• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Automasi Perpustaka Tekstil dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Perkembangan Automasi Perpustaka Tekstil dan "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Fatmawati NIM : 13040111120003 Kelas : A

Subyek : Tugas Automasi informasi

SEJARAH PERKEMBANGAN AUTOMASI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA

A. Pengertian

Pengertian otomasi mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin bertindak da mengendalikan ddengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut . sedangkan penerapanya di perpustakaan , otomasi adlah penerapan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan, mulai dari pengadaan hinnga ke jassa informasi bagi pembaca .

B. Sejarah Singkat

Negara pertama yang telah menggunakan komputer di perpustakaan pertama kali adalah negara Amerika Utara dan Inggris pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1961, H.P Luhn dari IBM mengembangkan beberapa program untuk memebuat indeks kata kunci pada judul –judul artikel yan tersapat pada Chemical Abstracts, dan pada saat yang bersamaan sebuah perusahaan yang bernama Douglas Aircraft Corporation menggunakan kartu katalog yang dibuat dengan komputer. Di Inggris ,perpustakaan umum, khhusus dan perpustakaan akademik juga dikembangkan dalam sistem berbasis komputer.

(2)

Amerika Utara juga dikembangkan Ohio College Library Centre yang biasa sekatrang dikenal dengan Online Computer Library Centre, yang jasanya telah digunakan oleh 15.000 perpustakaan di 47 negara.

Pada tahun 1980an trend yang muncul adalah penyediaan packaged hardware dan software atau turn Key system seperti penemuan Online Public Acces Catalogue (OPAC ) dan juga berkembang ketersediaan informasi lewat CD-ROM. Pada tahun 1990 ternd tersebut berubah ke arah keramahtamahan pada pemakai user friendly interface ynag menngunakan pada sistem terbuka (open system).

Padad tahun 2000-an perkembangan terjadi dalam dunia otomasi perpustakaan , misalnya proyek yang dilakukan oleh OCLC melakukan network dan berkolaborasi dengan perusahaan VTLS yang tedaftar dalam 9001 ISO internasional merupakan leader internasional dalam ototmasi perpustakaan yang terintegrasi dan jasa image digital. OCLC telah menyediakan pengatalogan yang berbasis komputer , refernsi resource sharing dan jasa preservasi ke 41.000 perpustakaan di 82 negara.

C. Tujuan pengembangan sistem komputer di perpustakaan

Menurut Hesetline (1972) tujuan pengmbagan komputer diperpustakaan adalah penyediaan jasas dengan biaya murah dan perolehan keuntungan dengan pengeluaran yang minimal. Selain itu juga untuk menyediaakan suatu sistem stndar yang bisa dipakai di antaara pepustakaan yang bekerjasama . Tugas-tugas dapat diselesaikan lebih akurat , cepat dan terkontrol

D. Permasalahan 1. Perangkat keras

Komputer tidak dapat menguasai jumlah data untuk di proses dan tidak dapat merespon secara cepat.

2. Perankat lunak

Permasalahan terletak pada ketidaklayakan desain, implementasi, pengujian dan dokumentasi.

3. Manusia

(3)

komputer dalam merncanakan , mendesain, mengimplementasikan dan menjalankan sistem tersebut , tidak adanya komunikasi daalm perpustakaan .

4. Keuangan

Di butuhkan dana yang lumayan besar dlam pengembangan automasi di perpustakaan.

E. Perkembangan di Indonesia

Kegiatan komputeisasi perpustakaan di Indonesia dimulai pada awal tahun 1970-an berupa pembuatan daftar majalah dengan bantuan komputer oleh Pusat Dokumentasi Informasi Nasional (kini berubah menjadi pusat dokumentasi Informasi Ilmiah-LIPI) dengan menggunakan komputer yang terdapat di departementpekerjaan umumu dan tenaga ,. Komputer yang digunakan adalah milik Departemen Pekerjaan ,sementara perangkat lunaknya disediakan oleh perpustakaan Asian institute of Technology , Bangkok , Thailand. Setelah berhasil menyusun senarai tersebut , [DII-LIPI kemudian meningkat pembuatan katalog induk majalah dengan bantuan komputer. Katalog induk majalah tesebut selesai pada tahun 1975 mencakup ratusan majalah yang dilanggani oleh 33 perpustakaan.

Sementara itu Perpustakaan Lembaga Masalh Ketenagakerjaan mulai melakukan eksperimen sederhana simpan dan tmu balik informasi dengan bantuan komputer skeitar tahun 1975. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan komputer Hewlett Packard 9845B. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan jasa informasi kilat bagi pemakai.

(4)

Penerapan teknologi informasi terutama perpustakaan unutk perpustakaan dikenal dengan otomasi perpustakaan mencakup bidang pengadan , sirkulasi, pengatalogan , temu balik informasi , kesiagaan informasi serta keperluan administratif perpustakaan .

Di Indonesia , teknologi informasi baru berkembang satu setengah dasawarsa terakhir , dan baru terlihat pada 1990-an. Meskipun demikian , pada tahun 1980-an kenyataan menunjukan bahwa di perpustakaan akademik dan perpustakaan umum ditemukan komputer walaupun hanya di manfaatkan untuk proses mendukung kegiatan administrasi .

Pada pertengahan tahun 1990-an , jumlah perpustakaan yang memanfaatkan katalog cetak hanya sedikit, dan pada akhir 1990-an , baik perpustakaan umum maupun perpustakaan perguruan tinggi ( misalnya perpustakaan UI, UGM, IAIN se Indonesia) telah memiliki antusiasme daalm menerapkan automasi meskipun belum teintegrasi secara total antara satu bagian dengan bagian lainnya. Misalnya perpustakaan UI baru memulai uji coba secara otomasi peminjaman secara otomasi , sedangkan lainnya masih lewat proses manual.

Pad asaat itu, IPB mengembangkan perangkat lunak CDS/ISIS dengan berbagai proses modifikasi yang selanjutnya mengadakan kerjasama pemasangan sistem perangkat lunak tersebut. Misalnya UI menggunakan versi CDS/ISIS DARI ipb yang dikenal dengan SIPISIS.

(5)

Era tahun 2002-an perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat menantang para pustakawan dan staf perpustakaan ataupun pusat-pusat informasi unutk berbenah diri. Karena jika pustakawan tidak respons terhaddap teknologi, ia akan tergilas oleh derasnya informasi dan di tinggalkan oleh pemakai.Sehingga semua perpustakaan harus membuka jarinagn inteernet yang memungkinkan akses ke seluruh dunia dan melakukan diskusi ataupun seminar jarak jauh.

F. Kegiatan- kegiatan Automasi di Indonesia 1. Pengetikan

Perangkat yang digunakan bervariasi misalnya Wordstar Profesional dan Word Perfect 1974-andengan enerbitan katalog induk majalahyang terdiri atas 2 jilid. Ketika perangkat lunak CDS/ISIS dinyatakan sebagai perangakat lunak resmi, untuk perguruan tinggi negeri pada tahu 1986 dengan format resmi berupa Indomarc(Indonesian Machjine Readable Catalogue ) maka tiap PTN berusaha menyusun katalog induk dan diwajibkan mengirimkan data koleksi perpustakaan ke UKKP (Unit koordinasi Kegiatan Perpustakaan) yang dibiayai oleh Bank duni adan dikelola oleh UI.

4. Katalog Perpustakaan

Awal mula perpustakan menggunakan perangkat lunak seperti Dbase 2, Dbase3, Dbase+3, R3000. Selanjutnya , dengan tersedianya perangkat lunak seperti micro CDS/ISIS , Inmagic, Mikro Status, VTLS, Dynix, Oasis , maka banyak perpustakaan membuat katalog dengan bantuan komputer.

5. Bibliografi

(6)

memang unutk mampu menyusun daat bibliografis menjadi biblografi.

6. Sirkulasi

Kegiatan automasi merupakan bagian terakhir dari automasi perpustakaan , karen sirkulasi menyangkut berbagai kegiatan yang lebih rumit dari pada kegiatan lainnya.

7. CD-ROM

Merupakan media penyimpan data .

8. Sistem Penelusuran Terpasang ( Online searching )

Merupakan sistem yang memungkinkan pemakai mengakses pangkalan data .

9. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah CD/ISIS, selain itu juga ada Cardbox, Micro Status, dan Micro MARC. G. Permasalahan yang di hadapi oleh pustakawan daalm proses

otomasi di perpustakaan yaitu adanya 8 mitos menurut Ellsworth Mason, adalah :

 Tidak semua hal bis aditangaani komputer

 Prosedur- prosedur berbasis komputer tidak selalu lebih efisien daripada yang bersifat manual

 Sistem berbasis komputer tidaklah murah

 Tidak mudah unutk diimplementasikan pada komputer baru

 Program- program pada sistem berbasis komputer sukar ditransfer ke perpustakaan.

 Tidak mudah unutk men- share jasa komputer

 Tidak mudah untuk menggabungkan sistem perpustakaan yang bersifat individual kedalam suatu sistem yang terintegrasi secara total

 Pemakai tidak akan menerima jasa yang lebih baik dari sistem perpustakaan berbasis komputer.

Pada umumnya permasalahan potensial terhadap penerapan sistem perpustakaan berbasis komputer dapat dugolongkan kedalam beberapa tajuk , yaitu :

(7)

Tidak sesuainya kebutuhan dengan jasa yang teklah tersedia, harag yang mahal dan penguasaan sistem yang ada pada komputer

2. Perangkat lunak (software)

Permasalahan terletak pada ketidaklayakan desain, implementasi pengujian , dan dokumentasi.

3. Manusia

Desain sistem komputer yang tidak didasarkan pada kebuuthan rill pemakai, kurangnya komunikasi antara staf dan perpustakaan dan staff ahli komputer dalam merencanakan , mendesain , mengimplementasikan dan menjalankan sistem tersebut.

4. Keuangan

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Qalyubi, Syihabuddin . 2007.Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunankalijaga

Referensi

Dokumen terkait

Saat pengambilan sampel dilakukan, posisi diplot dengan mengunakan GPS dan dilanjutkan dengan pengambilan sample lamun Thalassia hemprichii sebanyak 30 individu

Adapun jenis hak atas tanah yang dimiliki oleh warga Negera Indonesia, adalah hak milik yang peraturannya diatur dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Vihreä kasvu -diskurssissa taas talouskasvu ei ollut itseisarvoinen päämäärä, mutta sitä pidettiin välttämättömänä hy- vinvointivaltion rahoittamiseksi.. Vihreässä

[r]

Nama Sanggar Pesona Nusantara diilhami dari pandangan ibu suharni bahwa sanggar tari yang akan dibuat tidak mengkhususkan pada seorang penari untuk mempelajari tari daerah saja

Latar belakang penyusun menjadikan program “Optimalisasi Pendataan dan Pengelolaan data Peserta Didik Sekolah dasar Dinas Pendidikan kabupaten Klaten dengan

Asesmen dilakukan oleh pendamping/karyawan di tempat kerja yang diberi tugas, dengan menilai kompetensi dan kinerja peserta OJT selama mengikuti program tersebut. Asesmen

Bahan ajar berbasis PBL pada materi suhu dan kalor untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis