• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN AKHIR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR   UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH

Ketua : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T. (NIDN 0329107301)

Anggota : Dr. Retno Maharesi, SSi, M.Sc. (NIDN 0315046604)

Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. (NIDN 0313047102)

Dr. Emirul Bahar Ssi. M.T.AAAIJ. (NIDN 0312066901)

Bidang Unggulan PT : TIK

(2)

LATAR BELAKANG

Lembaga intermediasi keuangan Bank syariah

dituntut untuk mematuhi prisip syariah

kehati-hatian

dalam menjalankan usahanya (Bank

Indonesia, 2007).

Sehingga perlu sistem

pengendalian intern yang

meliputi

perencanaan, organisasi, pelaksanaan

(3)

Pengendalian intern bank syariah :

Suatu elemen dalam sistem pengawasan yang

merupakan suatu mekanisme internal untuk

memberikan jaminan

kepatuhan syariah

kepada para

stakeholder

bank syariah (Ilyas,

2004).

Sistem pengedalian intern lebih bersifat

mengatur ke dalam

berupa mekanisme sistem

kontrol untuk kepentingan manajemen.

Dibutuhkan

alat bantu

yang merepresentasikan

pendapat ahli dalam memberikan informasi lengkap

dan tepat berupa: pengetahuan, fakta, kaidah dan

model dalam suatu sistem yang user friendly dan

(4)

TUJUAN

Menghasilkan perangkat lunak sistem pakar untuk

mendeteksi adanya risiko kerugian pada

(5)

TUJUAN TAHUN PERTAMA

Identifikasi indikator risiko kerugian

Membuat database memuat informasi relevan

dengan indikator risiko kerugian

Merancang model base pengukuran risiko

kerugian

Merancang knowledge base yang merupakan

proses diagnosa risiko kerugian dan penentuan

strategi.

Merancang perangkat lunak sistem pakar deteksi

(6)

TUJUAN TAHUN KEDUA

Pengujian dan implementasi sistem pakar

deteksi risiko kerugian

Melakukan penyempurnaan perangkat lunak

lunak untuk mengetahui kelemahannya.

Membangun website sistem pakar deteksi

(7)

ROAD MAP

PENELITIAN

Tahun Judul Peneliti/Penulis

2000 Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta) 151-167.

Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin

2004 Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham

Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B.

Sutono 2006 Pemodelan Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Dalam Perencanaan Audit Umum Pada Divisi Audit Intern (Studi Kasus Pada Pt Bank Abc Kantor Cabang Jakarta)

Setyobudi, Y. W.

2008 Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus pada bank syariah x)

Dewi, N.H.U.

2008 Rancang Bangun Model Manajemen Strategi Evaluasi Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil Makanan Conference on Islamic banking and finance

Bidabad,Bijan dan Mahmoud Allahyarifard

2011 Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah Harahap, R.D. 2011 Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses

Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP)

Oktavina, Rakhma

(8)

Kebaruan dari penelitian mencakup

manfaat:

1. Membantu perbankan syariah dalam

mendeteksi risiko kerugian yang

mungkin terjadi dan memberikan

rekomendasi keputusan strategis

berkaitan dengan kondisi permodalan

2. Dukungan pengambilan kebijakan

bagi pemerintah dalam upaya

(9)

STRUKTUR SISTEM PAKAR

•Pendapat Pihak Terkait

Rule-base Skenario Sistem Manajemen

Sistem Manajemen Basis Model

•Strukturisasi Sistem

•Keputusan Kelompok

•Prediksi Kinerja Sistem

•Indeks Komposit Kinerja

(10)

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Sumber: Pressman (1992)

Requirements

definition

System and

software design

Implementation

and unit testing

Integration and

system testing

(11)

PERANCANGAN WEBSITE

(12)

INDIKATOR CAPAIAN

Tahun Pertama (2013) :

a. Tugas akhir mahasiswa mengenai model penilaian risiko kerugian

pada industri perbankan syariah.

b. Tugas akhir mahasiswa mengenai implementasi model penilaian

risiko kerugian pada industri perbankan syariah.

c. Artikel yang dimuat pada prosiding/jurnal nasional terakreditasi

mengenai model deteksi dini risiko kerugian pada perbankan

syariah menggunakan jaringan syaraf tiruan.

Tahun Kedua (2014):

a. Artikel yang dimuat pada jurnal internasional terakreditasi

mengenai sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada perbankan

syariah.

c. Web site sistem pakar deteksi dini risiko kerugian

pada perbankan syariah.

(13)

HASIL: PENGUJIAN SISTEM PAKAR

Evaluasi model konseptual dan tahapan

penilaian risiko

Evaluasi variabel dan indikator risiko

Evaluasi penentuan skala dampak kejadian

risiko

Evaluasi penentuan skala probabilitas

keterjadian risiko

Evaluasi penilaian risiko

Evaluasi penentuan pengawasan dan mitigasi

(14)

HASIL: Evaluasi Model Konseptual

Model konseptual yang digunakan adalah

model penilaian risiko untuk pencegahan

terhadap muculnya risiko, yaitu:

Composite

Risk Index

(CRI) dengan

variabel dampak

kejadian

dan

skala probabilitas

keterjadian

(15)
(16)

HASIL: Evaluasi Variabel Dan Indikator

Risiko

Variabel Risiko :

1. Risiko kredit

2. Risiko Pasar

3. Risiko Likuiditas

4. Risiko Opreasional

5. Risiko Hukum

(17)

2. Giro Wajib Minimum (GWM)

4. Kualitas Aktiva Produktif (KAP) 5. Non-Performing Financing (NPF) 6. Target Pembiayaan/ TP

7. Debitur Realisasi Baru yang Menunggak (DRBM)

8. Financing To Deposit Ratio (FDR) 9. Return On Asset (ROA)

Risiko

Pembiaya-an

10. Dana Pihak Ketiga (DPK) 11. Total Asset (TA)

12. Pelanggaran Likuiditas (PL) 13. Biaya Operasional/ Pendapatan

Operasional ( BOPO) 14. Jumlah Personil (JPL) 15. Adanya Fraud (AF) 16. Jumlah Perkara (JPA) 17. Klaim (K)

19. Tindak Lanjut Temuan (TLT)

Risiko

18. Frekuensi Temuan (FT)

Risiko 3. Pembiayaan yang diberikan (PYD)

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

(18)

HASIL: Evaluasi Penentuan

Skala Dampak Kejadian Risiko

dan

Skala Probabilitas

Keterjadian Risiko

• Skala

dampak kejadian

risiko dinilai dengan

skala 1-5: 1 mewakili minimum dan 5

mewakili maksimum

dampak kerugian

yang

mungkin terjadi atas suatu risiko.

• Skala

probabilitas keterjadian risiko

menghitung kemungkinan terulang kembali

suatu risiko pada bank syariah, pihak audit

internal memberikan nilai skala probabilitas

keterjadian risiko menggunakan skala 1- 5,

skala 1 mewakili skala

probabilitas

keterjadian

sangat rendah dan 5 mewakili

(19)

HASIL: Evaluasi Model Penilaian Risiko

CRI variabel risiko =

skala dampak kejadian risiko indikator i * skala

probabilitas keterjadian risiko indikator i))

(k)

kelas

banyaknya

r)

(

range

(P)

Interval

Kelas

Panjang

Kelas Interval 1 = tingkat risiko rendah

Kelas Interval 2 = tingkat risiko rendah menuju sedang

Kelas Interval 3 = tingkat sedang

(20)

HASIL:

Evaluasi Penentuan Pengawasan Dan Mitigasi Risiko

Variabel Penilaian Risiko Alternatif Mitigasi

1. Risiko Pembiayaan 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1.Jika bank salah dalam menilai kemampuan membayar debitur Alternatif mitigasi risiko : a. Membuat divisi khusus untuk

validasi data dan informasi. b. Membuat standardisasi formulir

kebutuhan data atau informasi yang harus diisi debitur.

c. Meminta agunan atau jaminan. d. Membuat sistem pemeringkatan

terintegrasi dengan sistem seleksi dan penetapan kebijakan (termin) pembiayaan, seperti pagu pinjaman tenor, skema pelunasan, dan

sebagainya.

e. Perlunya lembaga pemeringkat independen untuk memeringkat debitr secara berkala.

2.Jika nilai aset yang diagunankan berbeda dengan harga pasarnya

Alternatif mitigasi risiko :

a. Mengecek harga pasar aset yang diagunakan,

b. Menilai kembali agunan secara berkala.

c. Membuat simulasi perubahan harga wajar agunan terhadap eksposur utang debitur, dan mengaitkannya dengan kebijakan hair-cut pada saat jatuh tempo.

d. Perlunya sinergi antara bank dan pegadaian dalam pengelolaan agunan.

3.Jika penjamin tidak mampu membayar tunggakan debitur

Alternatif mitigasi risiko :

a. Bank perlu memastikan kredibilitas penjamin pada waktu kontrak. b. Bank perlu menjaga hubungan baik

dengan penjamin.

c. Bank perlu mengevaluasi

kemampuan membayar penjamin sekala berkala

d. Perbankan perlu melembagakan asosiasi penjamin untuk

mempermudah dalam

pengawasan atau evaluasi, menjaga hubungan baik dan mningkatkan kredibilitas kolektif penjamin 4. Jika debitur mengalami gagal bayar Alternatf mitigasi risiko :

(21)

2. Risiko Pasar 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Melakukan penyesuaian pendapatan beban (netting). Karena tTidak seperti bank konvensional yang dapat melakukan lindung nilai dengan instrumen derivatif berbasis bunga, bank Islam dituntut kreatif untuk mengatasi long position pada valas. Alternatif yang digunakan adalah dengan menyamankan pendapatkan dengan biaya. Akan tetapi jika bank Islam memutuskan untuk bermain di level internasional, kebijakan strategis terhadap risiko nilai tukar harus diberlakukan secara preventif. Terdapat beberapa strategi dasar bagi bank islam dalam mengatasi potensi risiko nilai tukar. Diantaranya, memastikan bahwa setiap biaya dan pendapatan dari sebuah investasi berada dalam nilai tukar yang sama. 2. Kebijakan limit posisi. Kebijakan yang dapat digunakan untuk mengelola risiko pasar

adalah membatasi posisi bank pada transaksi keuangan, posisi long dan short, dengan mempertimbangkan risiko pasar dari posisi bank pada sebuah transaksi. Bank islam dapat menerapkan kebijakan limit pada tataran strategis, karena itu jika ada permintaan transaksi baru yang mengakibatkan posisi terbuka pada valas makin besar, bank harus menahan hingga posisi tersebut bergerak turun. Trade off antara risiko nilai tukar dan hilangnya peluang bisnis dapat muncul dengan adalnya pembatasan posisi. Tetapi metode ini relatif aman digunakan. Bank islam tidak boleh menerima transaksi baru dalam valas, jika akan menyebabkan investor dan nasabahkanya berada dalam situasi berisiko.

(22)

3. Risiko Likuiditas 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank syariah harus mencari berbagai

instrumen investasi jangka pendek yang dapt digunakan untuk menempatkan dana lebih tersebut. karena sifatnya semetara, maka sebaiknya instrumen investasi yang dipilih merupakan instrumen yang mudah ditraksaksikan di pasar sehingga sewaktu waktu bank islam membutuhkan likuiditas segera instrumen investasi tersebut dapat segera dicairkan.

2. Jika terjadi kekurangan likuiditas, maka bank syariah harus mencari sumber dana dengan biaya relatif murah untuk mendanai kekurangan likuiditas yang ada. Beberapa sumber pendanaan jangka pendek biasanya dapat diperoleh dari berbagai instrumen invesasi pasar atau antar bank.

(23)

4. Risiko Operasional

1. Rendah

2. Rendah menuju sedang

3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi

5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Jika risiko yang frekuensinya terjadi

rendah namun bisa menimbulkan

dampak yang besar bisa dikeloladengan

membagi atau mentransfer risiko

tersebut dengan perusahaan tafakul.

2. Jika risiko dengan frekuensi keterjadian

rendah dan kalaupun terjadi dampak

kerugiannya masih bisa di toleransi

oleh bank Islam dapat dikelola dengan

proses kontrol internal yang memadai.

3. Jika risiko yang kemungkinan frekuensi

(24)

5. Risiko Hukum

1. Rendah

2. Rendah menuju sedang

3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi

5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Melakukan kajian hukum atas

dokumen-dokumen yang memiliki aspek hukum

baik berupa perjanjian atau peraturan

internal sebelum diberlakukan.

2. Memonitor perkara pengadilan yang

sedang berlangsung dengan mengikuti

segala perkembangannya.

3. Melakukan evaluasi transaksi material

dari aspek hukum sebelum transaksi

dijalankan.

4. Memberikan pelatihan atau penyuluhan

aspek-aspek hukum sebelum transaksi

dijalankan. Dengan kata lain

(25)

6. Risiko Reputasi 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Melakukan penanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengatur kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan seputar penanganan pengaduan nasabah termasuk di dalamnya format pelaporan kepada Bank Indonesia.

2. Pemantauan keluhan nasabah dan hasilnya dilaporkan secara rutin kepada pimpinan unit kerja masing-masing dan secara khusus disampaikan kepada Direksi. Laporan keluhan nasabah dibuat untuk mengetahui

perkembangan jumlah keluhan dan yang terpenting penanganannya.

3. Melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi implementasi software dan hardwareyang tepat guna, pengembangan prosedur serta

manajemen kerja yang semakin baik. Pengembangan Infrastruktur sistem informasi manajemen dapat

memudahkan pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi.

4. Mengoptimalkan peran DPS (Dewan pengawas Syariah), agar dapat bisa memastikan segala produk dan sistem operasinal bank syariah benar-benar sesuai syariah. Untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan syari’ah, anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi dan perbankan dan

berpengalaman luas di bidang hukum Islam. Dengan demikian kualifikasi menjadi anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi dan keuangan serta perbankan serta expert di bidang syariah. Mengacu pada kualifikasi DPS tersebut di atas, maka bank-bank syariah di Indonesia perlu melakukan restrukturisasi, perbaikan dan

perubahan ke arah yang lebih baik dan mengangkat DPS dari kalangan

(26)

7. Risiko Strategik 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Jika karena adanya bank Islam baru yang masuk kedalam industri. Alternatif mitigasi risiko :

a. Masuknya bank Islam baru dalam industry bisa dipandang sebagai suatu rahmat bahwa bank-bank ini akan lebih “meramaikan” geliat keuangan islami yang ada. Namun, fenomena ini pun perlu ditanggapi dari kacamata bisnis. Jangan pernah sekalipun menganggap remeh para pemain baru yang masuk. Bank perlu membentuk suatu task force khusus yang meneliti seluk-beluk mengenai pemain baru ini, lalu merekomendasikan bagaimana langkah terbaik untuk dapat

berkompetisi secara sehat dengan pemain baru ini.

b.Pemain baru jangan selalu dianggap sebagai musuh. Bisa saja mereka dijadikan partner dalam berbisnis, sehingga praktik co-opetion dan bukan pure competition-lah yang dilakukan. 2. Jika muncul produk substitusi baru

Alternatif mitigasi risiko :

a. Apa pun produk baru yang muncul, bank islam harus berpegang teguh pada prinsip kepatuhan terhadap nila-nilai islam. Jika produk baru yang ditawarkan bank islam lain dianggap tidak sesuai dengan visi/misi bank, lebih baik untuk tidak ikut-ikutan pada produk baru tersebut.

b. Perlunya membentuk satu tim komunikasi yang dapat menjelaskan keunggulan produk yang dimiliki bank saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau mengeluarkan Islamic credit card karena kontraversinya, maka bank bisa mengomunikasikan bahwa debit card atau setidaknya charge card adalah lebih nyaman dan damai di hati, bank juga bisa membuat semacam brosur edukasi financial planning yang didalamnya menjelaskan penggunaan kartu kredit yang tidak begitu

direkomendasikan dan sebagainya. c. Membentuk divisi pengembangan

produk dan membekalinya dengan pelatihan yang berkesinambungan dan informasi update mengenai preferensi layanan nasabah.

3. Jika strategi tidak sejalan dengan visi/misi bank.

Alternatif mitigasi risiko :

(27)

8. Risiko Kepatuhan 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1. Pada tahap sebelum bisnis berjalan, jika rancangan produk baru tersebut dianggap sesuai dengan berbagai ketentuan syariah, maka bank Islam dapat memperkenalkan produk baru tersebut kepada masyarakat. Jika pada tahap ini ditemukan pelanggaran prinsip syariah dalam rancangan produk, maka produk baru harus dihentikan pengembangannya. Namun, jika ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah ditemukan pada tahap kedua, IFSB memberikan pandangan bahwa semua pendapatan yang bersumber dari transaksi tersebut tidak diakui atau dianggap sebagai kerugian. DPS atau pihak terkait dapat memberikan sanksi kepada bank Islam karena telah mengabaikan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya. Jenis sanksi yang diberikan sangat tergantung dari peraturan dan diskresi dari otoritas yang berwenang dalam kepatuhan terhadap prinsip syariah.

(28)

9. Risiko Imbal Hasil

1. Rendah

2. Rendah menuju sedang

3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi

5. Tinggi

Lakukan pengawasan

1.

Memberikan nisbah (imbal hasil) yang

menarik ketika suku bunga di pasar

mengalami kenaikan.

2.

Memberikan reward agar nasabah

tidak memindahkan dananya.

(29)

10. Risiko

Investasi 1. Rendah

2. Rendah menuju sedang 3. Sedang

4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi

Lakukan pengawasan

Pada investasi mudharabah :

1. Jika bank salah dalam menilai kemampuan debitur dalam mengelola usaha yang biayai bank. Alternatif mitigasi risiko :

a. Membuat devisi kusus untuk validasi data dan informasi.

b. Membuat devisi kusus yang menangani pembinaan debitur dalam hal menejerial, motivasi dan spiritual.

c. Membuat standar disasi formulir kebutuhan data / informasi yang di isi debitur d. Konfirmasi dan validasi data atau informasi yang disampaukan debitur

d. Meminta agungan atau jaminan

e. Membuat system pemeringkatan terintegrasi dengan system seleksi dan penetapan kebijakan jangka waktu pembiayaan usaha, tatacara pengembalian dana, pembagian keuntungan, bidang usaha yang dapat di biayai dan sebagainya

f. Bekerja sama dengan lembaga pemerintah independen untuk memeringkat debitur secara berkala

2. Jika debitur melakukan moral hazard. Alternatif mitigasi risiko :

a. Bank perlu mengenal lebih jauh debiturnya dengan menerapkan prinsip KYC secara konprehensif.jika diperlukan, mudhorobah hanya bisa dilakukan dengan debitur yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman bertran saksi dengan bank dan memiliki track record yang baik.

b. Bank perlu memastikan bahwa debitur memiliki kemampuan yang memadai dalam menyusun laporan keuangan dan laporan aktifitas lain yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban memiliki keterikatan morak dalam melaksanakan akad mudhorobah.

c. Bank perlu memastikan bahwa debitur sudah menggunakan dana yang diberikan bank untuk usaha atau keperluan lain yang tidak bertentangan dengan yang disepakati dengan akad. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik melalui mekanisme pengawasan berkala untuk memastikan bahwa debitur sudah menjalankan usahanya dengan jujur dan efisien.

d. Bank dapat melibatkan debitur dalam menentukan nisbah bagi hasil agar debitur 3. Jika kebijakan agunan perlu disesuaikan dengan tingkat kredibilitas debitur.

Alternatif mitigasi risiko :

a. Debitur tidak menyerahkan bagi hasil sesuai perhitungan yang di sepakati b. Bank tetap mengakui haknya sebagai “ pendapatan bagi hasil “ dan “piutang bagi

hasil”

(30)

HASIL: PENYEMPURNAAN PERANGKAT LUNAK

BERBASIS WEB

Sistem pakar diberi nama IPO Srisk.

Evaluasi ulang spesifikasi perangkat lunak yang

telah dirancang untuk mempermudah

pengoperasian model deteksi dini kerugian bank

syariah.

Spesifikasi aplikasi Server

: Sistem operasi

Microsoft Windows ,Webserver menggunakan

Personal Web Server (PWS)/IIS. Pemrograman

menggunakan ASP (active server pages) classic,

Net Framework version: No Managed Code,

Microsoft Data Access Object 2.6 sebagai mesin

data base Microsoft Access.

Spesifikasi aplikasi client

: pemrograman

(31)

HASIL: SISTEM PAKAR DIBERI NAMA IPO SRISK

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN RISIKO SECARA

MANUAL

Implementasi pada Bank Jawa Barat Syariah

(BJBS) Kantor Pusat.

Hasil penilaian risiko (tahun 2012) adalah sbb:

No Jenis Risiko Tingkat Risiko

1 Risiko Pembiayaan Tingkat risiko rendah menuju sedang 2 Risiko Pasar Tingkat risiko rendah

3 Risiko Likuiditas Tingkat risiko rendah 4 Risiko Operasional Tingkat risiko sedang 5 Risiko Hukum Tingkat risiko rendah

6 Risiko Reputasi Tingkat risiko rendah menuju sedang 7 Risiko Strategis Tingkat risiko rendah

8 Risiko Kepatuhan Tingkat risiko rendah menuju sedang

Implementasi system pakar secara manual terhadap

BJB Syariah

menunjukkan hasil relatif sama

dengan

hasil penilaian yang dilakukan oleh Divisi Manajemen

(32)

HASIL:

RANCANGAN WEBSITE

Sementara dapat diakses di

(33)

HASIL: Halaman Akses Website

Aplikasi IP-SRisk Web Based dijalankan lebih baik menggunakan Mozilla Firefox.

Untuk setting aplikasi, registrasi indikator dan kelompok indikator. Silahkan masukan username dan password administrator

(34)

HASIL: Halaman Deklarasi / Javascript

(35)

HASIL: Halaman Registrasi Indikator Risiko

Untuk mengganti indikator: 1) klik nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi Indikator’ dan ‘Keterangan Indikator’; 3) klik tombol [update]

Untuk menambahkan: 1) klik tombol [add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Indikator’ dan ‘Keterangan Indikator’; 3) klik tombol [update]

Untuk menghapus indikator: klik tombol [rem]. Operasi

penghapusan tidak dapat dibatalkan.

Untuk menambah kelas risiko indikator: 1) isi kotak-kotak ini dengan nama kelas dan skornya; 2) klik tombol [add].

(36)

Halaman Registrasi Variabel Risiko

Untuk menambahkan: 1) klik tombol [add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update] Untuk mengganti kelompok indikator: 1) klik

nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update]

Untuk menghapus kelompok indikator: klik tombol [rem]. Operasi penghapusan tidak dapat dibatalkan.

Untuk menambah indikator dalam kelompok: 1) klik tombol ini, pilih indikator, dan isi bobot; 2) klik tombol [add].

Untuk mengganti indikator dalam kelompok: klik indikator ybs lalu pilihan indikator

Untuk mengganti bobot indikator, klik bobot indikator ybs lalu isi dengan bobot dan tekan tombol [enter pada keyboard.

(37)

HASIL: Halaman Penilaian Risiko

1) Pada setiap kelompok

tentukan/pilih skor (dampak

kejadian)

(38)

Hasil Penilaian Risiko

1) Klik di sini untuk

menghilangkan/menampilkan

deskripsi mitigasi risiko

sehingga tampilan menjadi lebih

ringkas

(39)

DAFTAR PUSTAKA  

Arens, Alvin A, Elder, Randal J., and Beasley, Mark S. 2006. Auditing and Assurance Services. And Integrated Approach 11theditions, New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

Bank Indonesia. 2004. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia

Bidabad,Bijan and Mahmoud Allahyarifard. 2010. Asset and liability Management in Islamic Banking. Paper prepared to be presented 3rd International Conference on Islamic banking and finance, Karachi, Pakistan, 24-25 March,2008. Diunduh Maret 2010.http://www.bidabad.com/doc/alm-english.pdf

Boyton, Jhonson, dan Kell. 2004. Modern Auditing. Jhon Wiley & Son, Inc. America

Dewi, N.H.U. 2008. Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus

pada bank syariah X). Jurnal Perbanas. Vol 12 No. 3 Desember 2008.

Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem. Volume ke-1. Bogor: IPB Press.

Gilad B. 2004. Early Warning Using Competitive Intelligence to Anticipate Market Shift, Control Risk, and Create Powerful Strategies. New York:

Amacom.

 Harahap, R.D. 2011. Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah. Diunduh Februari 2012. http://

asbanda.com/download/ManajemenLikuiditasPerbankanSyariah.doc

 Ilyas, Nasirwan, 2004. “Seputar Isu Corporate Governance dalam Bank Syariah”. Paper dipresentasikan pada Seminar Nasional Ekonomi Islam Good Corporate Governance in Islamic Banking , STIE SEBI, Jakarta.

 Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

 Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P, 2006. Management Information System. ninth edition. New Jersey: Prentice Hall.  Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria majemuk. Jakarta: PT Grasindo.

 Pressman, R. 2002. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Singapore: McGraw Hill.

 Oktavina, Rakhma dan Retno Maharesi. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP). Laporan Akhir Hibah Bersaing. Universitas Gunadarma.

 Rouse WB dan Boff KR. 1987. System Design: Behavioral Perspectives on Designer, Tools, and organizations. New York : Elsevier Science Publishing

Co., Inc.

 Sidi Purnomo. 2003. Perbankan Syariah Masa Depan. Jakarta : Senayan Abadi Publishing.  Simon RL. 1998. A Note on Identifying Strategic Risk. Harvard Business School. 9:199-203

 Supono. 2008. Tahapan Pembuatan Website. Diunduh Februari 2012. http://supono.wordpress.com/2008/04/03/tahapan-pembuatan-website/  Surbakti, Muhammad Syarif. 2004. Pengaturan Khusus Bagi Perbankan Syariah. Diunduh Juni 208. http://www. takziaonline.com.

 Suryadi K dan Ramdhani MA. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi and Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Turban, E. 1988. Decision Suport and Expert System. New York: MacMillan Publishing Company.

Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin, 2000. Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3. No.2 hal. 151-167.

Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B. Sutono. 2004. Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham.

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan struktur kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajerial sangat sedikit dibandingkan dengan yang dimiliki

menjelaskan materi sulit dipahami oleh siswa, sehingga banyak siswa kurang dapat memahami materi yang diajarkan; 5) tidak adanya kondisi yang memungkinkan siswa untuk

Guru yang dijadikan sasaran P2M ini adalah guru-guru di Kota Singaraja yang: (1) sudah memiliki laporan penelitian dan (2) memiliki motivasi yang tinggi untuk

• Pelaksanaan tanggap darurat lainnya yang ditugaskan BNPB • Kegiatan transisi darurat bencana sebelum dilaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi TAHAP REHABILITASI DAN

menggunakan media sosial dan mengajak secara langsung wanita berjilbab untuk menginformasikan pesan yang akan mereka sampaikan, agar pesan yang disampaikan tersebut

Berdasarkan pembahasan mengenai algoritma Particle Swarm Optimization dan apikasinya pada masalah TSP, dalam kasus penjemputan penumpang Taxi Tiga Saudara oleh

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para