• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Mikroorganisme Pada Penderita Infeksi Nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik pada Tahun 2014 – 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Mikroorganisme Pada Penderita Infeksi Nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik pada Tahun 2014 – 2016"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai Health care Associated Infection adalah infeksi yang didapat di rumah sakit terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit paling tidak selama 72 jam dan pasien tersebut

tidak menunjukkan gejala infeksi saat masuk rumah sakit.1,2 Infeksi lingkungan

disebabkan oleh bakteri dari benda atau bahan yang tidak bersenyawa yang berada

di lingkungan rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi karena beberapa

faktor, salah satunya adalah karena adanya agen penyakit berupa bakteri.3 Bakteri

penyebab infeksi nosokomial didapat dari dalam tubuh penderita sendiri

(endogen) maupun dari luar penderita (eksogen). Pada umumnya, bakteri eksogen

didapatkan dari lingkungan rumah sakit, yaitu pada peralatan kesehatan, bahan

cairan, tangan tenaga medis, udara di ruang perawatan, perabotan ruang

perawatan, dan ruang perawatan inap pasien itu sendiri.4

Penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7%

dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia

Tenggara dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi nosokomial dan untuk Asia

Tenggara sebanyak 10,0%. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), National Nosocomial Infection Surveillance (NNIS) antara tahun 1992-1997 infeksi ini menempati posisi keempat penyebab kematian di Amerika Serikat

dan terdapat 20.000 kematian tiap tahunnya akibat infeksi nosokomial ini. Dari 40

juta penderita yang dirawat di rumah sakit pertahun, didapatkan angka infeksi

nosokomial antara 5-10% (18% diantaranya dengan lebih dari 1 macam infeksi

nosokomial) dengan angka kematian 1%, 5-10 hari kelebihan hari rawat setiap

penderita, kerugian antara 2-6 milyar dolar Amerika pertahun. Infeksi didapat dari

rumah sakit di ICU pada 7,8% dari seluruh pasien yang dirawat (14.177 pasien

diantara 181.993 pasien). ISK (31%) merupakan infeksi tersering, 95% kasus

diantaranya mendapat kateterisasi, 86% kasus pneumonia berhubungan dengan

VAP. Penyakit ini merupakan 27% dari seluruh infeksi nosokomial, sedangkan

(2)

IADP mewakili 19% (18,2% terbukti secara laboratoris dan 0,8% sepsis secara

klinis). Di Indonesia, infeksi nosokomial mencapai 15,74 % jauh di atas negara

maju yang berkisar 4,8-15,5%. Di rumah sakit Yogyakarta insidensi infeksi

nosokomial secara umum sebesar 5,9%. Di rumah sakit DKI Jakarta tahun 2004

menunjukkan bahwa 9,8 % pasien rawat inap mendapat infeksi yang baru selama

dirawat.5 Persentase angka kejadian infeksi nosokomial di RSUP H. Adam Malik

Medan pada tahun 2007 di ruang rawat inap 2,6%, angka kejadian dekubitus

0,68%, di ICU angka kejadian pneumonia 9,6%, di CVCU terdapat kejadian

infeksi nosokomial phlebitis 4,48%.6

Jenis mikroorganisme yang sering berpotensi terjadinya infeksi

nosokomial yaitu: Proteus sp., Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan Pseudomonas aeruginosa.Berdasarkan penelitian didapatkan persentase Staphylococcus aureus, Staphylococci koagulase negatif, Enterococci (34%), Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter sp., Klebsiella pneumonia (32%), Clostridium difficile (17%), fungi (kebanyakan Candida albicans) (10%), dan bakteri gram negatif lain (Acinetobacter sp., Citrobacter sp., Haemophilus sp.) (7%).7

Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan infeksi nosokomial

menjadi masalah yang sering ditemukan di rumah sakit karena pengaruh

lingkungan sekitar yang terkontaminasi. Maka penulis tertarik melakukan

penelitian tentang gambaran mikroorganisme yang ditemukan pada penderita

infeksi nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik Medan.

2.1. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran mikroorganisme yang ditemukan pada penderita

infeksi nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2014 –

2016.

(3)

3.1. Tujuan Penelitian 3.1.1. Tujuan Umum

1. Mendapatkan gambaran mikroorganisme yang ditemukan pada

penderita infeksi nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik Medan

pada tahun 2014 - 2016.

3.1.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial

2. Mengetahui jenis infeksi nosokomial

3. Mengetahui spesimen infeksi nosokomial

4. Mengetahui klasifikasi mikroorganisme berdasarkan pewarnaan Gram

4.1. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

a. Memberi informasi tentang mikroorganisme penyebab infeksi

nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Manfaat Pelayanan

a. Memberi informasi pada RSUP H. Adam Malik Medan tentang

persentase angka kejadian infeksi nosokomial dan mendorong agar

dilakukan pencegahan infeksi nosokomial guna menurunkan angka

kejadian.

3. Manfaat Penelitian Selanjutnya

a. Menjadi sumber data bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan gambaran mikroorganisme yang ditemukan pada infeksi

nosokomial di ICU RSUP H. Adam Malik Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak Teh (Camellia Sinensis) Hijau Memperbaiki Profil Lipid Lebih Baik Daripada Ekstrak Teh (Camellia Sinensis) Putih Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Jantan

Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai multikultural menjadi praktik dalam kehidupan masyarakat, maka diperlukan suatu upaya pengkondisian yang mengarah pada situasi

Hasil titer antibodi pada perlakuan C yaitu vaksin dengan penambahan gliserol 0,25% dan perlakuan E yaitu vaksin dengan penambahan gliserol 0,75% meningkat tinggi

Menganalisis peta (RBI) merupakan tingkatan tersulit dalam menggunakan peta, karena kegiatan itu biasanya memerlukan informasi lain yang ada di luar peta. Jadi

Lorsque les commerçants parlent les deux langues, ceux qui ont leur boutique au sud de la route nationale parlent le plus souvent le paloor, alors que ceux qui ont des boutiques

Berdasarkan data yang diperoleh pada prestasi kerja karyawan (variabel Y), skor sangat tinggi 1 orang dengan persentase 2,5%, jawaban responden untuk kategori tinggi 5 orang

Menentukan aspek yang memiliki dampak signifikan terhadap

Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi- Dimensi Kerja Karyawan.. Jakarta: PT Gramedia