5 BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di kelas XI IPA 2 SMA Kartika III- Banyubiru kabupaten Semarang.
1.2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Kartika III-1 Banyubiru yang berjumlah 28 orang.
1.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.3.1.Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Angket untuk observasi awal diberikan kepada siswa kelas XI IPA 2 SMA Kartika III-1 Banyubiru untuk mengobservasi motivasi belajar siswa pada materi biologi selama ini.
2. Angket respon siswa diberikan kepada siswa untuk melihat bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan dan Strategi hunting information. Angket diberikan diakhir tiap siklus.
3. Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa untuk melihat bagaimana perkembangan motivasi belajar siswa menurut dirinya sendiri. Angket motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik meliputi minat dan respon siswa selama mengikuti pembelajaran, motivasi ekstrinsik meliputi pemberian penguatan oleh guru dan motivasi yang didapatkan dari lingkungan. Angket ini menggunakan skala 1-4 sangat baik (4), baik sekali (3), baik (2), cukup (1), kurang, angket diberikan di akhir tiap siklus.
1.3.2.Tes
Dalam penelitian ini dilakukan tes tertulis, yang dilakukan setelah proses pembelajaran untuk setiap siklus untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai pembelajran yang dilakukan. Tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda.
1.3.3.Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar observasi penerapan PBL dan Strategi hunting information
6 kegiatan dengan kategori sangat baik (4), baik sekali (3), baik (2), cukup (1), kurang.
2. Lembar observasi motivasi belajar siswa
Lembar observasi motivasi belajar siswa digunakan untuk melihat peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran biologi.
2. Lembar observasi hasil belajar afektif
Lembar observasi afektif digunakan untuk melihat peningkatan sikap menjadi lebih baik setelah proses pembelajaran dilakukan.
3. Lembar observasi psikomotorik
Lembar observasi psikomotorik digunakan untuk melihat peningkatan aktivitas siswa menadi lebih baik setelah proses pembelajaran dilakukan.
2.4. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas. Penelitian tersebut meliputi tahapan berikut sesuai dengan model prosedur PTK menurut John Elliot:
Gambar 1.1 Prosedur PTK menurut John Elliot dalam Muslihuddin (2010)
2.4.1. Perencanaan
a. Peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk melihat permasalahan yang ada di kelas dari pandangan guru.
b. Peneliti melakukan observasi kelas untuk melihat kegiatan pembelajaran di kelas
c. Peneliti membagikan angket kepada siswa untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap materi biologi.
d. Guru dan peneliti membuat rencana untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas dan menentukan apa yang harus ditingkatkan.
7 f. Peneliti dan guru menyusun butir tes dan angket.
g. Peneliti dan guru membuat kisi–kisi instrument tes, instrument penilaian, lembar observasi, angket, dan lembar observasi motivasi belajar.
h. Peneliti dan guru menyiapkan permasalahan – permasalahan untuk PBL. i. Peneliti dan guru menyiapkan materi yang akan digunakan untuk
hunting information. 2.4.2. Tindakan
a. Guru memberi motivasi dan apersepsi kepada siswa secara keseluruhan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan prosedur dari pembelajaran menggunakan metode PBL (Problem Based Learning) dan Strategi hunting information.
c. Guru menjelaskan harapan penerapan PBL dan Strategi hunting information dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar. d. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berisi 5 orang. e. Orientasi siswa pada masalah
f. Guru memberikan permasalahan–permasalahan tentang materi sistem peredaran darah.
g. Guru membagikan LKS kepada siswa
h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang mengerti mengenai tujuan dan prosedur.
i. Guru meminta siswa untuk mencari informasi yang mendukung pemecahan masalah melalui kegiatan hunting information.
Dalam kegiatan hunting information siswa mencari informasi melalui pos-pos. Disetiap pos terdapat bio magic card, artikel, gambar, dan alat – alat untuk melakukan praktikum.
j. Guru mengarahkan siswa untuk menggunakan berbagai sumber dalam menemukan solusi
k. Guru mengamati, membimbing, dan mengarahkan siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dan memungkinkan siswa membuat langkah untuk menemukan solusi.
l. Siswa melakukan presentasi di depan kelas secara bergiliran.
m. Guru membimbing dan mengoreksi hasil diskusi kelompok sehingga tidak terjadi salah konsep dari yang sebenarnya ingin diajarkan.
n. Bersama dengan siswa guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi berdasarkan permasalahan yang menunjukkan konsep dari pokok bahasan yang dipelajari.
8 p. Guru menggunakan hasil evaluasi sebagai data awal untuk siklus berikutnya hingga didapatkan peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar.
q. Siswa mengisi angket motivasi belajar untuk mengetahui motivasi belajar siswa.
2.4.3.Observasi/pengamatan
a. Pengamatan proses dilakukan berdasarkan lembar observasi yang diisi oleh peneliti. Lembar observasi ini menunjukan kinerja guru dalam menerapkan metode PBL sekaligus menunjukan respon siswa saat metode PBL diterapkan untuk setiap siklus.
b. Pengamatan hasil belajar afektif dilakukan berdasarkan lembar observasi yang diisi oleh peneliti. Lembar observasi ini menunjukan sikap yang diberikan oleh siswa setelah pembelajaran menggunakan metode PBL dan Hunting Information.
c. Pengamatan hasil belajar psikomotorik dilakukan berdasarkan lembar observasi yang diisi oleh peneliti. Lembar observasi ini menunjukan keterampilan siswa proses pembelajaran setelah pembelajaran menggunakan metode PBL dan Hunting Information.
d. Mengamatan hasil belajar kognitif berdasarkan nilai hasil belajar. Hasil belajar akan menunjukkan secara kuantitatif bagaimana peningkatan hasil belajar kognitif siswa.
e. Pengamatan motivasi belajar dilakukan berdasarkan angket motivasi yang diisi setelah selesai pembelajaran dan dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh peneliti.
2.4.4. Refleksi
Refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
9 2.5. Teknik Analisis Data
2.5.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
Analisis data yang digunakan untuk peneitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang berupa hasil tes tertulis ditampilkan dalam bentuk persentase ketuntasan terlebih dahulu baru kemudian dianalisis secara deskriptif. Siswa dapat dikatakan mencapai batas tuntas jika mencapai KKM 75 (kriteria ketuntaan Minimal).
Nilai = �ℎ �ℎ �� � � � � �ℎ � �� x 100
Hasil belajar kognitif siswa dikelas XI IPA 2 /Rata-rata Kelas Mx = ƩX
N Keterangan : Mx = Mean
ƩX = Jumlah dari nilai-nilai (skor-skor) yang ada N = Number of Cases (Bayaknya skor-skor itu sendiri)
Setelah diketahui nilai masing-masing siswa maka dianalisis persentase siswa yang tuntas KKM dan yang tidak. Persentase ketuntasan tersebut dibandingkan dari sebelum diterapkan PBL dengan akhir tiap siklus. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk melihat persentase siswa yang yang tuntas.
P =Nf x100 Keterangan :
P = Angka Persentase.
N = Jumlah frekuensi/ Jumlah individu.
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya. 2.5.2. Analisis Data Angket dan Lembar Observasi
Hasil penelitian berupa lembar observasi dan angket yang diukur menggunakan skala 4 dianalisis dengan melihat proposi rata-rata jawaban/respon. Berikut ini untuk menentukan kategori angket dengan 4 skala (kategori) digunakan rumus :
Range/ Interval = � �� � � � − � �� � � � �� �� � � � Dengan Kategori sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran PBL dan Hunting Information
Interval Skor Kategori
99 – 121 Sangat baik
10
53 – 75 Kurang baik
30 – 52 Tidak baik
Tabel 2. Kategori Angket Pelaksanaan Pembelajaran PBL dan Hunting
Information
Interval Skor Kategori
64 – 78 Sangat baik
49 – 63 Baik
34 – 48 Kurang baik
19 – 33 Tidak baik
Tabel 3. Kategori Lembar Observasi Motivasi Belajar
Interval Skor Kategori
60 – 73 Sangat baik
46 – 59 Baik
32 – 45 Kurang baik
18 – 31 Tidak baik
Tabel 4. Angket Motivasi Belajar
Interval Skor Kategori
103 -126 Sangat baik
79 – 102 Baik
55 – 78 Kurang baik
31 – 54 Tidak baik
Tabel 5. Lembar Observasi Penilaian Afektif
Interval Skor Kategori
21 – 25 Sangat baik
16 – 20 Baik
11 – 15 Kurang baik
6 – 10 Tidak baik
Tabel 6. LembarObservasi Penilaian Psikomotorik Siklus I
Interval Skor Kategori
21 – 25 Sangat baik
16 – 20 Baik
11 – 15 Kurang baik
6 – 10 Tidak baik
Tabel 7. Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Siklus II
Interval Skor Kategori
11
12 – 15 Baik
8 – 11 Kurang baik
4 – 7 Tidak baik
Setelah diketahui
Teknik analisis persentase data angket dan data lembar observasi digunakan rumus sebagai berikut:
P =Nf x 100 Keterangan :
P = Angka Persentase.
N = Jumlah frekuensi/ Jumlah individu.