• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANC Jobsheet f

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANC Jobsheet f"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Unit : Asuhan Kebidanan I

Job/kegiatan : Pemeriksaan pada Ibu Hamil (Antenatal Care)

Waktu : 20 menit

Dosen : Yusni Yusuf Amd.Keb

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Dengan menggunakan bahan, alat, dan perlengkapan yang telah disediakan, mahasiswa diharapkan mampu mempraktekkan cara pemeriksaan pada ibu hamil (antenatal care).

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari topik keterampilan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyiapkan alat untuk pemeriksaan pada ibu hamil (antenatal care). 2. Mempraktekkan cara pemeriksaan pada ibu hamil (antenatal care). III. Peralatan dan Perlengkapan

 Stetoskop : 1 buah

 Sfigmomanometer : 1 buah

 Termometer : 1 buah

 Reflek Hammer : 1 buah

 Bak instrumen kecil : 1 buah  Kom tutup sedang : 1 buah

 Kom kecil : 1 buah

 Korentang dan tempatnya : 1 buah

 Senter : 1 buah

 Bengkok : 1 buah

 Jam Tangan : 1 buah

 Pita ukuran (metline) : 1 buah

 Baki dan alas : 1 buah

(2)

 Handuk good morning : 1 buah  Waskom plastik : 1 buah

 Gelas kecil : 3 buah

 Tempat sampah medis : 1 buah

IV. Bahan

 Hand Scoen steril : 1 pasang

 Kapas DTT : secukupnya

 Tissue : secukupnya

 Klorin 0,5 %

 Air bersih : secukupnya

 Air sabun : secukupnya

V. Media  Job Sheet  Daftar Tilik

VI. Kriteria Penilaian Berdasarkan daftar tilik. VII. Petunjuk

 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.

 Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.

 Ikutilah petunjuk instruktur dan tanyakan bila ada hal-hal yang kurang dimengerti.

 Bekerja secara hati-hati dan teliti.

VIII. Keamanan dan Keselamatan Kerja  Patuhi prosedur pekerjaan.

 Perhatikan keadaan umum klien saat melakukan pemeriksaan.

 Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas  Siapkan semua alat-alat yang dibutuhkan dan alat perlindungan diri.

(3)

 Lakukan tindakan dengan hati-hati.

IX. Referensi

Hani Ummi,. et al. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: TIMJohnson, Ruth. 2008. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

(4)

Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik karena sebagian besar dari kematian ibu bisa dihindarkan melalui asuhan antenatal yang bermutu tinggi. Selama masa antenatal, bidan merupakan tenaga kesehatan yang memperoleh kesempatan untuk menyentuh banyak hidup wanita dan membantu mencegah terjadinya kematian pada ibu karena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya.

Adapun tujuan utama dari asuhan antenatal yaitu untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan kesehatan.

Materi ini penting untuk dikuasai oleh mahasiswa sebagai seorang calon bidan yang akan berhubungan langsung dengan ibu hamil. Dengan diberikan pembelajaran mengenai pemeriksaan pada ibu hamil (antenatal care) ini diharapkan mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemeriksaan ibu hamil serta mempraktekkan cara pemeriksaan pada ibu hamil (antenatal care).

DASAR TEORI

DASAR TEORI

(5)

No. Langkah Kerja Gambar 1. Menperkenalkan diri dan

menjelaskan pada ibu mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan Key Point: Jangan lupa

pembubuhan tanda tangan pasien dan petugas pada lembar informed consent

2. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan

Key Point: Susun alat secara ergonomis

3. Mencuci kedua tangan dengan 7 langkah

Key Point: Lakukan di bawah air mengalir

4. Menanyakan keluhan yang

mungkin dirasa dan kekhawatiran-kekhawatiran khusus

Key Point: Perhatikan kondisi umum ibu

PROSEDUR PELAKSANAAN

PROSEDUR PELAKSANAAN

(6)

5. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu)

Key Point: Lakukan secara sistematis

6. Melakukan pemeriksaan pada daerah kepala dan rambut klien Key Point: Perhatikan kebersihan rambut

7. Memeriksa ada/tidaknya edema di wajah

Key Point: Lakukan dengan kedua ibu jari

8. Memeriksa ada/tidaknya pucat pada konjungtiva mata dengan kedua telunjuk.

Key Point: Minta klien untuk melihat ke arah atas saat melakukan pemeriksaan

(7)

9. Memeriksa ada atau tidaknya sekret pengeluaran dan kebersihan dari telinga dengan menggunakan senter

Key Point: Lakukan dari telinga klien yang jauh dari petugas 10. Memeriksa ada/tidaknya sekret

pengeluaran dari hidung

Key Point: Lakukan dengan senter kecil

11. Memeriksa ada atau tidaknya pucat pada bibir dan kebersihan gigi dalam mulut

Key Point: Minta klien menjulurkan lidah

12. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui ada/tidaknya

pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe

Key Point: Lakukan dengan kedua tangan

13. Memeriksa daerah payudara untuk melihat adanya retraksi/dimpling pada payudara, simetris, bentuk, dan kebersihan dari putting. Key Point: Minta klien

mengangkat kedua tangan ke atas kepala

(8)

14. Melakukan palpasi secara

sistematis pada payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah kanan) dari arah payudara dan aksila untuk memeriksa ada/tidaknya massa dan pembesaran pembuluh limfe Key Point: Minta klien

mengangkat tangannya satu per satu ke atas kepala (mulai dari tangan kiri)

15. Melakukan inspeksi pada abdomen untuk melihat ada/tidaknya bekas luka operasi, pembesaran, dan linea.

Key Point: Lihat dengan baik

16. Mengukur Tinggi Fundus Uteri dengan tangan (bila ≤ 20 minggu) dan dengan pita ukuran (bila > 20 minggu)

Key Point: Lakukan pengukuran dari fundus uteri hingga pinggir atas symphisis

17. Melakukan Leopold I dengan meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian janin yang ada di fundus dengan cara menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.

Key Point: Gunakan sensitifitas pada telapak tangan

(9)

18. Melakukan Leopold II dengan meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding lateral kiri ibu secara sejajar atau pada keteinggian yang sama.

Key Point: Gunakan sensitifitas pada telapak tangan

19. Melakukan Leopold III dengan menempatkan tangan kiri di fundus dan tangan kanan di bagian bawah. Raba bagian terbawah janin dan goyangkan.

Key Point: Lakukan bila

kehamilan > 28 minggu (memasuki trimester III)

20. Melakukan Leopold IV dengan meletakkan ujung telapak tangan kanan dan kiri pada lateral kanan dan kiri bagian bawah uterus, ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri berada pada tepi atas simpisis. Memperhatikan sudut yang

dibentuk oleh jari-jari tangan kanan dan kiri (divergen bila tidak dapat saling bertemu berarti bagian terendah sudah masuk panggul, konvergen bila jari-jari saling bertemu berarti belum masuk panggul). Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terendah janin dan fiksasi

(10)

daerah tersebut kemudian

meletakkan jari-jari tangan kanan di antara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terendah telah masuk ke dalam panggul.

Key Point: Lakukan bila kehamilan > 36 minggu 21. Melakukan auskultasi dengan

leanec untuk mendengarkan denyut jantung janin jika usia kehamilan > 18 minggu.

Key Point: Dengar dan hitung selama satu menit

22. Memeriksa bagian ekstremitas klien untuk melihat ada/tidaknya pucat, edema, dan varises pada kaki.

Key Point: Lihat edema pada kaki dengan menekan daerah pretibia klien

23. Mencuci Kedua tangan dengan 7 langkah.

Key Point: Lakukan di bawah air mengalir

24. Memasang perlak sebagai alas pada bokong klien.

(11)

perlahan dan tetap menjaga privasi pasien

25. Mendekatkan alat-alat untuk melakukan vulva hygiene (kom kapas DTT dan bengkok). Key Poin : Dekatkan ditempat yang mudah dijangkau

26. Menggunakan hand scoon steril pada kedua tangan.

Key Poin : Gunakan handscoon steril dan sekali pakai

27. Melakukan vulva hygiene dengan memisahkan 3 kapas pada tangan kiri dan 2 kapas pada tangan kanan.

Key Poin : Buang kapas yang sudah dipakai pada bengkok 28. Melakukan palpasi pada kelenjar

bartholin untuk mengetahui adanya pembengkakan, massa/kista, dan cairan.

Key Poin : Periksa tanda-tanda infeksi

29. Membuang kapas DTT yang telah terpakai.

Key Poin : Buang di tempat sampah medis

30. Melepaskan perlak (alas bokong ibu)

Key Poin : Lakukan secara perlahan

(12)

31. Melakukan dekontaminasi hand scoon dan bengkok.

Key Poin : Rendam di larutan klorin selama 10 menit

32. Melakukan cuci tangan 7 langkah kemudian keringkan dengan handuk.

Key Poin : lakukan dibawah air mengalir

33. Meminta ibu bangun secara perlahan dengan miring terlebih dahulu kemudian duduk.

Key Poin : Tetap menjaga kenyamanan ibu

34. Memeriksa refleks patella dengan refleks hammer

Key Point: Perhatikan kaki ibu untuk tetap tergantung dan rileks

35. Memberithukan hasil pemeriksaan Key Point : Pastikan klien

(13)

36. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil Key Point: Tulis dengan metode SOAP

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Manajemen Arsip Dokumen Surat Keputusan dan Sertifikat adalah sebuah website berbasis PHP yang mampu menyimpan, dan fasilitas untuk mencetak

Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas dalam proses bisnis, menggambarkan alur proses

Kegiatan lainnya yang dapat mendukung kedaulatan pangan dan ekonomi masyarakat adat. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan dukungan dari PB AMAN?..

Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa persentase responden yang mengemukakan bahwa keberadaan penyuluh telah berperan sangat baik dan berperan kurang baik ada sama yaitu

7 Undang Undang Nomor 42 Tahun1999 tentang Jaminan Fidusia, Op.. Penelitian ini juga digunakan penelitian normatif untuk mendukung penelitian empiris dengan

Dengan pola pemberdayaan ini masyarakat dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan, di mana khusus untuk tahap perencanaan

Perangakat berikut yang berfungsi untuk mengisolasi arus data yang datang dari atu LAN dengan yang datang dari LAN yang lain adalah:a. Repeater