• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pacaran Dalam Sudut Pandang Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pacaran Dalam Sudut Pandang Islam"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Soal pacaran zaman sekarang tampaknya menjadi gejolak umum dikalangan kaula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa dimasa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.

Selama ini tampaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidaknya didalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nikah. Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur barat. Sebab biasanya masyarakat barat melegalkan adanya fase-fase hubungan heteroseksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti pupylove (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).

Inilah sebuah kejadian masa kini yang telah melanda anak remaja hingga anak kecil di Negara ini hingga di Dunia. Mereka menyebutnya pacaran, entah dari mana awal kata pacaran ini, namun seakan telah menjadi trend kehidupan, masa kini remaja yang tidak memiliki pacar disebut tidak gaul, ketinggalan zaman bahkan ada yang menyebutkan tidak normal.

(2)

B. Rumusan masalah

1. Apa itu Pacaran?

2. Adakah Dalil tentang pacaran?

3. Adakah dampak pacaran?

4.Adakah solusi agar tidak pacaran?

C. Tujuan makalah

Tujuan dari makalah kami adalah:

1. Memenuhi tugas Makalah Hadis.

2. Agar Memberikan pemahaman tentang pacaran dalam Islam kepada pembaca.

(3)

PEMBAHASAN

A. Apa itu pacaran?

Sebelum kami membahas pacaran ada baiknya megetahui terlebih dahulu arti cinta, karena pacaran didasarkan atas nama cinta. Cinta berarti suka sekali, sayang benar, kasih sekali, ingin sekali berharap, dan susah hati atau khawatir.1

Cinta dari sudut pandang psikologi, dalam teorinya, Stenberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga dimensi, yaitu hasrat (passion), keintiman (intamcy), dan komitmen/keputusan (komitmen/decision).2

Pada hadis dibawah ini dijelaskan bagaimana seharusnya kita lebih mencintai Rasulullah dan saudara semuslim karena Allah SWT.

Nabi SAW bersabda:

ل

ل ض

ض ففاض ل

ل َامضع

ف لف

ض ا ب

ب ح

ل لفا ِىفل هللللا ض

ل

غفبضلفاوض ِىفل هللللا

Artinya : “Amal yang paling utama ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah”. (hadis ini dikutip dari Hisanil Mashabah, riwayat dari Abu Hurairah ra.)

Di dalam menyimpan isyarat bahwa orang mukmin tidak boleh tidak, harus punya kawan yang saling mencintai karena Allah SWT, dan harus ada yang membencinya karena ia melanggar laranganNya.3

Dalam Firman Allah QS. Al-Ma’idah: 31

م

م ِيحلرض

رمُوفلغض

هللللا ملك

ل بفبلحفيل ِينلُوعلبلتلَافض هضلللا نضُوببحلتل مفتلنفكل نفإل لفقل

هللللاوض مفكلبضُونلذل مفكللض رففلغفيضوض

1 Heppy El Rais, 2012, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta, Pustaka Belajar, hal 128

(4)

“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ma’idah: 31)

Rasulullah SAW Bersabda:

ن

ض ُوفكلا ب

ل حضأض هلِيلضإل ن

ف مل هلس

ل ففنض هلللهفأضو هلدلللاوض س

ل

َانللاوض ن

ض ِيفعلمضجفأ

ن

ف لض ن

ض ملءفُويل م

ف ك

ل دلحضأض ِيتلحض

“Tidak beriman salah seorang kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada dirinya, orang tua, anak dan semua manusia”. Diriwayatkan Al-‘Adani dari Umar Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan pula secara panjang dari Anas.4

Asbabul wurud hadis ini sebagaimana diterangkan di dalam “Al Jami’ul Kabir” dari Said bin musayab bahwa umar telah datang kepada Rasulullah seraya berkata: “Demi Allah, aku mencintaimu”. Rasulullah pun bersabda: “Tidak beriman salah seorang kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada dirinya dan keluarganya”. Keterangan: harus lebih mencintai Rasulullah ketimbang yang lainnya, juga harus lebih mendahulukan perintahnya dari semua perintah.5

Rasulullah SAW bersabda:

هلس

ل ففنضلل ب

ب ح

ل يلَامض هلِيفخل لل

ض ب

ل ح

ل يل ِيتلحض مفكضدلحضأض ن

ل ملءفُويلل

ض

“Tidak beriman salah seorang kaum kecuali dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan enam prawi hadis, kecuali Abu Daud, dari Anas Ibnu Malik r.a

Asbabul wurud dari hadis ini adalah sebagaimana diriwayatkan oleh thabrani dari Abu Walid al Qursy: “Aku berada di samping Bilal ibnu Burdah, maka seorang laki-laki dari Abdul Qais datang dan berkata : “Semoga Allah memberi keselamatan kepada Amirul Mukminin,

4 Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi. Al-Lu’lu’ wal Marjan. (Ahli Bahasa oleh: Drs. H. Muslich Shabir, MA), 1414 H, Semarang: Al-Ridha (toha Putra Group). Hal 26.

(5)

sesungguhnya penduduk Thif tidak menunaikan zakat mereka dan sungguh aku mengetahui tentang hal itu. Maka aku sampaikan kepada Amir”. Bilal bertanya: “Engkau berasal darimana?”. “ Saya dari Abdul Qais”, Jawabnya. “Siapa namamu?”. “Fulan” Jawabnya. Maka Bilal menulis kepada polisi (petugas keamanan-pent) menanyakan tentang Abdul Qais. Polisi menjelaskan: “aku menjumpainya bekerja dibidang pengawasan (hisbah). Bilal berkata; “Allahu Akbar, ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku Abu Musa (al-Asy’ary) dari Rasulullah SAW: “Tiada beriman salah seorang dari kaum kecuali dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri”. Hadis di atas menunjukkan bahwa mencintai mukmin dan kehendak keinginan berbuat baik kepada mereka adalah tanda keimanan.6

Rasa cinta bersifat universal namun sebagai seorang muslim rasa cinta hendaknya dipersembahknan hanya untuk Allah dan hanya karenaNya. Cinta yang harus kita tumbuhkan adalah cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Orang Tua, cinta kepada Suami /Istri, dan cinta kepada sesama makhluk ciptaannya7. Cinta dalam pengertian ini adalah fitrah bagi manusia karena setiap manusia memilikinya baiknya muslim ataupun kafir kita hanya menumbuhkan cinta tersebut. Cinta dapat juga menjadi sebuah energi besar yang positif dan juga negatif tergantung kita memaknainya.

Namun pada makalah ini, kami akan lebih banyak membahas tentang cinta kepada lawan jenis, bukan cinta terhadap suami istri ataupun saudara, tapi cinta kepada lawan jenis yang bukan mahramnya. Di masa kini ada-ada saja hal yang menjadi tren atau kebiasaan yang masuk dalam kehidupan masyarakat muslim, misalnya: jika engkau telah mengungkapkan cintamu kepada seseorang lawan jenis yang bukan mahram dan dia juga memiliki rasa yang sama denganmu, maka kalian resmi menjadi sepasang kekasih atau pacaran.

Cinta yang hanya terimplementasi melalui cara-cara yang tidak sesuai dengan aturan Islam hanya akan berakhir dalam lubang dosa. Budaya pacaran bukanlah sebuah tradisi yang diajarkan dalam Islam. Islam begitu menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dengan tujuan menyelamatkan umatnya dari jaring-jaring setan.8

6 Ibid, hal 257-258

(6)

Ada banyak pengertian tentang pacaran yang berkembang di zaman sekarang ini, ada yang mengartikan pacaran sebagai proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Ada juga yang bilang bahwa pacaran adalah proses kita menjadi lebih dewasa dimana kita bisa berbagi pengalaman dan kasih sayang. Misalnya Seorang anak mulai mengenal pacaran ketika mereka mulai memasuki masa pubertas yaitu jenjang pendidikan SMP bahkan SD. Gaya pacaran zaman sekarang sudah terbilang sangat bebas. Ada beberapa pemahaman yang salah tentang pacaran anak muda zaman sekarang. 1. Gak punya pacar berarti gak gaul, 2. Belum dinamakan pacaran jika belum berciuman, 3.seorang cewek tidak benar-benar cinta kalau gak mau diajak “ML” oleh cowoknya.9 Na’udzubillah, pacaran ternyata begitu buruk dan sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Meskipun begitu masih banyak orang yang belum jera bahkan ketagihan untuk pacaran bahkan jika mereka aktifis dakwah dan muslim yang paham agama (yang kuliah di perguruan tinggi islam) sekalipun berpacaran dengan dalih pacaran yang Islami, meskipun mereka mengetahui hukumnya dalam Islam. Sekalipun pacaran Islami tapi tetap saja ada interaksi antara lawan jenis yang mungkin tidak berbahaya tapi dilarang agama dan bisa saja jika nafsu telah bergabung dengan setan akan menjadi sangat berbahaya.

Ibnul Qayyim menjelaskan: ”Kalau orang yang sedang dilanda asmara itu disuruh memilih antara kesukaan pujaannya itu dengan kesukaan Allah, pasti ia akan memilih yang pertama. Ia pun lebih merindukan perjumpaan dengan kekasihnya itu ketimbang pertemuan dengan Allah Yang Maha Kuasa. Lebih dari itu, angan-angannya untuk selalu dekat dengan sang kekasih, lebih dari keinginannya untuk dekat dengan Allah”.10 Jadi menurut kami sebenarnya orang yang memilih berpacaran hanya ingin memuaskan perasaan mereka sendiri, dan melupakan yang menciptakan perasaan tersebut. Alangkah baiknya jika kita menyerahkan dan mengadukan semua perasaan asmara tersebut kepada Allah SWT, karena sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segalanya.

Di zaman Rasulullah tidak ada pacaran, tapi hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang berpacaran sudah dilarang dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW yang nantinya akan kami sebutkan.

9 Mualim Reza, Pacaran menurut agama Islam, http://blogbaru2011.wordpress.com/2011/12/20/hukum-pacaran-menurut-agama-islam/ di akses tgl 30 November 2015.

(7)

B. Dalil Tentang Pacaran

Dalam al-Qur’an dan hadis tidak dijelaskan secara spesifik tentang pacaran, akan tetapi banyak ayat al-Qur’an maupun hadis yang menyinggung tentang pacaran. Berikut ini dalil-dalil yang melarang pacaran:

Al-Qur’an surah al-Isra’ ayat 32:

لوض اُوبلرضقفتض َانضززلا هلنلإل نضَاكض ةةش

ض حلَافض ءضَاس

ض وض لِيبلس

ض

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang

keji dan suatu jalan yang buruk”.QS.al-Isra’:32.

Dalam ayat ini, Allah SWT melarang para hamba-Nya mendekati perbuatan zina. Maksudnya ialah melakukan perbuatan yang membawa pada perzinaan, seperti pacaran, pergaulan bebas tanpa kontrol antara laki-laki dan perempuan, membaca bacaan yang merangsang, menonton tayangan sinetron dan film yang mengumbar sensualitas perempuan, dan merebaknya pornografi dan pornoaksi. Semua itu benar-benar merupakan situasi yang kondusif bagi terjadinya perzinaan.11

Allah melarang agar kita jangan mendekati perbuatan yang menimbulkan perzinaan, seperti halnya kebebasan bergaul antara putra dan putri yang bukan mahramnya (kumpul kebo). Perlu diketahui, bahwasannya mendekati zinanya saja tidak boleh apalagi sampai berbuat zina, karena sesuatu perbuatan yang awal keji, dan merupakan jalan yang terburuk.12

Dalam hukum Islam umumnya manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan denganya diharamkan juga. Misalnya minuman keras yang memabukkan, bukan hanya orang yang meminumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya dan yang membelinya. Demikian juga halnya dalam masalah zina, pacaran merupakan hal yang paling dekat dengan zina oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntutan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia. Berikut di bawah ini adalah hadis-hadis tentang pencegahan dari perbuatan zina.

(8)

Bagaimana saat kita bertemu pandang tidak disengaja?

Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan:

رلظ

ض نض نفعض -ملسو هِيلع هللا ِىلص- هللللا لضُوسلرض تللفأضسض

ِىرلص

ض بض ف

ض رلص

ف أ

ض نفأض ِىنلرضمضأضفض ةلءضَاجضفللفا

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)13

Ini sejalan sebagaiman Allah SWT telah berfirman dalam Surah an-Nur ayat 30:

اُوظ

ل فضحفيضوض مفهلجضورلفل كضللذض ِىكضزفأض مفهللض نلإل هضلللا رمِيبلخض َامضبل

ن

ض ُوعلنضص

ف يض ل

ف قل ن

ض ِينلملؤفمللفلل اُوض

ب غليض ن

ف مل م

ف هلرلَاص

ض بفأ

ض

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nur: 30)

Pada ayat, ini Allah memerintahkan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, agar mereka memelihara dan menahan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan kepada mereka untuk melihatnya kecuali terhadap hal-hal tertentu yang oleh dilihatnya.14 Faedah dari menundukkan pandangan, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An Nur ayat 30 (yang artinya) “yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka” yaitu dengan menundukkan pandangan akan lebih membersihkan hati dan lebih menjaga agama orang-orang yang beriman. Inilah yang dikatakan oleh Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini.

Rasulullah SAW bersabda:

13 Muhammad bin Al-Hajajj al-Qusyairi an-Naysaburi, Shahih Muslim 2 (Ensiklopedia 4), 2012, Jakarta, Almahira, (penerjemah, Masyhari dan Tatan Wijaya), hal 363.

(9)

ك

ض لض س

ض

ِيفلضوض ِىلضوفلف

ل ا ك

ض لض ن

ل َالفض ةضرضظ

ف نللا ةضرضظ

ف نللا علبلتفتض لض ِييللعض َايض

ةلرضخللف

ض ا

"Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan pandangan yang lain. Karena pandangan yang pertama mubah untukmu. Namun yang kedua adalah haram." (HR. Abu Dawud dari Buraidah). 15

"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang memalingkan (menundukan) pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat." (HR. Imam Ahmad).

Pandangan adalah awal dari ketertarikan, maka tidak heran jika Islam dengan sangat jelas melarang berpandangan dengan yang bukan mahram, apalagi dengan nasfsu.

Hadis-hadis di bawah ini menjelaskan larangan berjabat tangan dan bersentuhan.

ةضلضَاحضمض ل

ض ك

ض للذض ك

م رلدفمل ِىنضززلا نضمل هلبلِيص

ل نض مضدضآ ن

ل بفا ِىلضع

ض ب

ض تلك

ل

ن

ل َاس

ض لزلاوض ع

ل َامضتلس

ف ل

ل ا َامضهلَانضزل نلَانضذلل

ل اوض رلظ

ض نللا َامضهلَانضزل نلَانضِيفعضلفَافض

ب

ل لفقضلفاوض َاط

ض خللفا َاهضَانضزل للجفرزلاوض ش

ل

ف بضلفا َاهضَانضزل دلِيضلفاوض مللضكضلفا هلَانضزل

ط

هلبلذزك

ض يلوض جلرففضلفا كضللذض ق

ل دزص

ض يلوض ِىنلمضتضيضوض ِىُوضهفيض

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Bukhari no.6243 dan Muslim no. 6925)16

Imam Nawawi seorang ulama besar Syafi’iyyah berkata:

15 Ibid.

(10)

”Makna hadits ini adalah bahwa anak Adam telah ditetapkan bagian untuk berzina. Di antaranya ada yang berbentuk zina secara hakiki yaitu memasukkan kemaluan kepada kemaluan yang haram. Di samping itu juga ada zina yang bentuknya simbolis (majas) yaitu dengan melihat sesuatu yang haram, mendengar hal-hal zina dan yang berkaitan dengan hasilnya; atau pula dengan menyentuh wanita ajnabiyah (wanita yang bukan istri dan bukan mahrom) dengan tangannya atau menciumnya; atau juga berjalan dengan kakinya menuju zina, memandang, menyentuh, atau berbicara yang haram dengan wanita ajnabiyah dan berbagai contoh yang semisal ini; bisa juga dengan membayangkan dalam hati. Semua ini merupakan macam zina yang simbolis (majas). Lalu kemaluan nanti yang akan membenarkan perbuatan-perbuatan tadi atau mengingkarinya. Hal ini berarti ada zina yang bentuknya hakiki yaitu zina dengan kemaluan dan ada pula yang tidak hakiki dengan tidak memasukkan kemaluan pada kemaluan, atau yang mendekati hal ini. Wallahu a’lam” (Syarh An Nawawi ‘ala Muslim)17

Ibnu Bathal menjelaskan: “zina mata, yaitu melihat yang tidak berhak dilihat lebih dari pandangan pertama dalam rangka bernikmat-nikmat dan dengan syahwat, demikian juga zina lisan adalah berlezat-lezat dalam perkataan yang tidak halal untuk diucapkan, zina nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan. Semua ini disebut zina karena merupakan hal-hal yang mengantarkan pada zina dengan kemaluan” (Syarh Shahih Al Bukhari, 9/23).18

Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau mahrom-diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaedah ushul ‘apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram.” (Lihat Taysir Ilmi Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Juda’i)

Rasulullah SAW bersabda:

ط

ط ِيضخ

ف ملبل ن

ف مل دطيدلحض رمِيفخض هللض ن

ف مل ن

ف أض س

ل

مضيض ةةأضرضمفا ل لبحلتض هللض

ن

ف ل

ض نضعضط

ف يل ِيفل س

ل

أفرض لطجلرض

17 Pacaran menurut agama Islam, http://blogbaru2011.wordpress.com/2011/12/20/hukum-pacaran-menurut-agama-islam/ di akses tgl 30 November 2015.

(11)

"Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (Hadist Hasan, Thabrani dalam Mu'jam Kabir 20/174/386).

Hadits ini jelas melarang menyentuh wanita yang bukan mahram secara mutlak, baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat. Imam Nawawi berkata: “Ash-hab kami (para ulama syafi’iyyah) berkata bahwa setiap yang diharamkan untuk dipandang maka haram menyentuhnya. Dan terkadang dibolehkan melihat (wanita ajnabiyah) namun haram menyentuhnya. Karena boleh memandang wanita ajnabiyah dalam berjual beli atau ketika ingin mengambil atau memberi sesuatu ataupun semisal dengannya. Namun tetap tidak boleh untuk menyentuh mereka dalam keadaan-keadaan tersebut” (Al Majmu’: 4/635). Maka kegiatan bergandengan tangan, merangkul, membelai, wanita yang bukan mahram adalah haram hukumnya. Kegiatan-kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh orang yang berpacaran. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori, yang artinya :

"Demi Allah, tangan Rasulallah SAW tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) sama sekali meskipun dalam keadaan memba'iat. Beliau tidak memba'iat mereka kecuali dengan mangatakan: "Saya ba'iat kalian." (HR. Al-Bukhari)

Memang tidak semua yang berpacaran itu pasti berzina, namun tidak berlebihan jika kita katakan bahwa pacaran itu termasuk mendekati zina, karena dua orang yang sedang berkencan atau berpacaran untuk menuju ke zina hanya tinggal selangkah saja. Dan perlu diketahui juga bahwa ada zina secara maknawi, yang pelakunya memang tidak dijatuhkan hukuman rajam atau cambuk namun tetap diancam dosa karena merupakan pengantar menuju zina hakiki.

Kita sebagai umat muslim pun dilarang untuk berdua-duaan:

Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

م

(12)

menunjukkan bahwa larangan bercambur baur dengan wanita yang bukan mahrom adalah (ijma’) kesepakatan para ulama. (Fathul Bari: 4/100).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َامضهلثضللَاثض نلإلفض ، هللض لبحلتض ل

ض ةطأضرضمفَابل لمجلرض نلُوضللخفيض لض لضأض

م

ط رضح

ف مض ل

ل إل ، نلَاط

ض ِيفشللا

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)

ل

م جلرض نضمل رلَاص

ض نفلفا َايض ل

ض ُوفس

ل رض هللللاَ!ت

ض يفأ

ض رضفضأض َ؟ُوضمفحضلفاَاضقضلُ:ُولمفحضلفاض

ت

ل ُوفمضلفا مفكلَايلإل لُوفخلدبلاوض ِىلضعض إلس

ض نزلا ل

ض َاقضفض

Hadis ‘Uqbah bin ‘Amir bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu masuk kepada perempuan (yang bukan mahram).” Kemudian ada seorang Anshhar bertanya, “wahai Rasulullah, bagaimana jika al-hamwu (ipar)?” Beliau menjawab al-hamwu berarti mati”.19

Al-Bukhari menakhrijkan hadis ini dalam “kitab Nikah” bab tentang jangan sekali-kali seseorang berduaan dengan perempuan kecuali dengan mahram, dan masuk kepada perempuan yang ditinggal pergi oleh keluarganya.20

Dari penjelasan hadis-hadis diatas, menurut penulis berpacaran sangat identik dengan "nyepi berdua", awalnya bertemu dan berbicara biasa, berlanjut ke tempat yang sepi, kemudian pegangan tangan dan seterusnya, dari proses ini setan berperan penting untuk menggoda dan menyesatkan manusia, bayangkan nabi Yusuf AS saja seorang nabi dapat tergoda saat berduaan dengan Zulaikha jika tidak di selamatkan Allah SWT, apalagi kita yang hanya manusia biasa. Sungguh karena inilah kita sebagai umat muslim dilarang berduaan di tempat sepi. Dan 19 Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia Hadits: Shahih Bukhari 2, 2012, Jakarta: Almahira. (penerjemah, Dr. Subhan Abdullah), hal 367.

(13)

terkhusus untuk para wanita, apabila ditinjau dari akibat buruk yang ditimbulkan, maka pihak wanitalah yang paling dirugikan dari praktek berduaan atau pacaran ini.

Dari beberapa hadis di atas dapat kita pahami bahwa hubungan seorang muslim dan muslimah sangat diatur dalam Islam. Meskipun tidak menggunakan kata pacaran karena memang pada zaman Rasulullah SAW belum ada kata pacaran tapi hal-hal yang dilakukan dalam pacaran sangat tegas dilarang dalam hadis-hadis di atas. Misalnya: awal ketertarikan yaitu saling memandang, berlanjut pegangan tangan, kemudian berdua-duaan semua hal ini pun dilarang dalam Islam. Kalaupun Anda telah jatuh cinta maka hal yang paling baik adalah menikah, jika belum sanggup di anjurkan berpuasa sebagai pengendali hawa nafsu.

C. Dampak Pacaran

Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina. Seperti yang telah kami jelaskan di atas, dalam pacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki. Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia.

Al Imam Ahmad berkata: “Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina.” Kemudian beliau menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207).

(14)

54%, Medan mencapai 52%, Bandung mencapai 47%, Yoyakarta mencapai 37%. Komisi perlindunngan anak Indonesia mendapatkan hasil yang mencengangkan setelah melakukannya penelitian di 12 kota besar Indonesia pada tahun 2007: 92% pelajar itu pernah melakukan kissing, petting dan oral sex, 62% pernah melakukan hubungan intim dan 22,7% siswi pernah melakukan aborsi. Dan menariknya masih menurut BKKBN usia pacaran adalah mulai dari 12 tahun.21 Bila melihat fakta ini, maka seharusnya wanita sadar bahwa pacaran bukan hal untuk menikmati masa muda, karena pacaran bukan aktivitas yang aman dan menguntungkan tapi menghancurkan masa depan kita.

Gaya pacaran para remaja zaman sekarang yang cenderung tidak sehat, memiliki banyak sekali dampak negatif antara lain:

1. Meningkatnya tingkat aborsi.

Bila seorang remaja putri pacaran dan dia terlanjur hamil akan teteapi kekasihnya tidak mau bertanggung jawab maka jalan yang ia tempuh adalah aborsi (menggugurkan kandungan).

2. Meningkatnya tingkat kematian wanita.

Hasil dari gaya pacaran yang tidak sehat salah satunya adalah kematian. Karena aborsi yang dilakukan oleh para remaja biasanya bersifat sembarang. Konon lagi dengan bantuan dukun yang tidak mendapatkan pengetahuan medis.

3. Adanya Free sex

Hal yang lebih mengerikan lagi akibat dari pacaran yang tidak sehat adalah seks bebas (free sex). Mereka pertama melakukan hal yang terlarang itu tetapi kemudian mereka cenderung ketagihan.

4. Menyebarkan penyakit.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dampak dari seks bebas adalah mewabahnya berbagai jenis penyakit kelamin seperti HIV/ AIDS, sipilis dan penyakit kelamin lainnya.

5. Meningkatnya penggunaan narkoba

Pada usia remaja adalah usia di saat dimana seorang mencari jati diri. Pada usia ini akan sangat renta akan berbagai hal salah satunya adalah lingkungan. Pacar adalah salah

(15)

satunya,bila pacarnya adalah pengguna narkoba maka kemungkinan besar dia juga akan terseret.22

Perlu diketahui bahwa dampak psikologis orang yang pernah terjebak kehidupan free sex, perzinaan, kumpul kebo atau kehidupan seksualitas yang tidak teratur dengan bergonta-ganti pasangan adalah dalam diri mereka timbul pergolakan batin, ketidaktenangan jiwa serta perasaan yang senantiasa dihantui oleh rasa bersalah dan berdosa karena dirinya dengan sadar telah melakukan sesuatu yang dicela dan dilarang norma agama dan norma sosial kemasyarakatan. 23

Dari dampak pacaran di atas kami melihat tidak ada dampak positif dari pacaran terutama bagi wanita, maka adakah kalian yang sadar akan hal itu. Jika kalian merasakan cinta tapi tidak ingin pacaran, Islam memberikan solusi untuk kalian berikut akan kami jelaskan.

D. Solusi menghindari Pacaran

Cinta berawal dari pandangan mata yang kemudian meresap ke hati, maka dari itu syara’ mensunnahkan bagi seseorang untuk melihat dan memandang kepada wanita atau lelaki yang hendak dinikahi atau dilamarnya, sebab sudah menjadi fitrah manusia menyukai sesuatu yang indah dan menawan, tidak pula dipungkiri bahwasanya ketika melihat dan memiliki sesuatu yang indah dan rupawan, maka seakan-akan ada kebahagiaan dan ketentraman tersendiri, yang akhirnya menimbulkan kerinduan.24

Rasulullah SAW bersabda :

ن

ل ص

ض حفأ

ض وض رلصضبضلفلل ض

ب

غضأض هلنلإلفض ،جفولزضتضِيضلففض ةضءضَابضلفا عضَاط

ض تضس

ف ا ن

ل مض

ءمَاجضول هللض هلنلإلفض ،م

ل ُوفص

ل لَابل هلِيفلضعضفض عفط

ل تضس

ف يض م

ف لض ن

ف مضوض ،جلرففضلفلل

“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu hendaklah dia menikah. sebab dengannya pandangan mata lebih bisa ditundukkan dan kemaluan lebih terjaga. Dan barang siapa belum mampu hendaklah dia berpuasa. Sebab ia menjadi pengekang syahwat

22 Suastika, I Wayan Endra Setiawan. Pacaran Dikalangan Remaja Sekarang. 20/12/2011.

http://pacaranislami.wordpress.com/ di akses tgl 2 Desember 2015.

(16)

baginya”. (HR. Bukhari Muslim).25 Imam Nawawi menjelaskan yang dimaksud mampu menikah adalah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah. (Fathul Bari’ 9/136).

Ibnul Qayyim berkata, ”Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta, malah cinta di antara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan, karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta, tidak bisa tidak akan timbul keinginan lain yang belum diperolehnya.”

Dihadits lain dengan redaksi yang sedikit berbeda dengan makna yang sama Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa diantara kamu sanggup menyediakan belanja (ba’ah) hendaklah ia menikah, dan barang siapa yang tidak menyanggupinya hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu benteng pemelihara baginya”. Diriwayatkan oleh al baghawy dalam musnad usman ibnu affan r.a

Asbabul wurud dari hadits di atas ialah Usman ibn affan menceritakan bahwa Rasulullah SAW keluar menemui beberapa orang pemuda Quraisy, dan aku termasuk salah seorang diantara mereka. Maka beliau bersabda, hai anak-anak muda Quraisy barang siapa diantara kamu sanggup menyediakan belanja (ba’ah) hendaklah ia menikah, dan barang siapa yang tidak menyanggupinya hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu benteng pemelihara baginya”. Keterangan: Hadits ini mendorong seseorang menikah setelah terpenuhinya syarat-syarat yang ditetapkan dan kesanggupan melaksanakan kewajiban (sebagai pria-pent) dan menyediakan belanja (rumah tangga). Dan barang siapa yang tidak atau belum memenuhi kesanggupan menyediakan belanja hendaklah dia suka berpuasa karena puasa tersebut menjadi perisai yang memeliharanya dari perbuatan yang menyimpang (zina-pent).26

Rasulullah SAW bersabda :

حلَاكضنزلا لضثفمل نلِيفبلَاحضتضمللفلل رضنض مفلض

Dituturkan dari Ibnu Majah dari Ibnu ‘Abbas katanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada pertimbangan lain yang harus dilihat bagi dua orang yang saling mencintai kecuali dinikahkan”. (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani).

25 Zainudin Bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani, (diterjemahkan oleh: K.H. Moch. Anwar dkk.), Terjemahan Fathul Mu’in jilid 2, 2013, Bandung: Sinar Baru Algesindo, hal 1156.

(17)

Asbabul wurud hadis di atas diriwayatkan oleh Abu Hasan bin Syadzan di dalam “Masyiikhah” dan oleh Ibnu Najar di dalam “Tarikh Baghdad” dari Jabir bahwa seorang laki-laki telah datang kepada Nabi seraya brkata: “Ya Rasulullah kami mempunyai anak yatim perempuan. Ia dilamar oleh dua orang yang kaya dan miskin. Dia berkeinginan yang miskin sedangkan kami menginginkan yang kaya. Rasulullah bersabda: “Tidak ada pertimbangan lain yang harus dilihat bagi dua orang yang saling mencintai kecuali dinikahkan”. Obat cinta adalah nikah, jika seorang laki-laki melihat perempuan yang bukan muhrim dan perempuan itu telah merebut hatinya maka menikahinya akan menambah cintanya.27

Asbabul wurud yang kedua dituturkan oleh al-Khara’ithi dalm I’tilal al-Qulub, dari Ibnu ‘Abbas, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW: “Saya mempunyai seorang gadis yang dilamar oleh seorang laki-laki kaya dan seorang laki-laki miskin. Kami tertarik pada yang kaya, sedangkan dia lebih tertarik pada yang miskin”. Mendengar itupun beliau pun menjawab: “Tidak ada pertimbangan lain yang harus dilihat bagi dua orang yang saling mencintai kecuali dinikahkan”.28

Hadis ini dikeluarkan oleh Ibnu majah dalam kitab an-Nikah, pada pasal tentang keutamaan nikah (sunan Ibnu majah, I, halaman 596) yang dalam az-Zawa’id dinyatakan dalam hadis ini sanadnya shahih dan para perawinya kuat.

Dari hadis dan keterangan diatas, menurut penulis Islam menganjurkan bahwa saat kita menikah akan lebih baik didasari oleh rasa cinta. Karena setelah menikah rasa cinta mereka akan semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa jika ingin menikah karena cinta tidak selalu harus melakukan proses pacaran. Karena saat engkau jatuh cinta tidak ada yang lebih baik daripada pernikahan.

Apalagi jika kita menyimak kabar terbaru dari Helen Fischer seorang peneliti cinta pada Universitas Boston AS, menurutnya reaksi romantis semacam itu timbul berkat kerja sejumlah hormon yang ada di dalam tubuh, khususnya hormon yang diproduksi oleh otak. Gelora cinta manusia yang meledak-ledak tak ubahnya reaksi kimia. Celakanya, senyawa antar hormon ini sangat rentan. Dan berdasarkan teori “four years itch” yang diplublikasikannnya, daya tahan

27 Ibid. hal 153

(18)

gelora cinta itu hanya mencapai empat tahun saja. Setelah itu punah tak berbekas. Sebagaimana yang telah terjadi pada reaksi kimia, wujudnya tak akan kembali seperti semula.29 Jika kita lihat pada metode pacaran sekarang maka wajar sekali orang yang pacaran 4 hingga 5 tahun, lalu memutuskan menikah dan kemudian bercerai pada tahun itu juga karena tidak menemukan kecocokan. Pertanyaannya lalu bagaimana ada pasangan suami istri dapat hidup rukun hingga kakek-nenek.

Diani Lie seorang psikolog sekaligus peneliti ulet pada sebuah Universitas di Beijing membeberkan, meskipun urusan cinta bisa dijelaskan secara kimia namun tidak semata-mata ditentukan aktivitas hormon tapi ada faktor lain yang ikut menentukan, yaitu hubungan yang sifatnya pertemanan. Menurut penelitian, kesetiaan pasangan berhubungan dengan kadar oksitosin yang kadar oksitosin ini dapat ditingkatkan dengan cara masing-masing dari pasangan yang berusaha saling menyayangi.30

Jika seorang laki-laki menyukai wanita yang hendak dinikahinya, sebelum dilangsungkan pernikahan, maka baginya diizinkan untuk melihat pasangannya kecuali yang harus ditutupi dalam shalat, untuk memantapkan hatinya agar tidak kecewa di kemudian hari.

Rasulullah SAW bersabda:

م

ل ك

ل دلحضأض ةضأضرفمضلفا لضفض حضَانضجل هلِيفلضعض نفأض َاهضِيفلضإلرضظ

ل نفيض ت

ف نضَاك

ض إلوض مللضعفتضلض

ب

ض ط

ض خضاذضإل

“Apabila seseorang hendak melamar wanita, tiada dosa baginya melihat wanita itu sekalipun tanpa sepengetahuannya.”(HR. Abu Daud, Imam Thabrani dan Imam Ahmad).31

Rsulullah SAW Bersabda:

هللللا ل

ل ِيفبلس

ض ِىفل دلهلَاج

ض مللفا مفهضنلُوفعض هللللا ِىلضعض ق

ي حض ةمثضلضثض

ف

ض َافضعضلفا دليفرليل ي

ف ذلللا حلكلَانللاوض ءضادضل

ض ا دليفرليل ِىذلللا بلتضَاكضمضلفاوض

29 Burhan Sodiq, ya Allah aku jatuh Cinta!, 2007, Solo: Samudra, hal 83-84 30 Ibid. hal 88.

(19)

“Ada tiga golongan yang berhak menolong mereka, yaitu pejuang di jalan Allah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan menikah karena ingin memelihara kehormatannya” (HR. Ahmad, An-Nasa’I, dan Tirmidzi).

Dalam sebuah riwayat diceritakan tatkala Mughurah bin Syu’bah meminang seorang wanita, maka Rasulullah bersabda:

َامضك

ل نضِيفبض مضدضؤفيل نفأض ِىرضحفأض هلنلَالفض ,َاهضِيفلضإل رفظ

ل نفال

“Pergilah dan pandanglah wanita itu, sebab sesungguhnya hal itu lebih menjamin bagi kelangsungan hubungan kamu berdua”. (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasa’I, dan Ibn Majah).

Hadis dari Abu Hurairah ra, dari nabi SAW dimana beliau bersabda:

َاهضنليفدلللوض َاهضللمضجضوض َاهضبلس

ض ح

ض للوض َاهضلل َامضللُ:عطبضرفلل

ض ةلأضرفمضلفا حلكضنفتل

ك

ض ادضيض ت

ف بضرلتض ن

ل يفدزلا ت

ل اذضبرففضظ

ف َافض

“Wanita itu dinikahi karena empat hal yaitu: karena hartanya, karena kebangsawanannya, karena kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah yang beragama niscaya kamu beruntung.” Al-Bukhari menakhrijkan hadis ini dalam “Kitab Nikah” bab tentang sederajat dalam beragama.32

Bagi orang yang memerlukan penyaularan biologis sedang dia belum mampu merealisasikan biaya dan tanggung jawabnya, sebaiknya ia menangguhkan nikah. Karena disini hukumnya menjadi makruh. Untuk meredam kebutuhan biologisnya itu, di anjurkan berpuasa, bukan mempergunakan obat (penurun syahwat).33

E. Mengapa Masih Ada Alasan Untuk Berpacaran?

Maslov memperkenalkan lima jenis kebutuhan dasar manusia yang diantaranya mencakup: 1. Kebutuhan dasar biologis.

32 Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi. Al-Lu’lu’ wal Marjan jilid 2. (Ahli Bahasa oleh: Drs. H. Muslich Shabir, MA), 1414 H, Semarang: Al-Ridha (toha Putra Group), hal 250

(20)

2. Kebutuhan dasar akan rasa aman. Tanpa rasa aman, manusia tidak mungkin hidup tenang dan nyaman, ia akan merasa hidup penuh ancaman. Rasa aman akan tercipta jika adanya yang Maha Pelindung, Yang Maha Pengasih dan Penyayang terhadap semua makhluknya.

3. Kebutuhan dasar akan cinta.

4. Kebutuhan akan pengakuan keberadaan, pengakuan status serta penerimaan oleh sesama anggota kelompok dengan segala hak dan kewajibannya.

5. Kebutuhan dasar akan rasa memadai, harga diri serta kebutuhan untuk mewujudkan atau realisasi diri.34

Nah, kebutuhan dasar pada poin ke tiga ini merupakan alasan mereka mengapa masih ingin berpacaran. Tapi menurut penulis orang yang egois mungkin akan lebih memilih alasan pacaran karena kebutuhan dasar manusia, daripada mendengarkan dan mematuhi hadis-hadis yang kami paparkan di atas. Padahal kebutuhan rasa cinta bisa saja kita dapat dari mencintai kedua orang tua, saudara-saudara, kerabat dekat.

Sebenarnya kita telah diperingatkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya orang-orang non Islam (Yahudi dan Nasrani) tidak akan pernah menyerah untuk menghancurkan umat Islam, salah satunya yaitu dengan menghancurkan masa depan pemuda dan pemudi Islam dengan menyebarkan tren pacaran. Maka dari itu berhati-hatilah teman jagalah diri Anda dari pergaulan bebas. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 120 berikut ini:

ل

ف قل مفهلتضللمل عضبلتلتض ِىتلحض ِىرضَاص

ض نللا لوض دلُوهلِيضلفا ك

ض نفعض ِىض

ض رفتض ن

ف لضوض

يذلللا دضعفبض مفهلءضاُوضهفأض ت

ض عفبضتلا ن

ل ئللضوض ِىدضهللفا ُوضهل هللللا ِىدضهل ن

ل إل

رطِيص

ل نض لوض ِي

ي للوض ن

ف مل هللللا ن

ض مل ك

ض لض َامض م

ل لفعللفا ن

ض مل ك

ض ءضَاجض

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 120).

(21)

Berikut ini sabda Rasulullah:

عطارضذلبلَاعةارضذلوض رطبفش

ل بل رةبفش

ل م

ف ك

ل للبفقض نفمل نضيفذلللا نضنضسل نضعلبلتلتضلض

هللللا ل

ض ُوفس

ل رض َايض ُ: َانضلفقل ,هلُوفملتلك

ف س

ض لض ب

ي ض

ض رضحفجل اُوفك

ل لضس

ض ُوفلض ِىتلحض

ن

ف مضفض ُ: ل

ض َاقض َ؟ ِىرضص

ض نللاوض دلُوفهلِيضلفا

‘“Kamu akan mengikuti sunnah-sunnah kaum sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan ketika mereka masuk ke lubang biawak pun kalian akan tetap mengikutinya kami bertanya, ‘apakah mereka itu kaum Yahudi dan kaum Nasrani?’ Rasul menjawab, ‘siapa lagi? Bila bukan mereka-pent).”’ (HR. Al-Bukhari).

Menurut kami dari firman Allah dan hadis Rasulullah di atas dapat disimpulkan bahwa pacaran merupakan pengaruh barat, maka dari itu jika kita tidak ingin seperti orang yang dimaksud dalam hadis di atas sebaiknya kita menjauhi pacaran dan sebaiknya kita memanfaatkan waktu dengan hal yang lebih berguna dan bermanfaat dari pada menyian-yiakan waktu hanya untuk pacaran yang akan menyebabkan perzinaan.

KESIMPULAN

Pacaran adalah kegiatan yang tanpa sengaja merusak ahklak kita terhadap sesama, melalaikan perintah Allah dan RasulNya, akhirnya merusak diri kita sendiri. Kami menyatakan tidak setuju pada pacaran dengan alasan di atas.

(22)

akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat. Yang menjadi acuan bukanlah kita tidak pernah melakukan kesalahan tersebut tapi saat kita tahu kesalahan yang kita lakukan, bertaubat dan tidak akan mengulanginya. (Lihat QS. An-Nisa’ :17-18).

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya.

2. Ad Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Husaini Hanafi. Asbabul Wurud 3. 2007. Jakarta: Kalam Mulia, diterjemahkan oleh Suwarta Wijaya dan Zafrullah salim.

3. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail. (Ensiklopedia Hadits 2) Shahih bukhari 2. 2012. Jakarta: Almahira. (penerjemah, Dr. Subhan Abdullah).

(23)

5. As-Sayuthi, Al-Hafizh Jalaluddin. Asbabul Wurud al-Hadis (Proses lahirnya sebuah hadits), 1985, Bandung: Pustaka.

6. Baqi, Muhammad Fu’ad ‘Abdul. Al-Lu’lu’ wal Marjan jilid 1,2,3. (Ahli Bahasa oleh: Drs. H. Muslich Shabir, MA), 1414 H, Semarang: Al-Ridha (toha Putra Group).

7. Budiman, Aditya. Siapa bilang pacaran haram. 2 Oktober 2014.

http://alhijroh.com/adab-akhlak/siapa-bilang-pacaran-haram/ di akses tgl 30 November 2015.

8. Christy, Aisyah. Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah. 2011. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

9. Kementrian Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya. 2012. Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia.

10. Kholid, Setia Furqon. 2015, Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta, Sumdang: Rumah Karya Publishing.

11. Labib Mz. Perintah dan Larangan Allah. 2007. Surabaya: Putra Jaya.

12. Labib Mz. Rumah Tanggaku bagaikan Sorga Bagiku, 2007, Surabaya: Putra Jaya.

13. Muhammad bin Al-Hajajj al-Qusyairi an-Nasaburi. Shahih Muslim 2 (Ensiklopedia 4), 2012. Jakarta: Almahira. (penerjemah, Masyhari dan Tatan Wijaya).

14. Muallimreza,PacaranMenurutAgamaIslam,:http://blogbaru2011.wordpress.com/2011/12/ 20/ hukum-pacaran-menurut-agama-islam/ di akses tgl 30 November 2015.

15. Rais, Heppy El. Kamus Ilmiah Populer. 2012. Yogyakarta: Pustaka Belajar 16. Ramadlan. Tarjamah Duratun Nasihin. 1987. Surabaya: Mahkota.

17. Sarwono Sarlito W dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, 2009, Jakarta, Salemba Humanika.

18. Siauw, Felix Y. Udah Putusin Aja!, 2013. Bandung: Mizan Media Utama. 19. Sodiq, Burhan. ya Allah aku jatuh Cinta!, 2007, Solo: Samudra.

20. Soelaeman. Pendidikan Dalam Keluarga. 1994. Bandung: CV Alfabeta.

21. Suastika, I Wayan Endra Setiawan. Pacaran Dikalangan Remaja Sekarang. 2011.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa inti dari viral marketing adalah strategi pemasaran yang dapat menyebabkan orang-orang

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel layanan purna jual memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan analisis data diperoleh nilai kesalahan baku pengukuran perangkat Soal Try Out USBN Kimia SMA di Kota Makassar menggunakan program R dengan metode teori

Selanjutnya perilaku yaitu tidak mengintimidasi dan berperilaku kasar, setiap karyawan pada PT Samolindo Metal berjaya memperlakukan pihak lain baik pihak internal maupun

Keempat risk level tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti jenis kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi sebuah link berbeda-beda, menggunakan mesin atau alat yang

Sedangkan dengan obesitas mendapat kontribusi sumbangan zat gizi dari kelompok bahan energi, protein, karbohidrat .lemak dan pangan kacang-kacangan tidak berbeda

Atau pada garis besarnya motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa, pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :