• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jukis Laporan Perkesmas-Ralat 3 Juni 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jukis Laporan Perkesmas-Ralat 3 Juni 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN BULANAN PERKESMAS

I. Pengisi

Petugas puskesmas yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Bulanan Perkesmas adalah Perawat Koordinator Perkesmas. Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Koordinator Perkesmas dan disahkan oleh Kepala Puskesmas sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota (c.q. Perawat Penyelia Perkesmas). Waktu pengiriman dan penerimaan laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten/ kota disepakati internal.

II. Pengisian Form

o Puskesmas : Diisi dengan nama puskesmas tempat bekerja o Bulan/ Tahun : Diisi dengan nama bulan dan angka tahun pelaporan

o A.1 : Diisi dengan jumlah pasien rawat jalan yang diberikan asuhan

keperawatan selama bulan tersebut. Pasien yang dimaksud adalah individu yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di poli-poli rawat jalan

puskesmas, ditangani oleh perawat dan ada bukti catatan kegiatan

perawatnya.

o A.2 : Diisi dengan jumlah pasien rawat inap yang diberikan asuhan

keperawatan selama bulan tersebut, dibuktikan dengan dokumentasi asuhan keperawatan (pengkajian s/d evaluasi keperawatan).

o Sasaran : Diisi dengan perhitungan sasaran keluarga binaan selama setahun di wilayah kerja puskesmas.

Rumus:

Sasaran Keluarga Binaan (KK) = 2,66% X Jumlah KK Miskin di wilayah kerja puskesmas

Contoh:

Puskesmas Kecamatan Kenanga memiliki 5000 KK miskin di wilayah kerjanya maka sasaran keluarga binaan dalam perkesmas adalah :

2,66% X 5000 KK miskin = 133 KK

o Target : Diisi dengan jumlah KK sesuai dengan bilangan prosentase (%) yang ditetapkan oleh dinkes kab/kota.

Rumus:

Target di puskesmas (KK) = Bilangan Prosentase (%) X Sasaran (KK)

Contoh:

Puskesmas Kecamatan Kenanga memiliki sasaran sebanyak 133 KK. Dinkes Kota Bandung menetapkan target perkesmas untuk KK binaan sebesar 80%. Target : 80 % X 133 KK = 106 KK

Apabila belum ada penetapan target dari dinkes kab/kota, maka puskesmas dapat menentukan target di puskesmas dengan cara sebagai berikut: Rumus:

Target di puskesmas (KK) = Jumlah % Indikator Target SPM Kab/Kota (UKM) X Sasaran Jumlah Indikator Target SPM Kab/Kota (UKM)

Contoh:

Dalam SPM Kabupaten Pandeglang ditetapkan indikator UKM sebanyak 19 indikator sebagai berikut:

(2)

PROGRAM INDIKATOR UKM %

Promkes Rumah Tangga Sehat 65%

Bayi yang mendapat ASI ekslusif 90%

Desa dengan garam beryodium 80%

KIA/KB Cakupan kunjungan neonatus 90%

Cakupan kunjungan bayi 90%

Cakupan bayi BBLR yang ditangani 100%

Bumil risti yang dirujuk 100%

Gizi Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%

Balita BGM 10%

Cakupan balita mendapat kapsul vit A 90%

Cakupan pemberian MPASI bagi keluarga miskin 100%

Cakupan bumil mendapat tablet Fe 90%

Cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium 80%

P2M Kesembuhan penderita Tb BTA 90%

Balita

Pneumonia Balita dengan Pneumonia yang ditangani 100%

HIV/AIDS Klien yang mendapatkan penenganan HIV/AIDS 100%

Infeksi menular seksual yang diobati 100%

DBD Penderita DBD yang ditangani 100%

Kesling Rumah/ Bangunan bebas nyamuk Aedes 95%

Jumlah 1.575 % Puskesmas Kecamatan Cimanggu memiliki sasaran keluarga binaan sebanyak

100 KK di wilayah kerjanya 1.575 % X 133 KK miskin = 110 KK miskin 19

o Cakupan : Diisi dengan jumlah kumulatif keluarga binaan puskesmas (B1) disertai dengan bilangan prosentase dalam kurung.

Rumus :

% Cakupan = Jumlah Cakupan ( B1) X 100% Jumlah Sasaran Perkesmas

Contoh:

Puskesmas Kecamatan Kenanga memiliki 20 KK yang dibina sampai dengan bulan April sedangkan sasaran yang dihitung dalam setahun adalah 133 KK maka % cakupannya adalah: 20 KK X 100% = 15%

133 KK

Pengisian laporan bulanan perkesmas (B.1, B.3, C.1, C.3) dihitung secara kumulatif setiap akhir bulan, mulai bulan januari sampai dengan bulan yang dilaporkan.

o Binaan Baru : keluarga baru yang dibina bulan ini (K-1)

o Binaan Lanjutan : keluarga yang mendapat pembinaan lanjutan (K-2, dst...)

o Lepas Bina : keluarga binaan yang telah mencapai level KM-III dengan pengecualian khusus (ada kondisi khusus yang mengakibatkan kemampuan keluarga sulit mencapai

KM-IV) atau keluarga mencapai level KM-IV

o B.1 : Diisi dengan jumlah kumulatif keluarga binaan. Keluarga yang dipilih oleh Tim Perkesmas berdasarkan status masalah kesehatan, tergolong risiko tinggi atau

rawan kesehatan. Pemilihan keluarga ini berasal dari hasil pengkajian keperawatan yang telah dilakukan.

o B.2 : Diisi dengan jumlah total frekuensi kunjungan ke semua keluarga binaan pada bulan tersebut (jumlah waktu kunjungan dari kolom 18,20,22,24,26,28 pada

Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas)

o B.3 (A s/d G) : Diisi dengan jumlah kumulatif kasus individu yang bermasalah kesehatan dalam keluarga binaan per kode sasaran (sesuaikan dengan kolom 11

s/d 17 pada Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas)

o C.1 : Diisi dengan jumlah kumulatif kelompok binaan

o C.2 : Diisi dengan jumlah total frekuensi kunjungan ke semua kelompok binaan pada bulan tersebut

(3)

o C.3 (3.1 s/d 3.8) : Diisi dengan jumlah kumulatif kelompok binaan spesifik kasus

o D.1 : Diisi dengan jumlah kasus baru yang ditemukan (deteksi dini) selama bulan tersebut dan ada bukti catatan kegiatan perawatnya. Jenis kasus yang ditemukan dilampirkan bersama laporan ini

o D.2 : Diisi dengan jumlah kasus yang dirujuk selama bulan tersebut dan ada bukti catatan kegiatan perawatnya. Jenis kasus yang dirujuk dilampirkan

bersama laporan ini

o II.1 : Diisi dengan rekap kumulatif jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina. Nilai kemandirian yang dinilai berdasarkan kriteria Kemandirian Keluarga mengacu kepada lima tugas perkembangan keluarga,

diperoleh saat melakukan kunjungan pertama (K-1)

o II.2 : Diisi dengan dengan rekap kumulatif jumlah tingkat kemandirian keluarga setelah dibina. Nilai kemandirian yang dinilai berdasarkan kriteria

Kemandirian Keluarga mengacu kepada lima tugas perkembangan

keluarga, diperoleh saat melakukan kunjungan terakhir

o Kolom Keterangan : Diisi dengan keterangan apabila diperlu penjelasan lebih lanjut. Contoh : KK Lepas Bina.

o Kepala Puskesmas : Diisi dengan nama terang dan gelar kepala puskesmas/ PLT yang menjabat disertai dengan NIP

o ... : Diisi tempat dan tanggal pengisian laporan

o Perawat Koordinator : Diisi dengan nama terang dan gelar perawat koordinator perkesmas yang Perkesmas menjabat disertai dengan NIP

III. Penjelasan Tambahan

Lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas.

IV. Contoh Pengisian

Contoh 1. Pembinaan Individu

N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan Baru Binaan Lanjutan Lepas Bina Total A. Pembinaan Individu

1 Jumlah pasien rawat jalan yang diberikan asuhan keperawatan 50

2 Jumlah pasien rawat inap yang diberikan asuhan keperawatan 15

Contoh 2. Puskesmas Kenanga Kota Bandung pada bulan April (Sasaran, Target, Cakupan)

B. Pembinaan Keluarga

Sasaran : 133 KK Target : 110 KK (83%) Cakupan : 20 KK (15% )

Contoh 3. Pembinaan Keluarga-Bulan Januari. Pada bulan ini semua perhitungan mulai dari "nol". Apabila Tim Perkesmas masih membina KK pada bulan Desember tahun lalu maka pada bulan Januari tahun ini dianggap sebagai KK baru namun nilai tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina adalah hasil terakhir tahun lalu.

Pada bulan ini Tim Perkesmas melakukan pembinaan kepada 5 KK baru sebagai berikut: 1. KK Amir : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C)

2. KK Remi : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C)

3. KK Broto : 1 kali kunjungan, kasus individu (usia 70 th) dengan hipertensi (Kode E dan F) 4. KK Syarifudin : 2 kali kunjungan, kasus ibu hamil dengan TB (Kode A dan D)

(4)

5. KK Darwanto : 2 kali kunjungan, kasus individu (usia 34 th) dengan DM (Kode F) N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan

Baru LanjutanBinaan LepasBina Total B. Pembinaan Keluarga

1 Jumlah keluarga binaan 5 5

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 7

3 Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode sasaran :

A Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan Kesehatan 1 1 B Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan Kesehatan 2 2

C Jumlah kasus Masalah Gizi 2 2

D Jumlah kasus Penyakit Menular 1 1

E Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ RawanKesehatan 1 1

F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2

G Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A sampai dengan F: G.1. Kasus ... G.2. Kasus ... G.3. Kasus ...

Contoh 4. Pembinaan Keluarga-Bulan Februari. Selain 5 KK ada penambahan keluarga baru sebanyak 2 KK dengan perincian sebagai berikut:

Keluarga binaan lanjutan:

1.KK Amir : 3 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C) 2.KK Remi : 2 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C)

3.KK Broto : 1 kali kunjungan, kasus individu (usia 70 th) dengan hipertensi (Kode E dan F) 4.KK Syarifudin : 2 kali kunjungan, kasus ibu hamil dengan TB (Kode A dan D)

5.KK Darwanto : 1 kali kunjungan, kasus individu (usia 34 th) dengan DM (Kode F) Keluarga binaan baru:

1. KK Alex : 1 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C)

2. KK Indra : 2 kali kunjungan, kasus individu (Usia 40 th) dengan TB (kode D) maka pengisiannya adalah sebagai berikut:

(5)

N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan Baru Binaan Lanjutan Lepas Bina Total B. Pembinaan Keluarga

1 Jumlah keluarga binaan 2 5 7

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 12

3 Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode sasaran :

A Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan Kesehatan 1 1 B Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan Kesehatan 1 2 3

C Jumlah kasus Masalah Gizi 1 2 3

D Jumlah kasus Penyakit Menular 1 1 2

E Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ RawanKesehatan 1 1

F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2

G Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A sampai dengan F: G.1. Kasus ... G.2. Kasus ... G.3. Kasus ...

Contoh 5. Pembinaan Keluarga-Bulan Maret. Pada bulan ini Tim Perkesmas masih melanjutkan pembinaan keluarga kepada 7 KK pada bulan lalu dengan perincian :

Keluarga lepas bina:

1.KK Amir : lepas bina, kasus balita gizi kurang (kode B dan C) 2.KK Remi : lepas bina, kasus balita gizi kurang (kode B dan C) Keluarga binaan lanjutan:

1.KK Broto : 2 kali kunjungan, kasus individu (usia 70 th) dengan hipertensi (Kode E dan F) 2.KK Syarifudin : 1 kali kunjungan, kasus ibu hamil dengan TB (Kode A dan D)

3.KK Darwanto : 1 kali kunjungan, kasus individu (usia 34 th) dengan DM (Kode F) 4.KK Alex : 2 kali kunjungan, kasus balita gizi kurang (kode B dan C)

5.KK Indra : 2 kali kunjungan, kasus individu (Usia 40 th) dengan TB (kode D) maka pengisiannya adalah sebagai berikut:

N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan

Baru LanjutanBinaan LepasBina Total B. Pembinaan Keluarga

(6)

1 Jumlah keluarga binaan 5 2 7

2 Jumlah kunjungan ke keluarga binaan 8

3 Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode sasaran :

A Jumlah kasus Maternal Risti/ Rawan Kesehatan 1 1 B Jumlah kasus Anak Risti/ Rawan Kesehatan 1 2 3

C Jumlah kasus Masalah Gizi 1 2 3

D Jumlah kasus Penyakit Menular 2 2

E Jumlah kasus Usia Lanjut Risti/ RawanKesehatan 1 1

F Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular 2 2

G Jumlah kasus Sasaran di luar Kode A sampai dengan F: G.1. Kasus ... G.2. Kasus ... G.3. Kasus ...

Contoh 6. Pembinaan Kelompok-Bulan Januari

N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan

Baru LanjutanBinaan LepasBina Total C. Pembinaan Kelompok

1 Jumlah kelompok binaan 1

2 Jumlah kunjungan ke kelompok binaan 1

3 Jumlah kelompok binaan dengan spesifik kasus sebagai berikut :

3.1 Jumlah kelompok Balita

3.2 Jumlah kelompok Anak Sekolah 1

3.3 Jumlah kelompok Maternitas 3.4 Jumlah kelompok Calon Jamaah

Haji

3.5 Jumlah kelompok Usia Lanjut 3.6 Jumlah kelompok dengan kasus

(7)

3.7 Jumlah kelompok dengan kasus Penyakit Tidak Menular

3.8 Jumlah kelompok binaan ...

Contoh 7. Penemuan Kasus dan Rujukan

N O VARIABEL JUMLAH KETERANGA N Binaan Baru Binaan Lanjutan Lepas Bina Total D. Penemuan Kasus dan Rujukan

1

Jumlah kasus baru yang ditemukan

(deteksi dini) 3

Jenis kasus dilampirkan

2 Jumlah kasus yang dirujuk 11

Jenis kasus dilampirkan

Contoh 8. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Januari

Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan) maka pengisian indikator penilaian output kegiatannya adalah sebagai berikut:

1.KK Amir : 1 kali kunjungan (K-1 = KM-II) 2.KK Remi : 1 kali kunjungan (K-1 = KM-II) 3.KK Broto : 1 kali kunjungan (K-1 = KM-I)

4.KK Syarifudin : 2 kali kunjungan (K-1 = KM-I, K-2 = KM-I) 5.KK Darwanto : 2 kali kunjungan (K-1 = KM-I, K-2 = KM-II)

N

O VARIABEL

JUMLAH

KETERANGAN KM-I KM-II KM-III KM-IV

1 Jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina 3 2

2 Jumlah tingkat kemandirian keluarga setelah dibina 2 3

Catatan: Cara pengisian lihat II.1 dan II.2

Contoh 9. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Februari

Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan) terdapat 2 KK binaan baru dan 5 KK binaan lanjutan dengan perincian:

Keluarga binaan lanjutan:

(8)

2. KK Remi : 2 kali kunjungan (K-2 = KM-III, K-3 = KM-IV) 3. KK Broto : 1 kali kunjungan (K-2 = KM-II)

4. KK Syarifudin : 2 kali kunjungan (K-3 = KM-II, K-4 = KM-II) 5. KK Darwanto : 1 kali kunjungan (K-3 = KM-II)

Keluarga binaan baru:

1. KK Alex : 1 kali kunjungan (K-1 = KM-I)

2. KK Indra : 2 kali kunjungan (K-1 = KM-I, K-2 = KM-II)

N

O VARIABEL

JUMLAH

KETERANGAN KM-I KM-II KM-III KM-IV

1 Jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina 5 2

2 Jumlah tingkat kemandirian keluarga setelah dibina 1 4 1 1

Contoh 10. Indikator Penilaian Output Kegiatan-Bulan Maret

Dengan menggunakan kasus yang sama (Puskesmas Kenanga, contoh pengisian keluarga binaan) ada 2 KK lepas bina dan 5 KK binaan lanjutan dengan perincian:

Keluarga lepas bina:

1. KK Amir : lepas bina, nilai terakhir KM-III 2. KK Remi : lepas bina, nilai terakhir KM-IV Keluarga binaan lanjutan:

1. KK Broto : 2 kali kunjungan (K-3 = KM-III, K-4= KM-IV) 2. KK Syarifudin : 1 kali kunjungan (K-5 = KM-III)

3. KK Darwanto : 1 kali kunjungan (K-4 = KM-III) 4. KK Alex : 2 kali kunjungan (K-2 = KM-I, K-3 = KM-II) 5. KK Indra : 2 kali kunjungan (K-3 = KM-II, K-4 = KM-III)

N

O VARIABEL

JUMLAH

KETERANGAN KM-I KM-II KM-III KM-IV

1 Jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dibina 5 2

2 Jumlah tingkat kemandirian keluarga setelah dibina 1 4 2 2 KK Lepas Bina

Catatan: Keluarga lepas bina tetap dihitung dalam rekap kumulatif jumlah tingkat kemandirian keluarga sebelum dan setelah dibina sampai dengan akhir tahun. Untuk memperjelas ditulis dalam kolom keterangan sesuai contoh.

(9)

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRIWULAN PERKESMAS

I. Pengisi

Staf yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Triwulan Perkesmas adalah Perawat Penyelia Perkesmas Dinkes Kabupaten/ Kota. Laporan ini diisi berdasarkan rekapitulasi dari semua laporan bulanan perkesmas yang disusun oleh puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten/ kota. Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Penyelia Perkesmas dan disahkan oleh Kepala yang membidangi program perkesmas sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi (c.q. Perawat Penyelia Perkesmas Dinkes Provinsi ....). Waktu pengiriman dan penerimaan laporan dari dinas kesehatan kabupaten/ kota ke dinas kesehatan provinsi disepakati internal.

II. Pengisian Form

o Kab/ Kota : Diisi dengan nama kabupaten/ kota tempat bekerja

o Triwulan/ Tahun : Diisi dengan nama triwulan dan angka tahun pelaporan. Triwulan 1 (Januari - Maret), Triwulan 2 (April - Juni), Triwulan 3 ( Juli - September), Triwulan 4 (Oktober - Desember)

o Kolom 1 : Jelas

o Kolom 2 : Penjelasan variabel lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan Perkesmas

o Kolom 3 s.d. 27 : Kolom 3 s.d. 27 menggambarkan hasil laporan bulanan tiap puskesmas di wilayah kerja dinkes kabupaten/ kota. Jumlah kolom yang

dipergunakan disesuaikan dengan jumlah puskesmas.

Cara pengisian sebagai berikut:

 Kolom A.1, A.2, B.2, C.2 : Diisi dengan menjumlahkan data pada laporan bulanan perkesmas setiap triwulan

 Kolom lainnya : Diisi dengan data terakhir sebab data ini adalah rekap kumulatif

o Kolom 28 : Diisi dengan penjumlahan dari kolom puskesmas yang ada (kolom 3 s.d. 27) o Kolom 29 : Diisi dengan keterangan apabila diperlukan.

o Kepala ... : Diisi dengan nama terang dan gelar kepala yang membidangi program perkesmas di dinkes kabupaten/ kota disertai dengan NIP o ... : Diisi tempat dan tanggal pengisian laporan

o Perawat Penyelia : Diisi dengan nama terang dan gelar perawat penyelia perkesmas yang Perkesmas menjabat disertai dengan NIP

(10)

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PERKESMAS

I. Pengisi

Staf yang bertanggung jawab mengisi form Laporan Perkesmas adalah Perawat Penyelia Perkesmas Dinas Kesehatan Provinsi. Laporan ini diisi berdasarkan rekapitulasi dari semua laporan triwulan perkesmas yang disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota yang berada di wilayah kerja dinas kesehatan provinsi. Laporan yang telah diisi selanjutnya ditandatangani oleh Perawat Penyelia Perkesmas dan disahkan oleh Kepala yang membidangi program perkesmas sebelum dikirim ke Kementerian Kesehatan (Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik, Ditjen Bina Upaya Kesehatan) Kementerian Kesehatan menerima laporan perkesmas pada bulan Juli dan Desember (2 kali setahun).

II. Pengisian Form

o Provinsi : Diisi dengan nama provinsi tempat bekerja

o Bulan/Tahun : Diisi dengan bulan Juli (Term 1) dan Desember (Term 2) dan angka tahun pelaporan.

o Kolom 1 : Jelas

o Kolom 2 : Penjelasan variabel lihat penjelasan dalam Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan Perkesmas

o Kolom 3 s.d. 27 : Kolom 3 s.d. 27 menggambarkan hasil laporan triwulan tiap dinkes kabupaten/ kota di wilayah kerja dinkes provinsi. Jumlah kolom yang

dipergunakan disesuaikan dengan jumlah dinkes kabupaten/ kota

Cara pengisian sebagai berikut:

 Kolom A.1, A.2, B.2, C.2 : Diisi dengan menjumlahkan data pada laporan triwulan perkesmas setiap term

 Kolom lainnya : Diisi dengan data terakhir sebab data ini adalah rekap kumulatif

o Kolom 28 : Diisi dengan penjumlahan dari kolom dinkes kabupaten/ kota yang ada (kolom 3 s.d. 27)

o Kolom 29 : Diisi dengan keterangan apabila diperlukan.

o Kepala ... : Diisi dengan nama terang dan gelar kepala yang membidangi program perkesmas di dinkes provinsi disertai dengan NIP

o ... : Diisi tempat dan tanggal pengisian laporan

o Perawat Penyelia : Diisi dengan nama terang dan gelar perawat penyelia perkesmas yang Perkesmas menjabat disertai dengan NIP

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih Telkom sebagai tempat magang karena penasaran dengan fungsi Public Relations di BUMN, dan penulis direkomendasikan untuk magang di Wilayah Telkom (WITEL)

FOL 4 Contoh: WumpusWorld 5 Ringkasan IKI30320 Kuliah 12 29 Okt 2007 Ruli Manurung Mengapa FOL.. Definisi FOL Syntax FOL Semantics FOL Quantifiers Equality

Bahwa ketentuan di atas tentang pelaksanaan putusan arbitrase internasional merugikan hak konstitusional Pemohon selaku pihak termohon eksekusi, yakni perlakuan yang

Bahwa upah yang berlaku (Wi) pada umumnya lebih besar dari pada upah ekuilibrium (We). Pada tingkat upah Wi, jumlah penyediaan tenaga adalah Ls sedangkan permintaan

Aplikasi Bahasa Program Visual Basic 6 dalam Analisis dan Flate Plate Beton Prategang Dengan Metode Beban Berimbang " diselesaikan sebagai syarat memperoleh

Hasil dari rancangan program audit tersebut bertujuan agar pengawasan, pengendalian, perencanaan organisasi, kebijakan prosedur, dan Sistem Pengendalian Internal

%T Telkom, yg karena mempunyai daya monopoli berdasrkan undang-undang memproduksi sebesar :n dengan harga %n perunit. %t Telkom memperolehlaba super  normal karena biaya rata-rata

Berapakah konsentrasi ekstrak Alpinia galanga L yang paling efektif dalam menghambat sistem quorum sensing (produksi eksoprotease, jumlah sel bakteri dan produksi