• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google Fusion Table

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google Fusion Table"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan

Google Fusion Table

Artikel Ilmiah

Oleh:

Kevin Lemmuela

NIM: 672009212

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

6

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan

Google Fusion Table

1)Kevin Lemmuela, 2)Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)kevinlemmuela.skripsi@gmail.com, 2)charitasfibriani@yahoo.com

Abstract

In 2013, industrial companies are growing up around Salatiga. However, the development of those companies does not spread well. This phenomenon causes the differences of development between one area with others. Moreover, the unexsitance of spatial mapping system makes the goverment and citizens difficult to get information about the develompent of Salatiga industrial. This research builds up the vizualiaton of Salatiga industrial areas by using Google Fusion Table. In this research, Google Fusion Table helps to map every industri or campany in Salatiga. In the applying system, Google Fusion Table is intergrated with Google Map API and Google Chart to display

information in the diagram or chart. The main focus in this research is how to design and create web based information system that mapping Salatiga industrial areas by using Google Fusion Table.

Keywords: information system, Web, Industrial, Google Fusion Table, Salatiga

Abstrak

Tahun 2013 perusahaan industri di Salatiga mengalami sedikit peningkatan. Perkembangan indsutri di Salatiga masih tergolong belum merata. Daerah industri yang tergologn tidak merata menjadikan perbedaan perkembangan beberapa daerah. Belum adanya sistem yang memetakan informasi secara spasial menjadi penyebab pemerintah maupun masyarakat kurang mengetahui perkembangan industri Salatiga. Penelitian ini membangun visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Google Fusion Table. Google Fusion Tabel dalam penelitian ini membantu dalam memetakan setiap titik industri atau usaha Salatiga. Dalam penerapannya Google Fusion Table berintegrasi dengan Google Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram atau chart. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga menggunakan Google Fusion Table.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Web, Industri, Google Fusion Table, Salatiga

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(8)

7 1. Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi [1]. Pertumbuhan perkonomian setiap daerah memiliki corak yang berbeda antar daerah. Setiap strategi untuk upaya peningkatan perekonomian suatu daerah pun berbeda-beda, tidak bisa disamakan. Perencanaan perekonomian suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Pemanfaatan tekologi dalam proses peningkatan perekonomian merupakan salah datu faktor penting. Dengan pemanfaatan teknologi yang memadahi maka sumber daya atau potensi yang dimiliki suatu daerah dapat diolah dengan maksimal [2].

Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk ke dalam industri sedang [3]. Pembangunan dan penyebaran sarana prasarana di Kota Salatiga, masih belum merata. Kondisi pinggiran masih terkesan alam pedesaan dan belum begitu muncul aktifitas perekonomian yang seimbang. Pusat keramaian ada di tengah, sedangkan daerah perluasan perlu untuk diangkat secepatnya [4]. Dinas Pemkot Salatiga juga menyatakan adanya masalah yang sering terjadi ketika penyebaran pemberian bantuan kepada unit usaha kecil menengah. Kerap kali bantuan diberikan ke unit usaha yang sama. Hal ini disebabkan karena tidak ada sistem yang mencatat atau memberi informasi unit mana yang sudah diberi bantuan atau belum. Selain itu tidak adanya sistem yang memetakan uni-unit usaha di Salatiga membuat Pemkot Salatiga susah mengetahui persebaran lokasi unit usaha, padahal setiap dareah harus ditumbuhkan secara merata.

Berdasarakan paparan masalah yang telah dibahas maka diperlukan pemanfaatan teknologi pada dinas Pemerintahan Kota Salatiga (Pemkot), yang mampu memberikan gambaran tingkat penyebaran jenis-jenis usaha di Kota Salatiga dan membantu pihak Pemkot Salatiga untuk mengetahui persebaran bantuan unit usaha. Belum adanya penyajian informasi data kedalam bentuk data spasial merupakan salah satu alasan dilakukan penelitian ini. Adanya sistem informasi yang memetakan setiap unit industri di Salatiga diharapkan dapat memberikan informasi secara visual kepada pengunjung maupun Pemkot Salatiga secara rinci dari penyebaran unit usaha . Selain itu membantu Pemkot Salatiga untuk mengetahui persebaran bantuan yang telah diberikan ke unit usaha. Penelitian ini akan dibangun sistem informasi yang dapat menampilkan peta industri Salatiga. Setiap unit industri akan ditampilkan dan diberikan keterangan detail. Untuk membantu proses analisa dan pengumpulan informasi ditambahkan pula grafik yang menggambarkan setiap sektor industri Salatiga. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga menggunakan

(9)

8

kepada Pemkot Salatiga maupun masyarakat umumnya untuk mengetahui daerah industri Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang “Perancangan dan Implementasi Website Sistem Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api Kebakaran Hutan di Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google Maps API menemukan masalah bahwa seringnya terjadi kebakaran hutan di Kalimantan terkhusus Kabupaten Kotawaringin Barat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati yang dimiliki daerah tersebut. Penelitian tersebut bertujuan untuk melakukan perancangan dan pembangunan sistem informasi geografis pemantau titik api kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sistem Informasi Geografis yang akan dibangun memanfaatkan Google Map API dan Google

Fusion Table untuk mengolahan data dan peta digital. Sistem Informasi

Geografis yang dibangun memetakan setiap titik-titik api kebakaran hutan yang terjadi. Data dapat disajikan kedalam grafik yang akan membantu dalam menganalisis setiap titik api yang terjadi [5].

Penelitian yang berjudul “Perancangan Penyebaran Jenis Usaha di Kota Salatiga Berbasis Web GIS” telah dilakukan untuk mengetahui jenis usaha apa saja yang ada di Kota Salatiga. Penelitian ini mengemukakan masalah bahwa Salatiga belum memiliki Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dapat menggambarkan atau memberikan informasi mengenai pnyebaran jenis usaha. Penelitian ini hanya berfokus pada penyebaran lokasi jenis-jenis usaha di Kota Salatiga [6].

Penelitian ini akan membangun sistem informasi yang memetakan setiap unit industri ke peta. Setiap unit industri akan digolongkan berdasarkan kategori-kateogir industri tertentu. Sebagai contoh kategori industri berdasarkan badan hukumnya, terdapat 5 jenis yaitu : Perorangan, CV, PT, Firma dan Koperasi. Selain penggolongan industri, sistem informasi ini akan dilengkapi dengan grafik yang dapat menyampaikan informasi detail wilayah industri Salatiga. Terdapat juga informasi-informasi tambahan yang ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik. Penggolahan data unit industri dapat dilakukan oleh admin. Fungsi penggolahan data meliputi penambahan, pengubahan dan penghapusan unit industri.

Kawasan industri

(10)

9

a) Mempercepat pertumbuhan Industri.

b) Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, misalnya lokasi, perijinan, sarana dan prasarana serta yang lainnya.

c) Mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di kawasan industri

d) Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan

lingkungan.

Kawasan Industri adalah Kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Ijin Usaha Kawasan Industri.

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Google Fusion Table

Google Fusion Table adalah cloud based service sistem yang memberikan

kemudahan dalam integrasi dan pengaturan data. Proyek ini merupakan product

(11)

10

map, timelines dan memiliki kemampuan untuk menyaring data serta melakukan

fungsi aggregate data. Google Fusion Table mampu melakukan integrasi data dari multiple sources dengan melakukan joins antar tables. User dapat menjaga tingkat privasi data dengan pilihan hak akses yang sudah disediakan. Gambar 1 merupakan gambar arsitektur Google Fusion Table.

Gambar 1 Arsitektur Google Fusion Table [7]

Pada Gambar 1 dapat diperoleh informasi bahwa request pertama kali dapat dikirimkan oleh berbagai sumber. Sebagai contoh sistem web yang

memanfaatkan Google Fusion Table , stand alone applications yang

memanfaatkan API atau sistem yang melakukan embedded visualisasi Google

Fusion Table . Kemudian sistem akan melakukan generate peta digital sesuai

dengan spatial/structured queries yang dikirimkan oleh sistem. Front end

dispatcher mengubah request menjadi perintah untuk presentasi dan menjadi

query. Query inilah yang nantinya dijalankan untuk menampilkan data sesuai

request.

Google Map API

Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan pemetaan berbasis web [8]. Beberapa daftar API yang tersedia yaitu, Maps JavaScript API (Javascript), Maps API for Flash (Flash), Google Earth API, Static Maps API, Webservices-Request (format json/xml), Maps Data

API-Update informasi geografis melalui Google data API. Google Maps API

merupakan sebuah library JavaScript, dengan mempelajari HTML dan

Javascript, serta koneksi internet. Google Maps API dapat membangun dan

(12)

11

layanan peta yang diberikan Google dengan aplikasi. Google Map API merupakan salah satu jenis teknologi pustaka yang dikembangkan untuk mendukung aplikasi berbasis AJAX. Untuk dapat menggunakan API, pengembang web diharuskan mendaftarkan alamat webnya untuk kemudian mendapatkan API key, yang nantinya digunakan untuk mengakses API tersebut [9].

Kota Salatiga

Kota Salatiga yang merupakan kota yang memiliki lokasi yang strategis. Kota Salatiga terletak pada jalur transportasi regional utama Jawa Tengah yaitu antara Kota Semarang dan Kota Surakarta, dimana daerah tersebut sedang berkembang, terutama Kota Semarang yang menjadi kawasan andalan bagi daerah sekitamya. Kondisi ini memungkinkan Kota Salatiga memiliki keuntungan sebagai berikut:

Kota Salatiga akan berperan sebagai kota transit bagi para pelaku perjalanan antara Semarang dan Surakarta. Dengan demikian akan mendorong perkembangan sektor perdagangan dan jasa terutama dalam distribusi produk dan potensi lokal.

Kota Salatiga berperan sebagai terminal (pusat) perdagangan hasil pertanian bagi daerah sekitarnya, penyedia alat-alat dan input bagi kegiatan pertanian, serta sebagai pusat industri pengolahan pertanian. Peran ini didukung oleh keberadaan wilayah sekitar yang sangat potensial bagi pengembangan pertanian, baik tanaman pangan, buah, sayuran, dan hasil kebun lainnya. Keberhasilan peran ini akan membentuk suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Selain itu Kota Salatiga berimpit pada kawasan pusat pengembangan di Provinsi Jawa Tengah (Kedungsepur dan Joglosemar), kebijakan pada wilayah-wilayah tersebut akan membuka peluang besar bagi Kota Salatiga untuk lebih berkembang.

Dalam perdagangan, Kota Salatiga memiliki potensi unggulan daerah yang mampu dipasarkan hingga luar wilyah Salatiga, yaitu industri Batu Pahat, industri abon dan dendeng, industri eating-enting gepuk, industri kofeksi, industri kerajinan panah, industri bambu, dan industri sapu ijuk. Dari 7 produk unggulan tersebut secara garis besar pemasarannya adalah Surakarta serta Semarang baik kota atau kabupaten dan tidak menutup kemungkinan ke daerah lain [10].

Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk ke dalam industri sedang [3].

Bentuk Pemilikan Bisnis / Usaha di Indonesia

(13)

12

para pendirinya atau para pengurusnya. Para anggota tidak bertanggung jawab dengan harta kekayaannya di luar yang tersebut dalam saham yang dimilikinya.[11]

Usaha yang tidak berbentuk badan hukum antara lain, Badan usaha perseorangan, persukutuan firma, dan persekutuan komanditer. Usaha yang berbentuk badan hukum antara lain, Perseroan terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

Negara Indonesia mengenal bermacam-macam bentuk pemilikan bisnis. Bentuk yang akan dipilih, sangatlah bergantung pada faktor pertimbangan bentuk kepemimpinan, struktur permodalan, tanggung jawa terhadap utang piutang perusahaan, dan kontinuitas perusahaan. Bentuk pemilikan bisnis antara lain, Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, PT, dan Koperasi.

3. Metode Penelitian

Terdapat lima tahapan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data yang diperlukan, (2) Perancangan sistem, (3) Perancangan aplikasi/program, (4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, (5) Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan Penelitian [12]

Berdasarkan bagan pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tahap pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu: mengumpulkan kebutuhan data yang akan digunakan dalam membangun sistem. Kebutuhan data didapatkan dengan cara wawancara dan internet. Data-data yang dibutuhkan meliputi data unit industri salatiga beserta lokasi, data industri Salatiga 2013 dari BPS Salatiga. Selain itu dikumpulkan juga beberapa refrensi untuk membangun sistem, meliputi refrensi GFT, PHP dan lain lain.

Tahap kedua, perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) adalah perancangan

use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Data

(14)

13

perancangan. Rancangan arsitektur sistem menjelaskan bagaimana sistem akan berintegrasi dengan Google Map API dan Google Fusion Table. Semua data yang telah dirancang akan disimpan kedalam tabel-tabel pada Google Fusion Table.

Tahap Ketiga, perancangan aplikasi/program yaitu merancang

aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan. Rancangan akan disesuaikan dengan UML yang telah dibuat.

Tahap Keempat, implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian. Implementasi pada tahap ini meliputi pembangunan fungsi-fungsi sistem berdasarkan rancangan yang ada, integrasi sistem (Google Fusion Table,

Google Map API, dan Google Chart), dan pembangunan user interface. Setelah

sistem dibangun maka dilakukan pengujian sistem. Pengujian ini akan mengecek setiap fungsi sistem apakah berjalan dengan benar atau tidak.

Tahap kelima, penulisan laporan hasil penelitian, yaitu

mendokumentasikan dan menulis setiap tahapan yang dilakukan pada penelitian. Setiap tahapan akan dijelaskan secara detail. Hasil dari dokumentasi ini yang akan menjadi laporan hasil penelitian.

Model Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem pada penelitian ini adalah model waterfall. Model Waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 WaterfallModel [13]

(15)

14 Perancangan Arsitektur

Sistem yang akan dibangun merupakan pemanfaatan dari Google Fusion Table. Sistem akan menampilkan setiap data dalam bentuk data spasial. Unit industri akan dipetakan kedalam peta digital dan menyajikan beberapa informasi berdasarkan data tersebut. Arsitektur sistem daplat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Arsitektur Sistem

Arsitektur pada Gambar 4 menjelaskan bagaimana sistem bekerja. User akan mengakses sistem melalui web appplication. Sistem yang terdiri dari script PHP dan Java script akan melakukan penyusunan perintah SQL sesuai dengan perintah yang diingikan oleh user. Perintah SQL kemudian dikirimkan ke Google Fusion

Table untuk dijalankan. Semua tabel pada Google Fusion Table memiliki id yang

akan digunakan sebagai ID akses. Google Fusion Table akan menjalankan perintah SQL. Jika perintah tersebut merupakan perintah select maka GFT akan mengembalikan response berupa hasil query yang nantinya bisa ditampilkan dalam bentuk peta maupun data tabel. Google Fusion Table akan berintegrasi dengan Google Map API untuk menampilkan hasil berupa peta dan Google Chart API untuk menampilkan hasil berupa diagram atau chart. Hasil akhir adalah titik unit industri yang dapat dilihat oleh user pada layer peta.

Unified Modeling Language (UML)

Tahap perancangan sistem menggunakan peerancangan Unified Modeling

Language (UML). Perancangan ini bertujuan untuk menggambarkan prosedur dan

proses kerja dari sistem. UML terdiri dari diagram use case, activity, sequence,

dan class. Berikut ini penjelaskan dari masing-masing diagram.

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

(16)

15

Gambar 5 Use Case Diagram Sistem

Gambar 5 memberikan informasi bahwa terdapat 2 aktor dalam sistem, yaitu Admin dan Tamu. Admin memiliki fungsi untuk olah data unit usaha, Pengolahan peta daerah industri, penyaringan peta daerah industri dan Pengolahan data grafik. Fungsi olah data unit usaha meliputi penambahan, penghapusan, pengubahan dan penampilan unit. Aktor Tamu memiliki hak untuk menjalankan fungsi lihat data unit usaha, melihat peta daerah industri, penyaring peta daerah industri dan melihat data grafik. Dalam menjalankan fungsinya Pengolahan data Admin melakukan perubahan data yang tersimpan di Google Fusion Table, sedangkan aktor Tamu hanya melihat hasil dalam bentuk peta atau grafik.

Diagram aktifitas atau activity diagram memberikan visualisasi aliran tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem. Activity diagram juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat terjadi dalam beberapa tindakan tertentu [13].

Gambar 6 Activity Diagram Admin Pengolahan Data Unit

Ubah Data Grafik Olah Data Grafik <<include>>

Admin Ubah Unit Usaha

Hapus Unit Usaha

Tambah Unit Usaha

Peta Daerah Industri

Penyaringan Peta Daerah Industri

Lihat Grafik <<include>>

Olah Data Unit Usaha <<include>>

<<include>> <<include>>

Lihat Data Unit Usaha <<include>>

(17)

16

Activity diagram pada Gambar 6 merupakan diagram dari Pengolahan data

unit. Berdasrakan gambar tersebut, aktor Admin harus melakukan aktivitas login terlebih dahulu untuk dapat menjalankan fungsi olah data unit. Username dan password akan dikirim ke sistem untuk dicek apakah benar atau salah. Jika benar maka Admin dapat melakukan pilihan aktivitas yang dapat dilakukan yaitu : tambah unit, ubah unit, hapus unit, lihat unit, lihat peta industri dan filter peta industri. Ketika Admin melakukan salah satu aktivitas maka sistem akan menyusun perintah SQL dan dikirimkan ke database yang disimpan di Google

Fusion Table. Google Fusion Table akan menjalankan perintah tersebut dan

menampilkan hasilnya kembali ke sistem.

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

beberapa kelas yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan[13]. Berikut ini adalah class diagram pada Gambar 7.

Gambar 7 Class Diagram system

Gambar class diagram tersebut memberikan informasi bahwa sistem memiliki 4 class utama, yaitu : User, SiteControlle, Unit dan GFT. Class User memiliki kolom username, password dan stat. Class user digunakan untuk menampung semua data user yang akan melakukan aktivitas di sistem. Class Unit memiliki atribut usahaId, nama, idJenisOperasi, jenisOperasi, idJenisHukum, jenisHukum, alamat, southing, easting, bantuan, jumlah dan tahun. Class Unit berfungsi untuk menampung setiap data unit yang akan dipetakan ke dalam peta. Kolom southing dan easting akan dijadikan sebagai lokasi koordinat titik unit. Class SiteController

memiliki atribut client_id, ft_scope, service_account _name, key_file. Setiap atribut dari class SiteController memiliki fungsinya masing-masing yaitu: client_id menampung id Google Fusion Table yang terdaftar oleh server, ft_scope

untuk menampung URL Google Fusion Table API, service_account _name untuk

(18)

17

langsung dengan antar muka. Terdapat kolom idTable untuk mengakses setiap

primary key tabel.

4. Hasil dan Pembahasan

Visualisasi yang dibangun pada penelitian ini memiliki 2 bagian utama, yaitu bagian Admin dan Tamu. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian.

Halaman Tamu

Pada bagian Tamu terdapat 5 navigasi, yaitu Beranda, Peta, Diagram, Industri dan Kontak. Untuk antar muka sistem web ini menggunakan one page

design yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem.

Tamu tidak perlu melakukan login untuk dapat melihat informasi yang disajikan. Halaman Beranda mempunyai desain yang sama baik Tamu maupun Admin. Gambar 8 merupakan tampilan dari halaman beranda.

Gambar 8 Halaman Beranda

Halaman Peta menampilkan informasi peta industri salatiga. Setiap data unit usaha atau industri akan dipetakan ke peta dengan menggunakan Google

Fusion Table dan Google Map API. Terdapat pengaturan penyaringan yang dapat

(19)

18

Gambar 9 Halaman Peta

Halaman Peta terdapat fungsi untuk melakukan pemanggilan peta dan pemetaan setiap unit. Fungsi ini merupakan perintah java script yang akan aktif ketika halaman dimuat atau ada perintah untuk melakukan penyaringan. Fungsi ini membentuk perintah SQL yang akan dikirim ke Google Fusion Table. Dalam perintah java script id tabel harus disertakan untuk pemanggilan tabel. Penggalan perintah untuk pemetaan titik unit usaha melalui Google Fusion Table dapat dilihat pada Kode Program 1.

Kode Program 1 PerintahPemetaan Titik Unit Usaha

Baris 1 pada Kode Program 1 merupakan inisialisasi id tabel yang akan diakses. Baris 2 merupakan id kolom yang akan ditampilkan. Baris ke 3 sampai ke 13 merupkaan perintah untuk melakukan pengaturan tampilan peta. Sedangkan baris ke 14 sampai 18 merupakan perintah untuk membangun layer peta yang berisi perintah SQL select.

Halaman Diagram menampilkan informasi dalam bentuk diagram atau

chart. Informasi yang ditampilkan adalah pengelompokan unit usaha berdasarkan

kategori jenis operasi dan jenis badan hukum. Terdapat pilihan jenis diagram atau

chart yang bisa dipilih Tamu untuk menyajikan data unit industri. Fungsi ini

1. var tableId = '1BKhc1tLS4ilnZgiMFYqOCkwRYohOII4RkNA5cWpJ'; 2. var columnId = 'col7';

3. google.maps.visualRefresh = true;

4. ...

5. var mapDiv = document.getElementById('googft-mapCanvas'); 6. mapDiv.style.height = isMobile ? '100%' : '600px';

7. var map = new google.maps.Map(mapDiv, {

8. center: new google.maps.LatLng(-7.337954606008147, 110.50961267089838), 9. zoom: 13,

14. layer = new google.maps.FusionTablesLayer({ 15. map: map,

16. heatmap: {enabled: false},

(20)

19

merupakan integrasi dari Google Fusion Table dan Google Chart. Berikut ini adalah tampilan dari Halaman Diagram.

Gambar 9 Halaman Peta

Fungsi yang terdapat pada halaman peta menggunakan perintah java script. Fungsi tersebut berfungsi untuk pemanggilan data dan membentuk chart

yang diinginkan oleh Tamu. Data akan dikelompokkan berdasarkan jenis hukum dan jenis operasi terlebih dahulu, kemudian diberikan jenis chart yang diinginkan. Penggalan perintah untuk membentuk chart dapat dilihat pada Kode Program 2.

Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart

Halaman Industri berisi informasi industri yang didapatkan dari data industri BPS Salatiga tahun 2013. Data ini disajikan dalam bentuk chart. Terdapat fungsi untuk melakukan pemilihan jenis chart. Data yang ditampilkan meliputi sentra industri Salatiga, unit usaha dan tenaga kerja per kabupaten, dan kelompok industri Salatiga. Gambar 10 adalah gambar Halaman Industri.

1. showChartOperasi('BarChart'); 2. showChartBHum('BarChart');

3. ...

4. google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_op erasi'),'change', function() {

5. changeChartTypeOperasi();});

6. google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_bh um'),'change', function() {

7. changeChartTypeBHum();});

8. ...

9. function changeChartTypeOperasi() { 10. var opt_charttype_operasi =

document.getElementById('opt_charttype_operasi').value;

11. if (opt_charttype_operasi) {showChartOperasi(opt_charttype_operasi);}} 12. function changeChartTypeBHum() {

13. var opt_charttype_bhum =

document.getElementById('opt_charttype_bhum').value;

(21)

20

Gambar 10 Halaman Industri

Fungsi pada halaman industri hampir sama dengan fungsi yang terdapat pada Halaman Diagram. Terdapat fungsi untuk melakukan pengaturan tipe chart. Setiap data akan ditampilkan kedalam chart dengan menggunakan Google Chart. Berikut ini penggalan perintah untuk menampilkan chart.

Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart Sentra Industri

Halaman Admin

Halaman Admin memiliki fungsi pengolahan data, yang meliputi fungsi tambah, ubah, dan hapus unit usaha. Untuk dapat melakukan fungsi pengolahan data Admin harus melakukan login terlebih dahulu. Berikut ini tampilan dari Halaman Login Admin.

Gambar 11 Halaman Login

Halaman Admin memiliki 4 navigasi utama yaitu Beranda, Manage Data, Peta dan Diagram. Halaman Beranda, Peta dan Diagram memiliki fungsi yang sama dengan bagian Tamu. Perbedaan dari halamn Admin adalah dapat melakukan pengolahan data unit industri. Semua data unit akan ditampilkan kedalam tabel. Gambar 12 merupakan tampilan tabel unit usaha.

1. showSentraIndustri('BarChart'); 10. "query": "SELECT Jenis_Industri as 'Jenis industri',Tahun_2011 as

'2011',Tahun_2012 as '2012',Tahun_2013 as '2013' " + 11. "FROM 1SM1ckFHomg87TW6vOUx-C4JO5gSxZCqQCb4yM2YG", 12. "chartType": chartType,

(22)

21

Gambar 12 Halaman Peta : Tabel Unit Usaha atau Industri

Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat bahwa terdapat menu untuk update dan

delete untuk setiap row data. Admin dapat melakukan proses ubah data dengan

melakukan klik pada simbol update. Sistem akan mencari data berdasarkan ROWID yang menjadi kolom primary key untuk setiap tabel. Kemudian menampilkannya ke form. Berikut ini tampilan fungsi menu update.

Gambar 12 Halaman Peta : Ubah Unit Usaha atau Industri

Penerapan fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data unit menggunakan Google

Fusion Table API memerlukan id Google API console dari google. Untuk

mendapatkannya akun harus terdaftar terlebih dahulu di Google API console. Selain itu diperlukan client id untuk dapat mengakses tabel yang disimpan pada

Google Fusion Table. Setelah mendapatkan client id, setiap tabel akan disetting

untuk bisa diakses dengan client id tersebut. Berikut ini adalah penggalan dari

Kode Program untuk menambahan data unit usaha menggunakan Google Fusion

(23)

22

Kode Program 3 Perintah Untuk Menambahkan Unit Industri

Baris 1 sampai 10 merupakan deklarasi dan inisialisasi variable CLIENT_ID, FT_SCOPE, SERVICE_ACCOUNT_NAME, dan KEY_FILE. Baris 11 dan 13 digunakan untuk pemanggilan library pendukung google API. Baris 15 sampai 21 merupakan konfigurasi pemanggilan service google client. Baris 24 perintah SQL yang akan digunakan untuk input data unit baru. Baris 25 eksekusi perintah SQL.

Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan dengan baik atau tidak. Jika terdapat kesalahan fungsi maupun proses maka sistem akan diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengujian sistem yang dilakukan adalah pengujian white-box.

Pengujian white-box adalah pengujian yang menguji mekanisme internal sistem atau komponen[14]. Pengujian ini dilakukan oleh software developer untuk mengetahui apakah setiap proses dan logika bekerja dengan benar. Beberapa pengujian yang dapat dilakukan pada white-box testing adalah pengujian intergrasi antar fungsi/method dan modul, pengujian logika kondisi/if, pengujian perulangan (looping), pengujian struktur data[13]. Pengujian integrasi pada

1. private $CLIENT_ID; 2. private $FT_SCOPE;

3. private $SERVICE_ACCOUNT_NAME; 4. private $KEY_FILE;

5. public function __construct() { 6. parent::__construct();

7. $this->CLIENT_ID = '9478XXX.apps.googleusercontent.com';

8. $this->FT_SCOPE = 'https://www.googleapis.com/auth/fusiontables'; 9. $this->SERVICE_ACCOUNT_NAME = '9478XXX@developer.gserviceaccount.com'; 10. $this->KEY_FILE = base_url() . 'privatekey/2599XXX-privatekey.p12'; 11. $DOCUMENT_ROOT = $_SERVER["DOCUMENT_ROOT"];

14. function addUnit($usahaid, $nama, $operasi, $bhukum, $alamat, $southing, $easting) {

15. $client = new Google_Client();

16. $client->setApplicationName("siindustrisalatiga"); 17. $client->setClientId($this->CLIENT_ID);

18. $key = file_get_contents($this->KEY_FILE);

19. $client->setAssertionCredentials(new Google_AssertionCredentials( 20. $this->SERVICE_ACCOUNT_NAME, array($this->FT_SCOPE), $key)); 21. $service = new Google_FusiontablesService($client);

22. if ($operasi == 'DAGANG') {$joperasi = 1;} else if ($operasi == 'JASA') {$joperasi = 2;} else if ($operasi == 'MANUFAKTUR') {$joperasi = 3;} 23. if ($bhukum == 'PERORANGAN') {$jbhukum = 1;} else if ($bhukum == 'CV')

{$jbhukum = 2;} else if ($bhukum == 'FIRMA') {$jbhukum = 3;} else if ($bhukum == 'PT') {$jbhukum = 4;} else if ($bhukum == 'KOPERASI') {$jbhukum = 5;}

24. $selectQuery = "insert into 1BKhXXX

(24)

23

penelitian ini dilakukan dengan cara menguji setiap fungsi apakah sudah berjalan dengan benar atau tidak. Tabel 1 merupakan hasil pengujian white-box : pengujian integrasi antar fungsi.

Tabel 1 Hasil Pengujian White-Box : Pengujian Integrasi Antar Fungsi

Fungsi Pengujian Input Output Keterangan

Fungsi Input Data

Apakah dapat menambah data unit baru ke tabel

Data unit baru Data unit baru tersimpan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan adalah visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Fusion Tabel dapat menyajikan informasi dengan menggunakan peta dan grafik. Data industri Salatiga disajikan dalam bentuk data spasial ke dalam titik-titik yang dipetakan ke peta digital. Pemanfaatan teknologi guna mengunjang kegiatan industri Salatiga dapat dilakukan salah satunya adalah penerapan Google Fusion Table. Google Fusion

(25)

24

usaha Salatiga. Sistem pemetaan yang dibangun membantu Pemkot Salatiga untuk mengetahui persebatan unit usaha Salatiga dan persebaran bantuan yang diberikan ke unit usaha. Penerapannya Google Fusion Table berintegrasi dengan Google

Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram atau

chart. Setiap tabel yang digunakan dalam sistem akan disimpan dalam Google

Fusion Table dan dapat diakses dengan menggunakan id tabel. Untuk melakukan

fungsi pengolahan diperlukan client id, service account dan key file yang didapatkan dengan melakukan register pada Google APIconsole.

6. Daftar Pustaka

[1] Solow, Robert M. 2005. Theory of economic growth.

http://www.nbs.sk/_img/Documents/BIATEC/BIA11_05/22_25.pdf.

(diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[2] Darwanto, Herry. 2009. Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah. http://www.bappenas.go.id/files/5913/5228/1656/heri__20091015103733_ _2313__0.doc. (diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[3] BPS Salatiga. 2014. Statistik Daerah Kota Salatiga 2014.

http://salatigakota.bps.go.id/index.php?hal=publikasi_detil&id=33. (diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[4] Sutanto, Edi. 2012. Salatiga Miliki ‘Harta Terpendam’.

http://krjogja.com/liputan-khusus/khusus/1596/salatiga. (diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[5] Mogot, Fredrik Teofilus. 2013. Perancangan dan Implementasi Website Sistem Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api Kebakaran Hutan di Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google

Maps API. Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.

[6] Pradhana, Immanuel Arya. 2013. Perancangan Penyebaran Jenis Usaha

di Kota Salatiga Berbasis Web GIS. Universitas Kristen Satya Wacana :

Salatiga.

[7] Hector Gonzalez, Alon Halevy, Christian S. Jensen, Anno Langen, Jayant Madhavan, Rebecca Shapley, Warren Shen. 2010. Google Fusion Table s:

Data Management, Integration and Collaboration in the Cloud. Google

Inc.

[8] Studiawan, Hudan; Alqod Elian, Ary Mazharuddin S. 2012. Layanan

Informasi Kereta Api Menggunakan GPS, Google Maps, dan Android.

Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[9] Purvis, M., Sambells, J. and Turner, C. 2006. Beginning Google Maps

Applications with PHP and Ajax From Novice to Professional. APRESS,

NewYork, USA.

[10] Wijaya, Bayu dan Dwi Atmanti, Hastarini. 2006. Analisis Pengembangan Wilayah dan Sektor Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota

Salatiga. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), Volume 3 (Nomor 2). pp.

101-118. ISSN 1829-7617.

(26)

25

[12] Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta

: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[13] Pressman, R.S, 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach,

Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.

Gambar

Gambar 1  Arsitektur Google Fusion Table  [7]
Gambar 2 Tahapan Penelitian [12]
Gambar 3 Waterfall Model [13]
Gambar 4 Arsitektur Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Berdasarkan angka 1 s.d 7 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara mengumumkan pemenang seleksi umum paket pekerjaan

- Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 1 Unit Donggala 20.000.000 P A D JUNI 2012 30 Hari. - Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 2 Unit Donggala 35.000.000

Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Sekolah, Pembangunan Perpustakaan, Pembangunan Laboraturium, Pembangunan Pagar Sekolah dan Pengadaan Meubelair (DID). Belanja Modal Jasa

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Nasional Pendidikan, pasal 38, pendidik (guru) adalah agen pembelajaran yang.. harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik,

 Menjelaskan standart penampilan diri di tempat kerja sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan Kerja..5. ORIENTASI MATA KULIAH

The age of a web site affects the number of inlink pages, in general newly created links (e.g. links in the newest pages on the Web or new links that have been recently added to