• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN TEMA KAJIAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN TEMA KAJIAN SKRIPSI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN TEMA KAJIAN SKRIPSI

(3)

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN TEMA KAJIAN SKRIPSI

TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

Ketua

Dr. H. Suwito, M.Ag.

Anggota Ahmad Muttaqin, M.Si. Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.

Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I. Rofina Dienasari, S.H.I. Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum.

Penerbit

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250 Fax. 0281-636553

(4)

PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita menjadi bagian dari umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at. Amin.

Kebijakan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh IAIN Purwokerto menyesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Salah satu standar yang diukur adalah kesesuaian antara tema kajian skripsi dengan jurusan atau program studi mahasiswa. Kajian ini penting mengingat jurusan dan program studi di IAIN Purwokerto memiliki spesialisasi yang jelas yang sejak dari awal pembelajaran dengan akhir harus memiliki kesesuaian yang spesifik.

Untuk memastikan bahwa tema-tema kajian skripsi mahasiswa memiliki kesesuaian dengan jurusan dan program studi, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan monioring atas tema-tema skripsi yang disusun oleh mahasiswa. Dalam kegiatan monitoring ini, LPM bekerjasama dengan Kasubag dan staf akademik fakultas yang mendokumentasi seluruh judul atau tema kajian skripsi mahasiswa. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan monitoring, yaitu:

1. Rektor IAIN Purwokerto beserta para Wakil Rektor atas kepercayaan kepada LPM untuk menyelenggarakan kegiatan monitoring.

2. Dekan di lingkungan IAIN Purwokerto.

3. Kaasubag dan staf akademik fakultas di lingkungan IAIN Purwokerto.

(5)

Purwokerto, 20 Februari 2017 Ketua LPM IAIN Purwokerto

(6)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang

B. Dasar Hukum

C. Standar Mutu Pembelajaran D. Sistem Pendidikan di Indonesia E. Kegiatan Monitoring

(7)

MONITORING PEMBELAJARAN

“KAJIAN TEMA-TEMA SKRIPSI MAHASISWA”

A. Latar Belakang

Dalam dunia yang terorganisasikan secara teknolois, segala aspek kehidupan terkomunikasikan secara virtual melalui hubungan-hubungan elektronik. Hal ini kemudian memicu perubahan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat atau sering dikenal dengan disrupsi. Proses disruptif kemudian memaksa semua orang beralih atau bergeser dari kecenderungan lama ke bentuk-bentuk baru.

Pada paradigma lama, ownership merupakan maisntream uatama dalam membangun kehidupan. Artinya kemepilikan dianggap sebagai basis modal (capital) yang bisa menguasai berbagai hal. Pada era disrupsi, ownership tidak menjadi dominan mengingat kehidupan sosial sudah berkembang sangat cair sehingga tidak bisa dipetakan dalam satu dominasi tertentu. Pergeseran menjadi keniscayaan sehingga kemampuan manusia beradaptasi pada bentuk baru menjadi kunci.

Pada era disrupsi, jaringan (networking) mengambil peran-peran strategis di mana masing-masing individu dipaksa untuk membangun atau berbagi dengan individu yang lain. Dengan konteks ini maka spesialisasi menjadi tuntutan individu agar bisa saling berkontribusi dengan kelompok yang memiliki standar atau kualifikasi yang heterogen.

(8)

Spesialisasi ditunjukkan dengan judul atau tema kajian skripsi yang menunjukkan kualifikasi yang didesain oleh jurusan dan program studi. Melalui judul skripsi, mahasiswa bisa diukur ketercapaiannya melalui proses riset yang dikawal secara akademik melalui dosen-dosen pembimbing. Untuk itu, tema kajian skripsi penting untuk dimonitoring agar tidak keluar dari konteks mencapai spesialisasi jurusan dan program studi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

C. Standar Mutu Pembelajaran

(9)

centered learning) tersebut terjadi perubahan yang dialami mahasiswa dalam 4 ranah, yang disebut dengan ranah kognitif, yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, pikiran; ranah afekif, yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi yang berbeda berdasarkan penalaran; ranah psikomotorik, yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani, dan ranah kooperatif, yaitu kemampuan untuk bekerja sama.

Pelaksanaan pembelajaran di IAIN Purwokerto harus memenuhi standar proses pembelajaran yang di tetapkan di dalam standar nasional pendidikan tinggi. Menurut Permenristekdikti (2015), standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud mencakup: 1. karakteristik proses pembelajaran.

2. perencanaan proses pembelajaran. 3. pelaksanaan proses pembelajaran. 4. beban belajar mahasiswa.

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Berpusat pada mahasiswa maksudnya bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

(10)

pembelajaran dilaksanakan dalam satuan semester. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan dosen dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

Untuk mencapai kompetensi yang diinginkan sangat bergantung pada cara atau model pembelajaran yang diterapkan dan assesmentnya. Beberpa metode pembelajaran dengan kerjasama, (7). Collaborative Learning (CbL)= pembelajaran kolaboratif, (8). Contextual Instruction (CI) = instrusi kontekstual, (9). Project Based Learning (PjBL)= pembelajaran berbasis projek, dan (10). Problem Based Learning and Inquiry (PBL)= pembelajaran berbasis masalah.

D. Sistem Pendidikan di Indonesia

(11)

akademi dan akademi komunitas. Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu. Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

(12)

(S3). Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program Diploma I, II, II dan IV.

SKS dan Lama Studi

SKS adalah singkatan satuan kredit semester. Dengan sistem ini, mahasiswa dimungkinkan memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan sebagai ukuran:

 Besarnya beban studi mahasiswa.

 Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa.

 Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap.

 Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar

Nilai 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, terdiri dari:

 1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat).

 1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat, menerjemahkan suatu artikel dan sebagainya.

 1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas dan sebagainya.

(13)

selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semesterter masuk penyusunan tesis, setelah program sarjana, atau yang sederajat. Sedang untuk jenjang doktoral (S3) ada beberapa jenis beban, disesuaikan dengan riwayat pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)-nya.

 Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang kurangnya 8 (delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas) semester.

 Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) tidak sebidang sekurang kurangnya 88 (delapan puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan) semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) semester.

 Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) sebidang sekurang-kurangnva 40 (empat puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh kurang dari 4 (empat) semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

(14)

mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang sederajat dan lulus seleksi masuk.

E. Kegiatan Monitoring

Monitoring tema kajian skripsi dilakukan dengan menetapkan sasaran kegiatan sebagai berikut:

1. Judul-judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa.

2. Judul skripsi yang telah mendapat persetujuan setelah diseminarkan.

2 (dua) sasaran kegiatan ini untuk mengetahui kesesuaian antara judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan program studi yang telah ditetapkan dalam profil dan deskripsinya.

Judul pengajuan pertama merupakan inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa untuk dikajia pada tahap awal oleh Kajur dan Sekjur. Pada tahap ini, mahasiswa memberikan deskripsi singkat terkait judul dan masalah yang akan diteliti. Apabila disetujui maka judul ini bisa dilanjutkan pada penyusunan proposal di mana dalam proses penyusunannya mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen.

Pada tahap ke dua, proposal yang telah disusun kemudian diajukan kepada Kajur dan Sekjur untuk diseminarkan. Pada proses seminar ini, judul sangat mungkin berubah sesuai dengan penekanan dan spesialisasi jurusan dan program studi. Pasca seminar, judul skripsi kemudian ditetapkan sebagai judul yang penyusunan skripsinya dibimbing langsung oleh seorang dosen.

Kegiatan monitoring dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017 secara random di jurusan dan prodi yang menyelenggarakan seminar proposal skripsi.

(15)

Berdasar hasil monitoring atas judul-judul skripsi, ditemukan 3 (tiga) skripsi yang tidak mencerminkan spesialisasi jurusan dan program studi. Judul-judul skripsi tersebut adalah: No Nama NIM / Prodi Judul Skripsi

Tendensi Politik Media Massa di Indonesia

Dari temuan-temuan di atas, rekomendasi yang diberikan adalah mendorong Kaprodi untuk memberikan pelatihan, asistensi, dan pelatihan kepada mahasiswa dalam penyusunan dan penulisan skripsi. Selain itu juga dilakukan pembinaan kepada dosen-dosen pembimbing untuk menyesuaikan antara judul-judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan program studi.

G. Penutup

Demikian laporan monitoring pembelajaran melalui sasaran kegiatan kajian tema-tema skripsi mahasiswa. Masukan dan kritik dari Bapak/Ibu sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Lembaga Penjaminan Mutu terus mengembangkan instrumen untuk pengendalian mutu serta memberi garansi agar setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

sapi dengan kadar protein dan kadar air dalam pembuatan keju cottage mempunyai korelasi yang sangat kuat sehingga besar perbandingan sari kacang koro dan susu sapi

Penelitan ini bertujuan untuk mendekripsikan pembinaan kurikuler peserta didik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hambatan-hambatan dalam pembinaan kurikuler

Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,

Persepsi pemilik UMKM terhadap penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 jika dilihat dasri asas convenience dan asas efficiency masuk dalam kategori setuju,

Strategi pengembangan pasar melalui Rumah Saudara yang dilakukan oleh Bank Saudara dilakukan untuk memperluas pangsa pasar, mengenalkan Bank Saudara kepada

yang berjudul Pengaruh Konsentrasi Tepung Spirulina platensis pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Komet ( Carassius auratus ).. Pada kesempatan ini penulis

HUBUNGAN GLUKOSA DARAH DENGAN GLUKOSA URINE PADA PENDERITA DIABETES MILITUS DENGAN KELAINAN FUNGSI GINJAL.. Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan Pada Program

Setelah benar kasubag Keuangan dan anggota tim yang ditunjuk memberikan paraf pada Daftar pembagian Jasa Pelayanan tersebut, yang selanjutnya diajukan kepada Direktur untuk