• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW DINAMIKA HUBUNGAN CINA AMERIKA SE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW DINAMIKA HUBUNGAN CINA AMERIKA SE"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW

DINAMIKA HUBUNGAN CINA–AMERIKA SERIKAT Hubungan Kerja Sama ASEAN, Amerika Serikat dan China:

(2)

Latar Belakang

Awal perkembangan ekonomi China yang berkembang pesat sampai saat ini dimulai dengan terjadinya reformasi yang digulirkan Deng Xiaoping. Langkah besar dalam melakukan reformasi ekonomi, China mengikuti pola negara industri baru yaitu memberikan prioritas kepada sektor ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan pesat tanpa intervensi pemerintah yang besar melalui program industrialisasi. Langkah revolusioner yang dilakukan suatu negara dengan sistem komunis, yaitu membuka China untuk penanaman modal asing.

Salah satu faktor pendorong utama kesuksesan China adalah keberhasilan reformasi sistem perekonomian perdagangan China. China mengembangkan suatu sistem yang menggabungkan antara seni membuka pasar dengan tetap mempertahankan kontrol negara. Upaya China untuk membenahi sektor domestik dan kebijakan luar negeri nya kemudian menjadi penyebab meningkatnya hubungan dagang antar China dengan negara-negara besar seperti negara-negara Eropa Barat, Kanada, bahkan Amerika Serikat, yang merupakan salah satu negara yang cukup kritis terhadap kebijakan China.

(3)

dengan China demi menjaga balance of power untuk mencegah koalisi antara China dan Soviet.

Namun faktanya sekarang, Amerika Serikat sendiri malah menjalin hubungan dengan Taiwan dan membantu Taiwan untuk memperkuat militernya dengan penyuplaian senjata secara terang-terangan.

Pergerakan Sistem Internasional

Setelah berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1989 dan diikuti dengan runtuhnya komunisme di Eropa Timur sekaligus jatuhnya USSR (Union Soviet of Socialist Republics) pada tahun 1991, tidak bisa dilepaskan bahwa hal-hal tersebut berdampak pada munculnya beberapa pergolakan dan perubahan yang berujung pada terbentuknya suatu sistem internasional baru dunia.

Dengan runtuhnya komunisme, dinamika baru bagi sistem internasional yakni berkembangnya kapitalisme, kembali muncul. Selain berkembangnya kapitalisme, pembaharuan hegemoni Amerika Serikat juga menjadi dinamika baru setelah berakhirnya Perang Dingin dan jatuhnya USSR. Amerika Serikat dengan pengaruh kuatnya sering berperan seperti wasit dalam berbagai konflik internasional seperti misalnya mendesak negara-negara yang sedang berkonflik untuk melakukan perjanjian.

Namun, di lain pihak terkait dengan jatuhnya Uni Soviet, muncul sebuah kekuatan baru yaitu China. China yang dikenal juga sebagai salah satu negara komunis semakin berkembang dan maju dalam sistem perekonomian dunia. Hal ini dikarenakan China berhasil dalam sistem perekonomiannya yang mengkombinasikan komunisme dan kapitalisme. China berubah menjadi saingan baru Amerika Serikat dan menjadi fokus dari policy-makers Amerika Serikat.

(4)

melakukan pergerakan yang ditujukan pada negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat melalui aksi terorisme.

Geopolitik dan Geoekonomi China dan AS

Pada bulan Februari 1972 kunjungan Presiden Nixon ke Beijing untuk memperbaiki hubungannya dengan China sekaligus bersama-sama menghadapi Uni Soviet. Namun, normalisasi hubungan Amerika Serikat dengan China itu baru dilakukan 1 Januari 1979. Hubungan itu memberikan banyak keuntungan bagi China, antara lain meningkatnya perdagangan, partisipasi damai dalam keseimbangan regional dan global serta mencegah ancaman agresi Uni Soviet. Dalam invasi China ke Vietnam tahun 1979, AS bereaksi diam, hal ini menunjukkan bahwa Washington mau menerima peran China yang independen dalam keseimbangan regional.

Tahun 1978 hubungan direalisasikan dengan pengiriman ratusan ribu warga China ke AS dan Eropa untuk mendalami fondasi perekonomian pasar. Lalu pada 1979, China memutuskan meliberalisasi sektor keuangan dengan memanfaatkan kehadiran bank. Dana pembangunan yang sebelumnya mengandalkan alokasi anggaran pemerintah, mulai diserahkan ke lembaga perbankan, yang juga bagian dari pengenalan kepada mekanisme pasar yang relative lebih efektif mengenai alokasi kredit.

Saat itu pula perbaikan ekonomi China semakin tergantung pada Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi mitra dagang ketiga China setelah Jepang dan Hongkong. Kemudian hubungan itu berkembang di tahun 1986, dimana Amerika Serikat menyetujui penyediaan energi dan teknologi nuklir untuk pembangunan industry listrik di China. Di samping itu AS tetap mengawasi pengembangan teknologi nuklir karena khawatir jika teknologi nuklir tersebut digunakan untuk pengembangan senjata militer atau senjata nuklir yang sebaliknya mengancam AS sendiri sebagai super power.

(5)

para demonstran di antaranya mahasiswa dan rakyat sipil yang dilakukan oleh TPR (Tentara Pembebasan Rakyat) membuat dunia internasional mengecam keras China dalam pelaksanaan HAM dan demokratisasi. Kecaman dunia internasional terhadap China direalisasikan penerapan sanksi dan pembekuan hubungan diplomatic. AS menerapkan sanksi kepada China dengan menghentikan pertukaran pejabat tingkat tinggi antar kedua Negara.

Pasca Tiananmen AS mengupayakan pendekatan bilateral kepada China sejak Oktober 1983 dengan melakukan kunjungan Menham William J. Perry dan juga pejabat Pentagon guna memberi penjelasan mengenai Tentara Pembebasan Rakyat China yang telah terlibat dalam peristiwa Tiananmen. Upaya ini dianggap sebagai niat baik untuk mengembangkan transparansi, perbaikan hubungan dengan China yang merupakan kebijakan strategis AS dan memajukan demokrasi serta HAM di Asia Pasifik.

Pada 26 Maret 1997 Wapres Al Gore melakukan kunjungan ke China serta berhasil mengajak Beijing menandatangani kontrak dagang senilai 2,2 miliar dollar AS, dengan perusahaan-perusahaan Amerika, Boeing, dan General Motors. Wapres Al Gore dan PM Li Peng juga akan menandatangani perjanjian politik lain, yakni sepakat mempertahankan kehadiran konsulat AS di Hongkong setelah kota Hongkong dikembalikan kepada Beijing tanggal 1 Juli 1997. Tujuan utama kunjungan Wapres Al Gore ialah untuk mempersiapkan rencana kunjungan Presiden Bill Clinton dengan Presiden Jiang Zemin guna meningkatkan hubungan kerjasama yang selama ini kurang harmonis. Bagi China, pengembalian Hongkong kepada China 1 Juli 1997 memiliki arti politis tersendiri, yakni untuk mempertahankan kedaulatan nasional China.

(6)

Kebijakan Ekonomi China dan Mengenai Pembelian Surat Obligasi Amerika Serikat Oleh China

Pembelian surat obligasi Amerika Serikat oleh China merupakan salah satu kebijakan ekonomi luar negeri China terhadap Amerika Serikat yang tengah menghadapi krisis ekonomi sehingga Amerika menjual surat obligasinya untuk membayar defisit anggarannya.

Krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika Serikat merupakan dampak dari deregulasi yang selama ini dianut oleh para praktisi keuangan di Amerika. Regulasi yang sudah ada sejak Great Depression 1929 adalah melarang bank komersial memperluas aktivitasnya dalam berbagai kegiatan finansial lain seperti investasi dan asuransi. Namun sejak pemerintahan Nixon regulasi ini ditiadakan sehingga sejak itu tidak ada regulasi yang mengatur pasar saham Wall Street. Hal ini menyebabkan pasar modal Amerika Serikat menjadi sangat bebas dan mengakibatkan munculnya gelombang krisis gagal bayar di Amerika Serikat.

Menurut Wayne M. Morrison dan Marc Labonte, rendahnya simpanan dana tunai menyebabkan Amerika Serikat meminjam untuk membiayai defisit anggaran federal dan kebutuhan modal untuk menikmati pertumbuhan ekonomi yang sehat. Sedangkan Bank sentral China merupakan pembeli utama aktivasi Amerika Serikat, terutama karena kebijakan kurs mata uang. Dalam rangka mengurangi apresiasi yuan terhadap dolar, maka Bank Sentral China harus membeli dolar Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan China mengumpulkan cadangan devisa yang sangat signifikan mencapai 1,4 triliun dolar per September 2007.

Surat obligasi Amerika Serikat merupakan alat utama yang digunakan pemerintah Amerika Serikat untuk membiayai utang federal, dimana totalnya adalah 9 triliun dolar pada September 2007.

(7)

Serikat, yaitu renegosiasi perjanjian perdagangan dan investasi bilateral perjanjian, memutar kembali komitmen Organisasi Perdagangan Dunia pada deregulasi keuangan, dan mereformasi Bank Dunia serta mereformasi kebijakan IMF. Investasi menjadi pilihan pemerintah China. Melalui investasi Cina berharap dapat memperoleh peningkatan modal (capital gain).

Sebagian besar ekonomi Cina yang terletak di dalam sektor industri dan manufaktur melakukan duplikasi produk, yang mencakup hampir separuh dari produk domestik bruto nasional (PDB). Pada kenyataannya pembelian barang produksi Cina oleh Amerika Serikat jauh lebih banyak dari pada pembelian barang produksi Amerika Serikat oleh China.

China Menguasai Surat Hutang Amerika Serikat

Banyaknya hutang Amerika kepada China, membuat Amerika harus terus berjuang untuk menstabilkan perekomiannya dengan China yang maju sangat pesat. Penguasaan surat hutang AS oleh China turun karena saat itu sudah mencapai USD 1,18 triliun pada Oktober 2010. China masih menjadi negara terkuat pemegang surat hutang Amerika, yang disusul Jepang dan Inggris. Kondisi perekonomian Amerika Serikat saat ini mengalami krisis, dan tidak mampu menyaingi perekonomian China yang tumbuh sangat pesat, sehingga menjadi negara dengan perekonomian ekonomi terbesar di dunia.

Kebangkitan Ekonomi Politik China

(8)

Bahkan saat ini 26 persen obligasi AS dikuasai oleh China, artinya banyak hutang luar negeri AS pada China. Disinilah titik ketegangannya, AS jadi tidak bisa serta merta menolak kebijakan luar negeri China meskipun bertentangan dengan ideologi mereka.

Mengenai strategi politik AS menghadapi dominasi RRC, tentunya latar belakang ideologi China yang dimainkan Amerika Serikat untuk menggalang dukungan luar. Meski telah bergabung dengan WTO dan telah mengintegrasikan sistem perekonomiannya pada pasar global, internasional menilai identitas lama China yakni pondasi ideology komunis serta bangunan pemerintah tersentral belum dapat dipisahkan. Identitas itulah yang dimanfaat AS untuk melawan China.

Dinamika Hubungan China Dengan AS

Walaupun masih digolongkan sebagai negara berkembang, PDB per tahun China hanya 1000 dollar AS per tahun 2003, China sudah memberi dampak mendalam bagi dunia. Bersama Amerika Serikat, China adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi global. Menyumbang tidak kurang dari sepertiga pertumbuhan output rill dunia antara tahun 2002-2005. Manifesta dari Paradoks Global (1994) ; “semakin besar ekonomi China, semakin besar dan semakin kuat bagian-bagiannya”.

(9)

“ Ukuran ekonomi tidak boleh dikacaukan dengan standar hidup. Dipandang dari segi apa pun China tidak memiliki atau tidak akan memiliki dalam waktu dekat, standar hidup yang kaya, bahkan sesudah negara ini menjadi ekonomi terbesar didunia”.

Bagaimana China mengalokasikan cadangan devisanya masih menjadi persoalan besar, terutama bagi Amerika Serikat, karena sebagian besar cadangan devisa tersebut di investasikan dalam bentuk utang dalam denominasi dollar AS. Jika China mentransfer sejumlah signifikan asetnya ke dalam mata uang lain, diyakini bahwa China menempatkan asetnya ke mata uang lain, diyakini bahwa China menempatkan 60 persen lebih cadangan devisanya dalam dollar. Tindakan ini akan langsung menekan nilai dollar dan memaksa suku bunga AS naik. Semakin banyak jumlah yang ditransfer, semakin tajam kejatuhan dollar dan semakin tinggi kenaikan suku bunga.

(10)

Dari makalah mengenai Dinamika Hubungan China dengan Amerika Serikat diatas, ingin menambahkan terkait dengan:

Hubungan Kerja Sama ASEAN, Amerika Serikat dan China: Sebuah Politik Luar Negeri Penyeimbang Kekuatan a. Abstrak

Dinamika hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara terlihat semakin dinamis selama dan pasca Perang Dingin. Selama Perang Dingin pulalah semangat regionalisme di kawasan ini muncul dengan terbentuknya ASEAN pada 1967. Dinamika tersebut makin hidup dengan dibukanya hubungan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China. Dalam perkembangannya hubungan yang dijalin tersebut mengalami fluktuasi mengikuti perkembangan zaman. Tulisan ini menekankan pada hubungan internasional kontemporer antara ASEAN, Amerika Serikat, dan China dalam perspektif politik luar negerinya.

Keywords: politik luar negeri, ASEAN, Amerika Serikat, China b. Pengantar

Dunia global merupakan sebuah arena inter-relasi antara satu negara dengan negara lainnya. Dalam hubungan tersebut tentunya terjadi proses saling membutuhkan satu sama lain. Supaya kontinuitas hubungan baik yang ada tetap terjaga maka sikap penentuan diri guna menjaga jarak antara politik luar negeri dengan politik dalam negeri adalah sebuah keniscayaan. Bagi suatu negara, politik luar negeri merupakan suatu upaya pencapaian maksimal guna meraih national interest yang terumuskan dalam proses pembuatan politik luar negerinya.

(11)

Fleksibilitas politik luar negeri adalah sebuah keniscayaan, mengingat dinamika hubungan internasional sangat majemuk sehingga benturan dengan situasi-situasi yang kemudian dapat merugikan national interest negara sebagai aktor dalam hubungan internasional dapat dihindari (M.A Vincsensio Dugis, 1988). Melihat realitas tersebut, maka hubungan ASEAN dengan Amerika Serikat dan China yang fluktuatif merupakan suatu kewajaran apalagi di Asia Tenggara diperlukan adanya keseimbangan kekuatan negara besar.

c. ASEAN dan Amerika Serikat

Dinamisasi hubungan antara ASEAN dan Amerika Serikat semakin nampak pasca Perang Dunia II. Perang yang melahirkan 2 negara super power dengan ideologi yang kontradiktif -Amerika Serikat dan Uni Soviet- memaksa negara kapitalis tersebut untuk segera menanamkan pengaruh dominannya di kawasan Asia Tenggara. Guna menghalau pengaruh komunis sebagai bagian dari containment policy, Amerika Serikat menjalin kerjasama dengan Philipina melalui The Military Bases Agreement sehingga dapat membangun pangkalan militernya di negara salah satu founding fathers ASEAN tersebut (Bambang Cipto, 2006: 163-166).

(12)

Dalam kaitannya dengan ASEAN ini, pangkalan laut Amerika Serikat di Subic Bay, Philipina dan pangkalan udara di Clark Base, Singapura ditutup. Namun beberapa negara ASEAN seperti Philipina, Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia menjalin kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat dalam bentuk hubungan bilateral, meskipun secara implisit Malaysia dan Indonesia kurang berkenan akan hadirnya Amerika Serikat di Asia Tenggara.

Hubungan ASEAN dan Amerika Serikat berubah drastis pasca peristiwa 9/11, dimana kemudian Presiden Amerika Serikat George Walker Bush, Jr. melakukan kebijakan politik luar negeri berupa war on terorism dan menganggap negara yang tidak mengikuti kebijakannya ini sebagai pendukung teorisme dan musuh Amerika Serikat. Berpihaknya ASEAN terhadap politik luar negeri Amerika Serikat ini terlihat dalam The 9th ASEAN Ministerial Meeting yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada 31 Juli 2002 dengan agenda pembahasan utamanya yaitu isu terorisme.

Dan hal tersebut berlangsung hingga pertemuan The 10th ASEAN Ministerial Meeting yang diadakan pada 18 Juni 2003 di Phnom Penh, Kamboja dengan pembahasan kerja sama dalam upaya mengatasi terorisme di kawasan Asia Pasifik. Perubahan itu juga terkait dengan kemunculan China sebagai kekuatan ekonomi baru dunia yang dikhawatirkan dapat menyaingi dominasi dan hegemoni Amerika Serikat di dunia dan Asia Tenggara khususnya, dimana sebelumnya Amerika Serikat menyadari kekuatan China sudah lama bermain di kawasan ini.

d. ASEAN dan China

(13)

Meskipun begitu, di tengah kecurigaan tersebut, produk-produk ekonomi China sudah memasuki pasar ASEAN. Perubahan terjadi sejak pemerintahan Deng Xiao Ping yang mulai mereformasi politik luar negeri dan ekonomi China. Kunjungan Perdana Menteri Li Peng ke beberapa negara ASEAN seperti ke Indonesia dan Singapura serta kehadiran Menteri Luar Negeri China, Qian Qichen, dalam pertemuan ASEAN di awal tahun 1990an menjadikan hubungan kedua belah pihak semakin harmonis. Pemerintah China meyakinkan ASEAN bahwa ada perubahan mendasar dalam politik luar negerinya di ASEAN. Hal ini dibuktikan dengan mengurangi dukungan terhadap gerakan komunis di ASEAN dan dibuktikan dengan menutup radio komunis di Thailand dan Malaysia.

Hubungan China dan ASEAN tidaklah berjalan mulus. Di satu sisi, terdapat beberapa hal sensitif, seperti keterlibatan China dalam G 30 S/ PKI di Indonesia, Vietnam yang pernah ”di-agresi” dan menduduki kepulauan Paraced serta klaim atas Kepulauan Spratly, konflik China-Philipina atas Kepulauan Mischief Reef. Namun di sisi yang lain, Myanmar memiliki hubungan khusus dengan China serta Singapura dan Malaysia dengan alasan etnis juga menjalin hubungan dengan China. Tetapi kehadiran China di kawasan Asia Tenggara sebagai penyeimbang kekuatan, mutlak diperlukan oleh ASEAN.

Kebangkitan ekonomi China awal 1990an, juga turut memiliki pengaruh terhadap kebijakan ASEAN untuk tetap menjalin kerjasama dengan negeri Tirai Bambu tersebut. Ini terbukti dengan munculnya China sebagai mitra dialog ASEAN melalui mekanisme ASEAN+3.

(14)

dengan Amerika Serikat dan China, sekaligus mengambil keuntungan maksimal dari kerja sama tersebut.

Membaca hubungan kerja sama antara ASEAN, Amerika Serikat dan China dapat disimpulkan bahwa tesis utama dalam kebijakan luar negeri berupa national interest tetap merupakan faktor kunci. Di sini saya melihat kepiawaian ASEAN dalam memainkan ”kartu”nya demi mendapatkan manfaat maksimal terutama dipandang dari perspektif regional.

Hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat sebagai kekuatan super power yang tersisa usai Perang Dingin dan ketergantungan ASEAN terhadap negara besar ini tentu tak dapat dipungkiri. Apalagi sejak peristiwa 9/11, Amerika Serikat sangat berkepentingan akan kawasan yang mayoritas penduduknya adalah muslim (yang oleh Amerika Serikat dianggap amat berbahaya setelah Perang Dingin usai).

Lain Amerika Serikat lain pula China. Selain tumbuh sebagai kekuatan ekonomi baru, China merupakan salah satu dari 5 kekuatan besar dunia dan tentunya tidak ingin dominasinya di kawasan Asia Tenggara ”diambil alih” oleh kekuatan lain. Karenanya, hubungan kerja sama China dengan ASEAN lebih merupakan upaya mendapat kepercayaan guna eksisnya kekuatan dominasi dan hegemoni China di Asia Tenggara, selain karena ingin mendapat dukungan politik atas kasus Taiwan. ASEAN ibarat the paddy sedangkan China laksana the dragon dan karenanya diperlukan the nexus yang tentu harus dapat dicapai ASEAN ke depannya.

(15)

e. Kesepakatan Investasi Bilateral antara China dan A.S. Dapat Memperkuat Hubungan dan Ekonomi

Perjanjian investasi bilateral yang sedang dikejar oleh China dan Amerika Serikat menawarkan prospek hubungan yang menguntungkan dengan potensi yang hampir tak terbatas untuk kedua ekonomi terbesar dunia tersebut.

"Hal ini bisa menjadi langkah maju yang signifikan," kata John Frisbie, presiden U.S.-China Business Council, yang berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan A.S. yang beroperasi di China dan para pejabat China.

Kedua negara sepakat untuk memulai menetapkan dasar perjanjian yang akan secara signifikan membuka pasar China bagi barang dan produk A.S.

"Ada tujuan bersama, yaitu mencoba menemukan cara untuk mengurangi dan meringankan perbedaan serta hambatan yang ditempatkan oleh kedua belah pihak dalam hubungan dagang dan investasi kami,” kata Menteri Perdagangan Chinese Gao Hucheng kepada China-Briefing.com.

Rekanan Gao dari Amerika, Menteri Keuangan Negara A.S. Jacob Lew, sama-sama merasa optimis.

"Kesepakatan Investasi Bilateral A.S.-China yang berstandar tinggi merupakan prioritas bagi Amerika Serikat dan akan dapat menyeimbangkan ajang permainan bagi para pekerja dan pebisnis Amerika dengan membuka pasar dengan persaingan yang sehat," kata Lew dalam sebuah pernyataan.

"Komitmen yang dibuat hari ini menunjukkan suatu terobosan yang signifikan dan menandai pertama kalinya China setuju merundingkan Kesepakatan Investasi Bilateral, yang mencakup semua sektor dan tahapan investasi, dengan negara lain," katanya.

(16)

Dengan penduduk yang berjumlah 1,35 miliar jiwa, populasi China dan pasar dengan daya beli potensialnya mendekati empat kali nilai pasar A.S. sebesar 315 juta. Selain itu, di samping mempertahankan gaya pemerintahan Partai Komunisnya, pemerintahan Presiden Xi Jinping tampak bertekad menuju reformasi ekonomi dan gaya perekonomian serta standar kehidupan yang lebih menyerupai gaya Barat.

Gao mengatakan pada tanggal 11 Juli bahwa perundingan tentang kesepakatan tersebut akan dimulai secepat mungkin.

Terpacu oleh inisiatif perekonomian global mantan Presiden A.S., George W. Bush, para pejabat A.S. dan Chinese bertemu pada tahun 2008 untuk menetapkan sejumlah bentuk kesepakatan investasi.

Bahkan seandainya para pejabat China menyetujui kesepakatan, hal ini dapat mengalami berbagai masalah di A.S., karena ratifikasi perjanjian apa pun akan memerlukan persetujuan Kongres.

Kecuali ketetapannya disatukan ke dalam kesepakatan yang menanggapi berbagai masalah, termasuk peretasan cyber dan pencurian hak kekayaan intelektual, ratifikasi tersebut bisa mengalami kemacetan.

f. Penurunan Ekonomi yang Tidak Terduga

China mungkin saja ingin mempercepat kesepakatan, setelah ada laporan tentang meningkatnya biaya tenaga kerja dan kenaikan nilai mata uang yuan yang menyebabkan ekspor China merosot 3,1 persen pada bulan Juni dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, penurunan pertama sejak Januari 2012. Impor juga menurun 0,7 persen pada bulan Juni.

(17)

“Ekspor pada kuartal ketiga tampak suram,” kata juru bicara pabean China, Zheng Yuesheng.

Para investor Amerika sudah berbisnis dengan China, demikian juga mereka yang mencari celah di pasar yang luas ini, sudah membatasi jumlah investasi yang dapat mereka lakukan, terutama karena banyak industri manufaktur China dijalankan oleh negara.

Xi, yang bertemu dengan Obama pada awal Juni di California, sudah mengisyaratkan niatnya untuk bergeser ke arah perekonomian yang didorong oleh konsumsi domestik.

Pada saat yang sama, ekspor China ke A.S. juga bisa meningkat, seperti pula halnya dengan investasi dalam bisnis di tanah Amerika, menurut Wakil Perdana Menteri Chinese, Wang Yang.

Dengan menyetujui perundingan kesepakatan investasi, China juga ingin meminimalkan keberatan A.S. untuk berinvestasi lebih jauh dalam investasi yang hanya berdasarkan alasan keamanan nasional, kata Wang.

g. Langkah Kecil Menuju Penyelesaian Masalah

China telah membanjiri perekonomian A.S. dengan barang yang diproduksi dengan tenaga kerja dan bahan baku yang murah.

Pada saat yang sama, produk A.S. secara substansial mengalami kesulitan untuk memasuki pasar China, karena pembatasan impor dan peraturan yang mencegah perusahaan asing menguasai kepemilikan mayoritas di banyak perusahaan China.

(18)

BIT dapat menggiring ke inisiatif yang lebih mengedepankan hak asasi manusia di China. Hubungan di antara kedua bangsa akan meningkat dan menjadi "lebih kuat, lebih stabil dan lebih inovatif jika [China] menghormati norma-norma hak asasi manusia internasional," kata Wakil Presiden A.S., Joseph Biden dalam pidatonya baru-baru ini.

Semakin lama perundingan mengenai BIT tertunda, semakin lama hasil akhir yang positif akan tertunda. Kesepakatan ini dapat meluas ke negara-negara lain.

China telah ikut ke dalam BIT dengan 90 negara lainnya, tetapi ini akan merupakan kesepakatan bilateral pertama China dengan Amerika Serikat yang memiliki BIT dengan 48 negara lainnya.

Meskipun sejumlah industri tertentu kemungkinan akan dikecualikan untuk menjadi bagian dari kesepakatan A.S.-China, seperti manufaktur peralatan pertahanan, BIT dapat mempercepat hubungan yang lebih luas dengan negara lainnya juga – khususnya bagi A.S.

Ketika Amerika Serikat dan China setuju untuk merundingkan BIT, India – negara adi daya lainnya – mencari kesepakatan investasi serupa dengan A.S.

“Ya, kami siap untuk itu. Kami mendukung kesepakatan investasi bilateral," kata Menteri Perdagangan India, Anand Sharma kepada kantor berita Press Trust of India.

(19)

KESIMPULAN

Sudah tidak diragukan akan kekuatan ekonomi China di era kontemporer ini. Hal ini terbukti dari akan kekuatan perekonomian China yang mampu terbilang menyaingi Amerika Serikat. Di saat Amerika Serikat mengalami krisis atau shutdown, China justru membantu Amerika dengan membeli sebagian besar surat hutang Amerika. Di saat Asia pun terancam krisis, China justru kekuatan perekonomiannya tidak tergoyahkan. Justru China menawarkan bantuan atau pinjaman kepada negara-negara yang mengalami krisis dengan syarat yang disebut sebagai Beijing Consensus.

Hubungan kerja sama China dengan Amerika Serikat terlihat bahwa produk-produk China telah membanjiri perekonomian A.S. dengan barang yang diproduksi dengan tenaga kerja dan bahan baku yang murah. Pada saat yang sama, produk A.S. secara substansial mengalami kesulitan untuk memasuki pasar China, karena pembatasan impor dan peraturan yang mencegah perusahaan asing menguasai kepemilikan mayoritas di banyak perusahaan China. Hal tersebut yang dilakukan pemerintah China, meskipun perekonomiannya berbasis liberal namun kebijakan pemerintahnya tetap terbilang sosialis dengan sedikit proteksionis akan produk-produk yang masuk ke arus pasar China. Pemerintah China pun mencanangkan kepada masyarakatnya untuk lebih utama menggunakan produk dalam negeri China dibandingkan produk-produk impor.

Selain dengan Amerika, hubungan kerja sama China dengan ASEAN pun berjalan lancar yang lebih merupakan upaya untuk mendapatkan kepercayaan guna eksisnya kekuatan dominasi dan hegemoni China di Asia Tenggara, selain karena ingin mendapat dukungan politik atas kasus Taiwan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Sinamo, Jansen. Eben Ezer Siadari. 2013. The Chinese Ethos: Memahami Adidaya China Abad 21 dari Perspektif Budaya dan Sejarah. Jakarta: Institut Darma Mahardika.

Jacques, Martin. 2011. When China Rules The World. Jakarta : Kompas.

Sutopo, FX. 2009. China Sejarah Singkat. Yogyakarta : Garasi.

Naisbitt, John & Doris. 2010. China’s Megatrends: 8 Pilar Yang Membuat Dahsyat China. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini berfokus pada perangkingan dan memilih dari satu set alternatif, dan menentukan solusi kompromi untuk masalah kriteria yang bertentangan, yang dapat

Jeli dengan konsentrasi gelling agent 2% dan rasio gelatin : kappa karagenan 2:1 merupakan jeli terbaik karena menghasilkan karakteristik fisik mendekati produk jeli

Salah satu drama seri yang paling menonjol saat ini adalah Catatan Hati Seorang Istri yang diluncurkan pada awal Juni dan dengan cepat telah menjadi hit drama seri dengan

MS 004 /POKJA/BULUSPESANTREN/2017 YULIANTI P CILACAP, 07 JULI 1981 DS SETROJENAR RT 01/V

12 Penelitian yang dilakukan dalam penelitia ini adalah merupakan penelitian kepustakaan (library Research) maka dari itulah tehnik yang digunakan dalam

Untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan khususnya pada DS5 (memastikan keamanan sistem), maka perusahaan ritel harus melakukan pengelolaan keamanan teknologi

Hasil simulasi rantai pasok usulan dengan software arena Usulan model rantai pasok sampah organik ini dapat dikatakan layak, karena berdasarkan simulasi pada Gambar 7

The characteristic of flash flood by initially defining it as a rapid flooding of low-lying areas, rivers and streams that are caused by the intense rainfall also occur when