Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK
MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DENGAN
MEMBELI PRODUK INDONESIA
DK 38315/TUGAS AKHIR Semester II 2010/2011
Oleh:
Gilang Prima Sejati
NIM:
51907069 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kasih-Nya. Sehingga, tugas akhir yang berjudul
“PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DENGAN MEMBELI PRODUK INDONESIA” ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
kelulusan mata kuliah Tugas Akhir pada Program Studi Desain Komunikasi
Visual, jenjang Strata Satu (S1) di Universitas Komputer Indonesia.
Alasan membahas permasalahan ini adalah karena pentingnya
nasionalisme Indonesia. Nasionalisme dipengaruhi banyak faktor yang salah
satunya yaitu dipengaruhi oleh perekonomian masyarakatnya dan produk
Indonesia. Oleh karena itu, pada laporan ini dijelaskan penelitian tentang
masalah nasionalisme dan produk Indonesia serta solusi untuk
menyelesaikan masalahnya dalam bentuk tugas akhir.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, mohon
maaf atas segala kesalahan dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Besar
harapan agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Bandung, 21 Juli 2011
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang dibangun oleh perjuangan
dalam merebut kemerdekaannya. Perjuangan berlangsung lama sejak
adanya penjajah yang datang ke wilayah nusantara. Lamanya
perjuangan melepaskan diri dari penjajah membuat penduduk
Indonesia merasakan hal yang sama yaitu ingin kemerdekaan. Sejak
saat itu perjuangan kemerdekaan dilakukan oleh seluruh penduduk
Indonesia dan timbul kesadaran suatu bangsa atas persamaan nasib
yang menumbuhkan rasa nasionalisme.
Rasa nasionalisme yang terus dijaga menjadi semangat
merebut kemerdekaan. Hal tersebut terbukti dengan didirikannya
berbagai organisasi nasional Indonesia. Dari organisasi-organisasi
tersebutlah diadakan pertemuan-pertemuan dalam usaha memperkuat
rasa kecintaan, kebanggaan dan persatuan Indonesia. Dengan
memperkuat hal-hal tersebut maka nasionalisme dapat terjaga hingga
akhirnya mencapai kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka maka kemerdekaan itu harus
dipertahankan. Cara mempertahankannya yaitu dengan membela dan
menjaga Indonesia beserta segala yang ada didalamnya. Tugas
tersebut adalah tugas seluruh rakyat Indonesia. Namun tugas tersebut
2
belum kuat. Sehingga salah satu usaha mempertahankan
nasionalisme adalah menjaga perkembangan ekonomi Indonesia baik.
Perputaran ekonomi tentu berhubungan dengan produk-produk yang
ada di Indonesia baik produk Indonesia maupun produk impor. Namun
penggerak ekonomi lokal berhubungan dengan konsumsi masyarakat
Indonesia terhadap produk Indonesia.
Hal yang menarik pada produk Indonesia adalah kualitasnya
yang baik dan diakui oleh luar negeri tapi kurang pembeli dari
masyarakat Indonesia sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan
hal tersebut. Salah satunya adalah karena kurangnya pengetahuan
masyarakat Indonesia terhadap produk Indonesia. Padahal secara
tidak langsung itu mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia.
Hal itu berarti juga tidak membantu perekonomian Indonesia dan tidak
memperlihatkan rasa nasionalisme.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi saat ini tentang Produk Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Produk Indonesia bersaing dengan produk impor di pasar lokal,
sehingga ada kesulitan untuk membedakan antara produk
Indonesia dengan produk impor.
b. Produk Indonesia merupakan penggerak ekonomi lokal tetapi
3
c. Produk Indonesia sudah dikampanyekan sebelumnya tetapi
masih belum memberikan informasi secara detil.
d. Produk Indonesia berupa barang menjadi pilihan alternatif yang
memperlihatkan kurangnya rasa menghargai dan nasionalisme.
e. Produk Indonesia banyak yang tidak memberikan tanda Produk
Indonesia.
1.3 Fokus Masalah
Bagaimana meningkatkan rasa nasionalisme dengan cara
membeli produk Indonesia.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan dibuatnya perancangan ini adalah menunjukan rasa
nasionalisme dengan cara membeli produk Indonesia dan menjadikan
4
BAB II
MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DENGAN MEMBELI PRODUK INDONESIA
2.1 Nasionalisme
Nasionalisme muncul dari persamaan rasa dari suatu kelompok.
Persamaan rasa itu membuat kelompok tersebut merasa sama. Dari
kesamaan itu muncul cita-cita yang sama untuk membuatnya menjadi
satu kesatuan bangsa. Sehingga dengan adanya bangsa maka timbul
nasionalisme yang dapat membedakan mereka dengan bangsa lain.
Tanpa adanya nasionalisme maka keutuhan bangsa itu terancam.
Teori tentang arti nasionalisme banyak dikemukanan. Salah
satunya adalah oleh Kamenka (seperti dikutip Karim, 1996, h.95)
nasionalisme merupakan efek totalisasi dan homogenisasi program
pembentuk negara. Melalui program ini diperoleh satu perasaan
kebersamaan politik yang didambakan yang menggabungkan
kerakyatan, teritorial dan negara. Jika rasa persamaan hilang maka
rasa nasionalisme pun akan menghilang. Oleh karena itu,
nasionalisme perlu tetap dijaga oleh bangsa Indonesia.
Dari pendapat tersebut maka Indonesia sebenarnya sebelum
merdeka telah memiliki rasa nasionalisme. Hal itu karena penduduk
Indonesia memiliki rasa persamaan yaitu dijajah dan rasa ingin
5
2.2 Nasionalisme di Masa Perjuangan Kemerdekaan
Sejarah masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dijelaskan
dalam buku yang berjudul Sejarah Nasional Indonesia V, bahwa rasa
nasionalisme di Indonesia telah ada sebelum kemerdekaan. Hal itu
ditandai dengan persamaan rasa telah dijajah oleh bangsa lain dan
ingin menjadikan Indonesia sebagai suatu bangsa yang merdeka yang
melaksanakan pemerintahan oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Nasionalisme diwujudkan oleh para tokoh nasional dalam perjuangan
mencapai cita-cita kemerdekaan.
Peristiwa-peristiwa sejarah erat kaitannya dengan rasa
nasionalisme. Perjuangan kemerdekaan ada karena rasa
nasionalisme di kalangan penduduk Indonesia terutama para tokoh
nasional. Para tokoh nasional memperjuangankan kemerdekaan
dengan berbagai cara, salah satunya dengan jalan politik. Perjalanan
politik bangsa Indonesia diawali dengan adanya Organisasi-organisasi
yang berbasis semangat nasionalisme dan cita-cita kemerdekaan.
Pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta didirikan
organisasi bernama Budi Utomo. Budi Utomo merupakan organisasi
pelajar yang diketuai oleh Sutomo. Sutomo adalah pelajar School tot
Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA). Tujuan dari Budi Utomo
adalah kemajuan bagi Indonesia.
Setelah Budi Utomo berdiri maka muncul organisasi-organisasi
lain. Organisasi-organisasi tersebut muncul dengan cita-cita dan
6
tersebut antara lain adalah Sarekat Islam, Indiche Partij, Partai
Nasional Indonesia (PNI) dan lain-lain. Salah satu organisasi yang
paling berperan karena berkaitan dengan peristiwa penting di
Indonesia adalah Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI).
PPPI merupakan organisasi yang mempelopori Kongres
Pemuda Indonesia II. Kongres pemuda Indonesia II dilaksanakan
pada tanggal 26 sampai dengan 28 Oktober 1928. Kongres ini
menghasilkan sebuah sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah
Pemuda yang sekarang diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap
tahun. Isinya tentang pemuda Indonesia menyatakan memiliki tanah
air, bangsa dan bahasa yang sama yaitu Indonesia. Pada kongres ini
juga diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk pertama
kalinya. Lagu ini merupakan karya dari Wage Rudolf Supratman.
Mulai saat itu rasa nasionalisme terus dipertahankan. Hal itu
diwujudkan dengan cita-cita mencapai kemerdekaan. Hingga akhirnya
dengan perjuangan seluruh rakyat Indonesia, kemerdekaan dapat
diwujudkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
2.3 Nasionalisme Setelah Kemerdekaan
Nasionalisme merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh setiap
orang. Menanamkan nasionalisme juga telah dilakukan dengan
berbagai cara bahkan sejak kecil. Namun dengan perkembangan
setiap orang dan dipengaruhi oleh lingkungan maka nasionalisme
7
kepada kehidupan sehari-hari bahkan secara luas berpengaruh
kepada kehidupan bangsa dan negara.
Nasionalisme dipandang sangat penting untuk keberlangsungan
suatu negara. Maka setelah kemerdekaan, nasionalisme perlu tetap
dijaga. Salah satu contohnya dengan memperingati hari-hari besar
nasional. Selain itu rasa nasionalisme dapat diwujudkan dengan
kecintaan, kebanggaan dan mempertahankan persatuan Indonesia.
Saat ini kecintaan, kebanggaan dan persatuan Indonesia mulai
menurun dan itu artinya terjadi penurunan rasa nasionalisme.
Penurunan itu dapat dirasakan pada kehidupan sehari-hari.
Kebanggaan memakai produk impor juga salah satu yang dapat
dirasakan. Persatuan yang mulai terpecah dengan adanya banyak
perselisihan antar kelompok di Indonesia.
2.3.1 Kecintaan, kebanggaan dan Persatuan
Kecintaan, Kebanggaan dan persatuan adalah unsur
yang ada pada nasionalisme. Seperti yang di jelaskan pada
buku yang berjudul Nasionalisme Indonesia dalam konteks
otonomi daerah bahwa nasionalisme di definisikan sebagai
kecintaan terhadap tanah air, bangsa dan bahasa.
Perwujudannya adalah memperkuat persatuan, persaudaraan
dan kebanggaan terhadap tanah air. Wujud kecintaan terhadap
tanah air dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari. Wujudnya
8
air tersebut. Kecintaan terhadap alam, manusia, hewan,
tumbuhan dan lain-lain. salah satu yang sering terabaikan
adalah kecintaan terhadap produk Indonesia.
2.3.2 Ekonomi Mempengaruhi Nasionalisme
Ekonomi memegang peranan penting dalam
mempertahankan nasionalisme. Hal ini berkaitan kekuatan
perekonomian. Kurangnya kekuatan perekonomian akan
menjadi suatu ancaman bagi kekuatan nasional yang
menyebabkan negara tersebut berada dalam kesulitan atau
menjadi negara miskin. Hal itu dapat berimbas pada
kebanggaan masyarakat terhadap negaranya. Itu berarti
menurunnya nasionalisme.
Jack Snyder (seperti dikutip Pranowo, 2010, h.67)
kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan
merupakan prasayarat mutlak bagi berjalannya sebuah sistem
yang demokratis dalam sebuah negara. Pernyataan ini sangat
masuk akal, jika dilihat dari sudut pandang perekonomian,
bagaimana kebanggaan dan nasionalisme dapat berkembang
dengan baik jika negara dan rakyatnya masih miskin. Jadi
untuk menjaga nasionalisme, kesejahteraan negara dan
rakyatnya memang harus diperhatikan.
Perkembangan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh
9
produk Indonesia. Saat ini banyaknya produk impor yang
masuk ke Indonesia menjadi pesaing produk Indonesia.
Padahal kualitas produk Indonesia tidak kalah baik
dibandingkan produk impor. Misalnya sepatu asal Cibaduyut
yang sudah di ekspor dan di minati di luar negeri. Namun
dengan berbagai alasan, masyarakat lebih memilih produk
impor dibandingkan produk Indonesia. Artinya kebanggaan
masyarakat Indonesia juga menurun. Padahal membeli produk
Indonesia adalah salah satu cara memperlihatkan
nasionalisme.
2.4 Kesadaran Membeli Barang-barang Indonesia
Masalah yang terjadi di masyarakat saat ini adalah
nasionalisme yang berkaitan dengan kebanggaan. Kebanggaan yang
dimaksud adalah kebanggaan terhadap Indonesia. Salah satu cara
untuk memperlihatkan kebanggaan tersebut adalah dengan cara
membanggakan produk Indonesia.
Produk sendiri adalah suatu barang atau jasa yang ada di
pasaran yang dapat menguntungkan bagi penjual dan pembeli.
Kasmir (2009) menjelaskan “produk dikatakan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen” (h.173).
Produk-produk yang bersaing di masyarakat merupakan Produk-produk yang
diproduksi oleh Indonesia dan luar negeri. Banyaknya produk di
10
membeli produk Indonesia pun sulit untuk memilih produk mana yang
disebut sebagai produk Indonesia. Oleh karena itu, Produk di bagi
kedalam empat jenis yaitu:
a. Produk Indonesia : yaitu produk yang diproduksi di
Indonesia dan merknya milik Indonesia
b. Merk Indonesia : yaitu produk yang diproduksi di
Indonesia dan atau di luar negeri, merknya milik Indonesia
c. Produk Asing : yaitu produk yang diproduksi di
Indonesia dan merknya milik asing
d. Produk Impor : yaitu produk yang diproduksi di luar dan
setelah jadi di impor ke Indonesia, merknya milik asing
Masyarakat Indonesia yang sulit membedakan produk adalah
salah satu penyebab terhambatnya penyerapan pasar di Indonesia
terhadap produk atau merk Indonesia. Berkaitan dengan kesadaran
masyarakat membeli produk Indonesia dapat dilihat dari survei yang
dilakukan kepada lima puluh orang yang menyukai produk-produk
11
No. Jenis Barang Merk Indonesia Merk Impor Tidak Menjawab
1. Bola Sepak 3 47 -
Tabel 2.1 Survei Memilih Berdasarkan Merk
Diagram 2.1 Persentase Survei Memilih Berdasarkan Merk
Kebanggaan terhadap produk Indonesia mulai terlihat.
Kebanggaan memakai produk Indonesia diperlihatkan oleh kalangan
remaja Indonesia. Mereka dengan bangganya memakai
barang-barang mode hasil produksi Indonesia. Produk mode tersebut berasal
12
barang distro sudah diterima dengan baik dan bahkan orang yang
memakainya akan merasa bangga. Namun memilih produk Indonesia
sebagai pilihan utama belum terjadi pada produk-produk lainnya
misalnya tas, barang elektronik dan lain-lain.
Pada survei lain yang dilakukan, ada perbedaan yang cukup
jauh. Jika sebelumnya responden diberikan pilihan merk maka
responden lebih banyak memilih merk impor atau asing tapi jika
ditanyakan antara memilih produk Indonesia dengan produk impor
atau asing, responden lebih banyak memilih produk Indonesia. Hasil
survei tersebut dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 2.2 Survei Berdasarkan Asal Produk
Hal ini dapat terjadi oleh berbagai sebab. Salah satunya adalah
pengetahuan konsumen terhadap produk yang mereka konsumsi. Dari
hasil survei telah terbukti bahwa responden banyak yang tidak
mengetahui dari mana produk yang mereka konsumsi. Bahkan
beberapa responden yang memakai produk distro, tidak tahu bahwa
distro adalah produk Indonesia. hasil surveinya dapat dilihat dari
diagram berikut ini:
74% 26%
Produk Indonesia
13
Diagram 2.3 Pengetahuan Terhadap Asal Produk
2.5 Kampanye
Hal yang dapat dilakukan untuk membuat produk Indonesia
menjadi pilihan utama masyarakat adalah kampanye. Kampanye
merupakan salah satu aktivitas yang berupaya merubah perilaku
masyarakat atau kelompok tertentu. Pengertian kampanye telah
dikemukakan oleh Lesli B. Snyder (seperti dikutip Ruslan, 2008: h.22)
secara garis besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas
komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada
khalayak tertentu pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Larson (1992) kampanye dibagi
menjadi tiga yaitu Product – oriented campaign, Candidate – oriented
campaign, dan Ideological or Cause – oriented campaign (h.25). Dari
14
a. Product – oriented campaign (komersil), merupakan kampanye
yang mempromosikan suatu produk yang berkaitan dengan
keuntungan komersil.
b. Candidate – oriented campaign (politik), merupakan kampanye
mempromosikan suatu kelompok atau seseorang untuk
kepentingan politik sehingga mendapat dukungan dari
masyarakat luas.
c. Ideological or Cause – oriented campaign (sosial), merupakan
kampanye yang bersifat khusus dengan maksud merubah
perilaku sosial.
Dari uraian tersebut maka kampanye tentang nasionalisme
termasuk dalam kampanye sosial. Hal itu dilihat dari tujuan
kampanyenya adalah sebagai berikut:
a. Mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi agar lebih peduli
dengan permasalahan yang ada.
b. Memberikan pengetahuan agar dapat merubah sikap,
pemikiran dan perilaku masyarakat dengan nyampaikan suatu
pesan positif tentang produk Indonesia.
c. Kampanye ini bukan kampanye yang mendatangkan
keuntungan komersil, Ada pun membeli produk hanya
merupakan salah satu perwujudan usaha meningkatkan rasa
15
Pada kampanye ini dilakukan dalam beberapa tahap.
Mengadaptasi dari Everett M. Rogers yaitu The Diffusion of Innovation
Model yang biasa diterapkan pada kampanye komersil yang memiliki
empat tahap. Tahap tersebut adalah information, persuasion, decision,
adaption and trial dan reevaluation. Maka tahapan pada kampanye
sosial ini adalah sebagai berikut:
a. Informasi dan perhatian, pada tahap pertama ini target audiens
diberikan berbagai informasi tentang pesan yang ingin
disampaikan pada kampanye ini. Tujuannya adalah agar
menarik perhatian sehingga siap masuk pada tahap kedua.
b. Persuasi, tahap ini target audiens sudah siap menerima pesan
dan informasi yang lebih banyak tentang pesan yang ingin
disampaikan oleh kampanye ini.
c. Adaptasi, yaitu tahap saat pesan yang ingin disampaikan oleh
kampanye mulai mempengaruhi target audiens. Lalu pesan itu
dapat diadaptasi dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Reminding, tahap terakhir ini adalah tahap yang dapat
mengingatkan kembali kampanye yang telah disampaikan
walau pun kampanye itu telah selesai dilakukan.
Kampanye tentang mencintai produk Indonesia juga pernah
dilakukan sebelumnya yaitu kampanye Aku Cinta Indonesia (ACI).
Kampanye membeli barang Indonesia ini adalah kelanjutan dari
16
yang lebih detil yaitu untuk merealisasikan kecintaannya dengan
membeli barang Indonesia. Kampanye ACI merupakan kampanye
tentang mencintai produk Indonesia, sedangkan kampanye membeli
barang Indonesia adalah kampanye membeli barang Indonesia
dengan tujuan kebanggaan terhadap barang Indonesia. Selain itu,
hal-hal yang belum terpublikasi dengan baik maka akan dipulikasikan
kembali dengan kampanye lanjutan ini.
Gambar 2.1 Penyuluhan Kampanye Aku Cinta Indonesia
2.6 Penyelesaian Masalah
Kampanye yang dilakukan mempunyai tujuan meningkatkan
nasionalisme dengan cara membeli produk barang Indonesia. Agar
kampanye ini dapat terarah dan langkah yang dilakukannya tepat
dalam proses kampanye, maka dilakukan analisis. Analisis yang
dipergunakan adalah analisis 5W + 1H dan analisis SWOT.
2.6.1 Analisis 5W + 1H
Analisis ini digunakan dengan maksud agar kampanye
17
analisis 5W (What, Who, When, Where, Why) dan 1H (How).
Analisisnya terhadap kampanye adalah sebagai berikut :
a. What (apa) : Beli barang Indonesia
b. Who (siapa) : Target audiens, berusia antara
Delapan belas sampai dua puluh lima tahun.
c. Where (dimana) : Bandung
d. When (kapan) : Satu tahun diawali dari libur panjang
e. Why (kenapa) : Agar nasionalisme dapat meningkat
f. How (bagaimana) : Gerakan membeli barang Indonesia
2.6.2 Analisis SWOT
Analisis ini digunakan dengan maksud mengetahui
kemungkinan-kemungkinan yang dapat dikembangkan dan
dihindari pada kampanye ini. Analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunity, threat) dilakukan terhadap produk
Indonesia diuraikan sebagai berikut:
a. Strength (Kekuatan) : berkualitas dan kuat, tidak
mahal, pengakuan dari pasar luar negeri, buatan tangan.
b. Weaknesses (Kelemahan) : kurangnya distributor,
kurangnya cabang, teknologi kurang memadai,
kurangnya para ahli, kurangnya perhatian dan
kepercayaan diri untuk mencantumkan tanda produk
18
c. Opportunity (Kesempatan) : dipakai oleh pegawai
pemerintah, dipakai pada pergelaran-pergelaran di
Indonesia, dipakai oleh kalangan muda yang sudah
menyukai produk distro.
d. Threat (Ancaman) : produk impor, kepercayaan
masyarakat yang kurang, barang palsu, kurang
sumberdaya manusia yang berkualitas.
2.6.3 Target dan Segmentasi
Target audiens dalam perancangan kampanye adalah
masyarakat Indonesia. Sedangkan segmentasinya adalah
kalangan muda yang sedikit banyaknya sudah mempunyai hak
untuk mengambil keputusan sendiri. Kalangan muda dipilih
karena di usia ini biasanya terjadi tren yang berimbas luas di
masyarakat. Sehingga potensi untuk merubah perilaku
masyarakat cukup tinggi. Uraian dari segmentasinya adalah
sebagai berikut:
a. Segmentasi
- Target Primer : Kalangan muda
- Target Sekunder : Masyarakat Indonesia
b. Demografi
- Usia : 18 sampai 25 tahun
19
- Status : Pelajar, mahasiswa dan
karyawan
- Pendidikan : SMA, Perguruan tinggi
- Ekonomi : A-B
c. Geografi : Kota, pinggiran kota Bandung
d. Psikografi
- Psikologis : Pertimbangan cukup baik,
dinamis, menyadari kebutuhan, keinginan terhadap
berbagai hal, bersemangat, berani.
- Budaya : gotong royong, sopan santun,
ramah.
- Minat : Hiburan musik dan film, musik
pop dan keras, film fiksi ilmiah, olahraga sepakbola
dan basket, mode berbusana, ilmu pengetahuan
umum.
- Tanggung Jawab : diri sendiri, orang tua, sekolah
atau kampus, pekerjaan.
- Gaya hidup : menghabiskan waktu luang
dengan berbagai hal yang sedang populer, alat
teknologi komunikasi dan komputer, mengikuti tren
20 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
3.1.1 Pendekatan Komunikasi
Komunikasi yang dilakukan adalah melalui komunikasi
provokatif atau menantang. Dilakukan dengan cara membuat
suatu gerakan membeli barang Indonesia. Gerakan ini
menantang target audiens agar ikut berpartisipasi dengan cara
membeli barang Indonesia.
3.1.1.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya kampanye yang berbentuk
suatu gerakan adalah:
1. Menambah pengetahuan target audiens
tentang produk barang Indonesia.
2. Membangun kepercayaan diri untuk
memakai produk Indonesia.
3. Meningkatkan rasa nasionalisme.
3.1.1.2 Materi Pesan
Materi pesan yang ingin disampaikan memiliki
beberapa komponen yang mendukung pesan
tersebut. Komponen-komponen tersebut dapat
21 a. Pembawa pesan, pihak yang berwenang atau
dapat dipercaya menyampaikan pesan pada
kampanye ini adalah kementerian Perdagangan
Republik Indonesia dan didukung oleh
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan
Kreative Independent Clothing Kommunity.
b. Struktur pesan, adalah menuturkan pertanyaan
pada target audiens dengan maksud menarik
perhatian.
c. Isi pesan, adalah membeli produk barang
Indonesia adalah keberanian memperlihatkan
nasionalisme.
3.1.2 Strategi Kreatif
3.1.2.1 Pendekatan Kreatif
Pendekatan yang akan dilakukan agar
masyarakat merasa tertantang dan penasaran
terhadap informasi mengenai produk Indonesia.
Setelah itu diharapkan target audiens dapat
mengetahui produk-produk Indonesia dan
22 3.1.2.2 Pendekatan Visual
Teknik yang digunakan dalam hal pendekatan
secara visual adalah mengutamakan tipografi. Dengan
kata lain, tipografi dijadikan objek visualnya sendiri.
Alasannya adalah karena tipografi dapat
meminimalisir persepsi yang berbeda-beda. Sehingga
target audiens melakukan aksi yang tepat seperti yang
diinginkan.
3.2 Konsep Visual
3.2.1 Identitas Visual
Identitas Visual pada kampanye ini ada dua, yaitu logo
ACI sebagai logo kampanye dan logo portal sebagai identitas
websitenya.
Gambar 3.1 Logo ACI
23 3.2.2 Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat
menggambarkan pesan dalam sebuah kampanye. Pesan yang
utama pada kampanye ini adalah merealisasikan rasa cinta
Indonesia dengan membeli produk Indonesia. Maka ilustrasinya
adalah berupa ikon-ikon produk Indonesia yang diinformasikan
kepada target audiens.
Gambar 3.3 Ikon pada Banner Website
3.2.3 Headline
Headline pada kampanye ini yaitu headline untuk
attentions atau untuk menarik perhatian yaitu “Loe BERANI?
(BEli baRANg Indonesia)”. Headline tersebut digunakan untuk
memprovokasi target audiens agar tertarik untuk mengetahui isi
dari website. Selain itu headline reminding atau untuk
mengingatkan kembali yaitu “Gue BERANI (BEli baRANg
Indonesia)”. Headline ini diaplikasikan pada gimmick.
3.2.4 Tipografi
Pemilihan jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan
24 target utamanya yaitu anak muda maka huruf yang dipilih
adalah huruf yang tidak formal atau berefek tertentu sehingga
tidak berkesan formal. Selain itu kesan yang ingin dimunculkan
adalah kokoh dan berani, maka huruf yang dipilih adalah huruf
yang tajam dan tegas.
3.2.5 Warna
Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin
disampaikan pada audiens. Kesan yang ingin dimunculkan
adalah kuat, dan nasionalisme Indonesia, maka warna yang
25 Gambar 3.4 Warna
3.2.6 Tata Letak
Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen
yang ada menjadi sebuah satu kesatuan. Karena kesan yang
ingin ditimbulkan dalam kampanye adalah kokoh maka dibuat
layout yang seimbang atau simetris atau terkesan satu
kesatuan. Selain itu layout juga berkaitan dengan komposisi
antara elemen visual dan teks. Elemen teks akan lebih dominan
dengan pertimbangan bahwa desain yang banyak disukai saat
ini oleh target audiens adalah desain yang banyak
26 Gambar 3.5 Tampilan Beranda Website
3.2.7 Format Desain
Format desain pada kampanye ini adalah portrait dan
landscape yang akan disesuaikan dengan media kampanye.
3.3 Strategi Media
Target utama dari kampanye ini adalah kalangan muda yang
berusia antara 18 sampai 25 tahun. Oleh karena itu media yang dipilih
harus mempertimbangkan kebiasaan kalangan muda. Kebiasaan yang
diperlihatkan kalangan muda adalah menghabiskan waktu luangnya di
luar rumah dengan mencari hiburan atau berkumpul ditempat-tempat
tertentu yang dekat dengan hal yang menarik menurut mereka seperti
tempat makan, belanja atau aktifitas lainnya untuk berbincang atau
27 berhubungan dengan teknologi komunikasi seperti ponsel ataupun
jejaring sosial. Maka dari itu media yang cocok merupakan media
outdoor atau dapat diakses melalui ponsel atau melalui Internet.
3.3.1 Pemilihan Media
a. Online : - Website
- Banner digital
Media online sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
target utama. Mulai dari mencari Informasi sampai hiburan,
anak muda sering menggunakan media Internet. Oleh karena
itu media ini cocok untuk sebuah kampanye dengan target
utama anak muda.
b. Poster
Media outdoor yang memungkinkan adalah poster. Poster
dapat ditempel di outdoor ataupun indoor yang disesuaikan
dengan kebutuhan seperti di majalah dinding sekolah atau
tempat-tempat berkumpul target utama.
c. Flyer
Flyer dapat disebar lewat sekolah, dijalan atau tempat-tempat
berkumpul. Media ini mudah dibawa sehingga pendistribusian
28 d. Billboard, spanduk dan baliho
Billboard spanduk dan baliho dipilih karena kebiasaan
rata-rata target audiens adalah menghabiskan waktu di luar rumah
pada waktu luang mereka. Sehingga saat dijalan menuju
tujuan mereka, memungkinkan untuk melihat media-media
tersebut.
e. SMS
SMS atau pesan singkat dipilih karena target audiens
menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi dan dibawa
kemana saja. Dengan memanfaatkan hal tersebut maka
kampanye dapat dilakukan dengan cara bekerja sama dengan
provider agar mendistribusikan atau mengirimkan pesan
singkat yang isinya memberikan informasi tentang alamat
website dan kampanye ini.
f. X-banner
X-banner berguna sebagai media pendukung. Gunanya yaitu
untuk memberikan tanda kepada tempat-tempat yang
berpartisipasi dan sebagai tempat penjualan gimmick pada
kampanye ini.
g. Gimmick : - Kaos
- Pin
- Stiker
Gimmick yang dipilih untuk media kampanye juga harus
29 yang dipilih adalah barang yang biasa dipakai dalam
keseharian anak muda yaitu kaos, pin dan stiker.
3.3.2 Pertimbangan Penyebaran Media
Wilayah penyebaran media adalah dari sekolah, kampus,
tempat les, distro dan tempat strategis lainnya yang nantinya
diarahkan untuk masuk ke website yang berisi tentang informasi
kampanye dan produk Indonesia. Setelah itu, dari website dapat
terhubung dengan facebook dan twitter. Tujuannya adalah
membuat suatu komunikasi antara sesama pengunjung website
ataupun dengan pihak yang penyelenggara kampanye.
3.3.3 Jadwal
Jadwal penyebaran media kampanye ini akan dibagi
kedalam tiga tahap. Uraiannya adalah sebagai berikut :
Tahap 1: - Poster dan flyer akan disebar di distro, café, sekolah,
tempat les dan kampus
- Memasang billboard, spanduk dan baliho di
tempat-tempat stategis
- Memasang iklan online di situs-situs yang bertema
nasionalisme dan situs penyedia iklan.
- Memberikan pesan singkat melalui HP kepada target
30 Tahap 2: - Memberikan Informasi tentang kampanye beli produk
Indonesia dan produk Indonesianya sendiri
- Pada website ini terdapat link ke situs facebook dan
twitter.
Tahap 3: - Di facebook atau twitter ini akan diberikan informasi
lebih tentang produk Indonesia dan bagaimana cara
berpartisipasi.
- X-banner akan dijadikan sebagai tanda partisipasi
dari suatu tempat
- Ditempat yang bertanda tersebut target audiens bisa
mendapatkan gimmick berupa kaos, pin dan stiker
untuk ikut berpartisipasi dengan cara membelinya.
Jadwal penyebaran media dilakukan selama satu tahun
yang terhitung dari bulan Juli sampai Mei. Diawali bulan Juli
dengan pertimbangan hari libur panjang diawali Dari bulan Juli.
31
Tabel 3.1 Jadwal Penyebaran Media
3.3.4 Strategi Distribusi
Media kampanye akan disebarkan lewat jalur sekolah,
kampus, tempat les dan distro yang mengarahkan audiens
mencari informasi lebih jauh tentang kampanye ini di situs.
Pihak yang menjadi penyebar media adalah Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia dan dibantu oleh beberapa
pihak lain seperti kementerian dan pihak swasta yang berkaitan
dengan masalah yang dikampanyekan. Setelah itu kampanye
diteruskan dengan gerakan membeli produk Indonesia dengan
partisipasi aktif dari para anak muda yang tertarik untuk
32 Hal itu dilakukan dengan mengenakan gimmick yang didapat
dari tempat-tempat yang ikut berpartisipasi dalam kampanye.
Informasi tentang kampanye akan disampaikan lewat
media online seperti website, facebook dan twitter. Selain itu
pembelian gimmick yang dilakukan target audiens akan
mempercepat publikasi kampanye ini dan sebagai media
33 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Teknis Produksi
Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa
tahap. Tahap pertama mengumpulkan berbagai data untuk
mendukung informasi yang akan dimasukkan ke dalam media. Tahap
kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang
didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah melakukan sketsa
visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan
menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut
membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras)
dan software (perangkat lunak).
4.1.1 Hardware (Perangkat Keras)
Hardware yang digunakan adalah seperangkat komputer
dan sebuah pemindai. Jika dibagi-bagi berdasarkan bagian,
ada beberapa bagian yang dibagi sebagai berikut :
1. Monitor
2. Central Processing Unit (CPU)
3. Keyboard
4. Mouse
34 4.1.2 Software (Perangkat Lunak)
Software yang digunakan untuk merancang media
kampanye ini adalah :
1. Microsoft word 2007, yaitu software yang digunakan
untuk mengolah data untuk dimasukkan ke dalam
media kampanye.
2. Adobe Illustrator CS4, yaitu software yang digunakan
membuat grafis ikon, logo, layout dan tampilan pada
media kampanye.
3. Adobe Photoshop CS4, yaitu software yang
digunakan untuk memotong-motong tampilan untuk
media website. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
saat memberi link pada button website.
4. Adobe Dreamweaver CS4, yaitu software yang
digunakan untuk menghubungkan satu halaman
dengan halaman lain atau disebut link pada media
website.
5. PhotoScape v3.5, Yaitu software yang digunakan
untuk membuat file gambar dengan format .gif yang
35 4.2 Tampilan Media
4.2.1 Media Utama
Media utama pada kampanye ini adalah website. Maka
tampilannya berdasarkan menu pada website tersebut.
Tampilanya adalah sebagai berikut:
1. Beranda
Halaman ini adalah halaman awal pada
website. Halaman ini berisi link menuju menu-menu
lain dan link yang menuju berita yang dianggap
penting atau disebut headline news. Selain itu
terdapat mandatory kampanye.
36 2. Tentang
Halaman ini berisi tentang informasi kampanye
yang sedang dilakukan serta keterangan tentang
websitenya sendiri.
Gambar 4.2 Tentang
3. Produk
Halaman ini berisi beberapa daftar produk yang
informasinya ada pada website ini.
37 4. Berita
Halaman ini berisi tentang berita yang berkaitan
dengan produk Indonesia dan kampanye produk
Indonesia.
Gambar 4.4 Berita
5. Kontak
Halaman ini berisi kontak yang dapat dihubungi
berkaitan dengan website dan kampanyenya.
38 4.2.2 Media Pendukung
1. Poster
Gambar 4.6 Poster
Ukuran : 29,7 x 42 cm
Jenis Kertas : Art Paper 150 grams per quare metre (gsm)
Teknis Cetak : Cetak Offset
Penempatan : Majalah dinding sekolah, Majalah dinding
Kampus, jalan dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi
39 2. Flyer
Gambar 4.7 Flyer
Ukuran : 14,85 x 21 cm
Jenis Kertas : Art Paper 230 gsm
Teknis Cetak : Cetak Offset
Penempatan : Disebar di distro, jalan dan
40 3. Billboard
Gambar 4.8 Billboard
Ukuran : 4 x 8 m
Jenis bahan : Flexi 320 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital
Penempatan : Di jalan dekat dengan tempat-tempat
41 4. Baliho
Gambar 4.9 Baliho
Ukuran : 2 x 3 m
Jenis Kertas : Flexi 320 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital
Penempatan : Di jalan dekat dengan tempat-tempat
42 5. Spanduk
Gambar 4.10 Spanduk
Ukuran : 250 x 50 cm
Jenis Kertas : Banner Cloth 160 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital
Penempatan : Di jalan dekat dengan tempat-tempat
yang banyak dikunjungi target audiens.
6. SMS
Gambar 4.11 Pesan di handphone
43 Pesan : Info yang memberikan sebuah alamat situs
Teknis : Kerjasama dengan berbagai provider
Tujuan : Dikirimkan kepada pemilik nomor ponsel
yang berumur 18-25 tahun.
7. Banner digital
Gambar 4.12 Banner digital
Ukuran : 468 x 60 px
Jenis file : .gif
Penempatan : Situs-situs yang menyediakan jasa iklan
44 8. Facebook
Gambar 4.13 Facebook
Teknis : Membuat fans page untuk wadah
berinteraksi antara target audiens dan penyelenggara.
9. Twitter
Gambar 4.14
Teknis : Membuat akun untuk wadah berinteraksi
45 10. X-banner
Gambar 4.15 X-Banner
Ukuran : 60 x 160 cm
Jenis bahan : PVC 450 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital
Penempatan : Di tempat-tempat yang bekerja sama dengan
46 11. Gimmick
a. Kaos
Gambar 4.16 Kaos
Jenis bahan : Combad 25s
Teknis Cetak : - Sablon manual untuk depan
- Sablon print untuk belakang
Penempatan : Dijual di tempat-tempat bertanda khusus
b. Pin
Gambar 4.17 Pin
47 Jenis kertas : Glossy 230 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital (inkjet)
Paska cetak : Dilaminasi kanvas, digunting sesuai
ukuran dan dipress pada media pin.
Penempatan : Dijual di tempat-tempat bertanda khusus
c. Stiker
Gambar 4.18 Stiker
Ukuran : 7 x 5 cm
Jenis kertas : Glossy 180 gsm
Teknis Cetak : Cetak digital (laser)
Paska cetak : Dilaminasi matte dan digunting
Penempatan : Diberikan cuma-cuma sebagai hadiah
48 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hadi, M. (2009). 7 Jam Belajar Interaktif Dreamweaver CS4 Untuk Orang
Awam. Palembang: Maxikom.
Kasmir. (2009) Kewirausahaan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Poesponegoro, M.D., & Notosusanto, N. (2008). SEJARAH NASIONAL
INDONESIA V. Jakarta: Balai Pustaka.
Pranowo, M. B. (2010). MULTIDIMENSI KETAHANAN NASIONAL. Jakarta:
Pustaka Alvabet.
Ruslan, R. (2008). Kiat dan Strategi Public Relations. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Rustan, S. (2009). LAYOUT dasar& penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Soewarsono., Lan, T.J., & Purwoko, D. (2007). Nasionalisme Indonesia
49 Jurnal Ilmiah
Karim, M. R. (1996). Arti dan Keberadaan Nasionalisme. jurnal analisis CSIS,
95.
Romli, L. (1999). TANTANGAN NASIONALISME DALAM ERA
GLOBALISASI. jurnal WIDYA, 28-30.
Internet
Anonym. 2011 (14 April). Sosialisasi Aku Cinta Produk Indonesia. Tersedia
di
[17 April 2011]
Ibnubaldat. 2011 (21 April). Memulai Gerakan”BELI INDONESIA”. Tersedia
di: http://beliindonesia.web.id/2011/04/21/memulai-gerakan-“beli-indonesia”/
DATA RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Gilang Prima Sejati Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 21 Maret 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual Alamat : Kp. Pasirlangu Desa Pasirlangu RT. 03 RW. 03
Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat
Telepon/HP : 085221773911
Email : jugil_69@ymail.com
Pendidikan Formal
• SDN Pasirlangu 2, (1995-2001) • SMPN 1 Cisarua, (2001-2004) • SMAN 1 Cisarua, (2004-2007)