• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risiko dalam manajemen risiko (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Risiko dalam manajemen risiko (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Profil Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. (PT Ultrajaya) merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang consumer goods dengan produk-produknya yaitu susu,

minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik yang tahan lama.

Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1950an dan terus berkembang hingga

menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia, bahkan telah menjadi pemimpin

pasar di kategori minuman susu Ultra High Temperature (UHT).

3.2 Analisis Income Pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk

Dari informasi yang kami peroleh melalui laporan keuangan tahunan

yang di miliki perusahaan tersebut, bahwa income perusahaan selalu meningkat

setiap tahunnya. Dapat dilihat melalui informasi yang terlampir pada tahun

2014-2016 PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Pada tahun 2014 memperoleh laba

sebesar Rp. 291,418 miliar. Pada tahun 2015 laba meningkat Rp. 227,649 miliar

dari tahun sebelumnya dengan total laba pada tahun 2015 sebesar Rp. 519,067.

Kenaikan laba juga terjadi pada tahun 2016 sebesar Rp. 183,291 dengan total

laba pada tahun 2016 sebesar Rp. 519,067.

PT Ultrajaya mengalami kesuksesan terus menerus sebagai hasil dari

strategi yang dilakukan agar dapat tumbuh terus dan keragaman produknya

yang diterima baik oleh konsumen Indonesia. Peningkatan laba setiap tahun di

sebabkan oleh Perseroan memasarkan semua produk melalui penjualan

langsung, perdagangan modern, gerai ritel, dan penjualan langsung melalui agen

dan distributor nasional. Perseroan juga sudah mengekspor produk ke beberapa

negara.

Manajemen Resiko

Dalam menjalankan kegiatannya Perseroan menghadapi dan menanggung risiko-risiko usaha dan risiko keuangan tertentu yang tidak dapat dikuantifikasikan dan berada di luar kendali Perseroan, yang antara lain berupa:

a. Risiko Mutu Produk

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman Perseroan menghadapi risiko gangguan mutu yang dapat terjadi karena penyediaan bahan baku yang kurang baik atau karena gangguan pada waktu proses produksi.

(2)

produksi dan penjualan Perseroan. Bahan baku utama yang digunakan Perseroan merupakan bahan baku yang mudah rusak sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan terhadap mutu produk yang dihasilkan. Untuk menanggulangi masalah ini Perseroan berusaha untuk selalu mendapatkan bahan baku yang berkualitas, antara lain dengan cara senantiasa membina hubungan yang baik dengan para peternak, koperasi-koperasi, dan para pemasok lainnya. Produk-produk yang dihasilkan Perseroan juga bisa terganggu apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi atau kerusakan mesin karena dapat mengakibatkan gangguan mutu produk yang dihasilkan dan/atau terhambatnya kelancaran proses produksi. Untuk menanggulangi masalah yang mungkin timbul dari kesalahan proses produksi Perseroan melakukan pengujian produk mulai dari saat penerimaan bahan baku, saat pengolahan di pabrik, sampai saat penyimpanan hasil jadi di gudang, sedangkan terhadap mesin-mesin pengolahan selalu dilakukan pemeriksaan (maintenance) secara berkala. Untuk pelindungan terhadap konsumen, maka terhadap produk yang akan dipasarkan dilakukan sampling organoleptic test (uji rasa), pencantuman tanggal kedaluwarsa produk, dan mencantumkan batch code agar dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat produk-produk yang dipasarkan. Perseroan juga memiliki beberapa laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan mutakhir yang canggih, dan secara langsung diawasi oleh para sarjana yang berpengalaman dalam penerapan pengendalian mutu yang baik.

b. Risiko Persaingan Usaha

Perseroan beroperasi dalam suatu lingkungan yang sangat kompetitif. Perseroan bersaing dengan sejumlah produsen dan pemasar produk-produk susu UHT dan teh RTD domestik dan multi nasional, yang beberapa diantaranya berukuran lebih besar dan memiliki sumber daya yang secara substansial lebih besar dari Perseroan, termasuk kemampuan untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk iklan dan pemasaran. Perseroan juga menghadapi persaingan dengan para pendatang baru yang mungkin memiliki fleksibilitas yang lebih dalam menanggapi perubahan dalam kondisi usaha dan ekonomi. Persaingan dalam industri kami didasarkan pada penetapan harga produk, inovasi produk baru, pengakuan merek, kegiatan iklan dan promosi, perkenalan produk-produk baru, dan kegiatankegiatan lainnya. Kenaikan tingkat persaingan atas dasar salah satu parameter di atas dapat mengarah kepada pendapatan yang lebih rendah, pengeluaran yang lebih besar untuk pemasaran, promosi, dan pengembangan produk baru, sehingga dengan demikian dapat mengakibatkan penurunan dalam pertumbuhan atau tingkat keuntungan Perseroan. Namun, sebagai perusahaan yang berorientasi pasar dan mempunyai pengalaman lebih dari 40 tahun, ditunjang oleh tim pemasaran yang tangguh dan jaringan distribusi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, telah menjadikan Perseroan memiliki daya saing yang kuat sehingga persaingan dari perusahaan lain tidak terlalu mempengaruhi kegiatan Perseroan secara material. Pada saat ini Perseroan masih memegang pangsa pasar produk minuman UHT yang dikemas dalam kemasan karton aseptik dengan menguasai lebih dari 50% market share.

c. Risiko Perkembangan Teknologi

(3)

kemasan pada saat ini melaju dengan sangat pesat yang apabila tidak senantiasa diikuti maka teknologi yang kini digunakan Perseroan menjadi ketinggalan dan dapat melemahkan daya saing Perseroan.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 134: Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan Olahan tertentu untuk diperdagangkan, yang dengan sengaja tidak menerapkan tata cara pengolahan Pangan yang

disimpulkan bahwa pengertian dari Hypnoteaching adalah metode mengajar dengan cara menggunakan seni berkomunikasi untuk mempengaruhi siswa sehingga mampu mengubah

Kebijakan manajemen dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya di bidang keilmuan higiene perusahaan yang didalamnya termasuk Risk Management yaitu kebijakan

Dalam filsafat pancasila terkandung di dalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis, dan komperhensif (menyeluruh) dan sistem pemikiran

(2) Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarip retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pelayanan rawat jalan rawat inap, rawat darurat,

Narasumber pada obrolan Konstitusi kerjasama Badan Kajian Konstitusi FH UNRI dengan Mahkamah Konstitusi RI dengan tema “Hubungan Kepala Daerah Dengan Wakil Kepala Daerah

Dari 176 spesimen yang memenuhi kriteria inklusi, 55 spesimen diekslusi antara lain karena hasil MAC ELISA CSS pada fase akut negatif tetapi positif pada

Didalam saluran distribusi terdapat perantara yang disebut dengan pedagang grosir (disebut juga distributor), menurut Kotler dan Keller (2009:158), pedagang grosir adalah