• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TEGAL. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TEGAL. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TEGAL

PENGANTAR

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI TEGAL

KEPADA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL

MENGENAI

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2019

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

• Yang saya hormati Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal;

• Yang saya hormati anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tegal;

• Yang saya hormati para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal, serta

• Para tamu undangan serta hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih diberikan kekuatan untuk dapat melanjutkan pengabdian kepada masyarakat. Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia

(2)

kita masih diperkenankan untuk hadir di dalam forum yang terhormat ini guna mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Tegal dalam acara Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Tegal tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2019 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal.

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati diatur dalam ketentuan pasal 71 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Materi mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam LKPJ ini meliputi: a) Arah kebijakan umum pemerintahan daerah, b) Pengelolaan keuangan daerah, c) Penyelenggaraan urusan desentralisasi, dan d) Penyelenggaraan tugas pembantuan.

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

LKPJ ini disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2020 dan dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tegal Tahun 2014–2019.

Adapun Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2019, diarahkan pada:

1. Penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat;

(3)

3. Peningkatan daya saing ekonomi lokal dan industri kreatif; 4. Peningkatan sarana prasarana dan infrastruktur wilayah;

5. Mewujudkan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;

6. Pengembangan pariwisata dan budaya lokal;

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

Dalam LKPJ Tahun 2018, DPRD menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk dilaksanakan dalam pembangunan pada tahun 2019. Dalam kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan bahwa tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi DPRD telah kami laksanakan secara menyeluruh dengan penjelasan selengkapnya ada di Buku II LKPJ Bupati Tegal Tahun 2019.

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

Sebelum saya menyampaikan hasil kinerja penyelenggaraan pemerintahan, perkenankanlah saya terlebih dahulu menyampaikan beberapa capaian indikator makro pembangunan Kabupaten Tegal selama tahun 2019.

Realisasi nilai IPM pada tahun 2019 sebesar 68,24. Angka tersebut meningkat sebesar 0,91 dari semula 67,33 pada tahun 2018. Nilai IPM ini dipengaruhi oleh komponen penyusun IPM yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dan Indeks Paritas Daya Beli. Adapun angka komponen penyusun IPM tahun 2019 adalah Angka Harapan Hidup (AHH) 71,40 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) 12,58 tahun, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 6,86 tahun, dan Paritas Daya Beli sebesar Rp. 9.789.

Untuk angka kemiskinan dalam arah kebijakan tahun 2019 ditargetkan sebesar 9,83%, adapun realisasinya sebesar 7,64%, berkurang dibanding tahun 2018 di angka 7,94%.

Selanjutnya dalam arah kebijakan tahun 2019 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ditargetkan sebesar 5,6 – 6,5%, adapun

(4)

realisasinya adalah 8,21%. Dibanding tahun 2018 maka TPT Kabupaten Tegal mengalami penurunan dari 8,45% menjadi 8,21% atau ada penurunan sebesar 0,24%.

Untuk inflasi, dalam arah kebijakan tahun 2019 laju inflasi ditargetkan sebesar 5,75 ± 0,5% terealisasi sebesar 2,51%. Laju Inflasi Kabupaten Tegal di tahun 2019 lebih rendah dibandingkan laju inflasi di tahun 2018 yang mencapai 2,95%.

Kemudian dalam arah kebijakan tahun 2019 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tegal ditargetkan sebesar 5,85 ± 0,25% dan terealisasi 5,58%. Angka realisasi Laju Pertumbuhan Ekonomi ini lebih rendah dari target namun bila dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,07% dari semula sebesar 5,51% tahun 2018.

Berdasarkan jenis lapangan usaha PDRB Kabupaten Tegal berdasarkan harga berlaku didominasi oleh lapangan usaha industri Pengolahan 34,60%, Perdagangan besar dan eceran 15,47% dan Pertanian kehutanan dan perikanan 12,14 %. Dari hasil penghitungan, terjadi perubahan agregat PDRB tahun 2018 sebesar Rp. 33.079.234.100.000 (tiga puluh tiga triliun, tujuh puluh sembilan milyar,

dua ratus tiga puluh empat juta, seratus ribu rupiah) menjadi Rp.

35.231.687.560.000 (tiga puluh lima triliun, dua ratus tiga puluh satu

milyar, enam ratus delapan puluh tujuh juta, lima ratus enam puluh ribu rupiah) di Tahun 2019 sehingga terjadi penambahan sebesar Rp.

2.152.453.460.000 (dua triliun, seratus lima puluh dua milyar empat

ratus lima puluh tiga juta, empat ratus enam puluh ribu rupiah) atau

mengalami kenaikan sebesar 6,51%.

Sedangkan apabila menurut harga konstan, maka pertumbuhan

ekonomi adalah sebesar 5,81% atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.334.179.540.000, (satu triliun, tiga ratus tiga puluh empat

(5)

rupiah) dari Rp. 23.552.548.370.000 (dua puluh tiga triliun, lima ratus lima puluh dua milyar, lima ratus empat puluh delapan juta, tiga ratus

tujuh puluh ribu rupiah) pada tahun 2018 menjadi Rp.

24.866.727.910.000 (dua puluh empat triliun, delapan ratus enam puluh

enam milyar, tujuh ratus dua puluh tujuh juta, sembilan ratus sepuluh ribu rupiah) pada tahun 2019.

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

Berikut saya sampaikan secara garis besar hasil kinerja pembangunan selama tahun 2019. Pada tahun anggaran 2019 realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp. 2.755.658.770.896,29 (dua triliun,tujuh

ratus lima puluh lima miliar,enam ratus lima puluh delapan juta, tujuh ratus tujuh puluh ribu, delapan ratus sembilan puluh enam koma dua puluh sembilan rupiah) atau 96,34% dari target yang telah ditetapkan

sebesar Rp.2.860.327.632.000,00 (dua triliun,delapan ratus enam puluh miliar,tiga ratus dua puluh tujuh juta,enam ratus tiga puluh dua ribu rupiah).

Anggaran Belanja Daerah pada tahun 2019 mencapai Rp. 2.910.822.912.000,00 (dua triliun, sembilan ratus sepuluh miliar,

delapan ratus dua puluh dua juta, sembilan ratus dua belas ribu rupiah).

Anggaran tersebut digunakan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.1.649.883.584.000,00 (satu triliun, enam ratus empat puluh sembilan

miliar, delapan ratus delapan puluh tiga juta, lima ratus delapan puluh

empat ribu rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp.

1.260.939.328.000,00 (satu triliun, dua ratus enam puluh miliar,

sembilan ratus tiga puluh sembilan juta, tiga ratus dua puluh delapan rupiah).

Anggaran Belanja Tidak Langsung tersebut dipergunakan untuk membiayai gaji dan tunjangan pegawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan kepada desa, dan belanja tak terduga. Anggaran Belanja Langsung dipergunakan untuk membiayai program dan

(6)

kegiatan masing-masing SKPD sesuai dengan fungsi dan urusan Pemerintah Daerah yang harus dilaksanakan.

Realisasi Belanja Tidak Langsung pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.592.942.885.960,00 (satu triliun, lima ratus sembilan puluh dua

miliar, sembilan ratus empat puluh dua juta, delapan ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus enam puluh rupiah) atau 96,55 %,

sedangkan Realisasi Belanja Langsung secara keseluruhan adalah Rp. Rp. 1.124.488.712.894,15 (satu triliun, seratus dua puluh empat miliar,

empat ratus delapan puluh delapan juta, tujuh ratus dua belas ribu, delapan ratus sembilan puluh empat koma lima belas rupiah) atau

89,18% dari anggaran Rp. 1.260.939.328.000,00 (satu triliun, dua ratus

enam puluh miliar, sembilan ratus tiga puluh sembilan juta, tiga ratus dua puluh delapan rupiah).

Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Perencanaan Anggaran Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 50.495.280.000,00 (lima puluh miliar,

empat ratus sembilan puluh lima juta, dua ratus delapan puluh ribu

rupiah) dan realisasi sebesar Rp.50.685.997.598,82 (lima puluh miliar,

enam ratus delapan puluh lima juta, sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus sembilan puluh delapan koma delapan puluh dua rupiah)

atau dengan persentase sebesar 100,38%

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT

Enam prioritas pembangunan tersebut diatas telah dijabarkan ke dalam program-program dan kegiatan-kegiatan yang diklasifikasi menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Dalam kesempatan ini kami sampaikan capaian indikator kinerja sasaran (misi) sebagai pelaksanaan Visi dan Misi RPJMD 2014-2019, Indikator Kinerja Daerah, dan capaian kinerja outcome program yang menggambarkan hasil pelaksanaan pembangunan menurut Urusan Wajib, Urusan Pilihan dan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang yang telah didanai oleh APBD.

(7)

Mendasari Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD capaian kinerja

outcome program disajikan juga dengan status capaian kinerja. Status

capaian kinerja disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1) Kriteria penilaian Sangat Tinggi apabila capaian kinerja diperoleh

91% ≤ 100% dari target kinerja;

2) Kriteria penilaian Tinggi apabila capaian kinerja diperoleh 76% ≤

90% dari target kinerja;

3) Kriteria penilaian Sedang apabila capaian kinerja diperoleh 66% ≤

75% dari target kinerja;

4) Kriteria penilaian Rendah apabila capaian kinerja diperoleh 51% ≤

65% dari target kinerja;

5) Kriteria penilaian Sangat Rendah apabila capaian kinerja diperoleh ≤

50% dari target kinerja;

Capaian kinerja misi (sasaran) dalam RPJMD Kabupaten Tegal dapat kami sampaikan bahwa, dari 200 indikator kinerja misi, pada tahun 2019 sebanyak 161 indikator (83,85%) yang sudah mencapai target atau bahkan melampaui target, dan 31 indikator (16,15%) belum mencapai target, sedangkan 8 indikator lainnya merupakan indikator yang sekarang bukan menjadi kewenangan kabupaten.

Sedangkan Capaian Kinerja Daerah (IKD) dapat kami sampaikan bahwa indikator kinerja daerah mencakup tiga aspek yaitu Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan umum dan Aspek Daya Saing. Adapun tingkat ketercapaian dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut:

1. Aspek kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari 13 indikator, sebanyak 9 indikator (69,23%) mencapai atau melampaui target dan 4 indikator (30,77%) belum tercapai.

(8)

2. Aspek Pelayanan Umum dengan jumlah indikator 279, sebanyak 208 indikator atau 74,82% telah tercapai dan 71 indikator atau 25,18% belum tercapai.

3. Aspek Daya Saing dengan 3 indikator, sebanyak 2 indikator telah mencapai target (66,67%) dan 1 indikator (33,33%) belum tercapai.

Untuk capaian kinerja program, dari data yang berhasil dihimpun sebanyak 482 indikator program, indikator yang capaian kinerjanya

Sangat Tinggi dan Tinggi sebanyak 444 indikator (92,12%), dan

indikator yang capaian kinerjanya Sedang, Rendah dan SangatRendah sebanyak 37 indikator (7,68%), sedangkan 1 indikator bukan merupakan kewenangan kabupaten (0,2%).

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT,

Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan prestasi-prestasi di level provinsi ke atas yang dapat diraih oleh Kabupaten Tegal pada tahun 2019. Prestasi-prestasi tersebut antara lain:

1. Prestasi di Urusan Penunjang Fungsi Pemerintahan, yaitu:

a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);

b. Penghargaan KataData Tahun 2019 untuk kategori Daerah dengan Outcame Kesejahteraan Terbaik;

c. Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 untuk Aksi Bersama Penanggulangan Kemiskinan, dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

2. Prestasi yang diraih Urusan Pendidikan, yaitu :

a. Wahyutia Yuliannurunnisa, S.Pd Juara I Olimpiade Guru Nasional (OGN) Dikdas Tahun 2019;

b. Bambang Hariyanto, S.Si.,M.Pd Juara II Nasional Perlombaan Inovasi Pembelajaran Guru Sekolah Menengah Pertama;

(9)

3. Prestasi yang diraih urusan Kebudayaan antara lain :

a. Juara I Provinsi Jawa Tengah Festival Tradisi Lisan tahun 2019; b. Tasya Afit Triyani Juara I Provinsi Jawa Tengah Lomba KTI

Jejak Tradisi Tahun 2019;

c. Juara III Provinsi Jawa Tengah Lomba Macapat Tahun 2019; d. Juara II Provinsi Jawa Tengah Parade Tari Daerah Tahun 2019; e. Juara III Provinsi Jawa Tengah Parade Seni Budaya Tahun 2019.

4. Prestasi yang diraih urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain :

a. Pencapaian Kabupaten Layak Anak dengan Predikat KLA Pratama;

b. Penghargaan Forum Anak Terbaik I Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

5. Prestasi yang diraih urusan pemuda dan olah raga, yaitu: a. Kabupaten Layak Pemuda Tingkat Utama Tahun 2019 b. Juara POPDA Tingkat Provinsi Jawa Tengah antara lain :

1) Juara I , II, III Renang 2) Juara I, II, III Pencak Silat 3) Juara III Senam

4) Juara II Bola Volly Putri 5) Juara I , III Judo

6. Prestasi yang diraih urusan pariwisata, yaitu:

a. Juara I Festival Kesenian Tradisional Jawa Tengah dalam Jateng Fair 2019;

b. POKDARWIS Cempaka Kabupaten Tegal sebagai Juara II Konvensi Jambore Pokdarwis 2019.

(10)

PIMPINAN DAN SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT,

Mengakhiri penyampaian LKPJ ini, kepada saudara Ketua, Wakil ketua

dan segenap anggota dewan serta hadirin yang telah mengikuti dengan seksama penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban ini, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan selama 1 (satu) tahun ini, belum dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat, maupun menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Namun kami akan terus berupaya untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal yang lebih sejahtera.

Akhirnya, dengan segenap kerendahan hati, kami mohon saran dan masukan yang konstruktif dari semua pihak, guna perbaikan serta peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan Kabupaten Tegal yang akan datang. Semoga Allah SWT meridhoi niat dan upaya baik kita bersama, dalam membangun masyarakat Kabupaten Tegal yang kita cintai.

Sekian, terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Slawi, Maret 2020

BUPATI TEGAL

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu direkomendasikan agar pada tahun mendatang terus dilakukan percepatan kinerja pada tiap-tiap aspek pembangunan yang capaian indicator kinerjanya masih dibawah

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan adalah belum adanya Standar Operasional Prosedur, standar minimal pendidikan

PADA RAPAT PARIPURNA HARI INI PERLU KAMI SAMPAIKAN MENGENAI PENYAMPAIAN LAPORAN DPRD TENTANG HASIL PEMBAHASAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BUPATI

Jumlah Sistem Informasi Manajemen pengelolaan Keuangan dan aset daerah dalam pengelolaan keuangan TA 2019 yaitu : 4 (1 SIMDA Keuangan Online berbasis cloud server 1 SIMDA BMD) 1

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 III - 258.. No Sub Domain Baru (Perda OPD Baru)

Meskipun mengalami penurunan produksi, namun produksi padi sebagai bahan pangan pokok masyarakat Kabupaten Tegal selama 5 tahun terakhir masih dapat melampaui

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tegal Tahun 2019 III - 288 Capaian Kinerja Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda,

bahwa memenuhi ketentuan Pasal 315 ayat (6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Bupati