• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemupukan dan Peranannya bagi Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemupukan dan Peranannya bagi Tanaman"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Pemupukan dan Peranannya bagi Tanaman

Pupuk adalah suatu bahan organik atau anorganik yang berasal dari alam atau buatan yang diberikan pada tanaman secara langsung atau tidak langsung

untuk menambah unsur hara esensial tertentu bagi pertumbuhan tanaman (Pitojo, 1995).

Menurut Sarief (1985) dalam Kusharsoyo (2001), pupuk merupakan setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pada proses pemupukan setiap usaha pemberian pupuk bertujuan menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman.

(2)

pupuk yang berkaian dengan sifat kimia tanah adalah sebagai penyedia unsur hara yang diperlukan oleh tanaman sekaligus membantu mencegah kehilangan unsur hara yang cepat hilang oleh penguapan atau air perkolasi (Marsono dan Sigit, 2001).

Tanaman membutuhkan 16 unsur untuk pertumbuhannya, yaitu karbon, hidrogen dan oksigen yang diperoleh dari udara dan air serta 13 unsur lainnya yang diperoleh dari tanah. Biasanya 16 unsur ini dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu unsur primer, unsur sekunder dan unsur mikro (Parker, 2004).

Lingga dan Marsono (2006) menambahkan bahwa pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terhisap tanaman. Memupuk berarti menambahkan suatu bahan yang mengandung unsur hara tertentu ke dalam tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun) untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Pemberian pupuk merupakan salah satu jalan yang harus di tempuh untuk memperbaiki keadaan tanah, baik dengan pupuk buatan (anorganik), maupun dengan pupuk organik (seperti pupuk kandang dan kompos). Untuk lebih sederhana lagi, sebaiknya pupuk anorganik yang diberikan lewat akar ini dikelompokkan lagi. Ada dua kelompok pupuk berdasarkan jenis hara yang dikandungnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Kedalam kelompok pupuk tunggal ini ada tiga macam pupuk yang dikenal dan banyak beredar di pasaran, yaitu pupuk yang berisi hara utama nitrogen (N), hara utama posfor (P), dan hara utama kalium (K) (Lingga dan Marsono, 2002).

(3)

Wet Litter segar atau disebut juga dengan feses basah biasa terjadi pada plasma peternakan unggas. Pada musim kemarau terjadi masalah wet litter yaitu

Litter basah yang terjadi akibat litter bercampur dengan fes5es, air minum yang tumpah atau terkena tampias air hujan sehingga mengeluarkan bau yang mengganggu lingkungan (Yuwanta, 2000).

Sumber pencemaran usaha peternakan ayam berasal dari kotoran ayam yang berkaitan dengan unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung dalam kotoran tersebut. Pada saat penumpukan kotoran atau penyimpanan terjadi proses

dekomposisi oleh mikroorganisme membentuk gas amonia, nitrat dan nitrit serta gas sulfide dan gas tersebutlah yang menyebabkan bau (Svensson, 1990; Pauzenga, 1991). Kandungan gas amonia yang tinggi dalam

kotoran juga menunjukkan kemungkinan kurang sempurnanya proses pencernaan atau protein berlebihan dalam pakan ternak, sehingga tidak semua nitrogen diabsorbsi sebagai amonia, tetapi dikeluarkan sebagai ammonia dalam kotoran (Pauzenga, 1991).

(4)

bervariasi bergantung pada jenis ayam, umur, keadaan individu ayarn, dan makanan (Foot et al. 1976).

Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi rata-rata kotoran ayam pedaging berdasarkan bobot basah.

Tabel 1. Kandungan rata-rata unsur pada kotoran ayam pedaging

Nama Unsur Kandungan unsur pada kotoran/bobot basah Minimum Maksimum Rata-rata

Total padatan (%) 38,00 92,00 75,80

Wet Litter Segar (Feses Basah) sebagai pupuk organik

(5)

Pupuk kandang yang berasal dari feses ayam, kandungan N, P dan Ca relative lebih tinggi dari hewan lainnya, mudah terpecah-pecah atau terbagi-bagi dan pelapukan organik sangat bermanfaat dalam memperbaiki kemampuan dalam menahan air ( Nasution, 1985).

Lubis (1986), Manfaat kotoran ayam telah diteliti dan ternyata memberikan efek yang sangat besar terhadap pertumbuhan tanaman bahkan lebih besar dari pada kotoran ternak besar. Dari segi hara tiap ton kotoran unggas terdapat 65,8 kg N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K sedangkan hewan ternak besar dengan bobot kotoran yang sama mengandung 22 kg N, 2,8 kg P dan 13,7 kg K. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemakaian kotoran unggas jauh lebih baik daripada hewan ternak jika diberikan dalam jumlah besar.

Deskripsi Tanaman Rumput dan Legum

Stylosantes Guianensis

Stylosanthes guianensis lebih dikenal dengan nama stylo, digunakan sebagai tanaman penutup tanah, sebagai pupuk hijau, dan sebagai tanaman pengganti pada penanaman berpindah tapi Stylo lebih dikenal sebagai tanaman pastura. Konsentrasi nitrogennya 1.5–3.0%. Legum berumur panjang, membentuk rumpun, batang berbulu, tinggi mencapai 1.5 m dan bertekstur kasar. Stylo

(6)

Al dan Mn yang tinggi tetapi tidak pada salinitas tanah yang tinggi (Mannetje dan Jones 1992).

Stylosanthes guianensis merupakan tanaman legum perenial, tingginya dapat mencapai 1,2 m. Daunnya trifoliat dengan panjang 0,5-4,5 cm dan lebar 0,2-2 cm, bunganya berwarna kuning sampai orange, benihnya berwarna coklat (bervariasi dari kuning sampai agak kehitaman). Tanaman ini lebih dikenal dengan nama stylo yang digunakan untuk tanaman pakan pada lahan pastura (penggembalaan maupun potongan), sebagai penutup tanah (mencegah erosi), pupuk hijau, dan diolah menjadi hayatau pellet. Stylo dapat tumbuh pada tanah dengan drainase yang baik, dan pada tekstur tanah dari pasir sampai liat (seperti tanah tropis latosol, liat, tanah berpasir, dan podsolik asam). Stylo dapat tumbuh pada pH tanah berkisar 4,0-8,3 dan toleran terhadap kandungan Al dan Mn yang tinggi namun tidak pada salinitas yang tinggi. Stylo dapat memanfaatkan P pada tanah dengan kandungan P yang rendah, namun dapat dengan baik merespon pemberian P, K, S, Ca, dan Cu pada taraf yang rendah (FAO, 2009).

Chamaecrista Rotundifolia

Jenis-jenis tumbuhan penutup tanah yang banyak digunakan adalah dan kelompok legume Cover Crop karena secara alami memiliki bintil-bintil pada akarnya yang memiliki fungsi sebagai penangkap nitrogen dari udara untuk mensuplai kebutuhan nitrogen bagi pertumbuhan tanaman, meliputi jenis-jenis: Bermuda (Cynodon dactilon) , WF millet (Panicum miliaceum), Burgundy (Macroptilium bracteatum), Wynn cassia (Chamaecrista rotundifolia),

(7)

Chamaecrista rotundifolia merupakan tanaman tahunan berumur pendek, tanaman semusim yang beregenerasi sendiri tinggi sekitar 1 m. Helai daun setengah lingkaran sampai bulat lebar dengan panjang 12-38 mm, lebar 5-25 mm. Bunga 1-2 (-3) axillary, kecil kuning. Buah pol segi empat dengan 200.000-470.000 biji/kg. spesies pasangan rumput yang cocok ditanam dengan Chamaecrista rotundifolia antara lai

, , dan beberapa

rumput lainnya dan spesies legume antara lain Stylosanthes guianensis varitas

intermedia,

Palatabilitas ternak terhadap Chamaecrista rotundifolia biasanya kurang disukai oleh ternak pada musim tumbuh dibawah curah hujan yang lebih tinggi, tetapi menjadi lebih diterima ketika rumput yang tumbuh bersama menjadi lebih tua di akhir musim. Dapat mencapai sekitar 20% dari ransum pada akhir musim gugur. Keunggulan dari legume chamaecrista rotundifolia antara lain penanaman dan penyebaran cukup cepat, kebutuhan pupuk rendah, dapat beradaptasi pada tanah asam dan produksi biji tinggi (Tarawali, 1995).

(Jones, 1992).

Kombinasi dari beberapa tanaman yaitu Wynn cassia, burgundi, jenis Leguminaceae , Crotalaria sp. mulai dipergunakan sebagai tumbuhan penutup tanah. Leguminaceae dipilih karena dapat menambah N tanah, tidak berkompetisi dengan tanaman pokok, juga beberapa jenisnya sangat toleran terhadap tanah miskin (Hadjowigeno, 1987).

Rumput Signal (Brachiaria Decumbens)

(8)

baik pada jenis tanah apapun termasuk tanah berpasir atau tanah asam, seperti dilaporkan oleh Mannetje dan Jones (1992) yang melaporkan bahwa Brachiaria decumbens sangat toleran terhadap tanah-tanah yang asam dan respon terhadap pemupukan yang mengandung unsur N, P, K, walaupun tidak tahan terhadap tanah berdrainase rendah. Tahan terhadap injakan, dan renggutan.

Cook et al (2005) menyatakan bahwa rumput Brachiaria decumbens

mempunyai produksi bahan kering tinggi dengan pemupukan berat, dengan produksi sekitar 10 ton/ha/tahun dan sampai 30 ton/ha dibawah kondisi ideal.

Produksi Brachiaria, selain dipengaruhi oleh pemupukan, juga dipengaruhi oleh tinggi pemotongan. Semakin tinggi tingkat pemotongan produksi yang dihasilkan semakin tinggi (Siregar dan Djajanegara, 1972).

Tabel 3. Kandungan nutrisi Brachiaria decumbens

`Spesies PK% N% Ca% P% Mg% K% Na% KCB%

Brachiaria

decumbens 10,6 1,69 0,30 0,15 0,19 1,35 0,02 59,8 Sumber : Ciat (1983)

Brachiaria humidicola

(9)

Tanaman rumput tahunan yang mempunnyai banya dan membentuk lapisan penutup tanah yang padat. Ditanam untuk padang gembala permanen dan sebagai penutup tanah untuk menahan erosi dan gulma. Dapat digunakan sebagai pangan. Tumbuh pada beragam janis tanah mulai dari tanah sangat asam tidak subur Kebutuhan Ca rendah. Tahan terhadap. Palatabilitas sedang dan langsung dimakan ternak ketikan tanaman dipertahankan tetap rendah dan banyak daun. Palatabilitas dapat menjadi rendah ketika ditanam pada tanah asam tidak subur karena helai daun menjadi sangat berserat dan berpigmen tinggi dan susah dicerna oleh ternak

sehingga tidak disukai terna

Brachiaria humidicola merupakan rumput yang tahan terhadap kekeringan dan genangan namun tidak setahan Brachiaria mutica. Rumput ini juga tahan terhadap penggembalaan berat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap invasi gulma, tetapi kurang cocok bila dilakukan penanaman dengan campuran leguminosa, hal ini karena pertumbuhan Brachiaria humidicola cepat sekali menutup tanah sehingga akan menekan pertumbuhan leguminosa (Jayadi, 1991).

Brachiaria humidicola dapat tumbuh dengan baik apabila di tanam di bawah pohon kelapa serta sangat efektif untuk menahan erosi. Kapasitas produksinya dapat mencapai 20 ton/ha (Jayadi, 1991).

(10)

berbunga atau dewasa mengandung protein kasar 7,6%; serat kasar 35,5%; abu 14,7% dan BETN sebesar 39,9% (Gohl, 1975 dalam Skerman dan Rivers, 1990).

Brachiaria Ruziziensis

Tabel 4. Kandungan nutrisi Brachiaria ruziziensis

`Spesies PK% N% Ca% P% Mg% K% Na% KCB%

Brachiaria

ruziziensis 11,6 1,86 0,31 0,16 0,20 1,80 0,02 60,7 Sumber : Ciat (1983)

Arachis glabarata

Arachis glabarata merupakan tanaman perennial dengan rhizome yang bercabang dan tanaman ini untuk tumbuh tegak diatas tanah. Mempunyai dua pasang daun yang berbentuk ellips, panjangnya 6–20 mm dan lebarnya 5–14 mm. Bunga berbentuk bukat dengan diameter 10–12 mm, berwarna kuning sampai dengan orange dan panjang kelopak bunganya 6–7 mm. Polongnya kecil dengan panjang 10 mm dan tebal 5–6 mm. Mampu meningkatkan nilai nutrisi rumput pastura dan dapat bersaing dengan semua rumput pastura meskipun pertumbuhannya agak lambat (Bogdan, 1977).

(11)

(Bowman dan Wilson, 1996). Arachis glabarata memiliki kualitas hijauan yang baik dan memiliki produksi bahan kering yang baik.

Arachis glabrata merupakan jenis leguminosa yang mempunyai prospek untuk dikembangkan karena menunjukkan adaptasi yang cukup baik pada berbagai tipe tanah dan tahan terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan, serta produksi berat kering 13,0 ton/ha/th dengan kandungan protein rata-rata 15,9% (Yuhaeni, 1989). Arachis sangat bermanfaat untuk campuran hay atau untuk padang pengembalaan (Prine et al., 1981). Di daerah iklim kering seperti Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Arachis termasuk tanaman yang tumbuh baik pada musim hujan maupun kemarau sehingga jenis tanaman ini diharapkan untuk peningkatan pastura alam (Nulik et al., 1986). Valentine et al., (1986) melaporkan bahwa penanaman campuran Arachis glabrata dengan Paspalum notatum dapat meningkatkan 100 sampai 300% produksi berat kering rumput Paspalum

dibandingkan dengan penanaman rumput secara tunggal.

Pertanaman Campuran

(12)

udara juga akan ditransfer kepada rumput yang tumbuh bersama (Whitney dan Kanehiro, 1967; Whitney dan Green, 1979).

Padang rumput campuran antara rumput dan leguminosa lebih baik dan lebih disukai ternak daripada suatu pertanaman murni. Bila dibandingkan dengan pertanaman murni maka keuntungan dari pertanaman campuran adalah (1) pembentukan padang rumput yang lebih cepat dan penggunaan tanah yang lebih baik, (2) distribusi pertumbuhan musiman yang lebih baik, (3) produksi dengan palatabilitas yang lebih baik, (4) dapat menaikkan nilai gizi padang rumput. Cullison (1978) menyatakan bahwa leguminosa tidak hanya berperan sebagai sumber nitrogen untuk rumput tetapi dapat sebagai pakan yang berkualitas lebih tinggi serta mempunyai ciri penurunan nilai gizi yang lebih lambat dengan meningkatnya umur dibandingkan dengan rumput.

Pengaturan defoliasi merupakan masalah kompleks karena respon terhadap intensitas defoliasi merupakan modifikasi berbagai faktor, seperti : iklim, hara, cahaya dan saat pemotongan (Alberda, 1967, Whitehead, 1970). Memperpanjang interval defoliasi dapat diperoleh produksi bahan kering hijauan yang tinggi dan pertumbuhan kembali tidak terganggu. Namun memperpanjang interval defoliasi akan menurunkan kandungan protein kasar, meningkatkan kadar serat kasar sehingga juga menurunkan daya cerna hijauan (Rios, Julia dan Anguilu, 1974)

(13)

memelihara pertumbuhannya (Shaw et al., 1966 dan Bowen dan Kratky, 1982). Kebaanyakan tanah tropika kekurangan unsur fosfor, sehingga pertumbuhan tanaman leguminosa di daerah ini sering kurang baik.(Geus, 1973; Kamprath, 1978 dan Goedert et al, 1982). Memperbaiki pertumbuhan tanaman leguminosa akan memberi manfaat pula bagi pertumbuhan tanaman rumput yang tumbuh bersama dalam pertanaman campuran (Henzell dan Valllis, 1975; Bruce, 1985).

Legum selain berperan menyuburkan tanah, nilai gizinya lebih tinggi daripada rumput. Di daerah tropis peranan legume sangat penting untuk meningkatkan produktivitas padang penggembalaan. Crowder dan Chheda (1982) menyatakan bahwa peranan legum pada pertanaman ganda sangat penting karena:

1. Nitrogen merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan rumput, dengan adanya tanaman legum pada pertanaman ganda maka sebagian kebutuhan nitrogen dari rumpt terpenuhi.

2. Kebaradaan tanaman legume sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan nitrogen padang rumput.

Kapasitas Tampung Ternak

(14)

penggembalaan optimum dalam hal ini sesuai dengan daya tampung padang rumput bersangkutan.

Menurut Susetyo (1980), yang disitasi oleh Wiryasasmita (1985) bahwa, kapasitas tampung adalah angka yang menunjukan satuan ternak yang dapat digembalakan diluasan tanah pangonan tertentu, selama waktu tertentu, dengan tidak mengakibatkan kerusakan baik terhadap tanah, vegetasi maupun ternaknya. Dengan demikian kapasitas tampung tersebut tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi tanah, pemupukan, faktor klimat, spesies hijauan, serta jenis ternak yang digembalakan atau terdapat di suatu padangan.

Gambar

Tabel 1. Kandungan rata-rata unsur pada kotoran ayam pedaging
Tabel 3. Kandungan nutrisi Brachiaria decumbens
Tabel 4. Kandungan nutrisi Brachiaria ruziziensis

Referensi

Dokumen terkait

Pada perdagangan 14 Desember IHSG ditutup menguat sebesar +1.25% ke level 6,012 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa AS yang ditutup melemah membawa kabar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam basah

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Progragm Studi Pendidikan Geografi

Besarnya jumlah kendaraan parkir pada saat jam puncak sehingga menambah kemacetan lalu lintas di jalan Gardu Jati, banyaknya kendaran yang melakukan parkir dengan

Pesantren binaan adalah lembaga pondok pesantren yang secara khusus dipilih atau ditetapkan oleh LP2M UIN Walisongo sebagai lokasi mitra pelaksanaan program

Sedang pada tanggal 15 Desember 2010, dilaksanakan kampanye dialogis untuk kelas fresh mulai dari semester I sampai VII, yang dilaksanakan dengan cara kampanye

Mahasiswa mampu memahami dan menguasai fungsi persamaan gelombang dan hamiltonian untuk orbital molekul berikatan, kombinasi linier penumpukan orbital ikatan dan antiikatan. Soft

Ketentuan di Aceh bahwa zakat dikelola resmi oleh Lembaga Baitul Mal (Pasal 191 UUPA), dan zakat sebagai PAD (Pasal 180 UUPA) serta zakat dapat mengurangi jumlah pembayaran