pertanyaan tertutup).

Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap pertanyaan unsur pelayanan dalam kuesioner berupa pertanyaan pilihan berganda yang Bersifat kualitatif dan secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik sampai dengan tidak baik.

Pembagian jawaban dibagi dalam 4 (empat) kategori, yaitu: 1. tidak setuju, diberi nilai persepsi 1;

2. kurang setuju, diberi nilai persepsi 2; 3. setuju, diberi nilai persepsi 3;

4. sangat setuju, diberi nilai persepsi 4.

(17)

11 Responden dipilih secara acak yang ditentukan sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan. Kriteria untuk responden Survei Kepuasan Masyarakat merupakan pengguna layanan pada unit pelayanan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu). Penerima layanan didefinisikan sebagai orang sudah pernah (paling lama empat bulan terakhir) mendapat pelayanan pada unit pelayanan tersebut. Besaran sampel dan populasi menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan (terlampir). Untuk jumlah responden yang diambil pada semua kecamatan yang mendapatkan layanan adalah 384 Responden yang telah ditentukan masing – masing responden pada setiap Wilker unit layanan sesuai cakupan wilayah dan populasi.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2019 di 28 (dua puluh delapan) Satwas/Wilker lingkup Dinas PERKIM Kabupaten Serang yang melaksanakan layanan Air Bersih, Pengolahan Air Limbah dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu), kecuali Kecamatan Petir yang belum tersentuh layanan ini.

2.3. Pengumpulan Data

2.3.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan survei kepada masyarakat yang menjadi penerima layanan dari unit pelayanan KIE KB sebanyak 384 responden. Kegiatan pengumpulan data telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif, perlu ditanyakan kepada masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yang telah ditetapkan.

2.3.2. Pengisian kuesioner

Pengisian kuesioner dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu:

Dilakukan sendiri oleh responden sebagai penerima layanan dan hasilnya dikumpulkan di tempat yang telah disediakan.

wawancara kepada responden sebagai penerima layanan.

2.4. Pengolahan dan Analisis Data

Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel. Proses dan analisis data sesuai dengan petunjuk dalam Keputusan MENPAN Nomor 14 tahun 2017, sehingga sudah sesuai dengan standar nasional.

(18)

12 Survei Kepuasan Masyarakat dapat dilakukan penyesuaian dengan kondisi spesifik unit pelayanan, selanjutnya data diolah dengan uji statistik untuk memperoleh informasi yang lebih baik terhadap data yang didapat sehingga hasil survei dapat lebih bermanfaat.

2.4.1. Metode Pengolahan Data

Nilai SKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut: Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan, digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah Bobot 1 Bobot nilai rata–rata tertimbang = ___________ = __ = N Jumlah Unsur X N = bobot nilai per unsur

Contoh: jika unsur yang dikaji sebanyak 9 (sembilan) unsur Jumlah bobot 1

Bobot nilai rata–ratatertimbang = _________ = _____ = 0,11 Jumlah unsur 9

Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

Total dari nilai persepsi Per Unsur

SKM = _____________________________ x nilai penimbang Total Unsur yang Terisi

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25 –100, maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

(19)

13 Tabel 2.1

Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL (NI) NILAI INTERVAL KONVERSI (NIK) MUTU PELAYANAN (X) KINERJA UNIT PELAYANAN (Y) 1 1,00 – 2,5996 25 – 64,99 D Tidak baik 2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik 3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik 4 3,5324 -4,00 88,31 – 100,00 A Sangat baik

Sumber : KEPMEN PAN Nomor 14 Tahun 2017

Jadwal Pelaksanaan

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2

1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan

a. Pemahaman KAK

b. Penjabaran Metodologi dan Pendekatan Studi

c. Penjabaran Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan d. Persiapan Survey

Lapangan

2. Tahap Survey dan Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data Primer b. Pengumpulan Data

(20)

14

3. Tahap Perancangan Survey IKM

a. Kompilasi Data b. Analisa Data

4. Tahap Rinci Survey IKM 5. Tahap Pelaporan

(21)

15 BAB III

DATA DAN ANALISA

3.1 Data Hasil Survei a. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin

Dari gambar 3.1 terkait karakteristik responden menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa dari total 384 responden terdiri dari mayoritas laki-laki sebesar 51%,dan 49% perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang memberikan respon survey adalah laki-laki. 2. Status Pernikahan 51% 49%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan 92% 5% 3%

Status Pernikahan

Menik ah Belum Menik ah

(22)

16 Dari Gambar 2 terkait karakteristik responden menurut status pernikahan menunjukkan bahwa dari total 384 responden mayoritas sudah meniikah sebesar 92%

3. Agama

Gambar 3.3 menunjukkan penduduk di wilayah 29 kecamatan di Kabupaten Serang mayoritas beragama Islam.

4. Usia

Gambar 3.4 menunjukkan persentase karakteristik responden menurut umur. Persentase umur responden paling banyak terdapat pada rentang umur 44-52 tahun yaitu sebanyak 125 responden, diikuti dengan rentang kelompok umur 35 - 43tahun sebanyak 125 orang, 0 20 40 60 80 100 120 140 17-25 tahun 26-34 tahun 35-43 tahun 44-52 tahun >52 tahun 28 52 125 128 51

(23)

17 5. Pendidikan

Karakteristik responden terkait tingkat pendidikan dibagi menjadi 6 kategori yaitu Tidak sekolah/tamat SD, SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana/Pascasarjana. Adapun jumlah responden dengan tingkat pendidikan SD yang mengisi kuisioner Survei Kepuasan Masyarakat sejumlah 90 (23%) sedangkan SMP adalah 105 (27%), sedangkan mayoritas penerima layanan Dinas Perkim lulusan SMA sejumlah 144 (37%)

6. Pekerjaan Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD, 37 SD/Sederajat, 90 SLTP/Sederajat, 105 SLTA/Sederajat, 144 Diploma, 1 Sarjana/Pascasarj ana, 7 1% 1% 7% 6% 1% 21% 10% 1% 1% 50% 1%

PEKERJAAN

PNS/TNI/POLRI Pensiunan PNS/TNI/Polri Pedagang/Wirausaha Pegawai Swasta

Pendidik (Guru, Dosen, dll) Buruh

Petani/Nelayan Supir, Ojeg, dll

(24)

18 Ketersebaran jenis pekerjaan responden dapat dilihat dari 11 jenis pekerjaan antara lain Swasta, Wirausaha, Nelayan, PNS, TNI, POLRI, dan lainnya. Mayoritas kedua sebanyak 21% responden adalah buruh . Dan yang paling terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 50%

2.2 PERHITUNGAN

Dalam pencarian data dari responden peneliti menggunakan format angket seperti yang dijelaskan diatas. Dari format angket setelah diisi nilai persepsi oleh responden, maka dilakukan Pemeriksaan data (Editing), Penandaan data (Coding), Rekonstruksi data (reconstruction), sampai dengan pengolahan data, dan ditabulasikan dalam bentuk tabel dimana kolom satu kebawah menunjukkan nomor urut responden ke satu sampai dengan ke 100, kolom 2 sampai dengan kolom 10 kebawah menunjukkan nilai persepsi responden terhadap unsur indikator pelayanan ke satu sampai ke delapan.

Kemudian dilanjutkan menyusun dalam bentuk tabel distribusi frekwensi seperti berikut ini :

Tabel 3.1

Distribusi Frekwensi IKM bagian Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang

No. Unsur Dimensi Pelayanan Nilai Rerata

Mutu Pelayanan

Kinerja Unit Pelayanan

1 Kesesuaian persyaratan pelayanan 3,25 B Baik 2. Sistem, mekanisme, dan prosedur

pelayanan.

3,38 B Baik

3. Waktu penyelesaian pelayanan 3,43 B Baik

4. Biaya /tarif pelayanan 3,49 B Baik

5. Produk spesifikasi jenis pelayanan 3,30 B Baik

(25)

19

7. Perilaku pelaksana pelayanan 3,45 B Baik

8. Penanganan pengaduan, saran, dan

masukan 3,42 B Baik

2.3 DESKRIPSI HASIL ANALISIS

Kepuasan Masyarakat (IKM) dibutuhkan menghitung bobot nilai rata-rata tertimbang atau disebut nilai penimbang, yang tergantung dari jumlah unsur indikator layanan yang dievaluasi. Dalam penelitian ini instrumen angket yang dipakai memiliki 9 (sembilan) unsur indikator layanan.

Ke-8 indikator tersebut adalah indikator Kesesuaian persyaratan pelayanan,

Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan, Waktu penyelesaian pelayanan, Biaya /tarif pelayanan, Produk spesifikasi jenis pelayanan, Kompetensi pelaksana, Perilaku pelaksana pelayanan, dan Penanganan pengaduan, saran, dan masukan.

Dalam penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terdapat 8 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama yaitu 0,125 yang didapat dari jumlah bobot dibagi jumlah unsur. Berdasarkan data yang dihimpun, ke-8 indikator memiliki nilai unsur yang berbeda diantaranya.

Kesesuaian Pelayanan memiliki nilai unsur 3,25, Prosedur pelayanan memiliki nilai unsur 3,38, Kecepatan pelayanan memiliki nilai unsur 3,43, Kewajaran biaya pelayanan memiliki nilai unsur 3,49, Kesesuaian Produk Pelayanan memiliki nilai unsur 3,30, Kemampuan petugas pelayanan memiliki nilai unsur 3,48, Kesopanan dan

(26)

20 keramahan petugas memiliki nilai unsur 3,45. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan memiliki nilai unsur 3,42.

Nilai indeks = ( 3,25x 0,125) + (3,38 x 0,125) + (3,43 x 0,125) + (3,49 x 0,125) + (3,30 x 0,125) + (3,48 x 0,125) + (3,45 x 0,125) + (3,42 x 0,125) = 3.2585

.

Berdasarkan pengolahan data survei IKM Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang tahun 2019, diperoleh Nilai IKM unit pelayanan publik Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hasil Penilaian IKM di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang Tahun 2019 NILAI PELAYANAN PENILAIAN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 Jumlah Kuesioner 384 Jumlah Nilai 4496 3899 3958 9384 5073 6699 13264 6571

(27)

21 Per Unsur NRR Per Unsur 3,252604 3,384549 3,435764 3,491071 3,302734 3,489063 3,454167 3,422396 NRR Tertimbang 0,406576 0,423069 0,42947 0,436384 0,412842 0,436133 0,431771 0,427799 Jumlah NRR IKM tertimbang 3,40403 Nilai IKM 85,101

Sumber : Data diolah

Dengan demikian nilai indeks pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Nilai IKM setelah dikonversi = nilai indeks x nilai penimbang = 3,40408 x 25 = 85,101

b. Dari perhitungan tabel di atas (Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM) memperlihatkan bahwa nilai mutu pelayanan publik Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang dengan jumlah responden sebanyak 384 orang pada tahun 2019 dapat diketahui bahwa dengan nilai IKM sebesar 85,101, hal ini menunjukkan mutu pelayanan dan kinerja pelayanan dikatakan B (baik).

c. Berdasarkan rumus nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan PERMEN PAN Nomor 14 Tahun 2017 yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terdapat 8 unsur atau indikator yang dikaji, maka dapat diketahui dengan nilai indeks sebesar 3,40403.

BAB IV PENUTUP

(28)

22 4.1 KESIMPULAN

Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan teknik perhitungan indeks kepuasan masyarakat, maka dihasilkan gambaran tentang posisi tingkat pelayanan serta persoalan-persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pelayanan di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Serang.

Nilai rerata terendah pada Kesesuaian persyaratan pelayanan yaitu, 3,25. Sedangkan Dimensi “biaya atau tarif pelayanan” atau U4 menempati nilai kepuasan tertinggi (3,49) dalam kajian IKM, dapat berarti sebuah indikasi positif respon masyarakat dimana hasil pelayanan yang diterima atau dirasakan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan tidak dibebani oleh biaya besar atau sesuai dengan yang didapatkan/ Hal ini juga juga merupakan nilai lebih dari penilaian masyarakat sekaligus indikator tambahan diluar tolok ukur Kepmenpan RI no 63 tahun 2003 terpaut pelayanan publik berikut pimpinannya yang berkualitas.

Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang dalam hal ini menunjukkan pemanfaatan optimal di dalam memperbaiki layanan-layanan yang ada. Oleh karena itu, diharapkan pelayanan tersebut semakin maksimal sebagai bentuk basis penyediaan layanan (service provision). Merujuk pada parameter Kepmenpan RI, nilai tertinggi lainnya yaitu “kejelasan petugas pelayanan” mengindikasikan kepuasan masyarakat pada keberhasilan penyederhanaan prosedur, yang umumnya dipersepsikan prosedural birokratis pada layanan publik di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM)Serang

Irisan dari indeks penilaian tertinggi dan terendah Kepuasan Masyarakat Kota Serang dapat disintesiskan sementara sebagai perbaikan ceruk (gap) antara proses persyaratan mendapatkan fasilitas dari Dinas PERKIM dan biaya layanan, dalam hal ini berkisar pada produk yang diberikan kepada masyarakat yang belum sesuai dengan yang diinginkan. Persepsi masyarakat terhadap sebuah layanan publik dapat dihubungkan dengan harapan masyarakat atas layanan tersebut.

Walaupun demikian secara menyeluruh, tingkat pelayanan perizinan di Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Serang sudah masuk dalam kategori baik dengan nilai IKM 85,101.

Selanjutnya, apabila indeks kepuasan masyarakat ini akan dijadikan acuan untuk melakukan peningkatan kualitas (improvement) pada layanan Dinas Perumahan Rakyat Dan

(29)

23 Kawasan Permukiman (PERKIM)Kabupaten Serang, maka unsur-unsur yang mendapat nilai rata-rata (Mean) di bawah 3,30 dapat menjadi prioritas dalam program improvement di tahun 2020.

Adapun unsur tersebut adalah Unsur : 1. Kesesuaian persyaratan pelayanan 2. Produk Spesifikasi Pelayanan

Sebagai masukan tambahan, masyarakat penerima layanan Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang diminta untuk memberikan masukan dan kritik di luar pertanyaan baku dalam kuesioner. Beberapa masukan dan kritik yang disampaikan antara lain: tidak meratanya pelayanan sampai ke pelosok-pelosok desa yang diberikan dinas dan informasinya tidak sampai ke banyak masyarakat. Jadi sebaiknya penanganan ini bisa ditindaklanjuti lebih serius dan melalui jalur yang bisa diakses oleh banyak orang, antara lain lewat hotline WA atau no telepon bebas pulsa.

4.2 SARAN

Mengacu pada prioritas unsur layanan yang harus ditingkatkan, maka perbaikan kinerja yang dapat dilakukan untuk memenuhi tuntutan kepuasan pelanggan, antara lain :

1) Membuat matrik kebutuhan SDM dan kompetensi SDM. 2) Melatih petugas tentang pelayanan prima.

3) pemenuhan fasilitas pendukung pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4.3 REKOMENDASI

Jika persepsi adalah lebih besar dibanding harapan maka dapat dikatakan layanan public tersebut sudah cukup baik atau memuaskan (perceived service > expected service). Sebaliknya, jika harapan masyarakat lebih besar disbanding kenyataan layanan yang diterima (perceived

service < espected service) maka layanan bisa dikategorikan belum cukup baik. Oleh sebab itu,

penelitian ini merekomendasikan perlunya kajian lebih lanjut terpaut pendalaman pencarian insights persepsi dan harapan masyarakat Kota Serang atas penyediaan layanan yang selama ini diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Kabupaten Serang.

(30)

24 Demikian laporan hasil akhir Indeks Kepuasan Masyarakat ini dibuat sebagai bahan informasi bagi Dinas beserta segenap jajarannya dan sebagai tolak ukur untuk mengambil kebijakan-kebijakan maupun upaya peningkatan mutu pelayanan dalam pelaksanaan tugas dimasa mendatang untuk terwujudnya Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (PERKIM) yang berkualitas dalam meningkatkan pelayanan publik diwilayah Kabupaten Serang.

(31)

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN

PERMUKIMAN

DI KABUPATEN SERANG

Kabupaten Serang

2019

(32)

Pemerintah sebagai penyedia layanan publik

bertanggungjawab dan terus berupaya untuk

memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat. Rendahnya mutu pelayanan

publik yang diberikan oleh aparatur

pemerintah menjadi citra buruk pemerintah di

tengah masyarakat. Sebagian masyarakat yang

pernah berurusan dengan birokrasi selalu

mengeluh dan kecewa terhadap layanan yang

berikan

(33)

Padahal tujuan utama dari pelayanan publik

adalah kepuasan masyarakat. Kepuasan ini

dapat terwujud apabila pelayanan yang

diberikan sesuai dengan standar pelayanan

yang ditetapkan atau lebih baik dari standar

pelayanan yang ada tersebut.

(34)

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk

mengetahui pelayanan publik adalah dengan

mengukur tingkat kepuasan masyarakat. Salah

satu metode yang digunakan untuk

mengetahui kualitas pelayanan suatu

organisasi publik adalah dengan menggunakan

Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

(35)

Ketentuan mengenai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) tertuang dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24

Februari 2004 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14

tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan

Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

Publik, tanggal 9 Mei 2017.

(36)

Revolusi Industri 4.0 berjalan sehaluan dengan

society 5.0

Tuntutan baru service quality

Meningkatnya public interest, public wants,

(37)

Perceived service—expected service

PS > ES = quality service

PS = ES = standard service

PS < ES = low service

(38)

Mengetahui persepsi pengguna layanan

Kesepadanan antara layanan yang diberikan

dengan harapan pengguna

Menentukan prioritas perhatian perbaikan

layanan

Menutup gap antara penyedia layanan dan

pengguna layanan

(39)

1.

Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih

2.

Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah

3.

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(40)

Desain bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur

pelayanan dalam kuesioner, berupa jawaban

pertanyaan pilihan berganda.

Bentuk pilihan jawaban pertanyaan kuesioner bersifat

kualitatif untuk mencerminkan tingkat kualitas

pelayanan. Tingkat kualitas pelayanan di mulai dari

sangat baik/puas sampai dengan tidak baik/puas.

Pembagian jawaban dibagi dalam 4 (empat) kategori,

yaitu:

1) tidak baik, diberi nilai persepsi 1;

2) kurang baik,diberi nilai persepsi 2;

3) baik, diberi nilai 3;

(41)

NILAI

PERSEPSI

NILAI

INTERVAL

(NI)

NILAI

INTERVAL

KONVERSI

(NIK)

MUTU

PELAYAN

AN (X)

KINERJA UNIT

PELAYANAN

(Y)

1

1,00 – 2,5996

25 – 64,99

D

Tidak baik

2

2,60 – 3,064

65,00 – 76,60

C

Kurang baik

3

3,0644 – 3,532

76,61 – 88,30

B

Baik

4

3,5324 -4,00

88,31 – 100,00

A

Sangat baik

(42)

NO

Unsur SKM

Nilai Unsur SKM

1.

Persyaratan

A

2.

Sistem,Mekanisme,dan Prosedur

B

3.

Waktu Penyelesaian

C

4.

Biaya/Tarif

D

5.

Produk Spesifikasi jenis pelayanan

E

6.

Kompetensi pelaksana

F

7.

Perilaku pelaksana

G

8.

Penanganan Pengaduan, Saran dan

Masukan

H

(43)

51% 49%

Jenis Kelamin

(44)

92% 5% 3%

Status Pernikahan

Menikah Belum Menikah Pernah Menikah

(45)

Islam, 383

Katholik, 0 Protestan, 1 Hindu, 0 Budha, 0

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

(46)

Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD, 37 SD/Sederajat, 90 SLTP/Sederajat, 105 SLTA/Sederajat, 144 Diploma, 1 Sarjana/Pascasarjana, 7

(47)

1% 1% 7% 6% 1% 21% 10% 1% 1% 50% 1%

PEKERJAAN

PNS/TNI/POLRI Pensiunan PNS/TNI/Polri Pedagang/Wirausaha Pegawai Swasta

Pendidik (Guru, Dosen, dll) Buruh

Petani/Nelayan Supir, Ojeg, dll Pelajar/Mahasiswa Ibu Rumah Tangga Lainnya

(48)

0 20 40 60 80 100 120 140 17-25 tahun 26-34 tahun 35-43 tahun 44-52 tahun >52 tahun 28 52 125 128 51

(49)

No

.

Unsur Dimensi Pelayanan

Nilai

Rerata

Mutu

Pelayanan

Kinerja Unit

Pelayanan

1

Kesesuaian

persyaratan

pelayanan

3.25

B

Baik

2.

Sistem,

mekanisme,

dan

prosedur pelayanan.

3.38

B

Baik

3.

Waktu penyelesaian pelayanan

3.43

B

Baik

4.

Biaya /tarif pelayanan

3.49

B

Baik

5.

Produk

spesifikasi

jenis

pelayanan

3.30

B

Baik

6.

Kompetensi pelaksana

3.48

B

Baik

7.

Perilaku pelaksana pelayanan

3.45

B

Baik

8.

Penanganan

pengaduan,

saran, dan masukan

3.42

B

Baik

(50)

NILAI PELAYANAN

PENILAIAN

U1

U2

U3

U4

U5

U6

U7

U8

Jumlah

Kuesioner

384

Jumlah Nilai

Per Unsur

4496

3899

3958

9384

5073

6699

13264

6571

NRR

Per

Unsur

3.252604 3.384549 3.435764 3.491071 3.302734 3.489063 3.454167 3.422396

NRR

Tertimbang

0.406576 0.423069 0.42947 0.436384 0.412842 0.436133 0.431771 0.427799

Jumlah NRR

IKM

tertimbang

3.40403

Nilai IKM

85.101

(51)
(52)

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik;

b. bahwa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan sehingga perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik;

(53)

-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 517);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK.

Pasal 1

(1) Penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan Masyarakat secara berkala minimal 1 (satu) kali setahun.

(2) Survei dilakukan untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat.

Pasal 2

Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap unit penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan indikator dan metodologi survei yang sudah ditentukan.

(54)

-3-

Pasal 3

(1) Dalam melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat, unit penyelenggara dapat bekerjasama dengan lembaga lain. (2) Lembaga lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

yaitu lembaga yang memiliki kredibilitas dan reputasi di bidang penelitian dan survei.

Pasal 4

(1) Penyelenggara pelayanan publik wajib mempublikasikan hasil Survei Kepuasan Masyarakat.

(2) Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat dilaporkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pasal 5

Laporan hasil Survei Kepuasan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) digunakan sebagai dasar penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat secara nasional oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pasal 6

Penyelenggara wajib melaksanakan evaluasi terhadap hasil survei kepuasan masyarakat dari Unit Pelayanan Publik.

Pasal 7

Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(55)

-4-

Pasal 8

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, unit penyelenggara pelayanan publik yang sedang melaksanakan proses penyusunan survei kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik, diselesaikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

(2) Apabila penyusunan survei kepuasan masyarakat telah selesai dilaksanakan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku maka hasilnya tetap berlaku.

Pasal 9

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Berita Negara Tahun 2014 Nomor 616), dicabut dan diyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(56)

-5-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2017

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd ASMAN ABNUR

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Mei 2017

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 708 Salinan Sesuai Dengan Aslinya

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik,

(57)

-6-

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 14 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK.

PEDOMAN

PENYUSUNAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan, maka unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini dirasakan belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan jejaring sosial. Tentunya keluhan tersebut, jika tidak ditangani memberikan dampak buruk terhadap pemerintah. Lebih jauh lagi adalah dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.

Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan.

Mengingat unit layanan publik sangat beragam, untuk memperoleh Indeks Pelayanan Publik secara nasional maka dalam melakukan Survei Kepuasan Masyarakat diperlukan metode survei yang seragam sebagimana diatur didalam pedoman ini.

Selama ini, dalam melakukan survei kepuasan masyarakat menggunakan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan

(58)

-7-

Pelayanan Publik. Peraturan ini dipandang tidak operasional dan memerlukan penjabaran teknis dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, Peraturan ini dipandang perlu untuk disesuaikan dengan metode survei yang aplikatif dan mudah untuk dilaksanakan. Selain itu, Peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan pedoman yang jelas dan tegas bagi penyelenggara pelayanan publik.

B. Tujuan

Peraturan ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.

C. Sasaran

1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan.

2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam menyelenggarakan pelayanan publik.

4. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

D. Prinsip

Dalam melaksanakan survei kepuasan masyarakat, dilakukan dengan memperhatikan prinsip :

1. Transparan

Hasil survei kepuasan masyarakat harus dipublikasikan dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

2. Partisipatif

Dalam melaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat harus melibatkan peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan hasil survei yang sebenarnya.

3. Akuntabel

Hal-hal yang diatur dalam Survei Kepuasan Masyarakat harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara benar dan konsisten kepada pihak yang berkepentingan berdasarkan kaidah umum yang berlaku.

(59)

-8-

Survei Kepuasan Masyarakat harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk mengetahui perkembangan peningkatan kualitas pelayanan.

5. Keadilan

Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat harus menjangkau semua pengguna layanan tanpa membedakan status ekonomi, budaya, agama, golongan dan lokasi geografis serta perbedaan kapabilitas fisik dan mental.

6. Netralitas

Dalam melakukan Survei Kepuasan Masyarakat, surveyor tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi, golongan, dan tidak berpihak.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Penyusunan SKM Penyelenggara Pelayanan Publik pada Peraturan ini, meliputi Metode Survei, Pelaksanaan dan Teknik Survei, Langkah-Langkah Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat, Langkah-Langkah Pengolahan Data, Pemantauan, Evaluasi dan Mekanisme Pelaporan Hasil Penilaian Indeks Survei Kepuasan Masyarakat, Analisa Hasil Survei dan Rencana Tindak Lanjut.

F. Unsur SKM dalam peraturan ini meliputi: 1. Persyaratan

Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. 2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.

3. Waktu Penyelesaian

Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. 4. Biaya/Tarif *)

Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

(60)

-9-

Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi Pelaksana **)

Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

7. Perilaku Pelaksana **)

Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

9. Sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).

Catatan:

*) Unsur 4, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika dalam suatu peraturan perundangan biaya tidak dibebankan kepada penerima layanan (konsumen). Contoh: pembuatan KTP, biaya oleh UU dinyatakan gratis.

**) Unsur 6 dan Unsur 7, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika jenis layanan yang akan disurvei berbasis website.

G. Manfaat

Dengan dilakukan SKM diperoleh manfaat, antara lain:

1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggara pelayanan publik;

2. Diketahui kinerja penyelenggara pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;

3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya tindak lanjut yang perlu dilakukan atas hasil Survei Kepuasan Masyarakat;

(61)

-10-

hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah;

5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan;

6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

H. Pengertian Umum

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

2. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat).

3. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.

4. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah unsur-unsur yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

5. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh pemberi layanan secara berkala setiap 3 (tiga) bulanan (triwulan), atau 6 (enam) bulan (semester) atau minimal 1 (tahun) sekali.

6. Lembaga lain adalah lembaga pemerintah atau nonpemerintah yang secara hukum berkedudukan di Indonesia yang memiliki kredibilitas dan akreditasi yang jelas dibidang penelitian dan survei. Misalnya lembaga penelitian yang ada di universitas/perguruan tinggi.

7. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai peraturan peraturan perundang-undangan.

8. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.

9. Kepuasan masyarakat adalah hasil pendapat dan penilaian masyara- kat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada aparatur penyelenggara pelayanan publik.

(62)

-11-

10. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan survei kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan

11. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.

12. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah.

14. Instansi Pemerintah adalah Instansi pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.

BAB II

METODE SURVEI

A. Periode Survei

Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik terhadap layanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Survei ini, dapat dilakukan secara tetap dengan jangka waktu (periode) tertentu. Survei dapat dilakukan setiap 3 bulanan (triwulan), 6 bulanan (Semester) atau 1 (satu) tahun. Penyelenggara pelayanan publik setidaknya minimal melakukan survei 1 (satu) tahun sekali.

Survei ini bersifat komprehensif dan hasil analisa survei dipergunakan untuk melakukan evaluasi kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan. Selain itu, hasil survei dipergunakan untuk bahan kebijakan terhadap pelayanan publik dan melihat kecenderungan (trend) layanan publik yang telah diberikan penyelenggara kepada masyarakat serta kinerja dari penyelenggara pelayanan publik. Dalam hal penyelenggara menggunakan metode survei ini, maka metode ini harus dinyatakan di dalam laporan. Pengolahan dan analisa hasil survei agar mengikuti cara pengolahan data dan kluster penilaian sesuai dengan kaidah pengolahan survei.

B. Metode penelitian

(63)

-12-

metode kualitatif dengan pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala

Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner (angket), dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Metode ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu jenis layanan publik. Pada skala Likert responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

BAB III

PELAKSANAAN DAN TEKNIK SURVEI A. Pelaksanaan

1. Pelaksana survei

a. Pelaksana survei adalah setiap unit penyelenggara pelayanan yang terdapat pada lembaga negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

b. Apabila dilaksanakan sendiri atau unit indepeden yang sudah berpengalaman. Unit independen tersebut dapat dilaksanakan oleh: Badan Pusat Statistik (BPS), Perguruan Tinggi (Pakar), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pelaku Usaha atau kombinasi dari unit-unit dimaksud, perlu dilakukan melalui Perjanjian kerjasama dengan unit independen, untuk dibuatkan berita acara.

2. Tahapan survei

Pelaksanaan SKM terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut:

1. Menyusun instrumen survei;

2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel; 3. Menentukan responden;

4. Melaksanakan survei; 5. Mengolah hasil survei;

6. Menyajikan dan melaporkan hasil.

Tahapan penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan teknik

(64)

-13- yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Teknik Survei Kepuasan Masyarakat

Untuk melakukan survei dapat menggunakan teknik survei, antara lain: 1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka;

2. Kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang dikirimkan melalui surat;

3. Kuesioner elektronik (e-survei); 4. Diskusi kelompok terfokus;

5. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam.

C. Penyusunan Laporan

Laporan Hasil Survei ini dimaksudkan sebagai salah satu media atau alat untuk meningkatkan kinerja Pelayanan Publik secara bertahap, konsisten, berkesinambungan berdasarkan informasi yang dimiliki.

1. Materi Pokok Laporan SKM

Materi pokok dalam Laporan SKM mencakup: latar belakang masalah, tujuan SKM, Metode, tim SKM dan jadwal pelaksanaan dan Tindak lanjut SKM, sebagai berikut:

1) Pendahuluan: latar belakang masalah, tujuan SKM, metode, tim SKM dan jadwal pelaksanaannya SKM:

a. Latar belakang masalah memuat berbagai hal penyebab munculnya problematika dalam penyusunan SKM, baik ditinjau dari komponen yang akan disurvei dan dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik.

b. Tujuan SKM berisi tentang hasil akhir yang akan dicapai dari hasil SKM yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan IKM secara nasional oleh Menteri.

c. Metode memuat karakteristik populasi, keterwakilan anggota sampel, dan jumlah responden, selain itu disajikan juga jumlah kuesioner yang berhasil dikumpulkan kembali, dan jumlah kuesioner yang dapat diproses lebih lanjut atau diolah.

d. Tim SKM terdiri dari penanggung jawab dan pelaksana SKM. e. Jadwal SKM memuat kegiatan dan waktu pelaksanaan survei. 2) Analisis

(65)

-14-

Analisis meliputi data kuesioner, perhitungan, dan deskripsi hasil analisis. Hasil analisis harus memberikan penjelasan atau pemahaman

mengenai berbagai faktor pemicu kelemahan dan/atau kelebihan pada setiap komponen yang diukur. Selain itu, hasil analisa survei tersebut dapat dibandingkan dengan hasil survei 2 tahun sebelumnya.

Gambar

Gambar  3.4  menunjukkan  persentase  karakteristik  responden  menurut  umur.
Tabel II
Tabel 1 Sampel Morgan dan Krejcie  Populasi  (N)  Sampel (n)  Populasi (N)  Sampel (n)  Populasi (N)  Sampel (n)  10  10  220  140  1200  291  15  14  230  144  1300  297  20  19  240  148  1400  302  25  24  250  152  1500  306  30  28  260  155  1600  31

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, untuk melakukan pengenalan, nilai vektor input yang mengandung data citra, akan diproses dengan menggunakan langkah yang sama, tetapi pada pengenalan ini tidak

Sanksi pidana dalam hal ini tidak berfungsi untuk mengasingkan, tetapi untuk pengembalian kapasitas pengendalian diri (capacity for self control). Salah satu negara

Walaupun penggunaan situs e-commerce masih terbatas dengan karakteristiknya yang lebih sederhana, tetapi penelitian ini berusaha untuk membantu dalam memecahkan

Bagaimana rancangan usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk meminimasi terjadinya waste motion pada proses produksi rubber bellow di PT Agronesia (Divisi Industri Teknik

Hasil penelitian dengan penerapan metode SQ3R dan pemberian reward dari kegiatan pra siklus sampai pada kegiatan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang

Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, inayah, taufik, dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat

penampungan air yang terdapat jentik dengan kejadian DBD pada yang berarti bahwa responden yang mempunyai tempat penampungan air yang berjentik mempunyai risiko

Peta proses kelompok kerja adalah suatu peta yang digunakan dalam suatu tempat kerja di mana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang