• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG JAGONGAN MEDIA RAKYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TENTANG JAGONGAN MEDIA RAKYAT"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGANTAR

Hari ini kita hidup di masa ketika teknologi informasi dan komunikasi menjadi kian massif. Para pemikir sosial menilai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar di masyarakat. Hampir setiap sendi kehidupan kita dipengaruhi oleh perubahan itu.

Internet dan kemunculan media baru telah menghubungkan semua orang dengan menerabas batas-batas yang dulu ada. Kini semua orang memiliki peluang yang lebih besar untuk mengakses maupun berbagi informasi. Kondisi ini memungkinkan individu maupun komunitas di wilayah-wilayah yang berjauhan untuk saling berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan bersolidaritas. Manuel Castells (2000) menyebut fenomena ini sebagai masyarakat jaringan. Dan di dalam jaringan itulah saat ini kekuasaan itu berada.

Tentu saja, dalam setiap perubahan tidak hanya ada peluang namun juga

tantangan. Tepat dalam konteks itulah Jagongan Media Rakyat atau JMR tahun ini digelar. Kali ini, JMR mengangkat tema besar “Menganyam Inisiatif Komunitas”. Tema ini diangkat sebagai wujud apresiasi bagi segenap komunitas yang telah berkreasi dan menyiasati segala keterbatasannya hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun kelestarian lingkungan, dengan memaksimalkan peluang dari akses informasi yang kian terbuka.

Melalui tema tersebut, JMR ingin menjadi ruang antara yang mempertemukan berbagai komunitas dengan inisiatifnya. Di ruang itulah masing-masing komunitas bisa saling berbagi pengalaman dalam merespons peluang dan tantangan yang ada, untuk kemudian saling menghubungkan diri menjadi bagian dari sebuah jaringan yang berselang-seling menganyam tujuan bersama.

Tema “Menganyam Inisiatif Komunitas” akan dikupas dalam tiga kategori pembahasan, yakni inovasi, literasi dan advokasi. Melalui tiga kategori ini, JMR diharapkan bisa menghadirkan beragam sisi dampak dari perubahan, termasuk cara komunitas merespons dampak tersebut, secara lebih utuh.

Pada 2016 ini, JMR diselenggarakan untuk yang ke empat kalinya. Kegiatan ini pertama kali digagas pada 2010 dan kemudian menjadi kegiatan rutin dua tahunan. Sejak awal, JMR memang dirancang sebagai ruang untuk memertemukan kelompok-kelompok masyarakat yang secara umum

(3)

JMR diharapkan bisa menjadi tempat mengartikulasikan aspirasi yang berujung pada gerakan bersama untuk mendorong perbaikan di sektor media dan tata kelola informasi yang lebih berpihak kepada rakyat.

TENTANG JAGONGAN MEDIA RAKYAT

Jagongan Media Rakyat (JMR) 2016 adalah gelaran yang diinisiasi oleh COMBINE Resource Institution. Acara yang digelar setiap dua tahun sekali ini sudah menapaki gelaran keempatnya sejak 2010. JMR merupakan ruang pertemuan berbagai pihak untuk membahas isu¬-isu sosial kemasyarakatan dengan

informasi sebagai mediumnya. Dengan semangat bwerkumpul, berbagi, bergerak, para partisipan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perubahan sosial yang lebih baik.

Pada gelaran terakhir, 2014, yang dihelat di Jogja National Museum (JNM), JMR telah melibatkan 30 lembaga dan komunitas, menghadirkan 51 diskusi dan workshop, 34 diskusi dan pemutaran film. Selama empat hari, 2500¬-an pengunjung turut berpartisipasi dalam gelaran tersebut.

(4)
(5)
(6)

REMBUG PRAKARSA

Sabtu, 23 April 2016

“Menjelajahi Inisiatif, Menganyam Kemandirian Komunitas”, adalah tema yang dipilih sebagai gaung JMR 2016. Judul ini dipilih sebagai respons atas ragam inisiatif yang muncul selama dekade terakhir di penjuru Nusantara. Indonesia sebagai negeri yang kaya akan sumberdaya alam dan manusia, terus berkembang seiring arus perubahan di tingkatan global. Ada banyak inisiatif yang muncul dari banyak aktor. Tidak sedikit dari inisiatif tersebut muncul dari orang yang dianggap biasa saja namun menelurkan ide brilian.

Rembug Prakarsa ini akan menjadi artikulasi rangkaian acara JMR 2016. Di sinilah semangat perubahan dan ide-ide menyoal masa depan Indonesia sebagai bangsa, akan didiskusikan atau bahkan diperdebatkan.

Moderator :

Imung Yuniardi (CRI)

Narasumber:

Dandhy Dwi Laksono (Jurnalis Video, Ekspedisi Indonesia Biru, Pendiri WatchDoc-Jakarta)

M. Hatta (Radio Komunitas MGM FM Borobudur, Magelang) Mila Roshinta (Penari tradisi, koreografer profesional-Yogyakarta) John Bamba (Credit Union Gemalaq Kemisiq Kalimantan Barat)

Penyelenggara:

Combine Resource Institution www.combine.or.id, www.jmr2016@combine.or.id

(7)

D

I

S

K

U

S

I

&

L

O

(8)

KLUSTER INOVASI

Perkotaan

Kamis, 21 April 2016

“Penataan kawasan permukiman padat bantaran sungai berbasis masyarakat skala kota: Partisipasi warga dalam penataan”

Warga adalah pelaku utama perubahan di lingkungan hidup mereka.

Partisipasi warga secara mandiri dalam penataan permukiman padat menjadi semangat untuk diimplementasikan dengan program pemerintah dalam skala kota. Beberapa keberhasilan advokasi masyarakat dalam program pemerintah menjadi salah satu bahasan dalam diskusi ini dengan menghadirkan PU Sleman dan Solo yang telah bekerja sama merencanakan dan merancang permukiman warga secara partisipatif.

Moderator

Arkom Jogja

Narasumber

Paguyuban Kalijawi

PU Sleman (*dalam konfirmasi) PU Solo (*dalam konfirmasi)

Penyelenggara

Aristek Komunitas (Arkom) Jogja

Kontak Penyelenggara

(9)

Kebencanaan

Sabtu, 23 April 2016

“Integrasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam UU Desa”

Undang-Undang Desa no 6 Tahun 2014 merupakan kebijakan negara yang akan memberikan peluang bagi masyarakat di tingkat desa untuk melakukan pembangunan desa tanpa harus bergantung pada hasil musrenbang di tingkat kabupaten. Akan terdapat peluang besar bagi masyarakat desa untuk menyasar kebutuhan pembangunan di tingkat desa termasuk upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) serta menyasar kebutuhan kelompok rentan yang selama ini belum menjadi prioritas dalam pembangunan, yaitu penyandang disabilitas, lansia, kelompok miskin dan kelompok perempuan. Penyelenggaraan pembangunan desa dilakukan dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

Dialog interaktif antara pelaku aktif pembangunan akan diselenggarakan dalam kegiatan Nasional 2 tahunan Jagongan Media Rakyat (JMR) di Jogja Nasional Museum. Dialog akan membahas praktek-praktek yang sudah dilakukan oleh masyarakat di tingkat lokal dalam mengelola dana desa untuk menyasar upaya pengurangan risiko bencana serta kebutuhan-kebutuhan kelompok rentan.

Selain perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan, juga penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat sipil. Diperlukan mekanisme yang jelas serta kebijakan yang dapat mengatur monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh karena itu usulan masyarakat sipil mengenai monitoring dan evaluasi akan dijaring dalam kampanye yang juga diselenggarakan di JMR.

Fasilitator

Pengurus Forum PRB DIY

(10)

Difable Person Organisation (DPO) Kecamatan Lendah, Kulonprogo Aparat Desa Srigading, Bantul

Organisasi Lansia Gemampang Sirahan (Magelang)

Penyelenggara

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Yogyakarta

Kontak Penyelenggara

http://prbdiy.net/ forumprb@gmail.com @fprbdiy

Pariwisata Berkelanjutan

Jumat, 22 April 2016

“Membangun Desa dengan Pariwisata Berkelanjutan”

Otonomi desa menuntut pemerintah lebih kreatif dalam mengelola

kawasannya. Desa juga dituntut untuk mendayakan segala sumberdaya yang dimiliki untuk mendorong kemandirian desa. Pariwisata berkelanjutan adalah salah satu pilihannya. Pariwisata berkelanjutan memiliki tujuan agar tradisi, budaya dan lingkungan kawasan desa tetap lestari, meski bersinggungan dengan tradisi global. Namun kondisi desa yang masih gamang memerlukan peran sentral dalam memulai sebuah konsep berkelanjutan di desa. Pada JMR 2016 ini akan hadir para perintis dan fighter desa yang sering dianggap gila dan kurang kerjaan namun dengan kegigihannya mampu merubah kegilaan menjadi prestasi, sehingga mampu menggerakkan desa menuju proses kemandirian berkelanjutan.

Narasumber

(11)

Penyelenggara

Pemerintah Desa Dlingo, Bantul

Kontak Penyelenggara

dlingo.bantulkab.go.id

Teknologi Informasi

Jumat, 22 April 2016

“TIK yang Berdaya dan Mandiri dengan Semangat Berbagi dan Berkolaborasi Menciptakan Karya Solutif dan Tepat Guna”

Tidak dimungkiri era digitalisasi telah merubah cara pandang sampai kebiasaan masyarakat. Dalam lingkup yang lebih sempit, digitalisasi yang didalamnya termasuk teknologi telah membawa perubahan didunia ini. Perubahan yang terjadi di segala bidang, dengan rentang waktu yang relatif cepat hingga bisa dikatakan secepat perkembangan teknologi itu sendiri. Perkembangan teknologi itu sendiri bukan tanpa kegagalan, terbukti banyak wriset yang telah memakan waktu lama serta biaya yang tidak sedikit menghasilkan terobosan atau inovasi teknologi yang gagal guna. Meski hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun dari kegagalan-kegagalan memunculkan inovasi-inovasi teknologi baru berikut juga metode pengembangannya.

(12)

Moderator

Agung Riyadi (AirPutih)

Narasumber

Saddam Rajief (Kentongan, lapor@kentongan.org) Ainun Najib (Code4nation, admin@code4nation.org)

Penyelenggara

AirPutih

Kontak Penyelenggara

http://www.airputih.or.id

KLASTER ADVOKASI

Kesejahteraan Desa

Kamis, 21 April 2016

“Daulat Data Masyarakat untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan”

Carut marut pengelolaan data kemiskinan Nasional, yang seringkali tidak tepat sasaran seringkali membuat konflik horizontal di tingkat bawah. Banyak warga miskin yang menurut masyarakat belum terdata di nasional. Disisi lain ruang partisipasi masyarakat untuk melakukan perbaikan pendataan atas data nasional belum banyak dilakukan di tingkat desa.

Dibutuhkan regulasi daerah yang mengatur kewenangan untuk

pengembangan data local di tingkat Kabupaten/kota dan propinsi untuk mengurangi gap antara data nasional dan realitas daerah.

Fasilitator

SAPA Korda Jateng

Narasumber

Kepala Desa Nglegi, Gunungkidul SAPA

(13)

Penyelenggara

SAPA

Kontak Penyelenggara

http:// www.sapa.or.id

Lingkungan

Jumat, 22 April 2016

“Menjaga Lingkungan dari Meja Makan”

Budaya konsumeris menghilangkan kuasa manusia atas aktivitas produksi pangan. Masyarakat perkotaan memiliki kemampuan terbatas untuk menghasilkan pangan, bahkan kehilangan ketrampilan mengolah pangan. Ketika masyarakat abai untuk tahu asal usulnya, pilihan menu pangan sehari-hari berpotensi menyumbang kerusakan lingkungan, dengan konsekuensi yang kurang diperhatikan bahkan tidak terbayangkan.

Konsep farm to table memastikan menu di meja makan dapat ditelusur asal usulnya. Keterlibatan anak-anak muda perkotaan dalam produksi pangan berkelanjutan, meski dengan segala keterbatasan, merupakan inisiatif yang membawa harapan terwujudnya kedaulatan pangan. Jejaring pangan lokal merupakan sistem pendukung pangan perkotaan untuk mengurangi dampak ekologis dari aktivitas konsumsi pangan sehari-hari. Tindakan penyelamatan lingkungan—mengatasi perubahan iklim—bisa dilakukan dari meja makan.

Moderator

Hermintianta Prasetya (Jejaring Pangan, Ocean Life of Indonesia)

Narasumber

Komunitas JIPANG

(14)

Penyelenggara

Komunitas JIPANG (Jejaring Pangan Lokal)

Pelestarian Pusaka

Sabtu, 23 April 2016

“Pengenalan Pusaka untuk Pelestarian Masa Depan”

Komunitas pelestari pusaka di Indonesia tak terhitung jumlahnya. Masing-masing melakukan pelestarian lewat caranya Masing-masing-Masing-masing. Ada beragam cara mudah yang ramai dikerjakan komunitas-komunitas ini. Ada yang mendokumentasikan lewat foto dan tulisan, ada yang merawat bangunan Cagar Budaya dengan membersihkan secara berkala, ada yang rutin

melakukan jelajah pusaka untuk mengenalkan kepada publik yang lebih luas. Inilah media pelestarian pusaka.

Fasilitator

Adriani Zulivan – Indonesian Heritage Inventory (IHI)

Narasumber

Lengkong Sanggar – Roemah Toea Abdullah Rafii – Warga Gresik

Penyelenggara

Indonesian Heritage Inventory

Hukum & HAM

Kamis, 21 April 2016

“Strategi Digital dalam Perubahan”

Diskusi ini menghadirkan narasumber yang akan berbagi pengalaman mengenai kampanye online tentang hukum dan HAM. Diskusi ini juga

(15)

Fasilitator

Usman Hamid (Change.org)

Narasumber

Zely Ariane (Papua Itu Kita) Titi Anggraini (Perludem)

Penyelenggara

Change.org

Kontak Penyelenggara

http://change.Org

Privasi Internet

Sabtu, 23 April 2016

“Tantangan Privasi bagi Netizen Indonesia”

Moderator

Indriyatno Banyumurti (Ketua RTIK)

Narasumber

Semmy Pangerapan (Stakeholder board ID-IGF),

DR. Sinta Dewi (Ketua Cyber Law Center Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran),

Donny BU (ICT Watch)

Perwakilan Kementrian Komunikasi dan Informasi

Penyelenggara

ICT Watch

Kontak Penyelenggara

(16)

Penyiaran

Sabtu, 23 April 2016

“Penyiaran Kebencanaan untuk Indonesia Tangguh”

Radio Darurat, kata ini tidak pernah di kenal dalam regulasi kita di Indonesia, dimana memiliki potensi ancaman bencana yang cukup banyak. Namun Radio Darurat secara praktek sudah hadir dalam berbagai upaya tanggap bencana di Indonesia. Hal ini tak lepas dari kegigihan para aktifis penyiaran di Indonesia yang melihat bahwa pola komunikasi di daerah bencana selalu menjumpai banyak masalah dan komunikasi dalam masa tanggap bencana. Di Indonesia memang belum ada definisi yang baku tentang radio darurat,namun paling tidak sudah banyak pengalaman praktis yang dijalankan dilapangan yang tentu mengajak kita semua mari mendefinisikan sesuai dengan kebutuhan dan berbasis pengalaman yang ada.

Radio Darurat menjadi bagian dari Sistem informasi dan komunikasi yang tertuang dalam Rencana Kontijensi baik di tingkat Nasional oleh BNPB, tingkat Daerah oleh BPBD dan tingkat desa oleh Tim Siaga Desa. Jika selama ini inisiatif datang dari masyarakat, maka sudah saatnya negara menyambutnya dengan regulasi yang melindungi dan menguatkan keberadaan Radio Darurat sebagai media tanggap darurat, dan Radio Komunitas sebagai media untuk membangun kesiapsiagaan, membangun masyarakat yang tangguh dan hidup nyaman bersama ancaman.

Moderator

St Infirohah Al Farida (JRKI)

Narasumber

Sukiman (Lintas Merapi FM) Sinam M Sutarno (JRKI) Muhammad Amrun (CRI) Imam Prakoso (AMARC) Anton Birowo (UAJY)

(17)

Penyelenggara

Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI)

Kontak Penyelenggara

https://jrki.wordpress.com

Difabel

Minggu, 24 April 2016

“Peluang Desa Inklusi dalam Implementasi Undang-Undang Desa”

Gagasan tentang Desa Inklusi hadir untuk menghargai keberagaman dan memunculkan potensi kelompok difabel di desa. Desa Inklusi juga ingin mendorong pemerintah desa untuk melakukan pembangunan manusia yang lebih berperspektif difabel dengan memanfaatkan peluang Undang-Undang Desa. Dengan tujuan mendorong interaksi sosial dan taranan masyarakat yang mengakui, dan terciptanya ruang yang setara bagi untuk berkontribusi bagi pembangunan desa, desa inklusi memiliki ide yang menarik untuk membawa arah pembangunan desa yang lebih inklusif. Masuknya kelompok-kelompok rentan ini dalam keseluruhan proses pembangunan, pengorganisasian masyarakat, dan berbagai kegiatan rutin di desa inilah yang kemudian disebut Inklusi, sebuah laku yang berupaya mengurangi praktik eksklusi atau pengabaian sebagaimana telah terjadi.

(18)

Peluang Desa Inklusi dalam Implementasi UU Desa

Narasumber

Arie Sujito (UGM)

Tahapan Desa Inklusi Belajar dari Pengalaman 8 Desa

Narasumber

Drs. Sumiran (Camat Lendah) R Wahyu Nugroho

Nuryanto (KDD Bumirejo)

Penyelenggara

Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) Kontak Penyelenggara

http://www.sigab.or.id

Pengelolaan Dana Desa

Jumat, 22 April 2016

“Cerdas Mengelola Keuangan Desa”

Hingga 2016, kita sudah masuk tahun kedua dalam implementasi UU No.6/2014 tentang Desa. Masih tersisa kebingungan yang signifikan dialami oleh tim pengelola keuangan di desa. Kewenangan yang sudah diberikan konstitusi kepada desa untuk mengurus rumah tangganya sendiri belum dibarengi penguatan kapasitas yang memadai atau kepercayaan secara penuh oleh pemerintah supradesa kepada desa.

(19)

sejatinya diprioritaskan untuk masyarakat desa akan memancing tumbuhnya partisipasi masyarakat, hingga keduanya dapat menjawab tingkat

akuntabilitas desa dalam proses pembangunan.

Pada pekan Jagongan Media Rakyat (JMR) 2016 ini, kami akan menggelar diskusi tentang “Cerdas Mengelola Keuangan Desa”. Kami mengajak semua praktisi, pemerhati isu desa, pengelola keuangan desa, atau siapa pun yang tertarik untuk belajar dan berbagi bersama tentang cara cerdas mengelola keuangan desa untuk meyakinkan bahwa “desa mampu kelola rumah tangganya sendiri”.

Fasilitator

Muhammad Khayat (Infest)

Narasumber

Yulianti (Sekdes Tunjungtirto, Malang, Jatim) Darwanto (Indonesia Budget Center)

Edi Purwanto (Program Officer INFEST di Malang, tentang Pengelolaan Keuangan Desa)

Penyelenggara

Infest

Kontak Penyelenggara

irsyad@infest.or.id

Penanganan Penderita HIV dan AIDS

Sabtu, 23 April 2016

“Orang Mee sebagai Inisiator dan Aktor Pencegahan HIV dan AIDS di Wilayah Meepago (Tanah Mee), Papua”

(20)

17-20 November 2014 di Nabire menyatakan fakta sebaliknya. Mubes ini menunjukkan kepada publik bahwa Orang Mee tidak hanya menjadi aktor utama tetapi juga menjadi inisiator dalam upaya penanganan dan pencegahan HIV dan AIDS di Tanah Mee.

Presentasi ini menawarkan konsep “Pagar Adat Papua” sebagai kerangka komunikasi baru untuk menangani masalah HIV dan AIDS. Model “Pagar Adat Papua” memiliki dua kemampuan besar: mengakui kerentanan sosial dan konflik politik yang berkepanjangan yang menimpa orang Mee dan terlebih mengintegrasikan alam pikiran orang Mee ke dalam pendekatan biomedis pada komunikasi HIV dan AIDS. Dengan demikian, model yang tercipta menjadi lebih baik karena melahirkan strategi pencegahan dan penanganan yang lebih baik terhadap kelompok yang terpinggirkan yang takut bahwa HIV dan AIDS akan mengantar mereka menuju kepunahan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Moderator

Prodi Komunikasi UAJY

Narasumber

Meylani Yo, PhD (Dosen FISIP UAJY)

Penyelenggara

Prodi Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kopi Darat SID

Jumat, 22 April 2016

(21)

Rangkaian kegiatan Kopdar SID

1. Sesi Inkuiri Apresiatif. Sesi ini akan membahas sejarah perjalanan SID dan pemanfaatannya. Dalam sesi ini, para peserta Kopdar SID juga akan berbagi pengalaman mereka menggunakan SID dan tentang topik umum. 2. Peluncuran SID 3.04

3. Technical Working Groups. Sesi ini merupakan suatu upaya penajaman capaian-capaian yang telah berhasil dilakukan dalam penerapan SID. Sesi ini terbagi menjadi dua kelas secara paralel, yakni kelas Pemanfaatan SID dan Advokasi serta kelas Oprek Aplikasi SID.

Narasumber

CRI

Penyelenggara

CRI

Kontak Penyelenggara

office@combine.or.id

Transparansi

Kamis, 21 April 2016

“Penggunaan ICT untuk Transparansi Pengelolaan Pemerintah Daerah”

Sumber-sumber pendapatan daerah banyak yang bocor dan tidak terkelola dengan efisien. Sumberdaya manusia banyak yang tidak bekerja maksimal, sedikit bekerja namun meminta gaji penuh. Secara teknis, penggunaan teknologi informasi dapat menyelesaikan persoalan ini. Dengan teknologi yang tepat maka dapat meningkatkan pendapatan daerah, manajemen sumberdaya manusia, pengelolaan transparan dan efisien.

(22)

strategi agar terjadi penyerapan penggunaan teknologi dalam pengelolaan dan manajemen dalam tubuh pemerintahan.

Moderator

Artikulpi

Narasumber

Ketut Sutawijaya (Direktur Artikulpi)

“Berjaya di Udara dan Laut dengan Teknologi UAV dan ROV yang Open Source”

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Bumi, Air dan Kekayan Alam digunakan untuk kemakmuran rakyat. Pertanyaanya adalah seberapa besar kita mengenali Bumi dan Air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya? Namun sebelumnya, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah kita harus memiliki teknologinya dan secara mandiri membangunnya serta menggunakannya. Dengan teknologi yang tepat guna maka kita bisa mengenal bumi dan air kita dengan lebih efisien.

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk penjelajahan udara dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk penyelaman di laut adalah dua teknologi yang sedang dikembangkan Artikulpi sebagai alat untuk lebih mengenal bumi dan air kita. Dua teknologi ini dikembangkan dalam semangat Open Source sehingga memungkinkan kita untuk belajar secara mandiri.

Moderator

Artikulpi

Narasumber

Akhmat Safrudin

Penyelenggara

(23)

KLASTER LITERASI

Jurnalisme Mutakhir

Sabtu, 24 April 2016

“Jurnalisme dan Data di Era Digital”

Di tengah banjir informasi, sulit membedakan satu media dengan media lain. Banyak media hanya mengamplifikasi pernyataan narasumber tanpa menyajikan data yang dinilai penting dan relevan. Situasi ini, betapapun bukan isu baru, ikut menambah apa yang disebut gundukan sampah informasi. Kami menimbang bahwa tema jurnalisme data setidaknya dapat membuka kemungkinan melihat kehadiran jurnalisme dan media masih relevan. Perannya bahkan semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kredibilitas di tengah rimba raya informasi guna memantapkan tuntutan diri, di antara hal lain, sebagai penuntun akal dan agregator cerdas.

Jurnalisme data memberikan banyak peluang dari pencarian berita, investigasi, hingga penyajian berita yang lebih kreatif dan interaktif. Data yang membeludak di internet, yang disebut big data, menjelaskan pula satu kondisi yang memicu perkembangan banyak alat untuk mengumpulkan serta menganalisis data. Tapi apa yang dimaksud jurnalisme data? Bagiamana peran jurnalisme di era digital untuk tetap relevan? Diskusi ini akan mencoba menjawab pertanyaan itu dan berusaha melihat sejumlah kemungkinan mengenai jurnalisme data di Indonesia.

Moderator

Fahri Salam (Pindai)

Narasumber

(24)

Penyelenggara

Pindai

Kontak Penyelenggara

http://pindai.org

Ekonomi Mandiri

Kamis, 21 April 2016

“Ekonomi, Konservasi dan Kemandirian Petani”

Petani mandiri merupakan cita-cita yang harus diwujudkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pembentukan Himpunan Tani Kopi Temanggung ini merupakan wadah untuk mencapai kesejahteraan bersama para petani (dalam hal ini petani kopi Temanggung).

Adapun poin - poin yang perlu didiskusikan bersama yaitu:

1. Bertani sesuai dengan kaidah konservasi

2. Melakukan metode tanam tumpang sari dengan menanam aneka komoditas di lahan pertanian, sehingga akan ada sirkulasi ekonomi petani yang tak akan pernah mati.

3. Olah produk hasil pertanian pasca panen, pengolahan kopi dengan baik untuk menghasilkan kualitas yang baik hingga akan mendapatkan nilai jual yang sepadan.

4. Market dan pemasaran produknya.

Bila petani bisa menerapkan 4 point di atas, maka kesejahteraan petani akan meningkat.

Moderator

Bagus (Petani Kopi Candiroto, Temanggung)

Narasumber

1. Mukidi (Ketua dan Penggagas Himpunan Tani Kopi Temanggung)

(25)

Penyelenggara

Himpunan Tani Kopi Temanggung

Kontak penyelenggara: 0812 2797 3978 / 0877 1905 2174 (Mukidi)

Literasi Media

Jumat, 22 April 2016

“Media Online dan Melek Media”

Paska reformasi 1998, jumlah media di tanah air bertambah berlipat-lipat dibanding era Soeharto. Ratusan, kini sudah mencapai ribuan, media massa baru muncul bak jamur di musim hujan.

Tapi banyaknya media itu justru membuat publik bingung menentukan mana informasi benar dan tidak. Orang membaca koran, portal berita online, dan menonton televisi bukannya mendapat informasi yang clear. Selain membingungkan, informasi yang muncul cenderung monoton dan seragam. Padahal kuantitas media semestinya berpengaruh pada keragaman konten dan kepemilkan.

Kepemilikan media? Kran kebebasan pers terbuka lebar, memang. Kini orang lebih leluasa mendirikan media. Terlebih mereka yang berduit, banyak dari mereka pengusaha sekaligus politisi. Tapi ujung-ujungnya hanya untuk mendukung kepentingan pribadi dan golongannya.

Meminjam judul buku begawan jurnalisme –Bill Kovach dan Tom Rosentiel-, BAGAIMANA MENGETAHUI KEBENARAN DI ERA BANJIR INFORMASI? Dan, karena fitrah jurnalisme mengabdikan diri pada kepentingan publik, APA HAK DAN KEWAJIIBAN PUBLIK TERHADAP INFORMASI?

Moderator

Bhekti Suryani (Sekretaris AJI Yogyakarta)

Narasumber

(26)

Penyelenggara

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta

Kontak Penyelenggara

sekretariat@ajiyogya.org

Media Baru

Jumat, 22 April 2016

“Perebutan Media Baru untuk Demokrasi”

Satu dekade lebih dari abad milenium menunjukkan bukan hanya darat, air, langit dan luar angkasa yang diperebutkan, melainkan juga ruang siber (cyberspace). Di banyak negara, sudah buru-buru menerapkan berbagai aturan untuk meredam arus demokratisasi yang hadir di ruang siber. China menjadi salah satu negara yang berhasil men-challenge gagasan teknologi pembebasan (libertarian technology) di mana media sosial memegang peranan penting dalam perjuangan demokrasi. Dengan kekuatan otoriter yang kuat, China kini mengubah ruang siber menjadi networked-authoritarianism (Ronald Dielbert, 2012).

Media sosial dipandang sebagai alat penghubung yang efektif karena karakter keluasan jangkauan, kecepatan real-time, efek multiplikasi dan lintas kelas. Seperti contohnya di Indonesia sendiri media sosial tidak hanya dikonsumsi kelas menengah ke atas; kelas bawah pun menggunakannya. Sebuah pesan bisa disebarkan dengan jangkauan melewati batas geografi, mengalami multiplikasi melalui “share” dan “re-tweet” yang kemudian menjangkau siapa saja, dalam kurun waktu “the now” (saat ini juga). Karakter-karakter tersebut di atas, tentu saja membuat aktivisme pun ikut berbenah dengan kehadiran media baru ini. Website-website dan blog menjadi jawaban sebagai media propaganda yang murah dan bisa dimanfaatkan oleh inisiatif-inisiatif di seluruh dunia. Mereka pun menyadari perlunya menggunakan media sosial di dalam penyebaran ide-ide, komunikasi, dan informasi-informasi aksi.

(27)

contoh-contoh yang ada, memetakan ancaman-ancamannya dan strategi-strategi ke depan untuk mempertahankannya dari kekuatan otoriter yang hendak membungkamnya.

Moderator

Yerry Nikolas Borang (EngageMedia)

Narasumber

Yohanes Widodo (Dosen komunikasi Universitas Sanata Dharma) Dhyta Caturani (Aktivis dan peneliti FemHack)

Damar Juniarto (Pegiat SAFENET dan Forum Demokrasi Digital)

Penyelenggara

Forum Demokrasi Digital

Kontak Penyelenggara

forum@demokrasidigital.net

Seni dan Aktivisme Sosial

Jumat, 23 April 2016

“Seni dan Aktivisme Sosial”

Diskusi ini menelusuri perihal seni dan aktivisme sosial. Bagaimana seni digunakan sebagai media dalam aktivisme sosial? Apa fungsi seni dalam aktivisme sosial? Apakah seni berfungsi sebagai media ataukah cara kerja/ metode? Berhasilkah seni menjadi daya dorong perubahan dalam konteks aktivisme sosial di masa sekarang? Apa saja tantangannya?

Djuwadi adalah salah satu pendiri kolektif Taring Padi, yang berdiri pada masa kejatuhan Soeharto 1998. Taring Padi mendeklarasikan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan membangun kembali budaya kerakyatan dan mendukung konsepsi seni berbasis kerakyatan. Apa saja karya-karya Taring Padi? Bagaimana seni Taring Padi berperan dalam gerakan sosial masyarakat? Dan bagaimana ia bertahan sebagai kolektif seni?

(28)

dan segala permasalahannya. Bagaimana seni teater digunakan sebagai media penggerak aktivisme sosial terutama pada isu sosial perkotaan? Bagaimana partisipasi publik dibangun saat berkesenian? Apa saja tantangannya?

Brikolase adalah pusat studi yang didirikan untuk merespon berbagai macam isu kontemporer dan global, dengan mengkaji ekspresi seni dan budaya dalam konteks masyarakat Indonesia. Pergerakan yang ditempuh sebagai jalan afiliasi antara kegiatan budaya dan kaitannya dengan akademisi merupakan cara Brikolase untuk mengamati isu sosial yang terjadi.

Bagaimana aktivisme sebagai gerakan bisa menjadi pembahasan baru yang menjadi perhatian kita saat ini? Bagaimana bentuknya dan bagaimana permasalahannya jika muncul gerakan apatisme dalam upaya menyikapi dorongan perubahan dalam dinamika sosial?

Moderator

Kiki Pea (vokalis, jurnalis)

Narasumber:

Djuwadi (Taring Padi)

Jamaluddin Latief (Malmime-Ja) Brikolase

Penyelenggara

Ketjil Bergerak

Kontak Penyelenggara

ktjlbrgrk@gmail.com

Penerbitan Alternatif

Jumat, 22 April 2016

“Penerbit Alternatif, Distribusi Alternatif, dan Pasar Alternatif

(29)

dengan Radio Buku yang merupakan komunitas alternatif berbasis masa, Indie Book Corner (IBC) dan Pojok Cerpen akan membahas Penerbitan serta Distribusi Alternatif.

Mengapa perlu?

Sebab jika menjadi berbeda adalah pilihan, maka beberapa penerbit Jogja melakukan perbedaan itu. Menerbitkan berdasar tema yang disukai atau membantu menerbitkan karya perseorangan, berkomunikasi langsung dengan publik atau bahkan menjadi bagian dari publik itu sendiri, serta membangun jalur bagi pemasarannya sendiri.

Narasumber

Eka Pojok Cerpen (OAK)

Irwan Bajang (Indie Book Corner) M. Fairuz Mumtaz (Radio Buku)

Penyelenggara

Penerbit OAK (penerbit.oak@gmail.com) Indiebook Corner

i-Boekoe

Literasi dan Aktivisme Sosial

Minggu, 24 April 2016

“Gerakan Literasi dan Aktivisme Sosial”

(30)

Dalam upaya merayakan keberagaman gerakan literasi ini, diskusi ini akan melibatkan para penggerak literasi berbagai (daerah) wilayah. diharapkan akan menjadi sarana dalam memperkaya pemaknaan kita akan literasi dalam isu dan gerakan, juga lebih jauh literasi sebagai bentuk aktivisme tersendiri yang memiliki peran transformatif.

Moderator

Rumah Baca Komunitas

Narasumber

Ahmad Sarkawi (Rumah baca komunitas) David Efendi (Urban literacy campaign) Mas Triyanto (Teras Baca guyub rukun) Mas Naim (Taman Baca Mahanani - Kediri) Prita HW (Sekolah Raya - Bekasi)

Penyelenggara

Rumah Baca Komunitas

Kontak penyelenggara

(31)

P

E

M

U

T

A

R

A

N

F

I

L

M

(32)

Kenangan Harapan

Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 9:04”

2008

Piling Production

Video ini merekam tentang masyarakat Piling yang ada di Bali mengalami kekurangan pasokan air dikarenakan penebangan hutan.

Aek Kehidupan Kita Besamo

Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 5:28”

2011

Kelompok Makekal Bersatu

(33)

Bukanlah sebuah rahasia kalau warga di sepanjang sungai Ciliwung masih sering membuang sampah di sungai dan menyebabkan banjir di kemudian hari. Namun, para remaja tidak akan membiarkan hal tersebut terus-terusan terjadi, bagaimana caranya?

Salah Buang

Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 2:59” 2009 D’Acil Jakarta

Selamatkan Gunung Kendeng

Kamis, 21 April 2016 18.30 - 21.00

23:39” 2008 Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK)

(34)

Cabe, Harga Sebuah Kebebasan

Jumat, 22 April 2016 15.30 - 18.00 15:44” 2011

Sahabat Kapas

Teman-teman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas B Klaten mengisahkan keseharian

mereka di dalam Lapas. Terbatasnya kehidupan di dalam Lapas membuat mereka sangat menghargai benda bernama cabe.

Bongseng

Jumat, 22 April 2016 15.30 - 18.00 5:05”

2007

Sahabat Andik

(35)

Entah

Jumat, 22 April 2016 18.30 - 21.00 4:08” 2006 Sherin Kangen Video Diary Kampung Halaman

Sherin dihadapkan pada dua pilihan. Memilih untuk ikut ayahnya yang Konghucu atau ikut ibunya yang beragama Buddha. Manakah yang akan dipilih oleh Sherin?

Keyakinanku adalah Aku

Jumat, 22 April 2016 18.30 - 21.00 7:14” 2006 Asisi Art Community

(36)

Mana Akses Kami

Sabtu, 23 April 2016 18.30 - 21.00 14:13” 2013 Tim FAUJA

ILO - Yayasan Kampung Halaman

Video diary ini berusaha menyampaikan mengenai peluang kerja bagi para penyandang disabilitas dan apakah perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk memberikan peluang.

Aku Ingin

Sabtu, 23 April 2016 15.30 - 18.00 10:03” 2007

Princess Hours Production

Di hari kelulusannya, Malahayati, seorang siswi SMP di Indramayu, memiliki sebuah keinginan. Ia ingin melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi agar bisa menjadi seorang guru. Meski ia menjadi lulusan terbaik di sekolahnya, namun penghasilan ayahnya yang tidak menentu membuatnya takut hanya bisa sekolah sampai SMA saja. Ia punya rencana untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW seperti ibunya, agar bisa ia membiayai sendiri pendidikannya di perguruan tinggi.

(37)
(38)

AirPutih merupakan lembaga yang mendorong masyarakat agar melek teknologi informasi (TI) dan menjadikannya alat untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang kuat di Indonesia. Langkah AirPutih untuk mewujudkan hal itu, antara lain dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman masyarakat terhadap TI. Tak hanya itu, open source sebagai kunci pembukan akses TI yang murah dan mudah juga menjadi lahan yang terus digarap oleh AirPutih.

AirPutih

Jalan Warga No.30 RT.03/RW.03, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510

02129122967

Fax : 02129122967

Email : info@airputih.or.id

Website : http://www.airputih.or.id

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) lahir sebagai perlawanan komunitas pers Indonesia

terhadap kesewenang-wenangan rejim Orde Baru. Bermula dari pembredelan Detik, Editor dan Tempo, 21 Juni 1994 yang memicu aksi solidaritas sekaligus perlawanan dari banyak kalangan secara merata di sejumlah kota. AJI diterima secara resmi menjadi anggota IFJ, organisasi jurnalis terbesar dan paling berpengaruh di dunia, yang bermarkas di Brussels, Belgia, pada 18 Oktober 1995.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta

Jl. Pakel Baru UH VI/I 24 Umbulharjo, Yogyakarta

(39)

Artikulpi

Jl. HR. Rasuna Said Kawasan Epicentrum Utama Mall Epicentrumwalk - Office Suite A529 Kuningan, Jakarta Selatan 12940

Indonesia

(021) 9556-5006

office@artikulpi.com

http://artikulpi.com/

Artikulpi adalah lembaga yang fokus pada pengembangan teknologi informasi untuk pembangunan. Dalam perjalanannya, Artikulpi sudah membangun berbagai macam sistem informasi yang mendukung penerapan ICT dalam pemerintahan, sektor swasta, dan komunitas. Sistem informasi yang dibangun terbentang dari penggunaan aplikasi berbasis web, aplikasi mobile, SMS, Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Remotely Operated Vehicle (ROV), dan teknologi-teknologi lainnya.

Brikolase

Gang Sadewa nomor 29, Ngabean Kulon RT 07, RW 36, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Kode pos 55581. No. Telp. : 085258180521 (Yongky Gigih Prasisko), 08563422430 (Venti Wijayanti) admin@brikolase.com redaksi@ brikolase.com redaksi.brikolase@ gmail.com www.brikolase.com Brikolase (fanpage). Pusat Studi

Brikolase (FB profil) @brikolase

(40)

change.org

https://www.change.org

Change.org adalah platform petisi terbesar di dunia yang memberdayakan orang di mana pun untuk menciptakan perubahan yang ingin mereka lihat.

Saat ini, terdapat lebih dari 70 juta pengguna Change.org di 196 negara dimana setiap harinya platform ini digunakan orang-orang di seluruh dunia untuk mentransformasi komunitas mereka - secara lokal, nasional dan global.

Forum Demokrasi Digital

forum@demokrasidigital.net

@fordemdigital

Forum Demokrasi Digital adalah forum terbuka bagi mereka yang memperjuangkan demokrasi digital untuk semua, tanpa kecuali.

Forum Demokrasi Digital berawal dari

dorongan merevisi UU ITE yang pada dasarnya harus memenuhi hak berpolitik (berpendapat dan berpartisipasi) di internet, dan bukan malah mengebirinya. Forum ini mengundang Anda yg tertarik untuk berdiskusi mengenai demokrasi digital di Indonesia, dulu, ini, dan masa depan.

Forum Pengurangan Risiko Bencana

Yogyakarta (Forum PRB DIY)

Gedung BPBD DIY (Lantai I Sayap Timur), Jl Kenari No.14A Yogyakarta forumprb@gmail.com, Milis: platform-diy@yahoogroups.com http://prbdiy.net/

Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (Forum PRB DIY)

(41)

EngageMedia

https://www.change.org

contact@engagemedia.org, yerry. nikholas@gmail.com

EngageMedia menggunakan teknologi video, internet dan ‘free and open source software’ untuk merangsang perubahan sosial dan lingkungan. EngageMedia percaya bahwa media independen dan teknologi gratis yang terbuka adalah dasar kuat untuk membangun pergerakan demi melawan ketidakadilan sosial, sekaligus menyediakan solusi serta pemikiran lebih jauh terhadap isu-isu tersebut. EngageMedia bekerjasama dengan pembuat film independen, aktivis video, teknolog dan juru kampanye gerakan sosial untuk memperluas jangkauan dan menggerakkan para pemirsanya.

koordinasi untuk meningkatkan kolaborasi & koordinasi berbagai pemangku kepentingan dalam keberlanjutan aktivitas-aktivitas PRB melalui proses konsultatif dan partisipatif yang selaras dengan pelaksanaan kerangka kerja PRB sebagaimana ditetapkan kebijakan nasional.

(42)

ICT watch

Jl. Tebet Barat Dalam 6H No. 16A, Jakarta Selatan, 12810 021-98495770

info@ictwatch.com http://ictwatch.id @internetseha

ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang bertujuan untuk mengembangkan, memberdayakan dan mendukung individu, ormas, dan multi-stakeholder di Indonesia terkait hak informasi. Tergabung dalam

Internet Governance (ID-CONFIG) dan Internet Governance Forum (ID-IGF), organisasi ini mengkampanyekan potensi internet bagi pemenuhan hak informasi masyarakat. Himpunan Tani Kopi Temanggung merupakan wadah petani kopi temanggung untuk mewujudkan semangat petani mandiri yang digagas oleh Mukidi sejak tahun 2010 dan baru terbentuk pada bulan Februari 2016. Komunitas ini mengusung 4 konsep yang bisa diterapkan petani kopi di Temanggung, yakni pertanian sesuai dengan kaidah konservasi, penanaman dengan metode tumpang sari, pengolahan produk hasil pertanian pasca panen, dan pemasaran produk pertanian.

Himpunan Tani Kopi Temanggung

Dusun Jambon, Desa Gandurejo Kec. Bulu Temanggung

0812 2797 3978 /

0877 1905 2174 (Mukidi)

Froghouse

Padukuhan Gesik, Dusun Kalipucang, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul

Froghouse32@gmail.com

froghouse

@froghouse32

(43)

Indie Book Corner

Indie Book Corner

Indonesian Heritage Inventory

0857-4391-4480 (Andriani Zulivan) heritageinventoryid@gmail.com http://heritageinventory.web.id/ @pantaupusaka

Infest

Jl. Veteran UH IV/734 Warungboto, Umbulharjo 55164.

0274-417004 http://infest.or.id

Indie Book Corner adalah wadah belajar bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya. Tempat bagi pembaca untuk mendapatkan buku terbaik yang ingin ia baca.

Pantau Pusaka Indonesia adalah sebuah langkah awal menuju terbangunnya platform Indonesia Heritage Inventory. Inisiatif ini akan menghasilkan satu sistem dokumentasi data selebaran pusaka alam maupun budaya yang ada di Indonesia. Data selebaran pusaka tersebut terbuka untuk publik dan dapat diperbarui informasinya secara kolaboratif.

(44)

Jaringan Radio

Komunitas Indonesia (JRKI)

Alamat : Setnas JRKI, Jl. Semangka 19, Kerten, Laweyan, Surakarta No telp : 0271-728561 setnasjrki@gmail.com http://www.jrki.or.id JRKIIndonesia

@jrkiindonesia, @sangkalaJRKI

Jejaring Pangan (JIPANG)

jejaringpangan@gmail.com

Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Dideklarasikan di Jakarta pada 15 Mei 2004, JRKI bersifat independen, inovatif, demokratis, dan kekeluargaan. JRKI memiliki fungsi sebagai representasi keberadaan radio komunitas di Indonesia, wahana penguatan anggota, wahana advokasi, dan wahana kemitraan.

(45)

Kampoeng Dolanan

Alamat: Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY. pandeskampungdolanan@gmail.com

Kampoeng-Dolanan-Pandes

Jogja Berkebun merupakan bagian dari jejaring Indonesia Berkebun yang berdiri sejak tahun 2011. Jogja Berkebun sendiri adalah komunitas yang bergerak melalui jejaring sosial [twitter, facebook, instagram], bertujuan untuk

menyebarkan semangat positif terutama lebih perduli kepada lingkungan dan perkotaan. Kampanye kami biasa disebut sebagai Urban Farming, yaitu pemanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan. Biasanya dikonversi menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif hijau, dilakukan oleh peran masyarakat

dan komunitas sekitar. Diharapkan mampu memberikan manfaat bagi mereka.

Jogja Berkebun

Kampoeng Dolanan dikelola oleh komunitas Pojok Budaya di Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Sewon Bantul, Bantul. Komunitas yang berdiri pada 2008 ini merupakan komunitas masyarakat yang mempunyai kepedulian untuk melestarikan dan merevitalisasi nilai dan budaya lokal yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dengan melakukan serangkaian kegiatan pendidikan berbasis masyarakat.

(46)

Kampung Halaman

Alamat : Dusun Krapyak, No. 18, RT 05/ RW 55 Wedomartani, Ngemplak, Sleman, D.I.Yogyakarta 55584 No telp : 0274-7478602

Ketjilbergerak

Kampung Halaman (KH) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2006 dan berbasis di Yogyakarta. KH bekerjasama dengan berbagai rekan di seluruh Indonesia untuk memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui media berbasis komunitas yang dilakukan secara partisipatif.

Ketjilbergerak adalah komunitas anak muda yang berkomitmen pada kerja-kerja budaya yang bersifat kolaboratif.

Letusee adalah rumah makan “natural food” yang berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas yang sebisa mungkin kami dapatkan secara lokal maupun nasional, fair trade, dan organik. Letusee mengajak semua orang, termasuk diri kami sendiri, untuk makan sehat dan berkesadaran.

(47)

Pindai merupakan ruang publikasi kolektif untuk liputan dan analisis yang disajikan secara kritis dan mendalam. Sikap kritis yang kredibel dan independen, memberi tempat bagi pelbagai peristiwa pinggiran tapi penting, yang luput dari tren publikasi arus-utama. Mendalam karena, dalam iklim media kini, tak cukup kecepatan semata lewat pelaporan serba ringkas, namun menempatkan perkara secara jernih dan proporsional dalam konteks yang relevan.

Pindai meyakini analisis mendalam makin penting dibutuhkan di tengah tren kepemilikan media oleh segelintir orang, yang menciptakan konglomerasi dan monopoli informasi, guna membangun literasi dan wacana kritis atas

Pindai

Website : pindai.org facebook.com/pindai.org

@pindaimedia

Desa Dlingo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis desa ini merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh perbukitan karst. Desa ini mulai menerapkan SID sejak tahun 2014. Melalui website desa itu, Desa Dlingo memperkenalkan potensi-potensi unggulan desanya seperti kuliner, pertanian, dan air terjun Lepo yang menjadi andalan wisata desa. OAK fokus menerbitkan buku-buku sastra, sosial, budaya. Tagline kami: Membaca adalah koentji.

Pemerintah Desa Dlingo

(48)

Radiobuku

Gedung Bale Black Box, Pojok Barat Perpustakaan ISI, Jl Sewon Indah No 1, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

085868357537 (Dek Vivi) radiobuku@gmail.com http://radiobuku.com Radio Buku LIVE Streaming @radiobuku

adalah ikhtiar memeriksa dengan cermat, dan dalam konteks media, kami hendak berupaya membangun informasi yang teliti dan akurat, dengan penyajian secara luwes dan segar. Kerja-kerjanya, meski tak selalu, melalui proses kurasi editorial.

(49)

Lembaga ini bernama Rumah Baca Komunitas yang kemudian disingkat dengan RBK. Lembaga ini bersifat independen, non profit, dan tidak terikat oleh organisasi, ideologi, dan kepentingan politik organisasi tertentu. Lembaga ini mempunyai visi yaitu terwujudnya masyarakat yang gemar membaca, berilmu dan berdaya untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih baik.

Rumah Baca Komunitas

Jl. Pak Rebo No.119 RT 03, Onggobayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta.

SAPA adalah sebuah aliansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, NGO dan stake holder yang lainnya di bawah koordininasi Menko PMK RI yang mendorong Invonasi penangggulangan kemiskinan dengan

optimalisasi Tim penanggulangan Kemiskinan daerah (TPKD).

SAPA

Jl. Pak Rebo No.119 RT 03, Onggobayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta. karia.za71@gmail.com

Berdiri pada 2009, Survive! Garage adalah komunitas seni yang mengelola ruang seni dan bersinergi dengan berbagai kecenderungan fenomena seni rupa secara umum. Survive! berkonsep art shop yang bertujuan ingin membantu mempercepat proses pembentukan kelompok sosial secara mandiri melalui

apresiasi kerja seni dan edukasi program.

Survive Garage

(50)

Suara Komunitas

Alamat : Jl. KH Ali Maksum No. 183, Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta 55188

0274-411123

redaksi@suarakomunitas.net http://suarakomunitas.net groups/suarakomunitas @suarakomunitas

Suara Komunitas merupakan organisasi berbentuk perkumpulan yang bertujuan untuk menegakkan hak kebebasan berekspresi warga negara. Para pegiat Suara Komunitas melalukan kerja-kerja jurnalistik untuk mendorong tata kelola kebijakan publik yang memihak kepada rakyat yang terpinggirkan. Misinya adalah menyelenggarakan kegiatan pengelolaan informasi warga melalui metode jurnalistik dan mengembangkan kapasitas anggota di bidang jurnalistik dan advokasi. Keanggotaan Suara Komunitas bersifat sukarela dimana setiap orang mendapat bukti keanggotaan setelaah melalui serangkaian proses pengembangan kapasitas di Suara Komunitas. Sejauh ini, anggota Suara Komunitas berasal dari para pegiat media rakyat, seperti radio komunitas, buletin komunitas, pengelola telecenter, dan warga biasa.

Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB)

Jl. Wonosari KM 8 Sendangtirto, Berbah, Sleman, DIY.

0823-2523-69967

(51)

Sekolah Raya adalah sebuah komunitas bergerak secara berkebudayaan, yang menggerakkan jejaring afiliasi (dari sekolah umum, taman pendidikan, sanggar belajar, taman baca, pondok pesantren, padepokan, dll) untuk paralel bersama-sama relawan di dalamnya yang berasal dari berbagai latar belakang, baik individual, maupun tergabung dalam sebuah komunitas yang memiliki kesamaan visi dan peduli pendidikan, menerapkan desain kurikulum pendidikan yang sesuai dengan konteks demografi masing-masing peserta belajar. Dengan media utama belajar adalah alam dan budaya. Beberapa kurikulum yang sudah diretas dan diaplikasikan adalah : 1) Kurikulum Kamera Lubang Jarum, 2) Kurikulum Fertigasi, 3) Kurikulum Literasi dan Kreatif, 4) Kurikulum Tumbuh Bersama.

Romansha Gilda

roemansagilda@gmail.com. http://www.youtube.com/c/ RoemansaGilda

Romansha Gilda adalah ruang diskusi dan apresiasi seni bagi masyarakat umum dan para pemerhati seni. Mengusung misi “Youth spirit for building the fine environment - Semangat muda untuk membangun lingkungan yang baik”, Romansha Gilda berkomitmen untuk selalu menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap karya seni mereka.

Sekolah Raya

(52)

Yellowteeth

Yellowteeth Kuncen wb 1/528

081802702680

yellowteethcomic@gmail.comil.com

Yellowteeth merupakan brand yang berdiri dari tahun 2004. Awalnya

yellowteeth memproduksi komik fotokopi yang didiatribusikan secara indie. Pada

perkembangannya yellowteeth mulai membuat merchandise berupa totebag, dompet, dan lain-lain. Ide gambar-gambar atau tulisan-tulisan pada produk merchandise sebagian besar diambil dari konten komik produksi yellowteeth.

Alamat: Yellowteeth Kuncen wb 1/528 jogjakarta

Taring Padi

Desa Sembungan, RT 02 – Bangunjiwo Kasihan, Bantul, Yogyakarta

taringpadimasihkerja@gmail.com

Taring Padi

(53)

Tamimi, membuat kreasi menggunakan teknik sablon yang diaplikasikan menjadi berbagai macam produkseperti notes, tas, pouch dan lain-lain.

Gambar yang dibuat merupakan gambar/ drawing dengan tema sehari-hari, yang kami sukai seperti binatang, lingkungan. Bahan yang kami gunakan blacu dan kanvas.

Setara Equalitia

setara_equalitia

Setara Equalita adalah salah satu kegiatan klasmacan yang kali ini berupa unit usaha bersama, yang melibatkan beberapa kawan difable dari pusat rehabilitasi Pundong, Yogyakarta. Unit usaha ini bergerak dalam produksi merchandise dengan teknik sablon seperti: (kaos, Totebag, stiker, plastik dll) juga menjahit seperti: (baju, totebag, dress, dll).

Tamimi

Mulai berdiri pada tahun 2015 Project Merchandise (PM) awalnya hadir sebagai brand yang berfokus pada artist merchandise dari para seniman muda. Rachmad Afandi dan Awanda Brima Destia yang merupakan pendiri dari PM awalnya tertarik menggunakan merchandise sebagai media untuk “Bercerita” mengenai isu sosial di Indonesia. Sehingga merchandise PM merupakan hasil dari pengalaman pribadi kreator dalam melihat

Project Merchandise (PM)

(54)

Paguyuban Lapak Urban (PALU)

PALU kepanjangan dari Paguyuban Lapak Urban yang didirikan pada bulan Mei 2011. Lapakan istilah kami dalam menggelar merchandaise pada sebuah tempat dimana kami melapak, jenis produk yang ada bisa sangat beragam, mulai dari kaos, poster, pin, tas, emblem, stiker, gantungan kunci, dan suvenir unik dengan produksi selera masal.

Ulir Ulir merupakan brand (merchandise) yang

berhubungan dengan benang, baik itu rajut ataupun sulam, tapi lebih berfokus pada rajut ( crochet ), merchandise ini berdiri sejak tahun 2006. Produk yang di pasarkan oleh Ulir sendiri bermacam macam mulai dari baju, topi, tas, asesoris, shawl, gantungan kunci, tempelan kaca, taplak meja, tatakan piring ataupun gelas,sepatu dan sandal dengan berbagai ukuran mulai dari bayi sampai dewasa dan lain sebagainya yang berhubungan dengan benang.

(55)

Kelompok Garis Bawah dibentuk pada April 2012. Bertujuan untuk meneguhkan kebersamaan dalam sebuah proses

berkesenian dan memberikan ruang apresiasi dan wacana seni terhadap karya-karya yang dihasilkan para anggotanya. Kegiatan yang dilakukan pada saat ini: diskusi karya (program reguler per bulan), workshop dan pameran, serta kegiatan-kegiatan seni lainnya.

Menara Project

081904124404 catatoniabeatup@gmail.com

Berawal dari kesukaan yang sama dalam berbagi dan berkarya sehingga muncul sebuah gagasan untuk membangun kolektif yang diberi nama Menara Project. Kami percaya bahwa dalam berkesenian dan berbagi

merupakan salah satu cara untuk memberikan warna hidup di dalam dunia yang masih belum baik-baik saja ini. Karena seni adalah kritis dan menyenangkan. Program kegiatan Menara Project meliputi Urban Drawing Picnic, gathering, dan workshop. Berkarya, berteman, berbagi dan bersenang-senang.

Kelompok Garis Bawah

GARDA BLAKANG dibentuk pada tahun 2014 dengan inisiatif sebagai sebuah kelompok performace di Yogyakarta. Awal kehadirannya, sebagian dari para pelaku di dalamnya

juga ikut serta dalam Komunitas Rupa Seni RANGKA TULANG. Pada 2014, Garda Blakang mendirikan sebuah ruang kerja kreatif di sebuah lokasi kontrakan di Pelemsewu Sewon

(56)

P

A

N

G

G

U

N

G

(57)

Mengayunkayu, sebuah project satu personil dari Ayu Saraswati, perempuan murung yang mencintai nada dengan rengkuh erat bak kekasih. Rindunya pada suara-suara seperti tak pernah tuntas. Bersama pianonya ia menyampaikan resah dan marah atas cinta yang acapkali terhempas. Berharap nada-nada tetap menjadi teman cerita setianya hari ini.

Half Eleven PM Mengayun Kayu

Iksan Skuter

Half Eleven pm dimulai pada 15 Oktober 2010 diambil dari bahasa Inggris british/ bahasa gaulnya negara Inggris, yang berarti setengah sebelas malam. Dimana menurut personilnya, waktu yang menunjukan pukul setengah sebe- las malam adalah saat yang efektif untuk berfikir, berproses, merenung, berimajinasi, memunculkan banyak ide-ide kreatif untuk berkarya diantara sunyi dan gelapnya malam. sebuah project yang menghasilkan karya dengan media tulisan, audio dan visual menjadi dalam satu konsep yang bertajuk “Sound of Liturgi”.

(58)

Ketjil Bergerak Ketjilbergerak adalah komunitas anak muda yang berkomitmen pada kerja-kerja budaya yang bersifat kolaboratif.

Kota dan Ingatan Kota & Ingatan, masih bagian dari

nomor-nomor yang tak penting dalam indeks yang telah sesak-tersimpan di deret kantor catatan sipil yang nomor-nomornya tak pernah diciptakan untuk menyusun kode urutan. Nomor-nomor yang tak pernah membangun tatanan, demikianlah kami; nomor yang tak penting pada tatanan macam apa pun.

Chick and Soup Chick and Soup telah menciptakan sejumlah

karya yang telah mereka rilis dalam bentuk album penuh berjudul “Singgah”, sebuah album yang direkam melalui proses yang profesional namun tetap menyenangkan. “Singgah” merupakan sebuah karya dari Chick and Soup yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki komitmen untuk ikut memeriahkan kancah musik Indonesia.

Olski Olski adalah band dengan konsep akustik yang

(59)

Jati Raga terbentuk pada awal bulan Agustus 2015, dengan personel A. Ragipta Utama (gitar elektrik) Gilang ( bass elektrik) Andar Prabowo ( perkusi ) Zudhi Sang ( Vocal) Raden ( srompet alat etnik). Jati Raga, Jati sendiri mempunyai arti atau makna jiwa dan raga mempunyai arti badan atau wadak. Jati Raga adalah sebuah dimensi atau ruang bertemunya etnik, progresife dan jazz. Jati Raga mencoba menggali kedalaman rasa, filosofi jawa, kekuatan unsur etnik dan kedalam roh tradisi yang diimplementasikan kembali kedalam sebuah bentuk dengan format band.

Dendang Kampungan Jati Raga

(60)
(61)

Combine Resource Institution (CRI) adalah institusi sumber daya untuk penguatan komunitas marjinal melalui jejaring informasi. Sejak berdiri pada 2001, CRI telah mendorong pemanfaatan beragam metode serta instrumen pengelolaan informasi dan data oleh komunitas marjinal agar menjadi mandiri dan berdaya.

CRI mengelola informasi untuk:

1. Manajemen Sumber Daya Berbasis Komunitas Pengelolaan sumber daya komunitas diwujudkan dalam program Lumbung KOmunitas melalui Sistem Informasi Desa.

http://lumbungkomunitas.net http://sid.web,id

2. Advokasi Hak-Hak Dasar Masyarakat Sipil Advokasi hak-hak dasar masyarakat sipil yang diwujudkan melalui program SUara KOmunitas. http://suarakomuntas.net

3. Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Akar Rumput Penguatan ekonomi rakyat yang diwujudkan melalui program Pasar Komunitas.

4. Pengurangan Risiko Bencana

Pengurangan Risiko Bencana (PRB) diwujudkan dalam program Manajemn Informasi Kebencanaan.

Jl. KH. Ali Maksum RT.06 No. 183 Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY, 55188

0274 - 411123

0274 - 411123

office@combine.or.id

Combine RI

@combineri

Combine Resource Institution

combine_ri

(62)

S

A

M

P

A

I

J

U

M

P

A

D

I

J

M

R

2

0

Gambar

Gambar yang dibuat merupakan gambar/drawing dengan tema sehari-hari, yang kami sukai seperti binatang, lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

1958'de Stresa'de toplanan bir konferansta sanayi ürünlerinde olduğu gibi tarım ürünleri alanında da üyeler arasındaki tarifeler ve öteki dış ticaret kısıtlamaları

Solusi Time Management and Security Systems dari Datascrip adalah solusi pengelolaan kinerja seluruh karyawan dalam perusahaan melalui pengaplikasian sarana human resource, seperti

Gencatan senjata yang telah terjadi diantara Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 1953 berakhir pada suatu keputusan, yaitu adanya pengakhiran perang setelah

membentuk, investor hipotesis untuk memberikan terlalu berat banyak yang perfformance laba perusahaan di masa lalu dan terlalu sedikit fakta bahwa kinerja cenderung berarti -

Dengan landasan pemikiran seperti itu kita sebagai pelaku profesi khususnya profesi konselor harus mempunyai strategi-strategi yang kreatif, efektif dan inovatif

Dalam kaitan dengan Batubara, ekplorasi Batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan Batubara yang prospek untuk dikembangkan,

Nilai R-square pada persamaan ini adalah 0,742 yang berarti bahwa semua variabel independent yaitu umur, biaya bahan baku, keanggotaan koperasi, lama usaha, tingkat