Judul:
Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Enzim Katalase
Tujuan:
Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap Enzim Katalase
Alat dan bahan:
Alat: Bahan:
5buah tabung reaksi Larutan H2O2
Rak tabung reaksi Akuades
2buah pipet tetes Hati ayam
1buah gelas ukur Wortel
2 buah gelas kimia Jantung ayam Satu set alat penumbuk
1. Memotong hati ayam sesuai ukuran yang diperlukan.
2. Menghaluskan potongan hati ayam dengan alat penumbuk sambil menambahkan akuades sedikit demi sedikit hingga diperoleh larutan hati.
3. Menyaring larutan hati tadi mengunakan corong yang telah diberi kapas. 4. Mengambil 10ml larutan H2O2 menggunakan gelas ukur.
5. Menyiapkan 5 buah tabung reaksi di rak tabung reaksi dengan memberi label A (suhu ruangan), B (70°C), C (60°C), D (0°C), dan E (1°C).
6. Mengisi 2ml larutan H2O2 kesetiap tabung reaksi.
Perlakuan I
1. Menambahkan 2 tetes larutan hati menggunakan pipet tetes ke dalam tabung A.
Perlakuan II
2. Menyiapkan pembakar spiritus.
3. Mengisi gelas kimia dengan akuades secukupnya.
4. Memanaskan tabung reaksi berisi 2 ml larutan H2O2 ke akuades yang telah diisi ke dalam gelas kimia tadi sampai
dengan suhu 70°C untuk tabung B dan 60°C untuk tabung C sambil mengukur suhunya dengan bantuan termometer.
5. Menambahkan 2 tetes larutan hati menggunakan pipet tetes ke dalam tabung B dan C yang telah dipanaskan tadi.
Perlakuan III
6. Mengisi gelas kimia dengan es secukupnya.
7. Meletakkan tabung reaksi berisi 2 ml larutan H2O2 ke dalam es yang telah diisi ke dalam gelas kimia tadi sampai
dengan suhu 0°C untuk tabung D dan 1°C untuk tabung E dengan bantuan termometer untuk mengukur suhunya.
8. Menambahkan 2 tetes larutan hati menggunakan pipet tetes ke dalam tabung D dan E yang telah didinginkan tadi.
Percobaan II (Umum)
2. Menghaluskan potongan jantung ayam dan wortel dengan alat penumbuk sambil menambahkan akuades sedikit demi sedikit hingga diperoleh larutan jantung dan larutan wortel.
3. Menyaring larutan jantung dan larutan wortel tadi mengunakan corong yang telah diberi kapas. 4. Mengambil 4ml larutan H2O2 menggunakan gelas ukur.
5. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi di rak tabung reaksi dengan memberi label A dan B. 6. Mengisi 2ml larutan H2O2 kesetiap tabung reaksi.
7. Meneteskan larutan jantung ke dalam tabung A dan larutan wortel ke dalam tabung B.
8. Mengamati gelembung yang terbentuk pada tabung reaksi. 9. Membakar lidi hingga terbentuk bara api.
10. Meletakkan bara api ke dalam mulut tabung reaksi. 11. Mengamati keadaan bara api pada tabung tersebut. 12. Mencatat hasil pengamatan.
Hasil pengamatan Percobaan I
Tabung Reaksi Keadaan Gelembung Keadaan Bara Api
A (normal) ++ +
B (70°C) +
-C (60°-C) +
-D (0°C) ++++ +++
E (1°C) +++ ++
Percobaan II
Tabung Reaksi Keadaan Gelembung Keadaan Bara Api
A (larutan jantung) ++ +
B (larutan wortel) -
-Catatan :
- : tidak ada
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
++++ : banyak sekali
Jawaban pertanyaan
1. Pembentukan gelembung gas paling banyak seharusnya terjadi pada perlakuan I. Enzim akan berhenti bekerja pada suhu yang terlalu redah dan akan mengalami denaturasi pada suhu yang terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan suhu pada perlakuan I adalah suhu optimum enzim katalase, sehingga enzim katalase dapat melakukan fungsinya untuk menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen (gelembung gas).
2. Gas yang terbentuk dari reaksi tersebut adalah gas O2. Hal ini dapat dibuktikan dari gelembung-gelembung gas yang
terbentuk dalam tabung reaksi.
3. Keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi:
Tabung reaksi A: Menyala
Penjelasan: Enzim akan dapat melakukan fungsinya jika kedalam keadaan suhu optimumnya yaitu sekitar 25-40°C. maka dari itu hasil praktikum dari perlakuan I menunjukkan bahwa enzim katalase melakukan fungsinya dalam menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen, sehingga terlihat gelembung-gelembung gas pada tabung reaksi A.
gelembung-gelembung gas inilah yang menyebabkan bara api dapat menyala saat dimasukkan ke mulut tabung reaksi A.
Tabung reaksi C: tidak menyala
Penjelasan: Pemanasan dengan suhu ekstrim enzim, akan menyebabkan enzim mengalami denaturasi dan tidak dapat melakukan fungsinya. Maka dari itu enzim katalase pada tabung reaksi B dan C yang dipanaskan dengan suhu 70°C dan 60°C tidak dapat menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen secara maksimal dan menyebabkan gelembung gas
yang terbentuk pada tabung B dan C hanya sedikit, karena itulah bara api yang dimasukkan ke dalam tabung B dan C tidak dapat menyala karena minimnya oksigen yang ada di dalam tabung reaksi.
Tabung reaksi D: sangat menyala Tabung reaksi E: sangat menyala
Pada suhu yang terlalu rendah, enzim katalase akan berhenti bekerja. Oleh karena itu seharusnya enzim katalase tidak dapat melakukan fungsinya untuk menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen (gelembung-gelembung gas). Tetapi
karena kesalahan pada termometer yang digunakan saat praktikum, maka hasil praktikum tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori yang dipaparkan.
Tabung reaksi D dan E yang didinginkan pada suhu 0°C dan 1°C malah menghasilkan gelembung gas dan nyala api lebih besar dibanding dengan tabung reaksi A yang memiliki suhu optimum.
4. Dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa suhu adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim katalase. Enzim akan berhenti bekerja pada suhu redah dan akan mengalami denaturasi pada suhu tinggi. Maka dari itu, enzim katalase yang terdapat pada hati dan jantung ayam dengan suhu optimumlah yang dapat melakukan fungsinya dengan baik untuk menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen dan uap air. Hal ini
dapat dibuktikan dari banyaknya gelembung-gelembung gas yang harusnya terbentuk pada tabung reaksi A. tetapi karena kesalahan pada termometer yang digunakan maka tabung reaksi B dan C malah menghasilkan gelembung gas yang lebih banyak.
5. Enzim akan berhenti bekerja pada suhu redah dan akan mengalami denaturasi pada suhu tinggi. Maka dari itu, enzim katalase yang terdapat pada hati dan jantung ayam dengan suhu optimumlah yang dapat melakukan fungsinya dengan baik untuk menguraikan larutan H2O2 menjadi oksigen dan uap air. Seperti yang diketahui bahwa pembakaran
dipengaruhi oleh adanya oksigen, pembakaran tidak akan terjadi pada lingkungan yang minim oksigen. Jadi dapat disimpulkan, semakin banyak gelembung gas yang dihasilkan maka akan semakin mempermudah bara api untuk tetap menyala.
Pada percobaan yang dilakukan yang menghasilkan gelembung gas hanya tabung reaksi yang diberi tetesan larutan hati dan jantung ayam, tidak pada tabung reaksi yang diberi tetesan larutan wortel. Maka dapat diketahui bahwa hati dan jantung mengandung enzim katalase dan wortel tidak mengandung enzim katalase. Tetapi kandungan enzim katalase yang terdapat di jantung lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan enzim katalase yang terdapat di hati. Karena itulah larutan H2O2 yang ditetesi larutan hati akan menghasilkan gelembung gas dan nyala api yang lebih besar