i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN
MATERI KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Petrus Mundana
NIM : 071414086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
“Jadilah dirimu sendiri dan belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang paling berharga”
Karya ini kupersembahkan untuk :
Kedua Orang Tuaku ( Bapak Sutarman dan Ibu Masinem)
Kedua kakakku dan orang-orang yang aku sayangi
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Desember 2012 Penulis,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Petrus Mundana
Nomor Induk Mahasiswa : 071414086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN MATERI KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 Desember 2012 Yang Menyatakan,
vii ABSTRAK
Petrus Mundana. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Power Point Pada Pembelajaran Materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi Di Kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011 / 2012. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui rancangan media pembelajaran Power Point yang baik untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi; (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta setelah menggunakan media pembelajaran Power Point.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 19 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan materi komposisi fungsi dan invers fungsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara guru dan data hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran. Data hasil wawancara guru diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap guru sebelum melakukan penelitian, sedangkan data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis yang dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila setidaknya ada 70 % siswa yang nilainya mencapai kriteria baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) untuk merancang media Power Point yang baik, media dibuat sesuai dengan kebutuhan dan di dalam media itu harus membahas konsep-konsep dasar materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi (2) hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media power point pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi menunjukkan bahwa ada 89,48 % siswa yang nilainya mencapai kriteria baik.
viii ABSTRACT
Mundana, Petrus. 2012. The Effectiveness of Media Power Point in the Learning Composition of Functions and Inverse of Function in the Science Class of XI Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta Year 2011/2012. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The purpose of this study were: (1) to determine the instructional media design Power Point that is good for the topic of composition of functions and inverse function, (2) to determine student learning outcomes for student in the science class of XI Stella Duce 2 senior high school Yogyakarta after using the media of learning Power Point.
The subjects of this study were 19 senior high school students of class XI Science Stella Duce 2 Yogyakarta. The research was conducted in the second semester of academic year 2011/2012 with the topic of composition of functions and inverse functions. This study used descriptive qualitative and quantitative approaches. The data required in this study are student learning and the data gathered from interviews with the teacher. Data interview obtained through interviewing the teacher before conducting the learning process, while the student learning outcomes data collected using a written test conducted after the learning activities. The data obtained and analyzed descriptively. This study is successful if at least 70% of students reached both criterias.
The results showed that: (1) to design a good Power Point media, the media must be designed according to the need and the media should contains the basic concepts of Composition of Functions and Inverse Function (2) student learning outcomes after following the learning process by using media power point on the topic of composition of functions and inverse functions show that there are 89.48% of students that reached both criteria.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis menghaturkan banyak ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Drs. A. Atmadi, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
4. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T., selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberi bimbingan dan arahan yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap staf sekretariat dan dosen-dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membantu memperlancar studi penulis di Universitas Sanata Dharma.
x
7. Bapak Ag. Wuryanto Prihadmaja, S. Pd., selaku guru kelas yang telah memberikan kesempatan, kerjasama, bantuan dan dukungannya bagi penulis untuk melaksanakan penelitian serta segenap guru, karyawan dan siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta khususnya siswa kelas XI IPA tahun ajaran 2011/2012.
8. Kedua orang tuaku, kedua kakakku dan saudara - saudaraku atas doa, dukungan, serta sumbangsih dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Cicilia Ari Susanti atas kerjasama, kebersamaan dan segala dukungannya, serta semua rekan mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2007 yang telah membantu dalam bentuk apapun.
10.B. Okki Herudiyanto dan Mercurius Wiyoto yang telah meluangkan waktunya untuk membantu kegiatan penelitian dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
xii
4. Sifat-sifat Fungsi ... 18
5. Fungsi-fungsi Khusus ... 18
6. Komposisi Fungsi ... 20
7. Menentukan Fungsi yang Dikomposisikan ... 22
8. Komposisi dari Tiga Fungsi ... 23
F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 36
1. Metode Pengumpulan Data ... 36
2. Instrumen Penelitian ... 35
a. Instrumen Pembelajaran ... 37
b. Instrumen Pengumpulan Data ... 42
xiii
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS
DATA DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Pelaksanaan Penelitian ... 52
1. Sebelum Penelitian ... 52
2. Pelaksanaan Penelitian ... 53
a. Sebelum Pembelajaran ... 53
b. Selama Pembelajaran ... 54
B. Tabulasi Data ... 64
1. Data Hasil Wawancara Guru ... 64
2. Data Ujicoba Tes Hasil Belajar Siswa ... 66
3. Data Hasil Belajar Siswa ... 67
C. Analisis Data ... 68
1. Analisis Hasil Wawancara Guru ... 68
2. Analisis Validitas Butir(Item) Soal Ujicoba Tes Hasil Belajar Siswa ... 68
3. Analisis Reliabilitas Soal Ujicoba Tes Hasil Belajar Siswa ... 70
4. Analisis Data Hasil Tes Belajar Siswa ... 71
D. Pembahasan ... 74
1. Hasil Wawancara Guru ... 74
2. Hasil Tes Belajar Siswa ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Group dan tombol perintah pada tab Home ... 27
Tabel 2.2 Group dan tombol perintah pada tab Insert ... 28
Tabel 2.3 Group dan tombol perintah pada tab Desaign ... 29
Tabel 2.4 Group dan tombol perintah yang terdapat dalam tab Animation . 30
Tabel 2.5 Group dan tombol perintah yang terdapat dalam tab Slide Show 31
Tabel 3.1 Kisi - kisi Penyusunan RPP ... 38
Tabel 3.2 Kisi - kisi Soal Tes Akhir ... 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Guru ... 44
Tabel 3.4 Makna koefisien Korelasi product moment ... 46
Tabel 3.5 Makna koefisien korelasi Alpha ... 47
Tabel 3.6 Pedoman Skoring ... 48
Tabel 4.1 Data Hasil Wawancara Guru ... 64
Tabel 4.2 Data Nilai Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar ... 66
Tabel 4.3 Tabel Hasil Tes Siswa ... 67
Tabel 4.4 Daftar Validitas Butir Soal ... 69
Tabel 4.5 Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 71
Tabel 4.6 Kriteria Tes Hasil Belajar Siswa ... 72
Tabel 4.7 Persentase Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kriteria Nilai ... 73
Tabel 4.8 Kriteria Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan ... 73
Tabel 4.9 Persentase Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Ketuntasan Minimal 73 Tabel 4.10 Persentase Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kriteria Nilai ... 75
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram panah relasi himpunan A ke himpunan B... 16
Gambar 2.2 Digaram kartesius relasi himpunan A ke himpunan B ... 16
Gambar 2.3 Proses Penggabungan ( ) dan ( ) ... 21
Gambar 2.4 Diagram panah Komposisi Fungsi ... 22
Gambar 2.5 Jendela utama Microsoft Power Point ... 27
Gambar 2.6 Toolbar menu yang ditampilkan dari tab Home ... 27
Gambar 2.7 Toolbar menu yang ditampilkan dari tab Insert ... 28
Gambar 2.8 Toolbar menu yang ditampilkan dari tab Desaign ... 29
Gambar 2.9 Toolbar menu yang keluar dari tab Home ... 30
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes Akhir ... 82
Lampiran 2 Kunci Jawaban Soal Tes Akhir ... 88
Lampiran 3 Validitas Soal Tes Hasil Belajar ... 95
Lampiran 4 Reliabilitas Soal Tes Hasil Belajar ... 107
Lampiran 5 Sampel Hasil Pekerjaan Siswa untuk Tes Instrumen ... 110
Lampiran 6 Lembar Wawancara Guru ... 128
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ... 131
Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 132
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 133
Lampiran 10 Media Pembelajaran Menggunakan Power Point ... 144
Lampiran 11 Soal Latihan 1 ... 158
Lampiran 12 Jawaban Latihan 1 ... 159
Lampiran 13 Soal Latihan 2 ... 161
Lampiran 14 Jawaban Latihan 2 ... 162
Lampiran 15 Sampel Hasil Pekerjaan Siswa untuk Tes Akhir ... 163
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pelajaran metematika sering dianggap paling sulit dan paling menakutkan oleh siswa. Siswa merasa susah untuk memahami pelajaran matematika. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang menarik sehingga siswa menjadi malas untuk belajar matematika. Untuk itu diperlukan metode dan media pembalajaran yang sesuai dan menarik sehingga siswa semakin tertarik terhadap pelajaran matematika. Seiring perkembangan jaman, banyak metode pembelajaran matematika dan media pembelajaran yang menunjang. Metode dan media pembelajaran yang sesuai akan membuat pembelajaran di kelas semakin menarik.
Media pembelajaran yang menarik sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika di kelas. Media tersebut dapat berupa alat peraga dan media pembelajaran berbasis komputer salah satunya adalah media pembelajaran dengan menggunakan Power-Point. Media pembelajaran Power Point dapat diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Media pembelajaran dibuat untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan membantu siswa dalam menangkap pelajaran.
memahami materi Komposisi Dua Fungsi dan Invers Fungsi. Banyaknya materi yang harus diajarkan di kelas XI menyebabkan guru jarang menggunakan media pembelajaran Power Point dalam proses pembelajaran karena dianggap pembelajaran dengan menggunakan media ini membutuhkan waktu yang lebih lama, tidak efektif dan membuat siswa tidak memahami materi pelajaran yang diajarkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang media pembelajaran Power Point yang baik untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta setelah menggunakan media pembelajaran Power Point dalam proses pembelajaran matematika materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta setelah menggunakan media pembelajaran Power Point dalam proses pembelajaran matematika materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi.
D. Batasan Istilah
1. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
2. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. 3. Hasil belajar adalah kemampuan secara kognitif yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
4. Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multi media.
5. Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi adalah salah satu materi pembelajaran matematika yang diajarkan di kelas XI IPA semester 2.
dari kemampuan kognitif yang dimiliki siswa setelah pembelajaran matematika.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilaksanakan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dalam mengevaluasi proses pembelajaran di kelas yang telah dilakukan dan hasil belajar yang telah dicapai dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan kualitas sumber daya manusia yang ada di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Bagi Guru
Penggunaan media pembelajaran Power Point dalam penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam mengajarkan suatu materi dalam matematika. Dan diharapkan dalam proses pembelajaran berikutnya guru dapat memaksimalkan proses pembelajaran tersebut dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di sekolah tersebut.
3. Bagi Peneliti
6 BAB II
LANDASAN TEORI A. Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ahmad, 2011 dalam http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/ efektivitas - pembelajaran/ diakses tanggal 20 Februari 2012) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan. Sedangkan menurut Purwadarminta (1994:32 dalam Ahmad, 2011 dalam http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/ efektivitas - pembelajaran/ diakses tanggal 20 Februari 2012) di dalam pengajaran, efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, dengan demikian analisis tujuan merupakan kegiatan pertama dalam perencanaan pengajaran. Hidayat (Danfar, 2009 dalam http://dansite.wordpress. com/2009/03/28/ pengertian- efektifitas/ diakses tanggal 20 Februari 2012) menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
Menurut Suryo Subroto (Ombar Pakpahan, 2009 dalam http://tipsbelajarinternet. blogspot. com/2009/08/ efektivitas – pembelajaran -matematika.html diakses tanggal 21 Februari 2012) agar pelaksanaan pengajaran matematika efektif yang perlu diperhatikan adalah :
a. Tujuan pembelajaran b. Bahan pengajaran
c. Alat pengajaran yang digunakan d. Strategi evaluasi
2. Keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar meliputi : a. Menyajikan alat, sumber dan perlengkapan belajar b. Mengkondisikan kegitan belajar mengajar
c. Menggunakan waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar mengajarsecara efektif.
d. Motivasi belajar siswa
e. Menguasai bahan pelajaran yang akan di sampaikan f. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar g. Melaksanakan komunikasi interaktif kepada siswa h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
Indikator apakah pembelajaran itu berhasil atau tidak dapat dilihat dari dua hal yaitu:
1. Mengajar guru, menyangkut sejauh mana tujuan pembelajaran yang direncanakan tercapai.
2. Belajar murid, mengungkapkan sejauh mana tujuan pembelajaran yang ingin tercapai melalui kegiatan belajar mengajar atau disebut dengan ketuntasan belajar dilakukan dengan tes evaluasi.
1. Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar Depdikbud terdapat kriteria ketuntasan belajar perorangan dan klasikal yaitu:
a. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika siswa tersebut telah mencapai skor 65% atau nilai 65.
b. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
Jadi dalam penelitian ini dikatakan tuntas apabila siswa mencapai skor 65% ke atas dan tuntas secara klasikal 85% ke atas.
2. Hubungan Timbal Balik antara Guru dan Siswa
Hubungan timbal balik berlangsung dalam situasi edukatif dapat dilihat dari ciri-ciri guru yang efektif dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Ciri-ciri guru yang efektif yaitu:
a. Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu.
b. Mengemukakan tujuan pembelajaran pada awal pembelajaran. c. Menyajikan pelajaran langkah demi langkah.
d. Memberikan latihan praktis yang mengaktifkan semua siswa.
e. Mengajukan banyak pertanyaan dan berusaha memperoleh jawaban sebanyak-banyaknya.
f. Mengerjakan kembali apa yang belum dipahami siswa. g. Mengadakan evaluasi.
baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Said, 1981:83 dalam Ahmad, 2011 dalam http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/ efektivitas - pembelajaran/ diakses taggal 20 Februari 2012).
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. terjadinya komunikasi dari pengirim menuju ke penerima (Heinich et.al., 2002 dalam Daryanto, 2010:4).Media adalah sarana, alat: sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, tv, radio siaran, telepon, internet, dsb; yang terletak di antara dua pihak; perantara, penghubung (Umi Chulmsum dan Windy Novia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006.). Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga proses belajar terjadi pada diri siswa (Sugiarto, 2009:2). Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daryanto, 2010:5). Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa, membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi (Sulaiman, 2011 dalam http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/ pengantar- media - pembelajaran.html diakses tanggal 21 Februari 2012).
Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika sehingga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang siswa untuk lebih aktif ambil bagian dalam pembelajaran. Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Daryanto (2010:4) adalah :
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis. b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
c) Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik dan sumber belajar.
d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut:
a. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.
b. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual. c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi
media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
d. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.
Penggolongan media pembelajaran menurut Anderson (Kuswanto dalam http://www.banyumaskab.go.id/berita - 386 - penerapan - media - pembelajaran –untuk - meningkatkan- efektivitas - diklat.html diakses tanggal 21 Februari 2012) yaitu :
a. Media audio seperti kaset tape recorder, cd audio, siaran radio, dan telepon atau telewicara.
b. Media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar, dan makalah.
c. Media audio-cetak seperti kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis. d. Proyeksi visual diam seperti overhead Tranparansi (OHT) dan film
e. Proyeksi audio visual diam seperti film bingkai (slide) bersuara. f. Visual gerak seperti film bisu.
g. Audio visual gerak seperti film gerak bersuara, VCD, dan televisi. h. Objek fisik seperti benda nyata, model dan spesimen.
i. Manusia dan lingkungan seperti Guru, Budayawan, Ekonom, Pustakawan, laboratorium, kebun binatang, cagar alam, sungai, hutan, sawah, dan lautan.
j. Komputer seperti CAI (Computer Assisten Instruction) dan CBI (pembelajaran berbasis computer).
C. Hasil Belajar
Hasil belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses pembelajaran dan proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi penting kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan belajar. Sudjana (Sanjaya, 2011 dalam http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian - definisi - hasil - belajar. html diakses tanggal 19 Februari 2012) mengemukakan bahwa hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakuan dari pengajar (guru).Sudjana juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
2012) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes yang diberikan pada setiap akhir siklus pembelajaran (Ahmadi dalam Wawan, 2011 dalam http://wawan-junaidi.blogspot. com/2011/02/hasil-belajar.html diakses tanggal 19 Februari 2012). Menurut Oemar Hamalik (Indra, 2009 dalam http://indramunawar .blogspot .com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html diakses tanggal 19 Februari 2012) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom (Indra, 2009 dalam http://indramunawar .blogspot.com/2009/06/hasil- belajar - pengertian - dan- definisi.html diakses tanggal 19 Februari 2012) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor. Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Howard Kingsley (Indra, 2009 dalam http://indramunawar.blogspot .com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html diakses tanggal 19 Februari 2012) membagi 3 macam hasil belajar yaitu:
1. Keterampilan dan kebiasaan. 2. Pengetahuan dan pengertian 3. Sikap dan cita-cita.
Pembagian kategori hasil belajar menurut Howard menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar dan hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa.
D. Tujuan dan Materi Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai, siswa mampu :
a. Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan. b. Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
c. Menentukan sifat-sifat komposisi fungsi.
e. Menentukan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. f. Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi.
g. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya. h. Menentukan mengidentifikasi sifat-sifat fungsi invers.
2. Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah aturan yang menghubungkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. (Kurniawan: 2008)
Cara menyatakan relasi :
Misalkan Agus, Budi, Wati, dan Putri diminta untuk menyebutkan pelajaran yang mereka sukai. Hasilnya sebagai berikut :
• Agus menyukai pelajaran Matematika dan Fisika • Budi menyukai pelajaran Matematika
• Wati menyukai pelajaran Kimia
• Putri menyukai pelajaran Biologi dan Kimia
Misalkan himpunan A = {Agus, Budi, Wati, Putri}, himpunan B = {Matematika, Fisika, Kimia, Biologi}, dan “pelajaran yang disukai” adalah relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B. maka hubungan itu dapat dinyatakan dengan :
a. Diagram Panah
Arah panah menunjukkan anggota-anggota himpunan A yang
berelasi dengan anggota-anggota tertentu pada himpunan B.
Gambar 2.1 Diagram panah relasi himpunan A ke himpunan B b. Diagram Kartesius
Relasi antara himpunan A dan himpunan B dapat
dinyatakan dengan diagram Cartesius. Anggota-anggota
himpunan A berada pada sumbu mendatar dan
anggota-anggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap
pasangan anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota
himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah.
c. Himpunan Pasangan Berurutan
Pasangan berurutan dilambangkan dengan ( , ) dengan menyatakan anggota himpunan A dan menyatakan anggota himpunan B. Himpunan pasangan berurutan dari data di atas adalah {(Agus, Matematika), (Agus, Fisika), (Budi, Matematika), (Wati, Kimia), (Putri, Kimia), (Putri, Biologi)}
3. Fungsi
Fungsi merupakan sebuah relasi yang khusus. Sebuah fungsi adalah suatu aturan yang memasangkan antara dua himpunan tak kosong yang memadankan tiap elemen pada daerah asal dengan tepat satu elemen pada daerah hasil.( Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984) Misalkan dan dua himpunan tidak kosong.
Suatu fungsi dari ke adalah suatu aturan yang memasangkan setiap anggota di tepat satu anggota di dan ditulis : → ( dibaca “ sebuah fungsi dari ke ” atau “ memetakan ke ”)
Contoh :
Persamaan = + 1, ∈ , mendefinisikan sebuah fungsi yang daerah asalnya (hinpunan bilangan real) dan daerah hasilnya adalah | ≥ 1, ∈ . Tiap bilangan real sepadan dengan tepat satu
bilangan . Misalnya = 2 sepadan dengan = (2) + 1 = 5, untuk = −1 sepadan dengan = (−1) + 1 = 2, untuk = 0 sepadan
4. Sifat-sifat Fungsi a. Fungsi Surjektif
Suatu fungsi : → disebut fungsi surjektif apabila setiap anggota di mempunyai pasangan atau kawan anggota di . (Marpaung: 2003:48)
b. Fungsi Injektif
Suatu fungsi : → disebut fungsi injektif apabila setiap anggota yang berbeda di mempunyai pasangan atau kawan yang berbeda di . (Sulistiyono,. Sri Kurnianingsih,. dan Kuntarti: 2007)
c. Fungsi Bijektif
Suatu fungsi : → disebut fungsi bijektif apabila setiap anggota di berpasangan dengan satu anggota di dan demikian juga sebaliknya sehingga fungsi tersebut merupakan fungsi surjektif dan sekaligus fungsi injektif. (Suprijanto,Sigit, dkk: 2009)
5. Fungsi-Fungsi Khusus a. Fungsi Konstan
b. Fungsi Identitas
Suatu fungsi disebut fungsi identitas apabila fungsi : → dengan sembarang himpunan tak kosong yang ditentukan oleh formula ( ) = , yaitu setiap anggota dipetakan kepada dirinya sendiri. Fungsi identitas dinotasikan sebagai atau !. (Sukino. 2007)
c. Fungsi Linear
Suatu fungsi : → yang didefinisikan dengan ( ) = " + # dengan " dan # konstanta dan " ≠ 0 disebut fungsi linear.
( Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984) d. Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi : → yang didefinisikan dengan ( ) = " + # + & dengan ", # dan & konstanta dan " ≠ 0 untuk semua nilai
dalam daerah asalnya disebut fungsi kuadrat. ( Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984)
e. Fungsi Modulus atau Fungsi Nilai Mutlak
Modulus atau nilai mutlak suatu bilangan real dinyatakan dengan | | dan
, jika ≥ 0 | | =
, jika < 0
f. Fungsi Genap
Suatu fungsi = ( ) disebut fungsi genap apabila (− ) = ( ) untuk semua bilangan real ∈ . (Sukino. 2007)
g. Fungsi Ganjil
Suatu fungsi = ( ) disebut fungsi ganjil apabila (− ) = − ( ) untuk semua bilangan real ∈ . (Sukino. 2007)
6. Komposisi Fungsi
Penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan akan menghasilkan sebuah fungsi baru. Penggabungan tersebut disebut komposisi fungsi dan hasilnya disebut fungsi komposisi.
Contoh : diberikan dua fungsi ( ) = + 8 dan ( ) = 4
Pilih sembarang bilangan di dalam domain fungsi , misalkan = −3 maka dapat dihitung (−3) = 4(−3) = −12. Hasil −12 dari diproses lagi menjadi masukan untuk fungsi , diperoleh (−12) = −12 + 8 = −4. Proses ini ditulis (−3) = −4.
Proses di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Mulai dengan memasukkan nilai dan hitung ( ).
b) Hasil ( ) digunakan sebagai suatu masukan untuk formula ( ) dan hitung ( ) .
Gambar 2. 3 Proses Penggabungan ( ) dan ( )
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan definisi untuk komposisi fungsi ( ) dan ( ).
Diberikan dua fungsi dan , fungsi komposit ∘ (dibaca “ bundaran ”) didefinisikan sebagai : ( ∘ )( ) = ( ) . Domain dari ( ∘ ) terdiri atas masukan ( ∈ domain ) dan ( ) ∈ domain . ( Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984)
Contoh :
Jika ( ) = 4 + 15 dan ( ) = 3 + 12, maka tentukan ( ∘ )( ) dan ( ∘ )(2) !
Jawab :
( ∘ )( ) = ( )
= (3 + 12)
= 4(3 + 12) + 15 = 12 + 48 + 15 ( ∘ )( ) = 12 + 63
( ∘ )(2) = (2)
= (3(2) + 12) = (18)
( ∘ )(2) = 4(18) + 15 = 87
atau, dengan menggunakan formula ( ∘ )( ) = 12 + 63 maka ( ∘ )(2) = 12(2) + 63 = 87
Formula g Formula f
Jika suatu fungsi dari A ke B, dan suatu fungsi dari B ke C, maka ℎ fungsi dari A ke C disebut komposisi fungsi dan dinyatakan ∘ . ( Choundhary. B. 1983)
Gambar 2.4 Diagam panah Komposisi Fungsi Formula dari diagram panah ditentukan oleh :
ℎ( ) = ( ∘ )( ) = 7 ( )8
7. Menentukan Fungsi yang Dikomposisikan
Dalam pembelajaran di kelas, terkadang fungsi komposisi ( ∘ )( ) atau ( ∘ )( ) dan formula ( ) diketahui, kita diharuskan mencari formula ( ) atau fungsi komposisi ( ∘ )( ) atau ( ∘ )( ) dan formula ( ) diketahui, kita diharuskan mencari formula ( ). Berikut ini diberikan beberapa contoh untuk hal tersebut.
a. Jika ( ∘ )( ) = + 2 dan ( ) = 3 + 3, maka tentukan ( )! Jawab :
( ∘ )( ) = + 2 dan ( ) = 3 + 3 7 ( )8 = ( ∘ )( )
3 ( ) + 3 = + 2
( ) ( ∘ )( )
ℎ
3 ( ) = − 1
( ) = 3− 1
b. Jika ( ∘ )( ) = − 1 dan ( ) = + 3, maka tentukan ( )! Jawab:
( ∘ )( ) = − 1 dan ( ) = + 3 7 ( )8 = ( ∘ )( )
( + 3) = − 1
Misal + 3 = " → = " − 3 (") = (" − 3) − 1
(") = " − 6" + 9 − 1 (") = " − 6" + 8
( ) = − 6 + 8
8. Komposisi dari Tiga Fungsi
Misalkan fungsi : → , fungsi : → ;, dan fungsi ℎ: ; → , maka terdapat komposisi dari tiga fungsi yaitu (ℎ ∘ ∘ )( ): → . : → atau : → atau = ( )
: → ; atau : → < atau < = ( ) = ( ( ))
ℎ: ; → atau ℎ: < → = atau = = ℎ(<) = ℎ ( ( )) (Sukino. 2007)
Contoh :
Jawab :
7 ∘ ℎ8( ) = 7ℎ( )8
= ( 2) = 2 + 1 ( ∘ 7 ∘ ℎ8)( ) = 2 + 1
= 3(2 + 1) – 4 = 6 + 3 – 4 = 6 – 1
9. Invers Fungsi
Fungsi : → menyatakan pemetaan setiap " ∈ ke (") = # dengan # ∈ . Jika ada fungsi : → sedemikian sehingga
(#) = " maka fungsi disebut invers dari dan fungsi adalah
invers dari . (Sulistiyono,. Sri Kurnianingsih,. dan Kuntarti: 2007) a. Menentukan Formula Invers Fungsi ( )
Prosedur untuk menentukan ?@( ) dari fungsi ( ) 1. Bentuk persamaan menjadi = ( ).
2. Selesaikan persamaan itu untuk variabel . Contoh :
Diketahui ( ) = 3 – 1. Tentukan ?@( ) ! Jawab :
⟺ = + 13
?@( ) = + 1 3
⟺ ?@( ) = + 1 3
b. Invers Fungsi Komposisi
Fungsi : → dan : → ; maka fungsi yang memetakan A ke C adalah fungsi komposisi ( ∘ )(Sukino. 2007)
: → ditulis = ( ) : → ; ditulis < = ( ) < = 7 ( )8 ⇒ ( ∘ )( ) = < ( ∘ )?@7( ∘ )( )8 = ( ∘ )?@(<)
= ( ∘ )?@(<) ⇔ ( ∘ )?@(<) = ………(1)
?@: ; → ditulis = ?@(<) ?@: → ditulis = ?@( ) = ?@( ) = ?@7 ?@(<)8
= ( ?@∘ ?@)(<) ………(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh hubungan ( ∘ )?@(<) = ( ?@∘ ?@)(<)
Terdapat 2 cara untuk menentukan invers fungsi komposisi :
2. Mula-mula menentukan invers masing-masing fungsi, kemudian dikomposisikan.
Contoh :
Diketahui ( ) = 3 − 6 dan ( ) = − 4. Tentukan ( ∘ )?@( )!
Jawab : ( ∘ )( ) = ( ) = ( − 4) = 3( − 4) − 6 ( ∘ )( ) = 3 − 18 ( ∘ )( ) =
3 − 18 =
3 = + 18
=13 + 6
( ∘ )?@( ) =1 3 + 6
( ∘ )?@( ) =1 3 + 6
E. Media Power Point
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multimedia (Daryanto, 2010:145).
Fasilitas-fasilitas microsoft Power Point yang digunakan dalam penelitian ini :
Gambar 2.5 Jendela utama microsoft Power Point
2. Tab HomePower Point 2007
Tab Home berfungsi untuk pengoperasian file dan memodifikasi teks, untuk memodifikasi pembuatan presentasi, membuat slide baru, membuka file, menentukan ukuran dan jenis teks, dan menentukan paragraf.
Gambar 2.6 Toolbar menuyang ditampilkan dari tab Home
Tabel 2.1Groupdan tombol perintah pada tab Home.
Clipboard Terdiri atas Cut, Copy, Paste, Paste Special, Paste
Slides
Terdiri atas New Slide, Duplicate select Slides, Slides from Outline, Reuse Slides, Layout, Reset, dan
Delete.
Font
Terdiri atas Font, Font Size, Bold, Italic, Underline,
Strikethrough, Subscript, Superscript, Clear Formatting, Text Highlight Color, Font Color,
Change Case, Grow Font, dan Shrink Font.
Paragraph
Terdiri atas Bullets, Numbering, Multilevels List,
Decrease indent, Align Text left, Center, Align Text Right, Justify, Line Spacing, Shading, Bottom Border, Sort dan Increase Indent.
Drawing
Terdiri atas Shape, Arrange, Quick Styles, Shape Fill, Shape Outline, Shape effects, Line Color, Line Style, Shadow, 3D Fomat, 3D rotation, Picture, dan
Text Box
Editing Terdiri atas Find, Replace, dan Select
3. Tab InsertPower Point 2007
Gambar 2.7 Toolbar menuyang ditampilkan dari tabInsert Tabel 2.2Groupdan tombol perintah pada tab Insert
Tables Terdiri atas Insert Table, Draw Table, dan
Excel Spreadsheet
Illustrations Terdiri atas Picture, Clip Art, Photo Album,
Links Terdiri atas Hyperlink dan Action
Text
Terdiri atas Text Box, Header & Footer,
WordArt, Date & Time, SlideNumber,
Symbol, dan Object
Media Clips Terdiri atas Movie dan Sound
4. Tab DesignPower Point 2007
TabDesignberfungsi untuk menyisipkan berbagai efek pada slide.
Gambar 2.8 Toolbar menuyang ditampilkan dari tabDesign
Tabel 2.3Groupdan tombol perintah pada tab Design.
Ikon Group Tombol Perintah
Page Setup Terdiri atas Page setup dan Slide
Orientation
Themes Terdiri atas Themes, Font, dan Effects
Background Terdiri atas Background Styles dan Hide
5. Tab AnimationPower Point 2007
Tab animation berfungsi untuk membuat efek animasi pada presentasi yang dibuat.
Gambar 2.9 Toolbar menuyang keluar dari tabAnimation
Tabel 2.4 Groupdan tombol perintah yang terdapat dalam tab Animation.
Ikon Group Tombol Perintah
Preview Terdiri atas Preview
Animations
Animations Terdiri atas No Animation dan Custom Animation
Transitionto This Slide
Terdiri atas Advance Slides, Transition Sound,
Transition Speed, dan
Apply to All
6. Tab Slide ShowPower Point 2007
TabSlide Show berfungsi untuk menampilkan struktur slide
Tabel 2.5Groupdan tombol perintah yang terdapat dalam tab Slide Show.
Ikon Group Tombol Perintah
Start Slide Show
Terdiri atas From Beginning,
FromCurrent Slide, dan Custom Slide Show
Set Up
Terdiri atas Set Up Slide Show,
Hide Slide, Record Narration,
Rehearse Timings, Use Rehearse Timings.
Monitors
Terdiri atas Resolution, Show Presentation On, dan Use Presenter View
Langkah-langkah umum dalam membuat media pembelajaran dengan menggunakan media Power Point : (Oramahi : 2008)
1. Membuat dokumen baru 2. Memilih bentuk slide 3. Memberi judul presentasi
4. Melanjutkan atau menambah slide
5. Menentukan spasi, bentuk huruf dan ukuran huruf 6. Menyisipkan objek multimedia
F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan penjelasan kajian teori di atas, maka kerangka berfikir peneliti dapat dijelaskan sebagai berikut ;
Pembelajaran dengan menggunakan media Power Point merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika di kelas. Media merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran baik dari segi kuantitas, kualitas dan waktu. Media sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam seperti media cetak, media audio, media visual, media audio-visual, dan media komputer.
pembelajaran. Hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
34 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi dan sampel yang diambil secara acak. Bentuk data yang diperoleh berupa angka-angka dan dianalisis dengan menggunakan statistika. Teknik pengambilan data pada metode penelitian ini dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan untuk memaparkan data hasil belajar siswa setelah semua proses pembelajaran selesai yang akan dianalisis dengan menggunakan statistika.
Metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi yang alamiah dan akan menghasilkan data deskriptif berupa perilaku atau tindakan siswa yang diamati selama proses pembelajaran. Hasil dari penelitian kuantitatif lebih menekankan makna pembelajaran yang sudah terjadi. Data yang didapatkan merupakan data mengenai fakta-fakta yang terjadi pada saat proses pembalajaran terjadi dan akan menghasilkan makna pada penelitian ini.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek Penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah efektivitas penggunaan media Power Point yang dberikan dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi.
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan peneliti terhadap siswa, yaitu pembelajaran dengan memakai media Power Point pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi dan merancang media Power Point untuk materi Komposisi Fungsi Invers Fungsi.
2. Variabel Terikat
E. Bentuk Data
Dalam penelitian ini terdapat dua bentuk data yang diperoleh. Data pertama merupakan informasi penting yang diperlukan untuk menyusun media pembelajaran Power Point yang baik pada materi Komposisi Fungsi Invers Fungsi. Data kedua adalah data tertulis yang didapatkan dari jawaban siswa terhadap tes akhir pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Power Point.
F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa metode, yaitu:
a. Tes Akhir Pembelajaran
b. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Sebelum wawancara dilakukan, peneliti menulis garis besar pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media Power Point dan kebutuhan media Power Point pada pembelajaran materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. Wawancara dilakukan terhadap guru matematika yang mengajar subjek penelitian. Tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, kebutuhan atas penggunaan media Power Point pada pembelajaran materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu instrumen pembelajaran dan intrumen pengumpulan data.
a. Instrumen Pembelajaran
Standar Kompetensi
5. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi Kompetensi Dasar
5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi 5.2 Menentukan invers suatu fungsi
Indikator
1. Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
2. Menentukan komposisi fungsi dari beberapa fungsi
3. Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui 4. Menentukan sifat-sifat komposisi fungsi
5. Menentukan invers fungsi dari suatu fungsi
6. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
7. Menentukan sifat-sifat invers fungsi Tabel 3.1
Kisi-kisi penyusunan RPP Pertemuan Pertama
Indikator yang ingin dicapai :
1. Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan 2. Menentukan komposisi fungsi dari beberapa fungsi
Kompetensi Dasar Skenario Pembelajaran 5.1 Menentukan komposisi
fungsi dari dua fungsi 1. Pendahuluan
daerah hasil suatu fungsi.
4. Motivasi : Siswa diminta perhatiannya, untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Kegiatan inti
a. Peneliti menyampaikan pengertian dan konsep dasar mengenai komposisi fungsi. b. Peneliti memberikan contoh-contoh soal
komposisi fungsi yang mendukung materi pembelajaran.
c. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa
d. Peneliti bersama-sama siswa membahas latihan soal yang sudah dikerjakan oleh mempelajarinya kembali di rumah. b. Peneliti memberi salam penutup. Pertemuan Kedua
Indikator yang ingin dicapai :
1. Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui
Kompetensi Dasar Skenario Pembelajaran
5.1 Menentukan komposisi
fungsi dari dua fungsi 1. Pendahuluan
a. Apersepsi : diungkap kembali mengenai pengertian komposisi fungsi.
b. Motivasi : Siswa diminta perhatiannya, untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Kegiatan inti
a. Peneliti memberikan sebuah kasus kepada siswa terkait dengan Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui dan siswa diminta untuk menyelesaikan.
b. Peneliti membahas kasus yang telah diberikan. c. Peneliti memberikan variasi contoh soal dan
pembahasan tentang menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui. d. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa. e. Peneliti bersama-sama siswa membahas latihan
3. Penutup
a. Peneliti membimbing siswa untuk merangkum apa yang telah dipelajari hari ini, dan peneliti meminta siswa untuk mempelajarinya kembali di rumah.
b. Peneliti memberi salam penutup. Pertemuan Ketiga
Indikator yang ingin dicapai :
1. Menentukan sifat-sifat komposisi fungsi 2. Menentukan invers fungsi dari suatu fungsi
Kompetensi Dasar Skenario Pembelajaran
5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi 5.2 Menentukan invers suatu
fungsi
1. Pendahuluan
a. Apersepsi : diungkap kembali mengenai menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
b. Motivasi : Siswa diminta perhatiannya, untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Kegiatan inti
a. Peneliti menjelaskan materi komposisi dari tiga fungsi.
b. Peneliti memberi contoh soal yang terkait dengan materi dan latihan soal serta membahas penyelesaian latihan soal..
c. Peneliti memberikan soal kepada siswa terkait dengan sifat-sifat komposisi fungsi.
d. Peneliti bersama-sama siswa membahas latihan soal yang sudah dikerjakan oleh siswa dan menyimpulkan sifat-sifat komposisi fungsi.
e. diungkap kembali pemahaman komposisi fungsi f. Peneliti memberikan sebuah ilustrasi yang berkaitan
dengan invers, kemudaian siswa diminta untuk mengomentari ilustrasi.
g. Siswa memberikan komentar terhadap ilustrasi h. Setelah mendengar komentar siswa dan kesimpulan
mengenai ilustrasi, peneliti memberikan materi tentang pengertian tentang invers fungsi
Pertemuan Keempat
Indikator yang ingin dicapai :
1. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya 2. Menentukan sifat-sifat invers fungsi
Kompetensi Dasar Skenario Pembelajaran
5.1 Menentukan komposisi
fungsi dari dua fungsi 1. Pendahuluan
a. Apersepsi : diungkap kembali mengenai pengertian invers fungsi.
b. Motivasi : Siswa diminta perhatiannya, untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Kegiatan inti
a. Peneliti memberikan sebuah kasus kepada siswa terkait menggambar grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya dan siswa diminta untuk menggambar grafik.
b. Peneliti membahas kasus yang telah diberikan. c. Peneliti memberikan materi tentang invers fungsi
dengan cara memberikan beberapa contoh soal. d. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa. e. Peneliti bersama-sama siswa membahas latihan
soal yang sudah dikerjakan oleh siswa dan menyimpulkan beberapa sifat invers fungsi. f. Siswa diberikan beberapa soal yang terkait dengan
invers fungsi dan invers fungsi komposisi. g. Peneliti membahas beberapa soal yang dianggap
paling sulit bagi siswa 3. Penutup
a. Peneliti membimbing siswa untuk merangkum apa yang telah dipelajari hari ini, dan peneliti meminta siswa untuk mempelajarinya kembali di rumah. b. Peneliti memberi salam penutup.
Pertemuan Kelima
Indikator yang ingin dicapai :
Menentukan komposisi fungsi dari beberapa fungsi
Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui
Menentukan invers fungsi dari suatu fungsi Menentukan sifat-sifat invers fungsi
Kompetensi Dasar Skenario Pembelajaran
5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi 5.2 Menentukan invers suatu
fungsi
Pada pertemuan kelima, siswa diberikan Tes Akhir untuk pengambilan data hasil belajar siswa, serta mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Kisi - kisi soal Tes Akhir yang diberikan, akan disampaikan dalam instrument pengumpulan data.
b. Instrumen Pengumpulan Data: 1) Tes Akhir
Tes matematika ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam pembelajaran dengan menggunakan media Power Point pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. Soal-soal tes tersebut disusun dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk siswa kelas XI IPA SMA.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal tes Akhir
Uraian Total
5.2. Mengaplikasikan konsep Invers fungsi dari suatu fungsi
Menentukan sifat
1 (3) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 3 1 (4) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 4 1 (5) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 5 1 (6) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 6 1 (8) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 8 1 (10) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 10 1 (11) berarti jumlah soal 1 butir nomor soal 11 2 (7, 9) berarti jumlah soal 2 butir nomor 7 dan 9
2) Lembar Wawancara
Wawancara yang dilakukan terhadap guru pengampu subyek penelitian harus sesuai dengan pedoman yang sebelumnya telah peneliti tentukan dalam lembar wawancara. Hasil wawancara tersebut kemudian dideskripsikan dalam bentuk tulisan.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Wawancara Guru
No Indikator Pertanyaan Jumlah
item 1 Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat guru tentang
karakteristik subyek penelitian
1
2 Pertanyaan yang berkaitan dengan spesifikasi dan kebutuhan penggunaan media power point pada materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi
3
3 Pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran komposisi fungsi dan invers fungsi
2
4 Pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran dengan media power point
G. Keabsahan Data
Untuk menentukan apakah tes yang digunakan dapat mengukur sesuai dengan tujuan penelitian ini maka peneliti menggunakan validitas isi. Soal tes yang diberikan kepada siswa berisi seluruh bahan mengenai Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk siswa kelas XI IPA SMA.
Penelitian ini menggunakan rumus product moment oleh Pearson untuk menguji validitas instrumen soal, yaitu:
DEF= G ∑ IJ − (∑ I)(∑ J)
K7G ∑ I − (∑ I) 87G ∑ J − (∑ J) 8
Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen soal penelitian, peneliti menggunakan rumus Alpha, yaitu:
D11 =LM − 1M N(1 −∑O 2P O2Q )
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tes Ujicoba
a. Analisis Validitas Tes
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, artinya memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah dengan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus sebagai berikut :
DEF= G ∑ IJ − (∑ I)(∑ J)
K G ∑ I − (∑ I) G ∑ J − (∑ J)
Keterangan :
DEF = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y I = skor butir
J = skor variabel
Tabel 3.4
Makna koefisien korelasi product moment
Angka Korelasi Makna
Antara 0,800 sampai 1,000 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai 0,200 Sangat rendah
b. Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut:
dengan
Keterangan:
D11 : reliabilitas yang dicari M : jumlah soal
⅀O P : jumlah variansi skor tiap-tiap soal O2Q : variansi total
Tabel 3.5
Makna koefisien korelasi Alpha
Angka Korelasi Makna
0,81 ≤ D11≤ 1,00 Reabilitas Sangat tinggi
2. Analisis Hasil Jawaban Tes
Jawaban tiap soal dinyatakan dalam skor dan mempunyai bobot tiap soal yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesukarannya.. Persentase skor diperoleh dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal kemudian dikalikan dengan 100.
STUV"ℎ W XD "M YPZ[DXV[ℎ W XD U" WPUTU × 100
Pedoman skoring berdasarkan panduan jawaban lengkap yang dikehendaki oleh peneliti (Lampiran 2)
Tabel 3.6 Pedoman Skoring
Item No Indikator Skor Skor
maksimal 1 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban ∘ ( ) saja tetapi tidak )( ) dan salah satu fungsi komposisi tuntas • Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
2 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
3a,3b • Siswa tidak menulis jawaban • Menulis jawaban tidak tuntas
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0 1 2 3
6
4 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
5 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
6 • Siswa tidak menulis jawaban
• Jawaban hanya sampai ?@( ) dan tidak ada kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
5 7
7 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
8 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
9 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
10 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
11 • Siswa tidak menulis jawaban
• Menulis jawaban tidak tuntas, ada kesalahan • Menulis jawaban tidak tuntas, tidak ada
kesalahan
• Jawaban tuntas tetapi masih ada kesalahan • Jawaban tuntas dan benar
0
dilihat dari hasil belajar siswa dengan pengelompokan nilai berdasar kriteria nilai.
3. Analisis Hasil Wawancara
Data hasil wawancara akan ditranskrip agar diperoleh data yang representatif yang kemudian diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Data yang diperoleh berupa data kualitatif sehingga dianalisis dengan menyimpulkannya secara kualitatif.
I. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memilih fokus yang akan diteliti, kemudian mengumpulkan data serta melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh. Tahapan penelitian ini adalah :
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini ditujukan untuk mempersiapkan segala keperluan penelitian, hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
2. Tahap Penelitian di Kelas
Tahapan ini dilakukan di dalam kelas sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian di kelas di bantu dengan adanya rekaman alat rekam. Peneliti melakukan tes akhir sebagai bagian akhir dari pembelajaran dan penelitian.
3. Tahap Refleksi
52 BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian 1. Sebelum Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji instrumen tes hasil belajar terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ujicoba tes hasil belajar siswa dilakukan di kelas XII IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada tanggal 23 Februari 2012 pukul 07.00 – 08.30 WIB dengan peserta ujicoba sebanyak 20 siswa. Tes hasil belajar berjumlah 11 soal uraian.
serta media pembelajaran Power Point. Sedangkan untuk instrumen penelitian terdiri dari lembar soal tes hasil belajar siswa..
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada tanggal 22 Maret - 10 Mei 2012. Pada penelitian ini, materi pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA dengan jumlah siswa 19 orang, terdiri dari 19 siswi perempuan. Peneliti menggunakan media pembelajaran Power Point untuk menyampaikan materi pembelajaran.
a. Sebelum Pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, peneliti mempersiapkan beberapa hal yang dibutuhkan, antara lain :
1) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajarkan materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran Power Point.
b. Selama Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan pembelajaran yaitu pada tanggal 22 Maret 2012, tanggal 12 dan 26 April 2012, tanggal 3 Mei 2012 serta satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar siswa pada tanggal 10 Mei 2012.. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti dibantu 1 orang observer untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta membantu untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Guru matematika yang mengampu kelas sampel ikut mendampingi peneliti di kelas selama 3 kali pertemuan pembelajaran dan pertemuan untuk tes hasil belajar siswa, dengan catatan bahwa guru hanya mendampingi peneliti dan tidak memberikan intervensi apapun terhadap peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Deskripsi dalam tiap pertemuan dijelaskan sebagai berikut :
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012 pukul 10.00 - 10.45 WIB. Pada pertemuan ini peneliti mengajar konsep dasar materi komposisi fungsi. Pembelajaran diikuti oleh 19 siswa. Berikut uraian secara garis besar mengenai proses pembelajaran pada pertemuan I.
Alokasi kegiatan awal pembelajaran yaitu 10 menit dengan rincian sebagai berikut:
Peneliti datang 20 menit sebelum pelajaran dimulai untuk melakukan setting pada laptop dan viewer sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
Peneliti memasuki ruang kelas bersama dengan 1 observer, sedangkan guru yang mengampu pelajaran matematika tidak mengikuti pembelajaran di kelas dikarenakan ada keperluan yang lain.
Peneliti memperkenalkan diri, serta memberi tahu kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini diampu oleh peneliti.
Sebelum memulai kegiatan inti, peneliti menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran serta menyampaikan apersepsi tentang pelajaran yang sudah dipelajari dalam hal ini adalah mengenai pengertian fungsi, notasi fungsi dan daerah hasil suatu fungsi. b. Kegiatan Inti
Alokasi kegiatan inti pembelajaran yaitu 30 menit dengan rincian sebagai berikut:
Peneliti memberikan contoh-contoh soal komposisi fungsi yang mendukung materi pembelajaran.
Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.
Peneliti mengulang kembali mengenai konsep dasar komposisi fungsi, kemudian memberikan latihan soal kepada siswa.
Peneliti bersama-sama siswa membahas latihan soal yang sudah dikerjakan oleh siswa.
c. Penutup
Alokasi kegiatan inti pembelajaran yaitu 5 menit dengan rincian sebagai berikut:
Peneliti membimbing siswa untuk merangkum apa yang sudah dipelajari hari ini, dan peneliti meminta siswa untuk mempelajarinya kembali di rumah.
Peneliti memberikan salam penutup.
Peneliti membereskan peralatan yang telah digunakan dalam pembelajaran di kelas.
2) Pertemuan II