LAPORAN AKHIR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
Ketua : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T. (NIDN 0329107301)
Anggota : Dr. Retno Maharesi, SSi, M.Sc. (NIDN 0315046604)
Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. (NIDN 0313047102)
Dr. Emirul Bahar Ssi. M.T.AAAIJ. (NIDN 0312066901)
Bidang Unggulan PT : TIK
LATAR BELAKANG
Lembaga intermediasi keuangan Bank syariah
dituntut untuk mematuhi prisip syariah
kehati-hatian
dalam menjalankan usahanya (Bank
Indonesia, 2007).
Sehingga perlu sistem
pengendalian intern yang
meliputi
perencanaan, organisasi, pelaksanaan
Pengendalian intern bank syariah :
Suatu elemen dalam sistem pengawasan yang
merupakan suatu mekanisme internal untuk
memberikan jaminan
kepatuhan syariah
kepada para
stakeholder
bank syariah (Ilyas,
2004).
Sistem pengedalian intern lebih bersifat
mengatur ke dalam
berupa mekanisme sistem
kontrol untuk kepentingan manajemen.
Dibutuhkan
alat bantu
yang merepresentasikan
pendapat ahli dalam memberikan informasi lengkap
dan tepat berupa: pengetahuan, fakta, kaidah dan
model dalam suatu sistem yang user friendly dan
TUJUAN
Menghasilkan perangkat lunak sistem pakar untuk
mendeteksi adanya risiko kerugian pada
TUJUAN TAHUN PERTAMA
Identifikasi indikator risiko kerugian
Membuat database memuat informasi relevan
dengan indikator risiko kerugian
Merancang model base pengukuran risiko
kerugian
Merancang knowledge base yang merupakan
proses diagnosa risiko kerugian dan penentuan
strategi.
Merancang perangkat lunak sistem pakar deteksi
TUJUAN TAHUN KEDUA
Pengujian dan implementasi sistem pakar
deteksi risiko kerugian
Melakukan penyempurnaan perangkat lunak
lunak untuk mengetahui kelemahannya.
Membangun website sistem pakar deteksi
ROAD MAP
PENELITIAN
Tahun Judul Peneliti/Penulis
2000 Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta) 151-167.
Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin
2004 Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham
Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B.
Sutono 2006 Pemodelan Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Dalam Perencanaan Audit Umum Pada Divisi Audit Intern (Studi Kasus Pada Pt Bank Abc Kantor Cabang Jakarta)
Setyobudi, Y. W.
2008 Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus pada bank syariah x)
Dewi, N.H.U.
2008 Rancang Bangun Model Manajemen Strategi Evaluasi Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil Makanan Conference on Islamic banking and finance
Bidabad,Bijan dan Mahmoud Allahyarifard
2011 Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah Harahap, R.D. 2011 Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses
Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP)
Oktavina, Rakhma
Kebaruan dari penelitian mencakup
manfaat:
1. Membantu perbankan syariah dalam
mendeteksi risiko kerugian yang
mungkin terjadi dan memberikan
rekomendasi keputusan strategis
berkaitan dengan kondisi permodalan
2. Dukungan pengambilan kebijakan
bagi pemerintah dalam upaya
STRUKTUR SISTEM PAKAR
•Pendapat Pihak Terkait
•Rule-base Skenario Sistem Manajemen
Sistem Manajemen Basis Model
•Strukturisasi Sistem
•Keputusan Kelompok
•Prediksi Kinerja Sistem
•Indeks Komposit Kinerja
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Sumber: Pressman (1992)
Requirements
definition
System and
software design
Implementation
and unit testing
Integration and
system testing
PERANCANGAN WEBSITE
INDIKATOR CAPAIAN
Tahun Pertama (2013) :
a. Tugas akhir mahasiswa mengenai model penilaian risiko kerugian
pada industri perbankan syariah.
b. Tugas akhir mahasiswa mengenai implementasi model penilaian
risiko kerugian pada industri perbankan syariah.
c. Artikel yang dimuat pada prosiding/jurnal nasional terakreditasi
mengenai model deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah menggunakan jaringan syaraf tiruan.
Tahun Kedua (2014):
a. Artikel yang dimuat pada jurnal internasional terakreditasi
mengenai sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah.
c. Web site sistem pakar deteksi dini risiko kerugian
pada perbankan syariah.
HASIL: PENGUJIAN SISTEM PAKAR
Evaluasi model konseptual dan tahapan
penilaian risiko
Evaluasi variabel dan indikator risiko
Evaluasi penentuan skala dampak kejadian
risiko
Evaluasi penentuan skala probabilitas
keterjadian risiko
Evaluasi penilaian risiko
Evaluasi penentuan pengawasan dan mitigasi
HASIL: Evaluasi Model Konseptual
Model konseptual yang digunakan adalah
model penilaian risiko untuk pencegahan
terhadap muculnya risiko, yaitu:
Composite
Risk Index
(CRI) dengan
variabel dampak
kejadian
dan
skala probabilitas
keterjadian
HASIL: Evaluasi Variabel Dan Indikator
Risiko
Variabel Risiko :
1. Risiko kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Opreasional
5. Risiko Hukum
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
4. Kualitas Aktiva Produktif (KAP) 5. Non-Performing Financing (NPF) 6. Target Pembiayaan/ TP
7. Debitur Realisasi Baru yang Menunggak (DRBM)
8. Financing To Deposit Ratio (FDR) 9. Return On Asset (ROA)
Risiko
Pembiaya-an
10. Dana Pihak Ketiga (DPK) 11. Total Asset (TA)
12. Pelanggaran Likuiditas (PL) 13. Biaya Operasional/ Pendapatan
Operasional ( BOPO) 14. Jumlah Personil (JPL) 15. Adanya Fraud (AF) 16. Jumlah Perkara (JPA) 17. Klaim (K)
19. Tindak Lanjut Temuan (TLT)
Risiko
18. Frekuensi Temuan (FT)
Risiko 3. Pembiayaan yang diberikan (PYD)
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
HASIL: Evaluasi Penentuan
Skala Dampak Kejadian Risiko
dan
Skala Probabilitas
Keterjadian Risiko
• Skala
dampak kejadian
risiko dinilai dengan
skala 1-5: 1 mewakili minimum dan 5
mewakili maksimum
dampak kerugian
yang
mungkin terjadi atas suatu risiko.
• Skala
probabilitas keterjadian risiko
menghitung kemungkinan terulang kembali
suatu risiko pada bank syariah, pihak audit
internal memberikan nilai skala probabilitas
keterjadian risiko menggunakan skala 1- 5,
skala 1 mewakili skala
probabilitas
keterjadian
sangat rendah dan 5 mewakili
HASIL: Evaluasi Model Penilaian Risiko
CRI variabel risiko =
skala dampak kejadian risiko indikator i * skala
probabilitas keterjadian risiko indikator i))
(k)
kelas
banyaknya
r)
(
range
(P)
Interval
Kelas
Panjang
Kelas Interval 1 = tingkat risiko rendah
Kelas Interval 2 = tingkat risiko rendah menuju sedang
Kelas Interval 3 = tingkat sedang
HASIL:
Evaluasi Penentuan Pengawasan Dan Mitigasi Risiko
Variabel Penilaian Risiko Alternatif Mitigasi
1. Risiko Pembiayaan 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1.Jika bank salah dalam menilai kemampuan membayar debitur Alternatif mitigasi risiko : a. Membuat divisi khusus untuk
validasi data dan informasi. b. Membuat standardisasi formulir
kebutuhan data atau informasi yang harus diisi debitur.
c. Meminta agunan atau jaminan. d. Membuat sistem pemeringkatan
terintegrasi dengan sistem seleksi dan penetapan kebijakan (termin) pembiayaan, seperti pagu pinjaman tenor, skema pelunasan, dan
sebagainya.
e. Perlunya lembaga pemeringkat independen untuk memeringkat debitr secara berkala.
2.Jika nilai aset yang diagunankan berbeda dengan harga pasarnya
Alternatif mitigasi risiko :
a. Mengecek harga pasar aset yang diagunakan,
b. Menilai kembali agunan secara berkala.
c. Membuat simulasi perubahan harga wajar agunan terhadap eksposur utang debitur, dan mengaitkannya dengan kebijakan hair-cut pada saat jatuh tempo.
d. Perlunya sinergi antara bank dan pegadaian dalam pengelolaan agunan.
3.Jika penjamin tidak mampu membayar tunggakan debitur
Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu memastikan kredibilitas penjamin pada waktu kontrak. b. Bank perlu menjaga hubungan baik
dengan penjamin.
c. Bank perlu mengevaluasi
kemampuan membayar penjamin sekala berkala
d. Perbankan perlu melembagakan asosiasi penjamin untuk
mempermudah dalam
pengawasan atau evaluasi, menjaga hubungan baik dan mningkatkan kredibilitas kolektif penjamin 4. Jika debitur mengalami gagal bayar Alternatf mitigasi risiko :
2. Risiko Pasar 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Melakukan penyesuaian pendapatan beban (netting). Karena tTidak seperti bank konvensional yang dapat melakukan lindung nilai dengan instrumen derivatif berbasis bunga, bank Islam dituntut kreatif untuk mengatasi long position pada valas. Alternatif yang digunakan adalah dengan menyamankan pendapatkan dengan biaya. Akan tetapi jika bank Islam memutuskan untuk bermain di level internasional, kebijakan strategis terhadap risiko nilai tukar harus diberlakukan secara preventif. Terdapat beberapa strategi dasar bagi bank islam dalam mengatasi potensi risiko nilai tukar. Diantaranya, memastikan bahwa setiap biaya dan pendapatan dari sebuah investasi berada dalam nilai tukar yang sama. 2. Kebijakan limit posisi. Kebijakan yang dapat digunakan untuk mengelola risiko pasar
adalah membatasi posisi bank pada transaksi keuangan, posisi long dan short, dengan mempertimbangkan risiko pasar dari posisi bank pada sebuah transaksi. Bank islam dapat menerapkan kebijakan limit pada tataran strategis, karena itu jika ada permintaan transaksi baru yang mengakibatkan posisi terbuka pada valas makin besar, bank harus menahan hingga posisi tersebut bergerak turun. Trade off antara risiko nilai tukar dan hilangnya peluang bisnis dapat muncul dengan adalnya pembatasan posisi. Tetapi metode ini relatif aman digunakan. Bank islam tidak boleh menerima transaksi baru dalam valas, jika akan menyebabkan investor dan nasabahkanya berada dalam situasi berisiko.
3. Risiko Likuiditas 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank syariah harus mencari berbagai
instrumen investasi jangka pendek yang dapt digunakan untuk menempatkan dana lebih tersebut. karena sifatnya semetara, maka sebaiknya instrumen investasi yang dipilih merupakan instrumen yang mudah ditraksaksikan di pasar sehingga sewaktu waktu bank islam membutuhkan likuiditas segera instrumen investasi tersebut dapat segera dicairkan.
2. Jika terjadi kekurangan likuiditas, maka bank syariah harus mencari sumber dana dengan biaya relatif murah untuk mendanai kekurangan likuiditas yang ada. Beberapa sumber pendanaan jangka pendek biasanya dapat diperoleh dari berbagai instrumen invesasi pasar atau antar bank.
4. Risiko Operasional
1. Rendah
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Jika risiko yang frekuensinya terjadi
rendah namun bisa menimbulkan
dampak yang besar bisa dikeloladengan
membagi atau mentransfer risiko
tersebut dengan perusahaan tafakul.
2. Jika risiko dengan frekuensi keterjadian
rendah dan kalaupun terjadi dampak
kerugiannya masih bisa di toleransi
oleh bank Islam dapat dikelola dengan
proses kontrol internal yang memadai.
3. Jika risiko yang kemungkinan frekuensi
5. Risiko Hukum
1. Rendah
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Melakukan kajian hukum atas
dokumen-dokumen yang memiliki aspek hukum
baik berupa perjanjian atau peraturan
internal sebelum diberlakukan.
2. Memonitor perkara pengadilan yang
sedang berlangsung dengan mengikuti
segala perkembangannya.
3. Melakukan evaluasi transaksi material
dari aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan.
4. Memberikan pelatihan atau penyuluhan
aspek-aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan. Dengan kata lain
6. Risiko Reputasi 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Melakukan penanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengatur kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan seputar penanganan pengaduan nasabah termasuk di dalamnya format pelaporan kepada Bank Indonesia.
2. Pemantauan keluhan nasabah dan hasilnya dilaporkan secara rutin kepada pimpinan unit kerja masing-masing dan secara khusus disampaikan kepada Direksi. Laporan keluhan nasabah dibuat untuk mengetahui
perkembangan jumlah keluhan dan yang terpenting penanganannya.
3. Melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi implementasi software dan hardwareyang tepat guna, pengembangan prosedur serta
manajemen kerja yang semakin baik. Pengembangan Infrastruktur sistem informasi manajemen dapat
memudahkan pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi.
4. Mengoptimalkan peran DPS (Dewan pengawas Syariah), agar dapat bisa memastikan segala produk dan sistem operasinal bank syariah benar-benar sesuai syariah. Untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan syari’ah, anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi dan perbankan dan
berpengalaman luas di bidang hukum Islam. Dengan demikian kualifikasi menjadi anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi dan keuangan serta perbankan serta expert di bidang syariah. Mengacu pada kualifikasi DPS tersebut di atas, maka bank-bank syariah di Indonesia perlu melakukan restrukturisasi, perbaikan dan
perubahan ke arah yang lebih baik dan mengangkat DPS dari kalangan
7. Risiko Strategik 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Jika karena adanya bank Islam baru yang masuk kedalam industri. Alternatif mitigasi risiko :
a. Masuknya bank Islam baru dalam industry bisa dipandang sebagai suatu rahmat bahwa bank-bank ini akan lebih “meramaikan” geliat keuangan islami yang ada. Namun, fenomena ini pun perlu ditanggapi dari kacamata bisnis. Jangan pernah sekalipun menganggap remeh para pemain baru yang masuk. Bank perlu membentuk suatu task force khusus yang meneliti seluk-beluk mengenai pemain baru ini, lalu merekomendasikan bagaimana langkah terbaik untuk dapat
berkompetisi secara sehat dengan pemain baru ini.
b.Pemain baru jangan selalu dianggap sebagai musuh. Bisa saja mereka dijadikan partner dalam berbisnis, sehingga praktik co-opetion dan bukan pure competition-lah yang dilakukan. 2. Jika muncul produk substitusi baru
Alternatif mitigasi risiko :
a. Apa pun produk baru yang muncul, bank islam harus berpegang teguh pada prinsip kepatuhan terhadap nila-nilai islam. Jika produk baru yang ditawarkan bank islam lain dianggap tidak sesuai dengan visi/misi bank, lebih baik untuk tidak ikut-ikutan pada produk baru tersebut.
b. Perlunya membentuk satu tim komunikasi yang dapat menjelaskan keunggulan produk yang dimiliki bank saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau mengeluarkan Islamic credit card karena kontraversinya, maka bank bisa mengomunikasikan bahwa debit card atau setidaknya charge card adalah lebih nyaman dan damai di hati, bank juga bisa membuat semacam brosur edukasi financial planning yang didalamnya menjelaskan penggunaan kartu kredit yang tidak begitu
direkomendasikan dan sebagainya. c. Membentuk divisi pengembangan
produk dan membekalinya dengan pelatihan yang berkesinambungan dan informasi update mengenai preferensi layanan nasabah.
3. Jika strategi tidak sejalan dengan visi/misi bank.
Alternatif mitigasi risiko :
8. Risiko Kepatuhan 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Pada tahap sebelum bisnis berjalan, jika rancangan produk baru tersebut dianggap sesuai dengan berbagai ketentuan syariah, maka bank Islam dapat memperkenalkan produk baru tersebut kepada masyarakat. Jika pada tahap ini ditemukan pelanggaran prinsip syariah dalam rancangan produk, maka produk baru harus dihentikan pengembangannya. Namun, jika ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah ditemukan pada tahap kedua, IFSB memberikan pandangan bahwa semua pendapatan yang bersumber dari transaksi tersebut tidak diakui atau dianggap sebagai kerugian. DPS atau pihak terkait dapat memberikan sanksi kepada bank Islam karena telah mengabaikan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya. Jenis sanksi yang diberikan sangat tergantung dari peraturan dan diskresi dari otoritas yang berwenang dalam kepatuhan terhadap prinsip syariah.
9. Risiko Imbal Hasil
1. Rendah
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1.
Memberikan nisbah (imbal hasil) yang
menarik ketika suku bunga di pasar
mengalami kenaikan.
2.
Memberikan reward agar nasabah
tidak memindahkan dananya.
10. Risiko
Investasi 1. Rendah
2. Rendah menuju sedang 3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi 5. Tinggi
Lakukan pengawasan
Pada investasi mudharabah :
1. Jika bank salah dalam menilai kemampuan debitur dalam mengelola usaha yang biayai bank. Alternatif mitigasi risiko :
a. Membuat devisi kusus untuk validasi data dan informasi.
b. Membuat devisi kusus yang menangani pembinaan debitur dalam hal menejerial, motivasi dan spiritual.
c. Membuat standar disasi formulir kebutuhan data / informasi yang di isi debitur d. Konfirmasi dan validasi data atau informasi yang disampaukan debitur
d. Meminta agungan atau jaminan
e. Membuat system pemeringkatan terintegrasi dengan system seleksi dan penetapan kebijakan jangka waktu pembiayaan usaha, tatacara pengembalian dana, pembagian keuntungan, bidang usaha yang dapat di biayai dan sebagainya
f. Bekerja sama dengan lembaga pemerintah independen untuk memeringkat debitur secara berkala
2. Jika debitur melakukan moral hazard. Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu mengenal lebih jauh debiturnya dengan menerapkan prinsip KYC secara konprehensif.jika diperlukan, mudhorobah hanya bisa dilakukan dengan debitur yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman bertran saksi dengan bank dan memiliki track record yang baik.
b. Bank perlu memastikan bahwa debitur memiliki kemampuan yang memadai dalam menyusun laporan keuangan dan laporan aktifitas lain yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban memiliki keterikatan morak dalam melaksanakan akad mudhorobah.
c. Bank perlu memastikan bahwa debitur sudah menggunakan dana yang diberikan bank untuk usaha atau keperluan lain yang tidak bertentangan dengan yang disepakati dengan akad. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik melalui mekanisme pengawasan berkala untuk memastikan bahwa debitur sudah menjalankan usahanya dengan jujur dan efisien.
d. Bank dapat melibatkan debitur dalam menentukan nisbah bagi hasil agar debitur 3. Jika kebijakan agunan perlu disesuaikan dengan tingkat kredibilitas debitur.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Debitur tidak menyerahkan bagi hasil sesuai perhitungan yang di sepakati b. Bank tetap mengakui haknya sebagai “ pendapatan bagi hasil “ dan “piutang bagi
hasil”
HASIL: PENYEMPURNAAN PERANGKAT LUNAK
BERBASIS WEB
Sistem pakar diberi nama IPO Srisk.
Evaluasi ulang spesifikasi perangkat lunak yang
telah dirancang untuk mempermudah
pengoperasian model deteksi dini kerugian bank
syariah.
Spesifikasi aplikasi Server
: Sistem operasi
Microsoft Windows ,Webserver menggunakan
Personal Web Server (PWS)/IIS. Pemrograman
menggunakan ASP (active server pages) classic,
Net Framework version: No Managed Code,
Microsoft Data Access Object 2.6 sebagai mesin
data base Microsoft Access.
Spesifikasi aplikasi client
: pemrograman
HASIL: SISTEM PAKAR DIBERI NAMA IPO SRISK
IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN RISIKO SECARA
MANUAL
Implementasi pada Bank Jawa Barat Syariah
(BJBS) Kantor Pusat.
Hasil penilaian risiko (tahun 2012) adalah sbb:
No Jenis Risiko Tingkat Risiko
1 Risiko Pembiayaan Tingkat risiko rendah menuju sedang 2 Risiko Pasar Tingkat risiko rendah
3 Risiko Likuiditas Tingkat risiko rendah 4 Risiko Operasional Tingkat risiko sedang 5 Risiko Hukum Tingkat risiko rendah
6 Risiko Reputasi Tingkat risiko rendah menuju sedang 7 Risiko Strategis Tingkat risiko rendah
8 Risiko Kepatuhan Tingkat risiko rendah menuju sedang
Implementasi system pakar secara manual terhadap
BJB Syariah
menunjukkan hasil relatif sama
dengan
hasil penilaian yang dilakukan oleh Divisi Manajemen
HASIL:
RANCANGAN WEBSITE
Sementara dapat diakses di
HASIL: Halaman Akses Website
Aplikasi IP-SRisk Web Based dijalankan lebih baik menggunakan Mozilla Firefox.
Untuk setting aplikasi, registrasi indikator dan kelompok indikator. Silahkan masukan username dan password administrator
HASIL: Halaman Deklarasi / Javascript
HASIL: Halaman Registrasi Indikator Risiko
Untuk mengganti indikator: 1) klik nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi Indikator’ dan ‘Keterangan Indikator’; 3) klik tombol [update]
Untuk menambahkan: 1) klik tombol [add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Indikator’ dan ‘Keterangan Indikator’; 3) klik tombol [update]
Untuk menghapus indikator: klik tombol [rem]. Operasi
penghapusan tidak dapat dibatalkan.
Untuk menambah kelas risiko indikator: 1) isi kotak-kotak ini dengan nama kelas dan skornya; 2) klik tombol [add].
Halaman Registrasi Variabel Risiko
Untuk menambahkan: 1) klik tombol [add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update] Untuk mengganti kelompok indikator: 1) klik
nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update]
Untuk menghapus kelompok indikator: klik tombol [rem]. Operasi penghapusan tidak dapat dibatalkan.
Untuk menambah indikator dalam kelompok: 1) klik tombol ini, pilih indikator, dan isi bobot; 2) klik tombol [add].
Untuk mengganti indikator dalam kelompok: klik indikator ybs lalu pilihan indikator
Untuk mengganti bobot indikator, klik bobot indikator ybs lalu isi dengan bobot dan tekan tombol [enter pada keyboard.
HASIL: Halaman Penilaian Risiko
1) Pada setiap kelompok
tentukan/pilih skor (dampak
kejadian)
Hasil Penilaian Risiko
1) Klik di sini untuk
menghilangkan/menampilkan
deskripsi mitigasi risiko
sehingga tampilan menjadi lebih
ringkas
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, Elder, Randal J., and Beasley, Mark S. 2006. Auditing and Assurance Services. And Integrated Approach 11theditions, New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Bank Indonesia. 2004. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia
Bidabad,Bijan and Mahmoud Allahyarifard. 2010. Asset and liability Management in Islamic Banking. Paper prepared to be presented 3rd International Conference on Islamic banking and finance, Karachi, Pakistan, 24-25 March,2008. Diunduh Maret 2010.http://www.bidabad.com/doc/alm-english.pdf
Boyton, Jhonson, dan Kell. 2004. Modern Auditing. Jhon Wiley & Son, Inc. America
Dewi, N.H.U. 2008. Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus
pada bank syariah X). Jurnal Perbanas. Vol 12 No. 3 Desember 2008.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem. Volume ke-1. Bogor: IPB Press.
Gilad B. 2004. Early Warning Using Competitive Intelligence to Anticipate Market Shift, Control Risk, and Create Powerful Strategies. New York:
Amacom.
Harahap, R.D. 2011. Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah. Diunduh Februari 2012. http://
asbanda.com/download/ManajemenLikuiditasPerbankanSyariah.doc
Ilyas, Nasirwan, 2004. “Seputar Isu Corporate Governance dalam Bank Syariah”. Paper dipresentasikan pada Seminar Nasional Ekonomi Islam Good Corporate Governance in Islamic Banking , STIE SEBI, Jakarta.
Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P, 2006. Management Information System. ninth edition. New Jersey: Prentice Hall. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria majemuk. Jakarta: PT Grasindo.
Pressman, R. 2002. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Singapore: McGraw Hill.
Oktavina, Rakhma dan Retno Maharesi. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP). Laporan Akhir Hibah Bersaing. Universitas Gunadarma.
Rouse WB dan Boff KR. 1987. System Design: Behavioral Perspectives on Designer, Tools, and organizations. New York : Elsevier Science Publishing
Co., Inc.
Sidi Purnomo. 2003. Perbankan Syariah Masa Depan. Jakarta : Senayan Abadi Publishing. Simon RL. 1998. A Note on Identifying Strategic Risk. Harvard Business School. 9:199-203
Supono. 2008. Tahapan Pembuatan Website. Diunduh Februari 2012. http://supono.wordpress.com/2008/04/03/tahapan-pembuatan-website/ Surbakti, Muhammad Syarif. 2004. Pengaturan Khusus Bagi Perbankan Syariah. Diunduh Juni 208. http://www. takziaonline.com.
Suryadi K dan Ramdhani MA. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi and Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Turban, E. 1988. Decision Suport and Expert System. New York: MacMillan Publishing Company.
Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin, 2000. Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3. No.2 hal. 151-167.
Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B. Sutono. 2004. Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham.