• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Miftahus Sholah (672007140)

Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom. Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

i

Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Miftahus Sholah (672007140)

Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom. Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

viii

Analisis Spasial Distribusi UMKM di Kota Salatiga

1)

Miftahus Sholah, 2)Sri Yulianto Joko Prasetyo,3)Christine Dewi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail: 1)[email protected], 2) [email protected], 3)

[email protected]

Abstract

Micro Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of way to improve people income, it is also one of condition which an area is expected to have the potential to be developed in order to promote regional income. SMEs are also government program, Indonesian government have procedure to improve the potential local industry and to improve local income. Micro Small and Medium Enterprises is a government program to reduce unemployment and help people earnings. This program will mapping the spread of small business on Salatiga and local government business support using R programming. This program will help a local government to help a local industry, because this prototype also mapping a government support. In this study will mapping and analyze a government support in order to facilitate government delivering assistance in the future, from this study can conclude if the biggest micro small and medium enterprises is Randuacir with 143 business on here, and the smallest is Kumpulrejo 5 businessman.

Keywords: Micro Small and Medium Business, SMEs, R programming.

Abstrak

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, sekaligus merupakan salah satu syarat dimana suatu daerah diharapkan mempunyai potensi yang dapat terus dikembangkan agar dapat memajukan pendapatan daerah. UMKM selama ini merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan mengurangi tingkat pengangguran masyarakat. Penyebaran usaha UMKM di Salatiga dipetakan berdasarkan penyebaran bantuan yang ada agar memudahkan perataan bantuan usaha. Semua prototype dibangun menggunakan bahasa pemrograman R. Pada penelitian ini akan dilakukan pemetaan dan analisis bantuan dari pemerintah agar dapat mempermudah pemerintah dalam menyalurkan bantuan di kemudian hari. Penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa desa Randuacir adalah tempat terbanyak dengan 143 UMKM yang ada, sedangkan desa yang memiliki daerah UMKM paling sedikit adalah desa Kumpulrejo dengan 5 pelaku UMKM.

.

Kata Kunci: Usaha Mikro Kecil dan Menengah,UMKM,Bahasa pemrograman R.

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2)

Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3)

(10)

1 1. Pendahuluan

Salatiga adalah kota di Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai luas wilayah ± 56,78 km², terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan dan berpenduduk 176.795 jiwa [1], terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota regional Jawa Tengah, kota Semarang dan Surakarta, mempunyai ketinggian 450-800 meter dari permukaan laut dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh keindahan alam berupa gunung Merbabu, Telomoyo, Gajah Mungkur. Salatiga dikenal sebagai kota pendidikan, olahraga, perdagangan, dan transit pariwisata, menjadikan kota Salatiga sebagai kota mandiri dengan salah satu penopangnya adalah berasal dari sentra industri kecil mandiri (IKM) atau juga biasa disebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam memasuki otonomi daerah, sebuah daerah diharapkan mempunyai potensi yang harus terus dikembangkan agar dapat memajukan pendapatan daerahnya. UMKM merupakan salah satu cara untuk menambah pendapatan daerah. UMKM mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UMKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UMKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus-menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UMKM, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemilihan lokasi usaha diharuskan menghindari sebanyak mungkin seluruh segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor positif. Kawasan andalan merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, yang memiliki kriteria sebagai kawasan yang tumbuh cepat dibandingkan dengan lainnya, memiliki sektor basis dan keterkaitan ekonomi dengan daerah sekitar [2].

Salatiga dalam waktu dekat akan terlintasi oleh jalan bebas hambatan Solo-Semarang, kota yang selama ini sebagai segitiga emas akan terancam oleh keberadaan jalan bebas hambatan Solo-Semarang. Program R dibutuhkan untuk menganalisis data yang ada selama ini agar membantu Pemerintah Salatiga dalam memaksimalkan potensi UMKM di kota Salatiga .

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya berjudul “Analisis Pola Spasial dan Dinamika IPM Tahun 2006-2009 Provinsi Sulawesi Utara Menggunakan Metode Spatial

Autocorrelation”. Penelitian tersebut menerapkan pendekatan Exploratory Spatial

Data Analysis (ESDA) dimana Metode Spatial Autocorrelation memungkinkan

seorang analis membuat dan menggunakan peta sebagai perangkat untuk analisis [3]. Pada tahun 2013 dilakukan penelitian “Penyebaran Jenis Usaha di Kota Salatiga Berbasis Web GIS” menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang menghasilkan pemetaan usaha di Salatiga berdasarkan jenis usaha [4].

(11)

2

UMKM, dengan menggunakan alat bantu Sistem Informasi. Penyajian hasil analisis menggunakan teknologi dapat mempermudah penggambaran dan hasil penelitian dapat lebih detail [5].

UMKM adalah usaha mikro kecil dan menengah. Usaha mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria. Usaha kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan [6]. Jenis-jenis UMKM adalah antara lain pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, jasa-jasa, serta pengangkutan dan komunikasi [7]. Usaha mandiri ini merupakan salah satu jenis usaha yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia.

Tabel 1 Klasifikasi Usaha [8]

Dasar Mikro Kecil Menengah

Omset <50 juta <1 milyar 1-50 milyar Aset <20 juta <200 juta 200 juta-5 milyar Tenaga Kerja <5 orang <20 orang 20-100 orang

Tabel 1 merupakan kriteria klasifikasi UMKM, usaha mikro merupakan usaha yang berpenghasilan kurang dari 50 juta, usaha dapat dikatakan usaha kecil jika penghasilan usahanya kurang dari 1 milyar, usaha menengah merupakan jenis usaha yang penghasilannya antara 1-50 milyar.

3. Metodologi Penelitian

(12)

3

Gambar 1 Tahapan Penelitian [9]

Tahap penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) pengumpulan data UMKM yang dilakukan di Dinas Perdagangan Kota Salatiga (2) Tahap kedua dalam penelitian, analisis data mengelompokkan wilayah usaha serta menganalisis pembagian jenis usaha, data akan dianalisis sebagai proses kelanjutan dari tahap pertama, pada tahap kedua akan menentukan seperti apa data yang akan dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan, (3) Tahap Ketiga adalah pembuatan program untuk data spasial yang telah diperoleh serta evaluasi program yang sudah dihasilkan sesuai data dan mengevaluasinya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data pada tahap sebelumnya, (4) Tahap keempat yaitu evaluasi program dengan cara menjalankan program serta membandingkan data dengan hasil program, (5) Tahap kelima yaitu melakukan penulisan laporan sebagai tanda berakhirnya proses penelitian yang telah dilakukan.

(13)

4

Gambar 2 Arsitektur Sistem

Pada Gambar 2, Data penelitian UMKM diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Salatiga (DISPERINDAG), data penelitian bersumber dari hasil pengamatan yang dilakukan di Pemkot Salatiga DISPERINDAG Salatiga diklasifikasi serta memasukkan peta berbentuk SHP ke dalam program R yang disimpan ke dalam basis data SQL serta dianalisis sesuai dengan kebutuhan pembuatan prototype, proses selanjutnya adalah melakukan pembuatan program dengan menggunakan R programming. Data disusun dalam

excel yang disimpan ke dalam RSQ Lite yang dikembangkan melalui

pemrograman R. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk Moran’s dan pie

diagram. Pengembangan program ini membutuhkan beberapa package dalam

pemrograman R antara lain: maptools, spdep, rgdal, sp, classint, RColorBrewer, Plottrix, Stats.

.

(14)

5

4.

Hasil dan Pembahasan

Gambar 3 Perkembangan UMKM Tahun 2011 dalam DiagramPie

Gambar 3 menunjukkan perkembangan UMKM tahun 2011 dalam bentuk diagram pie. Pada tahun 2011 jumlah usaha yang mendominasi adalah usaha peternakan yang digeluti oleh 170 pelaku usaha, selanjutnya sembako yang digeluti oleh 96 pelaku usaha, snack yang dilakukan oleh 106 pelaku usaha. Kemudian beberapa usaha yang mengikuti yaitu konveksi dengan 89 pelaku usaha, jasa 55 pelaku usaha, mebel dan material dengan 55 pelaku usaha, elektronik 3 pelaku usaha, dan hotel dan restaurant 2 pelaku usaha, banyaknya usaha di bidang peternakan dikarenakan pelaku usaha merasa bahwa usaha peternakan sangat potensial dikembangkan di Salatiga, umumnya daerah pegunungan yang melakukan usaha peternakan, wilayah tersebut sudah memiliki koperasi berbasis peternakan serta kelompok tani.

(15)

6

Gambar 4 menunjukkan perkembangan UMKM pada tahun 2012, terdapat fenomena baru munculnya usaha berbasis jasa, terdapat sektor usaha yang berkembang pada tahun 2012, usaha berbasis jasa mendominasi perkembangan usaha di Salatiga dengan 30 pelaku usaha, jenis usaha berbasis makanan ringan berkembang 25 pelaku usaha, konveksi 15 pelaku usaha, mebel dan material 8 pelaku usaha, peternakan 3 pelaku usaha, sembako 3 pelaku usaha, dan hotel dan

restaurant 1 pelaku usaha, banyaknya usaha konveksi karena di kota Salatiga

yang banyak dikelilingi oleh perusahaan garment besar, limbah dari perusahaan tersebut dikembangkan menjadi beberapa barang baru di antaranya celana serta kain perca yang diolah kembali menjadi kain pel. Pelaku usaha konveksi sebagian besar berada di bagian timur wilayah Pemkot kota Salatiga, bahkan di daerah tersebut dijadikan pusat usaha konveksi yang maju. Pemerintah kota Salatiga semakin mengembangkan potensi usaha konvenksi di Salatiga dikarenakan di daerah tersebut dijadikan daerah wisata serta percontohan bagi kota di sekitar kota Salatiga.

Gambar 5 Perkembangan UMKM Tahun 2013 dalam Diagram Pie

Gambar 5 menampilkan perkembangan UMKM 2013, sektor UMKM usaha makanan ringan mengalami peningkatan dengan jumlah 125 pelaku usaha, diikuti konveksi 40 pelaku usaha, jasa 34 pelaku usaha, sembako 27 pelaku usaha, peternakan 7 pelaku usaha, mebel dan material 6 pelaku usaha. Pada tahun 2013 pelaku usaha di bidang jasa makin meningkat dikarenakan banyaknya tour travel

(16)

7

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 6 Peta Menampilkan Penyebaran Serta Perkembangan UMKM Kota Salatiga

Gambar 6 menampilkan pemetaan UMKM kota Salatiga hasil dari analisis data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dengan keterangan gambar (a) penyebaran UMKM secara keseluruhan. Gambar (b) perkembangan UMKM pada tahun 2011, gambar (c) perkembangan UMKM pada tahun 2012, gambar (d) perkembangan UMKM pada tahun 2013. Warna oranges semu memiliki indikator dengan interval 0-5 menunjukkan jumlah pelaku usaha, warna oranges muda memiliki interval 5-10 menunjukkan jumlah pelaku usaha, warna oranges

(17)

8

usaha masih berada sekitar pusat kota Salatiga, hal itu dikarenakan pusat kota salatiga masih memiliki daya tarik tersendiri, sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan kota Salatiga mulai menggeliat dikarenakan beberapa pelaku usaha kecil menengah mulai mendapatkan bantuan usaha dari pemerintah pusat melalui DISPERINDAG kota Salatiga, diperkirakan pada tahun 2014 petumbuhan usaha mikro kecil dan menengah kota Salatiga makin menggeliat, dikarenakan jumlah bantuan dari pemerintah makin meningkat.

Gambar 7 perbandingan penyebaran UMKM tahun 2011 dengan penyebaran bantuan UMKM tahun 2012

(18)

9

Gambar 8 perbandingan penyebaran UMKM tahun 2012 dengan penyebaran bantuan UMKM tahun 2013

Gambar 8 merupakan penyebaran bantuan yang dilakukan pemerintah, bantuan dari pemerintah berupa barang, gambar 12 penyebaran bantuan UMKM tahun 2013 pada tiap kelurahan diberikan diagram yang mana dari diagram tersebut dapat diketahui tingkat ketepatan bantuan yang telah diberikan pemerintah kota Salatiga warna biru pada diagram menunjukan jumlah UMKM yang ada sedangkan warna kuning pada diagram menunjukan bantuan Pemerintah Kota Salatiga. Perkembangan UMKM meningkat pada kelurahan Salatiga, Mangunsari dan Dukuh dengan warna merah gelap ( interval 7-12), Tingkir Tengah dan Sidorejo Lor dengan warna merah tua (interval 5-6), Blotongan, Bugel, Tegalrejo, dan Noborejo dengan warna werah cerah (interval 3-4) sedangkan bantuan pemerintah sebagian besar menyebar pada kelurahan Kauman kidul, Kutowinangun, Kalibening, Randuacir, Tingkir Lor, Blotongan, Kecandran, Cebongan, Salatiga, Pulutan,

5.

Simpulan

(19)

10

6.

Daftar Pustaka

[1] BAPPEDA Kota Salatiga., 2009. Master Plan Kesehatan Kota Salatiga, Semarang: Primasetia.

[2] Muslim, M., September 2004. Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang. Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang.

[3] Weku, W., November 2011. Analisis Pola Spasial dan Dinamika IPM

Tahun 2006-2009 Provinsi Sulawesi Utara dengan Menggunakan Metode

Spatial Autocorrelation. Magister Sistem Informasi. Universitas Kristen

Satya Wacana.

[4] Pradhana, I. A., 2013. Penyebaran Jenis Usaha di Kota Salatiga Berbasis

Web GIS.

[5] Bambang. R., 2008. Sistem Informasi Geografis Sumber Daya Alam Indonesia Berbasis Web, Jurnal Informatika, 2(2): 228-233.

[6] Dewi, H., R.Soelistijadi, Sunardi, 2005, Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi, Jurnal Teknologi InformasiDINAMIK, X(2): 108-116.

[7] UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah, Bab 4 pasal 16.

[8] Ranupandojo, H., September 1982, Pengantar Ekonomi Perusahaan Buku 2, BPEE Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1  Tahapan Penelitian [9]
Gambar 2  Arsitektur Sistem
Gambar 3 Perkembangan UMKM Tahun 2011 dalam Diagram Pie
Gambar 5 Perkembangan UMKM Tahun 2013 dalam Diagram Pie
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini menggunakan model pendekatan discovery learning , dengan menggunakan rancangan penelitian yang berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta menyatakan bahwa kecuali diperjanjikan lain, Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atas Ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak utama roda perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan

Pada visualisasi perancangan desain untuk identitas visual Rumah Tenun Indah Karya menerapkan desain yang mewakili potensi yang dimiliki oleh rumah tenun ini, yaitu berupa

Peta pendidikan adalah jumlah kebutuhan sekolah dalam suatu wilayah yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi sekolah yang tepat berdasarkan kepadatan penduduk dan jumlah

Dalam rangka mendukung UMKM di Salatiga, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah kota Salatiga bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Ekstrak etanol umbi bawang merah ( Allium cepa L) menggunakan pelarut etanol 96% positif mengandung golongan senyawa seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rumusan masalah, peneliti ini merumuskan bagaimanakah