• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upah Sehari Untuk Pekerjaan Sejam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upah Sehari Untuk Pekerjaan Sejam"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 2/V

O

L

. 11/2011

P

engangguran. Di dalam ekonomi dunia, ini adalah salah satu masalah terbesar saat ini. Berjuta-juta manusia berjuang untuk mendapatkan kerja sekarang ini. Tetapi di tengah-tengah ini semua, ada tempat dimana tingkat pengangguran nihil. Ada satu Majikan yang begitu ingin mendapatkan pekerja sehingga Ia memasang iklan yang berbunyi demikian: “Dicari pekerja. Tidak dibutuhkan pengalaman kerja. Pekerja yang mau bekerja keras akan menerima upah lebih banyak dari gaji mereka sepatutnya. Kepuasan pekerja dijamin dan keuntungan bersifat kekal. Semua pelamar akan diterima.”

Kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, bukan? Tetapi itulah tawaran Yesus yang diberikan kepada semua orang dalam kerajaan Allah. Sebuah kesempatan yang sangat baik sehingga anda berpikir setiap orang percaya di bumi akan segera merenggutnya.

Akan tetapi kebanyakan orang Kristen tidak tahu kalau tawaran itu tersedia. Mereka sama sekali tidak tahu kalau Tuhan punya pekerjaan khusus bagi mereka dan Ia akan memberikan upah yang baik bagi mereka yang melakukannya. Mereka di luar sana mengais dalam ekonomi dunia, mengambil peker-jaan apapun yang bisa mereka temukan supaya bisa hidup. Sementara itu, Bapa sorgawi mereka yang

berlimpah kekayaan punya posisi bagi mereka dalam perusahaannya. Ia punya tugas uang telah dibuat khusus untuk mereka sebelum dunia dijadikan; dan Ia punya sumber-sumber untuk mengupahi mereka dengan sangat baik…karena dalam kerajaanNya, tidak ada yang disebut kesulitan ekonomi.

“Ya, saya tahu, Pak Copeland!” kata seseorang. “Ekonomi surga bekerja dengan baik! Saya sangat berharap akan ke sana suatu waktu untuk menik-matinya.”

Apa yang anda tunggu? Mengapa tidak mu-lai menikmatinya sekarang? Anda bisa melakukan itu. Perjanjian Baru berkata sebagai orang percaya yang lahir baru, kita telah memasuki kerajaan Allah. Menurut Kolose 1:12-13, “…..Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang di-tentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang…telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih.”

Telah berarti sudah terjadi, bukan akan terjadi! Tentunya, kerajaan Allah termasuk surga. Tetapi juga ada di bumi. Itu sebabnya Yesus berkata di Ma-tius 28:18, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Saat ini, anda dan saya berada dalam bagian bumi dari kerajaan itu. Dan jika kita mau mempelajari cara kerajaan bekerja kita bisa

me-Dicari:

Pekerja

Dicari:

Pekerja

(2)

B

nikmati keuntungan-keuntungannya, menjadi duta besar-duta besarNya dan meluaskan pengaruhNya setiap hari dari kehidupan kita.

Penerimaan Pekerja Sepanjang Hari

Satu bagian yang bercerita bagaimana kerajaan Allah berfungsi ialah perumpamaan tentang pemilik kebun anggur di Matius 20:1-7. Disitu Yesus berkata:

“Adapun Kerajaan Sorga sama seperti se-orang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat de-ngan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sem-bilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun ang-gurku.

Apa yang seolah-olah meloncat keluar dari bagian ini adalah bagaimana inginnya si pemilik ke-bun anggur untuk menerima pekerja. Ia tidak sekedar memasang papan “Dicari Pekerja” dan kemudian melakukan pekerjaannya sehari-hari. Ia mulai pagi-pagi sekali untuk mendapati pekerja-pekerja, dan ia tinggal terus mencari sepanjang hari. Jelas kalau penerimaan pekerja adalah prioritas utama baginya. Dari pagi hingga malam hari, fokusnya adalah mem-pekerjakan orang.

Hal itu tidak biasa, dalam keadaan seperti apa pun. Tetapi khususnya tidak normal ketika ia masih mempekerjakan orang hingga hanya satu jam lagi di akhir hari kerja. Kebun anggur ini tidak punya giliran kerja malam, jadi mereka yang bekerja mulai jam lima petang tidak akan bekerja cukup lama untuk membuat baju mereka kotor! Jelas kelihatan orang ini tidak berpikir sekedar memastikan pekerjaan di

kebunnya selesai dan memperoleh keuntungan. Ada hal lain yang ada di pikirannya.

Kita mulai mengerti apa yang terjadi ketika membaca selanjutnya:

Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga me-reka yang masuk terdahulu. Maka datang-lah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi me-reka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menang-gung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap eng-kau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. (Matius 20:8-14)

Upah Sehari Untuk Pekerjaan Sejam

Agar mengerti apa yang terjadi dalam situasi ini, penting untuk memperhatikan apa yang pemilik sebut sebagai “Saudara”. Kata tersebut mencermin-kan hubungan perjanjian. Jadi, semua orang-orang itu memiliki perjanjian. Tetapi tidak semua menjalani perjanjian dengan cara yang sama.

Kelompok pertama, yang bekerja sepanjang hari, meminta kontrak. Mereka tidak mau pergi ke kebun anggur tanpa kontrak. Anda bisa katakan mereka adalah anggota serikat pekerja. Mereka tidak akan melakukan apapun kecuali ada jaminan upah tertentu.

Tetapi yang dipekerjakan kemudian, tidak de-mikian. Mereka pergi kerja dengan iman. Mereka tidak tahu berapa upah mereka. Mereka tidak berta-nya apa-apa dan tentuberta-nya mereka tidak meminta kontrak apapun. Mereka telah menganggur sepan-jang hari. Mereka hanya ingin bekerja!

(3)

mere-B

ka pasti berpikir, Ini dia orang yang mau mempekerjakanku pada jam 4 sore meski-pun jam 5 sudah selesai kerja! Tawaran macam apakah ini? Aku tidak tahu berapa upah yang akan diberikannya tetapi seka-lipun ia hanya memberikan makan malam, keadaanku akan lebih baik dari pada seka-rang. Jadi mereka segera mengambil kes-empatan itu, pergi ke kebun anggur, dan mempercayai kasih karunia pemilik tanah.

Ternyata itu keputusan yang baik juga karena mereka tidak hanya dibayar sesuai waktu kerja mereka, mereka menerima upah sehari penuh.

Tentu saja hal itu membuat pekerja-pekerja yang punya kontrak marah sekali. Mereka berpikir sistimnya adalah kerja keras sepanjang hari untuk bisa hidup. Mereka sudah berpeluh untuk menerima upah yang layak, bekerja dengan egois hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dalam pandangan mereka, rom-bongan yang bekerja tidak penuh waktu tidak menerima upah sepenuhnya.

Tetapi inilah kesalahan mereka: Me-reka gagal mengerti hati majikan meMe-reka. Beliau tidak hanya tertarik untuk memasti-kan pekerjaan di kebun anggurnya beres; ia juga mencari orang untuk diberkati! Ia mencari orang yang mau kerja untuknya dengan iman dan ketaatan agar ia bisa mengupahi mereka jauh lebih banyak dari pada yang selayaknya.

Orang ini tertarik untuk menyalurkan kasih karunia—kasih karunia yang sesung-guhnya.

Tuhan sama seperti itu! Ia telah ber-kata kepada kita sama seperti yang pemilik kebun anggur itu katakan kepada pekerja-pekerjanya yang terlambat bergabung: “Bekerjalah untukKu dan Aku akan meme-liharamu. Engkau tidak perlu khawatir ten-tang kebutuhan-kebutuhanmu. Aku akan memenuhinya. Kalau engkau melakukan apa yang Aku katakan padamu, apakah itu menyapu jalan, menjalankan sebuah peru-sahaan atau menggembalai sebuah gereja,

Aku akan memastikan engkau terpelihara. Aku akan melakukan apa yang benar bagimu.”

Dengan kata lain, “Carilah dahulu Kerajaan Allah, dan segala kebenarannya; maka semua ini akan ditambahkan kepa-damu” (Matius 6:33).

Inilah rahasia untuk diberkati berke-limpahan di dalam kerajaan Allah: Bersika-plah seperti pekerja-pekerja yang tidak memiliki kontrak itu. Cari tahu apa yang Tuhan mau anda lakukan dan kejar itu dengan segenap hatimu, percayai kasih karuniaNya dan berkata, “Bapaku akan memeliharaku. Ia mau aku berada di kebun anggur dan aku akan pergi kesana. Aku tidak peduli kalau matahari terbit atau ter-benam. Aku akan melakukan yang Ia per-intahkan kepadaku dan pergi kemana Ia menuntunku karena itulah tempat dimana aku harus berada!”

Ketika kita hidup dengan cara ber-pikir seperti itu dan dengan iman serta ketaatan semacam itu, kita akan menjadi pekerja-pekerja yang paling bahagia dan paling kaya yang pernah orang lihat. Kita menemukan tempat yang saya sebut seba-gai tempat kita tertawa. Kita mulai hidup dalam BERKAT kerajaan Allah di sini, di bumi.

Perusahaan Keluarga

“Tetapi Pak Copeland, bagaimana ka-lau Tuhan kirim saya ke tempat yang saya tidak suka? Bagaimana jika Ia menyuruh saya kerja dengan upah rendah di Tim-buktu?”

Kalau benar, maka Timbuktu akan menjadi tempat yang terbaik bagimu di bumi. Danjika anda bekerja sesuai perintah Tuhan, Ia akan mengupahmu jauh lebih banyak dari yang sewajarnya. Ia akan men-gupahmu sepertinya anda adalah sesama pemilik perusahaan dalam kerajaanNya karena itulah anda yang sebenarnya. Yesus menegaskan hal itu dalam Lukas 12:32. Ia berkata, “Jangalah taku, hai kamu kawanan

Bekerjalah untukKu dan

(4)

B

kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.”

Bayangkan itu! Sebagai seorang percaya dan penerima warisan bersama dengan Kristus, anda tidak hanya hidup dalam kerajaan Allah, anda memi-likinya. Ini adalah perusahaan keluarga.

Agar dapat membayangkan artinya secara praktis, bayangkan hal ini: Seorang multimilyarder di industri minyak memilik dua anak lelaki yang bekerja dengannya. Satu hari Ia memanggil salah seorang ke kantornya dan berkata, “Mike, kita punya masalah di salah satu jalur pipa di Amerika Selatan. Seorang mandur kita tidak memperlakukan orang dengan baik. Ia membuat masalah. Aku mau engkau pergi ke sana dan bekerja sebagai tukang las, jadi engkau bisa memantaunya. Cari tahu apa masalahnya agar kita bisa mengkoreksinya.”

Ini pertanyaan saya bagi anda. Apakah anak lelaki itu harus hidup dengan gaji seorang tukang las hanya karena ia akan melakukan pekerjaan seorang tukang las? Apakah ia akan meratap dan berkata, “Ayah, jangan kirim aku ke sana! Aku tidak akan mampu sewa tempat tinggal yang baik. Ekonomi di sana buruk. Upah maksimal adalah $10 per jam.”

Tidak, ia tidak akan berkata seperti itu. Ia tahu pendapatannya tidak akan berubah hanya karena ia bekerja di Amerika Selatan untuk sementara waktu. Ia tetap pemilik bersama dari sebuah perusahaan multimilyaran. Ia telah mendengar ayahnya berkata berkali-kali, “Anakku, engkau memanggilku setiap hari dan mengutarakan keperluanmu. Apapun itu, aku akan pastikan engkau mendapatkannya.”

Anak lelaki itu tidak punya sesuatu apapun un-tuk dikuatirkan, dan ia tahu hal itu.

Mengapa harus gelisah tentang hidup beberapa bulan di hutan? Ia tidak pergi ke sana untuk men-derita; ia ke sana dengan satu misi, berpetualang atas perintah ayahnya. Ia akan membawa otoritas dan kemakmurannya bersama dia. Ia akan memiliki ke-sempatan yang terbaik dalam hidupnya, memecah-kan masalah di sana dan melihat semua orang yang terlibat diberkati.

Itulah gambaran dari bekerja atas perintah Tu-han. Itulah gambaran kehidupan di tengah-tengah kehendak Tuhan yang sempurna. Tidak peduli ke-mana perintahNya membawamu atau jenis peker-jaannya, itu adalah petualangan terbaik yang akan pernah anda jalani—dan itu termasuk semua tagihan terbayar.

Saya belajar tentang itu di tahun 1967, ketika saya pergi mendaftar di Universitas Oral Roberts

sebagai mahasiswa berusia 30 tahun. Saya adalah mahasiswa tahun pertama yang paling tua di kampus dan itu adalah hari pertama dalam kehidupan dewa-sa dewa-saya dimana dewa-saya berada dalam kehendak Tuhan yang sempurna. Betapa luar biasanya hari itu! Saat itu bulan Januari. Angin Oklahoma yang dingin menusuk tulang menghantam, dan saya tiba di sana pagi-pagi hari, sebelum kantor penerimaan mahasiswa dibuka. Sewaktu saya berlindung di bawah untuk menghan-gatkan badan, saya menjadi sangat gembira sehing-ga mulai berteriak dan memuji Tuhan.

Saya sungguh amat bersukacita karena saya berada di tempat yang seharusnya, di tengah-tengah rencana Tuhan bagi hidup saya, melakukan pang-gilan Tuhan bagiku. Sambil berdiri menggigil kedin-ginan, saya tidak sama sekali tidak tahu bagaimana saya akan membayar uang kuliah. Tetapi waktu saya sampai di dalam, saya temukan bahwa uang kuliah saya sudah terbayar.

Anda Telah Ditemukan

Itu hari-hari yang baik, tetapi hanyalah awal. Dalam waktu lebih dari 40 tahun telah berlalu sejak hari itu, saya telah memiliki kesenangan bekerja bagi Tuhan. Ia telah menyibukkan saya, pastinya. Tetapi Ia juga telah memberkati saya lebih dari apapun yang pernah saya bayangkan; dan Ia telah membiarkan saya bersenang-senang dalam prosesnya.

Kebanyakan orang percaya tidak tahu soal ini tentang Tuhan, tetapi Ia sungguh ingin kita ber-senang-senang. Suatu waktu Tuhan berkata kepada saya bahwa jika saja tidak ada dosa, Ia tidak akan per-nah punya pemikiran serius. Alkitab terus terang ber-kata Tuhan adalah Tuhan yang suka menari. Ia dalah Tuhan yang suka musik. Ia adalah Tuhan yang senang mengadakan pesta.

Saya memikirkan kenyataan itu beberapa waktu yang lalu ketika saya sedang menikmati jalan-jalan naik motor saya. Saya ingat suatu waktu ketika Glo-ria dan saya, dan beberapa orang teman khotbah kami bersepeda motor bersama dan kami memasuki sebuah kota di Wyoming dan menemukan semua jalan ditutup untuk sebuah perayaan. Kami hanya parkir sepeda motor kami dan bergabung. Orang-orang bernyanyi karaoke di belakang sebuah truk, dan Jesse Duplantis melompat ke atas truk, mengam-bil mikrofon dan mulai bernyanyi. Kalau anda tahu Jesse, anda bisa bayangkan, ia berdansa dan melom-pat-lompat dari ujung ke ujung.

(5)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 2/V

O

L

. 11/2011

banget ya?”

“Ya, betul,” kata saya.

Dia menggelengkan kepala dengan heran dan menambahkan, “Tahukah anda, seseorang akan menemu-kan bakatnya!”

Saya tidak mampu menahan ketawa. “Saya pikir dia sudah ditemukan,” kata saya.

Yesus telah menemukan Jesse bertahun-tahun yang lalu, sama seperti Ia menemukanmu dan saya dan setiap orang percaya. Ia menepuk pundak kita dan berkata, “Hei, saya punya pekerjaan bagimu dalam kerajaan. Engkau mau kerja bagiKu?”

Kita setuju….dan kita tidak pernah menyesalinya.

Tidak ada pekerjaan yang lebih baik di dunia dari pada bekerja di dalam kerajaan Allah.

<Ini bukanlah terjemahan resmi yang disetujui oleh Kenneth Copeland Publications. Diterjemahkan atas seijin Kenneth Copeland Ministries, Locked Bag 2600, Mansfield Delivery Center, QLD 4122, Australia. Believer’s Voice of Victory, April 2011 [copyright year], Kenneth Copeland Publications>

ANDA APALAH YANG ANDA MAKAN

Sambungan dari hal. 14

dan produktif. Kita mungkin membutuhkan makanan bagi tubuh dan jiwa, tetapi roh di dalam kita yang membuat kita terus berjalan.

Kita mungkin masuk ke dalam situasi yang paling mengerikan, tapi kita dapat memiliki kemenang-an total atas apapun ykemenang-ang dilemparkkemenang-an hidup pada jalkemenang-an kita ketika mkemenang-anusia roh kita kuat sebab kita memberi gizi diri kita di dalam Firman.

Kita akan masuk ke situasi dimana kita perlu Firman Tuhan untuk melepaskan kita; kita butuh pengetahuan dan hikmat dari Firman. Firman yang hidup di dalam kita akan muncul dan berikan kita jawaban dan arahan yang dibutuhkan.

Firman Tuhan bekerja dalam hidup kita! Dan Dia mendapatkan segala kemuliaan karena itu!. Melihat Firman bekerja untuk kita membuat orang lain ingin tahu bagaimana itu terjadi. Itu mem-buat mereka lapar.

Memberi Makan Dunia

Kelaparan fisik adalah krisis sosial utama di dalam dunia hari ini. Kita tidak perlu melihat jauh un-tuk melihat Tubuh Kristus naik unun-tuk membawa bantuan kepada yang membutuhkan. Dan bersama dengan memberikan nutrisi fisik, Gereja membantu orang meredakan kelaparan yang lebih penting – kelaparan rohani.

Kita memberikan mereka Yesus. Kita memberikan mereka Firman Tuhan!.

Memberi makan Firman kepada Tubuh Kristus adalah selalu menjadi motivasi Ken dan saya dari awal hari-hari kami berjalan bersama Tuhan. Jadi, melalui setiap cara yang mungkin, kami membawakan kepada anda Firman Tuhan. Itulah yang Dia memanggil kami untuk melakukan.

Sukacita kami yang terbesar adalah mengajar orang bagaimana mengenal kelaparan rohani mer-eka, penuhi dengan Firman, menjalani kehidupan mereka dengan kuasa Firman dan membantu orang lain melakukan yang sama!

Saya mendorong anda hari ini untuk tetap jadi lapar anda tidak dapat berhenti makan Firman Tu-han. Terus makan makanan yang membangun, memperkuat dan memuaskan rohmu. Anda akan kagum bagaimana Firman mengubah hidup anda. Percaya saya.... percaya Tuhan... anda akan menjadi apa yang anda makan.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan penambahan upah juga akan berdampak bagi hari kerja pekerja tebangan yang diharapkan pekerja tebangan bekerja layaknya buruh dengan hari kerja yang telah

In Tiong Giok tahu orang she Pang itu sedang menyombongkan diri, maka dengan cepat ia berkata : “Kalau begitu pengetahuan Pang Heng luar biasa sekali, sedangkasn aku yang sejak

bagi Tuhan, bahkan saya diingatkan Tuhan waktu saya menguatkan anak-anak komsel saya, kalau mereka mengalami sakit selalu saya katakan kita adalah alatnya Tuhan dan selama

Kalau Nabi saja demikian sikapnya, alangkah lancangnya FPI, MUI, dan Menteri Agama yang merasa punya hak untuk mengambil alih wewenang Tuhan untuk mendaulat diri mereka sebagai

Puji dan syukur kepada Tuhan Jesus Kristus atas berkat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaiakan Penulisan Hukum/Skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN PEMBERIAN UPAH

Tapi kalau kamu mengelilingi hidup kamu dengan banyak orang, kamu pasti jadi punya akses untuk wanita-wanita keren yang bisa didekati.. Kamu jadi tahu mencari mereka

Kalau setiap hari kita memasrahkan semua upaya kita kepada Tuhan Yang Maha Tahu , tahu kepantasan kita, tahu kemampuan kita, tahu yang baik dan buruk buat kita, maka

(Bil. mereka mencari Dia dan mudah-mu- dah an menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing- masing. Sebab di dalam Dia kita hidup , kita bergerak, kita