• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PRINSIP dan PROSEDUR serta TEKNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP PRINSIP dan PROSEDUR serta TEKNIK"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1

KONSEP, PRINSIP dan PROSEDUR serta TEKNIK

PRODUKSI VIDEO

Gde Putu Arya Oka)*

Makalah disajikan pada Sosialisasi Festival Video Edukasi (Roadshow di 5 Kota Besar di Indonesia) Selasa, 10 April 2012,

di Hotel Nirmala, Denpasar.

(2)

2

PENGANTAR

Membeli kamera video tidaklah sulit asal anda mempunyai uang. Didalam majalah-majalah dan surat kabar semakin banyak bermunculan iklan untuk kamera yang kecil, ringan dan kelihatannya begitu mudah dipakai. Namun, apakah dengan membeli kamera itu anda otomatis sudah menjadi seorang produsen film

video? Sekiranya belum. Seperti halnya dengan semua keterampilan lain, keterampilan membuat film video tidak dapat dibeli. Keterampilan itu harus diperoleh dengan belajar dan banyak latihan. Oleh sebab itu timbul pertanyaan: Dimana kita dapat belajar mengenai hal itu?

Di kota-kota besar sudah banyak terdapat bermacam-macam kursus keterampilan. Beberapa perguruan tinggi di Bali, kendati tidak mengkhusus membuka program studi video, namun dalam mata kuliah tertentu mereka mendapat konsep, prinsip dan prosedur untuk bias melahirkan karya film video. Misalnya di jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha, ada mata kuliah video pembelajaran, sinetron pendidikan dan hal senada juga ada pada institut seni di Bali.

Kendati tidak semua orang berminat dan berkesempatan untuk mendalami film video, toh ada beberapa kalangan yang suka bermain-main dengan kamera sekelas handycam untuk menghasilkan gambar motion. Terselenggaran Festival Video Edukasi dalam beberapa tahun belakangan ini patut disambut gembira, sebagai ajang untuk berekspresi dan sebagai wadah untuk menilai hasil karya film video.

Oleh karena membuat film video tidak bisa dibeli dan sangat jarang ada pelatihan video, maka pada kesempatan ini kendati sederhana, kekurangan pelatihan video akan dicoba untuk disajikan dengan pokok-pokok penting dalam produksi film video. Dengan penyajian materi ini diharapkan dapat menemukan semua hal penting yang harus diketahui untuk membuat sebuah film video. Membuat film video akan disadari bahwa produksi film video adalah suatu kegiatan yang ternyata jauh dari sekedar memegang kamera dan menekan tombol.

Produksi video adalah suatu kegiatan yang melibatkan banyak sekali hal. Sebenarnya kegiatan ini tidak terbatas, atau bisa dikatakan batas kegiatan ini adalah sejauh daya khayal anda. Ini sebabnya, mengapa produksi video begitu mengasyikan.

(3)

3 BAB I

PENDAHULUAN

Agar hasil video sesuai harapan, maka ada beberapa pengetahuan yang harus diketahui dan keterampilan yang harus dilatih. Dengan berpegangan pada prosedur dan prinsip film video diharapkan secara teknis film video yang dihasilkan dapat memuaskan. Oleh karena itu, pada pendahuluan ini akan dipaparkan beberapa konsep dan prinsip film video.

1. Apakah Video itu?

Kata video berasal dari bahasa Yunani yaitu “videre” yang artinya "Saya lihat".Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi, tetapi video dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, saintifik, produksi dan keamanan.

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video dan pemutar video.

2. Bagaimana Karakteristik Video?

Sebagai sebuah media pembelajaran, video/televisi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media lain. Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi. Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat digunakan kapan saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media televisi hanya dapat digunakan satu kali pada saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran. Namun secara umum kedua media ini mempunyai karakteristik yang sama, sebagai berikut.

 Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.

 Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.

 Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.

 Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).

Jika video itu digunakan dalam “proses pembelajaran” dalam pengertian untuk mendukung kegiatan instruksional maka karakteristik video pembelajaran adalah sebagai berikut.

 Dengan Video mampu memperbesar obyek yang kecil

 Dengan teknik editing, gambar yang dihasilkan bisa dikloning

 Video mampu memanipulasi tampilan gambar. Contoh objek pada masa lampu dapat dimanipulasi dengan kejadian masa sekarang.

(4)

4  Video pembelajaran terbukti dapat menarik perhatian siswa. Hasil riset membuktikan bahwa video pembelajaran mampu mempertahankan perhatian siswa selama 1-2 jam ketimbang mendegar ceramah yang berlangsung antara 25-30 menit.

 Dengan video mampu ditampilkan objek peristiwa yang segera (immediacy) atau kekinian.

Oleh sebabnya, untuk menyediakan video pembelajaran dan menyelenggarakan siaran televisi pendidikan ini diperlukan sebuah materi siaran berupa rekaman video yang harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan sasaran, yaitu untuk peserta pendidikan. Proses pembuatan materi siaran harus memenuhi kaidah tertentu yaitu dengan prinsip-prinsip teknologi pembelajaran. Untuk itulah berbagai pihak termasuk guru, perlu memiliki pengetahuan cara membuat video/siaran televisi pembelajaran.

3. Apa Keuntungan dan kelebihan video?

Adapun media video/televisi pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan

- Dapat menstimulir efek gerak

- Dapat diberi suara maupun warna

- Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya

- Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya

- Dapat diputar ulang, diberhentikan sebentar, dan sebagainya (video) control pada pengguna.

Kekurangan

- Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya

- Memerlukan tenaga listrik

- Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam Pembuatannya

- Tidak dapat diputar ulang (siaran televisi)  kontrol pada pengelola.

- Sulit dibuat interaktif (khusus siaran langsung siaran televisi interaktif melalui telepon/sms).

- Dan lain sebagainya.

4. Bagaimana Komposisi Gambar Video (shoot)

Komposisi Gambar dalam video adalah bagaimana gambar diletakkan pada frame. Konsep ini sering dikenal dengan istilah framing.

 Teknik Framing adalah teknik sangat subyektif. Apa yang kita cari adalah beberapa panduan yang diterima kalangan industri. Anda harus

menggunakan berbagai aturan praktis.

 Aturan susunan gambar video pada dasarnya sama dengan untuk fotografi.

Jangan lupa, gambar adalah semua tentang komposisi. Daripada menunjuk kamera di subjek, Anda harus menggunakan gambar. Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyusunan adalah proses membuat komposisi.

(5)

5 Frame dibagai sembilan

Selaraskan posisi gambar pada frame video sesuai kondisi dilapangan. Misalnya Tiang bendera yang vertikal atau tempat duduk yang horisontal jangan ditempatkan secara diagonal

Komposisi yang sering digunakan adalah menempatkan gambar pada posisi 1/3 atau 2/3 dari luas frame.

Head room atau ruang kosong yang tersisa disesuaikan dengan posisi subyek. Jangan terlalu banyak ruang kosong pada frame. Komposisi yang bagus disamping berlaku untuk subyek yang

dibidik, juga berlaku untuk semua latar belakang yang dibidik.

(Sumber Arya Oka, 2008)

5. Bagaimana Ukuran Gambar Bidikan (Shot)?

Ukuran gambar yang dibidik adalah ukuran-ukuran yang berlaku dalam pengambilan gambar. Istilah ini sepadan dengan tipe shot. Ada beberapa kesepakatan yang menjadi acuan dalam video/film. Ukuran ini juga berlaku pada dunai fotografi. Pada contoh yang disajikan titik fokus obyek adalah " seorang anak kecil "

(6)

6

Subjek di semua gambar berikut adalah gadis muda berdiri di depan rumah.

EWS (Extreme Wide Shot)

Dalam EWS, tampilan sangat jauh dari subjek bahkan subyek tidak terlihat. Sudut tembakan ini adalah untuk menampilkan lingkungan dari subjek. EWS yang sering digunakan sebagai

pembentukan tembakan - tembakan pertama dari modus bidik baru, yang dirancang untuk menampilkan pemirsa di mana tindakan sedang berlaku.

VWS (Very Wide Shot)VWS

VWS jauh lebih dekat dengan subjek. Dia (hanya) terlihat di sini, tetapi penekanan masih menempatkan dia di lingkungan. Ini juga berfungsi sebagai pembentukan tembakan. Perhatikan seorang gadis belum bisa dikenali apakah dia perempuan atau laki-laki, anak-anak atau dewasa.

WS (Wide Shot)

Dalam hal ini, kaki gadis itu yang hampir di bagian bawah bingkai, dan sekarang sudah hampir di atas. Subjek Jelas, subjek tidak mengambil seluruh lebar dan tinggi frame, karena ini adalah seperti yang kita mendapatkan subjek tanpa kehilangan bagian dari apapun. Kecilnya jumlah ruang di atas dan di bawah subjek dapat dianggap keselamatan subjek, jika Anda tidak ingin memotong bagian atas kepala. Ia juga tidak nyaman jika dia melihat kaki dan kepala yang tepat pada bagian atas dan bawah bingkai.

MS (Middle Shot)

MS menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara rinci, sementara masih cukup untuk menunjukkan kepada pemirsa yang merasa seakan-akan mereka cari di seluruh subjek. Bahkan, ini adalah perkiraan bagaimana Anda akan melihat orang "dalam detail yang jelas" jika Anda memiliki tampilan untuk wawancara. Tampilan ini terbaik dilakukan.

MCU (Medium Close Up)

Setengah jalan antara MS dan CU. Tembakan ini menunjukkan wajah lebih jelas.

CU (Close Up)

(7)

7

ECU (Extreme Close Up)

ECU seperti gambar di sebelah kiri dan menunjukkan ciri amat terperinci. Untuk orang, ECU yang digunakan untuk

menyampaikan emosi.

CA (Cutaway)

A cutaway adalah bidikan yang biasanya selain sesuatu tindakan saat ini. Dapat subjek yang berbeda (misalnya kucing ini), sebuah CU yang berbeda dari bagian dari subjek (misalnya CU dari subjek tangan), atau hanya tentang apa lagi. CA digunakan sebagai "buffer" antara gambar (untuk membantu proses editing), atau untuk menambahkan bunga / informasi.

Menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara rinci.

(Sumber Arya Oka, 2008)

Tipe Shots:

Senada dengan diatas ada beberapa tipe pengambilan gambar atau gambar yang dihasilkan dari sebuah kamera dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Close-Up (CU)

 Big Close-Up (BCU) / Extrim Close Up  Medium Close Up (MCU)

 Long shot (LS)

 Medium Long Shot(MLS)  Full Shot(FS)

Long Shot Full Shot Medium Shot

Medium Close Up

Terminologi Shot

(8)

8

BASIC SHOT

LS MLS MS CU

BCU ECU

PENGEMBANGAN SHOT

(Sumber: Warsihna, 2006)

6. Istilah apa saja yang Penting dalam Video?

Dalam produksi film video, sering menemukan beberapa istilah yang sangat penting untuk diketahui. Istilah-istilah itu adalah sebagai berikut.

 Naskah video

(9)

9 Gambar 1.5 Skema Prinsip penulisan Naskah Video/Televisi

 Storyboard. Storyboard papan cerita yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perencanaan video

 Model Naskah Video. Beberapa model naskah video menurut Sutrisno (1993) adalah skenario, screenplay, script, scene, sequence dan jarang merinci cara-cara suatu versi perekaman atau shooting shooting.

 Script adalah istilah yang merupakan suatu script (naskah) yang berisi spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium

Rancangan/desain

 Garis besar isi program

 Sinopsis

 treatment

 Naskah satu kolom

 Naskah dua kolom

 Tidak ada ketentuan baku

 Optimalisasi informasi visual

(10)

10  Scene adalah istilah sama dengan adegan yang maksudnya sama dengan paragraf dalam karya literatur. Scene adalah pengambilan shot tunggal atau lebih dari suatu lokasi dan tindakan yang sama.

 Sekuen adalah serangkaian pengambilan gambar film video yang disambung menjadi satu, sehingga membentuk suatu cerita. Bagian dari suatu acara film atau televisi

 Shooting script adalah naskah tertulis yang berisikan adegan-adegan pengambilan gambar yang dipisah-pisahkan dan masing-masing pengambilan gambar tadi diberi nomor, dan menyebutkan pula perintah-perintah teknis pengambilan gambar yang pasti. Biasanya uraian pengambilan gambar diletakkan pada kolom sebelah kiri dan dan suara sebelah kanan, seperti apa yang terlihat pada kamera script (naskah kerja kamera).

7. Bagaimana Cara Kerja Video Kamera?

Prinsip kerja video kamera dapat digambarkan sebagai berikut: • Pembentukan gambar melalui scanning

• Pakai C C D & Electronics circuit

• Menyimpan gambar & suara pada media Magnetic Tape (Video Tape). Kamera produk mutakhir media penyimpanan gambar dan suara menggunakan Disc dan HardDisc (HDD)

• Output langsung dapat dilihat pada Video Monitor

• Dilengkapi dengan Video Tape Recorder (VTR) dan Microphone

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

5

CATEGORY OF VIDEO CAMERA

(11)

11 Digital Video Camera by

Hanoch Tahapary

6

2. PROSUMER VIDEO CAMERA ( SEMI PROF. CAMERA)

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

7

3. PROFESSIONAL VIDEO CAMERA

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

8

4. BROADCASTING VIDEO CAMERA (Studio Camera)

(12)

12

8. Untuk apa saja Kamera Digunakan?

Secara umum dalam pemanfaatannya, kamera digunakan untuk pencarian berita atau ENG (Electronic News Gathering) dan kelompok profesional EFP (Electronic Field Production)

VIDEO CAMERA

ENG –CAMERA ( Electronic News Gathering )

EFP Camera(Electronic Field Production )

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

45

CAMERA MOUNTING/ SUPPORTING

TRIPOD

(13)

13

9. Bagaimana Model Kamera Dari Sisi Prosesor?

- TVBE/Tabung

- CCD (Copel Charger Devise)

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

35

CC Filter

PRISMA BLOCK & CCD

- Digital

Digital Video Camera by Hanoch Tahapary

1

DIGITAL VIDEO CAMERA

BETACAM SX

DVCAM

DVCPRO

Mini DV

DV Professional

(14)

14

Bahasa Visual Kamera

Gerak Kamera dapat dikelompokkan menjadi :  TILTING ( Tilt Up , Tilt Down )  PANNING (Pan Left, Pan Rigth)  TRACKING (Track In, Track Out)  ZOOMING (Zoom In, Zoom Out)  Crabbing/Dollying ( Crab L, Crab R )

Mounting

Shoulder Mount Pedestal Mount

Tripod Mount Crane Mount

Track Mount

(15)

15

Camera Moving

Camera Angle :

Penempatan tinggi kamera sangat menentukan titik pandang mata penonton dalam menyaksikan suatu adegan, sekaligus membangun kesan psikologis penonton terhadap object tersebutLow Angle (pengambilan gambar dari bawah objek)

 High Angle (pengambilan gambar dari atas objek)  Eye Level (pengambilan gambar sejajar dengan objek)

Camera Angle

(16)

16 HIGH ANGLE SHOT & LOW ANGLE SHOT

NORMAL / LEVEL SHOT

Komposisi

 Garis Imaginer  Jumping

 Looking room /Nose room  Head room

(17)

17

10. Apakah Format Video itu!

Sutisno (1993) memaparkan, Istilah format dapat diartikan sebagai berikut.  Berarti ukuran, dalam hal ini berkaitan dengan ukuran pita video,

misalnya format 1 inch dan ¾ inch

 Diartikan sebagai nama pita studio, misalnya format beta, VHS dan u-matic

 Digunakan juga untuk menyebut kualifikasi pita kaset, seperti: format lowband dan highband

Tabel 1.2 berbagai format Video (sumber: Arya Oka, 2008)

Sony 8mm , Video8 , Hi8 , Digital88mm,Video8,Hi8,Digital8 ,8mm video merujuk ke kelompok tiga format video: Video8,Hi8 dan

Digital8. Format, diperkenalkan oleh Sony, dipasarkan dalam sejarah awal dari kemunculan awal Camcoder.

Digital Video Compressed

CCIR-601 untuk broadcast tv.

Beta , Betamax , Betacam , Betacam SP , Betacam SX , Digital BetacamBeta,Betamax,Betacam,Betacam SP,Betacam SX, Digital Betacam

DV , MiniDV , DVCAM , DVCPRO , DVCPRO50 , DVCPRO HD , HDV DV,MiniDV,DVCAM,DVCPRO,DVCPRO50,DVCPRO HD,HDV ,

MiniDV dan Digital8 (D8) adalah format pita video untuk konsumen dan semi pro-pasar. MiniDV direkam pada pita milik format, D8 dapat direkam pada baik 8mm atau Hi8 tape D8 juga memungkinkan Camcoder memutar ulang kaset direkam dalam 8mm atau Hi8 modus. Kaset MiniDV lebih kecil, sehingga MiniDV Camcorder cenderung lebih kecil dan ringan daripada D8. DVD DVD , Blu-Ray , HD-DVD , HD-VMD , CH-DVDDVD,blu-Ray,

HD-DVD,HD-VMD,CH-DVD

HDTV HDTV , 1080i , 1080pHDTV,1080i,1080p ,1080i adalah salah satu

HDTV format. memiliki 1080 baris "resolusi vertikal", yaitu 1080 piksel dari atas ke bawah. 1080i video biasanya memiliki 1920 baris horisontal resolusi, sehingga total ukuran gambar 1920x1080 piksel dan aspek rasio 16x9. Ada beberapa variasi; misalnya, HDV memiliki resolusi 1440x1080 tetapi menjaga aspek rasio

widescreen dengan menggunakan segi empat piksel.

MPEG , MPEG-4MPEG,MPEG-4 , MPEG merupakan rangkaian video standar yang ditetapkan oleh Ahli Group (MPEG)

MPEG-1

Disetujui November 1991

Kira-kira berkualitas VHS , yang umum digunakan untuk video CD (VCD) dan CD-ROM.

MPEG-2

(18)

18 Kualitas DVD, umumnya digunakan untuk DVD, televisi digital, set-top box, dll

MPEG-4

Disetujui Oktober 1998

digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk Internet, ponsel dan televisi.

MPEG-7

Saat ini Dalam Pembangunan

Sebuah deskripsi standar untuk pencarian dan audio visual dan konten.

QuicktimeQuicktime , QuickTime adalah teknologi multimedia yang dikembangkan oleh Apple Computer dan pertama diluncurkan pada tahun 1992 (setahun sebelum Video untuk

Microsoft Windows). Ia telah berkembang menjadi sebuah platform serbaguna, mampu menangani video, audio, animasi, teks, musik, dan realitas virtual (VR) Panoramas.

RealMediaRealMedia

VHS , VHS-C , S-VHS , S-VHS-C , D-VHSVHS,VHS-C,S-VHS,S-VHS-C, D-VHS

Windows Media, WMA files (Windows Media Audio) File WMA

(Windows Media Audio) sangat mirip dengan file WMV kecuali mereka hanya berisi audio

Catatan:

Setiap kamera yang anda beli atau miliki pasti telah disertai buku petunjuk dan spesifikasi teknis. Gunakan informasi yang penting ini untuk meningkatkan kemampuan dasar operasi kamera anda.

Sumber: mediacollege, newzealand

Sedangkan jenis program baik untuk televisi dan video dikatagorikan dalam empat jenis, yakni: informasi, kebudayaan, pendidikan dan hiburan.

Format jenis program televisi dan video dapat diklasifikasikan seperti

tampak tersaji pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Format Jenis Program Televisi/Video

Klasifikasi Jenis Program

1. Tempat & waktu produksi

1. Program studio

Program film/video diluar studio (bisa in atau outdoor)

2. Jumlah penampil dan alokasi waktu

Format Sederhana Format Kompleks

(19)

19

11. Pilih Format Film atau Video?

Hingga periode 1980an, perbedaan format memunculkan kelompok-kelompok film dan video. Kelompok film menggunakan pita seluloid nyaris tak pernah menyentuh ranah video. Sementera itu kelompok video menghasilkan karyanya tanpa pernah mengenal film. Selama dua puluh tahun terakhir teknologi berkembang sangat cepat, sehingga kedua kelompok ini melebur menjadi satu dalam memproduksi film.

Video tidak seperti film dengan pita seloluidnya, format video berbahan dasar pita magnetic yang mulai dikenal luas di seluruh dunia pada paruh kedua periode 1970an, baik untuk keperluan professional seperti televisi maupun keperluan pribadi. Pita magnetic yang terdapat dalam kaset video dapat merekam gambar dan suara dengan baik, sementara film hanya dapat merekam gambar, lalu suaranya dapat direkam dengan alat yang lain semisal Digital Audio Tape (DAT).

Kelemahan sistem analog video membuat pemakaian video untuk keperluan professional terhambat. Diperiode tahun 1960-1980, nyaris semua stasiun televisi di dunia (termasuk TVRI) menggunakan kamera 16 mm untuk merekam program acaranya. Mereka juga memiliki mesin editingnya, hal ini tidak ditemui distasiun TV nasional yang baru beroperasi di Indonesia era 1990an.

Seperti juga film, video memiliki berbagai format yaitu U-matic, Betacam SP, Digital Betacam, Betamax, VHS, S-VHS, MiniDV, DV, DVCam dan DVCPRO.

Sementara itu untuk keperlua pribadi format video kerap dipakai menggunakan alat yang popular dikenal sebagai handycam. Betamax dan VHS adalah jenis awal tontonan video dirumah (home video). Karena Betamax tidak lagi diproduksi, maka VHS adalah satu-satunya plihan. Lalu disempurnakan dengan kemunculan S-VHS. Kendati S-VHS lebih bangus dari VHS namun masih kalah jika dibandingkan dengan Betacam SP.

(20)

20 tergantung pada public yang ingin dijangkau, biaya, bahan baku, kualitas dan waktu.

12. Apakah Cahaya Pencahayaan itu?

Salah satu hal yang sangat penting dalam dunia fotografi, film dan video khususnya dalam konteks produksi film video adalah cahaya. Fotografi, film dan video berbahan baku cahaya, tanpanya gambar tidak akan terekam dengan baik.

Sumber cahaya, Semua video menggunakan beberapa jenis lampu, bisa jadi dengan cahaya alam (dari matahari) atau lampu artifisial. Tujuan

pencahayaan video adalah untuk memilih dan mendapatkan visualisasi obyek yang terbaik

Contrast ratio adalah perbedaan kecerahan antara terang dan gelap bagian gambar.

(21)

21

BAB II

TEKNIK PRODUKSI VIDEO

Mengapa membuat video itu terasa sulit? Kalau Anda memiliki kamera yang baik dan berusaha didalamnya ada kaset, anda sudah siap untuk mulai. Pemakaian kamera tidak begitu sulit, karena mengenal beberapa tombol aja, alat itu sudah anda kuasai. Oleh karena itu kalau anda beruntung sedikit saja, cepat aka nada banyak gambar didalam kaset, sehingga tinggal diputar kembali untuk ditonton.

Membuat film video hanya untuk diri sendiri tidaklah memuaskan. Harus ada penonton, pesawat video dan televisi tidak sulit dicari. Kalau semua penonton sudah duduk, kaset itu dapat diputar. Tinggal mengharap bahwa para pirsawan merasa senang.

Tentu kita dapat bertanya apakah semua gambar yang terekam itu juga pantas untuk dilihat. Gambar-gambar yang semua lewat pembidik kamera kelihatan begitu kecil, sekarang menjadi sangat besar, namun anda mungkin memperhatikan bahwa gambar itu agak bergetar dan kamera selalu bergerak dari kiri kenanan dan gambarnya terus maju mundur. Sebetulnya cukup banyak gambar sekarang tidak begitu menarik lagi. Apakah penonton juga merasa demikian?

Mungkin kita seandainya sebelumnya memilih gambar mana yang perlu diperlihatkan dan mana yang tidak, film kita agak lebih menarik. Seperti halnya dengan foto-foto. Kita tidak perlu memperlihatkannya semua foto yang pernah kita buat, tetapi hanya yang paling baik saja kita pasang di dalam album.

Selain daripada itu anda memperhatikan bahwa tidak ada cerita. Padahal di televisi atau di bioskop setiap film membawa suatu cerita yang dihasilkan oleh susunan gambar yang direncanakan. Apakah anda telah membuat kesalahan?

Kalau anda sudah mengajukan pertanyaan seperti ini, anda telah mengambil langkah-langkah untuk membuat film video yang sungguh-sungguh. Kedengarannya aneh, tetapi keberhasilan sebuah film video yang baik tidak terutama tergantung pada mahalnya kamera atau dari hebatnya peristiwa yang direkam. Yang menentukan adalah organisasi yang baik.

(22)

22 Secara umum menurut Valk (1992) teknik produksi film video dapat diilustrasikan seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Teknik Produksi Film Video, Valk (1992)

Langkah-langkah teknik produksi film video memang tidak sifatnya mutlak, ada beberapa penyesuaian baik penambahan langkah atau pengurangan langkah, namun demikian teknik yang disajikan oleh valk (1992) adalah hal-hal penting dalam produksi film video. Ada beberapa kalangan yang menguraikan langkah-langkah yang lebih rinci dalam pembuatan film video. Warsihna (2010) memaparkan teknik produksi film video terdiri dari tiga langkah besar yaitu: Pra-produksi, Produksi dan Pasca produksi. Gambaran detailnya seperti tersaji pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Tahapan produksi Film Video

Ide Riset Naskah Organisasi

Pengambilan

3. Penyusunan garis besar isi media video

(23)

23 Dari kedua paparan langkah-langkah produksi film video, dibawah ini akan dipaparkan hal-hal esensi dalam teknik produksi video dengan kerangka dari Valks.

1. Produksi Film Video

Memproduksi apapun memang tidak sekali jadi, terlebih memproduksi sebuah Film Video yang disaksikan oleh banyak orang. Apakah dengan lengkapnya peralatan sudah cukup untuk membuat produk sekali jadi? tentu tidak! Hal pokok dalam Film dan Video adalah adanya cerita. Sedangkan pada tahap awal sebelum berproduksi adalah persiapan, lalu mengorganisasi semua sumber daya.

2. Ide

Darimana datangnya cerita yang menarik pemirsa? Dalam perjalanan memproduksi film video, langkah yang mengawali serangkaian proses itu adalah ide. Ide ada dalam pikiran manusia yang harus diselaraskan dengan sebuah tema. Tema terdapat disekitar kita, asal gagasan kita tajam dan kuatnya perasaan kita terhadap suatu masalah dapat dikatakan hal ini sebagai peletak dasar dalam berproduksi film video. Selanjutnya berkaitan dengan tema maka yang paling penting dalam berproduksi adalah unsur manusia. Artinya berkualitas tidaknya proses produksi dan hasil tergantung pada manusianya itu sendiri.

Anda memiliki kamera! Tetapi apa yang anda rekam? Hanya ada beberapa aturan dasar untuk membuat video, dan yang pertama adalah: kamera baru dibutuhkan pada akhir.

Dilayar televisi manusia ingin melihat manusia. Kemungkinan besar program yang anda buat itu ditujukan kepada orang yang sering melihat televisi juga. Yang pa ling penting didalam produksi adalah factor manusia (valks, 2009).

(24)

24

3. Riset

Timbulnya gagasan dari ide yang berkembang untuk bisa dituangkan dengan meyakinkan sangat disarankan untuk melakukan riset (studi kecil-kecilan) untuk memperoleh informasi-informasi yang mendukung proses produksi. Riset yang berarti memperluas gagasan dari ide awal, nantinya akan menjadi aset yang sangat berharga dalam perjalanan produksu film video. Riset dilakuan dengan berkomunikasi dengan orang lain untuk mendapatkan fakta dan informasi. Dikala melakukan riset pertimbangkan pada hakekatnya manusia senang bekerja sama, namun dilain pihak ada sebagian yang tidak mau bekerjasama.

Untuk mengembangkan ide, anda harus mengadakan penelitian atau riset. Karena riset berarti memperluas pengetahuan.

Jangan terlalu cepat putus saja, jika ada orang yang tidak mau bekerja sama. Dalam hal ini sering terjadi perbedaan kepentingan yang berlawanan dengan maksud anda untuk memperlihatkan sesuatu pada khalayak ramai melalaui kamera. Namun, disamping itu ada sebagian dari mereka yang sangat antusias bekerja sama.

4. Naskah

Berawal dari sebuah ide untuk membuat film video lalu gagasan ini dikembangkan melalui riset selanjutnya adalah menuangkan dalam sebuah naskah. Naskah adalah perwujudan tertulis dari program anda, pedoman untuk rekaman, “shooting script”. Format penulisan naskah umumnya menggunakan dua kolom dan satu kolom.

(25)

25 Bagaimana gagasan dituangkan dalam bahasa naskah? Naskah film video, lewat storyboard diterjemahkan dalam bahasa visual. Memang, penuangan ini sangat tidak gampang dilakukan bagi mereka yang tidak biasa menggunakan bahasa-bahasa visual. Menuangkan gagasan dalam bahasa visual sama sulitnya dengan interpretasi visual orang umum pada tampilan visual.

Dalam produksi film video hampir seluruhnya kita bermain dengan bahasa visual melalui kamera yang menangkap obyek. Obyek yang ditangkap kamera dalam satuan waktu yang kuntinyu sebelum beralihnya kamera sering disebut dengan shot.

Bagaimana setiap shot diuraikan? Setiap shot digabungkan menjadi scene dan gabungan scene akan menjadi sekwen, lalu gabungan sekwen ini menjadi cerita yang menarik dalam beberapa bapak atau segmen.

Contoh Naskah Satu Kolom

15. INT. RUANG TUNGGU STASIUN GAMBIR –MALAM

Stasiun penuh sesak dengan calon penumpang kereta api berbaur dengan para pengantar. ANI berdiri bersandar di tiang. Di depannya ANDI mempermainkan kertas yang dipegangnya. Sesekali ia memandang muka ANI. Orang-orang di sekitarnya tidak menaruh perhatian pada kedua anak muda tersebut. ANDI memandang wajah ANI agak lama.

ANDI:

Jadi kamu benar-benar tidak mau kembali lagi.

ANI menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat tanpa ekpresi. ANDI memandang wajah ANI. Beberapa saat kemudian ia menarik napas dalam-dalam.

ANDI (dengan nada sendu):

Kalau keputusanmu itu sudah bulat, aku teentunya tidak bisa apa-apa lagi. Hanya saja kalau kamu berubah pikiran, tolong hubungi aku. Kamu kan masih menyimpan alamatku.

(26)

26 Ketika sudah menjadi cerita yang menarik, pertanyaannya adalah seberapa panjang cerita itu. Panjang cerita ini akan berpengaruh pada minat penonton. Oleh karena, itu disarankan cerita harus disajikan sepadat dan sejelas mungkin. Sepadat apapun cerita itu kiranya bagian awal, tengah dan akhir adalah alur yang harus ada. Ketiga bagian inilah biasanya menyatu dalam shooting script.

Cerita dalam film video harus disajikan sepadat dan sejelas mungkin. Hasil seni yang baik akan terbukti dalam kemampuan membatasi diri.

5. Organisasi

Dengan selesainya skrip film video, langkah berikutnya adalah mengorganisasi sumber daya yang lain, seperti yang berhubungan dengan : 1) Juru kamera & Sutradara, 2)pengambilan gambar, 3)Daftar shot, 4)garis optis, 5)tripod, 6)suara dan 7) pan/Zoom.

Pembagian tugas yang jelas sangat penting dalam produksi apapun. Demikian juga dalam produksi film video. Tugas sutradara adalah memperhatikan script, mengatur para pemain, mengontrol mutu dan jawal pengambilan gambar.

Tugas juru kamera adalah memperhatikan komposisi dan ketajaman gambar. Pengambilan gambar untuk film berbeda untuk film video. Film mempergunakan film 35mm sedangkan film video menggunakan pita kaset baik mini dv atau hi8. Penggunaan jenis film ini akan berpengaruh pada teknik pengambilan gambar. Pada penggunaan film, momen yang diambil yang menarik saja, sedangkan pada film video bisa mengambil gambar lebih luas. Hal ini karena pertimbangan biaya film itu sendiri.

Pedoman umum yang berlaku, jika hasil final setelah editing selama 10 detik maka shot diambil boleh 40 detik. Atau dengan perbandingan 1:4. Karena faktor biaya menjadi penting, maka shot yang diambil harus dibuat daftar shot.

(27)

27 Faktor lain adalah suara. Masalah-masalah suara muncul saat pengambilan gambar seperti suara bising, suara latar yang mengganggu, suara yang tidak kehendaki dan suara tripod ketika melakukan panning. Oleh karena itu keberadaan mike menjadi perhatian baik posisi, jarak dan jenis mike yang dipakai.

Teknik kamera dalam pengambilan gambar adalah teknik panning dan zoom. Panning adalah gerakan kamera secara horisontal, dan jika gerakan ini keatas dan kebawah dimana kamera masih dalam poros tripod disebut tilt. Sedangkan mendekatkan dan menjauhkan obyek bidikan yang disertai dengan perubahan lensa kamera hal ini disebut dengan zoom.

6. Editing

Obyek yang ditangkap setelah di-capture kedalam komputer maka proses editing bisa dimulai. Proses editing hanya bisa dilakukan setelah gambar siap diolah. Alat yang digunakan adalah VCR, atau komputer dengan software editing.

Hal yang diperhatikan adalah panjang shot, Jump (loncatan), gerakan dalam shot, cut in motion dan pedoman umum editing. Panjang atau pendeknya shot bidikan akan mempengaruhi minat penonton. Kesan ini akan berbeda jika obyek yang dibidik adalah obyek diam dan obyek bergerak. Penyambungan dan penyisipan shot kedalam shot lain dipertimbangkan dengan unsur sekuencing cerita. Jangan menyambung dan menyisipkan shot jika membuat penonton bingung. Hal ini biasanya karena garis optis dilanggar atau sisipan shot yang tidak sesuai dengan shot awal dan akhir. Gerak dalam shot adalah gerakan yang terjadi dalam rangka gambar. Hal ini tampak pada saat editing ketika kita memotong sebuah shot yang sering disebut cut in motion.

Jika masalah jump bisa diatasi dan kita mendapatkan peralihan yang halus dari suatu shot ke shot, maka ini disebut cut in motion. Pedoman dasar untuk editing adalah dua shot yang sama atau hampir sama tidak boleh disambung. Berlaku juga jika dua shot dan tiga shot (tiga orang) dalam satu shot masuk komposisi (framing) harus digabung maka diantaranya itu disisipi shot dengan teknik bidikan C.U (cluose up).

Disamping itu gerakan dalam shot akan lebih baik dibandingkan shot yang bergerak.

(28)

28 Kedua tipe ini sangat berpengaruh terhadap teknik shot dan komposisi gambar pada layar monitor (framing).

Perhatikan ! kesalahan shot tidak bisa diperbaiki selama editing, begitu juga kesalahan waktu shot. Oleh karena itu persiapan dan riset akan menentukan baik tidaknya shooting script, shooting script yang baik akan menentukan kualitas rekaman gambar dan suara, dan kualitas gambar dan suara akan menentukan kualitas editing.

7. Sound Editing

Sound editing adalah kegiatan memasang suara pada pita gambar sesudah editing gambar selesai. Suara bisa dihasilkan pada saat perekaman gambar, membuat suara efek, memasukkan audio musik yang diciptakan khusus, dan pengisi suara (dubber).

Faktor yang diperhitungkan dalam pemilihan musik adalah faktor budaya. Masuknya kata-kata dalam gambar adalah unsur yang memperjelas tampilan visual.

(29)

29

BAB III

PENUTUP

Seperti telah dipaparkan diatas memproduksi sebuah karya video disamping memahami konsep, prinsip dan prosedur juga memerlukan latihan yang cukup. Latihan dengan mereka yang sehari-hari berkecimpung pada rumah produksi video atau para professional sangat bermanfaat untuk memperluas cakrawala. Bukan itu saja, pengalaman Anda akan bertambah. Dengan bertambahnya pengetahuan dan seringnya latihan maka hasil yang didapat akan lebih baik.

Tidak ada hasil yang baik tanpa belajar memahami dan berlatih yang cukup. Misalnya, kita belajar tentang ukuran atau tipe shot dari tayangan televisi, kita bisa belajar komposisi juga dari program yang ditayangkan televisi. Jadi, asal ada kemauan untuk belajar pasti ada jalan. Memang, untuk memulai terasa sulit. Kadang bingung, entah mulai dari mana. Namun setidaknya, kedatangan anda dalam Sosialisasi atau Roadshow ferstival Video Edukasi merupakan langkah awal untuk memulai berkecimpung dalam dunia video. Rumah produksi video ( video house productions) sekarang telah berdampingan dengan sebuah Productions House (PH).

Banyak acara atau kegiatan yang dapat dijadikan tema dalam mengasah keterampilan video seperti: acara pernikahan, acara tiga bulanan, acara ulang tahun, acara keagamaan (upacara) dan tentu masih banyak acara lain yang bisa diliput. Dengan makin terjangkaunya harga kamera, hanya satu hal yang penting adalah berusaha belajar dan berlatih dengan lebih banyak.

(30)

30 DAFTAR PUSTAKA

Arya Oka, G.P. 2008. Teknik Produksi Multimedia Pembelaran. Bahan Ajar Jurusan teknologi Pendidikan, FIP, Undiksha, Singaraja.

Arya Oka, G.P. 2008. Teknik Produksi Audio. Bahan Ajar Jurusan teknologi Pendidikan, FIP, Undiksha, Singaraja.

Effendi, H. 2002. Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser. Jakarta: yayasan Konfiden.

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo.

Koumi. 2006. Designing Video and Multimedia for Open and Flexible learning. USA&Canda: Routledge.

Sutisno, PCS. 1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta: Grasindo.

Valk, J.v.D. 1992. Produksi Film Video. Jakarta: Kanisius

Valk, J.v.D. 1992. Mengarang Naskah Video. Jakarta: Kanisius

Sitomorang, R. 2006. Media Telvisi: Pengetahuan Dasar Telvisi dan Teknik Penulisan Naskah. Jakarta: Pustekom.

Hasegawa, A. 1988. Istilah Lengkap Siaran. Yogyakarta: MMTC/JICA

Macrae, D L., Monty, M. R., Worling, D.G. 1973. Television Production. Canada: Methuen, Carswell Company LTd.

Gambar

Gambar 1.5 Skema Prinsip penulisan Naskah Video/Televisi  
gambar dari bawah objek)  High Angle (pengambilan gambar dari atas objek) Eye Level (pengambilan gambar sejajar dengan objek)
Tabel 1.2 berbagai format Video (sumber: Arya Oka, 2008)
Tabel 1.1 Format Jenis Program Televisi/Video
+3

Referensi

Dokumen terkait

Keseluruhan jawaban yang dibacakan siswa sesuai dengan gambar yang diamati dan sebagian besar benar dalam mengelompokkan jawabannya.. Sebagian besar jawaban yang

Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan

Dari hasil penelitian terdapat hubungan antara teman sebaya dengan perilaku seksual, hal ini dikarenakan sosialisasi dan dampak yang dihasilkan oleh teman sebaya

Dalam dunia kerja, menurut Coleman (1988) generasi human capital sangat tergantung pada modal finansial, human capital dan sosial kapital para orang tua, hubungan

Dewi Athena, tokoh wanita perkasa dalam mitologi Yunani yang menjadikan penulis takjub, tertarik dan ingin mengeksplorasi lebih tentang kisah-kisahnya kedalam

Format video MKV banyak di senangi oleh penyedia film di internet karena lebih fleksibel dan dapat menyimpan banyak video, audio, gambar atau bahkan subtitle dalam satu file

Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis dan/atau pemeriksaan laporan dan informasi, PPATK dapat : meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak 'Pelapor;

Pengamatan Video Pelatihan 25 – 30 Juni 2020 Pada proses ini dilakukan distribusi video materi yang telah dibuat kepada mahasiswa, mahasiswa tersebut akan mengamati video tutorial