• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DAN TIPE KONSELING Makalah ini unt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN DAN TIPE KONSELING Makalah ini unt"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN DAN TIPE KONSELING

Makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Psikologi Konseling Dosen Pengampu : Chandra Dewi M.Pd

Oleh : Kelompok 1

Syifa Aulia Rahma (1401015111) Yuni Lestari (1401015111) Syifa Mauliddina (1401015117)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Konseling serta seluruh pihak yang terlibat yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun memohon maaf apabila penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Kami menyadari kesalahan yang terdapat dalam makalah ini semata karena ketidak sempunaan kami sebagai penyusun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamalaikum wr wb

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i KATA PENGANTAR………..………… ii DAFTAR ISI……… iii BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………...…….. vi

B. Rumusan Masalah ………….………..……vi

BAB II : PEMBAHASAN

A. Peranan Konseling………... 1

B. Tipe Konseling ……….…………...……2

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ………...…7

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konselor yang profesional dituntut untuk mampu melakukan konseling. Konseling dilakukan atas dasar keilmuan yang dapat di pelajari dalam salah satu cabang psikologi yaitu psikologi konseling sebagai acuan dalam melakukan konseling.

Psikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi adalah ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa, namun karena jiwa bersifat abstrak psikologi dapat di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku. Konseling adalah usaha untuk membantu seseorang menolong dirinya sendiri atau dapat dikatakan sebagai usaha memandirikan konseli. Konseling sebagai cabang dari psikologi merupakan praktik pemberian bantuan kepada individu.

Makalah ini menyajikan materi dalam psikologi konseling yaitu peranan konseling dan tipe tipe konseling

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan konseling sebagai ilmu, konseling sebagai seni, serta konseling dan higiologi?

(5)
(6)

BAB II profesional pada pemberi layanan.

1. Konseling Sebagai Helping

Konseling berarti upaya pemberian bantuan, selanjutnya disebut helping, adalah yang bersifat profesional. Menurut McCully dalam Andi Mapiarre (1992) suatu profesi helping dimaknakan sebagai adanya seseorang yang didasarkan pengetahuan khasnya, menerapkan suatu teknik intelektual dalam suatu pertemuan khusus (existencial affairs) dengan orang lain dengan maksud agar orang lain tadi memungkinkan lebih efektif mengahadapi dilema-dilema, pertentangan, yang merupakan ciri khas kondisi manusia. Konseling pada dasarnya merupakan suatu hubungan helping, helping relationship.

Menurut Soedarmadji dan Hartono (2013:33), sebagai profesi bantuan, konseling merupakan pelayanan masyarakat yang diberikan konselor professional yang karena kepribadiannya, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalamannya dalam bidang konseling, ia mengabdikan diri untuk peningkatan harkat martabat kemanusiaan dengan cara memfasilitasi perkembangan individu dan kelompok individu, agar individu tersebut mengembangkan dirinya sebagai pribadi dan sebagai masyarakat yang memiliki motivasi

2. Konseling Sebagai Ilmu dan Seni

(7)

konseling berkenaan dengan penggambaran data, peramalan, perampakan terhadap tingkah laku. Sedangkan sisi srtistik helping/konseling,menurut Brammer,lebih mengacu pada unsur-unsur intuitif dan perasaan jalinan hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) yang berlandaskan terutama pada kemanusiaan dan daya cipta seni.

3. Konseling dan Higiologi

Higiologi (hygiology), secara harfiah dapat dikatakan sama dengan ilmu kesehatan mental. S. Narayana Rao dalam Andi Mapiarre (1992) mendefinisikan higiologi sebagai studi tentang masalah-masalah orang normal dan pencegahan terhadap terjadinya kesukaran-kesukaran emosional yang serius. Kemudian dilanjutkannya bahwa konseling lebih cocok berurusan dengan higiologi daripada dengan psikologi tingkah laku. Jadi dapat dikatakan konseling merupakan proses pengentasan masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental yang erat dengan gangguan mental yang dialami oleh individu.

B. Tipe Tipe Konseling

Tipe-tipe konseling dari segi waktu penangannya, yaitu proses pemecahan masalah individu, dimana mungkin di perlukan waktu segera atau relative panjang. Pietrofesa dalam Andi Mapiarre (1992:24) mengemukakan berdasarkan segi waktunya tipe-tipe konseling terbagi menjadi tipe konseling krisis, fasilitatif, prefentif, atau developmental.

1. Konseling Krisis

Krisis dapat diartikan sebagai suatu keadaan disorganisasi dimana helpi menghadapi frustasi dalam mencapai tujuan penting hidupnya atau mengalami gangguan dalam perjalanan hidup dan hal itu di tanggapinya dengan stress. Situasi demikian itu sering memerlukan respon khusus dari konselor guna membantu konseli yang tidak berdaya.

(8)

Situasi krisis dapat bersangkutan dengan masalah percobaan bunuh diri, kehamilan diluar nikah, kematian orang yang dicintai, perceraian, pemutusan jabatan, manjadi anggota baru keluargam terlibat hukum, pindah agama, kecanduan, dan masalah keuangan.

Berdasarkan sifat situasi krisis konselor perlu menerima situasi dan menciptakan keseimbangan pribadi dan penguasaan diri. Sikap tersebut memungkinkan dapat meredakan kecemasan konseli serta menunjukan tanggung jawabnya terhadap konseli, yang menunjukan bahwa konseli masih memiliki harapan, setelah menghadapi situasi konseli sementara tersebut konselor dapat melakukan bantuan konseli dalam kancah developmental. Aktifias konselor dalam mengatasi masalah krisis adalah dengan memberikan intervensi langsung atau campur tangan, dukungan kadar tinggi, dan konseling individual atau referral ke klinik atau lembaga yang layak.

2. Konseling Fasilitatif

Konseling fasilitatif, menurut segi tinjauannya yaitu proses membantu konseli memperjelas masalahnya, selanjutnya bantuan dalam pemahaman dan peneriman diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah, dan akhirnya akhirnya konseli dapat bertanggung jawab dengan masalahnya sendiri.

Konseling tipe fasilitatif di istilahkan sebagai konseling remedial atau adjustive, seakan seorang di sembuhkan akibat mempunyai tingkah laku yang tidak tidak dikehendaki. Konseling remedial diartikan sebagai usaha membantu individu agar maju dari tahap kurang sempurna menjadi sempurna. Dengan konseling fasilitatif manusia dapat bertumbuh dari satu tahap ke tahap lainnya.

(9)

penyataan perasaan, penginformasian, penginterprestasian, pemanduan, konfrontasi informasi dan pengarahan.

3. Konseling Preventif

Konseling preventif berbeda dari tiga tipe lainnya, tipe ini bersifat programatis sebagaimana program pada konseren khusus. Konseling demikian misalnya meliputi program pendidikan seks di sekolah dasar dengan niat mencegah kecemasan pada masa yang akan datang tentang seksualitas dan hubungan dua jenis kelamin.

Dalam konseling preventif, konselor dapat menyajikan informasi kepada suatu individu atau kelompok dengan memberikan progam yang sesuai dengan dirinya. Aktifitas yang mungkin dilakuakan adalah pemberian informasi, membuat program yang relevan, dan konseling individual berdasarkan isi dan proses program.

4. Konseling Developmental

Konseling developmental merupakan suatu proses berkelanjutan yang dijalankan dalam seluruh jagka kehidupan individu. Tipe konseling ini focus pada membantu konseli mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dalam berbagai tahap kehidupan mereka. Konselor harus mampu membantu individu pada semua tingkatan usia dan benar-bear mendukung konsep mengenai konseling anak sebagai hal yang esensial dalam proses perkembangan.

Konseli dapat mencapai pemahaman diri, peningkatan keterampilan membuat keputusan, dan mengubah tingkah laku ke positif melalui konseling developmental.

(10)

Permasalahan yang senantiasa terus berlangsung adalah mengenai pengembangan dan pembentukan citra diri yang positif, penemuan gaya hidup layak yang dijalankan dalam bekerja dan pemanfaatan waktu luang, mempelajari dan menggunakan keterampilan membuat keputusan, penegasan nilai nilai yang dianut seseorang, pemahaman dan penerimaan perubahan dan pengembangan pemahaman tentang proses kehidupan dari lahir sampai akhir hayat.

Pada konseling developmental, sebagaimana pada tipe lainnya seorang konselor dapat efektif membantu seseorang melalui konseling individual. Pada konseling developmental, konselor dapat bekerja dama dengan orang lain yang berarti sama sama melibat bergantian dalam konseling. Aktifitas konselor yang dapat dilakukan dalam kancah ini adalah membantu individu memperoleh ketegasan nilai-nilai anutannya, mereview pembuatan keputusan, dan konseling individual yang berkenaan dengan pengembangan pribadi dan kerjasama sama dengan oranglain yang bermaksud penempatan dalam lingkungan.

Gambaran umum tipe-tipe konseling Andi Mapiarre (1992:30)

Tipe Ruang Waktu Konsern, masalah yang

mungkin sitangani

Aktifitas yang mungkin dilakukan (oleh konselor)

Krisis Segera Kecemasan akibat obat

(11)

(Jangka pendek-Preventif Jangka waktu terbatas

(bergantung pada jenis Referal ke program yang relevan

(12)

Konseling merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan kemampuan profesional pada pemberi layanan. Konseling memiliki tiga peranan, yaitu konseling sebagai helping, konseling sebagai seni, serta konseling dan higiologi. Ketiganya sebagai upaya pemberian layanan kepada konseli dengan proesional. Adapun tipe-tipe konseling dari segi waktu penangannya, yaitu proses pemecahan masalah individu, dimana di perlukan waktu segera atau relative panjang, berdasarkan segi waktunya tipe-tipe konseling terbagi menjadi tipe konseling krisis, fasilitatif, prefentif, atau developmental.

(13)

Surya Muhammad. 2007.

Psikologi Konseling

. Bandung : CV.Pustaka

Bani Quraisy

AT, Andri Mappiare. 2006.

Pengantar Konseling dan Psikoterapi

.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Gibson (1994) bahwa yang menentukan keputusan pemilihan jurusan terdiri dari dua faktor yang mempengaruhi yaitu: 1) perilaku individu, terdiri dari nilai-nilai sebagai

Tugas Konselor Sekolah adalah membantu individu atau siswa mengembangan diri secara optimal dalam bidang Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir. Bimbingan Pribadi dan sosial

Dalam konteks ini, tujuan pelayanan bimbingan konseling adalah membantu individu (siswa) agar mampu mewujudkan diri secara baik di tengah-tengah lingkungannnya. Setiap

Suatu algoritma diusulkan untuk memperbaiki nilai konsistensi matriks keputusan berdasarkan relasi preferensi fuzzy. Secara analitik, kajian ini berdampak

Penelitian ini menemukan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling karier yang disediakan konselor dalam membantu siswa membuat keputusan pilihan karier pada setiap

Perkembangan nilai-nilai individu dalam proses pembuatan keputusan karir juga merupakan faktor yang signifikan.. Beberapa ahli berpendapat bahwa teori

Bimbingan konseling yang diberikan pada orangtua anak usia dini berkebutuhan khusus adalah usaha yang dilakukan konselor untuk membantu individu/orangtua (klien) dalam

Menurut Gibson (1994) bahwa yang menentukan keputusan pemilihan jurusan terdiri dari dua faktor yang mempengaruhi yaitu: 1) perilaku individu, terdiri dari nilai-nilai sebagai