• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan Kerja Pada Teh Racek Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepuasan Kerja Pada Teh Racek Malang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REVISI

PRAKTIKUM PERILAKU ORGANISASI

SURVEY KEPUASAN KERJA MENURUT KARAKTER INDIVIDU PADA TEH RACEK

Dra. Sandra Irawati, M.M

KELAS PRAKTIKUM D

KELOMPOK 1

ANGGOTA :

1. AA’SYIAH (201410160311029)

2. NUR ERA HAFIZA (201410160311033) 3. REZA NOVANDIAR (201410160311036) 4. SITI NUR DWI JAYANTI (201410160311037) 5. KANUGRAHAN AKBAR P. (201410160311046)

6. HAFIDA HUSNA (201410160311054)

(2)

2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Perilaku Organisasi ini.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Sandra Irawati, M.M dan Asisten Dosen yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan Praktikum Perilaku Organisasi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini bermanfaat.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Malang, 15 September 2016

(3)

DAFTAR ISI

Daftar Halaman ...i

Kata Pengantar...ii

Daftar isi...iii

BAB I GAMBARAN PERUSAHAAN A. Visi,Misi dan Komitmen Teh Racek ...1

B. Pengembangan Usaha ...2

C. Produk Minuman segar Teh Seduh yang ditawarkan oleh Teh Racek...2

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pengertian Kepuasan Keja ...3

B.Teori Kepuasan Kerja...4

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja...4

BAB III HASIL SURVEY...6

BAB IV PEMBAHASAN...13

(4)

BAB I

GAMBARAN PERUSAHAAN

Usaha Teh Racek didirikan oleh Eko Sugiarto di kota Malang sudah hamper mencapai 4 tahun ( dari tahun 2007) dengan modal nekat dan proses penyajian yang terbaik. “Teh racek” mencoba memberikan nuansa minuman teh yang berbeda dari yang lain. Teh racek adalah merk baru dengan konsep “Teh seduhan Langsung, Besrih, Sehat dan Higienis dengan Penawaran Harga yang Terjangkau”. “ Teh racek” ini mengusung tema “Merasakan Teh yang Sesungguhnya dengan Mengutamakan kualitas, Rasa yang Pas untuk Masyarakat Malang dan Selalu Menjaga Kebersihan serta Ramah terhadap Customer dalam Penyajian”. Kebersihan minuman yang merupakan produk dari “Teh Racek” merupakan point yang sangat penting untuk dipenuhi karena produk yang diminum akan masuk ke dalam tubuh, sehingga higienisnya harus terjamin dbahan-bahan dasarnya harus bisa di pastikan memang bebas dari semua bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Pesaing pasar yang sangat ketat menjadi tantangan tersendiri bagi “ Teh racek” yang mempunyai keinginan memberikan minuman terbaik, bebas pengawet, dan sehat untuk dikonsumsi di semua kalangan.

Pak Eko memberikan inovasi baru yaitu dengan menawarkan 2 variasi teh yaitu es teh dan jus teh dengan berbagai macam rasa dan tentunya dari tiap menu tersebut berbeda harga. Dalam waktu 3 tahun terakhir dimana teh racek telah tumbuh dari 3 konter menjadi 30 lebih konter. Dari waktu ke waktu semakin banyak di buka cabang baik di kota Malang maupun di kota Surabaya.

A. Visi, Misi dan Komitmen Teh racek

1. Visi

(5)

2. Misi

a. Teh Racek akan masuk di semua tempat yang memungkinkan eksistensisnya, misalnya di Mall,Swalayan, Kampus atau sekolah, ataupun di restaurant atau rumah makan yang dapat diajak bekerjasama

b. Desain konter Teh Racek akan menjadi cirri khas dan adanya jaminan pasti akan menambah indah/cantik tempat dimana Teh racek berada.

c. Untuk jangka panjang Teh Racek akan melayani acara-acara special seperti pernikahan, event-event besar, dan siap menjadi sponsor jika situasi dan kondisinya sudah memungkinkan

3. Komitmen

a. Mengutamakan pelanggan dan kebersihan denga harga terjangkau

b. Service dengan ceoat dan ramah dengan SPG yang terlatih

c. Memberikan produk yang terbaik sesuai dengan permintaan pelanggan

B. Pengembangan Usaha

“Teh Racek” yang kontennya berjumlah 30 konter (sekarang) dan tersebar di wilayah Malang Jawa Timur (seperti di MATOS dan di MOG), dan mulai memasuki wilayah Surabaya pada bulan April 2011 adalah sebuah minuman segar teh seduh yang telah berkembang dari tahun ke tahun karena kerja keras tim Teh Racek, mulai dari tim produksi, tim delivery, tim pengontrol dan tim sales, sebanyak 35 orang SPG di Malang saja. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Teh Racek yang mempunyai keinginan untuk memberikan minuman terbaik, bebas pengawet, dan sehat untuk dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. Tim Racek bekerja sama untuk mengembangkan usahanya dengan cara membuat/ memproduksi berbagai macam Es Teh dan Jus Teh dengan berbagai rasa serta memberikan produk terbaik yang sesuai dengan permintaan pelanggan.

C. Produk Minuman segar Teh Seduh yang ditawarkan oleh Teh Racek

Adapun aneka produk teh sedu, es teh yang ditawarkan Teh Racek adalah sebagai berikut :

(6)

 Es Teh Racek Original Sedang Rp. 4.000

 Es Teh Racek Original Jumbo Rp. 5.000

 Es Teh Racek Mocacino Rp. 6.000

 Es Teh Racek Lemon Madu Rp. 6.000

 Es Teh Racek Madu Rp. 6.000

 Es Milk Tea Rp. 6.000

Sedangkan untuk produk teh seduh, jus teh yang ditawarkan teh Racek adalah sebegai berikut :

 Jus Teh Leci

 Jus Teh Mangga

 Jus Teh Apel

 Jus Teh Jeruk Nipis

Produk teh seduh yang dihasilkan teh racek ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk teh racek lainnya, antara lain :

1. Bahan baku tehnya langsung didatangkan dari pabrikan besar di Jawa Tengah 2. Gula murni 100% tanpa ada bahan tambahan apapun (pengawet)

3. Tehnya selalu fresh setiap hari (jika sisa akan dibuang pada hari itu juga)

4. Asli Racekan dari Malang dengan variasi rasa dan dijamin dapat menghilangkan rasa dahaga serta jaminan bebas bahan pengawet

5. Aman dikonsumsi mulai anak-anak sampai kalangan remaja dan dewasa dengan hrga yang sangat terjangkau.

Jaminan dari produk seduhan Teh Racek ini adalah sebagai berikut :

 Teh Jasmine + Melati dari Jawa Tengah – terjadinya kualitasnya

 Gula Murni dari Pabrik Kebon Agung – Milik Warga Malang sendiri

 Air Mineral dari S-Tube Pandaan- aman dikonsumsi dari pabrikan besar di

Pandaan

 Es batu mineral dari S-Tube Pandaan (1 sak @ 10 kg) Dijamin kualitasnya

(7)

KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kepuasan Kerja

Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja adalah “suatu efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan Newstrom (1985;105) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”. Menurut Robbins (2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.

Kepuasan kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap berbagai segi atau aspek pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Kepuasan Kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya, penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak menyukainya.

Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan kerja cenderung mencerminkan penaksiran dari tenaga kerja tentang pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan lampau daripada harapan-harapan untuk masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat dua unsur penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar.

(8)

demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasi kerja.

Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang individu adalah jumlah dari kepuasan kerja (dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Seorang individu akan merasa puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya merupakan sesuatu yang bersifat pribadi, yaitu tergantung bagaimana ia mempersepsikan adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan-keinginannya dengan hasil keluarannya (yang didapatnya).

Sehingga dapat disimpulkan pengertian kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.

B. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap suatu pekerjaan daripada beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan kerja. Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yaitu :

1. Two Factor Teh ory

Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu motivators dan hygiene factors. Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain) dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau maintainancefactors.

Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi dinamakan motivators. 2. Value Teh ory

(9)

besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2001; 225) yaitu sebagai berikut :

1. Pemenuhan kebutuhan (Need fulfillment)

Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Perbedaan (Discrepancies)

Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas harapan.

3. Pencapaian nilai (Value attainment)

Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting.

4. Keadilan (Equity)

Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja.

5. omponen genetik (Genetic components)

Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja disampng karakteristik lingkungan pekerjaan.

Selain penyebab kepuasan kerja, ada juga faktor penentu kepuasan kerja. Diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

2. Hubungan dengan atasan (supervision)

(10)

tenggang rasa (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya dan sekaligus dapat merasa puas dengan pekerjaannya.

3. Teman sekerja (workers)

Teman kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.

4. Promosi (promotion)

Promosi merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.

5. Gaji atau upah (pay)

Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

(11)

Pada tugas penelitian, survey yang kami pilih adalah responden dari Teh Racik dengan topik pembahasan tentang Kepuasan Kerja menurut Karakteristik Individu. Setelah kami melakukan sedikit wawancara dan memberikan kuisioner pada responden, kami mendapatkan berbagai jawaban dan penjelasan dari karyawan Teh Racik mengenai kepuasan kerja yang mereka dapatkan selama ini. Responden yang kami perlukan sebanyak 30 orang dengan mendatangi outlet-outlet yang berada di daerah kawasan Malang seperti di daerah UMM, daerah Jalan Sigura-gura, daerah Sawojajar, Jalan Bandung dll.

Data pertanyaan yang kami ajukan dan jumlah jawaban dari responden yang sudah di rekap dengan detail. Dari data responden yang di dapat juga terdapat berbagai permasalalahan bagi para karyawan mulai dari pertanyaan yang kurang begitu jelas dan tanda [ *) ] yang dianggap membuat bingung karyawan, selain itu karyawan juga memiliki kesibukan di jam-jam siang jadi membuat kami mengalami sedikit kesusahan.

Dari data yang telah kami dapatkan diatas, kami melakukan analisis sederhana untuk membuktikan apakah karyawan berada di titik kerja yang bagaimana sangat tidak puas, tidak puas, cukup, puas, dan sangat puas. Setelah kami melakukan perhitungan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

sehingga saya tidak bosan 0 4 6 15 5 30 111 Puas

3. *)

Saya menyukai pekerjaan saya melebihi kegiatan saya di waktu senggang

2 7 8 11 2 30 94 Cukup

(12)

pekerjaan saya saya sejalan dengan waktu yang terus berputar

Saya sesungguhnya tidak

menyukai pekerjaan saya 7 19 4 0 0 30 85 Cukup

12 antusias dengan pekerjaan saya

0 4 4 17 5 30 113 Puas

14.

Bagi saya, hari kerja sepertinya tidak pernah berakhir

1 8 3 13 5 30 103 Puas

15

(13)

saya peluang penting bagi kesuksesan perusahaan ini menyediakan saya peluang untuk mencapai prestasi

3 16 9 1 1 30 109 Puas

25

Pekerjaan saya dipandang penting oleh orang-orang di training dan pengalaman kerja saya sebelumnya secara penuh

2 6 5 8 9 30 106 Puas

Rata-rata 106.4074 Puas

(14)

1. Dari item pertanyaan tersebut yang menjawab STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 2

2. Data 2 itu dikalikan dengan skor (1), dengan hasil 2

3. Untuk data TS (Tidak Setuju), R (Ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju) cara penghitungannya sama dengan cara ke 2 diatas dengan dikalikan skor masing-masing

 TS (Tidak Setuju) dikalikan 2

 R (Ragu) dikalikan 3

 S (Setuju) dikalikan 4

 SS (Sangat Setuju) dikalikan 5

4. Dari data 1-5 tersebut dijumlah dan dapatlah hasil skor seperti table diatas

5. Didalam kolom keterangan tersebut dapat diketahui bahwa karyawan berada diposisi seperti puas, tidak puas atau lain-lain. Dibawah ini adalah kreiteria penilaian :

Skor Katagori Kepuasan Kerja

30-53 Sangat Tidak Puas

54-77 Tidak Puas

78-101 Cukup

102-125 Puas

126-150 Sangat Puas

6. Pengecualian terhadap nomer yang memiliki symbol *). Pada data ini skor yang dimulai dari 1,2,3,4,5 di balik menjadi 5, 4, 3, 2, 1

(15)

BAB IV PEMBAHASAN

Kepuasan kerja pada karyawan pada dasarnya memiliki pengertian menurut beberapa para ahli misalnya Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja adalah “suatu efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan Newstrom (1985;105) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”. Menurut Robbins (2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.

Dari hasil survey yang telah dilakukan dengan memberikan kuisioner dengan beberapa pertanyaan, kami memutuskan untuk memilih responden dari karyawan/pekerja Teh Racik dengan topik pembahasan tentang Kepuasan Kerja menurut Karakteristik Individu dan mendapatkan 30 responden yaitu karyawan/pekerja pada bagian SPG dengan jenis kelamin perempuan dan rata-rata para karyawan/pekerja merasa puas dengan pekerjaan mereka. Berdasarkan yang kami lihat para pekerja merasa nyaman dan santai dalam bekerja, selain itu karyawan diberikan kesempatan libur 1 hari selama seminggu, tapi dengan pengecualian harus ada penggantinya untuk sementara.

(16)

cukup puas terhadap pekerjaan karena dibandingkan mereka sendiri, teman-teman kerja mereka tampak lebih antusias terhadap pekerjaan mereka. Terkadang mereka harus memaksakan diri untuk bekerja sehingga untuk penilaian titik kerja mereka merasa cukup puas akan tetapi ada sebagian dari mereka merasa puas dan antusias dengan pekerjaan mereka sejalan dengan waktu yang terus berputar. Mereka merasa puas karena mereka menemukan kenikmatan yang sesungguhnya dalam pekerjaan tersebut, selain itu mereka merasa puas karena pekerjaan yang memberikan peluang untuk mempersiapkan kemajuan di masa yang akan datang dan dapat berkembang dengan menggunakan berbagai keahlian yang mereka miliki. Selain semua itu mereka merasa puas dikarenakan pekerjaan tersebut memungkinkan mereka dalam menetapkan tujuan sasaran.

(17)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil survey yang telah dilakukan kebeberapa outlet dari teh racek dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada responden dan mendapat hasil seperti yang telah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kepuasan kerja para karyawan/pekerja teh racek mereka merasa puas dengan pekerjaannya dikarenakan para karyawan/pekerja disana memiliki kebebasan dan loyalitas antar karyawan yang tinggi, selain itu pemimpin yang memiliki loyalitas yang tinggi dengan kesibukannya. Selain itu adanya kesempatan libur 1 hari selama seminggu, tetapi dengan pengecualian harus ada penggantinya untuk sementara dapat menambah perasaan puas pada karyawan/pekerja. Dengan rasa puas tersebut dapat menumbuhkan rasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaan.

B. Saran

(18)

Dengan diadakan program-program tersebut, orang-orang menjadi tertarik untuk bekerja dengan perusahaan tersebut dan nama baik perusahaan akan lebih baik dimata masyarakat eksternal perusahaan.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang

Terlihat pada tabel tersebut bahwa energi nuklir yang bersumber pada reaktor nuklir temperatur tinggi dengan kapasitas 2×600MWt dapat digunakan untuk memasok kebutuhan

Hasil pengujian dalam basis data kedipan menunjukkan sistem yang diajukan dapat mendeteksi durasi kedipan mata dengan tingkat keakuratan 99,4% dan 1% false

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan