• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 2

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(Kecelakaan dan P3K)

TINGKAT : XI

PROGRAM KEAH LI AN

TEKN I K PEM AN FAATAN TEN AGA LI STRI K

DISUSUN OLEH :

(2)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

2. Kecelakaan dan P3K

Pakaian lain

Terdapat banyak jenis pakaian kerja.

Di laboratorium, badan tentu perlu perlindungan ekstra terhadap air keras atau larutan asam yang lain.

Pande besi dan tukang las sebaiknya mengenakan celemek atau apron kulit sebagai pelapis pakaiannya.

Jangan sekali-kali menyimpan perkakas atau alat yang tajam di saku pakaian kerja.

Bahan atau perkakas dengan ujung tajam harus dibungkus dengan alat pelindung seperti gabus atau semacamnya.

Saku-saku pada pakaian kerja jangan dijadikan tempat penyimpanan perkakas.

Perkakas atau alat harus dibawa

Pakaian laboratorium

Celemek atau apron kulit

Tanpa perkakas

tajam di saku

Saku sebagai

(3)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Atribut lain

Sebagai pelengkap pakaian kerja diperlukan atribut lain untuk mendukung keselamatan kerja.

Pada halaman ini disajikan beberapa contoh :

- Dalam pekerjaan yang menimbulkan bunyi bising, mutlak diperlukan alat pelindung telinga.

CATATAN :

Kebisingan dapat membuat orang menjadi agresif dan yang lebih parah menjadi tuli.

- Sarung tangan untuk melindungi tangan dalam banyak pekerjaan.

- Kacamata pengaman untuk melindungi mata.

- Kedok/topeng pelindung untuk melindungi wajah. - Kedok pernafasan untuk

melindungi organ dalam seperti paru-paru. - Helm untuk melindungi

kepala dari benda yang jatuh sewaktu bekerja.

(4)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Pertolongan pertama

Letak ruang pertolongan pertama (P3K) harus strategis, di dekat bengkel atau laboratorium. Ruang itu harus ditandai secara jelas dan setiap guru, instruktur dan siswa harus mengetahui jalan tercepat menuju ruang tersebut.

Kotak pertolongan pertama (P3K) harus berisi segala peralatan penting, seperti kain pembalut, obat-obatan, supaya pertolongan pertama berjalan efektif.

Persediaan obat harus selalu diperbarui secara teratur dan di cek tanggal berlakunya sehingga obat-obat itu tetap aktif dan efektif. Obat yang kedaluwarsa harus diganti oleh yang baru.

Kain pembalut harus mudah dibuka dan siap pakai.

(5)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Membalut luka

Jelaslah bahwa para petugas di ruang pertolongan pertama harus benar-benar terlatih dalam menangani luka secara benar.

Bahkan bila tidak ada petugas khusus di ruang P3K dan tidak ada persediaan obat, orang yang merawat luka harus memiliki pengetahuan dasar tentang praktek medis.

Setiap luka, baik ringan maupun serius memerlukan penanganan yang tepat dan penundaan atau penanganan yang salah dapat berakibat fatal.

Pengunaan kain pembalut menuntut ketrampilan khusus. Buku petunjuk/manual mengenai berbagai cara melakukan pertolongan pertama harus tersedia di ruang P3K.

Asistensi

Orang yang bertugas

Penanganan yang tepat

(6)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Penanganan luka

Seringkali luka yang ditimbulkan di bengkel berakibat fatal, karena masuknya benda berbahaya seperti debu atau bram kedalam badan.

Oleh karena itu luka besar/terbuka harus ditangani secara khusus sebelum dibalut.

Luka terbuka terlebih dulu harus dibasuh dengan air dingin yang dicurahkan dan setelah itu spons yang dicelupkan ke dalam air bersih harus ditekan ke dalam luka selama kira-kira seperempat jam.

Kapan saja, bila mata kemasukkan bram atau partikel lain, harus segera ditanggulangi di ruang P3K yang bersih dan JANGAN DI BENGKEL.

Penanganan luka

Luka terbuka

Seperempat jam

(7)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Merawat orang terluka

Disetiap sekolah teknik paling tidak beberapa orang, kalau tidak mungkin semuanya harus dilatih dalam teknik merawat orang terluka di lokasi dimana kecelakaan mungkin terjadi.

Jika kursus pertolongan pertama tidak termasuk di dalam kurikulum, latihan yang ditawarkan secara sukarela mungkin sangat bermanfaat.

Merawat orang luka menuntut kemampuan untuk menentukan jenis luka dan untuk memutuskan diangkut atau tidak.

Jika orang luka diangkut dengan cara yang salah, bahaya yang mengancam bisa lebih parah lagi.

Latihan

Kursus pertolongan pertama

Ketrampilan

Membahayakan

orang yang

(8)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Bahan-bahan mudah terbakar

Malapetaka besar seperti kerugian materi dan uang dalam jumlah besar bisa timbul akibat kelalaian di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar.

Jangan sekali-kali menyalakan api, misalnya menggunakan lilin di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar atau meledak. Kerapkali kecerobohan macam inilah yang menyebabkan kecelakaan.

Kewaspadaan akan bahaya dapat membantu mencegah kecelakaan ini.

Sumber bahan mudah terbakar mungkin letaknya hanya beberapa langkah dari tanda peringatan yang tampak, seperti misalnya tangki /tandon bensin di SPBU.

Jangan merokok di dekat pompa sebab tangki mungkin saja mengeluarkan gas mudah terbakar yang dapat meledak.

Malapetaka

Kerugian

JANGAN

SEKALI-KALI

Ceroboh

Sumber

(9)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Menanggulangi kebakaran

Untuk menangani kebakaran, alat pemadam kebakaran harus tersedia di bengkel dan di laboratorium.

Alat pemadam kebakaran yang berisi bahan busa kimia harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah dilihat dan mudah terjangkau.

Alat pemadam kebakaran itu harus secara teratur di cek apakah bahan kimianya masih aktif atau tidak.

Alat pemadam kebakaran harus tersedia juga di luar lokasi, tempat resiko kebakaran yang cepat bisa terjadi, seperti SPBU.

Pemakaian alat pemadam kebakaran terbatas hanya pada awal kebakaran, yakni pada saat api kecil. Untuk kebakaran yang lebih besar/serius diperlukan slang yang dihubungkan dengan kran dari jaringan pipa air.

(10)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

(11)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Soal

1. Pada pakaian tidak boleh terdapat ………. 2. Sebutkan 5 alat pelindung diri (APD).

3. Ruang P3K sebaiknya berada di ………... dan ………… 4. Sebutkan obat-obatan yang harus ada pada kotak P3K.

5. Sebutkan bahan disekitar kita yang berpotensi bahaya kebakaran.

(12)

HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja,

Katalis-Jakarta 1993

M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga- Jakarta

1983

Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI- JATIM 2000

T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986

Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13,

Djambatan- Jakarta 2003

Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok- 2005

Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991

Suma’mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke- 9,

CV.Haji Hasagung - Jakarta

UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970

UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23

Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13

UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengolahan data maka diperoleh nilai Tolerance untuk variabel transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, fairness atau kewajaran yaitu 0,566, 0,469, 0,608, 0,586

PEMBINAAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA.. Khoirul Anwar yang lahir pada tahun 1978 tepatnya di Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri merupakan

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode tidak berdasarkan waktu (seperti pad dengan

mengalami ketidakadilan gender, terutama setelah ia menjadi budak belian Tuan Herman Mellema yang menjadikannya seorang Nyai. Sedangkan Annelies, Maiko, Sie- sie dan Min

Independensi merupakan kode etik yang harus dimiliki oleh setiap auditor, maka setiap KAP yang memiliki auditor dengan disiplin yang tinggi akan kepatuhan terhadap kode etik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga hama utama yang menyerang tanaman kedelai berdasarkan 10 jenis varietas kedelai yang diuji dengan membandingkan

Faktor penyebab perubahan kawasan, yaitu faktor I meliputi pembangunan baru yang tidak selaras dengan karakter lingkungan bersejarah di kawasan, kurang tegasnya

Penelitian yang berjudul “Seni Lukis Karya Anak Masa Pra-bagan (4-7 tahun) pada Lembaga Pendidikan Formal (Studi pada TK Aisyiyah Bustanul Athfal dan SD Muhammadiyah 1