MENINGKATKAN JIWA NASIONALISME GENERASI MUDA BANGSA 1. Pengertian Nasionalisme
2. Pengertian Generasi Muda Bangsa
3. Nasionalisme Generasi Muda Bangsa Indonesia Mulai Luntur 4. Bukti Lunturnya Nasionalisme Generasi Muda Bangsa 5. Penyebab Lunturnya Nasionalisme Generasi Muda Bangsa 6. Pentingnya Nasionalisme pada Generasi Muda Bangsa
7. Bagaimana Jika Nasionalisme Generasi Muda Bangsa semakin lama semakin hilang 8. Peran berbagai pihak
MENINGKATKAN JIWA NASIONALISME GENERASI MUDA BANGSA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nasionalisme yaitu kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan.
Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation yang mengandung arti populasi yang sedang membentuk dirinya. Pengertian Generasi muda erat hubunganya dengan arti generasi muda sebagai generasi penerus.
Pada era globalisasi seperti saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya teknologi yang semakin canggih, menyebabkan kebudayaan-kebudayaan asing dengan mudahnya masuk ke tanah air. Kebudayaan-kebudayaan asing tersebut, masuk dengan membawa dampak positif dan dampak negatifnya. Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah semakin melunturnya jiwa nasionalisme pada diri generasi penerus bangsa.
Bukti yang menunjukkan jiwa nasionalisme pada diri penerus bangsa mulai luntur, diantaranya : 1. Pada saat upacara bendera, masih banyak rakyat yang tidak memaknai arti dari upacara tersebut, yaitu untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan.
2. Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti Sumpah Pemuda, hanya dimaknai sebagai serermonial saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam benak mereka. 3. Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk luar dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri.
4. Kurang bangganya masyarakat dengan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Mereka lebih suka menggunakan bahasa asing, untuk meningkatkan gengsi .
5. Anak-anak muda yang lebih menggandrungi kebudayaan-kebudayaan asing, daripada kebudayaan sendiri.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal, diantaranya meliputi :
1. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para anak, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini.
sehingga para anak meniru sikap tersebut
3. Demokratisasi yg melewati batas etika & sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan anak & hilangnya optimisme, sehingga yg ada hanya sifat malas, egois & emosional.
4. Tertinggalnya Indonesia dgn Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tdk bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
5. Timbulnya etnosentrisme yg menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
Faktor Eksternal, diantaranya meliputi :
1. Cepatnya arus globalisasi yg berimbas pd moral pemuda.
2. Paham liberalisme yg dianut olh Negara2 barat yg memberikan dampak pd kehidupan bangsa. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa nasionalisme pada diri setiap penerus bangsa itu sangat penting. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi
bangsanya. Namun, kini banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Dengan terjadinya hal itu, maka akan terjadi peleburan budaya, bahkan menghilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati diri bangsa.
Dalam aspek perekonomian Negara, dengan lunturnya rasa nasionalisme, mengakibatkan perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari Negara-negara tetangga. Saat ini
masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada Negara. Dengan sikap individual ini mereka hanya memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi pada Negara, mengakibatkan perekonomian Negara semakin lemah.
Jika hal di atas tidak segera diatasi, kemungkinan besar nasionalisme pada diri penerus bangsa akan hilang tanpa sisa. Dan tentunya hal tersebut menimbulkan dampak yang buruk bagi
kemajuan dan kesuksesan bangsa ini. Bagaimana Indonesia bisa maju kalau generasi penerusnya tidak mencintai negaranya? Bagaimana Indonesia bisa sukses kalau generasi penerusnya tidak memiliki karakter bangsa?
Untuk mengatasi lunturnya nasionalisme pada diri penerus bangsa, harus diadakan suatu gerakan perubahan dan tentunya peranan dari beberapa pihak, diantaranya :
1. Peran Keluarga :
a. memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa Indonesia.
b. memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa. c. memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar d. selalu menggunakan produk dalam negeri.
2.Peran Pendidikan
b. menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap hari senindan upacara hari besar nasional.
c. memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.
d. melatih untuk aktif berorganisasi 3. Peran Pemerintah
a. Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
b. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
c. Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar lebih baik lagi.