STUDI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
PENGELASAN SMK NEGERI 5 KUPANG Ferederikus Lamawitak
Prodi Pendidikan Teknik Mesin Undana FKIP Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto, Penfui, Kotak Pos 104, Kupang, Indonesia e-mail : ferederikus.lamawitak@gmail.com
Abstrak
Penggunaan media video tutorial berkaitan langsung dengan penggunaan dua indra pengelihatan dan pendengaran yang menuntut siswa dapat berpikir lebih sederhana dan mampu memperoleh informasi yang diberikan. Penelitian ini membahas tentang peningkaan penggunaan media pembelajaran video tutorial Kelas X SMK N 5 Kupang Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan. Rumusan masalah adalah peningkatan penggunaan media pembelajaran video tutorial dalam kemampuan kognitif siswa Kelas X SMK N 5 Kupang Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Tahun Ajaran 2015/2016.Tujuan penelitian adalah mengetahui penggunaan media pembelajaran video tutorial dalam meningkatkan tingkat kemampuan kognitif siswa Kelas X kompetensi keahlian Teknik Pengelasan tahun ajaran 2015/2016 SMK N 5 Kupang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen sesunguhnya subjek penelitian adalah siswa kelas X program keahlian teknik pengelasan SMK N 5 Kupang. Sedangkan uji persyaratan analisis data yang digunakan peneliti adalah uji normalitas data, uji homogenitas dan pengujian analisis data yaitu uji hipotesis. Penelitian dilakukan pada kelas X SMK N 5 Kupang menunjukan bahwa hasil uji beda dengan independen sample T Test dengan nilai pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh thitung3,549 > ttabel 2.068, dan nilai post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh thitung 4,810 > ttabel 2.068. hasil penelitian menunjukan kelompok eksperimen yang diberikan video tutorial memperoleh hasil peningkatan dalam kemampuan kognitif di bandingkan kelompok kontrol, artinya penggunaan video tutorial sebagai media pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
Kata Kunci : Efektivitas Tata Warna , Dekorasi Tempat Kerja dan K3
Abstract
The use of tutorial video media is directly related to the use of two senses of vision and hearing that require students to think more simply and be able to obtain the information provided. This study discusses the use of learning media video tutorials Class X SMK N 5 Kupang Competence of Welding Engineering Expertise. The formulation of the problem is an increase in the use of instructional video tutorial media in the cognitive abilities of students Class X SMK N 5 Kupang Competency of Welding Engineering Techniques Year 2015 / 2016.The purpose of research is to know the use of instructional video tutorial media in improving the level of cognitive abilities of students Class X competence expertise Engineering Welding Academic year 2015/2016 SMK N 5 Kupang. This research uses the experimental research design as the subject of research is the students of class X of the engineering skill program of SMK N 5 Kupang. While the test requirements data analysis used by researchers is the normality of data test, homogeneity test and test data analysis hypothesis test. The research was conducted in class X SMK N 5 Kupang showed that the test result was different with independent sample T test with pre test value of control group with experimental group obtained t arithmetic 3,549> t table 2,068, and post test group value of control group with experiment obtained t count 4,810 > T table 2,068. The results showed that the experimental group given the tutorial video obtained improved results in cognitive abilities in the control group, meaning that the use of video tutorials as a learning medium is more effective in improving students' cognitive abilities.
Komodo Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 1 Nomor 3, Desember 2017 147 PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor penting
bagi kelangsungan bangsa yang
berbudaya dan memegang peranan penting dalam masyarakat maupun sektor kehidupan. Dengan kemajuan teknologi dewasa ini upaya untuk meningkatan proses pembelajaran tidak sekedar menghasilkan lulusan yang pintar dan rajin namun lulusan yang kreatif dan mampu mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya. Peran ini tidak terlepas dari faktor pendukung diantaranya guru, proses pembelajaran , sarana dan prasarana yang saling berkaitan.
Miarso (2004) mengatakan bahwa “Media pembelajaran adalah segala
sesutau yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar” Media pembelajaran yang digunakan salah satunya adalah video tutorial yang merupakan media yang terdiri dari gambar, gerak dan suara.
SMK Negeri 5 Kupang merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan
mengutamakan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu. Bagi lulusan SMK disekolah telah di bekali pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang teknik pengelasan salah satu contohnya tentang penggunaan alat-alat ukur yang digunakan dalam proses pengelasan yang diajarkan dalam mata pelajaran teknologi mekanik, sebuah pembelajaran akan lebih menarik jika ada perpaduan tepat antara pemilihan metode pembelajaran dengan media yang digunakan.
Metode pembelajaran dikemas
sedemikian rupa oleh pendidik agar menimbulkan kesan yang positif dalam diri peserta didik sehingga materi yang disampaikan akan terus dipahami dan tidak hilang begitu saja seiring dengan datangnya materi-materi baru ataupun karena faktor lain. Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi abstrak dan di luar pengalaman
siswa sehari-hari, sehingga materi
menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi lewat media pembelajaran menjadi salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk
mengkonkritkan sesuatu yang abstrak, dengan sarana dan pra sarana yang dimiliki SMK N 5 Kupang khususnya di teknik pengelasan dapat menunjang proses penggunaan media pembelajaran video tutorial namun belum tersedianya media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata pelajaran teknologi
mekanik dan adanya keterbatasan
sekolah dalam menyediakan dan
mengembangkan media pembelajaran yang berbasis komputer.
Permasalahan didunia pendidikan terutama sekolah kecil yang berarti sekolah yang tidak memiliki sarana dan pra sarana secara yang memadai, namun sekolah yang memiliki sarana dan pra sarana yang memadai bisa menggunakan WIFI (Wireless Fidelity), guru dapat mengadakan video tutorial lewat internet atau membuat video tutorial sendiri sesuai materi yang akan di ajarkan kepada siswa. Penggunaan video tutorial ini dapat membuat guru dan siswa lebih kreatif.
Latuheru (1988), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Sementara Riyana (2007)
menyebutkan bahwa media video
pembelajaran adalah media yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pem belajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.
Video tutorial merupakan media interaksi komunikasi antara guru dan siswa yang dikembangkan dari media
video yang penggunaanya dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Penggunaan Video tutorial diharapka berdampak pada peningkatan kemampuan kognitif individu siswa dalam bentuk kemampuan individu dalam berpikir, menghubungkan, dan
Penggunaan video tutorial dalam proses
pembelajaran diharapkan dapat
merangsang kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar.
METODE PENELITIAN
Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah : Variabel Bebas (Independent Variable) yaitu media pembelajaran video tutorial (X) dan Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu kemampuan kognitif siswa (Y).
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah true experiment (penelitian sesunguhnya) dengan bentuk desain pretest-posttest control group design. Desain true experiment yang digunakan dalam penelitian Ini adalah pre-test, treatment dan post-test Darmadi (2011).
Tabel 1. Desain Penelitian
No Kel Pre Test Treatment Post Test 1 K 0 X2 0 2 E 0 X1 0 Sumber : (Darmadi H. 2011) Dimana: K : Kontrol E : Eksperimen
X2 : Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan (no treatment) X1 : Kelompok eksperimen diberi
perlakuan (experimental treatment)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih. Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan (no treatment), kelompok eksperimen diberi perlakuan (experimental treatment). Tahap-Tahap Dalam Penelitian
Menurut Agustan (2011:45)”. Tahap-tahap yang akan ditempuh dalam penelitian ini sesuai dengan metode eksperimen” pretest-posttest control group design yaitu : 1) Menentukan populasi. 2) Menentukan sampel. 3) Melaksanakan tes awal (Pretest). 4) Memberikan perlakuan (Treatmen). 5) Melaksanakan tes akir (Posttest). 6) Menyususn data hasil pretest dan
posttest. 7) Mengolah data. 8)
Menganalisis data. 9)Menarik
kesimpulan. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas ditujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
penelitian mempunyai sebaran
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari subjek memiliki varians yang sama dan tidak
menunjukan perbedaan atau
bermakna satu sama lain. Uji homogenitas dikenakan pada data pre-test kelas kontrol dan pre-test kelas eksperimen menggunakan Uji F dengan SPSS 21.
Untuk menguji Hipotesis
digunakan Rumus uji thitung sebagai
berikut:
Di mana
Keterangan :
: rata-rata kelomp eksperimen
: rata-rata kelompok control
Sp : standar deviasi gabungan S1 : standar deviasi kelompok
eksperimen
S2 : standar deviasi kelompok control
N1 : banyaknya sampel kelompok 1
N2 : banyaknya sampel kelompok 2
Df : n1 + n2 - 2
Sedangkan untuk menentukan nilai ttabel digunakan kriteria:
Taraf signifikan (α) sebesar 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n-2
Selanjutnya nilai thitung dibandingkan
dengan nilai ttabel untuk mengetahui
penerimaan atau penolakan hipotesis.
Komodo Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 1 Nomor 3, Desember 2017 149
Dasar pengambilan keputusan :
Jika thitung > ttabel maka tolak Ho
artinya ada perbedaan peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Jika thitung < ttabel, maka terima Ho
artinya tidak ada perbedaan peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Penelitian ini akan dilakukan selama enam bulan di pabrik Semen Kupang NTT. pendekatan yang dilakukan dengan cara kuantitatif untuk melakukan survey
sedangkan untuk mendapat profil
pelaksanaan pada industry semen,
analisis yang digunakan dalam
penelutian ini adalah menggunakan analisis univariat untuk memngetahui dstribusi frekuansi variabel independen dan variabel dependen, dimana variabel independen adalah tata warna tempat kerja dan dekorasi tempat kerja sedangkan variabel dependen adalah prestasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pekerja pada pabrik semen Kupang.
Analisis bivariat digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen . Dala analisis ini digunakan uji statistic chi Square dimana menggunakan batas kemaknaan alfa 0,05 dan 95% tingkat kepercayaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Riyana (2007) media video
pembelajaran adalah media yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pem belajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman
terhadap suatu materi
pembelajaran.dengan media video
tutorial dapat meningkatkan
kemampuan kognnitif siswa untuk dapat berpikir lebih kreatif.
Penggunaan video tutorial harus didukung dengan sarana dan pra-sarana yang memadai dan SMK N 5 Kupang
memilikinya,sehingga dapat berjalan
secara efisien dan efektif. Berdasarkan hasil post-test kelompok eksperimen siswa SMK N 5 Kupang memperoleh
hasil peningkatan positif dalam
menggunakan media pembelajaran video tutorial.
Kemampuan kognitif Menurut
Sujiono, et al. (2008) kognitif adalah
suatu proses dalam berpikir, yaitu
kemampuan setiap individu untuk
menghubungkan, menilai,
mempertimbangkan suau kejadian atau peristiwa. Berdasarkan hasil penelitian
siswa kelompok Kontrol maupun
eksperimen memiliki kemampuan
kognitif yang baik namun siswa
kelompok eksperimen memiliki
kemampuan kognitif serta hasil belajar
yang lebih memuaskan.Hasil uji
normalitas data pre-test kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen
berdistribusi normal yakni kelompok kontrol thitung 2,758 < ttabel 5,99 sedangkan
kelompok eksperimen thitung 4,567 < ttabel 5,99.
Hasil uji homogenitas data pre-test kelompok kontrol dan eksperimen Hasil dari pengujian homogenitas didapatkan bahwa harga signifikansi atau nilai probabilitas 0,162 > 0,05 yang artinya varians data pre-test homogen.
Hasil pengujian beda menggunakan independen sample T Test menunjukan pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memperoleh nilai
thitung 3,549> ttabel 2,068, dan posttest
kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen memperoleh nilai thitung 4,810
> ttabel 2,068, yang artinya terdapat
perbedaan peningkatan kemampuan
kognitif antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang menunjukan kelompok eksperimen memperoleh hasil
peningkatan yang lebih baik di
bandingkan kelompok kontrol, artinya penggunaan video tutorial sebagai media
pembelajaran lebih efektif dalam
meningkatkan kemampuan kognitif
siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada kelas X program keahlian Teknik Pengelasan SMK N 5 Kupang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : dari hasil uji pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memiliki nilai thitung 3,549 > ttabel 2.068, dan post
test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memiliki nilai thitung 4,810 > ttabel 2.068, hasil penelitian menunjukan
media pembelajaran video tutorial memperoleh hasil peningkatan dalam
kemampuan kognitif dibandingkan
kelompok kontrol, artinya penggunaan
video tutorial sebagai media
pembelajaran lebih efektif dalam
meningkatan kemampuan kognitif siswa kelas X program keahlian teknik pengelasan SMK N 5 Kupang Tahun Ajaran 2015/2016.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Sekolah mendorong pembelajaran
menggunakan media yang lebih inovatif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat
membuat siswa lebih mandiri.
Melihat keterbatasan yang ada pada penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan sasaran prestasi belajar praktikum serta ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.
2. Untuk penelitiann berikutnya
diharapkan dilakukan di dalam
bengkel untuk meningkatan
kemampun psikomotorik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, K. 2005.Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta. Pembaharuan. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT RinekaCipta.
Azhar, A .2011 .Media Pembelajaran. Jakarta.PT Raja Grafindo Persada. Bloom, S. B. 2003. Pembelajaran Tematik
Anak Usia Dini. PT. Rineksa Cipta. Curtis, B. Friedenberg, H. dan Joan, E.
1982. Journal for Vocational Special Needs Education.
Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. CV Alvabeta Effendy dan Uchjana, O. 1989. Kamus
Komunikasi. Bandung .PT. Mandar Maju. Liliweri.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS,
Badan. Semarang .Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, U. 1991. Kurikulum Dan
Pembelajaran.Jakarta . PT Bumi. Hasan dan Iqbal, M. 2002.Pokok-pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor. Ghalia Indonesia. Miarso dan Hadi, M. 2004. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta.
Kencana Prenada Media Group.
Nasution. 1992. Metode Research.
Bandung. jemmars.
Patton, M.Q. 1990. Qualitative evaluation and research methotds. Newbury park. sage publications.
Raharjo,S. 2014. Uji Homogenitas Dengan Program SPSS. www. konsistensi.com. diakses 2 Maret 2016
Ridwan dan Lestari, L. 2001. Dasar-Dasar Statistika, Bandung. Alfabet.
Riyana, C. 2007. Pedoman Pengembangan Media Audio Visual. Bandung. P3AI UPI.
Smaldino, Sharon, E.dan Russell, L. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson Merrill Prentice Hall. Ohio.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta
Susanto dan Astrid, S. 1975. Pendapat Umum. Bandung. Bina Cipta.