• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 Langkah Membangun Sistem Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "7 Langkah Membangun Sistem Informasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

I. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan fondasi pembangunan sistem informasi yang sukses. Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan sistem, analisis kelayakan (Feasibility Study), perumusan anggaran (Budget), alokasi sumber daya (Sumber Daya), penentuan ruang lingkup (Scope), dan penjadwalan proyek (Alokasi Waktu). Semua pemangku kepentingan, termasuk Project Manager, user, Business Process Analyst (BPA), System Analyst (SA), programmer, dan tester, harus dilibatkan untuk memastikan keselarasan visi dan kebutuhan. Kegagalan dalam perencanaan yang matang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya, keterlambatan proyek, dan bahkan kegagalan sistem.

1.1 Studi Kelayakan

Studi kelayakan (Feasibility Study) menelaah kelayakan teknis, ekonomis, dan operasional sistem informasi baru. Analisis ini meliputi kajian proses bisnis yang ada, identifikasi dampak sistem baru terhadap proses tersebut, dan estimasi Return on Investment (ROI). Studi ini membantu pengambilan keputusan yang tepat sebelum investasi besar dilakukan dalam pengembangan sistem.

1.2 Anggaran dan Sumber Daya

Perencanaan anggaran meliputi rincian biaya pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem informasi. Alokasi sumber daya mencakup penentuan jumlah tim pengembangan, ketersediaan perangkat keras dan lunak, serta infrastruktur pendukung. Perencanaan yang detail untuk aspek ini memastikan proyek berjalan lancar dan terhindar dari kendala yang dapat mengganggu proses pengembangan.

1.3 Ruang Lingkup dan Jadwal

Penentuan ruang lingkup (Scope) mendefinisikan fitur dan fungsionalitas sistem informasi yang akan dibangun. Batasan yang jelas mencegah pembengkakan proyek dan memastikan fokus pada tujuan utama. Penjadwalan proyek (Alokasi Waktu) mencakup perencanaan timeline untuk setiap tahapan pengembangan, mulai dari perencanaan hingga go-live, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan potensi kendala.

II. Analisis

Analisis sistem informasi yang ada dilakukan untuk mengidentifikasi ineisiensi dan kelemahan dalam alur kerja (workflow). Business Process Analyst (BPA) berperan penting dalam tahap ini, menggunakan metode seperti observasi langsung dan wawancara dengan pengguna untuk memahami proses bisnis secara detail. Hasil analisis ini akan menjadi dasar untuk mendesain sistem informasi yang lebih efisien dan efektif. Analisis yang mendalam memastikan sistem yang dibangun mampu menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan pengguna.

III. Desain

Tahap desain merupakan tahap krusial yang menentukan arsitektur dan fungsionalitas sistem informasi. Desain ini meliputi dua aspek utama: desain proses bisnis dan desain pemrograman. Desain proses bisnis difokuskan pada optimalisasi alur kerja, sementara desain pemrograman mencakup aspek teknis seperti desain basis data, tata letak antarmuka pengguna (UI), diagram alur, dan desain laporan. Kesalahan dalam tahap desain dapat berdampak serius pada keseluruhan proyek.

3.1 Desain Proses Bisnis

BPA bertanggung jawab dalam mendesain ulang alur kerja agar lebih efisien dan terintegrasi. Contohnya, desain proses Order to Cash yang mengoptimalkan alur penerimaan pesanan hingga pembayaran. Desain ini memastikan sistem yang dibangun selaras dengan proses bisnis perusahaan dan meningkatkan produktivitas.

3.2 Desain Pemrograman

System Analyst (SA) merancang aspek teknis sistem, termasuk desain basis data (Database Design), tata letak layar (Screen Layout), diagram alur (Diagram Proses), dan desain laporan (Report Layout). Perancangan basis data yang baik, misalnya dengan memperhatikan normalisasi, sangat penting untuk memastikan integritas dan efisiensi data. Desain UI yang user-friendly meningkatkan kemudahan penggunaan sistem.

IV. Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan implementasi desain pemrograman menjadi kode program. Programmer bertanggung jawab dalam menulis kode program berdasarkan desain yang telah dibuat oleh SA. Kode program harus ditulis dengan efisien, mudah dipahami, dan terdokumentasi dengan baik. Penting untuk menghindari hardcoding dan menerapkan standar penulisan kode yang konsisten untuk memudahkan pemeliharaan sistem di masa mendatang.

V. Pengujian (Testing)

Pengujian sistem informasi bertujuan untuk mendeteksi kesalahan (bug) dan ketidaksesuaian (discrepancies) antara hasil aktual dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan sistem berfungsi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pengujian yang efektif mencegah masalah serius setelah sistem diimplementasikan.

VI. Implementasi

Implementasi merupakan proses penerapan sistem informasi baru untuk menggantikan sistem lama. Tahap ini meliputi pemberitahuan kepada pengguna, pelatihan pengguna, instalasi sistem, konversi data, dan penyiapan akun pengguna. Implementasi yang terencana dan terstruktur memastikan transisi yang lancar dan meminimalkan gangguan operasional.

VII. Pengoperasian dan Pemeliharaan

Tahap terakhir mencakup pemeliharaan sistem informasi (System Maintenance), baik perangkat keras maupun lunak, untuk menjaga agar sistem beroperasi secara optimal. Backup dan recovery data (Backup & Recovery) sangat penting untuk mencegah kehilangan data akibat kerusakan sistem atau bencana. Arsip data (Data Archive) secara berkala juga diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem dan penyimpanan data.

Referensi Dokumen

  • 7 Langkah Mudah Mudah Membangun Sistem Informasi ERP ( Mulia Hartono )

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan aplikasi Sistem Informasi Penjualan Paket Internet ini penulis membuat suatu database yang didalamnya terdapat beberapa jumlah tabel.. Dalam perancangannya, system

Aplikasi web yang dibangun adalah aplikasi yang beisi informasi mengenai film-film lokal di Indonesia atau disebut Indonesia Movie Database (IMDB). Aplikasi IMDB dibangun

Dengan cara kerja seperti ini, yang harus benar-benar dipikirkan adalah bagaimana membuat sistem database pada komputer Server dengan aplikasi sebagai antar muka bagi pemakai

Dengan cara kerja seperti ini, yang harus benar-benar dipikirkan adalah bagaimana membuat sistem database pada komputer Server dengan aplikasi sebagai antar muka

Pengolahan data menggunakan Zahir melalui beberapa langkah diantaranya: a) Membuat database Perusahaan: Pertama yang dilakukan adalah setup perusahaan dengan membuat

Dari sisi sistem yang dibutuhkan adalah database karena semua aplikasi web yang akan dibuat semua terhubung ke database dan akan melakukan tiga tahap yaitu input,

Implementasi database ini merupakan tahap penerapan dari database yang digunakan untuk membuat aplikasi informasi data sekolah pada tingkat Kecamatan Patrol

Analis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terseteruktur Teori Dan Peraktik Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.. Membuat Aplikasi Web dengan PHP + Database