• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tri Puspita Prihatinningrum A.F, Satya Wydya Yenny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tri Puspita Prihatinningrum A.F, Satya Wydya Yenny"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SINDROM KAWASAKI

Tri Puspita Prihatinningrum A.F, Satya Wydya Yenny

ABSTRAK

!" #$ #%& # '()# ! # $&((("$ terdiagnosis kurang dari 100 per tahun dan misdiagnosis sering terjadi. Oleh karena itu, penting # "" # !*# klinis mayor sindrom Kawasaki terdiri atas demam, vaskulitis multisistem akut, eksantema +" -###" /- " tangan dan telapak kaki atau deskuamasi periungual, serta limfadenopati servikal nonsupuratif 234"&56 ! $## $ 7 &84&) # #9 $ $ # # # jangka panjang terhadap gejala sisa koroner. Tatalaksana sindrom Kawasaki adalah Intra Venous

2:*6 " -# :* !5-#&-#34;5-# #:*#4(! penyakit.

Kata kunci: Sindrom Kawasaki, insidens, diagnosis

ABSTRACT

!;$ 5$5"5$--5 - 5 &$8"!'()-;5 5- -55 5 5-!;$ 5 #&(((5"# cases diagnosed were less than 100/year and misdiagnosis are common. It is important to know "$" 5 5 - -!;$ 5 5--!;$ -"5$5"$5= "# ## =5 " / "$ > " 5 5$ $2?4& 56!;$ 5 55> 5 5 $ 5 55 &84&) 5 #5 $ 5 $ 8 5 $>@ -!;$ 5 - # 2:*6 "# $ --5 -5# -:* > good, except when there is coronary arterial aneurism and if IVIG therapy is initiated more than 10 days from onset of the disease.

Keywords:

Korespondensi:

!"#$

(2)

PENDAHULUAN

*+*,-. / 000.& 01 0&!#$ " eritema pada telapak & & . & + 34 ,1-4

9 *-!;atau

mucocutaneous lymph node syndrome * - 0 ; =<;=>1-4

* - ?;? * - 0 - *-

);

@ * 0 * A<> & - * - B- - ** 0 @.

- *1,4,6,7

EPIDEMIOLOGI

* -? E;4= * 4( ; =<F 4<<<<< / -G?1H ;$-4$4<-* 4444<<<<</-*0 00*-1 -E<-;? & - - =<<< EA 4<<<<</-%* 4AEE=<<= 4E4<<<<<

1,2,6-8

Insidens SK per tahun di Indonesia diperkirakan 4<< - *

=(*-pada Simposium Sindrom Kawasaki Internasional ke-8 di

*@=<<5*

9-?H-* M@00B =<<A-N. =<4); -9* 9-+ HMH*M@0 ,

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

%* 090 -* . * & - 0 & & * 0 0-sel @8 O@P !& ..9 +Q,;4

tumor necrosis factor +N",;RQ;E

vascular endothelial growth factor

9 +# 4AA<,Q;=+Q; =H,*Q;=H 0 0. & * - -;.; Q;4N";R&+N",;T4EA

Q * 0 &.%;9

$5 "5B, dan human adenovirus * -4)*

Staphylococcus aureus pada 11 pasien dan streptokokus =4EA4<

GEJALA KLINIS Gejala umum

(3)

-(<-W 1,2,11

Manifestasi nonmukokutan

00. .W. . .? 00 &

- 1,11

9 0 * & ;=;)- -E> X & +& &,)<>

0- *2,4,6

0- . <>Q& 0 0 - &X *--&&0.&+ >*,+. ,. & &=)E44

Gejala mukokutan

Erupsi polimorfik, dermatitis skarlatiniformis pada - -00. &.0 * -&& .95 H8*

&4,6

Erupsi kulit

eritematosa polimorfik, erupsi difus makular, skarlatiniformis, $ -8 +, & ? % 0 - - . % -

&H* - 0 - - % F<;A<> -Q& 0&-&.% 0-&

-;(1,6,11

Deskuamasi periungual

@ 0;0 -& 4-) - Q @ @ &

1,6

Edema dan eritema tangan dan kaki

%0 % - % & - -- & 0F<;A<>6,11

Kelainan mukosa orofaring

& * ; 1 &

W&!#$

tongue - 0 F<;A<>6,11

Kelainan kuku

(4)

9;

Kelainan kutan yang jarang

?=*X& <<<<< - 4<<<<<<!) & - =;) menunjukkan temuan spesifik, terdapat edema papila & & American Heart Association

+?G?, & * ; = ;E ;F * Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan

dan cardiac ultrasound scanning15

DIAGNOSIS

@ * ?G? 0 4@* 0

1

Tabel 1. Kriteria diagnostik sindrom Kawasaki

@-

-0-SK incomplete

(5)

*0 1,14

DIAGNOSIS BANDING

@ * - scarlet fever,

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS), infeksi .+ &.,%M&

+%M, *.;- +**,!#$

tongue&.&

0 !#$ 0

0 * + <> , **%M** %M - & X **** 0 & . -0.

-4)44

PENATALAKSANAAN

G -@* 4<-- 0 % 0G *

1,6

Penatalaksanaan topikal

- & * &

1,6

Penatalaksanaan sistemik

*#

+ZX, -W 0 ZX = ! & 4<;4= 0 4< - 0 *4<> ZX ZX4! ZX - &

--12,16-18

? &W ? F<;4<< !- 4--);!E;F +=<<F,

8 5$ $$

=-ZX

*4=4A

* - . 0 & * - ; * &. ZX - ZX - ZX - * 4)F4E4F

KOMPLIKASI

* . &00 --4* 0&Q0 ;4> 0 0 * 0 ;9 0 0

7,20

Q . * & @ 0 0 &1 difus atau parut fokal pada daerah iskemia miokardial atau &9&G+?=<4),-& * =<<-@ =<4= - A ? *4( @ 0 =) =4 4 4 & Xg;M % +M =<44, *;

&.20

PROGNOSIS

(6)

4< -infark miokardium, sudden death 0 &* tahun ke tahun, namun kasus SK di Indonesia masih )&*& ?*M?Vasculitis disorders@$?*M?

\!B5 55$`8J90$

( G*;QM;O-G;OG*;O[M;GEpidemiology of !b 5- # - 5 #$$$ 5 =<4)y4E)$4=E;)4 F *HON?=<4=yA$=z A qMQ@qM*-.MEvidence for the involvement

-#5 "5" ! syndrome"%M*M Q=<<<y4A=$4;(

4<9*M."-?GMB*-OX%G

# 8N5 5 !!$

Arthritis and rheumatism.4AA<y))$4)(4;E

44%N9[@[Kawasaki syndrome?@

4AA<y)4$E4;(4

4=M?*-;??Other viral diseases@$9Q gg Q H H @ % ;= *$ M ;%.y=<<F

4)-[XMHAdult Kawasaki syndrome.9@4AA)y 4=A$))<;)

4G@ "GZX""OZIncreased detection rate of Kawasaki disease using new diagnostic algorithm, including early use of echocardiography=<<Ay4$EA;AA4 4 Q Q? X O ;? Q Z {;

H$-5 5! &' pediatric patients9*=<<Ay(E$F4;

4E -*0B-N?G `-+55$- # - -5 $ $ # ! ` $6b " 8#"# 8 Q=<4=y)(A$4E4)z=< 4(9&GG-NX- M"Q9-[M?-M

Cardiovascular involvement in Kawasaki disease in Algerian children: our = 55-H5=<4)y4<E$((;F 4F9 * Kawasaki disease: etiology, pathogenesis, and treatment

O.OM=<<=yEA$EA;(F

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi (GI) dan meningkatan

Remaja diharapkan memiliki konsep diri yang positif sehingga mampu memahami keadaan diri sendiri serta menghayati nilai- nilai moral yang berlaku di masyarakat, karena

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Alfamart

Huang dkk., mengklasifikasikan LHBM menjadi empat tipe berdasarkan gambaran klinis dan pembuluh darah, yaitu tipe pigmentasi/P type adalah warna coklat pada

Penggunaan CFD sebagai salah satu cara untuk menganalisis distribusi temperatur aliran nutrisi di dalam bedeng tanaman memerlukan inputan data agar proses analisis dapat

Latar sosial adalah keharmonisan, kekayaan, kerukunan, (3) nilai moral yang terdapat dalam novel Rindu (a) kerendahan hati tertanam pada Dale si tukang cukur,

Bila hasilnya belum sesuai standar nilai Adhession Test, maka pihak pelaksana pekerjaan wajib mengulang pekerjaan coating mulai dari awal, hingga didapatkan standar nilai

licheniformis F-11.1 dan F-11.4 memiliki jumlah protein optimum tertinggi yang berasal dari isolat yang tumbuh pada media LBHC.. licheniformis F- 11.1 memiliki jumlah protein