KOMPONEN SISTEM
Asal mula istilah
tata-guna lahan (land
use)
berawal dari ilmu ekonomi
pertanian. Istilah ini mengacu pada
sebidang lahan dan manfaat ekonomi
yang dimiliki oleh lahan
tersebut-peternakan, pembudidayaan tanaman,
pertambangan, atau pembangunan
gedung.
Perencanaan penggunaan lahan
KOMPONEN SISTEM
Pertama, perencanaan tataguna lahan
mencakup seluruh bentuk perencanaan.
Sebagai contoh, perencanaan transportasi
dapat dianggap sebagai salah satu bentuk
perencanaan tata-guna lahan karena
perencanaan transportasi sebenarnya
adalah perencanaan terhadap sebagian
lahan yang akan digunakan untuk
transportasi.
Kedua, perencanaan tata-guna lahan adalah
sebuah disiplin ilmu tersendiri, yang
DEFINISI DAN KONSEP
1.
URBAN FORM (Bentuk Perkotaan)
:
Pola spasial atau "pengaturan" elemen individual
-seperti bangunan, jalan, taman, dan penggunaan lahan
lainnya (secara kolektif disebut lingkungan jadi (built
environment)), serta kelompok-kelompok sosial,
kegiatan ekonomi, dan lembaga-lembaga publik, dalam
suatu daerah perkotaan.
2.
URBAN INTERACTION (Interaksi Perkotaan)
:
Ini adalah satu kesatuan hubungan, keterkaitan, dan
arus yang menyatukan pola dan perilaku tata-guna
Iahan, kelompok, dan aktivitas individu menjadi
DEFINISI DAN KONSEP
3.
URBAN SPACIAL STRUCTURE (
Struktur ruang
wilayah perkotaan):
Struktur ini secara formal menggabungkan bentuk
wilayah perkotaan melalui interaksi wilayah perkotaan
dengan seperangkat aturan menjadi suatu sistem kota.
4.
COMPREHENSIVE PLAN (Rencana Komprehensif)
:
Rencana keseluruhan dasar biasanya merupakan
rencana komprehensifnya, kadangkala disebut sebagai
master plan
atau rencana umum. Rencana ini, pada
tingkat yang paling sederhana, adalah pernyataan
DEFINISI DAN KONSEP
5.
GUIDELINES (Panduan)
:
Pada beberapa kasus, sejumlah panduan
(guideline)
pembangunan dapat digunakan sebagai altematif yang
dianjurkan dalam penyusunan rencana tata-guna
lahan. Panduan dapat ditingkatkan perannya sebagai
suatu teknik implementasi dengan cara menuangkan
panduan-panduan ini menjadi ketentuan hukum.
6.
LEGISLATION (Ketentuan Hukum)
:
Beberapa rekomendasi dari rencana tata-guna lahan
dapat ditrans- formasikan menjadi rancangan
DEFINISI DAN KONSEP
7.
CODES (Kode)
:
Kode (peraturan) perumahan dan bangunan adalah
teknik implementasi yang penting untuk manajemen
tata-guna lahan. Kode-kode tersebut menjamin
kualitas pertumbuhan komunitas dengan cara
menetapkan standar-standar tertentu. Kode biasanya
banyak digunakan pada tingkat pemerintahan daerah.
8.
ZONING (Pembagian Zona)
:
DEFINISI DAN KONSEP
9.
SUBVISION REGULATIONS (Peraturan
Subdivisi)
:
Peraturan ini melengkapi pembagian zona setempat
tetapi tidak dapat menggantikannya. Pembagian
peraturan mengendalikan pembangunan dan perubahan
di dalam suatu komunitas dan mendukung pelayanan
lokal yang efisien dan sesuai harapan.
10.
INFRASTRUCTURE (Infrastruktur)
:
Semua fasilitas pendukung kehidupan di dalam suatu
unit geografis secara kolektif disebut sebagai
infrastruktur. Infrastruktur terdiri dari elemen dasar yang
membuat suatu wilayah perkotaan berfungsi, seperti
KRITERIA UNTUK MENGUKUR DAN
MEMBANDINGKAN STRUKTUR WILAYAH
PERKOTAAN
11. Tingkat pemusatan12. Tingkat pembagian 13. Tingkat hubungan 14. Tingkat pengarahan 15. Tingkat kesinambungan 16. Tingkat penggantian 17. Prinsip-prinsip
Uraian dan Contoh Waktu dan tahap pembangunan
Moda dan tipe produksi yang dominan (misalnya, pusat layanan, kota
pertambangan)
Lingkungan sosioekonomi dan budaya di rnana suatu kota terletak
Posisi di dalarn sistem wilayah perkotaan yang lebih besar (misalnya,
Kepadatan rata-rata pembangunan; bentuk kemiringan/kecenderungan
kepadatan (misalnya, populasi penduduk)
Tingkat percampuran (atau pemisahan) dari penggunaan, aktivitas, dan kelompok sosial dapat digunakan (diganti) untuk fungsi lainnya
BEBERAPA TEORI DAN TOPIK
AKSESIBILITAS
Konsep yang mendasari hubungan antara
tata-guna lahan dan transportasi adalah
aksesibilitas.
Dalam konteks yang paling luas, aksesibilitas
berarti kemudahan melakukan pergerakan di
antara dua tempat. Aksesibilitas
meningkat-dari sisi waktu atau uang-ketika pergerakan
menjadi lebih murah.
CONTOH 1
Dari
Ke
A B
Titik