• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAWASAN WISATA AIR LOPAIT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAWASAN WISATA AIR LOPAIT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, maka secara garis besar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Kawasan Rawa Pening merupakan kawasan yang paling cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Mengingat keunikan atraksi wisata yaitu kawasan yang paling indah untuk melihat pemandangan alam Rawapening. Selain itu, sub kawasan ini terletak diposisi paling strategis yaitu berada di jalur utama yang menghubungkan Semarang-Surakarta. Ditambah lagi sub kawasan ini terdapat terdapat embrio pariwisata seperti PIKK Lopait, Rawa Permai, Pasar Kriya Lopait-Kesongo, serta rumah makan dan warung.

b. Dari aspek pengembangan keruangan, Kawasan Wisata Rawapening dapat dijadikan sebagai hap tourism Jawa Tengah, yaitu bersinergisnya pariwisata di Jawa Tengah dengan pusatnya di Rawapening. Selain itu, Kawasan Wisata Rawapening terintergrasi dengan pariwisata Yogyakarta dan Surakarta, sehingga mampu dapat mengangkat citra kepariwisataan Jawa Tengah yang nantinya tercipta suatu image

baru.

c. Jika dilihat dari aspek lingkungan, terjadi banyak permasalahan di Rawapening diantaranya tingginya laju pertumbuhan enceng gondok dan sedimentasi yang menyebabkan banjir didarah hilir dan berkurangnya debit air rawa. Selain itu, lahan sekitar DAS Tuntang berpotensial kritis akibat penggunaan lahan yang tidak tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan Kawasan Wisata Rawapening harus memperhatikan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup serta memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar. Pembangunan Kawasan Wisata Rawapening tidak berada dijalur sempadan rawa yaitu 100 meter dari pasang surut tertinggi serta memperhatikan daerah sempadan jalan dan sungai yang ada. Penggunaan air untuk Kawasan Wisata Rawapening tidak mengganggu debit air rawa dan kebutuhan masyarakat sekitar.

d. Dari aspek produk wisata, atraksi wisata yang dapat diangkat menjadi daya tarik wisata di Kawasan Wisata Rawapening adalah:

(2)

4.2. Batasan

Batasan-batasan dalam perencanaan Kawasan Wisata Air Lopait di Rawa Pening adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan yang dilakukan hanya terbatas pada aspek arsitekturalnya saja. Pembahasan dalam bidang lain tidak dilakukan.

b. Wilayah perencanaan lokasi dibatasi pada wilayah Rawa Pening Kab Semarang, sehingga alternatif lokasi diluar Rawa Pening Kab Semarang dapat diabaikan.

c. Data yang dipergunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pengguna diambil dari BAPPEDA, Dinas Pariwisata Kab.Semarang serta studi banding yang dilakukan. d. Perencanaan yang dipergunakan pada bahasan ini dianggap mampu untuk

memenuhi kebutuhan selama 10 tahun ke depan.

e. Perencanaan dan perancangan Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening ini mengacu pada ketentuan dan peraturan Pemerintah mengenai Koefisien Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Bangunan dan Garis Sempadan Bangunan pada kawasan tersebut. Peraturan pembangunan yang digunakan mengacu pada peraturan daerah setempat yang tercantum dalam Rencana Umum Tata Ruang Kab Semarang serta peraturan bangunan setempat.

4.3. Anggapan

Anggapan dalam perencanaan Sekolah Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening dalah sebagai berikut :

a. Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening ini dianggap sudah memliki kelayakan untuk direncanakan.

b. Lokasi yang dipilih nantinya dianggap tidak memiliki masalah dengan pembebasan tanah.

c. Lahan yang ada dianggap memenuhi syarat untuk dibangun sebuah Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening.

d. Data yang dipergunakan sebagai pedoman dalam perancangan ini dianggap sudah memenuhi syarat perencanaan.

e. Jaringan transportasi yang menjadi akses menuju lokasi Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening ini dianggap cukup memadai.

f. Jaringan utilitas kota serta prasarana lainnya dianggap sudah terpenuhi pada lokasi terpilih nantinya.

g. Kondisi lingkungan sekitar dianggap mampu mendukung perkembangan Kawasan wisata air Lopait di Rawa Pening.

Referensi

Dokumen terkait

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled. Test cross-section

[r]

Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Pradnya Paramita, Jakarta.. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma,

SEBAGAI MASYARAKAT YOGYAKARTA / KITA DITUNTUT UNTUK MELESTARIKAN KOTA INI SECARA BERSAMA – SAMA / DAN JUGA MEMPERTAHANKAN PREDIKAT YANG TELAH DISANDANGNYA // NAMUN DISISI LAIN

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam penelitian.Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan untuk penulisan

Peraturan Kepala BNPB No.17 tahun 2010 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana. Peraturan Kepala BNPB No.11 tahun 2008 Tentang Rehabilitasi

Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai Health care Associated Infection adalah infeksi yang didapat di rumah sakit terjadi pada pasien yang dirawat