GLOSARIUM KESEJAHTERAAN SOSIAL
(http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos&letter=*)
Abnormal Suatu kondisi (fisik dan non fisik) yang tidak sesuai dengan kondisi yang biasa atau tidak wajar berdasarkan norma yang berlaku atau perilaku yang menyimpang dari yang biasa
Activity of Daily Living (ADL) Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh seseorang dalam penghidupannya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya
Adaptasi Proses penyesuaian diri seseorang dengan keadaan atau lingkungan sosial yang baru sehingga mampu bertahan hidup
Adat Kebiasaan yang diakui, dipatuhi dan dilembagakan, serta dipertahankan oleh
masyarakat adat setempat secara turun temurun. (UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua)
Administrasi Pekerjaan Sosial 1) salah satu metode bantu dalam praktek pekerjaan sosial yang bertujuan untuk mengelola organisasi pelayanan sosial; 2) segenap proses
penyelenggaraan dan pelaksanaan usaha kerja sama sekelompok orang yang terorganisasi dan terkoordinasi dengan baik, dengan menggunakan sumber fasilitas yang ada untuk memberikan pertolongan sosial kepada masyarakat (individu, kelompok, masyarakat) dapat meningkatkan fungsi sosialnya dan taraf kehidupannya
Adopsi Suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkat. (PP No. 54 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak)
Advokasi Sosial upaya memberikan pendampingan, perlindungan dan pembelaan
terhadap seseorang, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang dilanggar haknya. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Akreditasi Pelayanan Sosial Pengakuan terhadap suatu lembaga yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan pelayanan sosial sesuai dengan standar atau kriteria penilaian yang sudah ditentukan
Aksesibilitas Kemudahan yang disediakan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan
Aksesibilitas bagi Lanjut Usia Kemudahan untuk memperoleh dan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas bagi lanjut usia untuk memperlancar mobilitas lanjut usia. (PP No. 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia)
Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat Kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan. (UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, PP No. 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Aksi Sosial Suatu gerakan atau tindakan terorganisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan perubahan sosial
Aktualisasi Diri Suatu kebutuhan naluriah manusia untuk melakukan sesuatu yang terbaik dari yang dia bisa, untuk menjadi orang yang sesungguhnya, berguna dalam kehidupan masyarakat dan diakui, dihargai dan dihormati keberadaannya sesuai dengan posisi dan peranannya
Akuntabilitas Suatu keadaan, pekerjaan, tugas dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun secara moral
Alat Bantu Alat yang dibuat dan dipergunakan penyandang cacat untuk dapat meminimalkan hambatan yang dialami sebagai akibat kecacatannya agar dapat
meningkatkan mobilitas, komunikasi dan interaksinya dalam hidup bermasyarakat secara wajar
Amoral Perilaku sosial yang menunjukkan pelanggaran terhadap etika dan norma sosial yang berlaku
Anak Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin; b). Menurut UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan tindak pidana perdagangan orang
Anak Angkat Anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orangtua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggungjawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya
berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Anak Asuh Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orang tuanya atau salah satu orang tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Anak Balita Anak usia 0-5 tahun, berada dalam tahap perkembangan manusia yang disebut masa emas (golden years)
Anak dengan Kecacatan Seseorang yang berusia di bawah 18 tahun yang mengalami hambatan fisik maupun mental yang menggangu tumbuh kembangnya secara wajar, sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan, pengembangan, dan penanganan khusus sesuai dengan kondisi dan derajat kecacatannya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang mental, penyandang cacat fisik dan mental
Anak dengan Orang Tua Tunggal Mereka yang hidup dengan hanya orang tua dan orang tua satunya diketahui meninggal atau tidak mampu mengasuh anak itu. (Kebijakan
Pemerintah RI, tentang Anak terpisah, anak tidak terdampingi, dan anak dengan orang tua tunggal dalam keadaan darurat, 2005)
Anak Jalanan Anak yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan pasar, pertokoan dan pusat-pusat keramaian lainnya
Anak Korban Perdagangan (child trafficking ) Anak korban penipuan, pemindahtanganan dan eksploitasi untuk tujuan-tujuan tertentu yang sifatnya merugikan kepentingan anak
Anak Nakal 1). anak yang melakukan tindak pidana atau 2). anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum yang lain yang hidup dan berlaku dalam masyarak at yang bersangkutan (UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak)
Anak Negara Anak yang berdasarkan putusan hakim diserahkan kepada negara untuk dididik dan ditempatkan di lapas anak paling lama berumur 18 tahun
Anak Pidana Anak yang berdasarkan putusan hakim menjalani pidana di Lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun
Anak Putus Sekolah Anak sekolah yang gagal sebelum menyelesaikan sekolahnya tidak memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar
Anak Sipil Anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di lapas anak paling lama sampai umur 18 tahun
Anak Telantar 1). Menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya, sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi secara wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 2). (UU No. 23 Tahun 2002) anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial
Anak Terpisah Aeseorang yang berusia 18 tahun yang terpisah dari kedua orang tua atau dari pengasuh utama menurut hukum atau adat mereka sebelumnya
Anak yang Berhadapan dengan Hukum Anak yang terpaksa berkontak dengan sistem peradilan pidana karena, 1)disangka, didakwa, atau dinyatakan terbukti bersalah melanggar hukum, atau 2)telah menjadi korban akibat perbuatan pelanggaran hukum yang dilakukan orang/kelompok orang/lembaga /negara terhadapnya atau, 3)telah melihat, mendengar, merasakan, atau mengetahui suatu peristiwa pelanggaran hukum
Anak yang Berkonflik dengan Hukum Anak yang termasuk pada kategori anak nakal, pelaku tindak pidana yang berdasarkan hasil penyelidikan/pemeriksaan aparat penegak hukum membutuhkan pembinaan di panti sosial anak
Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus Anak yang mengalami permasalahan kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi sebagai akibat kekurangan gizi dan tanpa perumahan yang layak, tanpa bimbingan, sakit dan tanpa perawatan medis, diperlakukan salah secara fisik, eksploitasi
Anak yang Memiliki Keunggulan Anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa, atau memiliki potensi dan/atau bakat istimewa. (UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Anak yang Mempunyai Masalah Anak yang antara lain tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah
kelakuan, dan anak cacat. (PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi Anak yang mempunyai masalah)
Anak yang Mempunyai Masalah Anak yang antara lain tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah kelakuan dan anak cacat. (PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak)
Anak yang Mengalami Masalah Kelakuan Anak yang menunjukkan tingkah laku
menyimpang dari norma-norma masyarakat. (UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak)
Anak yang Menyandang Cacat Anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar. (UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)
Anak-anak tanpa Pendamping Anak-anak yang telah terpisah dari kedua orang tuanya maupun keluarga lainnya dan tidak berada dalam pengasuhan seseorang dewasa yang menurut hukum atau adat bertanggung jawab untuk mengasuhnya
Analisis Dampak Sosial Telahaan atau kajian sistematis dan komprehensif tentang kehidupan, keadaan sosial, tindakan, atau aktivitas pembangunan untuk melihat sejauh mana akibat sosial baik yang bersifat positif maupun negatif yang timbul bilamana tindakan atau aktivitas pembangunan tersebut dilakukan
Ancaman Bencana Suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. (UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana)
Angka Harapan Hidup (Life Expectancy) Angka rata-rata lamanya penduduk suatu kelompok atau negara untuk dapat bertahan hidup
Anti Retroviral (ARV) Obat untuk menekan jumlah virus HIV dalam darah
Anti Retroviral Therapy (ART) Sebuah terapi bagi Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dengan mengkonsumsi ARV secara rutin dan teratur untuk seumur hidup, agar jumlah virus di dalam darah bisa ditekan hingga mencapai kondisi tidak terdeteksi oleh tes laboratorium
Anti Sosial Tindakan melawan, menentang, memusuhi atau melanggar norma hukum, adat dan agama yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu
Asas Akuntabilitas Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keadilan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus menekankan pada aspek pemerataan, tidak diskriminatif dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keberlanjutan Dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga tercapai kemandirian. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Kemanfaatan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus memberi manfaat bagi peningkatan kualitas hidup warga negara. (UU No.11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial)
Asas Kemitraan Dalam menangani masalah kesejahteraan sosial diperlukan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat, pemerintah sebagei penanggung jawab dan
masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam menangani permasalahan kesejahteraan sosial dan peningkatan kesejahteraan sosial. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Kesetiakawanan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus dilandasi oleh kepedulian sosial untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan dengan empati dan kasih sayang. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterbukaan Memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterpaduan Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus mengintegrasikan berbagai komponen yang terkait sehingga dapat berjalan secara terkoordinir dan sinergis. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Partisipasi Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Profesionalitas Dalam setiap penyelenggaraan kesejahteraan sosial kepada
masyarakat agar dilandasi dengan profesionalisme sesuai dengan lingkup tugasnya dan dilaksanakan seoptimal mungkin. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Asertif Suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain
Asesmen Proses pengungkapan dan pemahaman permasalahan, kebutuhan, dan potensi klien, serta sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan klien.
(Kepmensos No. 10/HUK/2007 tentang Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerja Sosial)
Asimilasi Proses perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas
Asistensi Sosial Bentuk perlindungan sosial yang bertujuan memberi bantuan kepada orang-orang yang mengalami kesulitan, termasuk didalamnya bantuan secara umum atau bantuan yang diberikan untuk orang-orang miskin; bantuan untuk orang-orang jompo, tuna netra, orang-orang cacat dan anak terlantar; asuhan di dalam lembaga untuk orang jompo, tuna netra dan cacat yang miskin yang tidak dapat tinggal di keluarganya
Asosial Tidak mempunyai rasa santun dalam hidup bermasyarakat hanya ingat akan keuntungan diri sendiri saja tidak mengindahkan kepentingan atau kebutuhan orang lain
Asuhan Berbagai upaya yang diberikan kepada anak yang tidak mempunyai orang tua dan telantar, anak telantar dan anak yang mengalami masalah kelakuan, yang bersifat
sementara sebagai pengganti orang tua atau keluarga agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan wajar secara rohani, jasmani maupun sosial. (PP No. 2 tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi Anak yang mempunyai Masalah)
Jamkesos � Ditjen Banjamsos Depsos RI 2007, sistem perlindungan sosial untuk
memberikan jaminan pertanggungan dalam bentuk pengganti pendapatan keluarga bagi pencari nafkah utama sebagai Pekerja Mandiri dan pekerja dan pekerja di sektor informal terhadap resiko menurunnya tingkat kesejahteraan sosial akibat mendrita sakit,
kecelakaan dan/atau meninggal dunia
Asuransi Sosial Mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya. (UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional)
Audit Sosial Audit yang menyangkut pemantauan, penilaian dan pengukuran prestasi organisasi atau lembaga dan keterlibatannya dengan masalah-masalah sosial
Autis Suatu kondisi seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang norma. Anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitif, memiliki aktifitas dan minat yang obsesif
Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Organisasi yang mempunyai fungsi koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat provinsi
Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat kabupaten/kota yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
Badan Narkotika Nasional (BNN) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat pusat yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lembaga pemerintah non departemen di tingkat provinsi yang menangani pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lembaga Pemerintah Non Departemen setingkat menteri yang meliputi unsur pengarah penanggulangan bencana dan pelaksana penaggulangan bencana
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI ) Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden dan mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi (Perpres RI No. 81 tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badan Pemerintah Daerah yang melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana (PP No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana)
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pendidikan dan Penelitian Kesos yang Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan
masyarakat
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial, resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjut bagi penyandang cacat tubuh agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional,
pengkajian, dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi, dan koordinasi
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial, resosialisasi, penyaluran, bimbingan lanjut bagi penyandang cacat mental retardasi agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi dan koordinasi
rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian, dan pengembangan rehabilitasi penyandang cacat tubuh
Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang melaksanakan tugas untuk pencetakan dokumen-dokumen maupun arsip kedalam huruf Braille
BalaiBesarPenelitian Permasalahan dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pendidikan dan Penelitian Kesos yang berfungsi Melaksanakan penelitian dan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial
Bantuan Darurat Bencana Upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. (UU No.24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bantuan Iuran Iuran yang dibayar pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan sosial. (UU No. 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional)
Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen (BKSP) Pelayanan sosial berupa pemberian biaya hidup minimal bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial non potensial terlantar yang dilakukan secara berkelanjutan
Bantuan Langsung Berkelanjutan Bantuan yang diberikan secara terus-menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan
kemandirian. (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) Kegiatan dalam rangka memberdayakan fakir miskin yang dilaksanakan melalui pemberian bantuan modal usaha ekonomis
produktif (UEP) melalui kelompok usaha bersama (KUBE) yang penyalurannya melalui mekanisme perbankan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bantuan langsung tunai kepada rumah tangga sasaran dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) (Inpres RI No. 3 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Untuk Rumah Tangga Sasaran)
Bantuan Sosial Semua upaya yang diarahkan untuk meringankan penderitaan,
melindungi, dan memulihkan kondisi kehidupan fisik, mental, dan sosial (termasuk kondisi psikososial, dan ekonomi) serta memberdayakan potensi yang dimiliki agar seseorang, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar. (UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Bantuan Sosial bagi Lanjut Usia Upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar lanjut usia potensial dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya. (UU No.13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan lanjut Usia)
Bantuan Sosial bagi Penyandang Cacat Pemberian bantuan kepada penyandang cacat yang tidak mampu yang bersifat tidak tetap, agar mereka dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya. (UU No.4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Bekas Narapidana /Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Seseorang yang telah selesai menjalani masa hukuman yang dijatuhkan kepadanya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
Bekas Penyandang Penyakit Kronis Seseorang yang secara medik telah dinyatakan sembuh dari suatu penyakit kronis yang dinilainya memerlukan pengobatan yang sangat lama (menahun) dan telah sembuh dengan atau tanpa menimbulkan kecacatan pada tubuh yang dapat menganggu fungsi sosialnya
Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penangulangan Bencana)
kekeringan, angin topan, tanah longsor. (UU No.24 Tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bencana non Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. (UU No.24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial oleh antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. (UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana)
Bermain Peran (role playing) Salah satu teknik pekerjaan sosial yang diterapkan dalam menangani masalah klien dengan cara memainkan peran orang lain
Bimbingan Tuntunan, bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu, kelompok, atau masyarakat untuk mencegah atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya agar mereka mencapai kesejahteraan
Bimbingan Fisik Bimbingan untuk pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan jasmani klien
Bimbingan Kelompok Bimbingan yang ditujukan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan klien dalam mengatasi masalah maupun memenuhi kebutuhannya melalui kelompok
Bimbingan Keterampilan Kerja Proses pemberian pelayanan yang ditujukan untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan klien dalam keterampilan kerja sebagai bekal untuk kehidupannya di tengah-tengah masyarakat
Bimbingan Keterampilan Sosial Serangkaian kegiatan untuk menumbuhkembangkan keterampilan sosial klien agar mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup
Bimbingan Lanjut Rangkaian kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai upaya untuk lebih memantapkan kemandirian klien, baik berupa konsultasi,bantuan ulang, bimbingan peningkatan/pengembangan/pemasaran maupun petunjuk lain untuk
memperkuat kondisi kehidupan bermasyarakat
Bimbingan Lingkungan Sosial Bimbingan yang diberikan kepada lingkungan asal klien, dengan tujuan agar klien memperoleh kembali dukungan dari keluarga dan masyarakat
Bimbingan Mental Bimbingan yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, harga diri , serta memperbaiki sikap hidup klien
Bimbingan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) Program pelayanan yang diberikan kepada penyandang cacat rungu wicara agar dapat mengembangkan keterampilannya dalam berkomunikasi menggunakan SIBI sambil berbicara
Bimbingan Sosial Berbagai bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pekerja sosial untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, serta menjalin dan mengendalikan hubungan-hubungan sosial mereka dalam lingkungan sosialnya
Bimbingan Sosial Individu Seni yang mempergunakan pengetahuan tentang ilmu relasi manusia dan keterampilan dalam mengadakan hubungan untuk memobilisir kemampuan dalam diri individu dan sumber-sumber yang tersedia dalam masyarakat guna penyesuaian yang lebih baik antar klien dengan keseluruhan atau sebagian dari lingkungan
Bimbingan Sosial Kelompok Metode intervensi pekerjaan sosial untuk membantu individu-individu dengan menggunakan kelompok sebagai alat untuk membantu mengembangkan kepribadian, serta memecahkan masalah-masalah personal maupun keluarga
Bimbingan Sosial Masyarakat Suatu proses dimana masyarakat, baik sebagai individu maupun perwakilan-perwakilan kelompok, bekerja sama untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan kesejahteraan sosial, merencanakan cara-cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, serta memobilisasi sumber-sumber yang diperlukan yang ada di dalam masyarakat
Bimbingan Spiritual Bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan,pemahaman klien tentang agama yang diyakininya, sehingga dapat menerapkannya ke dalam kehidupannya
Bina Wicara Tindakan atau perlakuan agar para penyandang cacat rungu wicara memiliki kecakapan berkomunikasi dengan sesama manusia dengan menggunakan media wicara
Broker Salah satu peran pekerja sosial untuk melakukan penjalinan hubungan dan pemeliharaan jalur komunikasi dengan berbagai pihak yang mendukung pelaksanaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Buta Kecacatan penglihatan seseorang yang menyebabkan ketajaman penglihatan kurang dari 3/60 (5/100, 2/40, 0,005) atau derajat ketajaman penglihatannya pada jarak terbaik setelah koreksi maksimal tidak lebih dari pada kemampuan untuk menghitung jari pada jarak 3 meter
Cacat Keadaan hilang atau berkurangnya fungsi anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan hilang atau berkurangnya kemampuan untuk menjalankan pekerjaan. (UU No. 4 tahun 1997 tentang Penayandang Cacat, atau PP 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Cacat Bawaan Kecacatan yang terjadi ketika anak masih dalam kandungan yang
disebabkan ibu mengalami gangguan penyakit atau metabolisme, kelainan kromosomal, gangguan genetik, kekurangan gizi atau sebab lain yang tidak diketahui yang
mempengaruhi tumbuh kembang janin
Cacat Bekas Penyandang Penyakit Kronis Seorang yang secara medis telah dinyatakan sembuh dari suatu penyakit menahun dengan atau tanpa menimbulkan kecacatan pada tubuh yang dapat mengganggu fungsi sosialnya
Cacat Fisik Kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran dan kemampuan bicara. (UU Nomor 4 Tahun 1997
tentang Penyandang Cacat)
Cacat Fisik Dan Mental (Cacat Ganda) Keadaan seseorang yang menyandang dua jenis kecacatan sekaligus. (UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental Kelainan mental dan/atau tingkah laku, baik cacat bawaan maupun akibat dari penyakit. (UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental Psikotik Seseorang yang mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor organ biologis maupun fungsional yang mengakibatkan perubahan dalam alam pikiran, alam perasaan dan perbuatan sehingga memiliki masalah sosial tidak dapat mencari nafkah dan kesulitan dalam kegiatan bermasyarakat.
Cacat Netra Kecacatan yang menyebabkan ketajaman penglihatan seseorang lebih kecil dari 6/18 atau 6/20
Cacat Rungu Kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan alat dan organ pendengaran yang mengakibatkan kehilangan kemampuan menerima atau menangkap bunyi atau suara
Cacat Rungu Wicara Ketidakmampuan dalam memproduksi suara dan berbahasa yang disebabkan karena kerusakan alat dan organ pendengaran sehingga seseorang tidak mengenal cara mempergunakan organ bicara dan tidak mengenal konsep bicara
Cacat setelah lahir Kecacatan yang terjadi pada saat proses kelahiran bayi yang disebabkan oleh kesalahan penanganan pada waktu persalinan, atau terinfeksi suatu penyakit, bakteri, virus, kekurangan gizi atau mengalami kecelakaan yang menyebabkan kecacatan
Cacat Tubuh Gangguan yang menurut ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai
kelainan/gangguan pada alat gerak yang meliputi tulang, otot, dan persendian baik dalam struktur atau fungsinya, sehingga dapat merupakan rintangan atau hambatan baginya untuk melaksanakan kegiatan secara layak
Capacity Building (Pengembangan Kapasitas) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan baik individu, kelompok, masyarakat maupun lembaga sosial dari aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan perilaku
Case Conference (Pembahasan Kasus) Pertemuan antara beberapa profesi untuk
membicarakan satu kasus dalam kaitannya dalam penanganan / pemecahan masalah klien
Catatan Kasus Catatan tentang fakta, data dan informasi tertulis mengenai situasi dan kondisi masing-masing klien dan orang-orang yang terkait
Charity Motivasi untuk membantu orang lain yang membutuhkan dengan tujuan derma, kebajikan, amal dan rasa belas kasihan, serta kemurahan hati
Child Trafficking Perdagangan anak, lihat di Perdagangan Anak
Codein Alkaloida yang terkandung dalam opium sebesar 0,7 - 2,5 %, merupakan opioida alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis
Community Organization and Community Development (CO/CD) lihat Pengembangan Masyarakat
Conditional Cash Transfer (Bantuan Tunai Bersyarat) Program pengentasan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai kepada rumah tangga sasaran (keluarga miskin) yang digunakan secara bersyarat untuk pendidikan anak dan kesehatan ibu. Program ini diwujudkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH)
Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komitmen perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek
ekonomi,sosial dan lingkungan serta menghargai kepentingan para pemangku
kepentingan, yaitu investor, pelanggan, karyawan, rekan bisnis, penduduk setempat, lingkungan dan masyarakat umum
Crack Bentuk baru berupa kristal seperti kerikil, merupakan saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat daripada kokain
Daerah Kumuh Daerah atau lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan lingkungan secara teknis, kesehatan dan sosial sebagai tempat tinggal yang layak bagi kehidupan dan penghidupan sosial
Dalam Pemukiman Model pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat bekas penderita penyakit kronis/kusta dan keluarganya dengan menggunakan berbagai fasilitas atau wahana pada lokasi masyarakat tertentu yang berdekatan dengan pemukiman
penduduk pada umumnya, diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat dimana di dalamnya dipersiapkan sarana dan prasarana rehabilitasi sosial secara utuh
Dampak Sosial Pengaruh atau akibat dari suatu kejadian, keadaan, kebijakan sehingga mengakibatkan perubahan baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif bagi lingkungan sosial dan keadaan sosial
Dana Jaminan Sosial Dana amanat milik seluruh peserta yang merupakan himpunan iuran beserrta hasil pengembangannya yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan program jaminan sosial. (UU No. 40 tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial nasional)
Dana Kesejahteraan Sosial Sumbangan yang diterima dari masyarakat baik langsung maupun tidak langsung yang diperuntukkan bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan usaha kesejahteraan sosial
Data Kesejahteraan Sosial Informasi atau bahan yang berkaitan dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam bentuk angka, huruf, gambar yang diperoleh dari sumber yang dipercaya dan dapat dijadikan dasar kajian
Day Care Center (Pusat Layanan Harian) Pusat atau tempat dilaksanakannya kegiatan layanan harian bagi lanjut usia dan bagi anak balita tempat ini disebut Taman Penitipan Anak (TPA)
dalam waktu tertentu (maksimum 8 jam) dan tidak menginap yang dikelola oleh pemerintah atau masyarakat secara profesional
Daya Beli Kemampuan seseorang, keluarga atau masyarakat untuk memperoleh suatu barang/jasa guna memenuhi kebutuhan hidup
Daya Tampung Lingkungan Sosial Kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbeda-beda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib, dan aman. (UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Debil Berdaya pikir rendah atau berkemampuan berfikir tidak lebih daripada daya pikir anak yang berumur 12 tahun
Depresan Jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga membuat pemakai merasa tenang dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri
Depresi Keadaan jiwa seseorang yang sedang mengalami stress dengan ciri-ciri retardasi motorik dan mental, kemurungan tidak ada aktivitas sama sekali sehingga memperlihatkan gejala-gejala perasaan tertekan
Derajat Kecacatan Tingkat berat ringannya keadaan cacat yang disandang seseorang. (UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat PP No. 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat)
Desa Berketahanan Sosial Kondisi desa mapan yang dicapai melalui pemberdayaan pranata sosial. dalam mengelola modal sosial, mampu menggerakkan dan memobilisasi anggota komunitas lokal dalam memberikan dan meningkatkan :1) perlindungan sosial bagi kelompok rentan, 2) mendorong partisipasi masyarakat dalam berorganisasi sosial, 3) mengendalikan konflik sosial, 4) kearifan lokal dalam memelihara sumber daya sosial dan alam
Deteksi Dini Usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau perilaku anak yang menyebabkan kecacatan secara dini dengan menggunakan metode perkembangan anak
Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial ( DNIKS ) Organisasi yang mempunyai fungsi koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat nasional
Diagnosis Sosial Suatu proses mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien dari hasil asesmen untuk menemukan dan merumuskan rencana penanganan masalah
Difable Sebutan bagi penyandang cacat yang merupakan singkatan dari kata bahasa Inggris Different Ability People yang artinya Orang yang Berbeda Kemampuan . Istilah Diffable didasarkan pada realita bahwa setiap manusia diciptakan berbeda
Dinamika Kelompok Salah satu teknik yang digunakan untuk merangsang suatu kondisi interaksi yang dinamis antar individu dalam suatu kelompok
Dinamika Sosial Gerak masyarakat secara terus menerus yang menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan
Dinamisator Orang yang berusaha untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
pengembangan-pengembangan yang dapat diterima oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi di masyarakat
Disability (Kecacatan) Ketidakmampuan melaksanakan suatu aktivitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi impairment (kehilangan atau ketidakmampuan) yang berhubungan dengan usia dan masyarakat dimana seseorang berada
Disfungsi Sosial Kondisi seseorang tidak mampu melaksanakan peran sosial sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan sesuai dengan harapan orang lain
Disintregrasi Sosial Keadaan sosial yang masing-masing individu atau kelompok dalam suatu masyarakat ingin tampil dengan cara memisahkan diri dari kelompok besar sebagai akibat dari lunturnya semangat dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan integritas
nasional
Diskresi Otoritas legal polisi untuk bertindak dalam kondisi atau situasi tertentu berdasarkan kebijaksanaan atau berkonflik dengan hukum
Diskriminasi Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, keyakinan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan ataupun penghapusan pengakuan, pelaksanaan ataupun penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya. (UU No, 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia)
Disorganisasi Sosial Keadaan kehidupan sosial di dalam kelompok masyarakat yang terpecah
Displacement (Pengalihan) Perilaku yang menunjukkan ketidakcocokkan antara permasalahan dengan waktu dan tempat mengklarifikasikannya misalnya: masalah yang dihadapi di kantor dibawa pulang ke rumah dan sebaliknya masalah-masalah yang dihadapi di rumah dibawa ke kantor
Distorsi Pemutarbalikkan fakta atau aturan, sehingga terjadi penyimpangan untuk memperoleh keuntungan dari padanya
Diversi Pengalihan dari proses pidana formal sebagai alternatif terbaik dalam penanganan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum
Domestic adoption Pengangkatan anak antar warga negara Indonesia
Donasi Sumbangan tetap (berupa uang) dari penderma kepada perkumpulan/yayasan
Donatur Orang yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang kepada suatu perkumpulan dan sebagainya
Dunia Usaha Usaha Mikro, usaha kecil, Usaha Menengah dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di indonesia dan berdomisili di Indonesia. (UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Ek-situ Pola penanganan dalam pemberdayaan komunitas adat terpencil yang dilakukan di lokasi baru
Ekologi sosial Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik yang bersifat adaptif diantara lingkungan alamiah dan sosial
Eksploitasi Tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan, atau praktek serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, reproduksi atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan baik material maupun immaterial. (UU No.21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang)
Elijibilitas Proses untuk menentukan seorang calon klien memenuhi persyaratan atau tidak untuk mendapatkan pelayanan sosial
Emosi Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedian, keharuan, kecintaan
Empati Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain
Evaluasi Suatu proses penilaian, pengukuran dan perbandingan dari hasil-hasil pekerjaan yang dicapai dengan hasil yang seharusnya dicapai
Fakir Miskin Orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996)
Family Preservation (Perlindungan Keluarga) Program yang didesain untuk keluarga yang mengalami krisis (families in crisis) dimana anak-anak mereka beresiko ditelantarkan atau terpisah dari keluarga dan (sedang) ditempatkan di pengasuhan di luar keluarganya atau pengasuhan alternatif, seperti di Panti Asuhan Anak
Family Support (dukungan Keluarga) Pelayanan berbasis masyarakat yang membantu orang tua/keluarga inti menjalankan perannya dalam pengasuhan anak, memperkuat kapasitas orang tua dalam menghadapi masalah untuk mengurangi terjadinya perlakuan salah dan penelantaran anak
Fasilitator Peran yang dilakukan Pendamping Sosial dalam membantu dan mendorong pihak terkait dalam masyarakat untuk terwujudnya keserasian sosial
Forum Keluarga Dengan Anak Cacat (FKDAC) Lembaga kerjasama (pertukaran informasi dan keterampilan) antar para keluarga yang memiliki anak penyandang cacat
Forum Komunikasi Fungsional Pekerja Sosial Indonesia (FKFPSI) Wadah bagi fungsional pekerja sosial di lingkungan direktorat jenderal pelayanan dan rehabilitasi sosial sebagai ajang silaturahmi, komunikasi, tukar informasi dan peningkatan kompetensi
Forum Komunikasi Karang Taruna Sarana kerjasama, pertukaran pengalaman, dan informasi antar karang taruna
Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) lihat PSM
Foster Care (Keluarga Asuh) Merupakan suatu pelayanan kesejahteraan anak yang menyediakan pengasuhan melalui keluarga pengganti yang direncanakan untuk periode tertentu atau jangka panjang dimana orang tuanya tidak mampu mengasuhnya atau tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual maupun sosialnya. Keluarga pengganti dimaksud adalah keluarga yang tidak memiliki keterkaitan darah dengan anak atau lembaga yang melakukan pengasuhan terhadap anak
Fungsi Keluarga Tugas-tugas kehidupan yang seharusnya dilakukan agar keluarga dapat menata dan memelihara kehidupan agar dapat tumbuh secara wajar, mencakup fungsi reproduksi, afeksi, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan, keagamaan, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. (UU No.10 tahun 1992 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Fungsi Peningkatan Masyarakat Satu fungsi pekerja sosial masyarakat (PSM) untuk menciptakan perubahan-perubahan sosial dan pengembangan-pengembangan sosial secara terencana dan terarah yang menyentuh struktur dan kehidupan masyarakat
Gangguan Jiwa Ketidakseimbangan jiwa yang mengakibatkan terjadinya ketidaknormalan sikap atau tingkah laku
Ganja Salah satu jenis narkotika berasal dari tumbuhan perdu liar yang lebih dikenal dengan nama cimeng, kanabis, marijuana, pot, tai, sick, gass, gelek, rasta, dope, weed, mary jane, sinsemilla
Garis Kemiskinan 1). Menurut BPS adalah jumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap
individu untuk makanan setara 2.100 kalori per orang/hari (garis kemiskinan makanan) dan untuk memenuhi kebutuhan non makanan berupa perumahan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, transportasi dan aneka barang/jasa (garis kemiskinan non makanan), 2). Menurut PBB adalah jumlah uang setara 1 USD -2 USD yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal per orang/hari
Gelandangan Orang-orang yang hidup dalam keaadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP No. 31 tahun 1980 tentang Penanggualangan Gelandangan dan Pengemis)
Gender Sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang di konstruksi secara sosial dan kultural
Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Suatu organisasi sosial masyarakat yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Gerakan Indonesia Anti Madat (GERAM) Suatu organisasi sosial masyarakat yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Guncangan Dan Kerentanan Sosial Keadaan tidak stabil yang terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat dari situasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana dan fenomena alam
Hak Anak Bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. (UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Hak Asasi Manusia (H A M) Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. (UU No. 26 Tahun 1999 dan UU No. 21 Tahun 2001)
Halusinogen Gejala kejiwaan yang menunjukkan seseorang mendengar atau melihat atau mer (Menimbulkan Kesan Palsu atau Halusinasi) adalah obat alamiah atau sintetik yang mengubah persepsi dan pikiran seseorang yang menyalahgunakan NAPZA
HAN Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli
Handicap Kesulitan atau kesukaran dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun psikologis yang dialami seseorang yang
disebabkan oleh ketidakharmonisan psikis, fisiologis, maupun tubuh dan ketidakmampuannya melaksanakan kegiatan hidup secara normal
HANI Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juni
HARGANAS Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni
Hari HIV/AIDS yang diperingati setiap tanggal 5 Desember
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Hari penggalangan kesetiakawanan sosial nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Desember
Hari Pahlawan Hari peringatan untuk mengenang jasa-jasa pahlawan setiap tanggal 10 November
Heroin Oipioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit. Di pasar gelap heroin dipasarkan dalam ragam warna karena dicampur dengan bahan lain seperti gula, coklat, tepung, susu, dan lain-lain dengan kadar sekitar 24%.diasetilmorfin adalah opoida semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit
Himpunan Pekerja Sosial Indonesia (HIPSI) asosialsi pekerja sosial Indonesia
HIPENCA Hari Internasional Penyandang Cacat yang diperingati setiap tanggal 1 Desember
HLUN Hari Lanjut Usia Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Mei
Home Care Bentuk pelayanan pendampingan dan perawatan sosial di rumah, sebagai wujud perhatian terhadap klien dengan mengutamakan peran masyarakat berbasis keluarga
Home Visite Kunjungan oleh pekerja sosial ke tempat tinggal klien untuk melihat keadaan klien yang sebenarnya
Hukum adat Aturan atau norma tidak tertulis yang hidup dalam masyarakat hukum adat, mengatur, mengikat dan dipertahankan, serta mempunyai sanksi. (UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua)
Huruf Braille Positif Huruf yang telah dapat diraba hasil dari negatif dan atau ditulis dengan mesin ketik braille serta papan huruf
Identifikasi Kegiatan untuk mengumpulkan dan mengenal tentang permasalahan yang dialami oleh penerima pelayanan, serta sumber pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pelayanan kesejahteraan sosial
Idiot Tingkat kecacatan mental yang paling berat, dengan IQ 0 - 25, sehingga yang bersangkutan tidak mampu latih dan tidak mampu didik
Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Organisasi atau lembaga profesi pekerja sosial profesional
Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI) Perkumpulan lembaga pendidikan tinggi pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial
IKS (Iuran Kesejahteraan Sosial) Simpanan uang dari sebagian hasil keuntungan usaha ekonomi produktif melalui kelompok usaha bersama (KUBE) yang digunakan untuk kepentingan sosial kelompok dalam bentuk santunan bagi anggota yang mengalami musibah
Imitasi Proses peniruan perilaku yang dilakukan seseorang dari orang lain
Impairment Suatu keadaan kehilangan atau ketidaknormalan baik psikologis, fisiologis merupakan kelainan struktur atau fungsi anatomis
In Service Tranining Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, keahlian,kemampuan dan ketrampilan dalam kedinasan
In-situ Pola penanganan dalam pemberdayaan komunitas adat terpencil yang dilakukan pada lokasi setempat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) Pengukuran perbandingan dari harapan hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia
Indikator Kemiskinan Serangkaian data statistik yang diturunkan dan disusun untuk menggambarkan suatu keadaan atau kecenderungan kemiskinan yang menjadi pokok perhatian atau usaha pembangunan masyarakat
Individualisasi Prinsip dalam melayani klien yang didasarkan kepada potensi, kemampuan dan keunikannya
Individualisasi Salah satu prinsip pekejaan sosial untuk memperluakukan klien sebagainindividu yang unik (berbeda satu sama lain)
Indoor Training Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di dalam kelas
Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi yang menular melalui hubungan seksual sebagai akibat hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal
Infrastruktur Sosial Prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Instalasi Produksi Fasilitas dalam panti pelayanan rehabilitasi sosial penyandang cacat sebagai upaya memantapkan kemampuan dan keterampilan yang bersifat ekonomis produktif dalam rangka mempercepat kemandirian penyandang cacat pasca bimbingan rehabilitasi
Instansi Sosial Lembaga atau organisasi pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang sosial, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota
Institusi Lokal Kelembagaan masyarakat lokal yang mengandung sistem sosial dan budaya setempat dengan maksud mengaktualisasikan diri
Intake Process Kegiatan permulaan yang dilaksanakan untuk menjajagi menggali klien yang akan dibantu mengenai persyaratan untuk diberi bantuan atau tidak
Integrasi Sosial Proses dan atau keadaan yang menunjukkan adanya penyesuaian antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial, sehingga
menghasilkan pola kehidupan yang bersama, harmonis, serasi selaras, dan seimbang bagi kehidupan sosial
Interaksi Sosial Hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi
Intercountry adoption Pengangkatan anak warga negara Indonesia oleh warga negara asing
Intervensi Dini Salah satu bentuk perlakuan atau campur tangan pihak luar pada obyek sasaran pelayanan dalam kerangka pelayanan atau pertolongan yang dilakukan segera setelah diduga adanya gangguan/permasalahan
Intervensi Kesejahteraan Sosial Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam upaya membantu memecahkan masalah baik secara individu, maupun kelompok dalam angka mewujudkan kesejahteraan sosial
Intoksikasi Suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan NAPZA sehingga gangguan kesadaran fungsi kognitif, persepsi, emosi, perilaku atau respon psikologis lainnya
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Perlindungan bagi masyarakat miskin untuk mengakses pelayanan kesehatan
Jaminan Kesejahteraan Sosial Sistem perlindungan sosial dalam bentuk bantuan dan asuransi kesejahteraan sosial kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang dikategorikan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial
Jaminan Sosial Skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak (UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Jaminan Sosial Lanjut Usia Sistem perlindungan dalam bentuk bantuan uang terhadap lanjut usia yang memenuhi persyaratan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya
Jaminan Sosial Penyandang Cacat Sistem perlindungan sosial dalam bentuk bantuan uang terhadap penyandang cacat berat yang memenuhi persayaratan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya
Janda/Duda Perintis Kemerdekaan Janda/duda yang sah dari Perintis Kemerdekaan dan telah mendapat penetapan dengan keputusan Menteri Sosial RI
Jarak Sosial Kondisi kesenjangan antara individu atau kelompok yang ditimbulkan dengan adanya perbedaan dalam hal adat, aturan-aturan, kebiasaan-kebiasaan, dan struktur sosial ekonomi yang membatasi hubungan antara orang yang satu dengan yang lain
Jaringan Sosial Keterkaitan baik secara formal maupun secara informal diantara orang-orang atau organisasi-organisasi yang bisa memberi dan menerima sumber-sumber, keterampilan-keterampilan, kontak-kontak dan pengetahuan
Jejaring Pola hubungan secara fungsional diantara komponen-komponen yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama
Jembatan persahabatan Salah satu program dalam rangka menyatukan kelompok-kelompok yang bertikai melalui kegiatan penyuluhan sosial
Jiwa Sosial Sikap yang menggambarkan kepedulian untuk melakukan sesuatu kepentingan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan
Kampanye Sosial Metode yang digunakan dalam proses pengubahan perilaku melalui media lisan, tulisan, dan peragaan terhadap sasaran khalayak dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Karang Taruna Organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial, dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda diwilayah desa /kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial
Karang Taruna Berkembang Merupakan gambaran kondisi perkembangan kearah yang positif aktivitas dan keorganisasian dari karang taruna tumbuh. Kriterianya adalah adanya struktur organisasi dan kepengurusan sudah ada, sekretariat, perlengkapan dan
administrasinya, rapat pengurus sudah mulai teratur, kegiatan rekreasi olah raga dan kesenian sudah terarah, kegiatannya mengarah pada embrio kegiatan yang berdampak ekonomis, sebagian besar generasi di desa atau kelurahan setempat terlibat
Karang Taruna Maju Merupakan gambaran kondisi organisasi dan aktivitas karang taruna yang sudah dapat merencanakan dan melaksanakan program kegiatan secara terarah, konsisten, variatif, kontinyu dan didukung seluruh komponen yang ada di desa/kelurahan setempat kriterianya adalah sekretariat organisasi dan kepengurusan lengkap,
program/kegiatannya telah berjalan berkesinambungan, rapat rutin sudah berjalan sesuai jadwal kegiatan pokok, program/kegiatannya dapat menciptakan lapangan kerja, memiliki sarana/prasarana kegiatan UEP, sudah menjalin kerjasama dengan organisasi/lembaga lain di luar Karang Taruna dan generasi mudah yang ada di desa/kelurahan setempat dapat menikmati hasil karya Karang Taruna
Karang Taruna Percontohan Merupakan gambaran kondisi kemapanan dari seluruh aspek dalam suatu organisasi karang taruna dan keberadaannya merupakan infrastruktur
pembangunan bidang usaha kesejahteraan sosial. Kriterianya adalah telah dapat
mengembankan program yang mampu mencipatakan generasi muda di lingkungannya untuk berpartisipasi secara aktif melaksanakan program pembangunan nasional, memiliki kredibilitas tinggi dari masyarakat secara umum maupun pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan pemberdayaan karang taruna, mempunyai kemandirian melaksanakan tugas organisasi secara profesional dan dapat menjadi contoh karang taruna, hasil karya karang taruna telah dinikmati
Karang Taruna Tumbuh Suatu organisasi karang taruna yang baru terbentuk karena adanya keinginan dan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya suatu organisasi sebagai wadah pengembangan diri. Kriterianya adalah sudah terbentuk organisasi, adanya sekreariat, adanya kegiatan rekreasi dan kesenian, peran dan kegiatannya sederhana dan belum bekerjasama dengan warga masyarakat desa/kelurahan, khususnya generasi muda. Secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial dan Instansi terkait sebagai pembina teknis
Kawasan Kumuh Area yang tidak memenuhi persyaratan yang layak secara fisik, sosial, dan kesehatan untuk tempat tinggal
Keadilan Sosial Kondisi dan atau proses yang menggambarkan keseimbangan
pemerataan, tidak diskriminatif dan keseimbangan antara hak dan kewajiban manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Kearifan Lokal Kematangan masyarakat di tingkat komunitas lokal yang tercermin dalam sikap,perilaku, dan cara pandang masyarakat yang kondusif di dalam mengembangkan potensi dan sumber lokal (material dan non material) yang dapat dijadikan sebagai kekuatan di dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik atau positif
Keberfungsian Sosial Kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalah
Kebijakan Sosial Ketetapan pemerintah yang dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat publik, mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan masyarakat
Kecacatan Hilang/terganggunya fungsi fisik atau kondisi abnormalitas fungsi struktur anatomi psikologi maupun fisiologis
perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. (UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga)
Kekerasan Fisik Perbuatan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja yang dapat mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat secara fisik
Kekerasan Psikis Perbuatan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja (verbal maupun non verbal) yang dapat mengakibatkan rasa takut, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan atau penderitaan traumatik pada seseorang
Kekerasan Seksual Setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual ,
pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar, dan/atau tidak sesuai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untyk komersial dan/atau dengan tujuan tertentu (UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Kelembagaan Sosial Lihat Institusi Sosial
Kelompok bermain Wadah pembinaan usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dan menyelenggarakan pendidikan pra sekolah bagi anak berusia 3 tahun sampai memasuki pendidikan dasar
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Salah satu model pendekatan kelompok dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial, dengan mengembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif secara berkelompok (5 � 10 orang) yang dikembangkan oleh Departemen Sosial
Keluarga Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dengan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas kebawah sampai dengan derajat ketiga
Keluarga Batih Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditambah anggota keluarga lainnya seperti nenek, kakek, keponakan, paman, dan bibi
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis Keluarga yang hubungan antar anggota
keluarganya terutama antara suami-isteri, orang tua dengan anak kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar
Keluarga Berumah Tak Layak Huni Keluarga yang tinggal di perumahan dan lingkungannya tidak layak huni secara fisik, kesehatan, dan sosialnya
Keluarga Fakir Miskin Keluarga yang tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan atau keluarga yang mempunyai mata pencaharian, tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan
Keluarga Kecil (Inti) Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak atau ayah dan ibu
Keluarga Muda Keluarga yang baru menikah (sampai dengan 5 tahun usia perkawinan)
Keluarga Pahlawan Nasional Ahli waris dari seorang pahlawan nasional yang memperoleh pengakuan dari Pemerintah, yang terdiri dari istri atau suami, janda atau duda dan anak
Keluarga Rentan Keluarga yang berisiko mengalami masalah, baik dari diri maupun dari lingkungan sehingga tidak dapat mengembangkan potensinya. (Kepmensos RI No. 49/HUK/2004)
Keluarga Sejahtera Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spirituil dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota, antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan
Kemandirian Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa tergantung pada bantuan orang lain
Kemandirian Keluarga Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan usia perkawinan, membina dan
kesejahteraan keluarga berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab. (UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Kemiskinan Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan
Kemiskinan Kondisi sosial ekonomi warga masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan
Kemitraan Jalinan kerjasama hubungan timbal balik, saling menguntungkan yang terjalin berdasarkan kepedulian, kesetaraan dan kebersamaan yang sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Kemitraan Sosial Kerjasama, kepedulian, kebersamaan, kesetaraan jaringan kerja untuk menumbuhkembangkan kemanfaatan timbal balik antara pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat/ORSOS dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial
Kemitraan Usaha Jalinan kerjasama yang setara antar perorangan, kelompok, organisasi atau lembaga yang memiliki komitmen untuk bekerja sama saling menguntungkan, sehingga program dan kegiatan usaha ekonomis produktif dapat mencapai tujuan yang diharapkan
Kepedulian sosial Suatu sikap yang menunjukkan perhatian terhadap nasib orang lain yang ditunjukkan dengan cara membantu orang yang membutuhkan
Kerentanan Kondisi ketidakstabilan sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, dan bencana yang dapat menyebabkan terjadinya masalah sosial
Kesejahteraan Suatu tata kehidupan dan penghidupan yang memenuhi kebutuhan material dan spiritual sehingga tercipta rasa aman dan tenteram lahir maupun batin
Kesejahteraan Anak Suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar secara jasmani, rohani maupun sosial
Kesejahteraan Sosial Suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, materi maupun
spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai Pancasila
Keserasian Sosial Program pengintegrasian antara pengungsi dengan penduduk setempat yang disebabkan oleh konflik sosial
Kesetaraan Gender Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut
Kesetiakawanan Sosial Nilai-nilai dan semangat kepedulian sosial untuk membantu orang lain yang membutuhkan atas dasar empati dan kasih sayang. (UU No.11 Tahun 2009 tetang Kesejahteraan Sosial)
Ketahanan Keluarga Kondisi dinamis suatu keluarga yang memiliki keuletan dan
ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin
Ketahanan Sosial Keluarga Kondisi dinamika dalam suatu keluarga yang ditandai oleh kemampuan daya tahan terhadap arus perubahan , memprediksi perubahan, melakukan antisipasi terhadap perubahan, dan mengatasi resiko yang ditimbulkan akibat perubahan itu
(d) mampu mengembangkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam. (Kepmensos No. 12/HUK/2006)
Ketelantaran (1) pengabaian / penelantaran anak-anak dan orang lanjut usia karena berbagai sebab (2) kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dan sosial secara wajar yang disebabkan oleh ketidakmampuan sosial ekonomi, dan pengabaian terhadap tugas dan tanggungjawab
Keterampilan Sosial Kemampuan berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan sosial tertentu. suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya dan penguasaan kemampuan berkomunikasi dan berelasi dengan orang lain
Ketergantungan Fisik Keadaan sakit/gangguan fisik yang akan diderita seseorang apabila berhenti memakai obat untuk dalam jangka waktu tertentu dalam hal ini akan timbul gejala-gejala putus obat/sindroma putus obat, yang berupa rasa sakit seluruh badan, sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit perut dan lain-lain
Ketergantungan Obat Keadaan dimana tubuh/jiwa tidak dapat melepaskan diri dari pemakaian obat, setelah pemakaian obat secara terus-menerus dengan kata lain dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikis
Ketergantungan Obat Suatu kondisi psikis maupun fisik yang ditandai dengan keinginan untuk terus menerus menggunakan obat atau zat tertentu
Ketergantungan Psikis Perasaaan gelisah (sindroma putus obat secara psikologis) yang akan timbul apabila pemakaian obat dihentikan untuk jangka waktu tertentu
Keterpencilan (1) isolasi alam yang berakibat pada ketertinggalan yang dialami oleh
komunitas adat terpencil (2) kondisi kehidupan komunitas sosial budaya lokal yang tinggal pada lokasi yang terisolir secara geografis dan sulit terjangkau serta belum ada kontak (interaksi) dengan dunia luar
Ketunaan Sosial (1) merupakan indikasi atas ketidakberhasilan fungsi sosial seseorang, yakni tergantungnya salah satu atau lebih fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik, emosi, konsep diri dan juga kebutuhan religius,rekereasi dan pendidikan seseorang (2) adalah kondisi penyimpangan atau pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Metode yang digunakan dalam proses pengubahan perilaku melalui penyebarluasan komunikasi, informasi, motivasi, dan edukasi kepada sasaran khalayak untuk memberikan pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Klien Orang baik secara individu maupun kelompok yang mengalami masalah dan menerima pelayanan sosial
Koersif Tindakan pemaksaan dalam proses rehabilitasi sosial. (UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Kokain Salah satu jenis narkotika berasal dari daun tumbuhan Erythroxylon Coca yang tumbuh di lereng pegunungan Andes, Amerika Selatan
Komisi Nasional Lanjut Usia Wadah koordinasi antara pemerintah dan masyarakat yang bersifat non struktural dan independen dalam melaksanakan pelayanan terhadap lanjut usia
Komisi Nasional Perlindungan Anak Lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan upaya perlindungan anak melalui peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan
masyarakat serta meningkatkan kualitas lingkungan yang memberi peluang, dukungan dan kebebasan terhadap mekanisme perlindungan anak
Komisi Nasional Perlindungan Perempuan atau Komnas Perempuan Lembaga independen di Indonesia yang dibentuk sebagai mekanisme nasional untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan
laporan, saran masukan dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak. (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Kompensasi Pemberian penggantian terhadap kerugian/kehilangan yang diakibatkan oleh bencana alam, bencana sosial dan bencana non alam
Komunikasi Interpersonal Pengiriman pesan oleh seseorang kepada penerima pesan dan didalamnya terjadi respon atau umpan balik seketika yang bertujuan untuk membantu seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan antar pribadi yang melibatkan sedikitnya dua orang. (Devito, 1995)
Komunitas Sekelompok orang yang hidup dan saling berinteraksi atas dasar dan atau kepentingan/tujuan bersama
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Komunitas sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi
maupun politik
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kategori I (kelana) Merupakan KAT yang masih hidup dalam kondisi yang sangat sederhana, belum mengenal teknologi dengan penggunaan alat kerja yang terbatas dilingkungan mereka semata yang diperoleh secara turun temurun, hidup masih berpencar dan berpindah dalam jumlah yang masih sangat kecil, belum ada kontak (interaksi) dengan dunia luar dari komunitas yang hanya dapat diketahui oleh
kelompok/etnis mereka sendiri
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kategori II (menetap sementara) Merupakan KAT yang masih hidup berpindah menetap dalam kondisi yang sangat sederhana, dengan
menggunakan teknologi yang masih sangat sederhana yang didapat dari luar komunitas mereka, hidup berpencar dan berpindah dalam jumlah kecil dalam orbitasi tertentu, sudah ada kontak (interaksi) dengan dunia luar dari komunitas mereka, mulai mengenal sistem bercocok tanam
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kategori III (menetap) Merupakan KAT yang mulai menetap ditempat tertentu dan untuk kehidupan keseharian sudah ada kontak/interaksi dengan warga lainnya diluar komunitas mereka, berkelompok dalam jumlah lebih besar, sudah mengenal teknologi sederhana yang diperoleh dari luar komunitas mereka, sudah ada interaksi dengan komunitas yang ada di luar komunitas mereka, mulai mengenal sistem bercocok tanam dengan bibit yang didapat/dicari sendiri dari lingkungan serta mulai melemahnya peran tokoh adat dalam kehidupan kemasyarakatan
Konflik Sosial Pertentangan antar komunitas yang bersifat vertikal maupun horizontal dalam kehidupan sosial
Konseling Suatu proses dalam bentuk wawancara, dimana klien dibantu memahami dirinya sendiri secara lebih baik, agar mereka dapat mengetasi kesulitan dalam penyesuaian dirinya terhadap berbagai peranan dan relasi serta menemukan pemecahan permasalahan yang tepat. Pemberian bantuan oleh seorang yang ahli atau oleh orang yang terlatih sedemikian rupa sehingga pemahaman dan kemampuan psikologis diri korban meningkat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. (UU No. 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman)
Konselor Orang yang mempunyai kompetensi dan melaksanakan tugas konseling
Konsultasi Pemberian bantuan penasehatan kepada suatu organisasi, kelompok, masyarakat, keluarga atau individu oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kualifikasi profesional yang memadai. upaya untuk mendapatkan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian masalah
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Konsultasi yang dilakukan keluarga yang mengalami hambatan sosial ekonomi, psikologis maupun sosial budaya
Konsultasi Sosial Upaya untuk mendapatkan petunjuk dan bimbingan dalam penyelesaian masalah sosial
Kontrol Sosial Sistem pengawasan oleh dan untuk masyarakat agar mau dan mampu menyesuaikan diri terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial ( K3S ) Organisasi yang mempunyai fungsi koordinasi terhadap organisasi-organisasi yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat kabupaten/kota
Korban Orang, baik individu, keluarga maupun kelompok yang mengalami gejala traumatik baik sebagai akibat dari perilaku salah, penelantaran, eksploitasi, diskriminasi, ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya atau darurat atau pengungsian sehingga menyebabkan terganggunyan fungsi sosial
Korban Bencana Perorangan, keluarga, atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental, maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya
Korban Bencana Alam Perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang mengalami gangguan fisik dan mental, maupun sosial ekonomi akibat bencana alam misalnya banjir, kebakaran, tanah longsor, gunung berapi meletus, angin topan, kelaparan dan perahu tenggelam
Korban Bencana non-Alam Perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang
mengalami gangguan fisik dan mental, maupun sosial ekonomi akibat bencana non alam misalnya konflik, kebakaran, kerusuhan dan lainnya
Korban Bencana Sosial Perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang mengalami gangguan fisik dan mental, maupun sosial ekonomi akibat bencana sosial misalnya konflik antar etnis, kerusuhan massal
Korban Penyalahgunaan NAPZA Seseorang yang menderita ketergantungan yang disebabkan oleh penyalahgunaan Napza baik atas kemauan sendiri ataupun karena dorongan atau paksaan orang lain
Korban Tindak Kekerasan (KTK) Orang (baik individu, keluarga atau kelompok) yang mengalami tindak kekerasan, baik dalam bentuk penelantaran, perlakuan salah,
eksploitasi, diskriminasi dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya maupun orang yang berada dalam situasi yang membahayakan dirinya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya
terganggu
Krug Alat bantu bagi penyandang cacat tubuh, atau alat penyangga tubuh
Kualitas Keluarga Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera
Kuasa Asuh Kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara, membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan agama yang dianutnyadan kemampuan, bakat, serta minatnya
Kuratif Kegiatan yang bersifat penyembuhan terhadap penyandang masalah sosial psikologis
Lanjut Usia Seseorang yang telah mencapai umur 60 (enam puluh) tahun keatas
Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan Lanjut usia yang mengalami penderitaan fisik, maupun sosial serta kerugian ekonomi yang diakibatkan tindak pidana
Lanjut Usia Potensial Lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa
Lanjut Usia Terlantar Lanjut usia yang tidak mempunyai bekal hidup, pekerjaan,
penghasilan bahkan tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak