• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR | Utomo | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR | Utomo | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Alergi Kulit Eksim Pada Orang Dewasa Menggunakan Metode

1 2 102

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM

PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN

METODE CERTAINTY FACTOR

Yoga Utomo1, Permanan Ginting2

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja Np.338 Simpang Limun Medan

http : // www.stmik-budidarma.ac.id // Email : yogautomo00@gmail.com, permananginting78@gmail.com

ABSTRAK

Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Alergi kulit eksim merupakan kelainan kulit dimana kulit tampak meradang dan iritasi, peradangan bisa terjadi di seluruh tubuh. Perkembanga n teknologi komputer pada saat ini berjalan sangat cepat, hampir semua bidang memanfaatkan komputer begitu juga dalam dunia medis dengan menggunakan teknologi komputer berbasis pengetahuan, fakta, dan penalaran dapat digunakan dalam dunia medis, untuk menyelesaikan permasalahan diantaranya adalah tentang penyakit alergi eksim pada orang dewasa.Penelitian ini mengidentifikasi penyakit alergi kulit eksim dan penyebabnya, serta menerapkan metode certainty factor dan merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim.Untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa menggunakan metode certainty factor. Pasien akan diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan nilai kemungkinan dan kemudian nilai yang didapat akan diselesaikan dengan rumus certainty factor, sehingga didapat hasil diagnosa serta persentasi kemungkinan mengalami penyakit alergi eksim.

Kata kunci : alergi kulit eksim, certainty factor, sistem pakar

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Alergi merupakan kegagalan kekebalan tubuh yang ditimbulkan karena perubahan reaksi tubuh terhadap suatu bahan yang ada didalam lingkungan hidup sehari-hari. Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Alergi kulit eksim merupakan kelainan kulit dimana kulit tampak meradang dan iritasi, peradangan bisa terjadi di seluruh tubuh. Ada berbagai macam cara alergi masuk ke dalam tubuh yaitu melalui saluran pernapasan, alergi kontak, melalui suntikan atau sengatan, bahan kimiawi, dan alergi makanan. Faktor penyebab alergi adalah karena faktor keturunan, lingkungan, cuaca ekstrim, makanan, dan faktor fisik. Gejala yang timbul akibat alergi pada kulit yaitu rasa gatal, kulit berwarna kemerahan dan terasa panas, bengkak, dan bercak-bercak merah.

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang menggunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami, dan sebagainya.

Perkembangan teknologi komputer pada saat ini berjalan sangat cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Hampir semua bidang memanfaatkan komputer untuk menyelesaikan

pekerjaan manusia. Begitu juga dalam dunia medis. Dengan menggunakan teknologi komputer berbasis pengetahuan, fakta, dan penalaran dapat digunakan dalam dunia medis untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam berbagai disiplin ilmu diantaranya adalah pengetahuan tentang penyakit alergi eksim pada orang dewasa. Sistem pakar digunakan untuk menerapkan ilmu kedokteran kedalam teknologi komputer agar dapat membantu dokter untuk pelayanan dan peningkatan pengobatan terhadap pasien.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengidentifikasi penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa ?

2. Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa ?

3. Bagaimana merancang sistem pakar dengan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa ?

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini mengidentifikasi gejala alergi kulit eksim dengan penglihatan fisik penderita dan yang dirasakan oleh penderita.

2. Nilai pengujian berupa persentase dari perhitungan berdasarkan rumus dari Certainty

Factor yang akan berakhir pada suatu

(2)

diderita.

3. Penelitian ini mendiagnosa alergi kulit eksim pada jenis kulit yang umum.

4. Nilai kemungkinan dari pakar pada sistem ini sudah ditentukan dan terletak pada coding progam

5. Penelitian ini mendiagnosa penyakit alergi kulit

eksim pada orang dewasa yang berumur 17 tahun

keatas.

6. Gejala dan nilai pakar didapat dari buku penyakit kulit dan Dr. Dinasari Novita, Sp.KK.

7. Sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2008 dan

DatabaseMYSQL.

1.4. Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa.

2. Menerapkan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa.

3. Untuk merancang sistem pakar agar dapat mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim dengan menggunakan metode Certainty Factor.

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Dapat membantu pakar (dokter) dalam melakukan pekerjaannya.

2. Dapat mempermudah user melakukan diagnosa penyakit alergi kulit eksim sebelum menemui seorang pakar (dokter).

3. Dapat memberikan kemudahan bagi orang awam dalam mendapatkan penanganan lebih dini pada penyakit alergi kulit eksim pada orang dewasa.

2. Landasan Teori 2.1. Sistem Pakar

Istilah sistem pakar berasal dari istilah Knowlage-based expert system. Istilah ini muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukan ke dalam sistem komputer. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah (T.Sutojo, dkk, 2011).

2.2. Penyakit Alergi Kulit Eksim 2.2.1. Penyakit

Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan yang menyebabkan ketidakselarasan, disfunsi, atau tekanan atau stress kepada orang yang terbabit atau berhubungan rapat dengannya (Lukhas, 2009).

2.2.2. Alergi

Alergi berasal dari bahasa yunani yaitu allos gros yang artinya reaktivitas yang berubah. Alergi merupakan reaksi tubuh terhadap zat (allergen) yang pada umumnya tidak menyebabkan efek yang merusak dalam sebagian besar orang (Nancy Espeland, 2008).

2.2.3. Kulit

Kulit adalah lapisan-lapisan jaringan yang terdapat diseluruh bagian permukaan tubuh. Pada

permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang membuang zat-zat sisa melalui pori-pori kulit. Kulit juga merupakan salah satu alat indra yaitu indra peraba karena diseluruh permukaan kulit banyak terdapat syaraf peraba ( Ayu Maharani, 2015 ).

2.4.4. Alergi Kulit Eksim

Alergi kulit terjadi karena bahan atau alergen dari luar atau dalam kulit yang merubah kerentanan badan dan menimbulkan gejala pada kulit ( Karnen Garna Baratawidjaja, 1992 ). Alergi kulit eksim atau dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelaianan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi (Ayu Maharani, 2015).

2.5. Metode CertaintyFactor 2.5.1. Metode (Method)

Metode (method), secara umum berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara, jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan (Hamid Darmadi, 2010).

2.5.2. CertaintyFactor

Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan pada tahun 1975 mengakomodasi ketidakpastian pemikiran ( inexact reasoning ) seorang pakar. Seorang pakar, misalnya dokter sering kali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperi mungkin, kemungkinan besar, dan hampir pasti. Untuk mengakomodasi hal ini dapat menggunakan Certainty Factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi ( T. Sutojo, dkk, 2011 ).

Bentuk rumus certainty factor untuk menghitung premis tunggaladalahsebagai berikut:

[

, ] =

� ∗

...(2.1)

Keterangan

CF [H, E] : certainty factor hipotesis dengan asumsi evidence CF [H] : certainty factor hipotesis CF [E] : certainty factor evidence Setelah semua premis tunggal diketahui seluruhnya lalu di combine dengan rumus berikut :

� �

,

,

=

,

+

,

[1

− � �

,

]

...(2.2)

3. Analisa Dan Perancangan

3.1. Analisa Mengidentifikasi Penyakit Alergi Kulit Eksim Pada Orang Dewasa

(3)

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Alergi Kulit Eksim Pada Orang Dewasa Menggunakan Metode

1 2 104

Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

3.2. Penerapan Metode CertaintyFactor Untuk Mendiagnosa Penyakit Alergi Kulit Eksim

Dari hasil konsultasi dengan Dr. Dinasari Novita, Sp.KK, maka didapat gejala dan nilai kemungkinan mengalami penyakit alergi kulit eksim. Berikut ini adalah gejala dan nilai kemungkinan mengalami penyakit alergi kulit eksim dari pakar (dokter)

Tabel 1 : Gejala Penyakit Alergi Kulit Eksim dan Nilai Pakar

No Kode Gejala Penyakit Nilai Pakar

1 G1 Timbul ruam-ruam kulit yang biasanya terdapat pada sela-sela siku dan berwarna merah desertai rasa gatal.

0.6

2 G2 Terdapat bentol-bentol pada kulit yang berwarna merah muda sampai putih yang terkadang desertai rasa gatal

0.8

3 G3 Warna kulit berubah menjadi merah terkadang desertai rasa gatal 0.6 4 G4 Kulit bengkak di sebagian tubuh terkadang desertai rasa gatal 0.4 5 G5 Terdapat rongga beruang satu atau banyak pada kulit yang berisi

cairan yang terkadang desertai rasa gatal

0.8

6 G6 Kulit kering dan bersisik disertai rasa gatal 0.8

7 G7 Kulit terasa panas atau dingin 0.4

Contoh kasus

Misalkan user menjawaban sebagai berikut :

Tabel 2 : Tabel Jawaban User

No Kode Gejala Penyakit Jawaban Bobot

1 G1 Timbul ruam-ruam kulit yang biasanya terdapat pada sela-sela siku dan berwarna merah desertai rasa gatal.

Sedikit yakin 0.4

5 G5 Terdapat rongga beruang satu atau banyak pada kulit yang berisi cairan yang terkadang desertai rasa gatal

Tidak yakin 0.2

6 G6 Kulit kering dan bersisik disertai rasa gatal Cukup yakin 0.6

7 G7 Kulit terasa panas atau dingin Tidak yakin 0.2

Kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Cf-nya dengan mengalikan � � � dengan �

Langkah yang terakhir adalah

mengkombinasikan nilai CF dari kaidah. Berikut adalah kombinasi CF[H,E] dengan CF[H,E] : CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * CFcombine CF[H,E]old2,4 = CF[H,E] old2 + CF[H,E]4 * (1- CF[H,E] old2)

(4)

0.79)

= 0.79 + 0.08 (0.21) = 0.79 + 0.01 = 0.8 old3 CFcombine CF[H,E]old3,5 = CF[H,E] old3 + CF[H,E]5 * (1- CF[H,E] old3) CFcombine CF[H,E]old4,6 = CF[H,E] old4 + CF[H,E]6 * (1- CF[H,E] old4) CFcombine CF[H,E]old5,7 = CF[H,E] old5 + CF[H,E]7 * (1- CF[H,E] old5)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan Certainty factor penyakti alergi kulit memiliki persentase tingat keyakinan 91%.

3.3. Perancangan Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Alergi Kulit Eksim

3.3.1. Use Case

Use case merupakan gambar atau skenario dari

interaksi antar user dengan sebuah sistem.

Gambar 1 : Diagram Use Case

4. Algoritma Dan Implementasi 4.1. Algoritma Hasil Diagnosa

Input :

Elseif (Diagnosa = 50% sampai 69%) then

{Ket = Kemungkinan kecil mengalami penyakit alergi kulit eksim}

Elseif (Diagnosa = 70% sampai 79%) then {Ket = Kemungkinan mengalami penyakit alergi kulit eksim}

Elseif (Diagnosa = 80% sampai 89%) then

{Ket = Kemungkinan besar mengalami penyakit alergi kulit eksim}

Elseif (Diagnosa = 90% sampai 100 %) then {Ket = Sangat yakin mengalami penyakit alergi kulit eksim}

Endif

If (Tombol = keluar) then

{kembali ke menu konsultasi) Endif

4.2. Implementasi

(5)

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Alergi Kulit Eksim Pada Orang Dewasa Menggunakan Metode

1 2 106

Gambar 2 : Tampilan Menu Utama 4.2.2. Tampilan Form Konsultasi

Pada form konsultasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu form untuk mengisi identitas user atau pasien, form yang berisi pertanyaan dari gejala penyakit, dan form yang berisi hasil dari diagnosa.

1.

Form Identitas User atau Pasien

Gambar 3 : Tampilan Form Konsultasi

2.

Form Pertanyaan Gejala Penyakit Alergi Kulit

Eksim

Gambar 4 : Form Pertanyaan Gejala Penyakit Alergi Kulit Eksim

4.2.3. Tampilan Form Hasil Diagnosa

Gambar 5 : Tampilan Form Hasil Diagnosa 4.2.4. Tampilan Form Data Konsultasi

Gambar 6 : Tampilan Form Data Konsultasi 4.2.5. Tampilan Form Cara Penggunaan Sistem

Gambar 7 : Tampilan Form Cara Penggunaan Sistem

5. Kesimpulan Dan Saran 5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dapat mengidentifikasi penyakit alergi kulit

eksim sebelum menemui pakar (dokter).

2. Metode certainty factor dapat memberikan perhitungan penyelesaian seberapa pasti mengalami penyakit alergi kulit eksim.

3. Sistem pakar dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit alergi kulit eksim sesuai persentasi keyakinan dari perhitungan certainty factor.

5.2. Saran

Agar sistem ini dapat digunakan dan berjalan lebih baik lagi, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

(6)

pencegahannya, sehingga informasi yang dimiliki oleh sistem semakin banyak.

2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode certainty factor, namun dapat dikembangkan dan membandingkannya dengan metode-metode yang lainnya.

3. Hendaknya perancangan sistem pakar ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa pemprograman yang lebih up-date, serta berbasis online dan mobile sehingga dapat meningkatkan kualitas dan dapat digunakan oleh masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Espeland Nancy, Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi Dan Asma Pada Anak, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta, 2008.

2. Komputer Wahana, SQL Server 2008 Express, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

3. Larry Roy, Visual Basic.net 2008, Jurus Kilat Mahir Dunia Komputer, 2012

4. Maharani Ayu, Penyakit Kulit Perawatan

Pencegahan Pengobatan, Penerbit Pustaka Baru

Press, Yogyakarta, Edisi 1, 2015.

5. Merlina Nita, Hidayat Rahmat, Perancangan Sistem Pakar, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2012

6. Nugroho Adi, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Object, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

7. Sutojo. T, Mulyanto Edy, Suhartono Vincent, Kecerdasan Buatan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011.

Gambar

Tabel 2 : Tabel Jawaban Gejala Penyakit
Gambar 6 : Tampilan Form 4.2.5.Data Konsultasi  Tampilan Form Cara Penggunaan Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari perubahan total aset dimana saat total aset yang tumbuh dengan baik dan memiliki nilai yang besar maka akan berpengaruh

Tujuan dilakukan skenario pengujian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara dataset 1 yang diawali oleh aktivitas ‘A’ dan diakhiri oleh aktivitas apapun

Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak sehingga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat, memilik lebih banyak pemegang saham yang

Dengan diketahui keadaan dokumentasi suatu bahasa, tahap selanjutnya dapat dirancang tugas khusus dan memungkinkan.. untuk mendesain proyek penelitian bersama-sama dengan

Sebagaimana diuraikan di atas, di dalam situasi diglosia ada tradisi keilmuan yang memilih ragam pokok yang tinggi sebagai dasar usaha pembakuan. Di Indonesia pun hal itu

Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan menteri keuangan Nomor 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan

apakah faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan pasien dan rasionalitas swamedikasi

Dibanding tanaman kopi asal benih maupun cangkok, tanaman kopi asal kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: proses pembuatannya lebih praktis, karena hanya dilakukan