• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL MUSAFIR CINTA KARYAA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL MUSAFIR CINTA KARYAA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

09.1.01.07.0043

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Pada Jurusan PBSI

OLEH : DOMI ARDIANSAH NPM : 09.1.01.07.0043

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2016

simki.unpkediri.ac.id || 1||

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

AZIZY

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

(2)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL

Telah disetujui untuk diajukan Kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Dosen Pembimbing I Dr. SUBARDI AGAN, NIDN. 0703046001 09.1.01.07.0043 DOMI ARDIANSAH NPM: 09.1.01.07.0043 Judul:

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

Telah disetujui untuk diajukan Kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tanggal: ……….

Dosen Pembimbing I

Dr. SUBARDI AGAN, M.Pd. 0703046001

Dosen Pembimbing I

Drs. SEMPU DWI SASONGKO NIDN. 0708026001

simki.unpkediri.ac.id || 2|| ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

Telah disetujui untuk diajukan Kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dosen Pembimbing I

(3)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

09.1.01.07.0043 simki.unpkediri.ac.id

(4)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL

Fakultas Keguruan dan

Drs. Sempu Dwi Sasongko

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

DOMI ARDIANSAH: Aspek Religius Azizy, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra I

Karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang. Sastra juga merupakan cerminan masyarakat, maka banyak permasalahan yang di

masalah aspek religiusitas. Dalam kehidupan ber

belum tentu menunjukkan sikap religius. Oleh karena itu, para pengarang banyak menampilkan karakter-karakter seseorang yang memiliki sikap religius. Penelitian ini dimaksudkan untuk mem-peroleh deskripsi aspek religius dalam novel “

Azizy. Masalah ini diangkat sebagai masalah penelitian dengan alasan bahwa masalah aspek religius merupakan masalah yang hangat di masyarakat.

Permasalahan penelitian ini adalah (1)

penokohan dan perwatakan, serta konflik dalam novel ”

Azizy? (2) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang meliputi persahabatan yang kokoh dan tolong menolong dalam novel ”

Taufiqurrahman al-Azizy? (3) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia deng diri sendiri yang meliputi sabar dan rendah hati dalam novel

Taufiqurrahman al-Azizy? (4) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi taat dan syukur dalam novel

Azizy?

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tokoh, perwatakan dan konflik dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al

pendekatan yang berfikir secara deduktif, harus memahami metode keilm

hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. Sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis aspek religius dalam novel “

Taufiqurrahman al-Azizy adalah pendekatan pragmatis yang dapat memberi terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat.

09.1.01.07.0043

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

Domi Ardiansah NPM : 09.1.01.07.0043

eguruan dan Ilmu Pendidikan – Pendidikan Bahasa dan S darks.dolphin@gmail.com

Drs. Sempu Dwi Sasongko dan Dr. Subardi Agan, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Aspek Religius dalam Novel “Musafir Cinta” Karya Taufiqurrahman al Azizy, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNP Kediri, 2016

Karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang. Sastra juga merupakan cerminan masyarakat, maka banyak permasalahan yang dijumpai dalam karya sastra. Salah satunya adalah masalah aspek religiusitas. Dalam kehidupan ber-masyarakat, banyak orang yang religi tetapi belum tentu menunjukkan sikap religius. Oleh karena itu, para pengarang banyak menampilkan

ng yang memiliki sikap religius. Penelitian ini dimaksudkan untuk peroleh deskripsi aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al . Masalah ini diangkat sebagai masalah penelitian dengan alasan bahwa masalah aspek

upakan masalah yang hangat di masyarakat.

Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah deskripsi struktural yang meliputi penokohan dan perwatakan, serta konflik dalam novel ”Musafir Cinta” karya

? (2) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang meliputi persahabatan yang kokoh dan tolong menolong dalam novel ”Musafir Cinta”

? (3) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia deng diri sendiri yang meliputi sabar dan rendah hati dalam novel “Musafir Cinta”

(4) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi taat dan syukur dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurr

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tokoh, perwatakan dan konflik dalam Taufiqurrahman al-Azizy adalah pendekatan struktural, yaitu pendekatan yang berfikir secara deduktif, harus memahami metode keilmuan agar proses dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. Sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya

adalah pendekatan pragmatis yang dapat memberi fungsi karya sastra dalam masyarakat.

simki.unpkediri.ac.id || 4||

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL “MUSAFIR CINTA”

AZIZY

Sastra Indonesia

Dr. Subardi Agan, M.Pd.

alam Novel “Musafir Cinta” Karya Taufiqurrahman al-ndonesia, FKIP, UNP Kediri, 2016.

Karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang. Sastra juga merupakan cerminan jumpai dalam karya sastra. Salah satunya adalah

masyarakat, banyak orang yang religi tetapi belum tentu menunjukkan sikap religius. Oleh karena itu, para pengarang banyak menampilkan

ng yang memiliki sikap religius. Penelitian ini dimaksudkan untuk Taufiqurrahman al-. Masalah ini diangkat sebagai masalah penelitian dengan alasan bahwa masalah aspek

Bagaimanakah deskripsi struktural yang meliputi karya Taufiqurrahman al-? (2) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang

Musafir Cinta” karya ? (3) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan

“Musafir Cinta” karya

(4) Bagaimanakah deskripsi aspek religius hubungan manusia dengan Taufiqurrahman

al-Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tokoh, perwatakan dan konflik dalam adalah pendekatan struktural, yaitu

uan agar proses dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. Sedangkan pendekatan yang

” karya

(5)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

Metode yang digunakan dalam peneleitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data primer penelitian berupa teks, yaitu kata, frasa atau kalimat. Sumber datanya adalah novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al

sendiri. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis induktif, yaitu teknik analisis yan

pada fakta-fakta. Selanjutnya dari fakta

dan dideskripsikan aspek religius dalam novel “

Dari hasil analisis data penelitian, diperoleh deskrip

struktural yang meliputi tokoh, perwatakan serta konflik dalam novel “

Taufiqurrahman al-Azizy; (2) aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang meliputi persahabatan yang kokoh dan tolong

“Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al

berhubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat; (3) aspek religius hubungan manusia dengan diri sendiri yang meli

Iqbal digambarkan sebagai pemuda yang

rendah hati; (4) aspek religius hubungan manusia dengan Tuhannya yang meliputi taat dan syukur atas pemberian Tuhan.

al-Azizy selain bersikap sabar dan rendah hati, dia sebagai seorang yang religius, taat beribadah dan memiliki akhlak yang mulia

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan kepada beberapa

dan pembelajaran. Pembaca disarankan membaca hasil penelitian sebelum membaca sebuah novel. Hal ini dikarenakan agar pembaca tidak sekadar membaca novel tetapi juga mengerti aspek apa yang terkandung di dalamnya, terutama aspek e

dan sastra Indonesia disaran-kan membaca hasil penelitian sebelum melaksanakan pembelajaran tentang unsur-unsur pembentuk karya sastra khususnya novel. Hal ini dikarenakan agar guru tidak hanya memberikan materi tetapi

unsur-unsur pembentuk karya sastra novel terutama unsur ekstrinsiknya.

Kata kunci : Religius, Novel, Musafir Cinta

I. PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan suatu hasil karya yang di dalamnya memiliki nilai keindahan. Oleh karena itu, sebuah karya sastra dapat memberi kepuasan batiniah kepada para pembacanya. Selain itu, karya sastra terutama cerita (cerpen, roman, ataupun novel) mampu memberi nilai tambah karena hal yang ada di dalamnya dapat menjadi penambah

09.1.01.07.0043

Metode yang digunakan dalam peneleitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data primer penelitian berupa teks, yaitu kata, frasa atau kalimat. Sumber datanya adalah novel

Taufiqurrahman al-Azizy. Instrumen utama penelitian adalah diri peneliti sendiri. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis induktif, yaitu teknik analisis yan

fakta. Selanjutnya dari fakta-fakta tersebut ditentukan ciri-ciri, kemudian ditentukan dan dideskripsikan aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al

Dari hasil analisis data penelitian, diperoleh deskripsi masalah dengan simpulan: (1) aspek struktural yang meliputi tokoh, perwatakan serta konflik dalam novel “Musafir Cinta

; (2) aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang meliputi persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong dalam hal kebaikan. Tokoh

Taufiqurrahman al-Azizy memiliki sikap yang religius dalam berhubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat; (3) aspek religius hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi sikap sabar dan rendah hati. Tokoh utama bernama

pemuda yang memiliki sifat sabar dalam menerima musibah dan rendah hati; (4) aspek religius hubungan manusia dengan Tuhannya yang meliputi taat dan syukur atas pemberian Tuhan. Tokoh utama dalam novel “Musafir Cinta” karya

selain bersikap sabar dan rendah hati, dia sebagai seorang yang religius, taat beribadah dan memiliki akhlak yang mulia.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan kepada beberapa pihak yaitu kepada pembaca dan pembelajaran. Pembaca disarankan membaca hasil penelitian sebelum membaca sebuah novel. Hal ini dikarenakan agar pembaca tidak sekadar membaca novel tetapi juga mengerti aspek apa yang terkandung di dalamnya, terutama aspek ekstrinsiknya. Selain itu, guru bahasa

kan membaca hasil penelitian sebelum melaksanakan pembelajaran unsur pembentuk karya sastra khususnya novel. Hal ini dikarenakan agar guru tidak hanya memberikan materi tetapi juga bisa memberikan contoh bagaimana menemukan

unsur pembentuk karya sastra novel terutama unsur ekstrinsiknya.

Kata kunci : Religius, Novel, Musafir Cinta.

merupakan suatu hasil karya yang di dalamnya memiliki nilai keindahan. Oleh karena itu, sebuah karya sastra dapat memberi kepuasan batiniah kepada para pembacanya. Selain itu, karya sastra terutama cerita (cerpen, roman, ataupun novel) mampu tambah karena hal yang ada di dalamnya dapat menjadi penambah

pengalaman, pengetahuan atau paling bahan perenungan pembaca.

Hal itu terjadi karena karya sastra t tidak dengan tiba

mendapatkan inspirasi, kemauan kemudian langsung menciptakan suatu karya sastra. Akan tetapi sastra terc

dan perenungan yang mendalam. Hal tersebut

simki.unpkediri.ac.id || 5|| Metode yang digunakan dalam peneleitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data primer penelitian berupa teks, yaitu kata, frasa atau kalimat. Sumber datanya adalah novel

. Instrumen utama penelitian adalah diri peneliti sendiri. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis induktif, yaitu teknik analisis yang bertumpu

ciri, kemudian ditentukan Taufiqurrahman al-Azizy. si masalah dengan simpulan: (1) aspek

Musafir Cinta” karya ; (2) aspek religius hubungan manusia dengan manusia yang meliputi

nolong dalam hal kebaikan. Tokoh-tokoh dalam novel memiliki sikap yang religius dalam

berhubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat; (3) aspek religius hubungan puti sikap sabar dan rendah hati. Tokoh utama bernama

memiliki sifat sabar dalam menerima musibah dan rendah hati; (4) aspek religius hubungan manusia dengan Tuhannya yang meliputi taat dan

” karya Taufiqurrahman selain bersikap sabar dan rendah hati, dia sebagai seorang yang religius, taat beribadah

pihak yaitu kepada pembaca dan pembelajaran. Pembaca disarankan membaca hasil penelitian sebelum membaca sebuah novel. Hal ini dikarenakan agar pembaca tidak sekadar membaca novel tetapi juga mengerti

kstrinsiknya. Selain itu, guru bahasa kan membaca hasil penelitian sebelum melaksanakan pembelajaran unsur pembentuk karya sastra khususnya novel. Hal ini dikarenakan agar guru

juga bisa memberikan contoh bagaimana menemukan

pengalaman, pengetahuan atau paling tidak bahan perenungan pembaca.

Hal itu terjadi karena karya sastra tercipta tidak dengan tiba-tiba. Pengarang mendapatkan inspirasi, kemauan kemudian g menciptakan suatu karya sastra. Akan tetapi sastra tercipta melaui pemikiran nungan yang mendalam. Hal tersebut

(6)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

selaras dengan ungkapan yang di oleh Altenbernd dan Lewis,

Pengarang mengemukakan realitas dan karyanya berdasarkan penga

pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal tersebut dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia (Nurgiyantoro, 2012:2

Segera diingat bahwa hidup dan kehidupan dalam sastra adalah ke

imajiner. Karya sastra menampilkan pandangan, tafsiran, dan nilai kehidupan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi pengarangnya. Itulah sebabnya karya sastra adalah karya yang bersifa kreatif dan imajinatif. Ber-kenaan dengan hal itu, Priyatni (2010:12) berpendapat bahwa, sastra adalah pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi. Dalam hal ini, sastra memang representasi dari cerminan masyarakat.

Walaupun demikian sesuatu yang ada dalam sastra harus dapat di

oleh pembaca. Sebagaimana dinyatakan oleh Altenbernd dan Lewis,

Meskipun karya sastra bersifat imajiner, namun tetap masuk akal dan mengandung kebenaran. Hal ini karena pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal tersebut dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia (Nurgiyantoro, 2012:2-3).

Sebagai anggota masyarakat, pengarang adalah individu yang peka dan kreatif.

simki.unpkediri.ac.id selaras dengan ungkapan yang disampaikan

Pengarang mengemukakan realitas dan penga-laman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal tersebut dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia (Nurgiyantoro, 2012:2-3).

ra diingat bahwa hidup dan kehidupan dalam sastra adalah ke-hidupan imajiner. Karya sastra menampilkan pandangan, tafsiran, dan nilai-nilai kehidupan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi pengarangnya. Itulah sebabnya karya sastra adalah karya yang bersifat kenaan dengan hal itu, Priyatni (2010:12) berpendapat bahwa, sastra adalah pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi. Dalam hal ini, sastra memang representasi dari cerminan

Walaupun demikian sesuatu yang ada dalam sastra harus dapat di-terima akal oleh pembaca. Sebagaimana dinyatakan

Meskipun karya sastra bersifat imajiner, namun tetap masuk akal dan mengandung kebenaran. Hal ini karena pengarang ngemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal tersebut dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan hidupan manusia

Sebagai anggota masyarakat, pengarang adalah individu yang peka dan kreatif.

Dengan imajinasi, pengarang tidak semata mata menciptakan suatu karya sastra sebagai bahan hiburan, melainkan juga sebagai sarana untuk memberikan atau menyadarkan pada pembacanya. Itu dimungkinkan karena pengarang sengaja memberi aspek moral, religi, atau etika dalam karyanya. Berkenaan dengan hal ini Kenny berpendapat,

Moral dalam cerita dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan (Nurgiyantoro, 2012:321).

Adapun unsur intrinsik yang diasumsikan dapat mendukung pemba hasan aspek religius adalah penokohan dan perwatakan, serta konflik

Selain itu, untuk menafsirkan hal yang ada dalam

kecermatan dan kepekaan terutama mengenai masalah religiusitas.

novel yang menarik untuk diteliti adalah novel “Musafir Cinta”. Novel ini merupakan bagian dari trilogi novel spiritual karya Taufiqurrahman al

Dari judul novel tersebut pembaca diajak untuk merenung atau justru menolak karena musafir dan cinta. Untuk yang menerima didasari pemikiran bahwa semua aktivitas yang dilakukan adalah sebagai musafir karena kecintaan kepada Allah. Adapun yang menolak didasari

simki.unpkediri.ac.id || 2|| Dengan imajinasi, pengarang tidak semata-mata menciptakan suatu karya sastra sebagai bahan hiburan, melainkan juga sebagai sarana emberikan atau menyadarkan pada pembacanya. Itu dimungkinkan karena pengarang sengaja memberi aspek-aspek moral, religi, atau etika dalam karyanya. Berkenaan dengan hal ini Kenny berpendapat,

Moral dalam cerita dimaksudkan sebagai suatu gan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti kap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan (Nurgiyantoro, 2012:321).

Adapun unsur intrinsik yang diasumsikan dapat mendukung pemba-hasan aspek religius adalah penokohan dan perwatakan, serta konflik.

Selain itu, untuk menafsirkan hal-hal yang ada dalam karya sastra perlu kecermatan dan kepekaan terutama mengenai masalah religiusitas. Salah satu novel yang menarik untuk diteliti adalah novel “Musafir Cinta”. Novel ini merupakan bagian dari trilogi novel spiritual karya Taufiqurrahman al-Azizy. novel tersebut pembaca diajak untuk merenung atau justru menolak karena musafir dan cinta. Untuk yang menerima didasari pemikiran bahwa semua aktivitas yang dilakukan adalah sebagai musafir karena kecintaan kepada Allah. Adapun yang menolak didasari

(7)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

pemikiran bahwa cinta didapatkan tidak harus sebagai musafir. Kenyataan itu menjadi pendorong pembaca untuk membaca seluruh cerita.

Selain itu, novel ini menampilkan gambaran manusia yang tidak dapat lepas dari kehidupan di sekitarnya, baik lingkungan alam maupun masya-rakat. Setiap individu sebagai anggota masyarakat, diharapkan memiliki ke-pribadian yang baik agar tercipta hubungan yang baik. Kepribadian yang baik tersebut dapat tercipta karena seseorang memahami agama. Oleh karena itu, agama sangat berperan penting dalam masyarakat, untuk mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat. Dalam novel “Musafir Cinta” ini menampilkan gambaran kehidupan seseorang yang mengalami masalah begitu rumit. Tokoh Iqbal pada novel tersebut dihadapkan pada masalah yan

dengan hati nuraninya. Iqbal mulai meninggalkan segala jenis ibadah yang diamalkan setiap hari, meragukan iman dan rohani Islamnya. Rumah ibadah lain seperti wihara, gereja pun dikunjunginya. Hatinya se makin gundah dan hidupnya terombang ambing. Dalam mencari kebenaran Tuhan dia sering mendapatkan pertentangan pertentangan yang tidak mudah untuk diselesaikan.

Penggambaran kehidupan tokoh yang mengalami perubahan menjadi baik diceritakan menggunakan gaya tutur yang lancar, mengalir, dan penuh hi

simki.unpkediri.ac.id ran bahwa cinta didapatkan tidak

harus sebagai musafir. Kenyataan itu menjadi pendorong pembaca untuk

Selain itu, novel ini menampilkan gambaran manusia yang tidak dapat lepas dari kehidupan di sekitarnya, baik lingkungan rakat. Setiap individu sebagai anggota masyarakat, diharapkan pribadian yang baik agar tercipta hubungan yang baik. Kepribadian yang baik tersebut dapat tercipta karena seseorang memahami agama. Oleh karena itu, agama nting dalam masyarakat, persoalan yang timbul di masyarakat. Dalam novel “Musafir Cinta” ini menampilkan gambaran kehidupan seseorang yang mengalami masalah begitu rumit. Tokoh Iqbal pada novel tersebut dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan hati nuraninya. Iqbal mulai meninggalkan segala jenis ibadah yang diamalkan setiap hari, meragukan iman dan rohani Islamnya. Rumah ibadah lain seperti wihara, gereja pun dikunjunginya. Hatinya se-makin gundah dan hidupnya terombang-g. Dalam mencari kebenaran Tuhan dia sering mendapatkan pertentangan-pertentangan yang tidak mudah untuk

Penggambaran kehidupan tokoh yang mengalami perubahan menjadi baik diceritakan menggunakan gaya tutur yang lancar, mengalir, dan penuh hikmah oleh

Taufiqurrahman al-Azizy. Hal ini menjadi pertimbangan atau alasan dipilihnya novel Taufiqurrahman berjudul “Musafir Cinta”. Adapun alasan dipilihnya kajian religius didasari pertimbangan bahwa novel ini banyak menampilkan peristiwa atau fakta fakta religi.

Memperhatikan hal

ditampilkan penelitian yang berjudul “Aspek Religius dalam Novel ‘Musafir Cinta’ Karya Taufiqurrahman al

Diharapkan penelitian ini dapat mendeskripsikan aspek ekstrinsik yang berupa nilai religius secara le

relatif benar. II. METODE

Berbicara masalah metode penelitian erat kaitannya dengan objek peneli

data dan instrumen penelitian. Aspek aspek tersebut perlu mendapat perha dalam penelitian. Untuk itu, di bagian ini akan dikemukakan (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) tahapan penelitian, (c) waktu penelitian, (d) sumber data, (e) prosedur pengumpulan, (f) teknik analisis data, dan (g) pengecekan keabsahan temuan.

Pada dasarnya dalam mela

penelitian, pendekatan mendahului teori. Artinya, pemahaman mengenai

pendekatanlah yang seharusnya diselesaikan

simki.unpkediri.ac.id || 3|| Azizy. Hal ini menjadi pertimbangan atau alasan dipilihnya novel Taufiqurrahman berjudul “Musafir Cinta”. Adapun alasan dipilihnya kajian religius didasari pertimbangan bahwa novel ini banyak menampilkan peristiwa atau

fakta-Memperhatikan hal-hal tersebut ditampilkan penelitian yang berjudul “Aspek Religius dalam Novel ‘Musafir Cinta’ Karya Taufiqurrahman al-Azizy”. Diharapkan penelitian ini dapat mendeskripsikan aspek ekstrinsik yang berupa nilai religius secara lengkap dan

Berbicara masalah metode penelitian erat kaitannya dengan objek peneli-tian, data dan instrumen penelitian. Aspek-aspek tersebut perlu mendapat perha-tian

Untuk itu, di bagian ini akan dikemukakan (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) tahapan penelitian, (c) waktu penelitian, (d) sumber data, (e) prosedur pengumpulan, (f) teknik analisis data, dan (g) pengecekan keabsahan

Pada dasarnya dalam melaksanakan penelitian, pendekatan mendahului teori. Artinya, pemahaman mengenai

(8)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penentuan teori, metode, dan teknik penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan

Pendekatan adalah asumsi

dasar yang dijadikan pegangan dalam memandang suatu objek. Dengan adanya pilihan pendekatan dalam suatu kajian, kritikan, atau penelitian dapat membantu mengarahkan kajian atau penelitian itu sehingga lebih tajam dan lebih dalam. Bila suatu penelitian sastra tidak dijuruskan kepada suatu pendekatan, tentu dapat dibayangkan bahwa penelitian tersebut bisa menjadi sangat umum dan tentu saja akan menghasilkan analisis yang dangkal (Semi, 2012: 80).

Berdasarkan pendapat di

beberapa pendekatan yang banyak dikenal dan digunakan dalam penelitian sastra antara lain, (1) Pendekatan Kesejarahan, (2) Pendekatan Struktural, (3) Pendekatan Moral, (4) Pendekatan Sosiologis, (5) Pendekatan Psikologis, (6) Pendekatan Stilisti

Pendekatan Semiotik, dan (8) Pendekatan Arketipal (Semi, 2012: 81). Dari pendekatan tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dan pendekatan moral. Pendekatan struktural digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik n Sedangkan pendekatan moral digunakan untuk menganalisis sejauh mana sebuah

simki.unpkediri.ac.id terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan

penentuan teori, metode, dan teknik penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat

Pendekatan adalah asumsi-asumsi dasar yang dijadikan pegangan dalam memandang suatu objek. Dengan adanya pilihan pendekatan dalam suatu kajian, kritikan, atau penelitian dapat membantu mengarahkan kajian atau penelitian itu sehingga lebih tajam dan lebih dalam. Bila suatu penelitian sastra tidak dijuruskan kepada suatu pendekatan, tentu dapat dibayangkan bahwa penelitian tersebut bisa menjadi sangat umum dan tentu saja akan

hasilkan analisis yang dangkal

Berdasarkan pendapat di atas, ada beberapa pendekatan yang banyak dikenal dan digunakan dalam penelitian sastra antara lain, (1) Pendekatan Kesejarahan, (2)

Pendekatan Struktural, (3) Pendekatan Moral, (4) Pendekatan Sosiologis, (5) Pendekatan Psikologis, (6) Pendekatan Stilistika, (7) Pendekatan Semiotik, dan (8) Pendekatan Arketipal (Semi, 2012: 81). Dari pendekatan tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dan pendekatan moral. Pendekatan struktural digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik novel. Sedangkan pendekatan moral digunakan untuk menganalisis sejauh mana sebuah

karya sastra itu terdapat nilai moral di dalamnya. Moral dalam pengertian filsafat merupakan suatu konsep yang telah dirumuskan oleh sebuah masyarakat untuk menentukan kebaikan atau keburukan.

Penelitian yang berjudul Aspek Religius dalam Novel “Musafir Cinta” karya

Taufiqurrahman Al-Azizy termasuk penelitian deskriptif dengan kajian aspek religius. Menurut Nawawi

deskriptif dapat diartikan sebagai prosed pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta

tampak atau bagaimana adanya (Siswantoro, 2005: 56).

Penelitian sastra sebagai wujud penelitian kualitatif, tentunya harus

menerima kenyataan akan adanya keharusan penelitinya memiliki wawasan yang luas tentang bahasa, sastra, dan aspek yang diteliti agar dapat memberikan interpretasi yang tepat dan kesimpulan yang benar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan kajian aspek religius. Penelitian ini dilakukan dengan cara

simki.unpkediri.ac.id || 4|| karya sastra itu terdapat nilai moral di dalamnya. Moral dalam pengertian filsafat merupakan suatu konsep yang telah dirumuskan oleh sebuah masyarakat untuk

n atau keburukan. Penelitian yang berjudul Aspek Religius dalam Novel “Musafir Cinta” karya

Azizy termasuk jenis dengan kajian aspek . Menurut Nawawi penelitian jenis deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang

u bagaimana adanya (Siswantoro,

Penelitian sastra sebagai wujud penelitian kualitatif, tentunya harus

kenyataan akan adanya keharusan penelitinya memiliki wawasan yang luas tentang bahasa, sastra, dan aspek yang diteliti agar dapat memberikan interpretasi yang tepat dan kesimpulan yang benar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

dengan kajian aspek . Penelitian ini dilakukan dengan cara

(9)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2011:

III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil penelitian aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Tauf

al-Azizy mendeskripsikan unsur intrinsik yang meliputi tokoh, perwatakan, dan konflik. Tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Dalam “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al Azizy yang menjadi tokoh utama adalah Iqbal Maulana. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh-tokoh yang hadir untuk menunjang tokoh utama. Dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy yang menjadi tokoh tambahan adalah Firman, Pak Burhan dan Bu Laela.

Penelitian ini juga mendeskripsikan perwatakan bulat dan perwatakan datar tokoh yang terdapat dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy. Tokoh yang berwatak bulat adalah tokoh yang memil

simki.unpkediri.ac.id fakta yang kemudian

disusul dengan analisis (Ratna, 2011: 53).

HASIL DAN KESIMPULAN Hasil penelitian aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman

mendeskripsikan unsur intrinsik yang meliputi tokoh, perwatakan, dan konflik. Tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh

okoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy yang menjadi tokoh utama adalah Iqbal Maulana. Sedangkan tokoh tambahan adalah

tokoh yang hadir untuk menunjang tokoh utama. Dalam novel “Musafir Cinta”

Azizy yang menjadi okoh tambahan adalah Firman, Pak Burhan

Penelitian ini juga mendeskripsikan perwatakan bulat dan perwatakan datar tokoh yang terdapat dalam novel “Musafir Cinta”

Tokoh yang berwatak bulat adalah tokoh yang memiliki

dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehiduan, sisi kepribadian, dan jati dirinya. Tokoh yang berwatak bulat yaitu Iqbal dan Firman. Sedangkan tokoh

datar adalah tokoh yang hanya memiliki kualitas pribadi tertentu. Tokoh yang berwatak datar yaitu Pak Burhan dan Bu Laela.

Dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy terdapat beberapa konflik yang membuat cerita lebih menarik. Salah satunya adalah konflik sosial yang dialami antar tokoh yaitu Iqbal dan Firman. Konflik fisik dialami tokoh Iqbal dengan rumah sakit. Sedangkan konflik internal dialami tokoh Iqbal. Aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy yaitu hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan ma

Tuhan. Religiusitas merupakan suatu nilai yang ada di balik pikiran dan tindakan orang dalam menjalankan religi.

simki.unpkediri.ac.id || 5|| dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehiduan, sisi kepribadian, dan jati dirinya. Tokoh yang berwatak bulat yaitu Iqbal dan Firman. Sedangkan tokoh yang berwatak datar adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu. Tokoh yang

tak datar yaitu Pak Burhan dan Bu

Dalam novel “Musafir Cinta” karya Azizy terdapat beberapa konflik yang membuat cerita lebih menarik. Salah satunya adalah konflik sosial yang

tokoh yaitu Iqbal dan Firman. ik dialami tokoh Iqbal dengan rumah sakit. Sedangkan konflik internal dialami tokoh Iqbal. Aspek religius dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman

Azizy yaitu hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan

Religiusitas merupakan suatu nilai yang ada di balik pikiran dan tindakan orang dalam menjalankan religi.

(10)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

Hubungan manusia dengan manusia merupakan hubungan yang perlu dibina Hubungan yang baik itu dapat terwujud dari persahabatan yang kokoh dan tolong

menolong. Tokoh yang menjalin hubungan persahabatan yang kokoh dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al Azizy adalah Iqbal dan para sahabat. Sedangkan tokoh yang menunjukkan sikap saling tolong menolong adalah Iqbal, Firman, Bu Laela, Pendeta, Indri, dan Okta.

Hubungan yang harus dimiliki selanjutnya adalah hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hal ini dimaksudkan agar manusia memiliki kesadaran diri untuk melakukan perbuatan yang terpuji yang harus ia lakukan. Perbuatan yang dimaksud diantaranya adalah sabar dan rendah hati. Sabar adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan gejolak diri. Tokoh dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy yang memiliki sikap sabar adalah Iqbal, Pak Bur

Laela. Sedangkan rendah hati merupakan sikap tidak sombong dengan segala hal.

simki.unpkediri.ac.id Hubungan manusia dengan manusia

merupakan hubungan yang perlu dibina. Hubungan yang baik itu dapat terwujud dari

kokoh dan tolong menolong. Tokoh yang menjalin hubungan

dalam novel “Musafir Cinta” karya Taufiqurrahman

al-adalah Iqbal dan para sahabat. Sedangkan tokoh yang menunjukkan sikap saling tolong menolong adalah Iqbal, Firman,

Laela, Pendeta, Indri, dan Okta.

Hubungan yang harus dimiliki selanjutnya adalah hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hal ini dimaksudkan agar manusia memiliki kesadaran diri untuk melakukan perbuatan yang terpuji yang harus ia lakukan.

dimaksud diantaranya adalah sabar dan rendah hati. Sabar adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan gejolak diri. Tokoh dalam novel “Musafir Cinta” karya

Azizy yang memiliki sikap sabar adalah Iqbal, Pak Burhan dan Bu Laela. Sedangkan rendah hati merupakan sikap tidak sombong dengan segala hal.

Tokoh yang memiliki sikap rendah hati adalah Iqbal, Pak Burhan, Bu Laela dan Pak Kiai.

Selain berhubungan dengan sesama manusia dan dengan diri sendiri, manusia selalu berinteraksi dengan Tuhannya. Alam mempunyai Pencipta dan Pemelihara yang diyakini ada-Nya yaitu Allah SWT. Dialah yang menurunkan azab kepada siapa yang dikehendaki- Nya. Dialah yang wajib ditaati oleh segenap manusia. Hubungan manusia dengan Tuhan salah satunya adalah taat dan syukur. Taat adalah melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan

Tokoh yang selalu taat adalah Iqbal.

Sedangkan syukur adalah sikap dan perilaku yang pandai berterima kasih atas rahmat dan nikmat dari Tuhan Yang

yang selalu bersyukur adalah Iqbal.

simki.unpkediri.ac.id || 6|| Tokoh yang memiliki sikap rendah hati adalah Iqbal, Pak Burhan, Bu Laela dan Pak

Selain berhubungan dengan sesama manusia dan dengan diri sendiri, manusia

berinteraksi dengan Tuhannya. Alam mempunyai Pencipta dan Pemelihara yang

Nya yaitu Allah SWT. Dialah yang menurunkan azab kepada siapa yang

Nya. Dialah yang wajib ditaati oleh segenap manusia. Hubungan manusia

lah satunya adalah taat dan syukur. Taat adalah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-perintah-Nya. Tokoh yang selalu taat adalah Iqbal.

Sedangkan syukur adalah sikap dan perilaku yang pandai berterima kasih atas rahmat dan nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Tokoh yang selalu bersyukur adalah Iqbal.

(11)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

IV. DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Pustaka Setia.

Al- Ghazali, Imam. 2011. Misteri dan Kedahsyatan kasih Sayang. Jakarta: Al Basith.

Al-Azizy, Taufiqurrahman. 2008. Cinta. Jogjakarta: DIVA Press.

Alim, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Aminuddin. 2009. Sekitar Masalah Sastra

Malang: Yayasan Asih Asah Asuh. Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya

Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ancok, Djamaluddin. 2011. Psikologi Islam

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anwar, Rosihan. 2008. Akhidah Akhlak

Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta.

Faridl, Miftah. 2009. Puasa dan Kesalehan Sosial. (online). tersedia:

http://www.faizhijauhitam.blogspot.co.id/ 2009/ 09/ puasa-kesalehan-soaial. html, diunduh 25 Februari 2015.

Maksun. 2005. Metode Penelitian Bahasa Jakarta: Rajawali Pers.

simki.unpkediri.ac.id Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009.

Metodologi Penelitian Kualitatif.

Misteri dan Jakarta:

Al-Azizy, Taufiqurrahman. 2008. Musafir . Jogjakarta: DIVA Press.

Pendidikan Agama Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sekitar Masalah Sastra. san Asih Asah Asuh.

Pengantar Apresiasi Karya Bandung: Sinar Baru Algensindo. Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Akhidah Akhlak.

. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Puasa dan Kesalehan

http://www.faizhijauhitam.blogspot.co.id/ soaial. html,

Metode Penelitian Bahasa.

Mangunwijaya, Y.B. 1992.

Religiusitas. Yogyakarta: kanisius. Moleong, Lexy J. 2011.

Penelitian Kualitatif. Rosdakarya.

Natia, I.K. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia Surabaya: Bintang.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012.

Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gajah Mada.

Priyatni, Endah Tri. 2010.

dengan Ancangan Literalisasi Kritis Jakarta: Bumi Aksara.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. dan Teknik Penelitian Sastra Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Salam, Burhanuddin. 2000.

Pola Dasar Filsafat Moral Jakarta:Rineka Cipta. Santosa, Wijaya Heru dan Sri

Wahyuningtyas. 2010.

Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Semi, M. Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Sastra. Jakarta: Grasindo.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra Yogyakarta: Pustaka

simki.unpkediri.ac.id || 7|| Mangunwijaya, Y.B. 1992. Sastra dan

. Yogyakarta: kanisius. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Apresiasi Sastra Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori .Yogyakarta: Gajah

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literalisasi Kritis.

: Bumi Aksara.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral.

Jakarta:Rineka Cipta. Santosa, Wijaya Heru dan Sri

2010. Pengantar . Surakarta: Yuma

Metode Penelitian . Bandung: Angkasa.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori . Jakarta: Grasindo.

. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(12)

Domi Ardiansah | 09.1.01.07.0043 FKIP - PBSI

Subijantoro, Atmosuwito. 2010. Perihal Sastra dan religiusitas dalam sastra Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita

Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Bandung: ALFABETA.

simki.unpkediri.ac.id Perihal

Sastra dan religiusitas dalam sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Memahami Cerita . Jakarta: Pustaka Jaya.

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Suharto, Sugihastuti. 2010.

Feminis Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tarigan, Henry Guntur. 2011.

Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

simki.unpkediri.ac.id || 8|| Suharto, Sugihastuti. 2010. Kritik Sastra

Feminis Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip- Prinip Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

didik pada kelas yang akan menjadi obyek penelitian. 2) Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan pelaksanaan tindakan. 3) Menentukan materi yang akan dibantu dengan media

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Berdasarkan pada hipotesis awal bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kenyamanan konsumen dengan lama proses pengerjaan servis yang tersaji pada Tabel 13, hasil

dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas seorang akuntan yang menguasai dan mempunyai keahlian dalam bidang akuntansi dan juga dapat meningkatkan pendapatan

sebagai ikon Bali United Cartoon, konsep kartunal terlihat pada ilustrasi Celuluk yang dibuat dengan bentuk jenaka dan sedarhana, atau bisa dikatakan ilustrasi Celuluk

Hasil penelitian menunjukkan dari tiga perlakuan kemasan dan suhu yang digunakan selama penyimpanan, terjadi peningkatan dan penurunan nilai slope yang terkecil pada

Telah berhasil dibuat sebuah video pendek persuasif berbasis animasi 3 dimensi berjudul “Cahaya Bintang” sebagai media informasi kepada masyarakat untuk