• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEPENDENSI DAN TANGGUNG JAWAB ETIS AUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INDEPENDENSI DAN TANGGUNG JAWAB ETIS AUD"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 Program Studi Magister Akuntansi Universitas Islam Indonesia

INDEPENDENSI DAN TANGGUNG JAWAB ETIS AUDITOR

Hasana1

nanahasana71517@gmail.com

Pendahuluan

Seorang auditor dalam mengaudit sebuah laporan keuangan harus berpedoman terhadap standar

auditing yang telah ditntukan Institut Akuntan Publik Indonesia. Aturan etika merupakan

penjabaran lebih lanjut dari prinsip-prinsip etika dan ditetapkan untuk masing-masing

kompartemen. Untuk akuntan sektor publik, aturan etika ditetapkan oleh IAI Kompartemen

Akuntan Sektor Publik (IAI-KASP). Sampai saat ini, aturan etika ini masih dalam bentuk

exposure draft, yang penyusunannya mengacu pada Standard of Professional Practice on Ethics yang diterbitkan oleh the International Federation of Accountants (IFAC).

Etika dalam auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi

bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan tujuan menetapkan

derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Oleh karena itu, menurut aturan etika IAI-KASP, ada tiga kebutuhan

mendasar yang harus dipenuhi, (http://www.e-akuntansi.com diakses tanggal 9/1/2017) yaitu:

1. Kredibilitas akan informasi dan sistem informasi.

2. Kualitas layanan yang didasarkan pada standar kinerja yang tinggi.

3. Keyakinan pengguna layanan bahwa adanya kerangka etika profesional dan standar teknis

yang mengatur persyaratan-persyaratan layanan yang tidak dapat dikompromikan.

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan

pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi

untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria

yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen.

Tanggung jawab Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga

menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik.

(2)

2 secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam

menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara

(http://sepenggalceritasebelumlupa.blogspot.co.id diakses tanggal 9/1/2017)

Independensi Auditor

Etika Dalam Auditing (Independensi, Tanggung Jawab Auditor), merupakan dua hal yang sangat

krusial yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang dapat menjadi pegangan dalam

menjalankan profesinya, menurut Carey dalam Mautz (1961:205) mendefinisikan independensi

akuntan publik dari segi integritas dan hubungannya dengan pendapat akuntan atas laporan

keuangan.

Independensi meliputi:

1. Kepercayaan terhadap diri sendiri yang terdapat pada beberapa orang profesional. Hal ini

merupakan bagian integritas profesional.

2. Merupakan istilah penting yang mempunyai arti khusus dalam hubungannya dengan pendapat

akuntan publik atas laporan keuangan. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari

pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi

juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya

pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan

menyatakan pendapatnya.

Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi

akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa

audit.

Independensi akuntan publik mencakup dua aspek, yaitu :

1. Independensi sikap mental

Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan

fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam

menyatakan pendapatnya.

2. Independensi penampilan.

Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik bertindak

(3)

3 mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan

dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik (Mautz, 1961:204-205).

Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan bahwa

independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner independence) dan

independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak

memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan penyusunan

laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga dimensi, yaitu independensi

penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi pelaporan. Independensi

profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan publik.

Tanggung Jawab Auditor

ada 3 karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk dipertanggungjawabkan oleh CPA atau

Akuntan Publik kepada publik sehubungan dengan profesi audit itu sendiri, diantaranya adalah: .

1. CPA harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif.

2. CPA harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya.

3. CPA harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung jawab mereka

kepada publik.

Kesimpulan

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan

pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi

untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud yang dilakukan oleh

seorang yang kompeten dan independen.

Tanggung jawab Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga

menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik.

Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarkat dan institusi yang dilayani anggota

secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam

(4)

4

Referensi :

http://www.e-akuntansi.com

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur penulis haturkan kepada berbagai pihak atas segala kasih dan bimbingan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Dewasa ini, yang dimaksud dengan pidana penjara adalah suatu pidana berupa pembatasan kebebasan bergerak dari seorang terpidana, yang dilakukan dengan menutup

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Madrasah Aliyah As’adiyah Atapange Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo

adanya peran yang cukup baik bagi seorang guru dalam mengawasi sikap dan perilaku siswa agar dapat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di sekolah dan di

Berdasarkan hasil penelitian dari 88 responden yang dibagi menjadi 44 responden kasus dan 44 responden kontrol menunjukkan bahwa sebagian besar asupan zat besi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) untuk merancang media Power Point yang baik, media dibuat sesuai dengan kebutuhan dan di dalam media itu harus membahas

Penulis merekomendasikan yakni: a) Jaksa haruslah lebih cermat dalam menyusun dakwaan , demikian pula Hakim diharapkan lebih cermat dalam memeriksa dan

With thiosulphate treatment, the highest shoot’s phytoextraction yield was showed by DPDH which had an average value of 526.7 g/ha/yr, followed by CHBD which had an average value