Kemampuan Industri Crusher Dalam Pembuatan Mesin Penghancur Material Di Surabaya
Dwipayana
Pusat Teknologi Industri Manufaktur
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta-Indonesia dwipayana_cool@yahoo.com
Abstrak
Untuk menunjang kegiatan Industri Barang Modal pada tahun 2015, maka Pusat Teknologi Industri Manufaktur BPPT mengadakan observasi proses manufaktur peralatan penghancur (Crusher) dan Konveyor di PT. Putra Manunggal Jaya Nusantara (PMJN). Produk dan jasa yang dilayani oleh PT. PMJN yaitu Steel Fabrication & Manufacturing, Engineering Procurement Construction, dan Mining operation & Maintenance. Hampir semua komponen yang diproduksi oleh PT. PMJN merupakan produk dalam negeri. Untuk produk Crusher, diperkirakan TKDN sudah mencapai 70%. Sementara untuk produk Konveyor, TKDN diperkirakan mencapai 60%. Pengalaman industri dalam merancang Crusher, semakin ulet material yang akan dihandling, maka semakin rumit juga perancangan gigi Crushernya. Bila semakin ulet maka material akan semakin susah untuk dihancurkan karena lengket. PT. PMJN juga pernah merancang grizzly, dan beberapa komponen pendukung dalam benefisiasi material tambang. Grizzly yang dirancang menggunakan batang T dan juga dilengkapi dengan sistem pembasuhan/pencucian oleh air. Setelah diskusi, diadakan kunjungan ke lapangan tempat manufaktur PT. PMJN. Dari kunjungan ini, ke depannya PT. PMJN mungkin akan dimasukkan ke dalam vendor list, terutama dalam peralatan Crusher, dimana pada saat ini PTIM sedang mengerjakan program Tekmira dalam benefisiasi bauksit.
Kata kunci : crusher, TKDN, vendor list.
1. Latar Belakang
Pengembangan Industri Barang Modal merupakan salah satu program kerja pada tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Pusat Teknologi Industri Manufaktur, Kedeputian Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Dalam makalah ini dilakukan observasi mengenai kemampuan industri dalam negeri dalam pembuatan komponen mesin penghancur dan peralatan konstruksi
& pertambangan lainya. Tujuan dari observasi yaitu:
1. Mengetahui gambaran umum manufaktur jaw crusher, conveyor, dan peralatan konstruksi pertambangan lainnya
2. Mengetahui komponen jaw crusher, conveyor dan komponen peralatan tambang lainnya yang sudah bisa dibuat di industri kecil
2. Tinjauan Pustaka
2014 masih menduduki angka tertinggi, terutama untuk mesin peralatan mekanik & mesin peralatan listrik. Impor tertinggi berupa Mesin Peralatan Mekanik, pada perioda januari s.d oktober 2014 mencapai US$ 21.764,3 juta, kemudian Mesin Peralatan Kelistrikan mencapai US$ 14.463,3 juta. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia sebagai negara yang sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang, kebutuhan akan mesin barang modal cukup tinggi, namun bila kebutuhan akan barang modal ini disolusi dengan impor, tentunya akan berdampak pada pengurangan devisa negara dan terpuruk pada ketergantungan dari luar. Data statistik dari 10 barang impor terbesar dapat dilihat pada Tabel 2.1 Impor Nonmigas Indonesia Sepuluh Golongan Utama HS 2 Dijit, dibawah ini :
Tabel 2.1. Data Impor Nonmigas Indonesia Sepuluh Golongan Barang Utama HS 2 Dijit.
Kondisi ini tentunya tidak diinginkan dan perlu segera dilakukan pembenahan, utamanya terkait dengan upaya menekan nilai impor dengan meningkatkan kemampuan dan daya saing industri dalam negeri, sehingga mampu bersaing dan berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan akan mesin barang modal dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan peta jalan Industri Mesin barang Modal yang di keluarkan oleh kementrian
Perindustrian untuk tahun 2010 – 2025. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1 Peta Jalan Industri Mesin Barang Modal.
Gambar 2.1. Peta Jalan Industri Mesin Barang Modal
Industri manufaktur dalam negri dalam hal ini adalah industri penghasil barang modal, yang terdiri dari :
A. Industri Mesin Peralatan Kelistrikan (IMPK).
B. Industri Mesin Peralatan Pabrik/Proses (IMPP).
C. Industri Peralatan Konstruksi dan Pertambangan (IPKP).
D. Industri Mesin Perkakas (IMP).
Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain adalah dengan :
1. Melakukan identifikasi kondisi eksisting eksport import pada industri terkait dan analisis trend 5 tahun ke depan. Identifikasi terhadap kemampuan industri manufaktur dalam negeri (SDM, Teknologi & Fasilitas). 2. Melakukan Pemutakhiran data, Audit
peningkatan peran serta industri manufaktur di dalam negeri.
3. Melakukan kegiatan kerekayasaan teknologi di bidang Industri Mesin Peralatan Mekanik dan Industri Peralatan Elektrikal pada Industri Mesin Peralatan Listrik, Industri Mesin Peralatan Pabrik, Industri Konstruksi dan Pertambangan, Industri Mesin Perkakas dan Industri Peralatan Umum lainnya dengan disertasi penyusunan kebijakan dan standarisasi serta strategi pencapaiannya. 4. Mempersiapkan penyusunan suatu Master
Plan Pengembangan Industri Barang Modal dalam negeri yang optimal, dalam rangka peningkatan kontribusi industri Barang Modal nasional untuk menurunkan impor Barang Modal, yang akan diselesaikan pada akhir program (2019).
5. Melakukan Kegiatan Intermediasi dan Advokasi terhadap stakeholder terkait sehingga terjadi sinergi kearah penguatan peran serta industri manufaktur dalam negeri (SDM & Industri Manufaktur Dalam Negeri (IMDN) dengan menerapkan konsep Sistem Inovasi Nasional/ Triple Helix).
6. Melakukan kegiatan kerekayasaan teknologi di bidang Industri Mesin Peralatan Mekanik dan Industri Peralatan Elektrikal pada Industri Mesin Peralatan Listrik, Industri Mesin Peralatan Pabrik, Industri Konstruksi dan Pertambangan, Industri Mesin Perkakas dan Industri Peralatan Umum lainnya dengan disertasi penyusunan kebijakan dan standarisasi serta strategi pencapaiannya. .
3. Observasi Industri di Surabaya
Salah satu langkah awal yang dilakukan dalam peningkatan barang modal dalam negeri yaitu melakukan observasi di
lingkungan industri yang ada di Indonesia. Observasi dilakukan di PT. Putra Manunggal Jaya Nusantara (PMJN). Peserta yang hadir dari PT. Putra Manunggal Jaya Nusantara (PMJN) yaitu:
1. Pak Tony (PT. Putra Manunggal Jaya Nusantara)
2. Pak Cahyo (PT. Cipta Nusa Sarana)
Peserta yang hadir dari tim Industri Barang Modal yaitu:
1. Juliansyah (PTIM BPPT) 2. Faisal (PTIM BPPT)
3. Muizzudin Azka (PTIM BPPT) 4. Helmi Suryaputra (PTIM BPPT) 5. Mulyamin Abubakar (PTIM BPPT) 6. Febryan Maulana (PTIM BPPT) 7. Dwipayana (PTIM BPPT)
PT. PMJN Engineering dirintis pada tahun 2006, berlokasi di Surabaya. Perusahaan ini dirintis oleh Bapak Tony, seorang lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Produk dan jasa yang dilayani oleh PT. PMJN yaitu:
1. Steel Fabrication & Manufacturing - Plate Work
- Steel Structure Work (Storage, Platform, Gallery)
- Handling (Conveyor, Bucket) - Machinery Plant (Mining &
Construction Machinery, Palm Oil Mill Machinery, Recycling
3. Mining operation & Maintenance - Hauling
- Crushing & sizing - Handling
perusahaan merupakan produk dalam negeri. Untuk produk Crusher, diperkirakan TKDN sudah mencapai 70%. Sementara untuk produk Konveyor, TKDN diperkirakan mencapai 60%. Untuk komponen Crusher, beberapa komponen yang masih didatangkan dari luar negeri yaitu motor dan bearing. Untuk komponen Konveyor, beberapa komponen yang masih didatangkan dari luar negeri yaitu belt, bearing, dan motor. Proses perancangan Konveyor yang dilakukan oleh Bapak Tony tidak menggunakan standar yang berlaku secara internasional, namun berdasarkan pada Handbook Conveyer yang sudah terdapat rumus-rumus mekanikal praktis. Untuk perancangan Crusher, perusahaan ini sudah bisa memproduksi Crusher dengan kapasitas minimal 60 ton/jam hingga 500 ton/jam.
Gambar 3.1. Diskusi antara Tim IBM dengan PT. PMJN
Pengalaman Bapak Tony dalam merancang Crusher, semakin ulet material yang akan dihandling, maka semakin rumit juga perancangan gigi Crushernya. Bila semakin ulet maka material akan semakin susah untuk dihancurkan karena lengket. PT. PMJN juga pernah merancang grizzly, dan beberapa komponen pendukung dalam
benefisiasi material tambang. Grizzly yang dirancang menggunakan batang T dan juga
dilengkapi dengan sistem
pembasuhan/pencucian oleh air.
Setelah diskusi, diadakan kunjungan ke lapangan tempat manufaktur PT. PMJN. Dari kunjungan ini, ke depannya PT. PMJN mungkin akan dimasukkan ke dalam vendor list, terutama dalam peralatan Crusher, dimana pada saat ini PTIM sedang mengerjakan program Tekmira dalam benefisiasi bauksit.
Gambar 3.3. Pembuatan Crusher di PT. PMJN Gambar 3.4. Proses pengelasan wire mesh pada Crusher
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan yaitu:
1. Produk dan jasa yang dilayani oleh PT. PMJN yaitu Steel Fabrication & Manufacturing, Engineering Procurement Construction, dan Mining operation & Maintenance.
2. PT. PMJN juga pernah merancang grizzly, dan beberapa komponen pendukung dalam benefisiasi material tambang. Grizzly yang dirancang menggunakan batang T dan juga
dilengkapi dengan sistem
3. Hampir semua komponen yang diproduksi oleh PT. PMJN merupakan produk dalam negeri. Untuk produk Crusher, diperkirakan TKDN sudah mencapai 70%. Sementara untuk produk Konveyor, TKDN diperkirakan mencapai 60%.
4. Dari kunjungan ini, ke depannya PT. PMJN mungkin akan dimasukkan ke dalam vendor list, terutama dalam peralatan Crusher, dimana pada saat ini PTIM sedang mengerjakan program Tekmira dalam benefisiasi bauksit.
Daftar Pustaka
1. Program Manual Industri Barang Modal 2015 2.
http://www.caesarvery.com/2013/06/macam-macam-alat-pemecah-crusher-mill.html
3. http://teknikkimiakita.blogspot.co.id/2012/06/cru sher-alat-pemecah.html
4. http://antekshared.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-crusher-dan-cara-kerjanya.html
5. http://pmjnusantara.en.ec21.com/ Riwayat Penulis
Dwipayana, lahir di Denpasar, Bali, 23 Maret 1990.
Pendidikan
Sarjana Teknik Mesin, Insitut Teknologi Bandung, Bandung, 2012.
Pekerjaan
Bekerja di BPPT sejak 2012 s.d sekarang.
Training
1. Patent Drafting Workshop di Puspiptek, Serpong-Tangerang, 2-3 Juli 2013
2. Basic Training VMR (Automation) V7.5 di BPPT, Serpong-Tangerang, 9 – 13 Desember 2013. 3. Training Maintenance NT4300DCG di BPPT,
Serpong-Tangerang, 18 – 20 Desember 2013. 4. Basic Training DMG Mori Seiki NT 4300 di
BPPT, Serpong-Tangerang, 10-18 Juli 2014. 5. Pelatihan KAFO Planomill K4122 di BPPT,
Serpong-Tangerang, 15-21 Desember 2014. 6. Training Pengukuran Getaran Menggunakan
Vibscanner di BPPT, Serpong-Tangerang, 20-22 Januari 2015.
7. Program Pembinaan Profesi Insinyur diorganisir oleh PII, BPPT-Jakarta, 18 Mei 2015.
Seminar