MANUSIA DAN KERJA A. Ditinjau Secara Umum
Di dalam Webster’s Dictionary dijelaskan bahwa ‘kerja’ adalah : “usaha atau karya nyata baik secara fisik atau mental yang dikerjakan oleh seseorang”. Arti lainnya adalah: “pekerjaan atau sesuatu yang orang buat atau lakukan”. Kerja adalah melakukan sesuatu, yang dilakukan, diperbuat atau sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah atau mata pencaharian. Sehubungan dengan itu, Jhon Stott merumuskan pengertian kerja sebagai berikut: “kerja adalah pengeluaran tenaga baik secara manual atau mental atau kedua-duanya dalam pelayanan terhadap orang lain, yang membuahkan kepuasan bagi si pekerja, manfaat bagi masyarakat, dan kemuliaan bagi Allah.
Istilah ‘kerja’ juga digunakan dalam arti digaji oleh seseorang untuk melaksanakan tugas pada waktu dan tempat tertentu menjadi pekerja atau karyawan. Sementara itu Hassan Shadily menjelaskan kerja adalah pengarahan tenaga (baik pekerjaan jasmani maupun rohani) yang dilakukan untuk menyelenggarakan proses produksi. Kerja adalah factor penting, sebab merupakan faktor produksi yang berpangkal pada manusia.
Jadi, kerja adalah sesuatu yang dilakukan dengan mengarahkan tenaga atau pikiran yang dapat menghasilkan uang atau materi, bahkan dapat menghasilkan kepuasan bagi si pekerja, manfaat bagi sesame dan kemuliaan bagi Allah.
B. Ditinjau dari Sudut Pandang Alkitab
Dalam Perjanjian Lama. Dalam Bahasa Ibrani kata yang paling sering digunakan untuk ‘kerja’ adalah kata ‘asa’ dan kata bendanya adalah “ma’aseh”. Penggunaan kata asa biasanya diterjemahkan dengan “melakukan” atau “membuat”. Di mana asa
135:15). Istilah Ibrani lain yang lebih jelas artinya dengan pengertian dan kata ‘kerja’ adalah abad (kata kerja), kata bendanya adalah ‘abodah’. Kata ini berhubungan dengan ebed artinya “pelayan, budak”. Kata abad (Kel. 5:11; II Taw. 2:18) dan abodah (Kel. 5:9 dan 11; Neh. 3:5). Istilah abodah juga digunakan untuk kerja dari kaum Lewi (Kel. 38:21; Bil. 4:23-27). Kata abad dan abodah menunjuk kepada pengertian yang sama yaitu ‘melayani’, “pelayan yang ditujukan kepada seseorang yang statusnya lebih tinggi”. Dengan kata lain, kerja adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah Sang Pencipta. Arti lain ialah kerja itu merupakan ibadah yang harus dilakukan
dihadapan Allah. Jika semua harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah, istilah abodah itu mengandung makna pelayanan.
Adam dan Hawa ketika tinggal di Taman Eden diberikan tugas oleh Allah untuk bekerja, yakni, memelihara dan mengusahakan Taman Eden. (Kejadian 2:15
menerangkan dengan jelas bahwa Allah memberikan kepada manusia perintah untuk bekerja). Dalam Keluaran 34:21 tertulis perintah ini: “Enam hari lamanya kau bekerja, tetapi pada hari ke tujuh haruslah kau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga. “Kalimat enam hari lamanya engkau bekerja” dalam Bahasa aslinya dituliskan dalam bentuk Imperatif (perintah).
tidak bekerja karena malas, terlalu rewel memilih pekerjaan atau tidak bida diandalkan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan.
Jadi, “ kerja” adala kegiatan yang mencakup segala sesuatu yang dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, untuk melangsungkan kehidupan, bukan hanya kerja dalam pengertian atau usaha yang menghasilkan uang, kerja adalah bagian dari kehidupan manusia, dan karakter hidup manusia, yang harus dilaksanakan. Kerja bukan merupakan suatu pilihan, tetapi keharusan.
C. Tujuan Kerja 1. Memuliakan Allah
Berkaitan dengan arti dari kata “kerja” yang telah dibahas yaitu abad atau abodah yang artinya “ melayani”, ‘pelayanan kepada seseorang yang statusnya lebih tinggi’. Maka jelas tujuan kerja adalah pelayanan atau melayani, dalam hal ini melayani Allah dengan tujuan untuk memuliakan Allah.
2. Memenuhi Kebutuhan Materi Keluarga
Selama manusia hidup dalam dunia ini, manusia membutuhkan materi untuk melangsungkan kehidupannya. Salah satu tujuan manusia bekerja adalah untuk
memenuhi materi keluarga. Sejalan dengan hal ini, John Stott mengungkapkan bahwa kerja bukan saja demi kepuasan hati, tetapi juga demi kegunaannya bagi masyarakat. Adam takkan ongkang-ongkang kaki saja di Taman Eden, melainkan juga bekerja. Dan ia jelas bekerja bukan semata-mata untuk kesenangan pribadi, tetapi juga untuk memberi makan keluarganya.
3. Kepuasan Psikis
Kepuasan Psikis manusia bias diperoleh melalui kerja (baik pekerjaan tangan maupun pikiran). Banyak ayat di dalam Alkitab yang membicarakan hal ini. Diantaranya,