• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MARITAL STATUS TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA. (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MARITAL STATUS TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA. (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MARITAL STATUS TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

ERDIAN CAHYO ROSADIANTO B 100 120 070

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH MARITAL STATUS TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marital status terhadap kedisiplinan kerja dan produktivitas kerja di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen kususnya di beberapa SKPD yaitu DPU dan BKD Sragen. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi umpan balik untuk meningkatkan kedisiplinan kerja dan poduktivitas kerja bagi pegawai yang menikah maupun belum menikah. Populasi dari penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sragen, yang bersedia menjadi objek penelitian hanya 2 SKPD dari sebanyak 63 SKPD dengan jumlah populasi sebanyak 69 pegawai dari 365 pegawai yang ada di masing-masing SKPD tersebut yaitu BKD dan DPU. Berdasarkan hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa responden yang berstatus menikah sebanyak 41 orang dengan prosentase 59,4% dan responden yang berstatus belum menikah sebanyak 28 orang dengan prosentase 40,6%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berstatus menikah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,138 dan Asym. Sig. sebesar 0,150, karena nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan data penelitian berdistribusi normal. H1 menyatakan terdapat pengaruh marital status terhadap kedisiplinan kerja, H2 menyatakan terdapat pengaruh marital status terhadap produktivitas kerja, H3 menyatakan terdapat pengaruh kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja, H4 menyatakan hubungan kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja dimoderasi oleh status marital. Dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata kunci : Marital status, kedisiplinan kerja, produktivitas kerja.

ABSTRACTION

This study aims to determine the influence of marital status on work discipline and productivity of work in Local Government Sragen especially be true in some SKPD ie DPU and BKD Sragen. Based on the results of this study are expected to be feedback to improve work discipline and productivity of work for employees who are married or unmarried. The population of this research was the Civil Service Unit (SKPD) Sragen, who are willing to be the object of research is only 2 SKPD of as much as 63 SKPD with a total population of 69 employees from 365 employees in each SKPD are namely BKD and DPU. Based on the results of descriptive test showed that respondents who are married as many as 41 people with a percentage of 59.4% and the status of unmarried respondents were 28 people with a percentage of 40.6%. It can be concluded that the majority of respondents were married. Based on the survey results revealed that the

(6)

Kolmogorov-Smirnov test values obtained Kolmogorov-Smirnov Z at 1.138 and Asym. Sig. amounted to 0.150, because the significance value> 0.05, it can be concluded the research data were normally distributed. H1 states there is influence of marital status on work discipline, H2 stating there is influence marital status on work productivity, H3 states there is work discipline effect on work productivity, H4 states the relationship work discipline on work productivity moderated by marital status. It can be concluded that all of this hypothesis is accepted.

Keywords: Marital status, work discipline, work productivity.

1. PENDAHULUAN

Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang baik tidak hanya di nilai dari kualitas, melainkan karakter dan kepribadian juga menjadi salah satu hal penting dalam memilih sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam kaitannya sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas dan juga tinjauan masalah dalam suatu organisasi untuk memiliki karyawan yang mempunyai kinerja efektif dan efisien. Menurut (Gibson 1996), ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan seperti, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, etnis, dan status pernikahan. Saat ini marital status (status pernikahan) termasuk salah satu pertimbangan bagi suatu organisasi untuk merekrut karyawan baru.

Berdasarkan pertimbangan yang telah penulis uraikan diatas dan melihat dari permasalahan-permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui, menganalisa, dan mengkaji lebih dalam terkait hal tersebut. Untuk itu, penulis mengangkatnya dalam suatu penilitian yang berjudul “Pengaruh Marital Status

Terhadap Kedisiplinan Kerja Dan Produktivitas Kerja (Studi Kasus Pada Pemerintahan Daerah di Kabupaten Sragen)”. Penulis melakukan penelitian

menggunakan beberapa reverensi jurnal sebagai pedoman, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah perbedaan variabel independen yaitu kedisiplinan kerja dan marital status sebagai variabel moderator. Sedangkan variabel dependen yaitu produktivitas kerja studi kasus pada Pemerintahan Daerah di Kabupaten Sragen.

(7)

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan survei dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan, artinya penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data-data numeric (angka).

2.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, dan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Produktivitas Kerja.

Variabel Moderating (X1)

Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen.

Variabel Independen (X2)

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi sebab timbulnya variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedisiplinan kerja.

3. PEMBAHASAN

3.1 Uji Deskriptif

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskriptif Kedisiplinan Kerja

Variabel Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rerata Penyimpangan Baku Kedisiplinan Kerja 25 49 38,75 3,712

Sumber. Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi data penelitian variabel kedisiplinan kerja diperoleh total skor hasil kuesioner

(8)

penelitian dengan nilai terendah (minimum) sebesar 25, nilai tertinggi (maximum) sebesar 49, nilai rerata (mean) sebesar 38,75 dan nilai penyimpangan baku (Std. Deviation) sebesar 3,712.

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskriptif Produktivitas Kerja

Variabel Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rerata Penyimpangan Baku Produktivitas Kerja 25 46 36,68 3,736

Sumber. Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi data penelitian variabel produktivitas kerja diperoleh total skor hasil kuesioner penelitian dengan nilai terendah (minimum) sebesar 25, nilai tertinggi (maximum) sebesar 46, nilai rerata (mean) sebesar 36,68 dan nilai penyimpangan baku (Std. Deviation) sebesar 3,736.

3.2 Uji Validitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kedisiplinan Kerja

Butir Pernyataan rtabel rtabel -value - Keputusan

K1 0,528** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K2 0,559** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K3 0,626** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K4 0,519** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K5 0,581** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K6 0,679** 0,235 0,000 0,05 Valid

(9)

K7 0,463** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K8 0,256* 0,235 0,306 0,034 0,05 Valid K9 0,529** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K10 0,493** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid

Sumber. Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid, butir pernyataan K8 valid pada tingkat kepercayaan 1%, dan butir pernyataan yang lain valid pada tingkat kepercayaan 5%, sedangkan nilai koefisien korelasi beragam antara 0,256 – 0,679.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja

Butir Pernyataan rtabel rtabel -value - Keputusan

K11 0,538** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K12 0,437** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K13 0,724** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K14 0,578** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K15 0,695** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K16 0,550** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K17 0,273* 0,235 0,306 0,023 0,05 Valid

(10)

K18 0,421** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K19 0,602** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid K20 0,571** 0,235 0,306 0,000 0,05 Valid

Sumber. Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid, butir pernyataan K17 valid pada tingkat kepercayaan 1%, dan butir pernyataan yang lain valid pada tingkat kepercayaan 5%, sedangkan nilai koefisien korelasi beragam antara 0,273 – 0,724.

3.3 Uji Reliabilitas

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian ralpha rnunnally Keputusan

Kedisiplinan Kerja 0,667 0,60 Reliabel

Produktivitas Kerja 0,672 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah 2016

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diketahui bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan nilai koefisien alpha diperoleh 0,667 pada variabel kedisiplinan kerja dan 0,672 pada variabel produktivitas kerja, keduanya > 0,60.

3.4 Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Normalitas

Stastistik Unstandardized Residual

Nilai Nilai Kritik

Kolmogorov Smirnov  1,138 0,150 0,000 0,050

(11)

Smirnov diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,138 dan Asym. Sig. sebesar 0,150, karena nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan data penelitian berdistribusi normal.

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Marital Status 0,902 1,109 Tidak terjadi masalah multikolinearitas

Kedisiplinan Kerja 0,902 1,109 Tidak terjadi masalah multikolinearitas Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa pada variabel bebas nilai semua Tolerance < 0.1 dan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas atau antara variabel bebas saling terjadi korelasi.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Variabel Bebas thitung Sig. Keterangan

Marital Status -0,380 0,705 Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas Kedisiplinan Kerja -1,649 0,104 Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa semua nilai thitung < ttabel dan nilai signifikansi > 0,05 pada variabel bebas sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam persamaan regresi.

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Autokorelasi

dL dU 4-dU DW Keputusan

1,55 1,67 2,33 1,983 Diterima

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas diperoleh nilai DW = 1,983, dilihat dari tabel keputusan posisi nilai DW terletak pada kolom dU<d<4-dU atau 1,67 < 1,983 < 2,33. Dengan melihat nilai DW ini, maka keputusannya diterima, sehingga dapat disimpulkan dalam persamaan regresi tidak ada

(12)

autokorelasi positif atau negatif. 3.4 Uji Hipotesis

Hipotesis Pertama: Pengaruh Marital Status Terhadap Kedisiplinan Kerja

Hipotesis kerja 1 menyatakan terdapat pengaruh marital status terhadap kedisiplinan kerja, terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear sederhana persamaan 1, dimana diperoleh persamaan sebagai berikut:

KK = 37,357 + 2,350 MS + e 2,699 (thitung) 0,009 (-value)

Hipotesis Kedua: Pengaruh Marital Status Terhadap Produktivitas Kerja

Hipotesis kerja 2 menyatakan terdapat pengaruh marital status terhadap produktivitas kerja, terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear sederhana persamaan 2, dimana diperoleh persamaan sebagai berikut:

PK = 35,607 + 1,807 MS + e 2,018 (thitung) 0,048 (-value)

Hipotesis Ketiga: Pengaruh Kedisiplinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Hipotesis kerja 3 menyatakan terdapat pengaruh kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja, terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear sederhana persamaan 3, dimana diperoleh persamaan sebagai berikut:

PK = 16,635 + 0,517 MS + e 4,904 (thitung) 0,000 (-value)

(13)

Hipotesis Keempat: Marital Status Memoderasi Hubungan Antara Kedisiplinan Kerja dengan Produktivitas Kerja

Hipotesis kerja 4 menyatakan hubungan kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja dimoderasi oleh status marital. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear sederhana persamaan 4, dimana diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

PK = 27,419 – 16,926 MS + 0,219 KP + 0,459 MS*KP + e 4,904 1,291 2,076 (thitung) 0,000 0,201 0,042 (-value)

4 PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di BAB IV, maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Marital status berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan kerja. 2. Marital status berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. 3. Kedisiplinan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas

kerja.

4. Marital status memoderasi hubungan antara kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai keterbatasan, oleh karena itu keterbatasan ini perlu lebih diperhatikan untuk peneliti-peneliti berikutnya. Keterbatasan tersebut antara lain:

1. Penelitian terbatas hanya satu variabel independent yaitu kedisiplinan kerja, sehingga belum memberikan hasil yang maksimal tentang faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. 2. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data,

sehingga peneliti tidak dapat mengawasi secara langsung atas jawaban kuesioner tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-kondisi tertentu dari responden.

(14)

3. Penelitian memiliki kelemahan pada model regresi yang tidak memiliki hubungan antar variable, sehingga menyebabkan R square yang dihasilkan bernilai kecil. Menurut Ghozali (2011), dalam kenyataan nilai adjusted R square dapat bernilai negative walapun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003), jika dalam uji empiris didapatkan nilai adjusted R square negative maka nilai tersebut dianggap bernilai nol. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini R square yang bernilai positive tetap memiliki hubungan antar variable walaupun bernilai kecil.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas maka dapat dikemukakan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait.

Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen

a. Kepala dinas dari setiap SKPD diharapkan memotivasi para pegawai agar meningkatkan kedisiplinan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen agar produktivitas kerja meningkat.

b. Menindak tegas kepada satuan kerja perangkat daerah yang terbukti melanggar kedisiplinan kerja dengan sanksi yang berat, agar kedisiplinan kerja dapat ditegakkan.

c. Memberikan reward kepada pegawai yang dapat meningkatkan kedisiplinan kerja dan produktivitas kerja di setiap SKPD, tidak hanya berupa materi melainkan bentuk perhatian sebagai atasan kepada pegawai agar terjalin hubungan yang harmonis di dalam lingkungan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Yulianto, Wiyantoro, Retnowati. (2014). Accounting FraudDalamPerspektif Gender danKreatifitas marital Status danPertemananSebagaiVariabel

(15)

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nawas, Z. 1997 Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja dalam Hubungannya dengan Produktivitas Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Propinsi Daerah Tingkat I Sewilayah Sumatera Bagian Selatan Tesis (tidak dipublikasikan) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Jakarta .

Dwi Agung Nugroho Arianto. 2013. Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jurnal Economia, Vol.9, No.2, Oktober 2013

Avin Fadilla Helmi. 1996. Disiplin Kerja. Buletin Psikologi, tahun IV. Nomor 2, Desember 1996, Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII

Zuchri Abdussamad. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Asuransi Jiwasraya Gorontalo. Jurnal Manajemen, Vol. XVIII/03/Oktober/2014

Adolf Henry. 2009. Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi Vol.2, No.2, Juni 2009

Hamzah, Paramitha.(2008). JurnalIlmiahAkuntansi, Vol.7 No 1.

Gorda. I . Gusti Ngurah. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar : Widya Kriya Gematama. Handoko. T. Hani. 2002. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : Liberty.

Nitisemito, A.S. (1991) Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia..

Nawawi, H dan Martini H., (1998) Administrasi Personil Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Bumi Aksara. Jakarta

Sinungan, M. 2000 Produktivitas : Apa dan Bagaimana Bumi Aksara Jakarta. Ghozali, I. 2004. Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program

Amos Ver. 5.0. BP. Undip. Semarang.

Prof. Dr. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program SPSS.

Referensi

Dokumen terkait

Dimana data berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan pajak yang ditetapkan atau yang diberlakukan di PT Dua Mutiara Sejati, antara lain PPh Pasal 21

Masing-masing jenis irigasi tersebut dapat dibedakan berdasarkan tipe outlet atau pengeluaran air yang digunakan, yaitu : (1) irigasi tetes, meneteskan air melalui pipa

Untuk sampel dari lingkungan baik berupa kotoran hewan unggas liar atau peliharaan, air minum atau genangan air yang ada di dalam kandang, juga dilakukan oleh dinas peternakan

artinya menahan diri dari sesuatu yang tidak berkenan di hati. Ia juga berarti ketabahan. Selain itu, ia menjelaskan bahwa kesabaran secara umum dibagi menjadi

TINJAUAN STABILITAS KAPAL PADA PEMBEBANAN GELADAK PADA MODIFIKASI KAPAL IKAN YANG MENGGUNAKAN SATU ALAT TANGKAP DIUBAH MENJADI.. DUA ALAT

Kesimpulan dari hasil informan di atas mengenai indikator assurance yang dimiliki pegawai atau petugas di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru adalah cukup baik karna mereka

Jajar legowo (2:1) adalah cara tanam padi dimana setiap dua baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman antar baris sedangkan

!ada saat kutub utara magnet digerakkan keluar dari dalam kumparan maka kutub negati:e magnet bertemu dengan kutub negati:e kumparan sehingga men*ebabkan lampu men*ala