• Tidak ada hasil yang ditemukan

Miskonsepsi Pada Materi Kalor Dan Hukum i Termodinamika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Miskonsepsi Pada Materi Kalor Dan Hukum i Termodinamika"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MISKONSEPSI PADA MATERI

MISKONSEPSI PADA MATERI

KALOR DAN HUKUM I

KALOR DAN HUKUM I

TERMODINAMIKA

TERMODINAMIKA

OLEH OLEH KELOMPOK 3 KELOMPOK 3 NOVA IRWAN NOVA IRWAN KOMYADI KOMYADI YUL IFDA YUL IFDA ABU BAKAR  ABU BAKAR 

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012

2012

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan pertama mata kuliah

penulis dapat menyelesaikan Laporan pertama mata kuliah Fisika SekolahFisika Sekolah ““Miskonsepsi PadaMiskonsepsi Pada Materi Hukum I Termodinamika

Materi Hukum I Termodinamika” tepat pada ” tepat pada waktu yang waktu yang telah ditentukan dosen mata kutelah ditentukan dosen mata kuliah.liah.

Laporan ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah dengan tujuan Laporan ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah dengan tujuan mendalami pemahaman mahasiswa setiap materi pelajaran yang akan dibahas setiap mendalami pemahaman mahasiswa setiap materi pelajaran yang akan dibahas setiap pertemuan. Dalam makalah ini memuat tentang analisis miskonsepsi dari beberapa buku pertemuan. Dalam makalah ini memuat tentang analisis miskonsepsi dari beberapa buku Fisika yang dipakai di SMA. Data dan informasi diperoleh dengan metode

Fisika yang dipakai di SMA. Data dan informasi diperoleh dengan metode library researchlibrary research dan sumber Internet.

dan sumber Internet.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Prof. Motlan, M.Sc.,Ph.D Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Prof. Motlan, M.Sc.,Ph.D yang telah memberikan mata kuliah Fisika Sekolah

yang telah memberikan mata kuliah Fisika Sekolah

Demi perbaikan laporan ini, penulis menerima kritik dan saran dan semoga laporan Demi perbaikan laporan ini, penulis menerima kritik dan saran dan semoga laporan ini dapat menambah wawasan informasi para pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri ini dapat menambah wawasan informasi para pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya. khususnya. Medan, 29 Agustus 2012 Medan, 29 Agustus 2012 Penulis Penulis

(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Standar KompetensiStandar Kompetensi

Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor.

B.

B. Kompetensi DasarKompetensi Dasar Menganalisis peruba

Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum pkan hukum termodinamika.termodinamika.

C.

C. IndikatorIndikator 1.

1. Menganalisis berbagai proses yang berkaitan dengan pertukaran energi dalam Menganalisis berbagai proses yang berkaitan dengan pertukaran energi dalam gasgas dengan lingkungan.

dengan lingkungan. 2.

2. Mendeskripsikan usaha, kalor, Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum tdan energi dalam berdasarkan hukum termodinamika.ermodinamika.

D.

D. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran 1.

1. MenyebutkaMenyebutkan syarat n syarat terjadinya kesetimbangan kalor.terjadinya kesetimbangan kalor. 2.

2. Menjelaskan hukum ke-nol termodinamika.Menjelaskan hukum ke-nol termodinamika. 3.

3. Menjelaskan pengertian sistem.Menjelaskan pengertian sistem. 4.

4. Menjelaskan pengertian lMenjelaskan pengertian lingkunganingkungan.. 5.

5. Menjelaskan macam-macam proses yang berkaitan dengan pertukaran energi.Menjelaskan macam-macam proses yang berkaitan dengan pertukaran energi. 6.

6. Menjelaskan makna diagramMenjelaskan makna diagram p-V  p-V .. 7.

7. Menjelaskan proses-proses khusus berdasarkan grafik tekanan-volume (Menjelaskan proses-proses khusus berdasarkan grafik tekanan-volume ( p-V  p-V ).). 8.

8. Menjelaskan kerja total selama satu Menjelaskan kerja total selama satu proses berdasarkan diagramproses berdasarkan diagram p-V  p-V .. 9.

9. MenyebutkaMenyebutkan hukum n hukum I termodinamika.I termodinamika. 10.

10. Menjelaskan hukum I termodinamika yang merupakan prinsip Menjelaskan hukum I termodinamika yang merupakan prinsip kekekalan energikekekalan energi dalam sistem termodinamika.

dalam sistem termodinamika. 11.

(4)

BAB II BAB II URAIAN MATERI URAIAN MATERI TERMODINAMIKA TERMODINAMIKA HUKUM KE NOL HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA TERMODINAMIKA HUKUM KE I HUKUM KE I TERMODINAMIKA TERMODINAMIKA Berkaitan Berkaitan Kesetimbangan

Kesetimbangan Hukum KekekalanHukum Kekekalan Energi Energi Mengikuti Mengikuti Sistem Sistem Pada Suatu Pada Suatu Usaha Usaha Menyangkut Menyangkut Kalor Kalor Energi Dalam Energi Dalam

HUKUM KE II DAN III HUKUM KE II DAN III TERMODNIAMIKA TERMODNIAMIKA

(5)

1.

1. Keseimbangan Termal dan hukum ke-nolKeseimbangan Termal dan hukum ke-nol Kesetimbanga

Kesetimbangan termal din termal dicapai ketika dua sistem dalam capai ketika dua sistem dalam termal kontak dengan masing-termal kontak dengan masing-masing berhenti untuk memperoleh net perubahan energi. Ini berarti bahwa jika dua sistem masing berhenti untuk memperoleh net perubahan energi. Ini berarti bahwa jika dua sistem dalam kesetimbangan termal, suhu mereka sama. Kesetimbangan termal terjadi ketika suatu dalam kesetimbangan termal, suhu mereka sama. Kesetimbangan termal terjadi ketika suatu sistem termal mokroskopik yang teramati telah berhenti untuk perubahan waktu. Contohnya, sistem termal mokroskopik yang teramati telah berhenti untuk perubahan waktu. Contohnya, suatu gas ideal dengan fungsi distribusi telah stabil

suatu gas ideal dengan fungsi distribusi telah stabil pada suatu distribusi Maxwell-Boltzmannpada suatu distribusi Maxwell-Boltzmann dalam kesetimbangan termal. Kesetimbangan termal dari suatu sistem tidak berarti mutlak  dalam kesetimbangan termal. Kesetimbangan termal dari suatu sistem tidak berarti mutlak  tidak seragam dengan sistem; contohnya, sebuah sistem sungai dapat berada dalam tidak seragam dengan sistem; contohnya, sebuah sistem sungai dapat berada dalam kesetimbangan termal saat distribusi suhu makroskopik stabil dan tidak berubah terhadap kesetimbangan termal saat distribusi suhu makroskopik stabil dan tidak berubah terhadap waktu, mesekipun distribusi temperatur spasial merefleksikan masukan polusi

waktu, mesekipun distribusi temperatur spasial merefleksikan masukan polusi termal.termal. Energi termal atau kalor (

Energi termal atau kalor (Q) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu keQ) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu ke benda yang lain karena perbedaan suhu. Kalor selalu berpindah dari benda yang panas ke benda yang lain karena perbedaan suhu. Kalor selalu berpindah dari benda yang panas ke benda yang dingin. Agar kedua benda yang saling bersentuhan tersebut berada dalam benda yang dingin. Agar kedua benda yang saling bersentuhan tersebut berada dalam keadaan termal yang seimbang (yakni tidak

keadaan termal yang seimbang (yakni tidak ada perpindahan kalor antara ada perpindahan kalor antara kedua benda), suhukedua benda), suhu kedua benda haruslah sama. Jika benda pertama dan benda kedua berada dalam keadaan kedua benda haruslah sama. Jika benda pertama dan benda kedua berada dalam keadaan termal yang seimbang dengan benda ketiga, maka kedua benda pertama berada dalam termal yang seimbang dengan benda ketiga, maka kedua benda pertama berada dalam keadaan termal yang seimbang. (Pernyataan ini sering disebut hukum ke-nol

keadaan termal yang seimbang. (Pernyataan ini sering disebut hukum ke-nol  –  – zeroth lawzeroth law –  –  termodinamika).

termodinamika).

2.

2. Pengertian Termodinamika, Sistem, dan LingkunganPengertian Termodinamika, Sistem, dan Lingkungan Termodinamika

Termodinamika adalah: Cabang ilmu Fisika yang mempelajari hokum-hukum dasaradalah: Cabang ilmu Fisika yang mempelajari hokum-hukum dasar yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Termodinamika juga merupakan ilmu yang mengatur yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Termodinamika juga merupakan ilmu yang mengatur perubahan energi dari satu bentuk

perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya, pemanfaatan energi dalam bentuk kalorke bentuk lainnya, pemanfaatan energi dalam bentuk kalor dan usaha. Dalam termodinamika ada dua besaran yang sangat mendasar yaitu sistemdan dan usaha. Dalam termodinamika ada dua besaran yang sangat mendasar yaitu sistemdan lingkungan

lingkungan Sistem

Sistem adalah: Sesuatu yang menjadi subjek pembahasan (fokus perhatian)adalah: Sesuatu yang menjadi subjek pembahasan (fokus perhatian)  Lingkungan

 Lingkungan adalah: Segala sesuatu di luar adalah: Segala sesuatu di luar sistem yang berhubungan dengan sistem.sistem yang berhubungan dengan sistem. Dalam Termodinamika dikenal ada tiga jenis sistem

Dalam Termodinamika dikenal ada tiga jenis sistem yaitu:yaitu: Sistem Terbuka

Sistem Terbuka dimana terjadi perpindahan massa dan energi hingga menembus batas sistemdimana terjadi perpindahan massa dan energi hingga menembus batas sistem misal: tangki air yang terbuka

misal: tangki air yang terbuka Sistem tertutup

Sistem tertutup dimana tidak ada perpindahan massa melalui batas sistem tetapi dapat terjadidimana tidak ada perpindahan massa melalui batas sistem tetapi dapat terjadi perpindahan energi misal: Gas dalam balon

(6)

Sistem terisolasi

Sistem terisolasi dimana tidak ada perpindahan masssa dan energi misal: termos yang beriesidimana tidak ada perpindahan masssa dan energi misal: termos yang beriesi air panas / dingin

air panas / dingin

3.

3. Pengertian Usaha, Kalor, dan Energi DalamPengertian Usaha, Kalor, dan Energi Dalam Usaha

Usaha yang dilakukan pada atau oleh sistem adalah ukuran energi yang dipindahkanyang dilakukan pada atau oleh sistem adalah ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Ketika melakukan usaha pada suatu sistem, maka dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Ketika melakukan usaha pada suatu sistem, maka ada energi yang dipindahakan ke sistem.

ada energi yang dipindahakan ke sistem. Kalor

Kalor menyatakan bentuk energi. Pernyataan ini pertama kali dibuktikan oleh Robertmenyatakan bentuk energi. Pernyataan ini pertama kali dibuktikan oleh Robert Von Mayer melalui percobaan berikut ini : Botol diisi dengan air dingin, kemudian Von Mayer melalui percobaan berikut ini : Botol diisi dengan air dingin, kemudian digonoang-goncangkan selama beberapa menit, Apa yang dapat anda rasakan pada air digonoang-goncangkan selama beberapa menit, Apa yang dapat anda rasakan pada air tersebut?

tersebut?

Kalor tidak hanya terjadi karena perpindahan suhu, tetapi setiap benda sudah memiliki Kalor tidak hanya terjadi karena perpindahan suhu, tetapi setiap benda sudah memiliki kalor. Karena kalor adalah suatu bentuk energi.

kalor. Karena kalor adalah suatu bentuk energi.

Hangatnya air dalam botol karena memperoleh kalor (panas) yang berasal dari Hangatnya air dalam botol karena memperoleh kalor (panas) yang berasal dari perubahan energi kinetik (gerak) air tersebut. Energ kalor dapat ditimbulkan dari berbagai perubahan energi kinetik (gerak) air tersebut. Energ kalor dapat ditimbulkan dari berbagai bentuk energi, seperti energi kimia, energi listrik, energi kinetik, energi nuklir dan bentuk energi, seperti energi kimia, energi listrik, energi kinetik, energi nuklir dan sebagainya. Satuan kalor dalam sistem Internasional (SI) dinyatakan dalam Joule (J). Satuan sebagainya. Satuan kalor dalam sistem Internasional (SI) dinyatakan dalam Joule (J). Satuan kalor lainnya adalah kalori.

kalor lainnya adalah kalori.

1 kilo kalori = 1000 kalori = 10 kubik kalori. 1 kilo kalori = 1000 kalori = 10 kubik kalori.

Menurut James Prescott Joule: 1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori Menurut James Prescott Joule: 1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori 1 Kkal = 4,2 x 10 joule, angka ini disebut tara kalor

1 Kkal = 4,2 x 10 joule, angka ini disebut tara kalor mekanik.mekanik.

Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda, Kalor adalah salah satu bentuk energi yang Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda, Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu suatu bënda.

suatu bënda.

Dalam Fisika, pengertian kalor berbeda dengan suhu. Kalor sebagai bentuk energi Dalam Fisika, pengertian kalor berbeda dengan suhu. Kalor sebagai bentuk energi menyatakan jumlah (kuantitas) panas, sedangkan suhu menyatakan ukuran derajat panas. menyatakan jumlah (kuantitas) panas, sedangkan suhu menyatakan ukuran derajat panas. Secara ilmiah, kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju benda yang suhunya Secara ilmiah, kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju benda yang suhunya rendah bila kedua benda

rendah bila kedua benda dicampur.dicampur.

Karena kalor sebagai bentuk energi, maka berlaku hukum kekekalan energi untuk  Karena kalor sebagai bentuk energi, maka berlaku hukum kekekalan energi untuk  kalor. Menurut Joseph Black, kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas. kalor. Menurut Joseph Black, kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas. Pernyataan ini disebut

Pernyataan ini disebut AsasAsas Black.Black.

Kalor yang diterima = kalor

(7)

Qterima = Qlepas Qterima = Qlepas (m . c.

(m . c. t)terima = (m . c.t)terima = (m . c. t)lepast)lepas

Kalor yang diterima/dilepaskan sebanding dengan massa zat, penurunan/kenaikan suhu dan Kalor yang diterima/dilepaskan sebanding dengan massa zat, penurunan/kenaikan suhu dan kabr jenis zat.

kabr jenis zat. Dirumuskan: Dirumuskan: Q = m . c. Q = m . c. tt Keterangan: Keterangan:

Q = kalor, satuannya Joule (J) Q = kalor, satuannya Joule (J) m = massa, satuannya kg m = massa, satuannya kg

c = kalorjenis, satuannya J/kg°C c = kalorjenis, satuannya J/kg°C At = selisih

At = selisih suhu, satuannya °Csuhu, satuannya °C

Kalor jenis suatu zat adalah bilangan

Kalor jenis suatu zat adalah bilangan yang menunjukkayang menunjukkan banyak kalor yang diperlukan untuk n banyak kalor yang diperlukan untuk  menaikkan suhu 1°C dan 1 kg zat.

menaikkan suhu 1°C dan 1 kg zat. Bila dinyatakan dengan rumus:Bila dinyatakan dengan rumus: c= Q/ m. At

c= Q/ m. At Kapasitas Kalor Kapasitas Kalor

Kapasitas kalor suatu zat

Kapasitas kalor suatu zat adlah banyaknya kalor yang diperlukanadlah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat ituuntuk menaikkan suhu zat itu sebesar 1°C. Jika dinyatakan dengan rumus dapat di tulis:

sebesar 1°C. Jika dinyatakan dengan rumus dapat di tulis:

 Perubahan Ener

 Perubahan Energi Dalamgi Dalam. Ketika suatu benda bergerak, suatu benda memiliki energi. Ketika suatu benda bergerak, suatu benda memiliki energi kinetik sehingga d

kinetik sehingga dapat melakukan apat melakukan usaha. Bila bergausaha. Bila bergantung pada ketinggntung pada ketinggian, memiliki energiian, memiliki energi potensial. Kedua energi ini disebut energi luar. Sebagai tambahan, setiap benda memiliki potensial. Kedua energi ini disebut energi luar. Sebagai tambahan, setiap benda memiliki energi yang tak nampak yaitu energi dalam yaitu jumlah energi kinetik dan potensial oleh energi yang tak nampak yaitu energi dalam yaitu jumlah energi kinetik dan potensial oleh molekul zat.

molekul zat.

 Energi Dalam

 Energi Dalam adalah sifat mikroskopik zat sehingga tidak dapat diukur langsung tapiadalah sifat mikroskopik zat sehingga tidak dapat diukur langsung tapi yang dapat diukur yaitu perubahannya

yang dapat diukur yaitu perubahannya ΔU = U  ΔU = U 22- U - U 11..

Formulasi Usaha, Kalor dan perubahan Energi Dalam Formulasi Usaha, Kalor dan perubahan Energi Dalam Besarnya usa

Besarnya usaha yang dilakukan sisteha yang dilakukan sistem diperoleh m diperoleh dari persamnaadari persamnaan umum usaha:n umum usaha: ss  x  x F  F  W  W 

… (1)… (1)

Gaya yang diberikan gas t

Gaya yang diberikan gas terhadap piston dapat diperoleh dari erhadap piston dapat diperoleh dari hubungan:hubungan:

 A  A  x  x  p  p F  F  atau atau  A  A F  F   p  p

… (2)… (2)

Jika piston bergerak sejauh s, usaha yang dilakukan gas adalah; Jika piston bergerak sejauh s, usaha yang dilakukan gas adalah;

(8)

ss  x  x F  F  W  W 

… (3)… (3)

Jika persamaan (2) disubtitusi ke persamaan (3) diperoleh: Jika persamaan (2) disubtitusi ke persamaan (3) diperoleh:

)) (( ))

(( p p A A ss atauatau W W   p p  A Ass W 

… (4)… (4)

A s adalah perubahan volume yang dialami oleh

A s adalah perubahan volume yang dialami oleh gas maka Persamaan (4) menjadi:gas maka Persamaan (4) menjadi: V  V   p  p W  W 

... (5)... (5)  Keterangan:

 Keterangan: W W = = Usaha Usaha (J)(J) P P = = Tekanan Tekanan (N/m(N/m22)) ΔV = Perubahan Volume (m ΔV = Perubahan Volume (m33))  Kalor  Kalor::

Kalor yang diserap oleh sistem gas diperoleh dari persamaan umum kalor Kalor yang diserap oleh sistem gas diperoleh dari persamaan umum kalor

T  T  C  C  Q Q atau atau T  T  c c m m Q Q

Keterangan: c = kalor jenis gas dan C = Kapasias kalor gas Keterangan: c = kalor jenis gas dan C = Kapasias kalor gas  Energi Dala

 Energi Dalamm

Telah diketahui bahwa energi dalam gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetic Telah diketahui bahwa energi dalam gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetic seluruh molekul gas dalam wadah tertutup:

seluruh molekul gas dalam wadah tertutup:

Untuk

Untuk gas gas monoatomik monoatomik :: U U   NkT  NkT  nRT nRT  2 2 3 3 2 2 3 3

Untuk

Untuk gas gas Diatomik Diatomik :: U U   NkT  NkT  nRT nRT  2 2 5 5 2 2 5 5

Dimana: N = Jumlah

Dimana: N = Jumlah seluruh molekul Gasseluruh molekul Gas n

n = = Jumlah Jumlah mol mol gasgas

Untuk sistem yang mengalami perubahan suhu, maka ΔU

Untuk sistem yang mengalami perubahan suhu, maka ΔU menjadi:menjadi:

Untuk

Untuk gas gas monoatomik monoatomik :: (( )) 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 T T  T  T  nR nR nRT  nRT 

Untuk

Untuk gas gas diatomic diatomic :: (( )) 2 2 5 5 2 2 5 5 1 1 2 2 T T  T  T  nR nR nRT  nRT 

4.

4. Proses Termodinamika GasProses Termodinamika Gas

a.

(9)

Proses isotermis/isothermal yaitu proses yang Proses isotermis/isothermal yaitu proses yang berlangsung dengan suhu tetap.

berlangsung dengan suhu tetap. Berlaku Hukum Boyle : p

Berlaku Hukum Boyle : p11.V.V11 = p= p22.V.V22

Usaha

Usaha luar luar : : VV22> V> V11maka W = (+)maka W = (+)

V V11> V> V22maka W = (-)maka W = (-)



2 2 1 1 .. vv vv dV  dV   p  p W  W 





 

 

 

 



 

 

 

 

2 2 1 1 1 1 2 2 llnn .. .. .. .. .. v v v v V  V   RT   RT  n n W  W  V  V  dV  dV   RT   RT  n n W  W  V  V   RT   RT  n n  p  p  RT   RT  n n V  V   p  p untuk

untuk tekanan tekanan pp1.1.VV11= p= p2.2.VV22

2 2 1 1  p  p  p  p Atau Atau llnnx =x = eelog x =log x = ee  x  x log log log log



 

 

 

 



 

 

 

 

1 1 2 2 llogog .. 3 3 ,, 2 2 llogog 3 3 ,, 2 2 llnn V  V  V  V   RT   RT  n n W  W   x  x  x  x a.

a. Proses IsobarikProses Isobarik

Proses isobarik yaitu proses yang berlangsung Proses isobarik yaitu proses yang berlangsung dengan tekanan tetap.

dengan tekanan tetap.

Berlaku Hukum Charles : Berlaku Hukum Charles :

1 1 1 1 T  T  V  V  = = 2 2 1 1 T  T  V  V  A A B B V V p p p p A A BB

(10)

Usaha luar: Usaha luar: W = p (V

W = p (V22-V-V11) ) VV22VV11 W = (+) gas melakukan usahaW = (+) gas melakukan usaha

terhadap lingkungannya. terhadap lingkungannya. W = p.∆V

W = p.∆V VV22<V<V11 W W = = (-) (-) gas gas menerima menerima usaha usaha daridari

Lingkungannya Lingkungannya Pemanasan gas dengan tekanan tetap:

Pemanasan gas dengan tekanan tetap: Q

Qpp = m c= m cpp

T T atau atau QQpp= n c= n cpmpm

TT

Kalor jenis gas pada tekanan tetap

Kalor jenis gas pada tekanan tetap Kalor jenis jenis molar gas pada tekananKalor jenis jenis molar gas pada tekanan tetap tetap T  T  m m Q Q c c p p pp

J/kg KJ/kg K  J  J  molmolk k  T  T  n n Q Q c c pm pm vv  /  /  ..

Kapasitas

Kapasitas kalor kalor (C(Cpp) pada tekanan tetap.) pada tekanan tetap.

k  k   J   J  T  T  Q Q C  C  p p pp / / 

b.

b. Proses IsokhorikProses Isokhorik

Proses isokhorik yaitu proses

Proses isokhorik yaitu proses yang berlaku / berlangsung dengan volume tetap.yang berlaku / berlangsung dengan volume tetap. p

p

p

p22 A A Berlaku Berlaku Hukum Hukum Gay Gay Lussac Lussac ::

1 1 1 1 T  T   p  p = = 2 2 2 2 T  T   p  p p p11 BB V V VV Q Qvv= m.c= m.cvv..

T T atau atau QQvv= n.c= n.cvmvm..

TT

Kalor jenis gas pada volume yang tetap. Kalor

Kalor jenis gas pada volume yang tetap. Kalor jenis molar pada volume yang tetap.jenis molar pada volume yang tetap.

K  K  kg kg  J   J  T  T  m m Q Q c cvv vv  /  /  ..

 J  J  molmol T  T  n n Q Q c cvmvm vv  /  /  ..

usaha

usaha luar: luar: Kapasitas Kapasitas kalor kalor pada pada volume volume tetaptetap

O

O

O

O

P

P

 p

 p

..

..

K  K   J   J  T  T  Q Q C  C vv vv / / 

(11)

c.

c. Proses AdiabatikProses Adiabatik

Proses adiabatik yaitu proses yang berlangsung tanpa penambahan/pengurangan Proses adiabatik yaitu proses yang berlangsung tanpa penambahan/pengurangan kalor. kalor. γ γ 1 1 1 1VV p p == γγ 2 2 2 2VV p

p γγ= kostanta Laplace == kostanta Laplace =

vm vm  pm  pm v v  p  p v v  p  p c c c c c c c c C  C  C  C 

1 1 γ γ 1 1 1 1VV T T  == γγ 11 2 2 2 2VV T T  Usaha luar : Usaha luar : Gas monoatomik  Gas monoatomik  W=3/2 n.R ∆T W=3/2 n.R ∆T W=3/2 n.R.(T W=3/2 n.R.(T11-T-T22)) Gas Diatomik  Gas Diatomik  W=5/2 n.R ∆T W=5/2 n.R ∆T W=5/2 n R(T W=5/2 n R(T11-T-T22)) 5.

5. Hukum I ThermodinamikaHukum I Thermodinamika

Hukum I termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energi adalah kekal, energi Hukum I termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energi adalah kekal, energi tidak dapat diciptakan /

tidak dapat diciptakan / dimusnahkan.dimusnahkan. Hukum ini menyatakan, jika kalor

Hukum ini menyatakan, jika kalor Q masuk ke dalam sistem, energi ini haruslahQ masuk ke dalam sistem, energi ini haruslah muncul sebagai penambahan energi dalam sistem

muncul sebagai penambahan energi dalam sistem U dan/atau usaha yang dilakukan sistemU dan/atau usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya.

pada lingkungannya.

Energi dapat berganti bentuk yang lain, misalnya: menjadi kalor. Energi dapat berganti bentuk yang lain, misalnya: menjadi kalor. 1 joule = 0,24 kalori ; 1

1 joule = 0,24 kalori ; 1 kalori = 4,2 joulekalori = 4,2 joule Persamaan

Persamaannya dapat nya dapat ditulis:ditulis:

Q =Q =

U +U + WW Kesimpulan

Kesimpulan : : Bahwa tidak mungkin suatu mesin akan bekeBahwa tidak mungkin suatu mesin akan bekerja terus menerus tanparja terus menerus tanpa penambaha

penambahan energi dari luar (perpetum mobille I )n energi dari luar (perpetum mobille I ).. 

Q,Q, U danU dan W harus dinyatakan dalam satuan yang sama: joule, atau ft lb atauW harus dinyatakan dalam satuan yang sama: joule, atau ft lb atau kalori, atau Btu.

(12)

Aplikasi Hukum I Thermodinamika pada Berbagai Proses Aplikasi Hukum I Thermodinamika pada Berbagai Proses

a.

a. Proses Proses IsobarikIsobarik

Proses isobarik adalah suatu proses dimana pada proses tersebut tekanannya adalah Proses isobarik adalah suatu proses dimana pada proses tersebut tekanannya adalah tetap.

tetap. Diagram antara Diagram antara tekanan terhadap tekanan terhadap waktu seperti gambawaktu seperti gambar di bawah ini.r di bawah ini.

Berdasarkan diagram tersebut di atas Usaha yang dilakukan gas adalah : Berdasarkan diagram tersebut di atas Usaha yang dilakukan gas adalah :

W

W = = p(Vp(V22 –  – VV11))

W

W = = usaha usaha yang yang dilakukan dilakukan gas gas (J)(J) p

p = = tekanan tekanan gas gas (Pa)(Pa) V

V11 = = Volume gas Volume gas pada keadaan pada keadaan awal (mawal (m33))

V

V22 = = Volume gas Volume gas pada keadaan pada keadaan akhir (makhir (m33))

Jika pada proses ekspansi, volume gas membesar maka dikatakan gas melakukan Jika pada proses ekspansi, volume gas membesar maka dikatakan gas melakukan usaha, tetapi jika pada proses pemampatan, volume gas mengecil maka dikatakan gas usaha, tetapi jika pada proses pemampatan, volume gas mengecil maka dikatakan gas dikenai kerja. dikenai kerja. 1 1 1 1 T  T  V  V  = = 2 2 2 2 T  T  V  V 

Proses isobarik adalah proses di mana tekanan sistem tidak berubah. Proses isobarik adalah proses di mana tekanan sistem tidak berubah.

QQpp= m c= m cpp

TT atau : atau :

QQpp= n c= n cpp

TT

= P= P

V = n RV = n R

TT

UU ==

QQvv

Untuk gas monoatomik: ∆U = 3/2 N

Untuk gas monoatomik: ∆U = 3/2 N k k 

T = 3/2 n RT = 3/2 n R

T = n cT = n cvv

TT

ccvv= = 3/2 R 3/2 R joule/mol joule/mol KK

QQpp==

U +U +

WW n c n cpp

T = n cT = n cvv

T + n RT + n R

TT p p p p V V11 VV22 V V

Gambar: Diagram tekanan terhadap Gambar: Diagram tekanan terhadap volume pada proses isobarik

(13)

ccpp= c= cvv+ + R R joule/mol joule/mol KK

sehingga c

sehingga cpp= 3/2 R + R = 5/2 R joule/mol K= 3/2 R + R = 5/2 R joule/mol K

Untuk gas diatomik: Untuk gas diatomik:

Suhu

Suhu Rendah Rendah : : ccvv= = 3/2 3/2 R R ; ; ccpp= 5/2 R= 5/2 R

Suhu

Suhu Sedang Sedang : : ccvv= = 5/2 5/2 R R ; ; ccpp= 5/2 R= 5/2 R

Suhu

Suhu Tinggi Tinggi : : ccvv= = 7/2 7/2 R R ; ; ccpp= 7/2 R= 7/2 R

1 J/mol K = 1 J/mol K =  M   M  1 1 J/kg K J/kg K Gas Monoatomik Gas Monoatomik : c: cvv= 3/2 R/M= 3/2 R/M  joule / kg K  joule / kg K ccpp= 5/2 R/M= 5/2 R/M b. Proses Isokhorik b. Proses Isokhorik

Proses isokhorik adalah suatu proses dengan volume tetap di mana volume sistem tidak  Proses isokhorik adalah suatu proses dengan volume tetap di mana volume sistem tidak  berubah,

berubah, yakni kalor yang yakni kalor yang masuk sistem menjelma smasuk sistem menjelma sebagai penambebagai penambahan energi dalamahan energi dalam sistem.

sistem.

Pada proses volume tetap

Pada proses volume tetap berlaku hukum Gay-Lussac yang menyatakan :berlaku hukum Gay-Lussac yang menyatakan :

tetap tetap V  V  nR nR T  T   p  p

diagram

diagram hubungan anhubungan antara tekanan dan volume atara tekanan dan volume adalah sebagai berikudalah sebagai berikut :t : p p p p22 p p11 V V VV Usaha yang

Usaha yang dilakukdilakukan gas an gas pada proses isokhorik adalah sebagai pada proses isokhorik adalah sebagai berikut : berikut : pada prosespada proses isokhorik ∆

isokhorik ∆ V = V = 0 maka 0 maka usaha yang dusaha yang dilakukan gas yilakukan gas yang mengalami proses ang mengalami proses iniini memenuhi :

memenuhi : W = pW = p V = 0V = 0

sehingga hukum I termodinamika menjadi :

(14)

W W = = 0 0 ( ( tidak tidak terjadi terjadi perubahan perubahan volume)volume) Maka

Maka

QQvv ==

UU

QQvv = n c= n cvv

T T atauatau

QQvv= m c= m cvv

TT

U

U = = 3/2 3/2 nRnR T T (ga(gas s monmonoaoatomtomik=ik=gagas s diadiatomtomik ik suhsuhu u renrendahdah)) U

U = = 5/5/2 2 n n RR TT (g(gaas s didiatatomomatatik ik susuhu hu sesedadangng U

U = = 7/7/2 2 n n R R (g(gas as didiatatomomatatik ik susuhu hu tintinggggi)i) W = W = QQpp QQvv W = n (c W = n (cppccvv)) T T aattaau u W = W = mm((ccpp-c-cvv) ) TT Kapasitas Kalor Kapasitas Kalor

QQ = m c= m c

TT disebut dengan disebut dengan CC C = C = K K JJ T T Q Q

Gas diatomik Gas diatomik Suhu

Suhu Rendah Rendah : cc: vv= = 3/2 3/2 R/M R/M ; ; ccvv= 3/2 nR= 3/2 nR

: c

: cpp = = 5/2 5/2 R/M R/M ; ; ccpp= 5/2 n R= 5/2 n R

Suhu

Suhu Sedang Sedang : : ccvv= = 5/2 5/2 R/M R/M J/kg.K J/kg.K ; ; ccvv= = 5/2 5/2 nR nR J/KJ/K

: c

: cpp = = 7/2 7/2 R/M R/M ; ; ccpp= 7/2 n R= 7/2 n R

Suhu

Suhu Tinggi Tinggi : : ccvv= = 7/2 7/2 R/M R/M ; ; ccvv= 7/2 nR= 7/2 nR

: c : cpp = = 9/2 9/2 R/M R/M ; ; ccpp= 9/2 n R= 9/2 n R Gas monoatomik : Gas monoatomik :

QQvv==

UU C Cvv

T = 3/2 n RT = 3/2 n R

TT C Cvv= 3/2 n R= 3/2 n R

Q Q pp==

Q Q vv++

WW

WW==

Q Q pp

Q Q vv n R n R

T = (CT = (Cpp CCvv))

TT (C (Cpp CCvv) ) = = n n R R joule/ joule/ KK

(15)

c.

c. Proses Proses IsotermikIsotermik

Proses isotermik adalah proses di mana suhu tidak berubah. Untuk gas ideal yang Proses isotermik adalah proses di mana suhu tidak berubah. Untuk gas ideal yang mengalami proses isotermik 

mengalami proses isotermik  U = 0. Tetapi hal ini tidaklah berlaku untuk sistem-sistemU = 0. Tetapi hal ini tidaklah berlaku untuk sistem-sistem lain. Sebagai contoh kalau es mencair pada 0

lain. Sebagai contoh kalau es mencair pada 0 C,C, UU  0 meskipun proses pencairan0 meskipun proses pencairan berlangsung pada suhu tetap.

berlangsung pada suhu tetap. Proses

Proses Isotermik Isotermik gas gas ideal:ideal:

U U = = OO

Q Q ==

WW W W = = n n RT RT 1n 1n (( 1 1 2 2 V  V  V  V  )) W W = = n n RT RT 1n 1n (( 2 2 1 1  p  p  p  p )) W W = = PP

V = n RV = n R

TT Apabila gas ideal mengalami proses di mana (p

Apabila gas ideal mengalami proses di mana (p11, , VV11) berubah menjadi (p) berubah menjadi (p22, , VV22), di mana), di mana

p

p11 VV11= p= p22VV22, berlaku bahwa:, berlaku bahwa:

 Q =Q = W = pW = p11VV11lnln 1 1 2 2 V  V  V  V  = 2,30 p = 2,30 p11 VV11loglog 1 1 2 2 V  V  V  V 

Disini ln dan log

Disini ln dan log adalah logaritma dengan bilangan dasar e dan 10.adalah logaritma dengan bilangan dasar e dan 10.

d.

d. Proses Proses AdiabatikAdiabatik

Proses adiabatik adalah proses di mana tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari Proses adiabatik adalah proses di mana tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem. Maka

sistem. Maka Q = 0, Q = 0, hingga untuk proses demikian, hukum pertama menjadi :hingga untuk proses demikian, hukum pertama menjadi : 0 =

0 = U +U + WW artinya

artinya

U =U = 

WW

Apabila sistem melakukan kerja, energi dalamnya harus turun. Apabila kerja dilakukan Apabila sistem melakukan kerja, energi dalamnya harus turun. Apabila kerja dilakukan pada sistem, energi dalamnya akan naik. Apabila gas ideal mengalami proses, di mana pada sistem, energi dalamnya akan naik. Apabila gas ideal mengalami proses, di mana keadaannya (p

keadaannya (p11, V, V11, T, T11) berubah secara adiabatik menjadi (p) berubah secara adiabatik menjadi (p22, V, V22, T, T22), ), berlakulah berlakulah ::

p

p11VV    11 = p= p22VV    22 dandan T T 11V V 11    11==T T 22V V 22    11

dengan

(16)

BAB III

BAB III

MISKONSEPSI

MISKONSEPSI

Buku Fisika yang dijadikan sampel adalah : Buku Fisika yang dijadikan sampel adalah :

1.

1. Buku Fisika Karangan Hartanto dan Reza Widya dengan judul Fisika MengungkapBuku Fisika Karangan Hartanto dan Reza Widya dengan judul Fisika Mengungkap Fenomena Alam Penerbit Cempaka Putih

Fenomena Alam Penerbit Cempaka Putih 2.

2. Buku Fisika karangan Kamajaya dengan judul Cerdas Belajar Fisika PenerbitBuku Fisika karangan Kamajaya dengan judul Cerdas Belajar Fisika Penerbit Grafindo Media Pratama

Grafindo Media Pratama 3.

3. Buku Fisika karangan Marthen Kanginan dengan judul Fisika Penerbit ErlanggaBuku Fisika karangan Marthen Kanginan dengan judul Fisika Penerbit Erlangga 4.

4. Buku Fisika karangan Abdul Haris dan Maksum dengan judul Fisika Buku Fisika karangan Abdul Haris dan Maksum dengan judul Fisika Penerbit PustakaPenerbit Pustaka Insan Madani

Insan Madani

Materi yang dianalisis yaitu Termodinamika dengan subbab Hukum I Termodinamika. Materi yang dianalisis yaitu Termodinamika dengan subbab Hukum I Termodinamika. Berdasarkan hasil diskusi dalam menganalisis buku Fisika SMA tersebut terdapat beberapa Berdasarkan hasil diskusi dalam menganalisis buku Fisika SMA tersebut terdapat beberapa miskonsepsi pada materi hukum I Termodinamika

miskonsepsi pada materi hukum I Termodinamika yang disajikan dalam bentuk tabel sebagaiyang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : berikut : N N o o Source

Source Misconception Misconception Correct Correct ConceptionConception

1

1 Buku Buku Fisika Fisika KamajayaKamajaya (Hal 271)

(Hal 271)

Energi dalam

Energi dalam didefenisikandidefenisikan sebagai jumlah total energi sebagai jumlah total energi kinetik partikel-partikel zat kinetik partikel-partikel zat dalam suatu sistem

dalam suatu sistem

Energi dalam berhubungan Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik  dengan aspek mikroskopik  zat. Zat terdiri dari atom atau zat. Zat terdiri dari atom atau molekul yang bergerak terus molekul yang bergerak terus menerus. Dari gerakan ini menerus. Dari gerakan ini zat memiliki energi kinetik. zat memiliki energi kinetik. Antara molekul-molekul zat Antara molekul-molekul zat  juga

 juga terdapat terdapat gaya gaya yangyang disebut gaya antar molekul. disebut gaya antar molekul. Akibat gaya tersebut Akibat gaya tersebut molekul memiliki energi molekul memiliki energi potensial. Jumlah energi potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial kinetik dan energi potensial yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan atom-atom dan atom-atom dan molekul-molekul zat itulah yang molekul zat itulah yang disebut dengan

disebut dengan energienergi dalam

(17)

2

2 Buku Buku Fisika Fisika KamajayaKamajaya (Hal 270)

(Hal 270)

Kalor merupakan suatu bentuk  Kalor merupakan suatu bentuk  energi yang dapat berpindah energi yang dapat berpindah dari lingkungan ke suatu sistem dari lingkungan ke suatu sistem atau sebaliknya karena ada atau sebaliknya karena ada perbedaan suhu antara sistem perbedaan suhu antara sistem dan lingkungannya

dan lingkungannya

Kalor itu ada bukan hanya Kalor itu ada bukan hanya terjadi pada karena adanya terjadi pada karena adanya perubahan suhu, tetapi perubahan suhu, tetapi proporsional dengan proporsional dengan perubahan suhu

perubahan suhu

3

3 Buku Buku Fisika Fisika HartantoHartanto dan Reza Widya (Hal dan Reza Widya (Hal 240) 240) Hukum pertama Hukum pertama Thermodinamika merupakan Thermodinamika merupakan hukum kekekalan energi

hukum kekekalan energi

Hukum I Thermodinamika Hukum I Thermodinamika mengikuti

mengikuti hukum hukum kekekalankekekalan energi karena pada sistem energi karena pada sistem termodinamika tidak ada termodinamika tidak ada energi yang hilang.

energi yang hilang. 4 4 http://arsyadriyadi.blohttp://arsyadriyadi.blo gspot.com/2011/09/mi gspot.com/2011/09/mi skonsepsi-dan- perubahan-konsep_26.html konsep_26.html

Dua buah sendok dimasukkan ke Dua buah sendok dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air dingin. dalam gelas yang berisi air dingin. Sendok yang satu terbuat dari besi Sendok yang satu terbuat dari besi dan sendok yang lain terbuat dari dan sendok yang lain terbuat dari plastik. Setelah selang waktu yang plastik. Setelah selang waktu yang cukup lama kedua sendok  cukup lama kedua sendok  dipegang dengan tangan. Ternyata dipegang dengan tangan. Ternyata sendok besi terasa lebih dingin sendok besi terasa lebih dingin dari pada sendok plastik. Kalu dari pada sendok plastik. Kalu seandainya sendok diukur dengan seandainya sendok diukur dengan termometer yang terjadi adalah? termometer yang terjadi adalah? Kebanyakan pasti jawabannya Kebanyakan pasti jawabannya sendok besi lebih rendah dari sendok besi lebih rendah dari pada sendok plastik, mereka pada sendok plastik, mereka berfikir begitu karena mereka berfikir begitu karena mereka memegang besi terasa lebih memegang besi terasa lebih dingin dibandingkan sendok  dingin dibandingkan sendok  plasstik.

plasstik.

Suhu sendok besi dan sendok  Suhu sendok besi dan sendok  plastik jika di ukur dengan plastik jika di ukur dengan termometer akan menunjukkan termometer akan menunjukkan nilai yang sama karena antara nilai yang sama karena antara sendok besi, sendok plastik dan sendok besi, sendok plastik dan air dingin sudah terjadi air dingin sudah terjadi kesetimbangan termal. kesetimbangan termal. Sendok besi kita pegang terasa Sendok besi kita pegang terasa lebih dingin karena sendok besi lebih dingin karena sendok besi menyerap kalor dari tangan kita menyerap kalor dari tangan kita (besi merupakan konduktor) (besi merupakan konduktor) sedangkan sendok plastik tidak  sedangkan sendok plastik tidak  menghantarkan kalor dari menghantarkan kalor dari tangan ke air dingin sehingga tangan ke air dingin sehingga sendok plastik tidak terasa sendok plastik tidak terasa dingin

(18)

5 5 http://arsyadriyadi.blohttp://arsyadriyadi.blo gspot.com/2011/09/mi gspot.com/2011/09/mi skonsepsi-dan- perubahan-konsep_26.html konsep_26.html

Banyak siswa yang

Banyak siswa yang

beranggapan bahwa suatu beranggapan bahwa suatu benda yang mempunyai suhu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi akan selalu lebih tinggi akan selalu membutuhkan kalor/panas membutuhkan kalor/panas yang besar pula

yang besar pula

Anggapan ini keliru, karena Anggapan ini keliru, karena besarnya kalor yang besarnya kalor yang dibutuhkan suatu benda, juga dibutuhkan suatu benda, juga tergantung pada massa dan tergantung pada massa dan kapasitas kalor masing-kapasitas kalor

masing-masing benda.

masing benda.

Beberapa siswa beranggapan Beberapa siswa beranggapan bahwa bila panas diberikan bahwa bila panas diberikan pada air yang mendidih pada air yang mendidih dengan cepat, maka suhu air dengan cepat, maka suhu air yang mendidih itu akan yang mendidih itu akan bertambah. Padahal yang bertambah. Padahal yang benar adalah suhu tetap tidak  benar adalah suhu tetap tidak  naik sampai semuanya naik sampai semuanya menjadi gas. Dengan kata menjadi gas. Dengan kata lain, saat proses perubahan lain, saat proses perubahan wujud, suhu tetap meski wujud, suhu tetap meski

panas ditambah. panas ditambah. 6 6 Http://www.newton.deHttp://www.newton.de p.anl.gov/askachi.gen9 p.anl.gov/askachi.gen9 9/gen99902.htm 9/gen99902.htm

Atoms get bigger when you Atoms get bigger when you heat them up

heat them up

Atoms do not get bigger Atoms do not get bigger whwn they only spread whwn they only spread furtherapart when heated furtherapart when heated 7

7 When When you you touch touch a a cold cold object,object, it transfers some of its coldness it transfers some of its coldness to you

to you

Many student also believe Many student also believe that when they touch that when they touch something cold, coldness is something cold, coldness is transfered from the cold transfered from the cold object to their body. There is object to their body. There is no such thing as cold. An no such thing as cold. An object feels cold because it object feels cold because it has less heat than you The has less heat than you The sensation of Cold is the sensation of Cold is the feeling, that we get when feeling, that we get when heat leaves our body to enter heat leaves our body to enter an object with lower an object with lower temperature. It is not temperature. It is not coldness leaving the object coldness leaving the object and entering you, it is heat and entering you, it is heat leaving you and entering leaving you and entering object

(19)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Haris, Maksum, 2009.

Haris, Maksum, 2009. FisikaFisika, Jakarta. Penerbit Pustaka Insan Madani, Jakarta. Penerbit Pustaka Insan Madani Kamajaya, 2007,

Kamajaya, 2007, Cerdas Belajar Fisika,Cerdas Belajar Fisika, Bandung. Grafindo Media PratamaBandung. Grafindo Media Pratama Kanginan Marthen, 2006. Jakarta.

Kanginan Marthen, 2006. Jakarta. Fisika untuk SMA Kelas XI,Fisika untuk SMA Kelas XI, ErlanggaErlangga

http://arsyadriyadi.b

http://arsyadriyadi.blogspot.com/2011/09/misklogspot.com/2011/09/miskonsepsi-dan-peruonsepsi-dan-perubahan-konsep_bahan-konsep_26.html,26.html, diakses tanggal 15 Agustus 2012.

diakses tanggal 15 Agustus 2012. Brian P. Self, dkk, 2008,

Brian P. Self, dkk, 2008,  Important  Important Student Student Misconceptions Misconceptions in in Mechanics Mechanics and and ThermalThermal Science:

Science: Identification Using Identification Using Model-Eliciting Model-Eliciting ActivitiesActivities 38 ASEE/IEEE38 ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference

Frontiers in Education Conference Http://www.newton.dep

Http://www.newton.dep.anl.gov/askac.anl.gov/askachi.gen99/gen99hi.gen99/gen99902.html902.html, diakses tanggal 15 agustus, diakses tanggal 15 agustus 2012

(20)

Pertanyaan: Pertanyaan:

1.

1. Irham RamdhaniIrham Ramdhani

Apakah konsep kalor hanya terjadi pada

Apakah konsep kalor hanya terjadi pada perpindahan suhu?perpindahan suhu? Jawab:

Jawab:

Kalor tidak hanya terjadi karena perpindahan suhu, tetapi setiap benda sudah memiliki Kalor tidak hanya terjadi karena perpindahan suhu, tetapi setiap benda sudah memiliki kalor. Karena kalor adalah suatu bentuk energi.

kalor. Karena kalor adalah suatu bentuk energi.

2.

2. Jeperis,Jeperis,

Mengapa Hukum I Termodinamika merupakan hukum kekalan energi. Mengapa Hukum I Termodinamika merupakan hukum kekalan energi. Jawab:

Jawab:

Hukum I Termodinamika bukan hukum

Hukum I Termodinamika bukan hukum kekekalan energi melainkan mengikutikekekalan energi melainkan mengikuti hukum kekelan energi.

hukum kekelan energi.

3.

3. Mainisa,Mainisa,

Mengapa terjadi titik air pada gelas yang di isi air bersuhu rendah (air es) Mengapa terjadi titik air pada gelas yang di isi air bersuhu rendah (air es) Jawab:

Jawab:

Udara yang ada di sekeliling gelas mengandung uap air. Ketika

Udara yang ada di sekeliling gelas mengandung uap air. Ketika gelas diisi es, gelasgelas diisi es, gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin ini akan turun suhunya. menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin ini akan turun suhunya. Uap air yang ada di

Uap air yang ada di udara pun ikut mendingin. Jika suhunya sudah cukup dingin, uapudara pun ikut mendingin. Jika suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk tetes-tetes air di

Gambar

diagram  hubungan an hubungan antara tekanan dan volume a tara tekanan dan volume adalah sebagai beriku dalah sebagai berikut : t : pp pp 22 pp 11 V V  VV Usaha yang

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ketahanan pangan rumah tangga nelayan di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara berdasarkan tingkatannya adalah tahan pangan sebesar 45% nelayan juragan dan sebanyak

Manusia sebagai subjek dari K3 menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dengan baik, untuk diperlukan upaya yang terus-menerus dalam menjalankan SMK3 ini,

Penelitian ini merupakan studi analitik kategorik-kategorik tidak berpasangan untuk mengetahui hubungan antara DM dan kejadian hipertensi pada subjek di Kecamatan

• Perempuan 67 tahun datang ke ugd dengan keadaan umum lemah dan sisi tubuh sebelah kanan timbul mendadak 2 jam yang lalu, keluhan ini disertai pasien banyak bicara dengan

• Setelah transfusi selesai bekas kantong darah dan transfusion set dimusnahkan di incenerator setelah 24 jam pasca transfusi dengan harapan bila terjadi reaksi transfusi masih

a. Semua guide pandai berbahasa asing. Fido bukanlah seorang guide. Biasanya banyak yang terjebak untuk menarik kesimpulan bahwa Fido tidak pandai berbahasa asing. Ini

Penelitian ini ditujukan 1) Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman kerja, jumlah tanggungan keluarga, umur terhadap jumlah jam kerja pekerja