MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 1
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat
kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.
II. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang
bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
konsumen dan karyawan.
2. Misi
Misi dari apotek adalah:
a. menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah,
informatif dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara
profesional,
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal.
3. Strategi
Strategi dari apotek adalah :
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 2 b. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah
timbulnya masalah lain di masa yang akan datang,
c. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin
melakukan pegobatan mandiri,
d. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat, e. Memberikan informasi dan konsultasi obat,
f. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat,
g. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja, h. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
III. Tujuan Pendirian Apotek
1. sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasis.
3. memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.
IV. Aspek lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek BERSAMA, terletak di JL. JEND. SOEDIRMAN 40, lokasi apotek stragis dan akan menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar.
1. denah lokasi : terlampiran 2. data‐data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek BERSAMA berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat dengan kawasana perkantoran, sentra BANK swasta, hotel pertokoan dan perumahan penduduk.
b. tingkat sosial dan ekonomi
tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek BERSAMA yang berada di lingkungan kampus, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan sekolah. Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan cukup baik. Keadaan ekonomi secara relatif cukup baik.
c. Pelayanan kesehatan lain
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 3
Jumlah Apotek sebagai pesaing adaalh 13, yaitu UGM, Kosudgama,
Farmagama, Puji Rahayu, Wilujeng, Medistra, Kucala, Puji Waras dan Kencana. Akan tetapi dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.
e. Dekat Pusat Keramaian
Apotek BERSAMA dekat dengan pusat keramaian seperti Toko Buku
Gramedia, Jogja Phone Market, Mac Donald Drive Thru, kantor Bank swasta, kampus, sekolah, pom bensin Terban dan kawasan perkantoran lainnya.
f. Aman
Lingkungan Apotek BERSAMA relatif aman dan dekat dengan pos polisi dan kantor polisi
g. Mudah dijangkau
Lokasi spotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa dijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area parkir yang cukup luas.
3. Data Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi dan peta pasar terutama keberadaan apotek‐apotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh data‐data sebagai berikut :
NO Nama Dokter Spesialisasi Alamat
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 4
yogyakarta Indonesia 55284. telp 562242
± 350
2 Rumah sakit Dr.
Sarjito
Jl. Kesehatan No 1. Sekip yogyakarta Indonesia 55284.
telp 587333
± 950
3 Rumah sakit Mata “Dr
YAP”
Jl. Cikditiro No 5. yogyakarta Indonesia 55283. telp 562054
± 300
4 Rumah sakit Panti
Rapih
Jl. Cikditiro No 30. yogyakarta Indonesia 55283. telp 563333
± 500
d. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut jenis kelamin
Laki‐laki Perempuan Total (orang)
40.239 35.337 75.576
e. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut komposisi umur
No. Usia Jumlah (orang)
f. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut tingkat pendidikannya
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 5
h. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut profesi
No. Pekerjaan Jumlah Penduduk
(orang)
1 Petani 1.470
2 Nelayan 17
3 Pengusaha sedang/besar 560
4 Pengrajin/industri kecil 4.684
5 Buruh 685
6 Pedagang/wiraswasta 8.229
7 PNS 9.645
Berdasarkan data‐data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT
ANALISIS).
A. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care.
2. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Jendral Sudirman yang ramai dilalui arus konsultasi seputar obat.
B. Kelemahan/Weakness
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 6 2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek
jaringan atau waralaba,
3. Lokasi terletak di pertigaan lampu lalu lintas sehingga aksesnya sulit walaupun banyak dilewati oleh kendaraan.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan lokasi apotek), cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial,
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat
memungkinkan untuk menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu apotek harus dikonsep
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan
seperti mereka. Sebagai contoh apotek dilata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas social menengah ke bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa mengarah pada mereka (khususnya), contohya melalui progam konsultasi obat melalui telepon, penerbitan buletin kesehatan secara berkala, dll.
d. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak
mengalami masalah kesehatan, terutama penyakit‐penyakit
degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur, melakukan komunikasi telepon/telefarma untuk menarik simpati mereka.
2. Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup sehingga diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
3. Karena merupakan pusat perkantoran bank dan hotel, dapat dilakukan kerja sama. Dalam penyediaan obat bagi karyawan dengan menerapkan sistem ‘jemput bola’ atau layanan antar jemput resep atau pembelian obat lainnya.
D. Ancaman/Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek laindi sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masing‐masing apotek pesaing.
1. Apotek UGM
Areal parkir luas lokasi strategis, dekat dengan rumah penduduk, universitas, dan berbagai sarana pengobatan. Menyediakan praktek
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 7
Menyediakan konseling pada pasien, baik langsung maupun lewat
telepon. Memiliki falitas layanan antar jemput resep. Menerapkan sistem “No Pharmacist No Servis”.
2. Apotek Kosudgama
Areal parkir luas dan gratis, lokasi strategis, ruang tunggu nyaman dan menyediakan layanan konseling.
3. Apotek Farmagama
Lokasi strategis, terdapat dokter praktek, menyediakan layanan konseling. Parkir sempit dan bayar. parkir sempit, lokasi kurang strategis, tidak ada praktek dokter.
6. Apotek Medistra
Lokasi strategis, ada praktek dokter, ada konseling obat, parkir sempit, berjarak dekat dengan bank, pusat pertokoan. kelengkapan obat kurang 7. Apotek Kucala
Parkir luas dan gratis, lokasi lumayan strategis, banyak praktek dokter, ruang tunggu nyaman dan luas, ada konseling obat, kelengkapan obat
Lokasi strategis, ada konseling obat, obat yang tersedia kurang lengkap, lokasi yang apotek sempit dan kurang nyaman.
VI. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Potensi pasar
Letal yang Sangat strategis dan dekat dengan berbagai pusat pelayanan kesehatan menjadikan potensi pasar Apotek BERSAMA cukup menjanjikan. Perkiraan konsumen:
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 8
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenag kerja yang sesuai bidangnya, oelh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisian
sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek BERSAMA merekrut 6 karyawan
dengan susunan sebagai berikut :
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. jam kerja :08.00‐22.00, dibagi menjasi 2 shift (masing‐masing 7 jam), yaitu jam Kerjasama antar karyawan harus diiaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien.
Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan
kewajiban serta rasa memiliki terhadapapotekdari para karyawan. Untuk itu kemempuan manajerial dari apoteker sangat diperlukan.
1) Job Description
A. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain : 1. memimpin seluruh kegiatan apotek
2. berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola
apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :
a) Pelayanan Kefarmasian
b) Adsministrasi dan Keuangan c) Ketenangan atau Personalia
d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungís apotek
3. Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dna
kualitas apotek
Tanggungjawab pengelola apotek yaitu :
APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dlam apotek serta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 9
B. Apoteker Pendamping
Tugas dan kewajiban :
- Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana
APA berhalangan selam jam kerja apotek.
- Dlaam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐hal
penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat
persetujuan dari APA. Tanggungjawab dan wewenang :
Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dna
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping
sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.
C. Asisten Apoteker Tugas dan kewajiban :
1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi :
a. pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas san obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.
b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan
dan meracik.
c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik. d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi
(narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.
e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu
kelancaran kegiatan pembelian.
f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani
faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date.
g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang
pelayanan dan peracikan obat.
h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya.
Tanggungjaab dan wewenang :
Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran
tugas yang diselesaikannya. Berwenag melaksnakan pelayanan
kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
D. Pembantu Umum
Tugas dan kewajiban :
1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek 2. Mengelola sampah apotek dengan peb\nuh tanggungjawab 3. Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 10
Bertanggungjawab langsung kapada pimpinan apotek dan
melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan
apotek.
2) Standar Operating Procedure (SOP) A. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien
sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat, 6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan
obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat,
6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga, 7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas, 8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 9) Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.
10)Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 11 2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan
klinik,
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 4) Pasien diberi no antrian,
10)Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11)Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 12)Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien. instruksinya untuk diracik.
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5) Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada struknya
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati‐ hati.
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,
kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan
diserahkan.
10)Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai. 11)Cucilah tangan sampai bersih.
E. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 12 4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan
pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off), 5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangna sudah seimbang atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya,
10)Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya.
F. SOP Konseling OTC
1) menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat
tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan
tersebut,
2) menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3) apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan,
4) apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
5) menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan
1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut, 2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat
kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien,
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah mak farmasis wajib membenarkan dan
melengkapinya,
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 13 5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan,
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya dirujuk ke dokter,
7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan
konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
H. SOP Konseling resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pad pasien tentang keluhan yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut,
4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah
disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset, 9) Catat nama pasien dan no telp pasein,
10)Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.
I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang 1) Saat barang datang dari PBF,
2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker
dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek, 5) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit di
komputer,
7) Ccocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 14 9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad,
10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.
- spatel logam/tanduk plastik atau porselen
- batang pengaduk
- penangas air
- kompor atau alat pemanas yang sesuai
- panci
- rak tempat pengeringan alat Alat Perbekalan farmasi
− Botol berbagai ukuran − Pot plastik berbagai ukuran
− Lemari pendingin
− Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
− Lemari untuk penyimpangan racun, narkotika, psikotropika dan bahan obat yang berbahaya lainnya.
Wadah Pembungkus dan pengemas : - etiket
- kertas puyer - streples
- wadah pengemas, dan membungkuk untuk penyerahan obat
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 15 - buku ISO atau MIMS
- buku pembelian
- buku penerimaan
- buku pembukuan keuangan
- buku pencatatan narkotik - buku pesanan obat narkotik - buku laporan obat narkotik - buku pencatan penyerahan resep - buku resep jika dokter akan beli obat
Perbekalan farmasi yang diperlukan
- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA) - Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
- Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan, perban, alkes steril, perbekalan rumah sakit.
- Bahan baku
- Perlengakapan bayi
IX. Tenaga Kerja
Struktur Organisasi :
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 16
Timbangan milligram 1 825.000
Timbangan gram 1 785.000
komputer IP4 + program 1 4.500.000
AC 4 7.500.000
Printer CANON IP 1200 1 375.000
Sepeda motor HONDA KHARISMA 1 14.000.000
Erlemeyer 500 ml PYREX 1 21.000
erlemeyer 250 ml PYREX 1 18.000
Erlemeyer 100 ml PYREX 1 14.000
Cawan porselen 100 ml 1 85.000
TV 21” 1 1.600.000
Spatula porselen 15 cm 4 46.000
gelas ukur 5 ml 1 10.500
gelas ukur 10 ml 1 12.700
gelas ukur 25 ml 1 14.500
gelas ukur 50 ml 1 18.500
gelas ukur 500 ml 1 61.000
botol timbang 3 12.000
mortir stamper 5 310.000
Batang pengaduk 2 13.500
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 17
2) a. Biaya perizinan Rp 2.000.000,00
b. Modal operasional (obat) Rp 65.000.000,00 c. Cadangan modal Rp 62.799.800,00
Total Rp 180.000.000,00 perkiraan harga rata‐rata 25.000,00/lembar resep.
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 18
Laba bersih Rp 41.032.800,00
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 19
Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja
prefesinya. Dari hasil study kelayakan menunjukkan Apotik BERSAMA
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 20
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 21
LAMPIRAN
LAY OUT APOTEK
15 M
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 22 KETERANGAN WARNA
: TOILET
: RUANG DOA
: ETALASE OBAT RESEP
: ETALASE OTC
: LEMARI NARKOTIKA
: LEMARI PSIKOTROPIKA
: LEMARI PENYIMPANAN RESEP DAN NOTA
: WASH TAMPLE
: RUANG KONSULTASI
: GUDANG
: MEJA AKUNTAN DAN APOTEKER
: KULKAS
: PERLENGKAPAN APOTEK
: MEJA PERACIKAN DAN BAHAN BAKU
: RUANG TUNGGU
: PENYERAHAN RESEP
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 23 ALUR ORANG
5b
2 4 5
3 6
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 24 Keterangan
1 : pasien masuk ke apotek 2 : pasien menyerahkan resep
3 : pasien menunggu diruang tunggu
4 : pasien membayar resep dan kembali menunggu 5 : pasien mengambil resep
5b : pasien berkonsultasi dengan apoteker 6 : pasien meninggalkan apotek
Catatan pasien :
1 : Pasien yang membeli OTC baik OWA (bukan racikan), sekaligus pemberian informasi dan pengarsipan.
4 : pasien membayar dan menerima obat 6 : pasien meninggalkan apotek
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 25
Apotek “Bersama” Jln.SUDIRMAN no40 Yogyakarta 52333 APOTEKER: PURWANTO S.Si., Apt.
SP.00.00.90.02
No. TGL:
NAMA PASIEN
ATURAN PAKAI
Nama dokter: Nama obat:
Jumlah: pafar
JL. SUDIRMAN APOTEK WILUJENG NO 40
Mc DONALD
YOGYA PHONE MARKET
POS POLISI
U S
B T
JL.C
. SIM
ANJ
UNTA
K
KOTA BARUETIKED
Etiked : pemakaian dalam :
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 26
Apotek “Bersama” Jln.SUDIRMAN no40 Yogyakarta 52333 APOTEKER: PURWANTO S.Si., Apt.
SP.00.00.90.02
No. TGL:
NAMA PASIEN
ATURAN PAKAI
Nama dokter: Nama obat:
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐ 27 DATA RECORD PASIEN
DATA RECORD PASIEN
NAMA PASIEN
LIST PENYAKIT DAFTAR OBAT
TANGGAL KODE
KELUHAN
TANGGAL
KUNJUNGAN MULAI BERHENTI KODE NAMA OBAT DOSIS
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
PROBLEMA TERAPI PADA RESEP TANGGAL
NO
PROBLEMA TERAPI PADA RESEP