• Tidak ada hasil yang ditemukan

Entrepreneur and Information Technology docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Entrepreneur and Information Technology docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Entrepreneur and Information Technology

MEMBANGUN KONSEP TEKNOPRENEURSHIP DALAM USAHA BISNIS ONLINE

DI KALANGAN REMAJA

Ratna Sri Haryati

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia Email: ratnaeshaa@gmail.com

Abstract

The rapid development of information technology creating community in the world to become easier to do everything. Society is getting cleverer make us of technology to business activities, such as online business utilizing the internet. Teenagers are an agent of change in the future. Teens are a strong figure with a passion for building in the future. Teenagers today are very expert to use the technology and begin to develop technology-based small business or tchnopreneur. A technopreneur need to have a creative and innovative nature of the business that was built in order to be successfull and earn high profits. Technopreneur is a job that promised high profits. The internet became the basic source for technopreneur beginners who will be starting an online business. Rapid information technology through the internet guarantees spread the messages to the rest of the world with just one touch.

Keywords: Technopreneur, Information Techonology, Business, Internet, Teenagers

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih membantu kita mempermudah pekerjaan dan juga mempercepatnya. Kita sebagai generasi muda perlu menciptakan suatu karya inovatif yang berbasi teknologi. Kita perlu mengembangkan pikiran kita untuk menghasilkan inovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kemajuan teknologi membawa dampak baik dan buruj bagi masyarakat dan juga kita sebagai generasi muda. Oleh karena itu menjadi seorang entrepreneur sangat diharuskan.

Kita sebagai remaja adalah sosok yang kuat yang penuh semangat untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Remaja adalah tempat untuk

mengembangkan inovasi, sebagai agen perubahan masa depan, pencipta karya dan penggiat kreativitas. Remaja saat ini rata-rata konsumtif dalam menggunakan sesuatu. Seperti dalam penggunaan internet, remaja ketagihan dalam menggunakannya. Oleh karena itu, berbisnis menggunakan internet disarankan untuk masa kini karena banyak peminatnya. Masa sekarang banyak juga remaja yang memulai bisnis dengan menggunakan internet.

(2)

banyak karyawan. Dengan kata lain kita bisa terkenal Cuma jadi entrepreneur.

Menjadi seorang Entrepreneur merupakan pekerjaan mulia, karena Entrepreneur menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Menjadi Entrepreneur juga dapat dikenal banyak orang, karena sekian banyak orang yang bekerja di perusahaannya, adanya relasi bisnis, hubungan dengan kalangan industri nasional atau internasional, hubungan dengan pihak swasta lain, dan hubungan dengan pihak pemerintah menyebabkan makin banyak orang mengenalnya. (Eddy Soeyanto Soegoto, 2009)

Jadi entrepeneur yang berbasis teknologi atau sering disebut Teknopreneur adalah kerjaan yang menjanjikan. Soalnya dengan memnfaatkan teknologi yang ada, kita bisa dengan mudah jadi seorang pebisnis atau entrepreneur. Banyak contoh dari teknopreneur, seperti bisnis online, transportasi online (gojek, grab, uber, dll) dan segala hal yang berkaitan dengan digital seperti internet.

Being an Entrepreneur is a noble job, because the Entrepreneur create jobs for others. Being an Entrepreneur can also known to many people, because of the many people who work in the company, the existence of business relations, relations with national or international industry circles, the relationship with other private parties, and relations with the the Government is causing more and more people know her. (Eddy Soeyanto Soegoto, 2009)

Internet bisa jadi dasar buat para teknoprerneur yang akan merintis bisnis. Pesatnya teknologi informasi lewat internet bisa menjamin kesebarnya pesan ke seluruh dunia Cuma lewat satu kali sentuhan. Perkembangan internet di Indonesia tidak lepas dari perubahan masyarakat Indonesia yang konsumtif.

Salah satu contoh usaha dengan memanfaatkan internet adalah bisnis online yang sedang marak di kalangan remaja saat ini. Minimnya modal untuk membuka bisnis ini menjadikan usaha ini banyak diminati oleh para teknopreneur muda. Selain itu, keuntungan yang didapat pun cukup menggiurkan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Entrepreneur?

1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Teknopreneur?

1.2.3 Bagaimana menjalankan usaha berbasis teknologi?

1.2.4 Bagaimana membangun spirit teknopreneur?

1.2.5 Bagaimana

mengembangkan kreativitas dan inovasi berbasis teknologi informasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

1.3.2 Memberikan informasi mengenai konsep teknopreneurship dalam bisnis online

1.3.3 Memberikan informasi bagaimana menjalankan bisnis berbasis teknologi

(3)

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Entrepreneurship

Entrepreneur adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

Entrepreneur is a creative effort built upon innovation to produce something new, added value, benefit, creating jobs and the result is useful for other.

The fact of entrepreneur are the ones that have the ability to view and assess business opportunities; gather the resources needed to take appropriate action; take advantage and has the nature, character and the will to realize innovative ideas to real world creatively in order to achieve success and increase revenue.

Seorang entrepreneur tidak Cuma dapat berencana, berkata-kata tapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana ke dalam pikiran jadi suatu tindakan yang bertujuan pada sukses. Aka dibutuhkan kreativitas. Kreativitas adalah pola pikir tentang sesuatu yang baru, kalau inovasi adalah tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

1.4.2 Bisnis

Business activity is carried out by one or a group pf people or companies in the form of services or goods to earn profit.

Bisnis bisa menciptakan banyak peluang berdasarkan kreativitas dan inovasi yang dilibatkan oleh banyak orang. Bisnis juga bisa dilakukan secara manual maupun pakai teknologi canggih sebagai sarana produksi dengan

melibatkan aspek-aspek manajeman, finansial, marketing, sumber daya alam.

A successful business will contribute to positive good funds for improving the quality and standard of

living of the people, is involved in charitable activities, producing leaders for society and become an example for other business.

1.4.3 Teknologi Informasi

Menurut William dan Sawyer (2003) “teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputas (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.”

“Teknologi informasi tidak hanya sebatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi.” (Martin, 1999)

(4)

membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan efisien.

1.4.4 Internet

Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia.

Kemajuan teknologi dan komunikasi sekarang ini memungkinkan kira untuk mengakses internet dengan pakai pilihan teknologi yang ada. Karenanya, perangkat keras tambahan yang dibutuhkan juga berbeda-beda. toko onine semakin mempunyai tempat di mata para konsumen yang sedang mencari barang tertentu. Konsumen tidak perlu repot lagi untuk memperoleh suatu barang. Bisa sekadar mencari tambahan informasi seputar barang yang diinginkan atau bahkan sekaligus memesan, membayar, dan menyelesaikan semua transaksi dan selanjutnya tinggal menunggu barang datang diantar sesuai alamat yang kita minta.

II. METODE

2.1 Metode Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode pendekatan tertentu yang relevan, maka penulis akan dimudahkan dalam menemukan persoalan yang ingin diangkat dan akan menemukan jawaban serta kesiimpulan dari observasi yang dilakukan.

This writting using qualitative methods, i.e., methods that are based on the

author’s interpretation. Object analysis in qualitative apporach is the meaning of the symptoms of social and culture using culture of the communities concerned to gain an overview about a specific categorization.

David Williams (1995) dalam buku Lexy Moleong menyatakan bahwa:

“Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.” (Moleong, 2007:5)

“Studi menggunakan pendekatan kualitatif biasanya dari fenomena empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, life history, wawancara, observasi, interaksi dan teks visual maupun konten pesan yang menggambarkan rutinitas dan problematika serta makna kehidupan individu.” (Budi Irawanto dalam Bungin, Burhan 2008: 303)

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan studi pustaka. Studi pustaka adalah pengumpulan data dilengkapi dengan studi pustaka berupa bahan-bahan dalam tulisan, buku, majalah, dokumen atau penjaringan data hasil penelitian yang berhubungan.

Dalam tulisan ini, penulis mencari dan mengumpulkan buku dan juga informasi mengenai entrepreneur, spirit teknopreneur, dan perkembangan media online dalam memulai bisnis.

2.3 Teknik Analisa Data

(5)

“Komponen-komponen analisis data (reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan) secara interaktif saling berhubungan, baik itu dalam atau sesudah pemgumpulan data. Analisis data kualitatif disebut sebagai model interaktif.”

III. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Entrepreneur

Pengusaha adalah orang yang dapat dikategorikan sebagai wiraswasta atau wirausaha (teori ekonomi modern). Bila usahanya stagnan atau tidak berkembang maka pengusaha tersebut disebut sebagai Wiraswasta sedanngkan bisa usahanya tumbuh, berkembang dan maju maka pengusaha tersebut disebut sebagai Wirausaha.

Entrepreneur are people who spirited Warrior, dashing, noble, brave and worthy of being a role model in the field of business with the foundation standing on its own feet.

“Wisausaha atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi risiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam membangun, mengembangkan, memajukan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul.” (Eddy Soeryanto Soegoto, 2009)

“Entrepreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.” (Geoffrey G. Meredith et. Al, 1995)

Entrepreneur is everything that’s important about an entrepreneur, i.e., people who have worked hard and sacrified,

concentrates power and dare to take the risk to materialize the idea. (Siswanto Sudomo, 1989)

3.2 Pengertian Teknopreneur

Teknopreneur adalah orang yang mampu membuat, berkreasi, dan berinovasi atas suatu produk yang akan dijual ke pasar.

Teknopreneur adalah wirausaha atau pebisnis yang menjalankan bisnisnya dengan dasar teknologi. Teknopreneur adalah entrepreneur yang menggunakan seluruh potensi yang ada untuk mengembangkan usaha yang dibukanya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

3.3 Usaha Berbasis Teknologi

Membangun usaha atau bisnis bisa kita mulai dari pikiran atau ide tentang bagaimana, apa, dimana memulai bisnis tersebut. Bisnis bisa dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang tentang keinginan membuka usaha dan harapannya bisa berhasil saat menjalankan usaha tersebut. Bentuk ide bisnis pasti berbeda setiap orangnya, tergantung pada karakter, pengalaman, dan keahlian orang itu. Indonesia currently has the inclination or the expertise to capitalize on the trend, utilizing a family member, the utilizing of the internet and the opportunities global.

(6)

dengan e-commerce merupakan tren yang sedang digandrungi saat ini teruma oleh kaum muda terdidik.

“Seorang teknopreneur selalu berusaha mencari peluang-peluang yang bisa diambil dengan kemampuan teknologi dan sains yang ada pada dirinya maupun menjalin kerja sama dengan orang lain. Peluang adalah kesempatan yang dapat diraih dengan memperhatikan faktor risiko dan ketersediaan informasi. Dalam melihat peluang, kita bisa memanfaatkan kebutuhan dari lingkungan sekitar maupun kebijaksanaan pemerintah.”

Technopreneur need information and be able to measure risk. Therefore neef information, the he likes to smile, a friendly realtionship, need a connection, and need of costumers.

Sikap yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun dan mengembangkan usaha adalah:

a. Disiplin

Disiplin waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, kesepakatan yang dibuat dan taat asas.

b. Komitmen tinggi

Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif atas kesepakatan yang telah dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

c. Jujur

Kejujuran sangat melekat pada konsep pemasaran yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Wirausahawan harus menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan usahanya sehingga akan mendapatkan konsumen aktual dan potensial.

d. Kreatif dan inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada di pasaran.

e. Mandiri

Tidak bergantung pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya.

f. Realistis

Penetapan keputusan bisnis harus realistis, objektif dan rasional dengan melihat fakta/realitas di lapangan dan menyeleksi masukan atau saran dari luar.

3.4 Membangun Spirit Teknopreneur

Stern (1988) berpendapat bahwa “perkembangan pribadi dan tingkah laku kmausia selain dipengaruhi oleh faktor bawaan, juga dipengaruhi oleh lingkungan.”

Smith (1989) menyimpulkan bahwa “lingkungan memberi warna terhadap perkembangan spirit individu. Tumbuh dan berkembangnya spirit teknopreneur ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan, sebagaimana perkembangan spirit manusia itu sendiri.”

Faktor yang mempengaruhi spirit teknopreneur tersebut adalah:

a. Inteligensia

(7)

d. Tingkat pendidikan e. Usia

f. Pola asuh keluarga

Seorang entrepreneur maupun teknopreneur perlu mengatur waktu. Proses adalah rahasia seorang entrepreneur. Dengan proses yang baik, maka hasil yang didapat juga akan baik. Proses erat kaitannya dengan waktu. Bagi entrepreneur waktu adalah komoditas penting. Seorang entrepreneur perlu memanfaatkan waktu yang singkat menjadi suatu hasil yang nyata. Dia perlu mengolah waktu menjadi suatu proses yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat bernilai.

Waktu juga memiliki persamaan dengan peluang. Waktu berbanding lurus dengan peluang. Apabila kita memiliki banyak waktu, maka kita juga memiliki banyak peluang.

3.5 Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi

Seorang entrepreneur juga perlu memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.

“Kreativitas adalah kemampuan untuk mengombinasikan elemen-elemen dari beberapa pengetahuan dan pengalaman dengan meninggalkan pola dan struktur berpikir tradisional untuk menemuakn ide-ide baru yang berguna.” (Joko Siswanto, 1998: 33)

Pengetahuan tentang kreativitas ditunjukkan dengan 4P, yaitu orang-orang yang kreatif (creative Person), proses yang kreatif (creative Process), produk yang kreatif (creative Product), dan tempat yang kreatif (creative Place).

Kreativitas dibedakan dari inovasi dalam hal proses atau hasilnya. Kretivitas berhubungan dengan proses penemuan ide atau gagasan baru, sedangkan inovasi lebih kepada implementasi ide atau gagasan tersebut.

Selain kreativitas, seorang entrepreneur juga harus memiliki inovasi. Menurut Drucker, inovasi yang sukses dihasilkan dari suatu usaha yang sistematis, sadar, dan memiliki maksud tertentu.

Walton menyebutkan 6 hal/faktor yang dapat memacu inovasi:

a. Pandangan yang berbeda terhadap suatu model yang ada

b. Motivasi untuk melakukan perubahan karena kompetisi internal

c. Konteks sosial

d. Lembaga yang berpengaruh

e. Tingkat pengetahuan dan keterampilan karyawan dan manajer yang terus berubah

f. Sumber eksternal: pasar, teknologi, politik

Drucker menyatakan bahwa prinsip inovasi terdiri atas 2 bagian:

1. hal-hal yang perlu diperhatikan dan seharusnya dijalankan:

 Inovasi dimulai dari peluang yang ada

 Inovasi bersifat konseptual dan perseptual

 Inovasi harus sederhana dan fokus  Inovasi dikaitkan dengan tujuan

untuk menjadi pemimpin

2. Hal-hal yang harus dihindari:

 Inovasi yang terlalu pintar dan berbelit-belit

 Inovasi yang terlalu rumit

(8)

IV. KESIMPULAN

Menjadi seorang Entrepreneur berbasis teknologi atau sering disebut dengan Teknopreneur merupakan suatu pekerjaan yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, masyarakat bisa dengan mudah menjadi seorang Entrepreneur.

Remaja masa kini semakin ahli menggunakan teknologi yang semakin berkembang. Contohnya saja internet, remaja sekarang sudah banyak yang menjadikan internet sebagai ladang bisnis, seperti bisnis online.

“Wirausaha atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi risiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam membangun, mengembangkan, memajukan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul.” (Eddy Soeryanto Soegoto, 2009)

Technopreneur is an entrepreneur running its business with technology. Technopreneur is a young entrepreneur who optimize a variety of potential development of existing technologies as the basis of the dedvelopment of business that run, or could

be called technopreneur based on modern technologies in the running his business.

Seorang teknopreneur selalu berusaha mencari peluang-peluang yang bisa diambil dengan kemampuan teknologi dan sains yang ada pada dirinya maupun menjalin kerja sama dengan orang lain. Peluang merupakan kesempatan yang dapat diraih dengan memperhatikan faktor risiko dan ketersediaan informasi. Dalam melihat peluang, kita bisa memanfaatkan kebutuhan dari lingkungan sekitar maupun kebijaksanaan pemerintah.

Seorang entrepreneur harus memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi. Pengetahuan tentang kreativitas ditunjukkan dengan 4P, yaitu orang-orang yang kreatif (creative Person), proses yang kreatif (creative Process), produk yang kreatif (creative Product), dan tempat yang kreatif (creative Place).

(9)

V. REFERENSI

Basrowi. 2014. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hoenig, Thomas M. 2005. Entrepreneur’s Experiences: A Town Hall Meeting Entrepreneur’s Exchange. Kansas City. Missouri April 28

Laudon, Kenneth dan Jane P. Laudon. 2006. Management Information Systems, Managing The Digital Firm. New Jersey: Pearson Education.

Nasution, Arman dkk. 2007. Entrepreneurship: Membangun Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: Andi Offset.

Soegoto, Eddy Soeryanto. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Novita, Mira. 2015. Apa Yang Dimaksud Dengan Technopreneur?

http://youngtechnopreneur.blogspot.co.id/2015/10/apa-yang-dimaksud-technopreneur.html?m=1

Diakses 17 Januari 2018

What is Technopreneurship?

http://www.rajeshshakya.com/what-is-technopreneurship.htm

Referensi

Dokumen terkait

meminta kepada ketua panitia untuk melakukan pengabdian-pengabdian yang sejenis dilevel-level lainnya seperti guru-guru SMP, SMA dan SMK. Setelah acara pembukaan dilanjutkan

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: Kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan sesudah dilakukan pemijatan

aspek percaya diri yang menjelaskan bahawa individu masalah pendengaran ini mempunyai keyakinan dan kekuatan dalaman yang rendah terhadap diri sendiri dan faktor

Selain pada masa awal perkuliahan, assessment terhadap prior knowledge dapat dilakukan kembali di tengah-tengah masa perkuliahan (tengah semester) untuk melihat

hasil penelitian menunjukan kelompok eksperimen yang diberikan video tutorial memperoleh hasil peningkatan dalam kemampuan kognitif di bandingkan kelompok kontrol,

M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, 2002, vol.. 72 untuk mencapai kesimpulan boleh harus melakukan tarjih pendapat secara jelas dengan

a) Modal maya yang dimiliki oleh para pelaku usaha, meliputi modal intelektual, modal sosial dan modal kredibilitas terbukti mampu membangun keberlangsungan usaha