• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA CARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TATA CARA PENGGUNAAN SARANA DAN

PRASARANA PENDIDIKAN

DISUSUN

OLEH

KELOMPOK 3

CUT ISMALIA BENAZIR

MARHAMAH

192017010

192017025

Dosen Pembimbing : Hanifuddin Jamin, M.Pd

MK: Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH

KABUPATEN ACEH BARAT

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya kami

telah berhasil menulis dan menyusun makalah dengan judul “Tata Cara

Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Shalawat dan salam kami

sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pembawa risalah yang menjadi

petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Hanifuddin Jamin,

M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sapras Lembaga

Pendidikan Islam yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan

makalah yang sederhana ini.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan, mengingat keterbatasan kemampuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi

perbaikannya pada kesempatan yang akan datang nantinya.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca, kerabat, dan

kami sendiri khususnya dalam mempelajari dan mendalami mata kuliah

Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam.

Maulaboh, 22 Maret 2018

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Sarana dan Prasarana ... 3

B. Pengertian Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 3

C. Petunjuk Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 5

D. Pengaturan dan Penggunaan Sarana Pendidikan... 6

E. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 10

BAB III PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena

dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk

menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya

yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus

seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup

canggih.

Maka dari itu yang perlu diperhatikan pada lembaga pendidikan seperti

sekolah adalah dapat menyediakan sarana dan prasarana di lingkungan

sekolah guna menunjang pendidikan yang berorientasi pada ilmu

pengetahuan dan teknologi. Hal ini kaitannya dengan sarana dan prasarana

yang ada di lingkungan sekolah tersebut, apakah dapat memenuhi kebutuhan

pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai kelayakan pendidikan.

Sarana dan prasarana yang telah direncanakan, pengadaan yang telah

dilakukan kemudian inventaris yang telah dilakukan dengan adanya sarana

yang telah dibutuhkan dan dicatat didalam buku inventaris, lalu sarana dan

prasarana yang telah ada ini akan dipergunakan oleh suatu lembaga

pendidikan dan itu mempunyai dua prinsip yaitu efektif dan efesien dalam

mempergunakan sarana dan prasarana yang digunakan. Di dalam makalah

ini akan dibahas tentang bagaimana penggunaan sarana dan prasarana yang

baik.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sarana dan prasarana?

2. Apa pengertian penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?

(5)

2

4. Bagaimana pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana

pendidikan?

C. TUJUAN

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka

yang menjadi tujuan dari adanya makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana.

2. Untuk mengetahui pengertian penggunaan sarana dan prasarana

pendidikan.

3. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan sarana dan prasarana

sekolah.

4. Untuk mengetahui pengaturan dan penggunaan sarana dan

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar

mengajar (Suharsimi Arikunto: 2008). Menurut rumusan Tim penyusun

Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, yang di maksud dengan sarana pendidikan adalah semua

fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak

maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan

dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.1

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan

perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses

pendidikan. Misalnya gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan

media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas atau

perangkat yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses

pendidikan, seperti taman sekolah untuk pelajaran biologi, atau halaman

sekolah sebagai lapangan olahraga.2

B. PENGERTIAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan adalah pemanfaatan

terhadap segala jenis sarana dan prasarana yang ada atau tersedia dalam

lingkungan pendidikan atau sekolah sesuai dengan kebutuhan secara efektif

dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan yang akan dicapai.

2. Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang

akan dibahas.

3. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang.

1Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media

dan FIP UNY, 2009), hlm. 273.

(7)

4

4. Karakteristik siswa.

Terdapat dua prinsip penggunaan sarana prasarana di sekolah yang

harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu:

1. Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan

pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar

pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

2. Prinsip Efisiensi

Prinsip efisiensi berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan

secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan yang ada tidak

mudah habis, rusak atau hilang.3

Dalam rangka memenuhi kedua prinsip diatas maka paling ada tiga

kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personil sekolah yang akan

memakai perlengkapan pendidikan disekolah, antara lain (Bafadal, 2003:

42):

1. Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan sekolah.

2. Menata perlengkapan pendidikan.

3. Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan

pendidikan.

Dalam administrasi logistik, prinsip efesiensi dan efektifitas

merupakan hal yang perlu dipegang menjaga adanya pemborosan.

Pemborosan terjadi karena dua faktor yaitu: sikap mental dan kurangnya

keterampilan menyelesaikan tugas.

1. Sikap Mental

Sikap mental pada dasarnya bentuk ketidakperdulian pada

berfungsinya alat/barang yang digunakan pegawai dan ketidakjujuran

dalam mengelola kekayaan milik organisasi.

3Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana & P rasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

(8)

5

2. Kurangnya Keterampilan

Kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas, dalam melaksanakan

tugasnya sering banyak melakukan kesalahan. Hingga pemborosan

terhadap alat/barang menjadi rusak.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN

Dari segi penggunaan terutama sarana perlengkapan dapat dibedakan

di atas:

1. Sarana pendidikan yang habis pakai

Semua sarana pendidikan yang habis pakai merupakan bahan atau

alat yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu yang relatif

singkat. Misalnya: kapurtulis, tinta printer, kertas tulis dan bahan-bahan

kimia untuk praktik. Kemudian ada pula sarana pendidikan yang

berubah bentuk misalnya, kayu, besi, dan kertas karton yang sering

digunakan oleh guru dalam mengajar.

2. Sarana pendidikan tahan lama

Yaitu bahan atau alat yang dapat di gunakan secara terus menerus

atau berkali-kali dalam waktu yang relatif lama. Contohnya meja dan

kursi, komputer, atlas, globe, dan alat-alat olahraga.4

Penggunaan barang habis pakai harus secara maksimal dan di

pertanggung jawabkan pada tiap triwulan sekali. Sedangkan penggunaan

barang yang tahan lama dipertanggung jawabkan setahun sekali, maka perlu

adanya pemeliharaan barang-barang itu disebut barang investasi.5

Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan

pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang berteknologi

tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis pemakaian oleh pihak

pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk memudahkan konsumen dalam

4Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana..., hlm. 49-50.

5Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),

(9)

6

menggunakannya. Umumnya petunjuk teknis tersebut mencakup

komponen-komponen, sistem kerja, dan tata pengoperasian serta perawatannya.

Dalam hal ini ada enam kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengelola

sapras pendidikan sekolah:

1. Dalam setiap membeli perlengkapan pendidikan, khususnya

perlengkapan pendidikan yang canggih, mengingatkan panitia

pengadaannya agar tidak lupa meminta petunjuk teknis pemakaian

kepada toko ataupun penjual.

3. Mengkaji dan memahami semua isi petunjuk teknis penggunaan dan

mendeskripsikan kembali dalam bentuk yang sekiranya lebih mudah

dipahami semua pihak yang diperkirakan akan menggunakan

perlengkapan pendidikan tersebut.

4. Menyampaikan isi petunjuk yang telah dideskripsikan kepada semua

pihak atau personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakan

perlengkapan pendidikan tersebut.

5. Melatih semua personel tersebut untuk mengoperasikan dan merawat

perlengkapan pendidikan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah

disesuaikan.

6. Memotivasi semua personel yang telah dilatihnya agar selalu

menggunakan perlengkapan pendidikan berdasarkan petunjuk teknis

yang telah disediakan.

7. Mengiakan pengawasan dan pembinaan secara terus menerus terhadap

kegiatan penggunaan perlengkapan pendidikan oleh personel sekolah.6

D. PENGATURAN DAN PENGGUNAAN SARANA PENDIDIKAN Pengaturan dan penggunaan sarana merupakan dua kegiatan yang tidak

dapat dipisahkan karena dilaksanakan silih berganti. Sehubungan dengan hal

itu, maka sarana dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.

Misalnya: alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.

2. Alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar.

6Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah; Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:

(10)

7

Misalnya: bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, WC,

dan lain-lain.

Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan

disebut pengaturan awal, yang meliputi:

1. Memberikan identitas, yaitu nomor inventaris dengan kode tertentu

untuk jenis tertentu.

2. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.

Buku inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat daftar

kekayaan, dalam hal ini kekayaan sekolah. Dengan adanya buku

inventaris maka akan mempermudah pengontrolan dan pengecekan

kembali sewaktu-waktu.

Buku inventaris berisi kolom-kolom untuk mencatat hal-hal

berikut: nomor urut, nama alat atau bahan (sebaiknya terpisah), ukuran,

jumlah sekarang dan keterangan.

3. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan kode.

Untuk sekolah yang besar yang memiliki banyak alat, pemisahan

didasarkan atas penempatan dalam almari. Tetapi jika alat-alatnya hanya

sedikit, pemisahan dilakukan atas rak-rak saja, misalnya rak alat IPA,

rak alat matematika dan sebagainya.7

Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan

tertata sesuai dengan pemakaiannya maka perlu diadakan pengaturan bagi

pengguna sarana dan prasarana tersebut yang dipengaruhi oleh faktor-faktor

sebagai berikut:

1. Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam.

2. Banyaknya kelas masing-masing tingkat.

3. Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas.

4. Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah.

5. Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam penggunaan sarana

pendidikan.

7Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya

(11)

8

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas penggunaan sarana

pendidikan dapat diatur sebagai berikut:

1. Sarana Pendidikan untuk Kelas Tertentu

Maksudnya suatu alat yang hanya digunakan untuk kelas tertentu

sesuai dengan materi kurikulum, jika banyaknya alat untuk mencukupi

banyaknya kelas, maka sebaiknya alat-alat disimpan di kelas agar

mempermudah penggunaan.

2. Sarana Pendidikan untuk Beberapa Kelas

Apabila jumlah alat yang tersedia terbatas, padahal yang

membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat-alat tersebut terpaksa

digunakan bersama-sama secara bergantian. Cara pengaturannya adalah:

a. Alat pelajaran yang diangkut ke kelas yang membutuhkan secara

bergantian.

b. Alat pelajaran tersebut disimpan disuatu ruangan dan guru mengajak

siswa mendatangi ruangan itu (sistem laboratorium).

3. Sarana Pendidikan Untuk Semua Siswa/Kelas

Penggunaan alat untuk semua kelas dapat dilakukan dengan

membawa ke kelas yang membutuhkan secara bergantian atau siswa

yang akan menggunakan mendatangi ruangan tertentu.

Dua sistem yaitu mendatangkan alat ke kelas atau mendatangkan

siswa ke ruang alat ada kebaikan dan keburukannya. Alat didatangkan ke

kelas terjadi kelas tetap, dan ke siswa mendatangi ruangan-ruangan

terjadi kelas berjalan (kelas adalah sekelompok anak yang dalam waktu

yang sama, di bawah bimbingan seorang guru).8

Setelah alat-alat pelajaran digunakan maka kegiatan selanjutnya

adalah pengaturan kembali. Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa

anak-anak harus diberi kesempatan untuk melaksanakan pengaturan

kembali terhadap alat-alat yang mereka gunakan. Yang lebih awal dari

itu adalah anak-anak harus diberi tahu dan diawasi bagaimana

(12)

9

menggunakan perabotan sekolah. Banyak sekali ketahanan perabot

sekolah tergantung dari cara menggunakannya.

Mengikutsertakan anak ke dalam pemeliharaan dan pengaturan

kembali mempunyai sekurang-kurangnya 3 manfaat, yaitu:

a. Melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barang yang

mereka gunakan.

b. Mendidik anak untuk merasa ikut memiliki barang-barang sekolah

c. Anak-anak menjadi lebih paham akan seluk beluk alat-alat yang

mereka pergunakan.

4. Sarana Pendidikan yang Dapat digunakan oleh Umum

Sarana pendidikan yang digunakan untuk beberapa kelas dan

semua murid, dan murid yang akan membutuhkannya akan dibawa ke

ruang atau kelas tersebut disebut kelas berjalan.

Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan

sebatas menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut

merupakan piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk

membantu memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat

belajar pada murid, dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak.

Sebagian lembaga pendidikan mampu membeli atau mengadakan sarana

tetapi tidak mampu menggunakan dan memeliharanya. Sekolah hanya

menyimpan karena takut rusak atau bahkan tidak tahu cara

penggunaannya.

Satu hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan adanya pengaturan

bahwa jangan membuat peraturan jika sekolah tidak menyediakan fasilitas,

misalnya:

a. Membuat peraturan jangan membuang sampah sembarangan, tetapi

sekolah tidak menyediakan keranjang sampah.

b. Peraturan hemat air, tetapi sekolah tidak pernah mengontrol apakah

sistem perairan di sekolah berjalan dengan baik atau tidak.9

(13)

10

E. PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana di sekolah

merupakan tanggung jawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan.

Punuk kelancaran kegiatan tersebut, bagi kepala sekolah yang mempunyai

wakil bidang sarana dan prasarana atau petugas yang berhubungan dengan

sarana dan prasarana sekolah diberi tanggung jawab untuk menyusun jadwal

tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana

adalah:

1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lain.

2. Hendaknya kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupakan prioritas utama.

3. Waktu dan jadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun

pelajaran.

4. Penugasan atau penunjukan personil sesuai dengan keahlian pada

bidangnya.

5. Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah, antar

kegiatan intrakurikuler dengan ekstrakurikuler harus jelas.10

Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan sebatas

menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut merupakan

piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk membantu

memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat belajar murid, dan

memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.

Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika menggunakan

sarana pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Digunakan pada waktu yang tepat.

2) Diaplikasikan pada waktu yang sesuai.

3) Di saat kondisi jiwa stabil untuk optimalisasi penggunaan.

4) Digunakan untuk memikat perhatian peserta didik dan memotivasi

mereka.

10Saleh, Baharuddin, Pengaruh Sarana dan Prasarana Sekolah Terhadap Kinerja Guru

(14)

11

5) Keikutsertaan pendidik menggunakan sarana tersebut semaksimal

mungkin.

6) Penjelasan pendidik atas pemahaman dan pengetahuan yang terdapat

dalam sarana pendidikan untuk memusatkan perhatian peserta didik

terhadap pelajaran.

7) Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sarana untuk mencapai

beberapa tujuan.11

Dalam penggunaan sarana pendidikan anak didik juga harus diberi

kesempatan dan arahan bagaimana cara penggunaan perabot sekolah sebaik

mungkin. Karna ketahanan perabot sekolah juga tergantung dari cara

menggunakannya. Hal ini melatih anak didik untuk bertanggung jawab dan

lebih paham atas barang yang mereka gunakan juga merasa ikut memiliki

barang-barang sekolah.

11Mahmud Khalifah dan Usamah Quthub, Menjadi Guru Yang Dirindui, (Surakarta:

(15)

12 BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan sarana dan

prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi

mencapai tujuan pendidikan. Terdapat dua prinsip dalam penggunaan

sarana dan prasaran pendidikan yaitu prinsip efektivitas da efisiensi.

 Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan dan

pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang

berteknologi tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis

pemakaian oleh pihak pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk

memudahkan konsumen dalam menggunakannya. Keberadaan sarana

dan prasarana bukan hanya untuk digunakan saja, tetapi untuk dipelihara

secara teratur.

 Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan

disebut pengaturan awal, yang meliputi:

a. Memberikan identitas.

b. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.

c. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan

kode.

B. SARAN

Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam

penyusunan makalah ini masih sangat banyak kata-kata atau penyampaian

yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap,

pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan

datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:

Aditya Media.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah; Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Barnawi & M. Arifin. 2012. Menejemen Sarana & Prasarana Sekolah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub. 2009. Menjadi Guru Yang Dirindui.

Surakarta: Ziyad Visi Media.

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sejolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Saleh, Baharuddin. http://ejournal.unhas.ac.id. Pengaruh Sarana dan Prasarana

Sekolah Terhadap Kinerja Guru di kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur.

Jurnal fakultas Teknik Universitas Hasanudin.

Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti mengambil judul “Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Oleh Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Sarana Prasarana

Tesis yang berjudul: “ SURVEY KETERSEDIAAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KOTA SOLO DITINJAU DARI

ditingkatkan. Di depan telah diterangkan bahwa prasarana dan sarana pendidikan adalah semua prasarana dan sarana yang di perlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak

Pericincian manajemen sarana dan prasarana pendidikan pada kedua sekolah sebagai berikut: Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan pada SMK Farmasi ISFI Banjarmasin

Tujuan disusunnya prosedur ini adalah agar proses pelayanan penggunaan sarana dan prasarana guna mendukung Tugas Pokok dan Fungsi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk

Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur