ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
161
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PEMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Oleh:
A Muh Safar Baso Panca Email : safarbaso2@gmail.com Pembimbing I : Firman Menne Email : firman@universitasbosowa.ac.id Pembimbing II : Herminawati Abubakar Email : herminawati_abubakar@yahoo.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa Makassar
ABSTRACT
A MUH SAFAR BASO PANCA. Analysis of the Application of Regional Financial Accounting Information Systems (RFAIS) in the Housing, Settlement and Land Offices of South Sulawesi Province. Guided by Dr. Firman Menne.SE., Ak., CA. and Dr. HJ. Herminawati Abu Bakar SE, MM.
This study aims to obtain an overview of the application of the Regional Financial Accounting Information System in the Housing, Settlement and Land Areas of South Sulawesi Province, and to know the supporting factors and values possessed by the Housing Agency, Settlement and Land Areas of South Sulawesi Province so that implement the Regional Financial Accounting Information System, as well as the quality of information generated from its application. Respondents in this study were 4 people consisting of the Chief of Staff and staff of the Service.
Data is collected through an interview process and direct observation and the results of the study indicate that the Dinas employee has understood the meaning of the Regional Financial Accounting Information System
---
Keywords : Application, Regional Financial Accounting Information Systems.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
162
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaPENDAHULUAN
Dalam pengelolaan keuangan daerah, penggunaan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk membantu pengelolaan data yang lebih cepat, efektif, dan efisien. Software Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah adalah seperangkat aplikasi computer yang digunakan untuk membantu proses administrasi data keuangan pemerintah daerah.
Informasi akuntansi yang dihasilkan dalam bentuk laporan keuangan dapat berbeda tergantung dari segi kegiatan dan tujuan dari perusahaan atau lembaga tersebut. Pada perusahaan komersial kegiatannya lebih menitikberatkan pada pencapaian keuntungan usaha semaksimal mungkin sedangkan organisasi pemerintah lebih bersifat melayani dan mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena sifat dan karakteristik yang berbeda itulah maka bentuk dan penyusunan laporan keuangannya pun harus disusun sesuai dengan tujuan perusahaan atau lembaga tersebut.
Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak perusahaan maupun pihak diluar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur dan mengolah data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis memilih judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah pada Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Selatan.”
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
163
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaTINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.
1. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah :
a) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b) Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengendalian bisnis.
c) Melakukan kontrol secara tepat terhadap asset perusahaan.
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dapat diartikan sebagai sistem yang mengelola semua transaksi keuangan, asset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah daerah yang menghasilkan informasi keuangan dan laporan keuangan yang tepat dengan mutu yang dapat diandalkan.
2. Sistem akuntansi keuangan daerah memiliki tiga tujuan pokok menurut Abdul Halim (2004:28) yaitu:
a) Pertanggungjawaban (accountability and stewardship) b) Manajerial
c) Pengawasan
Pihak eksternal pemerintah daerah yang berkepentingan terhadap pemerintah daerah baik secara langsung maupun tidak langsung disebut sebagai stakeholders yaitu, DPRD, Badan Pengawasan Keuangan, Investor/kreditor/dan donator, analisis ekonomi/pemerhati pemerintah daerah, rakyat, dan pemerintah pusat/daerah.
Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah ialah dimulai dari proses pencatatan, kemudian penggolongan dan pengikhtisaran, dan kemudian pelaporan.
3. Sistem Pencatatan dan Dasar Pengakuan Akuntansi Keuangan Daerah, beberapa macam metode pencatatan yang digunakan, yaitu:
a) Single Entry, b) Double Entry, dan c) Triple Entry.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
164
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaOutput yang dihasilkan dari Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah adalah:
a) Penganggaran b) Penatausahaan, dan c) Akuntansi dan Pelaporan
METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh informasi data yang baik dan tepat dengan asumsi agar sasaran penulisan dapat dicapai, maka penulisan menggunakan metode pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung ke tempat penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.
2. Interview, yaitu teknik yang dilakukan dengan proses tanya jawab kepada pimpinan / staf serta karyawan / pegawai yang ada pada kantor / perusahaan tersebut.
3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen, yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai data yang diperlukan.
4. Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu dengan cara membaca, mengumpulkan, mempelajari dan mencatat bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian yang didapat dari buku, artikel, jurnal maupun internet.
Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah metode komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan sistem informasi akuntansi keuangan pada Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Selatan dengan sistem informasi akuntansi keuangan menurut teori.
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengertian sistem adalah komponen-komponen yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
165
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso Panca2. Pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengumpulkan, melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
3. Pengertian keuangan daerah adalah segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki atau dikuasai oleh negara atau pihak lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Identitas utama dari Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah adalah sistem informasi yang digunakan untuk menunjang pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi terdiri dari penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya, yang dirancang untuk membantu proses pengolahan data keuangan pada pemerintah daerah.
Teruntuk pegawai yang terpaut dengan proses Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Selatan pada bidang keuangannya telah paham perihal makna dari tujuan penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah yang dimana Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah itu adalah sebuah aplikasi komputer untuk mengelola transaksi keuangan daerah, tutur salah satu pegawai tersebut.
Selain pemahaman pegawai mengenai manfaat dan tujuan dari penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, pegawai juga perlu memahami setiap input yang akan diolah atau diproses dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah serta output yang dihasilkan dari proses pengolahannya. Pada wawancara tersebut, pegawai mengatakan bahwa ada tiga macam laporan yang mereka buat, yakni RKA, DPA, dan SPD. Dan peran Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah untuk membantu pembuatan laporan dari ketiga laporan yang mereka buat tersebut.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
166
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso Panca1. Bagian Anggaran
a. Rencana Anggaran Kerja
b. Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA)
c. Surat Penyediaan Dana (SPD)
Menu SKPD RKA-SKPD RKA
DPR
RKA Menu SKPD Penganggaran
DPA-SKPD DPA BUD DPA BUD SPD Aplikasi SIAKD Menu SKPD Penganggaran SPD SKPD
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
167
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso Panca2. Bagian Penatausahaan
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
b. Surat Pemerintah Membayar (SPM)
c. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
SPD B.Pengeluar Aplikasi SIAKD Keuangan Menu SKPD Tata Usaha SPP
SPP PA / KPA
SPP PPK
BUD PA / KPA SPM
Aplikasi SIAKD Keuangan
Menu SKPD Tata Usaha SPM
SPM BUD
SPJ SP2D
Aplikasi SIAKD Keuangan Menu SKPD Tata Usaha SP2D
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
168
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso Panca3. Bidang Akuntansi dan Pelaporan
Uraian prosedur pengelolaan keuangan dengan sistem informasi akuntansi keuangan daerah:
1. Prosedur Penganggaran
Prosedur penganggaran tahap awal dalam pengolahan data keuangan, prosedur ini membentuk suatu database anggaran kinerja/program/kegiatan SKD atau SKPKD selama satu tahun. Di tingkat SKPD prosedur penganggaran dalam sistem informasi akuntansi keuangan daerah, yaitu seperti Penyusunan RKA, Penyusunan Anggaran Kas, dan Prosedur DPA.
2. Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas
Prosedur penatausahaan Bendahara penerimaan kas merupakan prosedur yang digunakan untuk menatausahakan kegiatan menerima, menyimpan, menyoter, membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang berada dalam pengelolaan bendahara penerimaan. Untuk melakukan prosedur penatausahaan bendahara penerimaan melalui sistem informasi akuntansi keuangan daerah, terdapat dua prosedur yaitu prosedur penginputan bukti penerimaan dan prosedur penginputan surat tanda setor (STS).
Transaksi Jurnal
Buku Besar SIAKD
KEUANGAN
Buku Pembantu
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
169
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso Panca3. Prosedur Pengelolaan Pengeluaran Kas
Langkah pertama prosedur penatausahaan pengeluaran kas adalah penerbitan SPD (Surat Penyediaan Dana), dokumen kesediaan dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan surat permintaan pembayaran (SPP), oleh PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) melalui BUD (Bendahara Umum Daerah) dan tidak dilakukan oleh operator sistem informasi akuntansi keuangan daerah SKPD. Pembuatan SPD dilaksanakan dengan membuat rencana penggunaan data sampai ke rekening rincian objek.
Terdapat lima jenis pembayaran dalam sistem informasi akuntansi keuangan daerah yaitu uang persediaan, ganti uang persediaan, tambah uang persediaan, langsung, dan nihil. Dalam sistem informasi akuntansi keuangan daerah prosedur penatausahaan pengeluaran kas meliputi penatausahaan sebagai berikut:
a. Pembuatan SPP dan verifikasi SPP b. Penerbitan SPM dan verifikasi SPM c. Penerbitan SP2D
d. Pemberianpanjar, SPJ Panjar, dan pengambilan panjar e. Pemuatan SPJ dan Pengesahan SPJ
f. Penerimaan dan penyetoran pajak 4. Prosedur Akuntansi dan Pelaporan
Prosedur akuntansi dalam sistem informasi akuntansi keuangan daerah meliputi tiga hal, yaitu: input saldo awal, input data transaksi, dan koreksi / penyesuaian.. 5. Pengendalian Intern dalam Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
Dalam pengolahan data keuangan suatu pengolahan data keuangan berbasis data elektronik memerlukan suatu pengendalian intern yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem yang telah dirancang bisa mencapai efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan pelaporan keuangan.
Pengendalian aplikasi dikategorikan menjadi pengendalian masukan, pengendalian proses, dan pengendalian output.
a. Pengendalian Masukan b. Pengendalian Proses c. Pengendalian Output
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
170
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaKESIMPULAN
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah memudahkan proses penyusunan laporan keuangan, pegawai tinggal menginput data pada sistem di komputer yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian, pengikhtisaran hingga akhirnya terbentuk laporan keuangan dikerjakan secara otomatis oleh sistem.
Adapun saran yang diajukan sebagai penulis dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (SIAKD) pada pihak yang tertarik atau menginginkan untuk menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah sebagai sistem komputerisasi yaitu perlu pengembangan atas pemahaman pegawai tentang maksud dan tujuan penerapan sistem tersebut serta memahami faktor-faktor pendukung agar dapat atau mampu menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
171
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaDAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2001. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Abdul Halim. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Abdul Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit Salembat Empat, Jakarta. Abdul Halim. 2012. Akuntansi Keuangan Daerah.
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-pemerintah-daerah/ diakses tanggal 19 Mei 2019.
Abdul Hakim. 2002. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-pemerintah-daerah/ diakses tanggal 19 Mei 2019.
Bodnar, George HI willian S. Hopwood, 2006. Accounting Information System. Sevent Edition, USA.
Deddi Nordiawan. 2006. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-pemerintah-daerah/ diakses tanggal 19 Mei 2019.
H.M, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi II, BPEEUGM. Yogyakarta.
Harken Drama. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/viewFile/1572/1195
diakses tanggal 19 Mei 2019.
I Ceneik Ardana, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit: Mitra Wacana Media.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System. Ninth
Edition, Prentice Hall.
Muhammad Gade. 2000. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-pemerintah-daerah/ diakses tanggal 19 Mei 2019.
ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXX APRIL S/D JUNI 2019
172
Vol 5, No. 002 (2019) A Muh Safar Baso PancaMulyadi, 2010. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku ke 2. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta. Wikipedia. 2019. Pengertian Sistem. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, diakses
tanggal 19 Mei 2019.
Witarto, 2004. Memahami Sistem Informasi. Penerbit Informatika, Bandung Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Keuangan Daerah