• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Situs Web Rumah Sakit Islam Masyithoh Bangil Dengan Mengadaptasi Human Centered Design

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan Situs Web Rumah Sakit Islam Masyithoh Bangil Dengan Mengadaptasi Human Centered Design"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

2421

Perancangan Situs Web Rumah Sakit Islam Masyithoh Bangil Dengan

Mengadaptasi

Human Centered Design

Septy Kusumaning Pratiwi1, Agi Putra Kharisma2, Ismiarta Aknuranda3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1septykusuma9@gmail.com, 2agi@ub.ac.id, 3i.aknuranda@ub.ac.id

Abstrak

RSI Mashyithoh adalah salah satu rumah sakit swasta yang berada di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Bedasarkan hasil wawancara dengan kepala divisi pemasaran, RSI Masyithoh memerlukan suatu media yang menjadi sarana penyampaian informasi layanan dan fasilitas yang mudah diakses oleh siapa pun sekaligus sebagai media promosi produk dan jasa layanan rumah sakit. Menurut peraturan menteri kesehatan RI bab (3) pasal (3) ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan dapat ikut serta menyelenggarakan iklan/publikasi pelayanan kesehatan melalui media dengan syarat harus sesuai dengan kode etik rumah sakit se-Indonesia. Sejalan dengan peraturan tersebut dan untuk mencapai tujuan pemasaran, salah satu media yang dapat dimanfaatkan adalah penggunaan situs web. Situs web digunakan sebagai media yang bisa menjadi penghubung antara pihak rumah sakit dan masyarakat dalam hal penyampaian informasi. Namun dalam pelaksanaannya, hingga saat ini RSI Masyithoh belum memiliki situs web yang resmi. Bedasarkan permasalahan yang ada, pada penelitian ini dilakukan perancangan situs web RSI Masyithoh dengan mengadaptasi Human Centered Design

(HCD) karena melibatkan pemangku kepentingan dalam prosesnya. Prototype yang dibuat kemudian dilakukan evaluasi dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD). Dari hasil evaluasi tersebut dilakukan perbaikan desain prototype dan kemudian dikonfirmasikan dengan pihak RSI Masyithoh.

Kata kunci: situs web RSI Masyithoh, human centered design, usability, user experience, use case (RUP style), focus group discussion

Abstract

Mashyithoh Islamic Hospital is one of the private hospitals located in Bangil District, Pasuruan Regency. Based on the results of interviews with the head of marketing division, Masyithoh Islamic Hospital requires media to be a means of delivering information services and facilities that are easily accessible by anyone at all as a media promotion of hospital products and services. According to the health minister rules RI chapters (3) of Article (3) of paragraph 1 and 2 explain that health care facilities can participate organizes advertising / publicity of health services through the media on the condition that must comply with the code of conduct hospital in Indonesia. In accordance with the rules and to achieve marketing objectives, one of the media that can be utilized is the use of the website. Website is used as a media that can be a liaison between the hospital and the community in terms of information delivery. In this research, the website design of Masyithoh Islamic Hospital by adapting Human Centered Design (HCD), because involving the stakeholders in the process. The prototype is then evaluated using the Focus Group Discussion (FGD) approach. From the evaluation result, the design improvement of prototype and then confirmed to RSI Masyithoh.

Keywords: website of Masyithoh Islamic Hospital,human centered design, usability, user experience, use case (RUP style), focus group discussion.

1. PENDAHULUAN

Situs web merupakan salah satu media penyebaran informasi yang banyak digunakan saat ini. Tujuan dari pengunaan situs web sendiri

(2)

infomasi profil perusahaan maupun jasa/produk yang diberikan (Rosyadi & Rohmadi, 2013).

Rumah Sakit Islam Mashythoh adalah salah satu rumah sakit swasta yang terletak di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Dari hasil wawancara dengan kepala divisi pemasaran, RSI Mashythoh memerlukan suatu media yang menjadi sarana penyampaian informasi layanan dan fasilitas yang mudah diakses oleh siapa pun sekaligus sebagai media promosi produk dan jasa layanan rumah sakit. Menurut peraturan menteri kesehatan RI bab (3) pasal (3) ayat 1 dan 2 menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan dapat ikut serta menyelenggarakan iklan/publikasi pelayanan kesehatan melaui media dengan syarat harus sesuai dengan kode etik rumah sakit se-Indonesia.

Sejalan dengan undang-undang tersebut dan untuk mencapai tujuan pemasaran, salah satu media yang dapat dimanfaatkan adalah penggunaan situs web. Situs web digunakan sebagai media yang bisa menjadi penghubung antara pihak rumah sakit dan masyarakat dalam hal penyampaian informasi. Namun dalam pelaksanaannya, hingga saat ini RSI Mashythoh belum memiliki situs web yang resmi.

Bedasarkan masalah yang ada, pada penelitian ini dilakukan perancangan situs web RSI Mashythoh sebagai media penyampaian informasi layanan dan fasilitas yang mudah diakses oleh masyarakat umum. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi metode Human Centered Design (HCD) karena melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam prosesnya. Dengan tujuan merancang situs web RSI Masyithoh yang sesuai dengan persyaratan pengguna. Penelitian ini menempatkan faktor manusia (human) sebagai fokus dalam proses desainnya. Human Centered Design (HCD) berkaitan dengan menggabungkan perspektif penggunaan ke dalam proses pengembangan perangkat lunak untuk mencapai sistem yang dapat digunakan (usable) (Maguire, 2001).

Tahapan yang dilakukan mengadaptasi pendekatan Human Centered Design yang sesuai dengan standar ISO 9241-210 tentang Human Centered Design. Pada penelitian ini juga menggunakan panduan umum desain dari buku

Research-Based Web Design & Usability Guidelines (2006) untuk membantu pengembang situs web. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan situs web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan memberikan kenyamanan saat

digunakan.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Interaksi Manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perancangan, evaluasi dan implementasi dari sistem komputer interaktif dan berbagai aspek yang terkait (Hewet, et. al., 1992, 1996 dalam Santoso, 2009).

2.2 Human Centered Design (HCD)

Human Centered Design (HCD) adalah pendekatan untuk mendesain sistem dan pengembangan yang bertujuan untuk membuat sistem interaktif dan lebih bermanfaat dengan berfokus pada penggunaan sistem dan menerapkan faktor manusia/ergonomi dan pengetahuan serta teknik usability (ISO 9241-210, 2010).

Pada gambar 1 terdapat empat aktifitas utama HCD bersifat iteratif yang bertujuan untuk merancang desain interaktif. Keempat aktifitas tersebut adalah:

Gambar 1. Siklus HCD berdasarkan ISO 9241-210

1. Memahami dan menentukan konteks penggunaan sistem. Pada tahap ini perancang menentukan berbagai aspek konteks penggunaan yang meliputi karakteristik pengguna, task apa saja yang akan dijalankan pengguna dan lingkungan dimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem.

2. Menentukan persyaratan pengguna. Menentukan kriteria keberhasilan

usability produk dalam tugas yang akan diberikan ke pengguna. Menentukan pedoman desain dan kendala yang ada. 3. Menghasilkan solusi desain.

(3)

manusia dan komputer (desain visual, desain interaksi, kegunaan) ke dalam solusi desain yang dirancang.

4. Mengevaluasi perancangan terhadap persyaratan pengguna. Usability dari desain dievaluasi terhadap tugas-tugas pengguna.

2.3 Task analysis

Task analysis adalah proses untuk menganalisis cara manusia melakukan pekerjaannya: hal-hal yang mereka kerjakan, hal-hal yang mereka kenai tindakan dan hal-hal yang perlu mereka ketahui. Hasil dari task analysis adalah perincian dari tugas yang dilakukan manusia (Sudarmawan & Ariyus, 2007).

2.4 Use case

Use case merupakan cara sederhana dan sangat tepat untuk merepresentasikan persyaratan fungsional atau prilaku dari sebuah sistem (Bittner, 2002).

2.5 Prototype

Prototype merupakan representasi dari semua atau sebagian sistem interaktif walaupun terbatas dalam beberapa cara namun dapat digunakan untuk analisis, perancangan dan evaluasi (ISO 9241-210, 2010).

2.6 Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) merupakan bentuk diskusi yang dirancang untuk memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan dan pengalaman peserta tentang suatu topik dengan pengarahan dari seorang fasilitator dan moderator (Paramita, 2013).

2.7 Usability

Definisi usability adalah sejauh mana sistem, produk atau layanan dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu (ISO 9241-210, 2010).

2.8 User experience

User experience adalah persepsi dan tanggapan seseorang yang dihasilkan dari penggunaan dan/atau antisipasi penggunaan

produk, sistem atau layanan (ISO 9241-210, 2010).

2.9 Research-Based Web Design & Usability Guidelines

Research-Based Web Design & Usability Guidelines (2006) adalah panduan yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika Serikat (U.S. Department of Health and Human Services (HHS) dan U.S. General Services Administration). Pada edisi ini terdapat 209 aturan desain. Pedoman ini dikembangkan untuk membantu pengembang dalam pengembangan situs web.

2.10Wawancara

Wawancara adalah suatu proses untuk mendapatkan keterangan atau pendapat seseorang tentang suatu hal atau masalah yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan seorang responden. Wawancara sering hubungkan dengan kegiatan jurnalistik untuk keperuluan penulisan berita (Arismunandar, 2013).

2.11Storyboard

Storyboard yang disebut juga ”Skenario Presentasi” (Nielsen, 1991 disitasi dalam

Maguire, 2001) adalah urutan gambar yang menunjukkan hubungan antara tindakan pengguna atau masukan dan keluaran sistem (misalnya pada layar). Storyboard secara spesifik akan berisi sejumlah gambar yang menggambarkan fitur seperti menu, kotak dialog dan jendela. Pembentukan representasi layar secara berurut menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan struktur, fungsionalitas dan pilihan navigasi yang tersedia (Maguire, 2001).

3. METODOLOGI PENELITIAN

(4)

Gambar 2. Metodologi penelitian

3.1 Mengumpulkan informasi

Pengumpulan informasi dilakukan wawancara dengan perwakilan dari RSI Masythoh yakni staf pemasaran untuk mendapatkan gambaran umum tentang situs web yang diinginkan instansi. Wawancara juga dilalukan dengan beberapa masyarakat umum untuk mengetahui keinginan mereka mengenai situs web rumah sakit.

Studi terhadap situs web rumah sakit yang serupa juga dilakukan untuk mencari referensi fitur dan bagaimana cara menampilkan informasi pada situs web rumah sakit.

3.2 Mendefinisikan kontek penggunaan

Mendefinisikan konteks penggunaan dengan mengidentifikasi siapa saja stakeholder

yang berpengaruh terhadap situs web, karakteristik pengguna, menentukan kelengkapan sistem yang digunakan dalam mengakses situs web dan daftar goal dan task

pengguna.

3.3 Menentukan persyaratan pengguna

Menentukan persyaratan fungsional dilakukan dengan pemodelan use case dengan format RUP Style. Persyaratan fungsional didapatkan dengan cara wawancara atau masukkan dari pengguna saat evaluasi.

Dalam pemodelan use case dengan format RUP tidak diperkenankan menuliskan komponen antarmuka, oleh karena itu digunakan

storyboard yang menjelaskan langkah dan interaksi antara pengguna dengan situs web RSI Masyithoh.

3.4 Membuat solusi desain

Setelah memahami persyaratan fungsional pada situs web yang akan dirancang, selanjutnya dilakukan pembuatan solusi desain. Solusi desain dibuat mengacu pada persyaratan fungsional yang telah didefinisikan dan mengacu pada Research-Based Web Design & Usability Guidelines (2006) sebagai pedoman dalam pembuatan desain. Pada tahap ini solusi desain direalisasikan dalam bentuk prototype.

3.5 Mengevaluasi desain

Setelah terbentuk prototype situs web selanjutnya dilakukan evaluasi dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD). FGD dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian desain prototype dengan persyaratan pengguna, serta menggali informasi persyaratan tambahan dari pengguna. Hasil dari FGD berupa pernyataan yang telah disepakati bersama dan digunakan sebagi acuan untuk melakukan perbaikan desain selanjutnya.

3.6 Memperbaiki solusi desain

Dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan

Focus Group Discussion didapatkan daftar pernyataan perbaikan solusi desain. Pernyataan berupa masukan dari peserta FGD yang dijadikan sebagai acuan dalam perbaikan solusi desain. Dengan adanya perbaikan solusi desain diharapkan solusi desain akhir situs web RSI Masyithoh telah sesuai dengan persyaratan dan kenyamanan saat digunakan oleh pengguna.

4. PENGUMPULAN INFORMASI DAN

PENDEFINISIAN KONTEKS

PENGGUNAAN

4.1 Pengumpulan informasi

Pengumpulan informasi didapat melalui wawancara dengan pihak RSI Masyithoh da wawancara dengan masyarakat umum, namun yang berhak menentukan fungsionalitas situs web adalah pihak RSI Masyithoh.

(5)

4.2 Penentuan konteks penggunaan

Konteks penggunaan meliputi sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kelompok pengguna dan stakeholder.

Kelompok pengguna: 1. Pengunjung situs web. 2. Administrator situs web. Kelompok stakeholder: 1. Staf Pemasaran. 2. Staf IT.

3. Masyarakat umum.

2. Mengidentifikasi karakteristik pengguna. Kelompok pengguna:

1. Pengunjung situs web:

Masyarakat umum dengan usia 17 tahun keatas, dapat mengoprasikan komputer atau laptop, dapat mengakses internet dan mampu menggunakan situs web.

2. Administrator situs web:

Staff IT RSI Masyithoh yang memiliki hak akses ke situs web, administrator bertugas mengelola segala informasi yang akan dimuat dalam situs web.

3. Mengidentifikasi goal dan task pengguna. Tugas pengguna dan subtugas dapat diidentifikasi melalui task analisys (iso 9241-11, 1998).

Tabel 1. Daftar goal dan task pengguna pengunjung situs web

Goal 1. Melihat profil rumah sakit

Task 1. Membuka halaman profil.

1.1.Membuka sub menu Profil RS 1.2.Membuka sub menu Sejarah 1.3.Membuka sub menu Visi & Misi

Goal 2. Melihat informasi layanan rumah sakit

Task 1. Pengunjung membuka halaman layanan.

1.1.Membuka sub menu layanan rawap jalan

1.2.Membuka sub menu layanan rawat inap 1.3.Membuka sub menu layanan penunjang

medik

Goal 3. Melihat jadwal dokter

Task 1. Membuka halaman jadwal

2. Memilih salah satu poli untuk melihat jadwal dokter

3. Melihat jadwal dokter pada tiap harinya

Goal 4. Melihat daftar dokter

Task 1 Membuka halaman dokter.

1.1 Mengkategorikan dokter bedasarkan poli.

2 Membuka detail informasi dokter.

Goal 5. Mengirim pertanyaan mengenai kesehatan

Task 1. Membuka halaman pertanyaan.

2. Menulis pertanyaan pada formulir yang tersedia.

3. Mengirim pertanyaan.

Goal 6. Membaca artikel kesehatan

Task 1. Membuka halaman artikel.

2. Memilih salah satu artikel yang tersedia. 3. Membaca artikel.

Goal 7. Mengirim kritik dan saran

Task 1. Membuka halaman kritik dan saran. 2. Menulis kritik dan saran pada formulir yang

tersedia.

3. Mengirim kritik dan saran.

Tabel 2 Daftar goal dan task pengguna administrator situs web

Goal 1. Masuk ke sistem

Task 1. Membuka halaman login.

2. Memasukkan username dan password. 3. Masuk ke halaman admin.

Goal 2. Mengelola data dokter

Task 1. Membuka halaman data dokter.

1.1.Menambah data dokter. 1.2.Mengedit data dokter. 1.3.Menghapus data dokter.

Goal 3. Mengelola jadwal dokter

Task 1. Membuka halaman data dokter.

1.1.Menambah jadwal dokter. 1.2.Mengupdate jadwal dokter. 1.3.Menghapus jadwal dokter.

Goal 4. Mengelola data layanan

Task 1. Membuka halaman data layanan.

2. Memilih layanan jenis layanan. 2.1 Menambah data layanan. 2.2 Mengupdate data layanan. 2.3 Menghapus data layanan.

Goal 5. Mengelola data poli

Task 1. Membuka halaman data poli.

1.1.Menambah data poli. 1.2.Mengupdate data poli. 1.3.Menghapus data poli.

Goal 6. Mengelola data artikel

Task 1. Membuka halaman data artikel.

(6)

1.3. Menghapus data artikel.

Goal 7. Mengelola kritik dan saran

Task 1. Membuka halaman data pesan.

2. Memilih sub menu kritik dan saran. 3. Membaca kritik dan saran.

3.1 Menanggapi kritik dan saran. 3.2 Memvalidasi kritik dan saran. 3.3 Menghapus kritik dan saran.

Goal 8. Mengelola pertanyaan

Task 1. Membuka halaman data pesan.

2. Memilih sub menu pertanyaan. 3. Membaca pertanyaan.

1.1 Menanggapi kritik dan saran. 1.2 Memvalidasi kritik dan saran. 1.3 Menghapus kritik dan saran.

Goal 9. Mengubah konten web

Task 1. Membuka halaman konten.

2. Memilih konten yang ingin dirubah. 3. Mengubah konten.

4. Menyimpan perubahan konten.

4. Menentukan Kelengkapan Sistem

Kelengkapan sistem akan dijelaskan mengenai karakteristik perangkat keras, perangkat lunak dan kebutuhan yang relevan dalam mengakses situs web RSI Masyithoh:

1. Perangkat keras:

Dapat berupa computer laptop atau

smartphone yang dapat digunakan untuk mengakses situs web.

2. Perangkat lunak:

Dapat berupa web browser yang mendukung HTML 5.

3. Web server:

Fungsi web server untuk mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan.

4. Kebutuhan lain untuk mengakses internet:

Situs web memerlukan koneksi internet agar dapat terhubung dengan server, diperlukan jaringan internet, modem atau wi-fi.

5. PENENTUAN PERSYARATAN

PENGGUNA DAN SOLUSI DESAIN

5.1 Penentuan persyaratan pengguna

Penentuan persyaratan pengguna situs web RSI Masyithoh dilakukan dengan menggunakan pemodelan use case. Use case merupakan cara

sederhana dan sangat tepat untuk merepresentasikan persyaratan fungsional atau prilaku dari sebuah sistem (Bitner, 2002).

5.2 Storyboard

Pada spesifikasi use case dengan menggunakan RUP style menghindari penggunaan elemen antarmuka. Oleh karena itu penggunaan storyboard dapat dijadikan pilihan untuk mempresentasikan scenario situs web yang memvisualisikan urutan gambar (snapshot) serta menunjukan hubungan antara tindakan pengguna atau masukan dan keluaran sistem.

Interaksi antara pengguna dan situs web secara spesifik dijelaskan melalui storyboard yang memvisualilasikan tampilan sistus web dan teks untuk menjelaskan langkah-langkah pengguna situs web.

Gambar 3 Use case situs web RSI Masyithoh

5.3 Membuat solusi desain

(7)

langkah selanjutnya adalah membuat desain antarmuka pengguna. Dalam pembuatan desain antarmuka pengguna mengacu aturan desain pada buku Research-Based Web Design & Usability Guidelines (2006).

Pedoman ini dapat membantu desainer dalam membangun situs web yang telah didasari oleh penelitian terbaik yang pernah dilakukan oleh para ahli. Terdapat 209 aturan dalam buku ini, namun dalam penelitian ini hanya digunakan aturan dengan tingkat kepentingan 4 dan 5 yang sesuai dengan persyaratan dan kondisi tampilan situs web yang akan dirancang. Aturan yang digunakan antara lain:

1. Mengoptimalkan pengalaman pengguna 2. Aksesibilitas

3. Halaman Utama 4. Page Layout 5. Navigasi

6. Scrolling dan Halaman 7. Link

8. Tampilan Text 9. List

10. Tampilan Berbasis Kontrol (Widgets) 11. Grafis, Gambar, dan Multimedia

Solusi desain dapat diambil dari banyak hal, mulai dari penyalinan dan pengembangan, mengembangkan secara logis dari desain sebelumnya, hingga kreatifitas yang inovatif (Maguire, 2001). Solusi desain yang dibuat bedasarkan referensi beberapa desain situs web yang serupa dan kreatifitas desain yang baru.

6. EVALUASI DAN PERBAIKAN

SOLUSI DESAIN

6.1 Evaluasi solusi desain prototype

Setelah membuat solusi desain tahap selanjutnya adalah mengevalusi solusi desain dengan pendekatan Focus Group Discusion (FGD) yang melibatkan peserta dari RSI Masyithoh. Evaluasi mengacu pada antarmuka dan aspek usability.

Evaluasi solusi desain prototype dilakukan dengan pendekatan Focus Group Discusion

(FGD). Pelaksanaan FGD pada hari Jumat, 14 Juli 2017 pada pukul 14.30 – 16.00 (±90 menit) bertempat di ruang pertemuan RSI Masyithoh dengan 10 orang peserta dari RSI Masyithoh. Tujuan pelaksanaan FGD antara lain:

1. Mengevaluasi solusi dasain prototype situs web RSI Masyithoh.

2. Menggali informasi kebutuhan pengguna.

3. Merumuskan solusi dan perbaikan desain prototype.

6.2 Hasil Focus Group Discusion (FGD)

Berikut ini dijelaskan mengenai hasi dari evaluasi desain dengan pendekatan FGD berupa pernyataan yang disepakati bersama.

Tabel 3 Hasil Focus Group Discusion

Kode Hasil Focus Group Discusion

Halaman Pengunjung Situs Web

FGD_1 Ditambahkan halaman gallery yang berisi foto-foto dokumentasi pada menu profil. FGD_2 Icon sebelum footer dibuat dinamis supaya

mudah jika ada peruabahan sewaktu-waktu.

Halaman Admin

FGD_3 Ditambahkan halaman untuk mengelola foto gallery dan foto slider pada menu update konten.

FGD_4 Ditambahkan halaman untuk mengubah data identitas rumah sakit seperti alamat, nomer tlepon, fax, email, dll pada menu update konten.

FGD_5 Papda halaman update konten ditambahkan pilihan untuk menganti nama rumah sakit.

Setelah melakukan evaluasi solusi desain

prototype yang menghasilkan beberapa usulan saat FGD, selanjutnya dilakukan perbaikan solusi desain. Hasil dari FGD dijadikan dasar dalam perbaikan desain prototype. Hal ini dilakukan supaya solusi desain lebih disesuiakan dengan kemudahan pengguna dan persyaratan pengguna.

Perbaikan solusi desain yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi dengan pendekatan FGD. Hasil perbaikan desain sudah memenuhi tujuan evaluasi dan sudah dikonfirmasikan dengan pihak RSI Masyithoh. Sehingga desain akhir yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan pengguna dan kenyamanan saat digunakan.

7. KESIMPULAN

1. Konteks penggunaan yang terdapat pada situs web RSI Masyithoh berupa identifikasi stakeholder dan pengguna, identifikasi karakteristik stakeholder dan pengguna, mendefinisikan goal dan task

(8)

menjadi dua kelompok pengguna, yaitu pengunjung situs web dan administrator dengan tugas dan wewenagnya masing-masing. Goal dan task pengguna berupa daftar goal yang menjadi tujuan penggua serta task untuk mencapai goal tersebut.

Goal dan task pengguna didefinisikan melalui task analysis. Kelengkapan sistem berupa karakteristik perangkat lunak, perangkat keras dan kebutuhan lain yang digunakan dalam mengakses situs web. Informasi konteks penggunaan didapatkan melalui analisa informasi lingkungan sistem dan bedasarkan hasil wawancara.

2. Persyaratan pengguna berupa kebutuhan fungsional situs web yang direpresentasikan melalui pemodelan use case dan detail use case dengan menggunkaan format RUP style. Kebutuhan fungsional situs web dibedakan bedasarkan kelompok pengguna yang telah diindentifikasi sebelumnya. Kebutuhan fungsional pengguna pengunjung situs web antara lain: melihat informasi profil, informasi layanan, jadwal dokter, mengirim pertanyaan, membaca artikel kesehatan serta mengirim kritik dan saran. Sedangkan kebutuhan fungsional pengguna admin situs web antara lain: login, mengelola data dokter, jadwal dokter, data layanan, data poli, data artikel, pertanyaan dan kritik dan saran. Bedasarkan detail use case atau use case skenario dibuatkan storyboard untuk menjelaskan langkah dan interaksi antara pengguna dan sistem serta masukan dan keluaran sistem.

3. Pembuatan desain prototype situs web RSI Masyithoh disesuaikan dengan aturan desain dan persyaratan pengguna yang terdiri dari halaman pengunjung situs web dan halaman admin.Prototype yang telah dibuat kemudian dilakukan evaluasi dengan pendekatan FGD. Dari hasil evaluasi tersebut dilakukan perbaikan desain dan sudah dikonfirmasikan dengan pihak RSI Masyithoh. Dari hasil konfirmasi tersebut desain akhir yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan serta dianggap dapat menyampaikan informasi layanan dan fasilitas RSI Masyithoh dengan baik.

4. Evaluasi desain prototype dilakukan menggunakan pendekatan Focus Group Discussion selama ±90 menit dengan 10 orang peserta dari perwakilan RSI Masyithoh. Hasil dari FGD berupa 5 pernyataan perbaikan desain yang telah disepakati bersama. Pernyataan tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam membuat perbaikan solusi desain yang menghasilkan sebanyak 7 perbaikan desain. Hasil perbaikan desain sudah memenuhi tujuan evaluasi dan sudah dikonfirmasikan dengan pihak RSI Masyithoh sehingga telah memenuhi persyaratan pengguna dan kenyamanan saat digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, S., 2013. Teknik Wawancara Jurnalistik.Teknik Wawancara Jurnalistik

Bittner, K., Spence, I., 2002. Use Case Modeling. Canada: Addison-Wesley.

International Standards Office, 2010. ISO 9241 210 Human-centered Design for Interactive Systems.

International Standards Office, 1998. ISO 9241 – 11 Guidance on usability.

Maguire, M., 2001. Methods to Support Human-Centred Design. Leicestershire: Academic Press [e-journal] Tersedia melalui: <http://www.idealibrary.com>

Paramita, A., Kristiana, L., 2013. Teknik Focus Group Discussion Dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Discussion Tehnique in Qualitative Research).

Surabaya: Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2: 117–127.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1787 tahun 2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan. [pdf] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tersedia di:

<http://www.lafai.org/lafai-21112/tl_files/regulasi/permen/PerMenKes

-2010-1787-Iklan%20dan%20Publikasi%20Pelayanan %20Kesehatan.pdf> [Diakses 6 Maret 2017].

(9)

Unggulan Nasional Informatika dan Komputer -Vol. 2 No. 1.

Santoso, I., 2009. Interaksi Manusia dan Komputer Edisi 2. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Sudarmawan & Ariyus, D., 2007. Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

U.S. Department of Health & Human Services. Focus Group. [online] Tersedia di: <http://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/focus-groups.html> [Diakses 12 Juli 2017]

U.S. Department of Health & Human Services. User Interface Elements. [online] Tersedia di: <http://www.usability.gov/how-to-and-

tools/methods/user-interface-elements.html> [Diakses 10 Juni 2017]

U.S. Dept. of Health and Human Services, 2006.

Gambar

Gambar 1. Siklus HCD berdasarkan ISO 9241-210
Gambar 2. Metodologi penelitian
Tabel 1. Daftar goal dan task pengguna pengunjung situs web
Gambar 3 Use case situs web RSI Masyithoh
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan esensial harus dimiliki setiap peserta didik yang menyelesaikan pendidikan dasar (Wajar 9 tahun). Seharusnya kompetensi tersebut dikembangkan berdasarkan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemberian Edukasi

Hasil analisis bivariat diperoleh ada hubungan antara konsumsi makanan mengandung zat besi dengan anemia pada ibu hamil, hal ini didukung hasil uji statistik dengan Fisher’s

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan, yaitu peneliti menentukan target kopetensi mendesain metode pembelajaran menggunakan media flashcard untuk setiap

Setelah capai omset minimal 100 juta dan bisnis tersebut bisa anda tinggal, silahkan anda buka bisnis yang lain yang masih satu jalur. Nantinya seluruh perusahaan

Menurut Bapak Suyono, Berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun merawat korban penyalahgunaan narkoba, efek dari penggunaan narkoba golongan ringan, ciri-cirinya

Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai kualitas layanan administrasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa namun berdampak negatif, yang berarti

1 Dikatakan bahwa tlatah ini bukan untuk membedakan antara orang Jawa Timur tetapi untuk menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur adalah komunitas yang unik dan kaya