• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Minat mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma - USD Repository"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN

DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: DEWI SETIANA

031114033

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

setiap insan mempunyai hak yang sama dengan waktu.

Tidak ada seorang pun mel ebihi orang yang l ain.

Namun tak jarang setiap kita berbeda dal am menetukan sikapnya.

Ada yang berjuang untuk mel al uinya

Dengan membunuh waktu,

Tidak pul a sedikit orang yang merasakan

sempitnya kesempatan yang ada

( Anonim )

rahasia terbesar dal am hidup

M el ewati hari ini dengan penuh makna.

M akna tentang cinta, il mu, dan iman.

Dengan cinta hidup l ebih indah.

Dengan il mu hidup l ebih mudah,

Dengan iman hidup l ebih terarah

( Anonim )

Beber apa t ahun t elah ber lalu, hingga ku sampai pada t it ik ini. Ber syukur unt uk kekuat an, cint a, dan dukungan dar i : T uhan Yesus kr ist us, kedua or angt ua, nenek ku, Paman & Bibi ku, adik ku Ugi, Bet a & suami , ikhe ( adik ku yang cant ik & baik hat i. . hehe), N ina

(5)
(6)

vi ABSTRAK

MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN

DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2007/2008

DEWI SETIANA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2008

Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode survey. Subjek penelitian ini adalah 38 mahasiswa BK Universitas Sanata Dharma Angkatan 2005. Pengambilan data dilakukan pada 23 mai 2008. Intrument penggalian data penelitian ini adalah kuesioner Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dalam kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 yang dikembangkan oleh penulis. Butir-butir pernyatan dalam kuesioner terdiri dari 2 aspek yaitu intensitas perasaan suka terhadap kegiatan belajar untuk mengembangkan kemampuan sebagai konselor berjumlah 42 butir dan frekuensi tindakan belajar dalam bentuk menambah pengetahuan dan keterampilan tentang profesi konselor atas inisiatif sendiri berjumlah 10 butir. Teknik analisis data yang digunakan adalah mencari skor maksimum dan skor minimum, mencari mean teoritis, mencari standar deviasi teoritis untuk menetapkan norma skala minat.

(7)

vii ABSTRACT

GUIDANCE AND COUNSELING STUDENTS INTEREST IN COUNSELOR EDUCATION ACTIVITIES

IN SANATA DHARMA UNIVERSITY

GUIDANCE COUNSELING AS MAJORITY 2005 EDUCATION YEAR DEWI SETIANA

SANATA DHARMA UNIVERSITY 2008

This research was aimed to get information of Sanata Dharma Guidance and Counseling students interest in seventh semester in counsellor education activities in Sanata Dharma on 2007/2008.

This research was a descriptive research using survey. The population of this research was 38 seventh semester Guidance and Counseling students of Sanata Dharma University. The data were taken on 23th May 2008 by questionnaire developed by the researcher. The items of this questionnaire consisted of 2 aspects ; (1) positive feeling toward education activities of counselor (42 items), (2) Frequency of learning activities of the students to enrich the knowledge and the skills as a counselor (10 items). The researcher used the theoritical mean, theoritical standard deviation, and a norm to analyze the data.

(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dewi Setiana NIM : 031114033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005 DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2007/2008

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistrinbusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 September 2008

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas penyertaan-Nya selama kegiatan perkuliahan terutama pada saat penulisan skripsi ini. Karena kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Fajar Santoadi, S.Pd Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan tekun sampai akhir penulisan skripsi ini.

2. Panitia penguji skripsi yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempertanggungjawabkan dan mempertahankan skripsi ini.

3. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Kaprodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menulis skripsi ini.

4. Mahasiswa BK USD angkatan 2005 yang telah membantu penulis dengan menjadi responden penelitian ini.

(10)

x

6. Bapak, mama, abang, adik2ku, paman, bibiku, dan orang-orang gereja yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

7. Sahabatku Nina ‘culun’, Ikhe maniz, Boy yang selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada penulis.

8. Teman-teman angkatan 2003, Heny , Asep, Pitra, Siska, Ayu, Yesi, Hayu, Ida, Angga, Allel, Tina, Vera, Putri, Sr. Eme, Sr. Gaudentia, Rusdwiana, Andang, Magna, Erna, Lita, Berta, Bismo, Bayu, Pipit, Tutus, Mandus, Mas gugun, Bertus, Sr. Cipriana, Dian, Wulan, Ari, Sonya, Arjuna, Agung, Rosa yang selalu berjuang bersama selama kuliah dan selalu memberikan warna dalam perjalanan hidup ini.

9. Teman-teman kost, Yuni, Githa, Vina, Helen, Monik, Nina, Yuni ‘jawa’, Santi, Ila’, terima kasih dukungan, dan juga yang telah memberi warna dalam keseharianku di kost.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Semoga karya yang sangat sederhana ini memberi manfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………ii

HALAMAN PENGESAHAN………..…iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………....v

ABSTRAK………vi

ABSTRACT………vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...viii

KATA PENGANTAR………ix

DAFTAR ISI………..………. .xi

DAFTAR LAMPIRAN……….……… xiv

BAB I. PENDAHULUAN……….…..1

A. Latar Belakang ………..………1

B. Rumusan Masalah………..………....4

C. Tujuan Penelitian………..……….5

D. Manfaat penelitian………..………...5

E. Definisi Operasional………..………5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA……….……….7

(12)

xii

1. Pengertian Minat……….………….7

2. Macam-macam Minat………..…...10

B. Kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD……….16

1. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling……..16

2. Profesi Konselor dan Konselor Sekolah……….19

a. Pengertian Profesi………...19

b. Profesi Konselor……….……….20

c. Identitas Profesi……….………..22

d. Konselor Sekolah……….………....24

1). Pengertian Konselor Sekolah………..…………...24

2). Tugas-tugas Konselor……….……...…....26

e. Asumsi dan Prinsip Konselor……….………...………..29

C. Minat mahasiswa BK USD angkatan 2005 Dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi Bk USD………..31

BAB III. METODE PENELITIAN………..………..34

A. Jenis Penelitian………..………..34

B. Subyek Penelitian………..………..34

C. Instrumen Penelitian………..………..35

1. Kuesioner tentang minat mahasiswa BK USD angkatan 2005 dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi Bk USD tahun ajaran 2007/2008 ……. …35

2. Pemberian Skor………..………....36

(13)

xiii

a. Validitas………...37

b. Reliabilitas………...40

D. Prosedur Pengumpulan Data………..………..43

E. Tehnik Analisis Data………..………...43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….45

A. Hasil Penelitian Minat mahasiswa BK Angkatan 2005 dalam kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD……….45

B. Pembahasan……….………47

BAB V PENUTUP………..………...59

A. Ringasan………..59

B. Kesimpulan………..………62

C. Saran………..………..62

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Surat Ijin Penelitian.………..………75

Lampiran 2 :Kuesioner Uji Coba……….. 76

Lampiran 3 : Tabulasi Uji coba……….………..77

Lampiran 4 :Tabulasi Uji Coba Genap………...……….……..78

Lampiran 5 :Tabulasi Uji Coba Gasal………….………..………79

Lampiran 6 :Hasil Perhitungan Daya Beda dan Realibitias……….……..80

Lampiran 7 : Kuesioner Penelitian ………81

Lampiran 8 :Tabulasi Penelitian…..……….…...82

Lampiran 9 :Tabulasi Penelitian Genap……… ……….…..83

(15)

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Definisi Operasional

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu unsur sistem pendidikan, layanan bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai peranan yang besar dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan kepribadiannya sehingga dapat berperan dalam pekerjaannya dimasa yang akan datang. Konselor merupakan andalan utama bagi pelaksaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Konselor atau Guru BK di sekolah bertanggung jawab membantu individu mengembangkan diri secara optimal dalam bidangnya masing-masing, baik bidang pribadi, sosial, karier, dan akademik.

(16)

2

(17)

Menurut Donald Super tahap perkembangan karir mahasiswa sudah termasuk dalam spesifikasi artinya sudah punya pilihan yang pasti dalam bidang pekerjaan tertentu. Kelancaran dan keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas / pekerjaan bisa berhasil optimal bila didasari pengetahuan yang cukup dan ada ketertarikan akan perkerjaan yang dilakukannya itu. Ini tidak berarti bahwa seseorang yang ahli, paham, terampil dan berbakat menjalankan suatu tugas di suatu bidang pasti mempunyai minat akan apa yang dikerjakannya dengan terampil. Pada kenyataannya Mahasiswa yang masuk di Prodi BK USD Yogyakarta terdiri dari mahasiswa yang diterima dari pilihan satu, dua dan tiga. Pilihan ini menggambarkan tingkat minat Mahasiswa BK yang bervariasi / beragam dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK.

(18)

negatif sehingga tidak banyak masyarakat yang memilih masuk ke Prodi Bimbingan dan Konseling. Hasil wawancara dengan mahasiswa BK USD Yogyakarta angkatan 2005, beberapa mahasiswa mengatakan Prodi BK bukan menjadi pilihan pertama. Mahasiswa masuk Prodi BK karena tidak diterima di Fakultas Psikologi dan ada pula yang mengatakan karena diterima hanya di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Penelitian ini ingin mengungkapkan minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan mahasiswa menjadi konselor yang berkompeten setelah lulus dari Program Studi BK USD Yogyakarta, Selain itu mahasiswa juga diharapkan berkerja di sekolah untuk menjadi konselor sekolah dengan kompetensi yang telah dikuasainya. Peneliti memilih angkatan 2005 dengan alasan mahasiswa angkatan ini sudah menempuh separuh waktu dan masih lama menjalankan studi di Prodi BK sehingga masih banyak waktu untuk membantu mengembangkan mahasiswa Prodi BK menjadi konselor sekolah yang kompeten.

B. Rumusan Masalah

(19)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling.

2. Bagi Program Studi BK hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang akan digunakan oleh pengelolah Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan upaya-upaya pembinaan bagi mahasiswa BK.

E. Definisi Operasional

1. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 2003 : 180).

(20)
(21)

7

A. Minat

1. Pengertian Minat

(22)

keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau membuktikan lebih lanjut. Selain itu minat juga dapat diartikan sebagai sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat berbeda dengan kesenangan. Bila seseorang melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, biasanya orang akan berminat untuk memperolehnya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan, bila mereka memilihnya secara bebas, dan bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan dan mendatangkan kepuasan (Hurlock, 1990:114). Menurut (Sukardi, 1987: 61-62) minat adalah keperibadian yang berkaitan dengan apakah seseorang senang/tidak senang terhadap suatu objek, keadaan/perasaan. Seeorang berminat terhadap suatu objek di pengaruhi oleh pengalaman pribadi, dari sikap orang yang penting misalnya orang tua, dosen, dan teman sebayanya ( Hurlock, 1990:117).

(23)

mental yang terdiri dari perpaduan dan campuran dari perasaan, pikiran dan prasangka yang bisa mengarahkan individu pada suatu pilihan. Minat termasuk dalam aspek afektif, yaitu suatu aspek yang didalamnya mengandung unsur perasaan. Di dalam berperasaan manusia mengadakan pernilaian terhadap objek-objek yang dihadapi, apakah suatu peristiwa itu baginya berharga atau bernilai atau tidak. Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau orang yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat, sedangkan orang yang berperasaan senang akan berminat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, proses interaksi dengan teman sebaya, dimasyarakat dan didalam keluarga ( Hurlock. 1990:116). Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.

Menurut uraian di atas, peneliti merangkum defenisi minat sebagai berikut :

1. Perasaan positif terhadap sesuatu.

2. Ada daya dorong untuk bertindak yang lahir dari perasaan positif 3. Menaruh perhatian terhadap sesuatu dan ada tindakan aktif yang

cenderung menetap.

(24)

2. Macam-macam minat

Mappiare (1982 : 85-86) menjelaskan minat remaja dapat dibagi menjadi tiga, antara lain :

a. Minat pribadi, yaitu kecenderungan untuk mengejar hal-hal yang menjadi keinginannya. Minat yang timbul dari individu dapat menimbulkan kepuasan. Minat pribadi meliputi minat memperoleh pengakuan atau penghargaan, minat mengembangkan diri, minat untuk sukses, minat untuk jabatan dan sebagainya.

b. Minat terhadap rekreasi, yaitu kecenderungan yang ada pada diri individu terhadap hal-hal yang mengembalikan individu pada kondisi semula dari ketegangan-ketegangan setelah individu melakukan aktivitas sehingga pikiran, psikis serta jasamani menjadi segar kembali.

c. Minat terhadap kelanjutan studi dan jabatan. Dengan tercapainya suatu tingkat pendidikan tinggi bagi individu maka terbuka peluang untuk mencapai jabatan yng lebih tinggi, untuk memperoleh pekerjaan elit dan pada gilirannya memudahkan individu untuk menaikkan statusnya.

Hurlock (1997 : 216 - 221) menyebutkan bentuk-bentuk minat sebagai berikut :

a. Minat Rekreasi

(25)

Berangsur-angsur bentuk permainan yang kekanak-kanakan menghilang menjelang awal masa remaja. Hal tersebut karena banyaknya tekanan yang berasal dari tugas-tugas sekolah dan rumah. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopulerannya.

b. Minat Sosial

Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan kepopulerannya dalam kelompok. Seorang remaja yang status sosialnya rendah mempunyai sedikit kegiatan untuk mengembangkan minat pada hal-hal tertentu.

c. Minat Pribadi

Minat pribadi sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena mereka sadar bahwa dukungan sosial yang besar dipengaruhi oleh penampilan diri. Dalam hal ini remaja mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan.

d. Minat pada Pakaian

(26)

e. Minat pada Uang

Semua remaja lambat laun akan menemukan bahwa uang adalah kunci kebebasan. Minat ini berkisar terutama bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin, tanpa memperdulikan jenis pekerjaan yang dilakukannya untuk mendapatkan uang.

f. Minat pada Kemandirian

Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir. Ini menimbulkan banyak perselisihan dengan orang tua dan orang dewasa lainnya.

g. Minat Pendidikan

Besarnya minat terhadap pendidikan sangat dipengruhi oleh minat pada pekerjaaan. Biasanya remaja lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.

h. Minat Pekerjaan

(27)

i. Minat pada Prestasi

Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga maupun berbagai kegiatan sosial, menjadi minat yang kuat sepanjang masa remaja.

Jadi minat yang harus dimiliki mahasiswa BK adalah minat terhadap pendidikan dan pekerjaan. Mahasiswa di Prodi BK dipersiapkan untuk memiliki kemampuan kepribadian, pedagogik, sosial, professional. Mahasiswa dapat memiliki kemampuan tersebut dengan cara mempelajari mata kuliah yang ada di Prodi Bimbingan dan Konseling. Kemampuan ini diperlukan untuk menjalankan profesinya kelak di sekolah atau di luar sekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat individu terhadap perkerjaan yaitu (Hurlock, 1990:144) :

1. Sikap Orang Tua

(28)

2. Perkerjaan Bergengsi

Sejak kecil, anak sudah menemukan bahwa berbagai pekerjan mempunyai tingkat partis, misalnya perkerjaan kantor jauh lebih bergengsi dari perkerjaan di pabrik.

3. Kekaguman pada Seseorang

Seseorang mengembangkan sikap positif terhadap perkerjaan orang dikagumi atau dipuja misalnya guru, pemimpin, masyarakat atau Negara atau orang ternama di media massa. Terdapat kecenderungan untuk mengambangkan sikap yang tidak mengguntungkan terhadap profesi orang yang tidak disukai.

4. Kemampuan

Kemampuan fisik dan kecerdasan seseorang, minat dan keperibadian yang memegang peranan penting dalam sikap mereka terhadap berbagai perkerjaan. Sebagai contoh : seseorang yang tidak suka bertualang mempunyai sikap yang positif terhadap perkerjaan yang aman sementara mereka yang lebi agresif dan berani, menganggap perkerjaan demikian membosankan dan ingin perkerjaan yang mengasikan.

5. Jenis Kelamin

(29)

perkerjaan yang dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya dan anak perempuan mempunyai sikap yang lebih positif terhadap perkerjaan yang dianggap “perkerjaan wanita” daripada terhadap “pekerjaan Pria”.

6. Kesempatan untuk Mandiri

Setiap pekerjaan yang menawarkan otonomi dalam pelaksanaannya dianggap dinilai lebih tinggi dari perkerjaan yang dianggap sudah diatur misalnya perkerjaan kantor atau pabrik.

7. Streotip tentang Konselor Sekolah

Pada saat seseorang mengenal berbagai perkerjaan mereka juga belajar tentang streotip budaya yang berkaitan dengan perkerjaan tersebut. Misalnya guru BK menjadi “polisi sekolah”

8. Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dengan orang dari berbagai profesi mewarnai sikap terhadap profesi tersebut. Seseorang yang memiliki pengalaman tidak mengguntungkan dengan guru pada saat dia bersekolah maka dia akan menghindar pererjaan yang ada kaitan dengan guru.

(30)

B. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Profesi Konselor dan Konselor Sekolah

1. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling

Program studi pendidikan konselor sekolah atau program studi bimbingan dan konseling bertujuan menghasilkan seorang tenaga pendidik yang memiliki taraf keahlian yang memadai dalam pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan formal. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dibekali oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling mempelajari berbagai pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta kecekatan yang bersifat kognitif, kerelaan untuk berpegang pada nilai-nilai tertentu dan kerelaan untuk mengembangkan beraneka sikap serta sifat yang relevan dengan profesi konselor.

Setiap Setting Bimbingan dan Konseling menghendaki kompentensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa BK. Mahasiswa BK menempuh mata kuliah 152 SKS dengan berbagai kompentensi yaitu kompentensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan professional.

Kegiatan pendidikan atau mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa di Prodi BK adalah sebagai berikut :

(31)

Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Teologi Moral/Filsafat Moral, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengembangan Pribadi Konselor.

b. Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi paedagogik bagi konselor dimaknai sebagai kemampuan membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, dan mengembangkan aspek-aspek kepribadiannya secara utuh, serta mengaktualisasikan potensi dirinya. Kompentensi pedagogik terdiri dari mata kuliah : Pengantar Pendidikan, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Psikologi Remaja, Psiologi Belajar dan Pembelajaran, Manajemen Sekolah, Psikologi Pendidikan, Filsafat Manusia, PPL BK SMP, PPL BK SMA, PPL BK Komunitas.

(32)

Komunikasi Antar Pribadi, Sosio Antropologi Pendidikan, Konseling Lintas Budaya, Bahasa Indonesia.

(33)

Studi Kasus, Praktikum Konseling Kelompok, Media BK, Teknologi Informasi dalam BK, Manajemen BK I dan II, Manajemen BK di TK dan di SD, Penelitian Pendidikan I dan II, Seminar BK.

Kompetensi-kompetensi diatas yang menjadikan pendidik fungsional di masyarakat (functional competence), profesional dalam pekerjaan (vocational competence), dan berkembang dalam hidupnya (study skill). Jadi, kompetensi merupakan hasil konstruksi kemampuan (compose skill) sehingga seseorang mampu melaksanakan pekerjaan sesuai peran, posisi atau profesi, tugas dan situasi baru, serta melanjutkan studi dan mencapai kedewasaan diri (Harris, et.al., 1995 dalam Ansyar, 2005).

2. Profesi Konselor dan Konselor Sekolah

a. Pengertian Profesi

(34)

pekerjaan yang mempunyai ciri-ciri keahlian karena ada pendidikan formal, tanggung jawab, dan mempunyai etika kerja, kesejawatan.

b. Profesi Konselor

Profesi konselor adalah pendidik yang berkerja dalam setting pendidikan, yang memiliki keahlian tertentu dalam bidang BK. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 mendefinisikan pendidikan sebagai :

usaha sadar mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, Bangsa dan Negara”.

Definisi ini membangun cara pandang baru tentang praktik pendidikan yang lebih menekankan kepada pembelajaran alih-alih kepada proses belajar mengajar. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran menjadi fokus utama proses pendidikan. Fokus kegiatan pendidikan tidak lagi terletak sebatas kegiatan mengajar dengan mengutamakan peran guru, melainkan secara sengaja dan terancam melibatkan berbagai profesi pendidik, untuk menangani ragam aspek perkembangan peserta didik.

(35)

pendidikan yang harus menyentuh dunia kehidupan peserta didik secara individual. Proses ini tidak cukup hanya dilakukan oleh guru, tetapi perlu dibantu profesi pendidikan lain yaitu konselor.

Aspek legal keberadaan konselor juga dipayungi UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa:

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor pamong belajar, widyaiswra, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisifasi dalam penyelengaraan pendidikan .

Menurut Undang-undang Republik Indonsesia mengenai guru dan dosen (Nomor 14 tahun 2005 pasal 1), konselor sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan / Guru yaitu pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kebijakan pengembangan profesi bimbingan dan konseling di Indonesia difokuskan pada upaya (ABKIN, 2005 : 4-5) :

1) Mengokohkan dan mempromosikan identitas, kelayakan dan akuntabilitas konselor profesional secara nasional maupun internasional.

(36)

konselor dengan organisasi profesi (ABKIN) dalam mendidik dan menyiapkan konselor profesional.

3) Menegaskan identitas profesi bimbingan dan konseling dan masyarakat konselor yang secara nasional maupun internasional. 4) Mendorong perkembangan profesi konselor sesuai dengan

tuntutan dinamika perkembangan masyarakat.

5) Memberikan perlindungan kepada profesi konselor serta para pengguna layanan bimbingan dan konseling.

c. Identitas Profesi

Identitas profesi menyangkut standar profesi. Ada tiga hal utama dalam standar profesi yaitu etik, sertifikasi, akreditasi dan kredensialisasi ( ABKIN, 2005 : 6).

1). Kode Etik

(37)

2). Sertifikasi dan akreditasi

Predikat konselor didasarkan atas sertifikasi yang dimiliki seseorang. Sertifikasi diberikan oleh lembaga pendidikan, tenaga kependidikan dalam program yang disiapkan secara khusus untuk itu. Program studi yang ada di LPTK adalah program yang terakreditasi dan berwewenang menyiapkan tenaga konselor profesional. Akreditasi adalah kegiatan memberikan derajat penilaiaan kelayakan terhadap program dalam suatu pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Sertifiaksi adalah pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kemampuan dan kewewenangan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling pada jenjang dan seting tertentu. Akreditasi diberikan oleh Diktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

3). Kredensialisasi.

(38)

d. Konselor Sekolah

1). Pengertian Konselor Sekolah

(39)

Prayitno (1998 : 99) mengatakan bahwa konselor sekolah adalah anggota staf yang berkerja secara professional dengan administrator, dan personel penunjang lainnya serta orang tua untuk memungkinkan perkembangan siswa secara total. Partowisastro (1985:53) mendefinisikan konselor sekolah sebagai orang yang berkerja dalam lingkungan sekolah, yang menerima tanggung jawab untuk menolong semua murid dari dalam sekolah itu dan perhatian utamanya terarah pada perkembangan, kebutuhan-kebutuhan dan problem-problem dari anak sekolah. Menurut Schmidt (dalam Winkel, 1997) alasan pokok di sekolah terdapat Konselor sekolah adalah mendampingi siswa agar berkembang menjadi orang yang lebih mampu dan lebih manusiawi. Perkerjaan sebagai konselor sekolah termasuk apa yang disebut Helping Profesion. Secara tegas oleh Winkel (1997) dinyatakan bahwa profesi ini memfokuskan diri pada bantuan psiko-pedagosis kepada siswa agar berkembang secara mandiri dalam bidang karir, personal, sosial dan belajar.

(40)

dalam bidang karir, pribadi, sosial dan belajar. Bantuan yang diberikan kepada siswa tersusun dalam program bimbingan.

2). Tugas Konselor Sekolah

Tugas Konselor Sekolah adalah membantu individu atau siswa mengembangan diri secara optimal dalam bidang Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir. Bimbingan Pribadi dan sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri, mengatasi pergumulan-pergumulan dalam hatinya sendiri dan permasalahan bersosialisasi dengan orang lain. Bimbingan Akademik adalah bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di sekolah. Bimbingan Karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia perkerjaan, memilih lapangan perkerjaan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan perkerjaan yang akan digelutinya.

(41)

Dewasa ini konselor sekolah diharapkan mampu memberikan layanan bimbingan konsultasi. Dalam rangka kegiatan konsultasi ini konselor akan menghubungi sendiri atau dihubungi oleh berbagai pihak. Konsultasi dengan berbagai pihak sebagai berikut :

a) Dengan Sesama Tenaga Bimbingan

Kerja sama ini terjadi bila ada kasus-kasus yang menyangkut siswa dan konselor tertentu mungkin menganggap perlu menghubungi salah seorang di antara para rekan tenaga bimbingan, rekan ini bertindak sebagai konsultan.

b) Dengan Tenaga Pengajar

Konselor menghubungi seorang tenaga pengajar untuk membicarakan masalah siswa.

c) Dengan Pejabat Sruktural

(42)

d) Dengan Orang Tua Siswa

Hal yang dibicarakan antara konselor sekolah dan orang tua siswa menyangkut banyak hal misalnya : kemajuan anak dalam belajar, pilihan sekolah lanjutin, perilaku anak di sekolah, sikap dan perilaku anak di rumah, dll. Hasil yang diharapkan adalah pengetahuan dan pemahaman lebih luas dan mendalam tentang keadaan siswa.

Dalam Buku Standar Kompetensi Konselor Indonesia, Bimbingan dan Konseling / konselor sekolah memegang tugas dan tanggung jawab untuk (ABKIN, 2005)

a) Membangun kemampuan siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan sebaya dengan cara meningkatkan mutu perilaku supaya siswa dapat memfungsikan diri secara tepat dalam lingkungannya (Abkin, 2005 : 1)

b) Meningkatkan interaksi antara siswa dan lingkungan hidupnya (ABKIN, 2005 : 2)

c) Membantu siswa untuk memperbaiki perilaku yang kurang baik menjadi perilaku yang lebih yang menyempurnakan perilaku sebelumnya (ABKIN, 2005 : 2)

(43)

siswa, memberikan pemahaman bahwa belajar berguna bagi dirinya, berkerja sama dengan guru mata pelajaran dan orang tua untuk mengamati cara belajar siswa (ABKIN, 2005 : 7) e) Konselor membantu siswa dalam mengambil keputusan.

Bantuan ini diberikan kepada siswa yang mempunyai masalah pribadi, sosial, belajar dan karier (ABKIN, 2005 : 6) f) Menciptakan situasi lingkungan belajar yang positif, seperti

situasi yang tenang, lingkungan sosial yang mendukung, lingkungan keluarga mendukung dan fasilitas yang memadai dan sebagainya (ABKIN, 2005 : 8 )

g) Konselor sekolah harus proaktif dan mempunyai program dalam membantu siswa untuk mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi, pengembangan perilaku efektif, dan peningkatan keberfungsian siswa dalam lingkungannya. Misalnya dengan membuat program Bimbingan kelompok, konseling kelompok/individual, studi kasus danTalk showdll (ABKIN, 2005 : 2).

3). Asumsi dan Prinsip Konselor

a) Konselor adalah pengampu layanan ahli bimbingan dan konseling

(44)

pendidik lainnya. Konselor Membantu siswa bertumbuh dalam semua asfek, yaitu kognitif, afektif dan behavior. c) Konselor dididik pada program studi bimbingan dan

konseling, melalui program Sarjana (S1) dan PPK (Pendidikan Profesi Konselor) dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

d) Setting layanan bimbingan dan konseling yang diampu konselor adalah setting pendidikan, terutama pendidikan formal dan nonformal.

e) Konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor adalah memfasilitasi peserta didik (konseli) untuk mengembangkan kemandirian dalam memilih dan mengambil keputusan (pendidikan, karir, pribadi, sosial), dengan mengedepankan kemaslahatan dan dampak jangka panjang bagi perkembangan peserta didik.

f) Individu (konseli) yang memperoleh layanan ahli bimbingan dan konseling adalah individu yang sedang berkembang dengan segala masalah yang dihadapi di dalam kenormalan perkembangan dan potensinya.

g) Penanganan konseli dapat dilakukan secara kolaboratif dengan ahli lain dan/atau referal

(45)

C. Minat Mahasiswa BK Angkatan 2005 Dalam Kegiatan Pendidikan di

Prodi Bk USD

Gerberich, 1956 mengemukakan bahwa ada 2 tipe minat : yaitu minat jabatan (vocational interest ) dan bukan minat jabatan (avocational interest ). Dalam usia remaja perkembangan minat remaja menunjukkan bahwa remaja memusatkan minat pada jurusan atau program studi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau jabatan yang dicita-citakan. Informasi mengenai minat jabatan digunakan oleh guru pembimbing untuk pelayanan dan bimbingan karir. Minat remaja terhadap jurusan dan program studi merupakan hasil perkembangan ( Kelly 1956 : 283 ). Jepson (1975) mengemukakan bahwa para siswa sekolah menengah mulai memikirkan masa depan mereka secara sungguh – sungguh ( Hurlock 1990 : 221 ).

Minat remaja terhadap pekerjaan atau jabatan tertentu lambat laun menjadi lebih realistis sehingga sebagian besar dari mereka mengubah minat terhadap pekerjaan atau jabatan tertentu menjadi lebih realistis. Informasi yang mereka peroleh dalam bimbingan dan konseling karir mengenail hasil akademik serta mengenai hasil test kemampuan akademik digunakan untuk mengarahkan pilihan pada jurusan atau program studi yang sesuai.

(46)

pekerjaan konselor dan sekaligus memiliki kemampuan akademik yang cukup untuk itu. Menurut Hurlock 1990 : 246 pemilihan studi/karier merupakan hasil dari suatu proses yang memiliki unsur – unsur : pilihan – pilihan pekerjaan yang sesuai, stabilitas pilihan dan penyesuaian diri terus menerus di dalamnya. Pilihan pekerjaan sesuai berarti remaja memilih bidang pekerjan yang sesuai dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya, sehingga ia melatih diri dengan prasyarat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang ia pilih. Stabilitas pilihan berarti remaja memilih dengan mantap bidang pekerjaan tertentu dan secara khusus menempu pendidikan dan latihan untuk pekerjaan itu.

(47)
(48)

34

Bab ini menjelaskan Jenis penelitian, Instrumen penelitian, Subjek penelitian, Prosedur pengumpulan data, dan Teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini di rancang untuk memperoleh gambaran atau informasi tentang situasi tertentu. Penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu (Furchan, 1982: 418). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

B. Subjek Penelitian

(49)

mahasiswa yang tidak aktif dalam perkuliahan, sehingga subjek penelitian berjumlah 38 mahasiswa.

C. Instrumen Penelitian

1. Intrument penggalian data penelitian ini adalah kuesioner tentang minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 yang dibuat oleh peneliti sendiri.

Menurut Furchan (1982: 248) kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian. Keuesioner ini lebih praktis dan efisien. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian bersifat tertutup dan langsung. Tertutup artinya kuesioner sudah memiliki alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilihnya. Sedangkan bersifat langsung daftar pernyataan diisi langsung oleh orang yang ingin dimintai pendapat dan keyakinannya atau diminta menceriterakan keadaan dirinya sendiri (Hadi, 2004: 178).

(50)

minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

Tabel 1.Kisi-Kisi Kuesioner minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

No Aspek Item

1 Perasaan suka terhadap kegiatan belajar untuk mengembangkan kemampuan sebagai konselor

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,2 5,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35, 36,37,38,39,40,41,42

2 Tindakan belajar dalam bentuk menambah pengetahuan dan keterampilan tentang profesi konselor atas inisiatif sendiri

43,44,45,46,47,48,49,50,51,52

2. Pemberian Skor

(51)

rendah dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD. Skor 2 (dua) menunjukkan adanya minat subyek penelitian yang rendah dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD. Skor 3 (tiga) menunjukkan cukup adanya minat subyek penelitian dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD. Skor 4 (empat) menunjukkan minat subyek penelitian yang tinggi dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD. Indikator-indikator untuk menyusun kuesioner dibuat berdasarkan defenisi minat. Definisi minat ini di peroleh dari beberapa ahli seperti (Slameto 2003 : 180; Sukardi 1987: 61-62; Hurlock, 1990: 114,116; Bimo Walgito. 1977 : 38; Winkel 1996 : 30).

3. Uji Coba Alat

Sebelum alat penelitian di pergunakan dalam penelitian, alat diuji coba terlebih dahulu. Uji coba bertujuan untuk mengetahui daya beda butir – butir angket dan reliabilitas alat yang bersangkutan. Uji coba kuesioner dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2008. Respondennya adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling USD angkatan 2004 sebanyak 31 mahasiswa. Pelaksanaan uji coba berjalan lancar. Skor hasil uji coba tentang minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 sangat tinggi.

a. Validitas

(52)

alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dengan memperhatikan kecermatan dan ketepatan.

Validitas terdiri dari: (1) validitas isi, yaitu derajat sejauhmana item-item dalam tes mencakup keseluruhan subtansi/kawasan yang ingin diukur atau sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur (Azwar, 1997), (2) validitas konstruk/konsep, yaitu suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes, (3) Validitas kriteria, yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diperoleh melalui pengujian terhadap alat ukur dengan analisis rasional yang memerlukan pertimbangan para pakar (professional judgement). Pendapat atau pertimbangan oleh pakar dalam penelitian ini adalah dosen yang memiliki latar belakang pendidikan konselor dalam proses pengembangan instrumen penelitian ini hingga merevisi item. Hal-hal yang diusahakan oleh peneliti untuk menjamin validitas kuesioner adalah dengan konsultasi kepada dosen pembimbing dan dosen yang memiliki latar belakang pendidikan konselor mengenai bentuk, aspek, sub aspek/komponen, indikator dan sebaran item.

(53)

adalah kemampuan item dalam membedakan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi/ daya beda item dilakukan komputansi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix) yang dikenal dengan daya beda item. Komputasi

koefisien item-total menggunakan korelasiproduct moment dari Person (Azwar 1999:59). Skala yang disusun dalam penelitian ini adalah skala untuk minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008, maka item yang berdaya beda tingggi adalah item yang mampu membedakan mahasiswa yang memiliki minat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD Yogyakarta dan yang tidak memiliki minat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD.

(54)

b. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya (Furchan, 1982). Pengukuran tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode belah dua (split-half method). Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas suatu alat ukur dengan satu kali pengukuran pada satu kelompok. Metode ini sering disebut metode gasal-genap. Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama merupakan skor dari item yang bernomor gasal dan bagian kedua adalah skor yang berasal dari item bernomor genap. Proses perhitungan dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing item dan membuat tabulasi data uji coba. Selanjutnya skor-skor dari belahan pertama di korelasikan dengan belahan kedua. Koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap menggunakan Product Moment dariPearsondengan rumus:

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

_

− − = Y Y N X X N Y X XY N rXY

Keterangan rumus:

XY

r = korelasi skor-skor belahan gasal dan genap

N = jumlah subyek

X = skor item belahan gasal Y = skor item belahan genap

(55)

} ) ( }{ ) ( { ) ).( ( 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N xy

r

∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = } ) 2512 ( 207974 31 }{ ) 2499 ( 205867 31 { ) 2512 ).( 2499 ( 206605 31 2 2 − − = x x x xy

r

} 6310144 6447194 }{ 6245001 6381877 { 6277488 6404755 − − − = xy

r

187588558

127267

=

xy

r

136962 127267 = xy

r

92 . 0 = xy

r

Koefisien reliabilitas kuesioner minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 menggunakan rumusSpearman-Brown:

gg gg tt r r r + × = 1 2

Keterangan rumus:

=

tt

r koefisien reliabilitas =

gg

(56)

Menurut Azwar (1999), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx') berada dalam rentangan dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya.

Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas secara manual dengan mengunakan kalkulator maka teknik analisis Spearman Brown menghasilkan angka 0,95. Hasil perhitungan koefisien reabilitas sebagai berikut :

gg gg tt

r

xr

r

+

=

1

2

92

.

0

1

92

.

0

2

+

=

x

r

tt gg tt

r

92

.

1

84

.

1

=

95

.

0

= tt

r

Angka di atas menunjukkan bahwa skala minat dalam penelitian ini dapat diandalkan untuk pengambilan data penelitian karena angka koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00.

(57)

D. Posedur Pengumpulan Data

Setelah dilakukan uji coba angket jumlah item pada angket tersebut tidak ada yang digugurkan karena angka koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 jadi hasil ujicoba ini dapat diandalkan untuk pengambilan data penelitian. Angket penelitian diperbanyak dan siap disebarkan.

Pengumpulan data penelitian dilakukan terhadap mahasiswa angkatan 2005 Program Studi Bimbingan dan Konseling pada tanggal 23 Mei 2008.

E. Teknik Analisis Data.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut :

1. Mencari rentangan skor berdasarkan skor maksimum dan skor minimum. 2. Mencari mean teoritis ( µ ) dan standar deviasi perkiraan.

3. Menetapkan norma skala minat yang ditetapkan dari perhitungan rentangan seluruh skor, mean teoritis dan standar deviasi perkiraan. Kontinum jenjang ini disusun berpedoman pada (Azwar,1999:109-110), Azwar memgelompokan tingkat skala minat dalam tiga kategori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.

(58)

Xmaksimum teoritik :skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala.

Xminimum teoritik :skor terendah yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala.

:standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ :mean teoritik, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

(59)

45

A. Hasil Penelitian

Sebelum memaparkan hasil penelitian dan membahasnya, peneliti mengulas terlebih dahulu langkah-langkah dalam menganalisis data penelitian sebagai berikut :

1. Mencari skor terendah dalam penelitan ini adalah 1 x 52 = 52 sedangkan skor tertinggi 4 x 52 = 208. Jadi rentangan skor yang diperoleh 52 – 208. Skor maksimal 208 dan skor minimal 52.

2. Menghitung mean teoritis ( µ ) (Azwar 1999:109) Mean = skor max + skor min

2 = 208 + 52 2 = 130

3. Menghitung standar deviasi teoritis ( ) (Azwar 1999:109) Sd = skor max - skor min

6 = 208 - 52 6

(60)

4. Menetapkan norma skala minat yang terdiri atas 52 item dengan menetapkan rentangan minimum dan retangan maksimum. Rentangan skor minimum adalah 52 x 1 = 52. Sedangkan rentangan skor maksimum adalah 52 x 4 = 208. Satuan deviasi standar teoritis ( ) bernilai 26 dan mean teoritisnya ( µ ) adalah 130 . Menggolongkan skala minat ke dalam 3 kategori maka ke enam satuan deviasi teoritis ( ) dibagi ke dalam 3 bagian menjadi :

X < ( µ - 1.0 ) : rendah ( µ - 1.0 ) X < ( µ + 1.0 ) : sedang ( µ + 1.0 ) X : tinggi

Sehingga dengan harga standar deviasi teoritis ( ) = 26 maka skala minat akan menjadi :

X < [130 – 1.0 ( 26 )] : (0) X < ( 104 ) : rendah X < [130 + 1.0 ( 26 )] : (104) X < ( 156 ) : sedang [130 + 1.0 ( 26 )] X : (156) X > ( 208 ) : tinggi

104 156

rendah sedang tinggi

(61)

Penggolongan tersebut menggambarkan keadaan sebagai berikut : 22 mahasiswa memperoleh skor di atas 156 sedangkan 16 mahasiswa memperoleh skor antara 104 – 156. Perhitungan skor secara manual menggunakan kalkualator. Berdasarkan hasil yang diperoleh mahasiswa sebanyak 22 orang memperoleh skor di atas 156. Berdasarkan kategori skala minat hasil skor mahasiswa termasuk kategori tinggi. Dengan demikian sesuai dengan tehnik analisis data, setiap skor mahasiswa yang termasuk kategori tinggi diartikan bahwa mahasiswa berminat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK. Sedangkan 16 mahasiswa yang memiliki skor dengan kategori rendah - sedang diartikan mahasiswa kurang beriminat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK.

Tabel 2. Hasil Penelitian minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008

Rentangan Jumlah Mahasiswa Kualifikasi

< 104 - Rendah

104-156 16 Sedang

> 156 22 Tinggi

B. Pembahasan

(62)

ada angkatan 2005 yang tidak berminat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD Yogyakarta.

Minat mahasiswa BK angkatan 2005 yang tinggi dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD Yogyakarta dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa misalnya membaca buku yang berhubungan dengan keBKan, mengikuti kegiatan-kegiatan misalnya Guidance and Counseling Ministry dengan memberi pendampingan, rekoleksi, di sekolah-sekolah dan di masyarakat. Kegiatan-kegiatan di atas membantu mahasiswa BK angkatan 2005 untuk menjadi konselor yang kompeten dan profesional dalam bidangnya masing-masing.

Minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 memiliki dua kategori yaitu tinggi dan sedang. Pada umumnya faktor yang memengaruhi tingginya minat mahasiswa BK angkatan 2005 sebagai berikut (Hurlock, 1990:144) :

1. Sikap Orang Tua

(63)

bahwa orang tua berperan membantu persiapan karier anak hanya dalam hal tertentu saja. Pemberian bantuan tersebut lebih berorientasi pada harapan keluarga, jalur pendidikan, dan prospek karier dimasa yang akan datang. Sementara aspek keadaan diri siswa ( keadaan fisik, bakat, minat, nilai-nilai personal ) sebagai pelaku utama studi/karier dimasa depan bukan menjadi prioritas utama bagi orang tua dalam membantu persiapan karier. Pilihan studi/karier mahasiswa BK tidak diambil secara mandiri atas dasar pertimbangan rasional yang memadai berdasarkan informasi diri dan informasi lingkungan studi. Situasi semacam ini menuntut konselor di sekolah berperan penting.

Konselor di sekolah berperan membantu anak/ siswa membuat pilihan karier/studi secara mandiri dengan pertimbangan rasional yang memadai berdasarkan informasi diri dan informasi lingkungan studi/karier siswa. Selain itu konselor di sekolah berperan penting membantu orang tua siswa untuk memiliki pandangan yang tepat tentang karier/studi siswa. Konselor juga harus membantu orang tua mempertimbangkan keadaan diri anak dalam mendukung pilihan studi/karier anak selain harapan orang tua itu sendiri.

(64)

mahasiswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan di Prodi BK.

2. Perkerjaan Bergengsi

Paradigma masyarakat telah terbentuk bahwa berbagai perkerjaan mempunyai tingkat prestise misalnya pandangan masyarakat terhadap perkerjaan kantor yang dinilai jauh lebih bergengsi dari perkerjaan di pabrik. Dalam masyarakat, khususnya masyarakat Jawa di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dalam kenyataan hidupnya terbagi dalam lapisan-lapisan “wong tani”, “pegawai”, “tukang”, “buruh”, dan lapisan “priyayi”. Kelompok pegawai dipandang sebagai lapisan masyarakat yang lebih tinggi dari kelompok lainnya (Salamun, dkk. 2002). Kenyataan ini kemungkinan besar juga terjadi pada masyarakat lainnya (menurut ukuran masyarakat bersangkutan).

Berdasarkan hasil penelitian Fajar Santoadi (2007) prioritas pilihan program studi calon mahasiswa USD semester I tahun akademik 2005/2006 nampak gambaran sebagai berikut :

Tabel 3.Demografi Prodi-prodi USD

Berdasarkan Prioritas Pilihan Para Calon Mahasiswa

Kategori Prodi

Mayoritas mahasiswa berasal dari calon mahasiswa pilihan III

Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Sejarah, Matematika, Ilmu Komputer, Fisika, Sastra Indonesia, ILmu sejarah. Mayoritas mahasiswa

berasal dari calon mahasiswa pilihan II

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Dunia Usaha, Pendidikan Akutansi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Akutansi, Menajemen, Thenik Elektro, Thenik Mesin, Thenik Infomartika. Mayoritas mahasiswa

berasal dari calon

(65)

mahasiswa pilihan I Inggris, D III Mekatronika, Farmasi dan Psikologi.

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa sebagian besar calon mahasiswa menjadikan Prodi BK sebagai pilihan ke III dibandingkan dengan Prodi lain misalnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, D III Mekatronika, Farmasi dan Psikologi. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Prodi BK kurang bergengsi di mata calon mahasiswa baru. Selain itu jumlah peminat Prodi BK lebih sedikit dari pada Prodi lain. Sedangkan hasil penelitian dari penulis menunjukkan bahwa mahasiswa BK memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan calon konselor. Fakta ini melahirkan dugaan bahwa semula calon mahasiswa tidak tahu tentang BK sampai mereka diterima di Prodi BK dan mempelajari tentang BK. Selama proses belajar tersebut diduga terjadi perkembangan minat mahasiswa angkatan 2005 dalam mempelajari kegiatan pendidikan di Prodi BK.

3. Kekaguman pada Seseorang

(66)

keperibadian guru pembimbing yang di inginkan siswa kelas I dan II SMA Gama angkatan 2004/2005” yaitu siswa siswi lebih menyukai konselor yang mampu menghargai siswa, mampu menjalin relasi yang baik dengan siswa, mampu berkomunikasi dengan siswa, empatik, hangat, terbuka, dewasa, memiliki wawasan yang luas, objektif, fleksibel, tidak menguasai siswa, namun tidak semua konselor bisa memenuhi keinginan tersebut. Mungkin konselor hanya memiliki sebagian dari ciri-ciri yang diinginkan siswa tetapi tidak menutup kemungkinan dari sebagian ciri-ciri yang dimiliki oleh konselor tersebut, dapat membuat siswa kagum dan tertarik dengan profesi konselor. Kepribadian yang ada dalam diri calon konselor dapat dikembangkan atau dimatangkan melalui proses belajar di Prodi BK. 4. Kemampuan

(67)

mahasiswa untuk melakukan sejumlah kegiatan yang ada di Prodi BK. Sejumlah kegiatan yang dilakukan di Prodi BK dapat menumbuhkan minat mahasiswa BK angkatan 2005 terhadap profesi konselor. Terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap Mahasiswa BK USD angkatan 2005 menujukkan bahwa mahasiswa BK angkatan 2005 memiliki minat yang tinggi dalam kegiatan pendidikan.

5. Jenis Kelamin

Walaupun batas-batas seks untuk perkerjaan semakin kabur, beberapa perkerjaan tetap dianggap lebih sesuai bagi pria dan yang lain lebih sesuai bagi perempuan. Laki-laki dalam suatu kelompok ditekan orang tua dan teman sebayanya untuk merasa tertarik akan perkerjaan yang dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya dan anak perempuan mempunyai sikap yang lebih positif terhadap perkerjaan yang dianggap “perkerjaan perempuan” daripada terhadap “pekerjaan Pria”. Sebagai contoh mahasiswa BK USD angkatan 2005 lebih di dominan oleh perempuan daripada pria. Maka, dapat diduga bahwa masih ada pandangan bahwa pekerjaan konselor adalah pekerjaan yang lebih cocok dilakukan oleh perempuan, meskipun ada sebagian kecil mahasiswa BK adalah pria dan ada juga konselor pria.

6. Kesempatan untuk Mandiri

(68)

perkerjaan yang dianggap sudah diatur atau pekerjaan teknis. Profesi konselor merupakan profesi yang bersifat mandiri, sebagai contoh konselor dituntut untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program BK. Mahasiswa di Prodi BK dipersiapkan untuk memiliki kemampuan merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program BK. Pengalaman mahasiswa mempelajari kegiatan-kegiatan pendidikan di Prodi BK diduga dapat menumbuhkan minat mereka terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.

Dengan begitu semakin memperkuat minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD.

7. Streotip tentang Konselor Sekolah

(69)

8. Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dengan orang dari berbagai profesi mewarnai sikap seseorang terhadap profesi tertentu. Seseorang yang memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dengan guru BK pada saat dia bersekolah dapat berpotensi membuat seseorang tersebut menghindari pekerjaan sebagai guru BK. Mahasiswa BK angkatan 2005 yang memilih masuk di Prodi BK memiliki berbagai alasan dan pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang masuk ke Prodi BK karena ketertarikannya pada sosok konselor, ada pula yang didorong oleh keinginannya untuk membantu orang lain. Proses belajar di Prodi BK itulah yang mendorong mahasiswa BK untuk semakin berminat mendalami kegiatan-kegiatan pendidikan calon konselor.

Mahasiswa BK USD angkatan 2005 terdiri dari mahasiswa yang diterima dari pilihan satu, dua dan tiga. Hasil wawancara dengan mahasiswa BK USD angkatan 2005 menunjukkan bahwa ada 17 mahasiswa yang memilih Prodi BK menjadi pilihan pertama, ada 16 mahasiswa yang memilih Prodi BK menjadi pilihan ke dua, ada 3 mahasiswa yang memilih Prodi BK menjadi pilihan ke tiga dan ada 2 mahasiswa yang tidak menjawab karena lupa.

(70)

belum bisa dikatakan mereka tidak berminat dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD karena ada dari mereka yang asal memilih Prodi BK dan tidak mengerti tentang apa yang ia pilih. Jadi, kategori pilihan 1, 2, 3 tidak bisa disimpulkan sebagai cerminan tinggi rendahnya minat. Berdasarkan hasil penelitian Fajar Santoadi (2007) prioritas pilihan program studi calon mahasiswa USD semester I tahun akademik 2006/2007 menyebutkan bahwa calon mahasiswa baru dalam memilih Prodi bukan dengan perencanaan matang akan tetapi hanya menggunakan proses intuitif saja. Selain itu mereka memilih tidak didasarkan pada informasi yang memadai tentang keadaan diri dan studi/kariernya yang sebenarnya. Diduga bahwa mahasiswa BK USD angkatan 2005 dalam memilih Prodi BK juga bukan dengan perencanaan matang, didasarkan pada informasi yang memadai sesuai dengan keadaan diri dan studi/kariernya yang sebenarnya akan tetapi hanya menggunakan proses intuitif saja.

Minat mahasiswa BK USD angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD di duga berkembang selama masa studi dan semakin mantap sebagai akibat dari pengalaman individu selama menempuh pendidikan di Prodi BK. Sesuai dengan yang di ungkapkan Hurlock, 1990 : 116 bahwa minat merupakan hasil belajar.

(71)

yang menyenangkan dengan para dosen/tenaga pengajar biasanya ia akan rajin kuliah atau jarang bolos dan aktif mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, mahasiswa yang menyukai cara dosen ketika memberi materi dalam kuliah, ia dapat mengembangkan sikap positif terhadap hal yang dipelajari. Jadi karena pengalaman mahasiswa menyenangkan dalam proses belajar mengajar, maka dapat memperkuat minat mahasiswa BK dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK. Sebaliknya, pengalaman mahasiswa yang tidak menyenangkan dalam perkuliahan dapat mengarah ke perilaku negatif. Misalnya tidak masuk kelas, membuat aktivitas lain di dalam kelas selama proses belajar mengajar sehingga berdampak pada kurangnya penguasaan materi, prestasi yang di capai kurang optimal, akhirnya potensi mahasiswa tidak teraktualisasikan secara penuh. Hal ini akan mendorong mahasiswa menjadi malas untuk mempelajari kegiatan-kegiatan pendidikan di prodi BK USD dan akan memberi dampak di masa yang akan datang misalnya kesulitan dalam memperoleh perkerjaan.

(72)

mahasiswa dapat membantu diri sendiri dan juga dapat membantu orang lain yang bermasalah.

(73)

59

A. Ringkasan

Topik Penelitian ini adalah Minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008. Topik ini dipilih dengan alasan mahasiswa angkatan ini sudah menempuh separuh waktu dan masih lama menjalankan studi di Prodi BK sehingga masih banyak waktu untuk membantu mengembangkan mahasiswa prodi BK menjadi konselor sekolah yang kompeten.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi Minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah Bagaimana Minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 ?

(74)

angkatan 2004 sebanyak 31 mahasiswa. Penelitiannya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2008. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005.

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen tersebut memuat dua aspek yaitu perasaan suka terhadap kegiatan belajar untuk mengembangkan kemampuan sebagai konselor berjumlah 42 butir dan tindakan belajar dalam bentuk menambah pengetahuan dan keterampilan tentang profesi konselor atas inisiatif sendiri berjumlah 10 butir. Jadi jumlah kuesioner semuannya adalah 52 butir.

Teknik analisis data yang digunakan meliputi tabulasi data tentang Minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut :

1. Mencari rentangan skor berdasarkan skor maksimum dan skor minimum.

2. Mencari mean teoritis ( µ ) dan standar deviasi perkiraan.

3. Menetapkan norma skala minat yang ditetapkan dari perhitungan rentangan seluruh skor, mean teoritis dan standar deviasi perkiraan. Kontinum jenjang ini disusun berpedoman pada (Azwar,1999:109-110), Azwar memgelompokan tingkat skala minat dalam tiga kategori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.

(75)

( µ + 1.0 ) X : tinggi

Xmaksimum teoritik :skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala.

Xminimum teoritik :skor terendah yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala.

:standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ :mean teoritik, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

(76)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Minat mahasiswa BK angkatan 2005 tinggi dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.

B. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Minat mahasiswa BK angkatan 2005 tinggi dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008. Dengan minat yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan calon konselor maka akan membantu mempersiapkan mahasiswa menjadi konselor yang berkompeten setelah lulus dari program studi BK USD, Selain itu mahasiswa juga diharapkan berkerja di sekolah untuk menjadi konselor sekolah dengan kompetensi yang telah dikuasainya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Minat mahasiswa BK USD Yogyakarta angkatan 2005 tinggi dalam

(77)

Prodi BK USD akan menjadi konselor yang kompeten dan profesional dalam bidangnya masing-masing.

2. Bagi Program Studi BK hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang akan digunakan oleh pengelolah Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan upaya-upaya pembinaan bagi mahasiswa BK.

3. Pihak prodi membuat jadwal khusus setiap awal bulan di adakan sharing antara dosen dan mahasiswa dengan tujuan dapat memotivasi satu dengan yang lain serta lebih mendekatkan hubungan antara dosen dan mahasiswa. Dengan begini mahasiswa merasa diterima, harapan saya mahasiswa menjadi nyaman menuntut ilmu di Program Studi Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma.

4. Bagi mahasiswa semester terakhir atau menjelang lulus atau calon konselor sekolah maupun orang-orang yang telah berkerja menjadi konselor di sekolah agar dapat membantu perserta didik mempersiapkan studi/karier secara serius seseuai dengan tahap-tahap rentang perkembangan karier dengan cara melakukan bimbingan kelasikal, bimbingan kelompok, konseling pribadi, dll agar kelak peserta didik dapat memilih studi/karier yang tepat dan berkerja sesuai dengan minatnya.

(78)
(79)

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. ( 2005).Standar Kompetensi Konselor Indonesia.Bandung.

ABKIN. (2007).Standar Kompetensi Konselor Indonesia.Palembang

Anastasi, (1968). Pschological Testing. London: The Macmillan Company Collier-Macmillan Limited

Azwar, Saifudin. (1997). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, Saifudin. (1999). Penyususan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bimo, Walgito. (1977).Psikologi Sosial Pengajaran. Yogyakarta : Andi Offset Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.

Fajar, Santoadi. No 2 April 2007.Widya Dharma : Majalah Ilmiah Kependidikan. Vol. 17. Lembaga Penelitian Universitas Sanata Dharma Furchan. (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidian. Surabaya : Usaha

Nasional

Gerberich, J. Raymoud. (1956). Specimen Objektif Test Items. New York : Longmans: Green dan Go

Hadi, S. ( 2004). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset

Hurlock,E.B (1997). Terj.Psikologi Perkembangan jilid 1.Jakarta : Erlangga Hurlock, E.B. (1990). Terj.Psikologi Perkembangan jilid 2. Jakarta : Erlangga Jepson. (1975).Teach Yourself To Think. London : Englisch Universities Pree Kelly. William. A. (1956).Educational Psychology. Milwaukee :

The Bruce Publishing Company

(80)

Marcella. (2000). Ciri-ciri Keperibadian Guru Pembimbing Yang di Inginkan Siswa kelas I dan II SMA Gama angkatan 2004/2005.

Partowisastro, Koestoer. (1985). Bimbingan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : Erlangga

Prayitno. (1998).Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor Sekolah . Jakarta : Depertemen P dan K

Prayitno. (2004).Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta Salamun,dkk. (2002). Budaya Masyarakat Suku Bangsa Jawa Di Kabupaten

Wonosobo Propinsi Jawa Tengah. Yogyakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Debuti Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta Proyek Pemanfaatan kebudayaan Daerah-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang memperngaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukardi, Dewa Ketut. (1987).Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Bina Aksara. Thantawy. ( 2005).Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Grasindo Wens, Tanlain. Laporan Penelitian : Perkembangan Minat Terhadap Jabatan

Guru Dan Sikap Kebiasaan Belajar Para Mahasiswa Angkatan 2004, D2PGSD, FKIP USD. Yogyakarta

Winkel, W.S. (1996).Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta :PT GramediaWidiasarana Indonesia

(81)
(82)
(83)

DI PRODI BK USD TAHUN AJARAN 2007/2008

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat mahasiswa BK USD Yogyakarta angkatan 2005 terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan calon konselor di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pengalaman masing-masing mahasiswa selama menjadi mahasiswa. Manfaat dari hasil kuesioner ini bagi peneliti adalah untuk mendapatkan informasi tentang kecenderungan minat mahasiswa BK USD Yogyakarta angkatan 2005 terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan calon konselor di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008 serta dijadikan pertimbangan-pertimbangan bagi prodi BK USD untuk pengembangan kegiatan pendidikan calon konselor di BK USD.

Peneliti memohon bantuan Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur, sesuai dengan keadaan Anda yang sesunguhnya. Usaha Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur sangat berharga bagi penelitian ini sebab keabsahan data ini tergantung pada kesedian Anda mengisi kuesioner ini. Informasi yang Anda berikan dengan menjawab kuesioner ini, akan diolah dan hasilnya diharapkan berguna bagi prodi BK dalam jangka panjang. Identitas Anda sebagai responden dan data yang digali dari penelitian ini bersifat rahasia dan jawaban Anda tidak mempengaruhi prestasi akademik Anda. .

Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan kerjasama Anda mengisi kuesioner ini. Kesediaan dan kerjasama Anda merupakan bentuk dukungan Anda yang sangat berharga pada penelitian ini dan kemajuan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan proses belajar mahasiswa Bimbingan dan Konseling termasuk Saya dan Anda.

(84)

3. Tulislah jawaban Anda untuk setiap butir kuesioner pada kolom jawaban alternatif yang tersedia dengan memberi tanda centang ( ) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda!

4. Periksalah kembali jawaban Anda dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati!

IDENTITAS

Angkatan/Semester : ...

Daerah Asal : ...

Umur : ...

Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan

Tgl. Pengisian : ...

(85)

SS : Apabila Anda Sangat Senang dengan Kegiatan Belajar S : Apabila Anda Senang dengan Kegiatan Belajar

CS : Apabila Anda Cukup Senang dengan Kegiatan Belajar TS : Apabila Anda Tidak Senang dengan Kegiatan Belajar

No Seberapa senang Anda ketika melakukan masing-masing kegiatan belajar berikut ini?

Alternatif Jawaban SS S CS TS 1 Mempelajari tugas – tugas perkembangan remaja

2 Mempelajari bimbingan kelompok

3 Mempelajari manajemen sekolah.

4

Gambar

Tabel 1.Kisi-Kisi Kuesioner minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalamkegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.
Tabel 2. Hasil Penelitian minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalamkegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008
Tabel 3.Demografi Prodi-prodi USD

Referensi

Dokumen terkait

Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi

Hasil analisis regresi logistik ganda dengan duduk &lt;2 jam sebagai pembanding didapatkan lama duduk 4-6 jam memiliki hubungan yang kuat dengan nilai OR 8,579, artinya orang

Hasil dari uji coba terbatas menunjukkan bahwa (1) skor rata-rata yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar adalah 81,21 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 8,51;

Orokorrean esan dezakegu, errespontsabilitatea izatea ez zela erraza ikasle- entzat, batzutan erabakiak hartzerakoan egoera deserosoak sortzen zirelako, baina beste aldetik,

Hal itu dikarenakan dengan adanya perputaran piutang yang semakin tinggi maka modal yang diinvestasikan dalam piutang akan semakin sedikit, sehingga perusahaan

Pada skala dukungan sosial orang tua diperoleh hasil bahwa dari 51 item yang diujicobakan terdapat 3 item yang dinayatakan gugur, sedangkan item yang valid berjumlah 48 item..

Pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan pada aspek keuangan mulai dirasakan tidak memadai dalam menilai kinerja suatu perusahaan.. Kinerja perusahaan meliputi aspek yang

Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan Iso 14001.. Gramedia