• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan

“Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadis Tarbawi”

Di susun Oleh

Kelompok 2 ( Dua )

- Ainul Mardiah

- Novia Riana

- Nur Asiyah

- Siti Sahara

Fakultas Tabiyah

Jurusan : PAI ( III-B)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH

MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT

▸ Baca selengkapnya: pildacil singkat tentang menuntut ilmu

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.

Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan Semoga makalah ini memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.

(3)

Tanjung Pura, Oktober 2016

Penyusun

( Kelompok 2 (Dua)

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Hadis-Hadis Tentang Perintah Menuntut Ilmu...2

B. Hadis Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu...4

C. Hadis Tentang Keutamaan Mengajarkan Ilmu...8

D. Hadis Tentang Urgensi Ilmu...8

E. Hadis Tentang Ancaman Untuk yang Menyembunyikan Ilmu...10

BAB III...13

PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran...13

(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadis adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Fungsi hadis itu sendiri ialah sebagai penjelas apa yang ada dalam al-Qur’an. Jadi, kedudukan Hadis dalam bidang studi keislaman ialah menjelaskan secara terperinci apa yang ada di dalam al-Qur’an. Merupakan fungsi hadis lainnya ialah sebaga bukti atas ke-Rasulan Nabi Muhammad SAW .

Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya.

Uraian di atas hanyalah uraian singkat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun dalam hubungan dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Baik bagi kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah, dan pendapat para ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Hadis apa saja yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan?

(6)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui hadis apa saja yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan?

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadis-Hadis Tentang Perintah Menuntut Ilmu

نع

Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Rasulullah saw. berkata kepadaku ‘Tuntutlah ilmu pengetahuan dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu kewarisan dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah Alquran dan ajarkanlah kepada orang lain. Saya ini akan mati. Ilmu akan berkurang dan cobaan akan semakin banyak, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara dua orang tentang suatu

kewajiban, mereka tidak menemukan seorang pun yang dapat

menyelesaikannya.’

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits

dengan menggunakan potongan lafal

م

ع لوع

ئ

setelah ditelusuri diperoleh imformasi sebagai berikut

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24.1

(8)

Dalam hadis ini, ada tiga perintah belajar, yaitu perintah mempelajari ‘al-‘ilm’, ‘al-faraid’ dan ‘al-Qur’an’. Menurut Ibnu Mas’ud, ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu syariat dan segala jenisnya. Al-Fara’id adalah ketentuan-ketentuan baik ketentuan-ketentuan Islam secara umum maupun ketentuan-ketentuan tentang harta warisan. Mempelajari Alquran mencakup menghafalya. Setelah dipelajari ajarkan pula kepada orang lain supaya lebih sempurna. Beliau memerintahkan agar sahabat mempelajari ilmu karena beliau sendiri adalah manusia seperti manusia pada umumnya. Pada suatu saat, beliau akan wafat. Dengan adanya orang mempelajari ilmu, ilmu pengetahuan itu tidak akan hilang.

Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan, dalam hadis di atas, setelah dipelajari, ia harus diajarkan kepada orang lain. Rasulullah saw. mengkhawatirkan bila beliau telah wafat dan orang-orang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan, tidak ada lagi orang yang mengerti dengan agama sehingga orang akan kebingungan.

Selain perintah menuntut ilmu pengetahuan dalam hadis di atas, ada lagi hadis yang lebih tegas tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan.

» :

ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق يلع نب نيسح نع

:

Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu pengetahuan wajib bagi setiap orang Islam.(H.R.Bukhari)

(9)

pengetahuan pula. Ungkapan ini ditemukan antara lain dalam QS Al-Ghâsyiyah/88: 17-20. Di tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan ungkapan mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan yang beriman. Motivasi ini akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat antara lain dalam QS Al-Mujadilah/58: 11.2

Perintah menuntut ilmu yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejalan dengan perintah Allah dalam Alquran. Dalam Alquran ditemukan ayat-ayat yang bermaksud perintah menuntut ilmu pengetahuan dan petunjuk-petunjuk tentang urgensi ilmu pengetahuan itu. Di ataranya:

mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain. Ayat ini juga menunjukkan karunia Allah SWT. kepada manusia sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan, serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.

B. Hadis Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu

(10)

ممللمسموم ههييلمعم ههللملا ىللمصم ههللملا لهوسهرم لماقم لماقم ةمرمييرمهه يبهأم نيعم imformasinya dalam mu’jam jilid 3 halaman 5 sebagai berikut

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24.4

Menurut Ibn Hajar, kata اقميلرمطل diungkapkan dalam bentuknakirah (indefinit), begitu juga dengan kata ilmu yang berarti mencakup semua jalan atau cara untuk mendapatkan ilmu agama, baik sedikit maupun banyak.

Jadi apabila dikaitkan dengan ayat yang pertama turun yaitu surat al’alaq, “ ألرلقلا“artinya baca, jadi untuk mendapatkan ilmu itu harus dengan banyak membaca. Contohnya allah menciptakan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, seluruhnya mengandung ilmu pengetahuan.

اقميرمطل هبلل هبللللا للهللسل (Allah memudahkan baginya jalan) Yaitu Allah memudahkan baginya jalan di akhirat kelak, atau memudahkan baginya jalan di dunia dengan cara memberi hidayah kepadanya untuk melakukan perbuatan yang baik yang dapat menghantarkannya menuju surga. Hal ini mengandung berita gembira bagi orang yang menuntut ilmu, bahwa Allah memudahkan mereka untuk

3Salim Bahreisy.Tarjamah Riadus Shalihin.(Bandung: PT Alma’arif.1983)hlm316

(11)

mencari dan mendapatkannya, karena menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga.

Anjuran yang terdapat dalam hadis ini sejalan dengan pernyataan Allah dalam Alquran. Firman Allah (QS Fathir/35: 28) yang terjemahannya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. Al-Marâghi menjelaskan bahwa sesungguhnya yang takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya dan mematuhi hukuman-Nya hanyalah orang-orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah atas hal-hal apa saja yang Dia kehendaki, dan bahwa Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Karena orang yang mengetahui hal itu, dia yakin tentang hukuman Allah atas siapa pun yang bermaksiat kepada-Nya. Maka dia merasa takut dan ngeri kepada Allah karena khawatir mendapat hukuman-Nya tersebut.5

Sehubungan dengan ayat di atas, Rasulullah saw. bersabda:

- - : mengenai sesuatu itu. Namun ada suatu kaum yang menghindarinya. Ketika hal itu didengar oleh Nabi saw. Lalu beliau pun berkhutbah. Beliau memuji Allah lalu bersabda, ‘Kenapakah ada kaum yang menghindari sesuatu yang aku perbuat. Demi Allah sesungguhnya aku adalah yang paling tahu tentang Allah dan paling takut kepada-Nya di antara mereka.” (H. R. Al-Bukhari dan Muslim).

Ada dasar yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Hasan Al-Basri. Menurut Ibn Abbas, “Orang yang berilmu tentang Allah Yang Maha Pencipta di antara hamba-hamba-Nya ialah orang yang tidak menyekutukan Dia dengan sesuatu pun,

(12)

menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya, memelihara wasiat-Nya dan yakin bahwa dia akan bertemu dengan-Nya dan memperhitungkan amalnya.” Hasan Al-Basri berkata, “Orang yang berilmu ialah orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun dia tidak mengetahui-Nya, menyukai apa yang disukai oleh Allah dan menghindari apa yang dimurkai Allah.’ Kemudian Al-Basri membaca QS Fathir/35: 28.

Dari ayat, hadis dan atsar di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa ilmu pengetahuan itu memudahkan orang menuju sorga. Hal itu mudah dipahami karena dengan ilmu, seseorang mengetahui akidah yang benar, cara-cara beribadah dengan benar, dan bentuk-bentuk akhlak yang mulia. Selain itu, orang berilmu mengetahui pula hal-hal yang dapat merusak akidah tauhid, perkara-perkara yang merusak pahala ibadah, dan memahami pula sifat dan akhlak-akhlak jelek yang perlu dihindarinya. Semuanya itu akan membawanya ke sorga di akhirat, bahkan kesejahteraan di dunia ini.

Selain hadis di atas, terdapat pula hadis semakna yaitu:6

لهوقهيم ممللمسموم ههييلمعم ههللملا ىللمصم ههللملا لموسهرم تهعيمهسم لاق ئادرد ىبأ نع menempuh jalan mencari ilmu, akan dimudahkan Allah jalan untuknya ke sorga. Seungguhnya Malaikat menghamparkan sayapnya karena senang kepada pencari ilmu. Sesungguhnya pencari ilmu dimintakan ampun oleh orang yang ada di langit dan bumi, bahkan ikan yang ada dalam air. Keutamaan orang berilmu dari orang yang beribadah adalah bagaikan kelebihan bulan malam purnama dari semua bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Nabi tidak

(13)

mewariskan emas dan perak, tetapi ilmu. Siapa yang mencari ilmu hendaklah ia cari sebanyak-banyaknya.

Dalam hadis di atas terdapat lima keutamaan orang menuntut ilmu, yaitu:

(1) Mendapat kemudahan untuk menuju sorga,

(2) Disenangi oleh para malaikat,

(3) Dimohonkan ampun oleh makhluk Allah yang lain,

(4) Lebih utama daripada ahli ibadah, dan

(5) Menjadi pewaris Nabi.

Menuntut ilmu yang dimaksud di sini, menurut pengarang Tuhfat

al-Ahwazi adalah mencari ilmu sedikit atau banyak yang menempuh jalan dekat

atau jauh.

(14)

C. Hadis Tentang Keutamaan Mengajarkan Ilmu

ههلهممعم عمطمقمنيا نهاسمنيلها تمامم اذمإه لماقم ممللمسموم ههييلمعم ههللملا ىللمصم ههللملا لموسهرم نلمأم ةمرمييرمهه يبهأم نيعم

نيمه ةةثملمثم نيمه للمإه

.

ههلم وعهدييم حةلهاصم دةلمومويأم ههبه عهفمتمنييه مةليعهويأم ةةيمرهاجم ةةقمدمصم

دمحأو ملسم هاور

يئاسنلا

ىقهيبلاو ىذمرتلاو

Terjemahan

Abu Hurairah meriwatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila manusia telah meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.7

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits

dengan menggunakan potongan lafal

حةلهاصم

setelah ditelusuri diperoleh imformasinya dalam mu’jam jilid 3 halaman 336 sebagai berikut

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24

Dalam hadis di atas terdapat informasi bahwa ada tiga hal yang selalu diberi pahala oleh Allah pada seseorang kendatipun ia sudah meninggal dunia. Yaitu; (1) sedekah jariyah (wakaf yang lama kegunaannya), (2) ilmu yang bermanfaat, dan (3) doa yang dimohonkan oleh anak yang saleh untuk orang tuanya. Sehubungan dengan pembahasan ini adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan oleh seseorang ('âlim) kepada orang lain dan tulisan (karangan) yang dimaksudkan oleh penulis untuk dimanfaatkan orang lain.8

7Ibid.319

(15)

D. Hadis Tentang Urgensi Ilmu

Abdullah bin Amru bin al-Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu secara langsung dari semua hamba. Ia mengambil ilmu dengan cara mewafatkan para ulama, sehingga apabila ulama habis, manusia akan mengangkat orang bodoh menjadi pemimpin. Mereka ditanya (oleh umat) lalu berfatwa tanpa ilmu. Akibatnya, mereka sesat dan menyesatkan (umat).

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits dengan menggunakan potongan lafal ملللعم setelah ditelusuri diperoleh imformasinya dalam mu’jam jilid 4 halaman 336

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan didapatkan imformasi dari kitab sunan turmizi kitab ‘allama hadis no 5 halaman 296 yaitu :9

Hadis di atas memberikan paling tidak empat Informasi: (1) Allah akan mencabut ilmu dari hamba-Nya dengan cara mewafatkan ulama, (2) Setelah ulama tidak ada lagi, orang akan mengangkat si bodoh menjadi pemimpin, (3) Pemimpin yang bodoh akan berfatwa tanpa ilmu, dan (4) Fatwa pemimpin yang bodoh akan membawa kepada kesesatan.

(16)

Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa saat haji Wada’ Nabi SAW bersabda, “Pelajarilah ilmu sebelum datang masa punahnya ilmu tersebut.” Arabi berkata, “Bagaimanakah cara ilmu diangkat atau dipunahkan? Beliau bersabda, “Punahnya ilmu itu dengan punahnya para ulama (orang yang menguasai ilmu tersebut.”

Menurut Ibnu Hajar, hadis ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang bodoh, peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah pemimpin yang benar-benar mengetahui, dan larangan bagi orang yang berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan merupakan syarat mutlak bagi seorang pemimpin dan ulama. Tanpa ilmu pengetahuan, seseorang tidak berhak menjadi pemimpin dan tidak boleh memberikan fatwa tentang apa pun. Bila hal itu terjadi juga, maka pemimpin dan rakyat banyak akan mengalami kesesatan.

Dalam hadis di atas, Rasulullah SAW. tidak menggunakan kata perintah untuk mencari ilmu tetapi menjelaskan urgensi ilmu itu sendiri. Ungkapan ini berisi motivasi yang sangat keras agar umatnya menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Memang kadang-kadang, motivasi seperti itu lebih efektif dari penggunaan kata perintah. Dengan demikian, Rasulullah SAW. menggunakan motivasi untuk menimbulkan semangat para sahabat dalam belajar.

(17)

Dalam hadis pembahasan ini dijelaskan bahwasanya allah akan mencabut ilmu dengan mewafatkan ulama, sehingga makin banyak ulama wafat maka ilmu semakin banyak ditarik,sehinggga kalau bukan generasi muda kita yang akan bangkit mempelajari ilmu itu, maka akan celakanya umat nantinya akibatnya umat akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang akan memberikan fatwa menyesatkan.

E. Hadis Tentang Ancaman Untuk yang Menyembunyikan Ilmu

نيعم ditanya tentang suatu ilmu, lalu ia menyembunyikannya (tidak menjawabnya), Allah akan mengekangnya dengan kekangan api neraka pada hari kiamat nanti.

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits

dengan menggunakan potongan lafal

مةليعه

setelah ditelusuri diperoleh imformasinya dalam mu’jam jilid 4 halaman 317 sebagai berikut

(18)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui, lalu ia menyembunyikannya (tidak menjawabnya), ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan api neraka.

Siapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang dibutuhkan oleh penanya dalam masalah agamanya, lalu ia sembunyikan dengan cara tidak menjawab atau tidak menulis, maka Allah akan memasukkan kekangan api neraka ke dalam mulutnya karena ia telah menahan dirinya untuk berbicara. Menurut Al-Khaththabiy, orang yang menahan diri dari berbicara disamakan dengan mengekang dirinya. Apabila ia mengekang lidahnya dari berbicara tentang kebenaran, menginformasikan ilmu dan menjelaskannya diazab di akhirat dengan kekangan api neraka. Hal ini berlaku pada ilmu yang jelas baginya kefarduannya. Misalnya: seseorang yang melihat/mengetahui seorang kafir yang mau masuk Islam dan berkata: ajarilah aku tentang Islam, apakah agama Islam itu? Bagaimana aku mengerjakan salat? Begitu juga masalah halal dan haram. Tidak termasuk ke dalam hal itu urusan yang tidak dharuriy(sangat dibutuhkan oleh manusia).

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa dari segi urgensinya, ilmu itu terbagi kepada yang dharuri dan tidak dharuri. Ilmu yang termasuk kategori dharuri ini sama sekali tidak boleh disembunyikan. Artinya bila orang yang memiliki ilmu tersebut ditanya oelh orang yang membutuhkannya, ia wajib menjawab baik lisan atau tulisan. Akan tetapi bila ilmu kategori kedua (tidak dharuri), seperti ilmu tentang teknologi, ekonomi dan sebagainya, maka orang yang ditanya itu tidak wajib menjawabnya.

Orang yang menyembunyikan ilmu terutama ilmu syari'at seperti yang dikemukakan di atas diancam oleh Allah dengan laknat-Nya dan laknat mahluk-Nya sebagaimana ditegaskan dalam ayat berikut:

(19)

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati.

Menurut Fakhr al-Dîn al-Râziy, ketentuan ayat ini berlaku bagi semua yang menyembunyikan agama kendatipun ia turun dalam kasus orang Yahudi dan Nasrani yang menyembunyikan isi Taurat ketika ditanya oleh orang-orang Anshar tentang sifat-sifat Nabi. Mereka tidak mau menjawab dan menjelaskan sifat Nabi yang sudah dijelaskan oleh Allah dalam kitab Taurat.

M. Quraish Shihab mengemukakan bahwa ayat ini, walaupun turun dalam konteks kecaman terhadap orang-orang Yahudi, namun redaksinya yang bersifat umum menjadikannya kecaman terhadap setiap orang yang menyembunyikan apapun yang diperintahkan agama untuk disampaikan, baik ajaran agama maupun ilmu pengetahuan atau hak manusia.11 Memang tidak semua yang kita ketahui

harus disampaikan kepada orang lain karena tergantung kepada keadaan dan tidak juga semua pertanyaan harus dijawab.

(20)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan hadis yang telah pemakalah paparkan di atas maka, secara umum dapat disimpulkan, bahwa agama islam merupakan agama yang universal, yang tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk sholat, puasa, baca al-quran, tetapi islam juga mewajibkan kepada kita untuk berilmu pengetahuan dan berteknologi.

Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya.

B. Saran

(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

Salim Bahreisy. 1983Tarjamah Riadus Shalihin.Bandung: PT Alma’arif.

Arifin Zainal,Djamari. 1996.Islam, aqidah dan syari,ah I.(Jakarta: PT.Grafindo

persada)

Al-Darimiy, Sunan ad-Darimi, jilid 1.Beirut: Dar al-Fikr,

Al-Maragi, Ahmad Muastafa, 1974.Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk.

Semarang : Toha Putra.

Sunan al-Tirmiziy wa Huwa al-Jâmi’ al-Shahîh, Juz 1, Indonesia: Dahlan , t.th.

M. Quraish Shihab, Tafsir Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian

Referensi

Dokumen terkait

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:. Aku memberi minum air Zamzam kepada Rasulullah

Surga di bawah telapak kaki ibu, al-jannatu tahta aqdamil ummahati. Begitulah Rasulullah saw. mengajarkan kepada umatnya akan kemuliaan kaum ibu. Wanita dalam Islam mendapat tempat

Kepentingan aspek ilmu pengetahuan ini dibuktikan dengan kewajipan menuntut ilmu dalam sabda Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibn

hadis adalah segala hlm yang terkait dengan yang bersumber dari Rasulullah SAW dan tidak digunakan kepada orang lain selain beliau kecuali jika penyebutannya

Hadis ini memperlihatkan salah satu metode pembelajaran yang Rasulullah SAW lakukan. Yakni metode tanya jawab. Di sini, Rasulullah memberi kesempatan kepada

Yang dimaksud istilah “eksternal hadis” adalah seluruh istilah yang ada dalam ilmu dirayah hadis yang digunakan oleh ahli ilmu hadis menyangkut laqab (gelar/julukan)

Hadis 5739 Hadis ini memberi tunjuk ajar kepada umat Islam, bahawa Rasulullah SAW telah memberi amaran kepada umatnya supaya tidak memasuki daerah atau kawasan yang sedang dilanda

Khususnya dalam hadis apabila ditinjau dari ilmu farmasi maka Rasulullah banyak berbicara tentang farmakognosi yaitu khasiat dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan beberapa mineral yang