• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM PPSDM MIGAS 2.1 SEJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM PPSDM MIGAS 2.1 SEJ"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

5 2.1 SEJARAH SINGKAT PPSDM MIGAS

Sumber minyak di Indonesia termasuk cukup banyak yang tersebar di beberapa daerah. Salah satunya berada di daerah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur dari Belanda bernama Andrian Stoop pada tahun 1886. Daerah Cepu berlokasi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menilik sejarah PPSDM MIGAS (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi) dulu bernama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi ini telah mengalami beberapa pergantian nama sejak ditemukannya minyak di Cepu sampai dengan sekarang. Sejarah berdirinya PPSDM MIGAS di mulai pada awal abad XIX yang sempat diberi nama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij). Dengan berjalannya waktu, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga pada tahun 2016 sampai dengan sekarang berubah nama menjadi PPSDM MIGAS (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi). PPSDM MIGAS juga merupakan instansi resmi di bawah Kementrian ESDM dan sudah beroperasi sejak lama. Sehingga, mahasiswa dapat menambah pengalaman bekerja di lapangan dan dapat belajar banyak hal di lokasi.

(2)

pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas dengan standard dan akreditasi.

Pelatihan yang melibatkan para peserta ke lapangan juga dilakukan. Kegatan – kegiatan yang telah disebutkan tentunya memiliki potensi bahaya, baik itu bahaya fisik, kimia, dan sebagainya. Potensi bahaya ada yang sifatnya biasa, urgent dan sebagainya. Maka dari itu, dalam rangka menjamin kelancaran kegiatan, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan Sistem Managemen Lingkungan (SML) sesuai ISO 14001. Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh SDM dalam PPSDM yang dilakukan di lingkungan Perminyakan dan Gas Bumi. Lingkungan tersebut sangat berpotensi menimbulkan bahaya bagi orang di sekelilingnya. Berikut secara singkat sejarah PPSDM Migas :

- Awal abad XIX bermula bernama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij).

- Kemudian berubah menjadi Betaafsche Petroleum Maatschappij (BPM)pada tahun 1886 – 1942.

- Pada tahun 1942 – 1945, BPM di ambil alih oleh kolonialisme Jepang.

- BPM berubah nama menjadi ASM (Administrasi Sumber Minyak) pada tahun 1950.

- Berubah nama kembali menjadi (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI)pada tahun 1957.

- Pada tahun 1957 menjadiTambang Minyak Nglobo, CA.

- Pada tahun 1961 mengalami perubahan nama menjadi PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigas).

(3)

Gas (Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966 - 1978.

- Pada tahun 1978 – 1984 berubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS).

- Kemudian mengalami perubahan mana kembali menjadi Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS) tahun 1984 – 2001.

- Pada tahun 2001 – 2016 berubah nama menjadiPusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas).

- Kemudian terakhir berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) pada tahun 2016 – sekarang.

2.2 TUGAS DAN FUNGSI PPSDM MIGAS

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 PPSDM MIGAS memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok :

“Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi”.

2. Fungsi :

i. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;

ii. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;

iii. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;

(4)

v. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;

vi. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber daya manusia Minyak dan Gas Bumi; dan

vii. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.

2.3 AKREDITASI DAN STANDARD PPSDM MIGAS

Untuk dapat meningkatkan kualitasnya, dan mendapat pengakuan akan kualitasnya, PPSDM MIGAS melakukan berbagai proses guna mendapatkan akreditasi, sertifikasi, menjadi member dalam berbagai organisasi dan forum, dan berbagai usaha lain. Berkat usaha tersebut, PPSDM MIGAS telah terakreditasi, mendapatkan sertifikasi, menjadi member dari berbagai organisasi dan forum. Berikut akreditasi dan standard yang diperoleh PPSDM MIGAS :

1. Lembaga Diklat Migas – Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001, 14001& OHSAS 18001; LAN.

2. Lembaga Sertifikasi Profesi (KAN/BSN) ISO 17024. 3. Laboratorium Penguji - ISO 17025.

4. Laboratorium Kalibrasi - ISO 17025. 5. Lembaga Inspeksi Migas - ISO 17020. 6. IADC WellSharp USA.

7. IIW (International Institute of Welding)-IWS-ANB (Indonesian Welding Society-Authorized National Body).

8. MenjadimemberofInternational Well Control Forum (IWCF).

9. Member of Offshore Petroleum Industry Training Organization(OPITO).

(5)

11.Sertifikasi Kelayakan Penggunaan Instalasi untuk Crude Oil Distilation Unit (SKPI).

2.4 LOKASI

Pusat Pengembangan Sumber Daya manusia Minyak dan Gas Bumi berlokasi di Jalan Sorogo 1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dengan areal sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan seluas 120 hektar. Di tinjau dari segi geografis dan ekonomis, lokasi tersebut cukup strategis karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Lokasi praktek

Lokasi PPSDM MIGAS berdekatan dengan lapangan minyak milik Pertamina, Exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina, tambang rakyat Wonocolo serta singkapan-singkapan geologi, sehingga memudahkan peserta diklat untuk melakukan field study.

2. Sarana transportasi

Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang Surabaya – Jakarta dan jalan raya yang menghubungkan kota – kota besar di sekitarnya, sehingga memudahkan untuk bepergian. Letaknya yang berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2.5 SISTEM MANAJEMEN

Pembagian jam kerja bagi karyawan PPSDM MIGAS adalah sebagai berikut:

Senin – Kamis : 07.30 – 12.00 dilanjutkan 13.00 – 16.00 Jumat : 07.30 – 11.30 dilanjutkan 13.00 – 16.00

(6)

Shift I : 08.00 – 16.00 Shift II : 16.00 – 00.00 Shift III : 00.00 – 08.00

Bagi karyawan yang bekerja dengan shift, diadakan penggantian shift tiap 5 hari sekali dan mendapatkan libur 2 hari.

2.6 STRUKTUR ORGANISASI PPSDM MIGAS

(7)

KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN KEPALA SUB BAGIAN

KEPEGAWAINAN DAN UMUM

KEPALA BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI

KEPALA SUB BIDANG PROGRAM

KEPALA SUB BIDANG PROGRAM

KEPALA BIDANG PERENCANAAN & STANDARISASI PENGEMBANGAN

KEPALA BIDANG PERENCANAAN & STANDARISASI PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

KEPALA SUB BIDANG PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SDM

KEPALA SUB BIDANG SARANA PRASARANA PENGEMBANGAN

SDM DN INFORMASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(8)

i. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, kerumahtanggaan, ketatausahaan, dan keuangan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 896, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan ketatausahan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, organisasi, tata laksana, pelaksanaan manajemen perubahan, hukum, hubungan masyarakat, serta keprotokolan; dan

b. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi barang milik Negara.

ii. Bidang Program dan Evaluasi

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program, anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja sama, evaluasi dan akuntabilitas kinerja di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 900, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan pengelolaan rencana, program, anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi; dan

(9)

iii. Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perencanaan pengembangan, penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 904, Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perencanaan penyusunan standar kompetensi jabatan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi; dan

b. penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga subsektor minyak dan gas bumi.

iv. Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana

(10)

Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyelenggaraan dan pemantauan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi;

b. penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor minyak dan gas bumi; dan

c. penyiapan pengelolaan dan pelayanan jasa sarana prasarana teknis pengembangan sumber daya manusia dan informasi subsektor minyak dan gas bumi.

v. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekertaris Badan atau Kepala Pusat yang bersangkutan. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan PPSDM Migas memiliki tugas melaksanakan an memberikan pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan, serta melaksanakan tugas lain berdasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu sesuai dengan peraturan undang – undang.

2.7 Unit – Unit

I. Unit Hubungan Masyarakat

(11)

II. Unit Keamanan

Unit kemananan memiliki peran penting untuk menjaga stabiltas dan kemanan kerja di PPSDM MIGAS mengingat banyak dan kompleksnya kegiatan di PPSDM MIGAS. Secara umum, unit keamanan memiliki empat macam objek pengamanan yaitu Pengamanan Personil, Pengamanan informasi, Pengamanan material, dan Pengamanan operasional.

III. Unit Perpustakaan

Unit perpustakaan memiliki berbagai tugas:

1. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi yang mencakup buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporan Kerja Praktek, Diktat, serta bahan Audio Visual. 2. Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan

pustaka meliputi registrasi/inventaris, katalogisasi, klasifikasi, shelfing, failing.

3. Melakukan tugas pelayanan pembaca seperti peminjaman dan pengambilan (sirkulasi), layanan refrensi, layanan informasi, penagihan, penelurusan koleksi

4. Laporan penggunaan laboratorium bahasa untuk: a. Mahasiswa AKAMIGAS

b. Pegawai c. Dosen d. Instruksi

e. Peserta Khusus, dll 5. Layanan Audio Visual (AVA)

Meliputi pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk mahasiswa AKAMIGAS, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus, dll.

(12)

Gambar 2.2 Perpustakaan

IV. Unit Kilang

Unit kilang berfungsi sebagai unit untuk proses destilasi

crude oil dengan pemisahan fraksi-fraksi crude oil tersebut berdasarkan titik didihnya sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki. Crude Oil sendiri memiliki pengertian campuran yang sangat kompleks dari senyawa hirokarbon sebagai penyusun utamanya dan sedikit unsur belerang, nitrogen, oksigen, logam dan mineral. Mudahnya, crude oil adalah minyak mentah.

Sebelum proses di kilang, bahan atau mineral ikutan tersebut harus dipisah terlebih dahulu agar tidak mengganggu proses dan mengurangi produksi yang dihasilkan. Minyak mentah (crude oil) yang digunakan pada PPSDM Migas adalah campuran dari crude oil Kawengan dan crude oil Ledok. Crude oil yang diolah statusnya adalah milik PT Pertamina.

(13)

dada di unit kilang ialah seperti HE (Heat Exchanger), Furnace, Evaporator, Pompa, dan sebagainya yang memiliki fungsi masing – masing. Unit kilang bekerja Selama 24 jam., sehingga pekerja di unit kilang melakukan shift kerja.

Gambar 2.3 Unit Kilang

V. Unit Power Plant

(14)

Gambar 2.4 Power Plant

VI. Unit Boiler

Dalam industri minyak boiler sangat diperlukan untuk menunjang proses kilang. Boiler atau ketel uap adalah suatu pesawat uap yang digunakan untuk mentransfer panas dari hasil pembakaran bahan bakar ke dalam air sehingga air tersebut berubah menjadi uap dan digunakan di luar pesawatnya. Boiler terbuat dari baja dengan bejana tertutup dan berisi air. Boiler Plant disini meliputi:

a. Penyediaan Steam

Air masuk ke boiler memlalui drum diameter fore tube. Keluar berubah menjadi uap bertekanan memiliki kurang lebih 6 kg/cm2. Digunakan utnuk pemanas fluida, penggerak mesin, dan sebagainya. b. Proses automizing

Untuk membuat kabut minyak bakar, sehingga minyak bakar lebih mudah berkontak dengan oksigen c. Penyediaan udara bertekanan

(15)

bertekanan. Udara bertekanan digunakan untuk Media instrumentasi pneumatic, media kerja lain.

d. Penyediaan Air Pendingin

Penyediaan dilakukan dengan melewatkan air bekas pemanas dari cooler dan kondensator pada cooling tower sehingga menghasilkan air pendingin Air tersebut digunakan untuk mendinginkan minyak – minyak panas cooler maupun di dalam kondensor.

VII. Unit Water Treatment

Merupakan unit untuk menyediakan kebutuhan air minum di PPSDM MIGAS dan sebagian wilayah sekitar kantor. Air yang akan diolah diambil dari Bengawan Solo. Dalam pengambilannya, air diambil dari tiga rumah pompa. Untuk water treatment dari air industry dan bengawan solo ada sedikit perbedaan dalam pengolahnnya. Ada penyaringan awal di tiga rumah pompa. Secara garis besar, tahapan pengolahan air industri ialah:

a. Screening, yaitu pemisahan air dari benda – benda berpartikel besar.

b. Sedimentasi, yaitu pengendapan partikel – partikel padat dalam air yang menyebabkan kekeruhan.

c. Koagulasi dan Flokulasi, Koagulasi dilakukan dengan koagulan tawas, kaporit, alum. Kemudian setelah proses koagulasi, dilakukan proses flokulasi dengan dukem (polimer).

(16)

e. Klasifikasi, Yaitu proses penjernihan. Proses ini menggabungkan proses sedimentasi, koagulasi, flokulasi. Dapat dilakukan dengan cara memperbesar konsentrasi flok dan recycle sludge.

f. Filtrasi, yaitu proses pemisahan dengan cara penyaringan. Untuk air minum, sumbernya sebagian besar dasi sungai Bengawan Solo dan sebagian air industry. Untuk Proses Pengolahan pengolahan air minum, berikut proses yang berlangsung:

a. Pengambilan dengan pompa.

b. Proses screening dilakukan di rumah pompa. c. Kemudian dibersihkan dengan flashing.

d. Kemudian air masuk ke bak untuk dilakukan proses koagulasi. Koagulan yang digunakan antara lain Tawas, Kaporit (Ca(OCL)2), Alum, dan sebagainya.

e. Setelah itu dilakukan proses flokulasi dengan dukem (polimer).

f. Hasil flokulasi dibawa ke bak aerasi untuk ditambah kadar oksigennya selama beberapa waktu. Debit air yang masuk ke bak aerasi adalah 110 m3/jam.

g. Setelah dilakukan aerasi dibawa ke sand filter untuk dilakukan filtrasi. Filtrat yang diguakan adalah pasir kuarsa. h. Hasil filtrasi dimasukkan ke bak selanjutnya untuk di

disinfeksikan.

(17)

Gambar 2.5 Water Treatment

VIII. Unit Laboratorium

Laboratorium digunakan untuk memeriksa, menganalisa, dan menentukan mutu bahan baku, produk minyak, mutu dan sifat bahan kimia secara kualitas maupun kuantitas serta mutu yang digunakan sesuai keperluan persyaratan dan metodenya. Beberapa laboratorium yang ada di PPSDM MIGAS adalah: a. Laboratorium Dasar, meliputi Laboratorium Kimia, Sipil,

Geologi, Minyak Bumi, Lindungan Lingkungan. b. Simulator (Bor, Proses, Produksi).

(18)

IX. Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan)

Unit K3LL dibentuk dengan tujuan mencegah dan menghalangi segala sesuatu yang menyebabkan Kecelakaan Kerja yang berpengaruh pada proses produksi. Tugas dari unit K3LL meliputi:

1. Tugas Rutin:

a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja.

b. Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.

c. Melakukan pemeriksaan alat – alat pemadam kebakaran. d. Mengadakan safety training kepada personil pemadam

api maupun pegawai biasa.

2. Tugas non rutin:

a. Melaksanakan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja yang sama.

b. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan pentingnya pencegahan kebakaran dan keselamatan kerja.

c. Melakukan kampanye keselamatan kerj pada para pegawai.

3. Tugas Darurat

a. Memberikan Pertolongan dan penanggulangan terhadap terjadinya kecelakaan kerja.

b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik di lingkungan PPSDM MIGAS maupun di luar.

(19)

kebijakan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di Bidang Lindungan Lingkungan PPSDM MIGAS berisi: “KEBIJAKAN LINGKUNGAN PPSDM MIGAS.”

Gambar 2.7 Kantor Fire Safety dan K3LL

X. Hubungan Kerjasama

Hubungan Kerjasama, beberapa hubungan kerjasama diantaranya

a. Kerjasama Pelatihan, Pembinaan Mahasiswa dengan Universitas Trisakti.

b. Kerjasama dengan IFF Germany dalam menyusun

Environment Perfomance Assesment dan Environmet Perfomance Indicator.

c. Kerjasama dengan CCOP untuk Petroleum Policy Management.

d. Kerjasama dengan GSI/GIWI untuk sertifikasi Pengelasan. e. Kerjasama sertifikasi tenaga pemboran dengan IADC

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Perpustakaan
Gambar 2.3 Unit Kilang
Gambar 2.4 Power Plant
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Sarana dan Prasarana Teknis memiliki tugas untuk melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), perwakilan dari Satuan Kerja Khusus

a) Pembangunan daya tarik wisata budaya, termasuk penyediaan sarana, prasarana, fasilitas pelayanan bagi wisatawan. b) Pengelolaan daya tarik wisata budaya termasuk

Penguasaan Migas di pegang sepenuhnya oleh oleh Negara dan diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai pemegang Kuasa Pertambangan... Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi terdiri atas

daya saing industri minyak bumi dan gas alam di Jawa Timur dalam upaya mendukung peningkatan daya saing migas nasional di persaingan minyak bumi dan gas alam global

Pandangan peneliti potensi sumber daya alam Sumenep yang begitu melimpah ruah baik dari sektor laut, minyak dan gas bumi (migas) atau sumber daya alam lain

Aktivitas hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia mulai bergeser dari lapangan onshore yang sudah berumur tua ke daerah lepas pantai dan laut dalam. Sebagian besar

menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi