• Tidak ada hasil yang ditemukan

E015-1 ANTENA MIKROSTRIP DENGAN TEKNIK SLOT YANG DICATU SECARA CO- PLANAR WAVEGUIDE (CPW) Rastanto Hadinegoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "E015-1 ANTENA MIKROSTRIP DENGAN TEKNIK SLOT YANG DICATU SECARA CO- PLANAR WAVEGUIDE (CPW) Rastanto Hadinegoro"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANTENA MIKROSTRIP DENGAN TEKNIK SLOT YANG DICATU SECARA CO-PLANAR WAVEGUIDE (CPW)

Rastanto Hadinegoro1), Yuli Kurnia Ningsih1) dan Indra Surjati1) 1)Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti

Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol Jakarta Barat 11440

Email: rastanto@yahoo.com, yuli_kn@yahoo.com dan indra_surjati@yahoo.com

Abstrak

Di dalam sistem komunikasi nirkabel dibutuhkan antena yang memiliki keandalan. Salah satu jenis antena yang dapat digunakan adalah antena mikrostrip, karena memiliki bentuk yang kompak, berdimensi kecil, dan mudah diintegrasikan dengan perangkat elektronik. Pada antena mikrostrip banyak cara yang dilakukan untuk memperlebar bandwidth. Salah satunya adalah teknik slot dengan saluran pencatu Coplanar Waveguide (CPW). Pada penelitian ini telah dilakukan simulasi dengan substrat yang digunakan adalah FR4 dengan permitivitas relatif 4,3 dan tebal substrat 1,6 mm. Dari hasil simulasi antena yang dilakukan menghasilkan frekuensi yang bekerja pada 2.3GHz – 2,6GHz dengan lebar pita frekuensi yang terukur sebesar 468 MHz atau sebesar 20% dengan nilai return loss sebesar -21,46dB dan VSWR 1,185.

Kata kunci: Antena Mikrostrip, Slot dan CPW

Pendahuluan

Sekarang ini perkembangan teknologi telekomunikasi maju begitu sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat tersebut sangatlah penting untuk memilih antena yang tepat untuk mendukung teknologi telekomunikasi tersebut. Antena yang pada umumnya memiliki keterbatasan akan dimensi yang relatif besar dan harganya mahal sehingga mempengaruhi fleksibilitasnya. Oleh karena itu dibutuhkan antena dengan dimensi yang lebih kecil, fleksibel, mobilitas, murah, praktis dan kehandalan tinggi. Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi kebutuhan ini adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip mempunyai berbagai macam bentuk patch antara lain yaitu persegi panjang, lingkaran dan segitiga. Antena mikrostrip patch segitiga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bentuk patch lainnya, terutama persegi panjang, karena luas yang dibutuhkan antena mikrostrip patch segitiga lebih kecil dibandingkan bentuk patch yang lain. Antena mikrostrip juga memiliki kelemahan yaitu bandwidth yang kecil rata hanya 2% sampai dengan 5% [D. M. Pozar: 2011]. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk memperlebar bandwitdh diantaranya pencatuan tak langsung (electromagnetic coupled), antena susun (array), pencatuan coplanar waveguide (CPW) dan teknik slot. Untuk pencatuan tak langsung bandwidth yang dihasilkan lebih lebar akan tetapi tidak efisien karena terdiri atas dua lapisan dimensi[Indra Surjati dan Eko Tjipto Rahardjo: 2004]. Pada antena susun (array) bandwidth yang dihasilkan lebih lebar akan tetapi terdapat kelemahan yaitu dimensi luasan antena yang lebih luas sehingga tidak efisien[Erfan dan Bachtiar :2010][ Indra Surjati et al: 2010], teknik slot dan pencatuan dengan CPW merupakan teknik yang populer digunakan untuk memperlebar bandwidth. Berdasarkan hasil penelitian peningkatan bandwidth dapat mencapai sebesar range 17% sampai dengan 40% [A.A. Eldek et al: 2004], dengan tidak menambah dimensi luasan antena[J.-J. Jiao et al: 2007].

Penelitian yang dilakukan ini dirancang suatu antena mikrostrip segitiga dengan menggunakan teknik slot yang dicatu dengan CPW untuk memperlebar bandwidth. Aplikasi yang ditujukan pada perancangan antena mikrostrip ini adalah untuk aplikasi WiMAX di Indonesia yang bekerja pada range frekuensi 2,3GHz. Dengan teknik slot ini dapat mencakup range 2,3GHz sampai dengan 2,6GHz yang terbagi atas blok-blok[DITJEN POSTEL, DEPKOMINFO: 2008].

Desain Antena

(2)

r

strip konduktor yang berada di tengah dan dua bidang pentanahan yang masing-masing berada di sisi strip konduktor dengan jarak sebesar w[Surjati, Indra: 2010].

Gambar 1. Struktur CPW

Saluran pencatu dan patch antena kemudian disusun seperti pada Gambar 2 berikut ini. Selanjutnya adalah penambahan sepasang slot pada patch antena segitiga. Dengan menggunakan rumus[Sainati, R.A: 1996], maka akan dihasilkan lebar strip konduktor (w) = 6,7 mm dan lebar celah saluran (s) = 0,5 mm serta panjang saluran (l) = 30 mm dengan W x L = 50 mm x 50 mm dapat dilihat pada Gambar 2.

(1)

Parameter – parameter yang akan diteliti untuk memperoleh bandwidth yang lebar adalah jarak penambahan lebar slot (x) dan tinggi slot (y).

Hasil dan Pembahasan

Dengan menggunakan parameter segitiga yang telah disebutkan maka selanjutnya dilakukan simulasi. Simulasi perubahan tinggi sepasang slot dan variasi jarak antar slot dilakukan untuk memperoleh hasil yang optimal maka metode perancangannya dilakukan secara empiris, yaitu dengan cara trial error yang dapat dilihat pada Tabel – 1. Pada hasil simulasi Gambar 3 tanpa penambahan sepasang slot untuk iterasi ke – 1 dapat dilihat nilai nilai return loss yang lebih kecil dari -10dB (VSWR ≤ 2) dan bandwidth yang dihasilkan adalah sebesar 151MHz dari

(3)

2,228GHz sampai dengan 2,384GHz. Iterasi ke – 3 yaitu Gambar 4b peningkatan bandwidth lebih baik dari sebelumnya menjadi 171MHz dari 2,223GHz sampai dengan 2,394GHz. Dari hasil simulasi pada Gambar 4c yaitu iterasi ke – 4 peningkatan bandwidth menjadi lebih besar dengan penambahan tinggi slot masing – masing 10 mm menghasilkan bandwidth sebesar 468MHz dari 2,229GHz sampai dengan 2,697GHz dengan nilai return loss -21,46 db. Dapat disimpulkan bahwa rancangan dengan penambahan tinggi slot 10 mm dan lebar slot 0,5 mm dapat difabrikasi. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai return loss yang lebih kecil dari -10 dB (VSWR ≤ 2).

Gambar 2. Geometri antena mikrostrip slot dengan pencatuan CPW

(4)

(a) Iterasi ke – 2 (b) Iterasi ke – 3

(c) Iterasi ke – 4

Gambar 4. Hasil simulasi pengaruh penambahan tinggi sepasang slot terhadap pengukuran return loss dengan lebar 0,5 mm

Kesimpulan

Pada penelitian ini telah diperoleh inovasi dalam hal rancangan peningkatan bandwidth. Rancangan baru yang didapat dalam penelitian ini yaitu peningkatan bandwidth antena mikrostrip segitiga dengan penambahan sepasang slot menggunakan saluran pencatu CPW. Peningkatan menjadi lebih besar dengan penambahan tinggi slot masing – masing 10 mm dan lebar slot 0,5 mm menghasilkan bandwidth sebesar 468MHz atau sebesar 20% dari 2,229GHz sampai dengan 2,697GHz dengan nilai return loss 21,46dB dengan VSWR 1,185.

Daftar Pustaka

A.A. Eldek, A.Z. Elsherbeni, and C.E. Smith, “ Design of Wideband Triangle Antenas with Tunning Stub”, Progress In Electromagnetics Research, PIER 48, 233 – 248, 2004.

(5)

Ir. Erfan Ahmad Dahlan, MT dan Bachtiar Effendy, “Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Equilateral Triangular Series-Feed Array Frekuensi 2,4GHz”, The 5th Electrical Power, Electronic, Communications, Controls, and Informatics International Seminar 2010.

Indra Surjati dan Eko Tjipto Rahardjo, ”Antena Mikrostrip Segitiga Sama Sisi Untuk Operasi Frekuensi Ganda Menggunakan Teknik Pencatuan Coplanar Waveguide (CPW)”, Jurnal Teknologi Edisi No.3, Tahun XVIII , September 2004, 189 – 196 ISSN 0215 – 1685.

Indra Surjati, Yuli KN, Yuliastuti, “Increasing Bandwidth Dual Frequency Triangular Microstrip Antenna For WiMAX Application”, International Journal of Electrical & Computer Sciences IJECS-IJENS Vol:10 No:06. December 2010 ISSN: 2077 - 1231.

J.-J. Jiao, G. Zhao, F.-S. Zhang, H.-W. Yuan, and Y.-C. Jiao, “A Broadband CPW-Fed T-Shape Slot Antenna”, Progress In Electromagnetics Research, PIER 76, 237–242, 2007.

Surjati, Indra. Antena Mikrostrip Konsep dan Aplikasinya. (Jakarta: Universitas Trisakti. 2010).

Gambar

Gambar 1. Struktur CPW
Gambar 2. Geometri antena mikrostrip slot dengan pencatuan CPW
Gambar 4. Hasil simulasi pengaruh penambahan tinggi sepasang slot terhadap pengukuran return loss dengan lebar 0,5 mm

Referensi

Dokumen terkait

Pada teknik aplikasi dengan cara pengumpanan (baiting) penggunaan konsentrasi nematoda entomopatogen Heterorhabditis yang digunakan cukup menggunakan konsentrasi 1 juta

Pada skenario 2 ini, sebanyak 69,2% dari keseluruhan mahasiswa, mempunyai kemampuan untuk menilai, bahwa tindakan auditor tersebut tidak melanggar kode etik akuntan Indonesia

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan diantaranya pada pembelajaran matematika yang telah

Dalam penjelasan wawancara dengan mas Ahmad Mahmuddin di atas, menunjukkan bahwa orang yang mengikuti Syekher Mania dapat mendorong diri untuk memperbaiki akhlak, dari

Berdasarkan data ter- sebut perlu dilakukan upaya untuk mengurangi angka buta huruf di Provinsi Sumatera Barat yaitu dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga

Penulis membaca konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini dan juga membaca teori-teori yang berkaitan dengan kalimat tanya untuk dipakai dalam

Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di

'HQJDQ PHQJJXQDNDQ 0RGHO , \DLWX GHQJDQ PHPDVXNNDQ HPSDW YDULDEHO -XPODK 'RVHQ -XPODK 0DKDVLVZD 3HULODNX 0DKDVLVZD GDQ 3HUVHSVL 0DKDVLVZD HILVLHQVL )DNXOWDV 0,3$ DGDODK