• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil SD Purworejo 3 Bonang Demak

SD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak berdiri pada tahun 1983, beralamatkan di jalan Kongsi Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Berbagai kegiatan atau program sekolah perlu adanya Visi dan Misi sekolah sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Adapun Visi sekolah adalah ”iman dan taqwa, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab sebagai manusia indonesia seutuhnya.

Misi sekolah

1. Menjadikan peserta didik manusia yang berkualitas, mulia, jujur, dan mandiri.

2. Memberdayakan peserta didik berdisiplin untuk meraih prestasi yang berhasil guna.

3. Menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

4. Mendorong Peserta didik untuk memiliki jiwa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah, SD Negeri Purworejo 3 dipimpin oleh Mukodi, S.Pd.SD. di bawah ini merupakan data peserta didik, sarana prasarana, data guru, proses pembelajaran evaluasi dan prestasi yangada di SD Negeri Purworejo 3 Bonang Demak.

(2)

Tabel 4.1 Data peserta didik No. Kelas Jumlah Peserta didik Jumlah Seluruhnya L P 1. I 17 11 28 2. II 19 11 30 3. III 14 11 25 4. IV 15 25 40 5. V 28 20 48 6. VI 18 18 36 Jumlah 111 96 207

Data sarana dan prasarana

Saran dan prasarana pendidikan merupakan merupakan alat penunjang proses pendidikan. Adapun sarana dan prasarana di SD Negeri Purworejo 3 seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Data sarana prasarana

No. Nama Ruang Jumlah

1. Ruang kelas 6

2. Ruang kepala sekolah 1

3. Ruang guru 1

4. Ruang UKS 1

5. Toile guru 1

6. Toilet peserta didik 4

Tabel 4.3 Data guru dan karyawan

No. Nama Ruang Jumlah

1. Guru 8

2. Tata usaha 1

(3)

Tabel 4.4 Pembagian tugas guru

PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No NAMA / NIP RUANGGOL. JABATAN GURU GURUJENIS MENGAJARTUGAS KET. 1. Mukodi, S.Pd.SD19651227 199201 1 001 IV/a MadyaGuru Guru kelas Matematika Kls IV-V PNSKS 2. Susyanto, S.Pd.SD19670617 199310 1 002 IV/a MadyaGuru Guru kelas Kelas VI PNS 3. Nurningsih, S.Pd19621005199903 2 001 III/d MudaGuru Guru kelas Kelas III PNS 4. Sunarti, A.Ma.Pd.SD

19671220 201406 2 002 II/b - Guru kelas Kelas I CPNS 5. Nailal Munawaroh19851112 201406 2 003 II/a - Guru kelas Kelas V CPNS 6. A. Agus Triyono, S.Pd - - PJOK Kelas I-VI WB 7. Penny Anisyah, S.Pd - - Guru kelasB.Inggris Kelas IV WB

8. Fahimatul Hikmah, S.Pd - - Guru kelas Kelas II WB

9. Saidatul Wafiyah - - Guru PAITU Kelas I-VI- WB

10. Slamet Saefudin - - Karyawan Penjaga WB

Ditetapkan Di : Purworejo Pada Tanggal : 4 Januari 2016

Kepala Sekolah

MUKODI, S.Pd.SD

NIP 19651227 199201 1 001

(4)

Proses pembelajaran

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun pelajaran sebagai berikut:

a. Penerimaan peserta didik baru, meliputi: (1) pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB), (2) pendaftaran peserta didik baru, (30) masa orientasi peserta didik.

b. Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00 sampai dengan 12.10 WIB. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran sebagai berikut:

(1) pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (2) penyusunan jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar, (3) pembuatan silabus, (4) pembuatan program tahunan, (5) pembuatan program semester, (6) pembuatan rencana pembelajaran, (7) penyusunan hari belajar efektif, (8) penyusunan kalender pendidikan, (10) absensi peserta didik dan kehadiran guru, (11) evaluasi hasil belajar: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, (12) remidi dan pengayaan, (13) pembagian raport.

c. Evaluasi dan prestasi yang telah dicapai.

Setelah tahun pelajaran dan menjelang tahun pelajaran baru, dilaksankan evaluasi secara menyeluruh terhadap segala aktivitas dan kegiatan yang telah dilaksanakan seperti yang dinyatakan kepala sekolah dengan perolehan sebagai berikut:

(5)

(a) secara umum proses belajar mengajar berjalan lancar, tetapi ada beberapa kelemahan dalam proses pengelolaan pembelajaran, (b) prestasi akdemik, (c) prestasi non akademik.

Tabel 4.5 Tabel prestasi akademik

No. Uraian Keterangan

1. Lomba MIPA Juara 28 kecamatan

2. Lomba LCC Juara 25 kecamatan

3. Lomba synopsis Juara 20 kecamatan Tabel 4.6 Tabel prestasi nonakademik

No. Uraian Keterangan

1. Lomba pantomime Juara 2 kecamatan 2. Lomba MTQ (putri) Juara 3 kecamatan

4.2 Deskripsi Kondisi Awal

Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru SD Negeri Purworejo 3 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari kemauan guru untuk membuat RPP sendiri masih kurang, sehingga RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran masih buatan orang lain/penerbit tertentu, download dari internet, atau copy paste buatan teman hanya diedit nama sekolah dan guru serta kepala sekolah, sehingga bila diterapkan di sekolah tempat guru mengajar ada beberapa hal yang tidak sesuai, misalnya media yang digunakan, pendekatan pembelajaran yang diterapkan, buku sumber yang digunakan, dan sebagainya. Dari

(6)

hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, hasilnya juga belum menggembirakan. Di SD Negeri Purworejo 3 ada 6 Guru Kelas dan 2 Guru Mata Pelajaran, ketika dilakukan pengamatan kompetensi menyusun RPP pada kondisi awal, ternyata nilai rata-ratanya baru 59,58.

Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan pembinaan lewat supervisi akademik. Kepala sekolah belum memberikan pembinaan bagaimana memotivasi agar kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang tinggi dan baik, peneliti baru mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk menyusun RPP menurut pemahaman guru masing-masing, sehingga hasilnya masih rendah. Mestinya peneliti sebagai kepala sekolah senantiasa menumbuhkan kompetensi guru agar mau menyusun sendiri RPP yang digunakan di kelas masing-masing, juga memberikan pembinaan bagaimana menyusun RPP yang baik dan benar.

Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah diharapkan kompetensi guru dalam menyusun RPP akan meningkat. Dengan meningkatnya Kompetensi guru dalam menyusun RPP dan disusun sendiri oleh guru maka akan sesuai dengan keadaan sekolah, sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru benar-benar dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir kegiatan nilai sebagai hasil belajar peserta didik juga meningkat.

(7)

Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada guru, maka supervisi akademik merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah. Dengan melakukan kegiatan supervisi akademik diharapkan Kepala Sekolah tahu benar permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru-gurunya. Sehingga permasalahan guru dapat teratasi, bantuan Kepala Sekolah kepada guru tepat dan bermanfaat, sekolah dapat maju, karena hasil pembelajaran guru dan hasil belajar peserta didik akan meningkat pula. Kondisi awal kompetensi menyusun rencana pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada prasiklus

No Nama Perolehan

Skor Nilai Keterangan 1. Syt 23 76,67 Guru kalas 6 2. Nn 18 60,00 Guru kalas 3 3. Sn 23 76,67 Guru kalas 1 4. NM 16 53,33 Guru kalas 5 5. AAT 15 50,00 Guru Penjasorkes 6. PA 18 60,00 Guru kalas 4 7. FH 15 50,00 Guru kalas 2 8. SW 15 50,00 Guru kalas PAI

Rata-rata 17,88 59,58

(8)

Tabel 4.8. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus

No Kompetensi Nilai Kompetensi Menyusun RPP

1. Terendah 50,00

2. Tertinggi 76,67

3. Rerata 59,58

Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 19 Maret 2016

Untuk mengatasi permasalahan guru yaitu rendahnya kompetensi guru dalam menyusun RPP, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan supervisi akademik yang terencana dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya, dilaksanakan dengan baik, dan ditindaklanjuti dengan baik pula. Melihat permasalahan yang dihadapi guru, maka Kepala Sekolah harus melakukan pembinaan lewat supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan standar proses.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1

Kepala sekolah menyatakan bahwa dalam menjalankan tgasnya berpedoman pada program sekolah yang dikenal sebagai program kerja tahunan (RKT). Dalam program kerja tahunan tercantum kegiatan supervisi, salah satunya adalah supervisi akademik disusun oleh kapala sekolah bersama dengan dewan guru. Program supervisi akademik ditujukan kepada guru memerlukan bimbingan dalam masalah

(9)

pengelolaan pembelajaran di kelas. Supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu semester. Setiap guru berhak mendapatkan jadwal supervisi akademik sebanyak dua kali dalam satu semesternya. Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh:

Sunarti, A.Ma.Pd.SD guru kelas I menyatakan selalu mendapat jadwal supervisi akademik dua kali setiap satu semesternya. Saya mendapat giliran supervisi akademik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh kepala sekolah bersama saya. (wawancara tanggal 16 Pebruari 2016)

Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran, maka kepala sekolah melakukan supervisi akademik terhadap guru kelas dan guru mata pelajaran di SD Negeri Purworejo 3. Adapun pelaksanaan supervisi akademik berlangsung dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Berikut pelaksanaan supervisi akademik siklus I:

Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan pendampingan supervisi akademik kepala sekolah membantu guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Pada saat pra observasi ditemukan kesulitan yang ditemukan oleh guru kelas 1 sampai kelas 6.

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sunarti guru kelas I:

Kesulitan yang saya alami adalah kesulitan dalam membuat alat peraga pada pelajaran bahasa

(10)

Indonesia tentang membaca lancar dan indah.

Pernyataan di atas juga dikuatkan oleh Fahimatul Hikmah guru kelas 2:

Mengalami kesulitan dalam menampilkan alat peraga yang berhubungan dengan alam sekitar khususnya mata pelajaran IPS dan IPA.

Guru kelas 3, Nurningsih mendukung pernyataan di atas sebagai berikut:

Mengalami kesulitan dalam membuat alat peraga pembagian pada mata pelajaran matematika yang berhubungan dengan alam sekitar.

Juga guru kelas 4, Penny Anisyah menyatakan bahwa:

Dalam pembelajaran IPA pembuatan alat peraga kongkrit yang berhubungan dengan alam sekitar peserta didik.

Senada juga dikatakan guru kelas 5 Nailal Munawaroh, mengeluh peserta didik-peserta didik tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru:

Kesulitan dalam menyusun alat peraga perkalian dan pembagian pada pelajaraan matematika, peserta didik tidak tertarik pelajaran matematika.

Demikian juga yang dinyatakan guru kelas 6 bahwa:

Pada mata pelajaran bahasa Indonesia kesulitan dalam menyusun materi yang akan diajarkan oleh peserta didik.

Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksnakan dalam dua kali pertemuan, yaitu tanggal 2 April 2016 dan 9 April 2016. Pada siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan meliputi kegiatan: a. Menyiapkan daftar hadir

b. Menyiapkan kisi-kisi penyusunan RPP c. Membuat soal

(11)

d. Membuat kunci jawaban

e. Menyiapkan lembar pengamatan

f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan g. Membuat daftar nilai

h. Menyiapkan rencana supervisi akademik 2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah :

a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan klasikal, guru dibuat dalam dua kelompok, agar ada kerjasama antar guru dalam mengerjakan tugas-tugas, diharapkan ada kerjasama antar guru, sehingga guru yang kurang mampu bisa belajar pada teman guru yang mampu.

b. Melakukan pembinaan tentang kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara klasikal.

c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes tertulis kepada guru untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kaidah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Pengamatan

Hasil Pengamatan Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah a. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap

kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara individual, peneliti bersama teman sejawat/kolaborator

(12)

melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat.

b. Tanggapan guru terhadap supervisi kepala sekolah merespon dengan sangat baik, dengan adanya supervisi kepala sekolah dapat membantu dalam menyusun RPP dengan baik dan benar.

c. Kondisi lingkungan tempat penelitian berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi kurang mendukung karena di lingkungan tempat penelitian sebagian besar guru tidak membuat RPP. Setelah diadakan supervisi sebagian besar guru sudah membuat RPP dengan baik dan benar.

Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP pada siklus 1.

Hasil observasi kompetensi menyusun RPP pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 1

No Nama PerolehanSkor Nilai Keterangan 1. Syt 24 80,00 Guru kalas 6 2. Nn 22 73,33 Guru kalas 3 3. Sn 24 80,00 Guru kalas 1 4. NM 22 73,33 Guru kalas 5

(13)

Sambungan tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 1

5. AAT 18 60,00 Guru Penjasorkes 6. PA 22 73,33 Guru kalas 4 7. FH 23 76,67 Guru kalas 2 8. SW 19 63,33 Guru kalas PAI

Rata-rata 21,75 72,50

Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016

Tabel 4.10. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 No Kompetensi Nilai Kompetensi

Menyusun RPP

1. Terendah 60,00

2. Tertinggi 80,00

3. Rerata 72,50

Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016

4. Refleksi

Refleksi adalah merenungkan hasil pelaksanaan tindakan, untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan siklus 1, kemudian diperbaiki pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan adanya peningkatan kompetensi dari kondisi awal rata-rata 59,58 menjadi 72,50 dan tingkat ketuntasannya mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada kondisi awal. Kekurangan kompetensi menyusun RPP pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pebelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang

(14)

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. (2) Aspek materi , hanya ditulis materi pokok saja, belum ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi, dan pada lampiran belum ada penjabaran dari materi pokok (3) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (4) Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara sisematis, sistemika melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (5) Aspek penilaian hasil belajar, pada lampiran belum disertai kunci jawaban dan pedoman penilaian, serta lembar kerja dan lembar pengamatan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.

4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2

Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 16 April 2016 dan 23 April 2016. Pada siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

a. Aspek tujuan pembelajaran. b. Aspek materi.

c. Aspek metode pembelajaran. d. Aspek kegiatan pembelajaran. e. Aspek penilaian hasil belajar. 2. Pelaksanaan Tindakan

(15)

Peneliti melakukan pembinaan secara kelompok tentang,

a. Aspek tujuan pembelajaran yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

b. Aspek materi ditulis sesuai dengan rumusan indikator, indikator pencapaian kompetensi. c. Aspek metode pembelajaran harus bervariasi. d. Aspek kegiatan pembelajaran dilakukan secara

sistematis, melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

e. Aspek penilaian hasil belajar disertai kunci jawaban, pedoman penilaian, lembar kerja, dan lembar pengamatan.

3. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah d. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap

kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara individual, peneliti bersama teman sejawat/kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat.

e. Tanggapan guru terhadap supervisi kepala sekolah merespon dengan sangat baik, dengan adanya supervisi kepala sekolah dapat membantu dalam menyusun RPP dengan baik dan benar.

(16)

f. Kondisi lingkungan tempat penelitian berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi kurang mendukung karena di lingkungan tempat penelitian sebagian besar guru tidak membuat RPP. Setelah diadakan supervisi sebagian besar guru sudah membuat RPP dengan baik dan benar.

Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP pada siklus 2:

Tabel 4.11. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 2

No Nama PerolehanSkor Nilai Keterangan 1. Syt 26 86,67 Guru kalas 6 2. Nn 24 80,00 Guru kalas 3 3. Sn 25 83,33 Guru kalas 1 4. NM 23 76,67 Guru kalas 5 5. AAT 22 73,33 Guru Penjas 6. PA 25 83,33 Guru kalas 4 7. FH 24 80,00 Guru kalas 2 8. SW 23 76,67 Guru kalas PAI

Rata-rata 24 80,00

(17)

Tabel 4.12. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 No Kompetensi Nilai KompetensiMenyusun RPP

1. Terendah 73,33

2. Tertinggi 86, 67

3. Rerata 80,00

Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 23 April 2016

4. Refleksi

Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil kompetensi menyusun rencana pelaksanaan siklus 1 dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan pada silus 2 ini. Melalui supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi guru SD Negeri Purworejo 3 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2015/2016.

Berdasarkan tabel di atas, melalui supervisi akademik menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 rata-rata 72,50 menjadi 80,00 dan tingkat ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari 37,5% pada siklus 1. Pada indikator kompetensi mencari dan membaca referensi serta kemauan meningkatkan kompetensi sudah mengalami peningkatan, dan sudah memenuhi indikator kinerja rata-rata 75. Ini terbukti melalui pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

(18)

4.5 Pembahasan

Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1 dilaksanakan peneliti kondisi awal rendahnya kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari RPP yang disusun oleh guru masih mencontoh RPP yang ada yang dibuat oleh penerbit tertentu, terkadang hanya copy paste, guru enggan membuat sendiri RPP, dan RPP yang dibuat belum sesuai dengan standar proses. Berdasarkan kondisi awal ini peneliti berinisiatif untuk meningkatkan kompetensi menyusun RPP melalui supervisi akademik.

Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara klasikal, kemudian guru diberikan tes untuk menyusun RPP. Setelah diadakan pengamatan dan penilaian menunjukkan adanya peningkatan kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran meningkat dari kondisi awal rendah ke siklus 1 menjadi agak tinggi. Hal ini diunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-rata 59.58 menjadi 72,50 dan tingkat ketuntasannya mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada kondisi awal. Pada indikator kompetensi mencari dan membaca referensi serta kemauan meningkatkan kompetensi masih kurang, oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.

(19)

Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara individual, kekurangan pada kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2 menjadi cukup tinggi. Ini ditunjukkan dari rata-rata 72,50 menjadi 80,00 dan tingkat ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari 37,5% pada Siklus 1. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan dan sudah mencapai indikator kinerja 75.

Strategi Meningkatkan Keterampilan Supervisi Akademik KS Melalui Pendampingan PS Oleh: Drs. Wiyono, M.Pd (Widyaiswara LPPKS). Supervisi akademik dapat menemukan akar permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar. Supervisi akademik membantu guru mengatasi kesulitan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

Manajemen peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui pendampingan pendekatan kolaboratif Ridwan Ridwan, Alben Ambarita, Irawan Suntoro.

Suharto (2005: 93) pendampingan adalah merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, selanjutnya dikatakannya pula dalam kutipan Payne (1986) bahwa pendampingan merupakan strategi yang lebih mengutamakan (making the best of the client sresources) membuat sumber daya klien yang terbaik.

(20)

Kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13. Kompetensi menyusun RPP kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

No. Uraian Kondisi

Awal Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai terendah 50,00 60,00 73,33 2 Nilai tertinggi 76,67 80,00 86,67 3 Nilai rata-rata 59,58 72,50 80,00

4 Ketuntasan 25% 37,5% 87,5%

Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

(21)

Gambar 4.1. Kompetensi menyusun RPP kondisi prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

50,00 60,00 73,33 76,67 80,00 86,67 59,58 72,50 80,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata

(22)

Gambar 4.2. Ketuntasan 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 1 Ketuntasan 25,0% Ax is T itl e

Ketuntasan

Prasiklus Ketuntasan menyusun RPP 2 3 37,5% 87,5%

Ketuntasan

Siklus 1 Siklus 2

Gambar

Tabel 4.1 Data peserta didik No. Kelas Jumlah Peserta didik Jumlah  Seluruhnya L P 1. I 17 11 28 2
Tabel 4.4 Pembagian tugas guru
Tabel 4.5 Tabel prestasi akademik
Tabel 4.7. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada  prasiklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

terhadap pemenuhan kebutuhan tidur, responden ini dimungkinkan karena pada saat menghirup aroma seseorang menjadi lebih nyaman dan rileks. Aromaterapi minyak atsiri mawar

Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator antara lain: adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK, adanya sistem perencanaan

Bilik Sumber Jabatan Sejarah yang merupakan sebuah bilik yang istimewa dan tertua di Fakulti Sastera dan Sains Sosial telah mendapat tempat dalam buku terbitan Universiti

Buah jarak tersebut masih terbungkus oleh kulit luar, dan yang diambil untuk minyak jarak adalah biji jarak1. Jadi dibutuhkan mesin untuk pengupas kulit luar, mesin pengupas

Tidak adanya Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dalam Pemberian Obat oleh perawat Angka kejadian pasien, penunggu pasien dan karyawan jatuh di pelayanan rumah

Ternyata UUPLH memberikan pengaturan penyelesaian sengketa lingkungan di luar pengadilan dulu (Pasal 31-33), baru yang melalui pengadilan (Pasal 34-39), kalau memang

Perlakuan salinitas yang berbeda tidak hanya berpengaruh terhadap tingkat penetasan telur (HR) larva kerang mutiara tetapi juga berpengaruh terhadap tingkat

93 Tabel 4.2 Usiaو…………...………..ووووووو94 Tabel 4.3 Statusو…………...………ووووووو95 Tabel 4.4 PendidikanوTerakhirو…………...……….ووووووو96 Tabel