• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PERINGKAT DUNIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BERDASARKAN PERANGKINGAN WEBOMETRICS Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam

bidang studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

ALEX FONDA MERCURY INDRA KUSUMAH 040709038

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU

Oleh : Alex Fonda Mercury Indra Kusumah

N I M : 040709038

Pembimbing I : Himma Dewiyana, ST, M.Hum

Tanda Tangan : __________________________

Tanggal : __________________________

Pembimbing II : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan : __________________________

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU

Oleh : Alex Fonda Mercury Indra Kusumah

N I M : 040709038

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan : __________________________

Tanggal : __________________________

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A.

Tanda Tangan : __________________________

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Penelitian ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas mana pendapat penulis dengan pendapat yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Maret 2010

(5)

ABSTRAK

Kusumah, Alex Fonda Mercury Indra. 2010. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU. Medan: Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Webometrics adalah suatu lembaga perangkingan universitas kelas dunia, didirikan oleh Consejo Superior de Investigation Cientificas (CSIC). Webometrics menganalisis Open Access Initiatives, electronik access to scientific publications

and to other acedemic material. Dalam perangkingan Webometrics menggunakan

empat parameter yaitu Visibility, Size, Rich Files, dan Scholar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan situs Web Perpustakaan USU dalam meningkatkuan nilai parameter Webometrics Universitas Sumatera Utara yaitu

Visibility, Size, Rich Files, dan Scholar. Data yang dikumpulkan adalah data

sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu browsing ke situs Perpustakaan USU untuk memperoleh data kekayaan konten yang dimiliki oleh Perpustakaan USU, browsing ke Google untuk memperoleh data Size dan Rich

Files, browsing ke Yahoo Search untuk memperoleh data Visibility, dan browsing

ke Google Scholar untuk memperoleh data Scholar.

Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter Visibility pada Yahoo sebesar 65.68% (inlink) dari 1.428 link (Link Other Libraries dan Other

Resources) pada situs Web Perpustakaan USU, terdapat 34.31% link yang belum

terindeks oleh Yahoo, nilai, nilai parameter Size situs Web Perpustakaan USU yang terindeks Google sebesar 195.800 files, nilai parameter Rich Files situs Web Perpustakaan USU yang terindeks oleh Google sebesar 12%, nilai parameter

Scholar situs Web Perpustakaan USU yang terindeks oleh Google Scholar sebesar

0.05%. Masih terdapat 88% konten situs Web Perpustakaan USU yang dapat berperan dalam meningkatkan peringkat Webometrics Universitas Sumatera Utara.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang menyertai penulis hingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan skripsi ini diajukan guna mencapai gelar Sarjana Sosial pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dan Pembimbing II.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Pembimbing I. 4. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku Dosen Wali penulis.

5. Bapak Rasiman, S.Sos, selaku Ketua Tim TIK di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pengajar yang telah memberikan ide, bantuan dan saran kepada penulis.

6. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis dan pegawai administrasi (Bang Yudi) di Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi.

7. Kedua orangtua penulis, Ayahanda Ir. Juara Siregar dan Ibunda Lidya Silalahi yang telah memberikan semangat, perhatian dan dukungan baik moril maupun materil dan yang selalu mendoakan penulis selama ini.

8. Adik-adik yang penulis sayangi (Yosiko Siregar, Vina Siregar, Yamada Siregar, Vika Siregar dan Vita Siregar) yang telah memberikan semangat, perhatian, bantuan dan dukungan kepada penulis serta mendoakan penulis selama ini.

(7)

10. Sahabat-sahabat penulis Sofina br. Ginting, Erfina br. Sitorus, Priscila br. Napitupulu, Jelita br. Hutauruk, dan Valentina br. Simangunsong, atas semua dukungan, bantuan, dan telah mendoakan penulis selama ini.

11. Teman-teman penulis, Wita, Darwin, Audio, Josep, Eva, Bang Surya, Yanti, Lela dan teman-teman penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungan, bantuan dan doanya.

12. Terkasih Ewid Dearma br. Silalahi yang telah memberikan dukungan, bantuan dan doa kepada penulis.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2010 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Koleksi Digital ... 8

2.2 Sumber Bahan Pustaka Elektronik ... 9

2.3 Local Content ... 12

2.4 Penamaan File Elektronik ... 13

2.5 Internet ... 14

2.5.1 Pengertian Internet ... 14

2.5.2 World Wide Web (WWW) ... 15

2.5.3 Domain dan Subdomain ... 15

2.5.4 Situs Web dan Halaman Web ... 16

2.5.5 Hyperlink ... 17

2.5.6 Search Engine... 17

2.6 Infometrics ... 26

2.6.1 Cybermetrics ... 26

2.6.2 Webometrics... 27

2.7 World Class University (WCU) ... 29

(9)

2.7.3 Webometric Rangking Of World University (WRWU) ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Jenis Penelitian ... 50

3.2 Unit Analisis ... 50

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.4 Studi Kepustakaan ... 51

3.5 Instrumen Penelitian ... 51

3.6 Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Sumber Daya pada Situs Web Perpustakaan USU ... 54

4.2 Parameter Webometrics ... 62

4.2.1 Parameter Visibility ... 62

4.2.2 Parameter Size ... 63

4.2.3 Parameter Rich Files ... 64

4.2.4 Parameter Scholar... 68

4.3 Analisis Situs Web Perpustakaan USU ... 69

4.3.1 Analisis Keyword:... 70

4.3.2 Analisis Title ... 71

4.3.3 Analisis Description ... 71

4.3.4 Analisis Body ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Popularitas Domain dan Subdomain USU ... 4

Gambar 2 : Gambar Struktur Penamaan File pada Perpustakaan Digital ITB ...13

Gambar 3 : Quantitative Disciplines ...26

Gambar 4 : Parameter Webometrics ...35

Gambar 5 : Tampilan Google Scholar ...40

Gambar 6 : Formulir Pendaftaran ke Google Scholar ...42

Gambar 7 : Site Map Situs Perpustakaan USU ...54

Gambar 8 : Konten Situs Web Perpustakaan USU dalam Parameter Webometrics ...62

Gambar 9 : Nilai Visibility library.usu.ac.id ...62

Gambar 10 : Nilai Visibility digilib.usu.ac.id ...63

Gambar 11 : Nilai Size library.usu.ac.id ...63

Gambar 12 : Nilai Size digilib.usu.ac.id ...64

Gambar 13 : Nilai Rich Files library.usu.ac.id dalam Format PDF ...64

Gambar 14 : Nilai Rich Files digilib.usu.ac.id dalam Format PDF ...65

Gambar 15 : Nilai Rich Files library.usu.ac.id dalam Format PS ...65

Gambar 16 : Nilai Rich Files digilib.usu.ac.id dalam Format PS ...66

Gambar 17 : Nilai Rich Files library.usu.ac.id dalam Format DOC ...66

Gambar 18 : Nilai Rich Files digilib.usu.ac.id dalam Format DOC ...66

Gambar 19 : Nilai Rich Files library.usu.ac.id dalam Format PPT ...67

Gambar 20 : Nilai Rich Files digilib.usu.ac.id dalam Format PPT...67

Gambar 21 : Nilai Scholar library.usu.ac.id ...68

Gambar 22 : Nilai Scholar digilib.usu.ac.id ...68

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jenis-Jenis Format File ... 9

Tabel 2 : Top Search Engine ...18

Tabel 3 : Cyberspace (Contents in electronic format) ...27

Tabel 4 : Sintax of the Main Search Engine ...29

Tabel 5 : Indikator Perangkingan THE-QS...30

Tabel 6 : Metodologi Penghitungan Rangking ARWU ...32

Tabel 7 : Sumber Katalog Universitas Webometrics ...34

Tabel 8 : Formulir Isian ...52

Tabel 9 : Berkas Unduhan Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...55

Tabel 10 : Guide Books Perpustakaan USU Per Tanggal 19

Januari 2010 ...56

Tabel 11 : Student Papers Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...56

Tabel 12 : Lecture Paper Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...57

Tabel 13 : Master Theses Perpustakaan USU Per Tanggal 19

Januari 2010 ...57

Tabel 14 : PhD Dissertations Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...58

Tabel 15 : Proceedings Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...58

Tabel 16 : Professor Orations Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...59

Tabel 17 : USU e-Archives Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...59

Tabel 18 : USU e-Journal Perpustakaan USU Per Tanggal 19 Januari 2010 ...60

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Home Page Situs Web Perpustakaan USU ...82

Lampiran 2 : Form Registrasi Situs Web Perpustakaan USU ...82

Lampiran 3 : Form Login Situs Web Perpustakaan USU ...83

Lampiran 4 : Halaman Berkas Unduhan Situs Web Perpustakaan USU ...83

Lampiran 5 : Halaman USU Repository Situs Web Perpustakaan USU ...84

Lampiran 6 : Halaman Guide Books Situs Web Perpustakaan USU...84

Lampiran 7 : Halaman Lecture Papers Situs Web Perpustakaan USU ...85

Lampiran 8 : Halaman Master Theses Situs Web Perpustakaan USU ...85

Lampiran 9 : Halaman Other Situs Web Perpustakaan USU ...86

Lampiran 10 : Halaman PhD Dissertations Situs Web Perpustakaan USU...86

Lampiran 11 : Halaman Proceedings Situs Web Perpustakaan USU ...87

Lampiran 12 : Halaman Professor Orations Situs Web Perpustakaan USU...87

Lampiran 13 : Daftar SubDomain USU (usu.ac.id) ...88

Lampiran 14 : Hasil Browsing Webometrics Situs Web Perpustakaan USU...91

Lampiran 15 : Webometrics Rank of Universities of Indonesia (July 2008) ...92

Lampiran 16 : Webometrics Rank of Universities of Indonesia (January 2009)...93

Lampiran 17 : Webometrics Rank of Universities of Indonesia (July 2009) ...94

(13)

ABSTRAK

Kusumah, Alex Fonda Mercury Indra. 2010. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU. Medan: Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Webometrics adalah suatu lembaga perangkingan universitas kelas dunia, didirikan oleh Consejo Superior de Investigation Cientificas (CSIC). Webometrics menganalisis Open Access Initiatives, electronik access to scientific publications

and to other acedemic material. Dalam perangkingan Webometrics menggunakan

empat parameter yaitu Visibility, Size, Rich Files, dan Scholar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan situs Web Perpustakaan USU dalam meningkatkuan nilai parameter Webometrics Universitas Sumatera Utara yaitu

Visibility, Size, Rich Files, dan Scholar. Data yang dikumpulkan adalah data

sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu browsing ke situs Perpustakaan USU untuk memperoleh data kekayaan konten yang dimiliki oleh Perpustakaan USU, browsing ke Google untuk memperoleh data Size dan Rich

Files, browsing ke Yahoo Search untuk memperoleh data Visibility, dan browsing

ke Google Scholar untuk memperoleh data Scholar.

Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter Visibility pada Yahoo sebesar 65.68% (inlink) dari 1.428 link (Link Other Libraries dan Other

Resources) pada situs Web Perpustakaan USU, terdapat 34.31% link yang belum

terindeks oleh Yahoo, nilai, nilai parameter Size situs Web Perpustakaan USU yang terindeks Google sebesar 195.800 files, nilai parameter Rich Files situs Web Perpustakaan USU yang terindeks oleh Google sebesar 12%, nilai parameter

Scholar situs Web Perpustakaan USU yang terindeks oleh Google Scholar sebesar

0.05%. Masih terdapat 88% konten situs Web Perpustakaan USU yang dapat berperan dalam meningkatkan peringkat Webometrics Universitas Sumatera Utara.

(14)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang bagi keberhasilan program atau tujuan utama perguruan tinggi adalah perpustakaan. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan pusat dokumentasi dan informasi serta sumber literatur yang menunjang tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Ini berarti perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya untuk membantu kegiatan pendidikan tetapi diperlukan untuk riset yang merupakan sumber daya yang sangat bernilai. Perpustakaan merupakan sarana yang pertama merasakan dampak dari ledakan informasi, karena hasil riset yang akan disimpan, dikelola dan disebarluaskan merupakan tugas dan tanggung jawab perpustakaan.

Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi tersebut adalah melalui penelusuran atau temu kembali informasi yang dilakukan oleh pengguna. Penelusuran informasi secara online dewasa ini memegang peranan yang sangat penting untuk menghasilkan perolehan informasi yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan.

Kemajuan pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat maraknya tentang data, informasi dan dokumen elektronik. TIK merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak dengan kemampuan jaringan komunikasi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Kemampuan TIK diharapkan untuk analisis data, olah kata, e-mail, Internet dan Intranet, pangkalan data, analisis sistem, pemograman dan lain-lain.

(15)

digital. Perubahan tersebut menciptakan perpustakaan digital, dimana pustakawan menyatakan perpustakaan digital itu merupakan koleksi informasi yang terkelola, informasi disimpan dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui jaringan komputer.

Akibat dari perubahan dan pertumbuhan informasi yang sangat pesat khususnya dalam format elektronik, hal ini yang membuat perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan layanan digital dengan cara memberi akses kepada pengguna untuk mengakses mulai dari electronic document, local content

digitalization, online searching, dan database.

Hadirnya Internet sebagai jaringan komunikasi elektronik yang populer dalam kehidupan masyarakat global telah mendukung terbentuknya perpustakan digital. Selain memudahkan dalam menyebarkan dan menerima informasi, teknologi Internet juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan organisasi, mempercepat penyebarluasan informasi, mempercepat pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, memungkinkan pemanfaatan bersama sumber daya informasi (resource sharing), dan penggunaan komputer yang lebih luas. Salah satu bentuk pemanfaatan Internet adalah situs Web (Web site).

Saat ini telah banyak situs Web yang terdapat di Internet. Situs Web adalah sebutan bagi sekelompok halaman Web (Web page) yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. Jumlah situs Web yang terus meningkat merupakan tantangan tersendiri bagi para pustakawan pengelola situs Web (Web

Administrator). Persaingan antar situs Web sejenis dalam menyajikan informasi

dan layanan terus berkembang. Oleh karena itu, pustakawan pengelola Web dituntut memiliki kemampuan untuk merancang dan mengelola situs Web dengan baik agar tetap berkelanjutan dan senantiasa dikunjungi para pengguna.

(16)

yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna? Perpustakaan ideal yang mampu memenuhi keinginan pengguna adalah perpustakaan yang menyediakan informasi lengkap, dapat diakses kapan saja, dimana saja dan dipandu oleh pustakawan yang profesional. Hal ini sebagai akibat dari dampak aplikasi TIK dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Dengan telah berkembangnya situs Web perguruan tinggi secara global, suatu kelompok penelitian yang berpusat di Madrid, Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) merupakan sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol telah mendirikan Webometrics untuk yang mengumpulkan data dari Web, seperti yang dituliskan oleh Aguillo (2007 : 4) “activity, visibility, impact,

prestige, and quality better reflected in the Web presence”, kemudian

membangun indikator untuk perangkingan. Hal ini membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk meraih status World Class University (WCU) dan dikenal secara global. Dalam mewujudkan impian ini, perguruan tinggi harus memenuhi acuan yang mendasari penentuan perangkingan WCU ini. Salah satu acuan yang dapat digunakan adalah Webometric Ranking of World University (WRWU) yang dimutahirkan dua kali setahun (Januari dan Juli), berbeda dengan THE dan QS dan Shanghai Jia Tong University, Webometrics hanya fokus pada pemanfaatan TIK, dimana pengembangan situs Web perguruan tinggi sebagai proxy-nya. Webometrics menggunakan empat parameter penilaian, yaitu: Visibility (50%),

Size (20%), Rich Files (15%), dan Scholar (15%).

Berdasarkan hasil data Webometrics yang dikeluarkan oleh Cybermetrics Lab CSIC pada Juli 2009, peringkat USU turun dari posisi 3254 menjadi 4884 (1630 tingkat), hal ini merupakan suatu pukulan yang berat bagi USU, diperlukan usaha yang lebih keras dan pembenahan dari setiap pihak/lembaga yang berperan dalam peningkatan indikator penilaian Webometrics, berikut rangking Webometrics USU berdasarkan wilayah dari bulan Juli 2008 sampai Juli 2009 yang telah dikeluarkan oleh Webometrics.info:

Wilayah Jul 2008 Jan 2009 Jul 2009

D u n i a 3776 3254 4884

Asia Tenggara 84 86 USU tidak masuk top 100

(17)

Dilihat dari parameter Webometric Juli 2009, USU mengalami peningkatan pada Size (527 tingkat), Rich Files (1516 tingkat), dan Scholar (1150 tingkat), sedangkan pada Visibility menurunan secara signifikan (4858 tingkat), dimana Visibility ber-bobot 50% (lebih besar dari parameter yang lainnya). Dengan begitu USU harus lebih berjuang untuk meningkatkan kemampuannya, terutama lembaga Pusat Sistem Informasi bagian Administrator situs Web USU untuk meningkatkan link eksternal yang diterima dari situs lain (inlink).

Tentunya, diperlukan strategi dan manajemen pengelolaan situs Web yang baik untuk dapat meraih rangking teratas dalam daftar WRWU, manajemen dan publikasi karya-karya tulis ilmiah sivitas akademika yang dikelola oleh perpustakaan, agar dapat diakses secara luas, kapan saja dan dimana saja melalui Internet oleh penggunanya, serta terindeks secara maksimal pada search engine populer agar mudah ditemukan oleh masyarakat luas dan pengguna potensial.

Untuk mengetahui seberapa banyak tingkat kunjungan suatu situs dapat diketahui dengan mengakses Alexa.com, Alexa.com menyediakan informasi popularitas suatu domain beserta sub domain-nya. Situs Web USU yang terindeks oleh Alexa.com per 15 Oktober 2009 yaitu usu.ac.id dengan tingkat kunjungan 8.9% beserta sub domain-nya 1. library.usu.ac.id (62.6%), 2. digilib.usu.ac.id (17.1%), 3. portal.usu.ac.id (6.8%), 4. e-course.usu.ac.id (3.4%) dan 5. bak.usu.ac.id (1.1%). Sub domain USU yang terindeks oleh Alexa.com adalah sebanyak 5 sub domain, dimana masih terdapat 101 sub domain yang dimiliki USU (per 21 Oktober 2009).

79.7%

Website Perpustakaan

(18)

Berdasarkan data dari Alexa.com bahwa popularitas situs Web Perpustakaan USU (library.usu.ac.id dan digilib.usu.ac.id) adalah sebesar 79.7%, jauh lebih besar dari USU sendiri sebagai top level domain usu.ac.id (8.9%) dan subdomain lainnya, yaitu portal.usu.ac.id (6,8%), e-course.usu.ac.id (3.4%), dan

bak.usu.ac.id (1.1%).

Dari pemaparan di atas menunjukkan subdomain Perpustakaan USU lebih menonjol dibandingkan subdomain lainnya, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana peranan perpustakaan dalam meningkatkan peringkat dunia USU berdasarkan perangkingan Webometrics terhadap ke empat parameter Webometrics yaitu Visibility (V), Size (S), Rich File (R), dan Scholar (Sc), karena Perpustakaan USU merupakan bagian penting dari kegiatan penyimpanan, pengelolaan dan penyebaran informasi dan publikasi hasil-hasil penelitian sivitas akademika USU. Dimana dukungan yang diberikan Perpustakaan USU sebagai bentuk pengaplikasian TIK adalah pengembangan situs Web Perpustakaan, berperan menyediakan jasa layanan online searching, koleksi digital berupa USU Repository (local content), E-Journal, dan dokumen digital lainnya yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics?”, maka untuk menjawab permasalahan tersebut penulis merumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan parameter Webometrics di bawah ini:

1) Berapa banyak jumlah total link eksternal yang diterima dari situs lain (Visibility), yang diperoleh dari Yahoo Search?

2) Berapa banyak jumlah halaman situs Web (Size) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dari Google?

(19)

4) Berapa banyak jumlah tulisan ilmiah dan kutipan-kutipan (Scholar) yang terindeks oleh Google Scholar?

1.3Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan-permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui jumlah total link eksternal yang diterima dari situs lain (Visibility), yang diperoleh dari Yahoo Search.

2) Untuk mengetahui jumlah halaman situs Web (Size) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dari Google.

3) Untuk mengetahui jumlah publikasi dokumen akademis (Rich Files) yang berformat: Portabel Dokumen Format (.pdf), PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt) yang diperoleh dari Google.

4) Untuk mengetahui jumlah tulisan ilmiah dan kutipan-kutipan (Scholar) yang terindeks oleh Google Scholar.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi:

1) Sebagai masukan bagi Pengambil Keputusan dan Pengelola Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dalam upaya meningkatkan Pelayanan di Perpustakaan.

2) Pustakawan, khususnya Pengelola Situs Web Perpustakaan (Web

Administrator).

3) Sebagai masukan bagi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara untuk melihat fenomena Webometric Ranking of World University sebagai acuan penilaian status Universitas Kelas Dunia (World Class University).

4) Sebagai rujukan bagi peneliti lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan Webometric Ranking of World University.

(20)

1.5Ruang Lingkup Penelitian

(21)

BAB II KAJIAN TEORITIS KAJIAN TEORITIS

2.1Koleksi Digital

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memberi dampak bertambahnya jenis koleksi pada perpustakaan, yaitu koleksi digital. Dengan adanya jaringan Internet dan media komputer, menuntut adanya koleksi digital dalam penelusuran informasi yang cepat dan tersedia setiap saat.

Menurut African Digital Library (2002 : 1), yang dimaksud dengan koleksi digital (digital collections) adalah:

This is an electronic Internet based collection of information that is normally found in hard copy, but converted to a computer compatible format. Digital books seemed somewhat slow to gain popularity, possible because of the quality of many computer screens and the relatively short 'life' of the Internet. This seemingly slow start to the use of eBooks should be seen in the context of the hundreds, if not thousands of years it took to move from the verbal to the written - initially on rock, clay tablets, animal skins, papyrus scrolls and finally, to modern paper.

Dalam kutipan tersebut di atas koleksi digital adalah koleksi informasi dalam bentuk elektronik berbasis internet yang umumnya terdapat dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Tartojogja (2008 : 1) menyatakan “koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistik elektronik, dan lain sebagainya”.

(22)

Tabel 1: Jenis-Jenis Format File Format File Ekstensi File Keterangan

Dokumen CSV Microsoft Word 2007 Document OpenDocument presentation

PC Paintbrush Bitmap Graphic Portable Network Graphic Truevision Targa Graphic Tagged image file format Wireless Bitmap File Format

Audio AC3

Free Lossless Audio Codec Compressed audio file

Ogg Vorbis Compressed Audio File Windows audio file

Moving Picture Experts Group File

Sumber: Fileinfo.com

2.2Sumber Bahan Pustaka Elektronik

Perpustakaan bukan lagi hanya memiliki koleksi tercetak saja tetapi diharapkan memiliki koleksi dalam bentuk elektronik yang terpasang secara

on-line. Pengguna perpustakaan telah mengenal internet dan sudah menjadikan

internet untuk mengakses informasi suatu perpustakaan on-line.

(23)

seperti yang dikatakan oleh Cleveland (1998 : 4) terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam proses membangun koleksi digital, yaitu:

1. Digitalization, converting paper and other media in existing collections to digital form.

2. Acquicition of original digital works created by publisher and scholars.

3. Access to external materials not held in-house by providing pointers to Web sites, other library collections, or publishers’ servers.

Pendapat di atas dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:

1.Digitalisasi (Digitalization)

Salah satu cara yang umum dilakukan dalam membangun koleksi digital adalah dengan mengubah bahan pustaka tercetak yang dimiliki ke bentuk digital. Seperti pendapat Tartojogja (2008 : 2) “digitalisasi merupakan proses alih media dari cetak atau analog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses

scanning, digital photograph atau teknik lainnya.” Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Sulistyo (2001 : 5) ”digitalisasi (digitization) artinya mengubah informasi dari bentuk tradisional ke bentuk terbacakan secara digital

(digitally-readable version) terhadap dokumen.”

Diperlukan pertimbangan sebelum melakukan proses digitalisasi, karena proses digitalisasi memerlukan waktu, tenaga ahli, biaya, alat dan sarana (Tartojogja, 2008 : 2). Investasi yang diperlukanpun tidak sedikit, penting untuk diperhatikan masalah penentuan skala prioritas koleksi yang harus digitalisasi dan tidak, hal ini dikarenakan tidak semua koleksi ‘dapat’ dan perlu di alih mediakan. Cleveland (1998 : 5) menyatakan bahwa ada enam hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi perpustakaan untuk melakukan digitalisasi koleksinya, yaitu:

1. Collection strenghts

Kekuatan koleksi (Collection strenghts) adalah jika sebuah perpustakaan memiliki koleksi yang dalam jumlah yang besar dan banyak dibutuhkan oleh pengguna maka perlu untuk menseleksi bahan pustaka yang penting dan melakukan digitalisasi terhadap koleksi penting tersebut.

2. Unique collections

(24)

3. The priorities of user communities

Prioritas pengguna (The priorities of user communities) adalah jika sebuah perpustakaan mendapat permintaan atau adanya kurikulum dari penggunanya untuk mendigitalisasikan bahan-bahan pustaka tertentu.

4. Manageable portions of collections

Memanajemen sebagian dari koleksi (Manageable portions of

collections) adalah jika sebuah perpustakaan memiliki bahan pustaka

yang sudah jarang pembacanya, maka dengan kebijakan perpustakaan dapat memisahkan bahan pustaka tersebut dan mendigitalisiasikannya.

5. Technical architecture

Arsitektur teknis (Technical architecture) adalah sebuah faktor yang menentukan siapa mendigitalisasikan apa. Perpustakaan harus memiliki arsitektur teknis untuk mendukung tugas-tugas koleksi digital tertentu.

6. Skill of staff

Keahlian staff (Skill of staff) adalah kemampuan tertentu yang dibutukan dalam pendigitalisasian bahan pustaka.

2.Akuisisi Karya Digital Asli (Acquicition of original digital works)

Membangun koleksi digital juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pengadaan koleksi melalui penyedia koleksi digital atau database digital baik membeli atau berlangganan. Sehingga Perpustakaan mampu menyediakan koleksi digital untuk memenuhi kebutuhan Pengguna Perpustakaan. Tartojogja (2008 : 3) mengemukakan “Ebscohost dan Proquest adalah dua contoh database yang saat ini cukup ‘laris’ dan menjadi primadona bagi perpustakaan perguruan tinggi yang ingin menyediakan koleksi digital seperti di UGM, UNY, UI, UNIBRAW, UNAIR, USU dan banyak lagi.”

Pengadaan koleksi digital dengan metode ini masih terbilang mahal. Seperti yang ditulis oleh Tartojogja (2008 : 3) ”…database Ebsco untuk berlangganan per tahun diperlukan dana sekitar 100 juta”. Sehingga tidak semua Perpustakaan memiliki dana yang mencukupi untuk pengembangan koleksi digital dengan menggunakan metode berlangganan atau membeli.

3.Akses ke Sumber Eksternal (Access to external materials)

(25)

besar karena memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara gratis, Tartojogja (2008 : 3) menyatakan:

Metode ini dapat dilakukan dengan cara membuka link atau jaringan ke server yang disediakan oleh rekanan, penerbit atau institusi lain yang mungkin mempunyai kesepakatan dengan perpustakaan, menyediakan fasilitas link ke sumber-sumber informasi penting yang disediakan secara gratis dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayaninya.

Penggunaan metode ini mempunyai kelemahan karena tingkat ketergantungan yang tinggi kepada penyedia informasi digital tersebut.

Dengan melaksanakan hal di atas perpustakaan dapat mendukung menaikkan peringkat perguruan tinggi di webometrics. Dalam hal ini Webometric Rangking Of World University akan menunjukkan posisi perguruan tinggi di urutan dunia.

2.3Local Content

Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki koleksi yang unik yang tidak terdapat pada situs lain yang sering disebut dengan istilah local

content. Yaitu suatu koleksi yang hanya dibuat di Perguruan Tinggi tersebut dan

tidak disebarluaskan ke publik maupun percetakan. Basuki (2001 : 2) mengemukakan:

Istilah local content dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi muatan lokal atau isi lokal. Bila menggunakan istilah muatan lokal, maka istilah tersebut mengandung arti materi atau informasi lokal yang dimasukkan ke sebuah wadah lain.

Local content yang dimaksudkan dalam Perguruan Tinggi adalah koleksi

grey literature atau disebut juga dengan literatur kelabu. Merupakan hasil karya

civitas akademika suatu Perguruan Tinggi. International Journal dalam Sulistyo-Basuki, 2001 : 2 mengemukakan:

Literatur kelabu ini didefinisikan sebagai informasi yang tidak terkendali oleh perhimpunan ilmu pengetahuan, universitas atau penerbit komersial, diterbitkan pada semua instansi pemerintah, akademia, bisnis, industri, baik dalam format tercetak maupun elektronik.

(26)

Menurut Hasanah (2009 : 14) Grey literature dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tugas Akhir (Skripsi), tugas akhir Mahasiswa Tingkat Sarjana. 2. Tesis, adalah karya dari Mahasiswa Pascasarjana.

3. Disertasi, adalah karya dari Mahasiswa Tingkat Doktor.

4. Prosiding, yaitu hasil Seminar, Lokakarya, Pertemuan Ilmiah yang diadakan di Perguruan Tinggi, dan karya sivitas akademikanya yang memberikan presentasi di berbagai kegiatan ilmiah.

5. Laporan penelitian dari setiap Kelompok Penelitian di Perguruan Tinggi.

6. Pidato pengukuhan adalah penyampaian secara oral suatu makalah yang berupa buah pemikiran seorang Guru Besar di hadapan Sidang Terbuka Majelis Guru Besar selama waktu tertentu.

7. Karya tulis ilmiah. 8. Artikel.

2.4Penamaan File Elektronik

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa ada banyak ragamnya koleksi local

content yang dapat menjadi kekayaan suatu perpustakaan (dalam format

elektronik), semakin banyak data yang tersimpan dalam direktori data base perpustakaan maka perlu melakukan standarisasi penanamaan file yang efektif dan tetap, sehingga memudahkan dalam penataan, pengenalan dan temu kembali file. Berikut contoh standar penamaan file pada perpustakaan digital ITB (Hasanah, 2009 : 15):

Gambar 2: Gambar Struktur Penamaan File pada Perpustakaan Digital ITB

Dengan ketentuan sebagai berikut: Kelompok 1 : tahun terbit dokumen

Kelompok 2 : inisial kategori (dapat dilihat di standard kategori Digital Library)

(27)

Kelompok 4 : kata terakhir nama pengarang

Kelompok 5 : nomor file dari seluruh file yang dihasilkan pada proses scanning suatu dokumen.

Hasanah (2009 : 16) memberikan contoh sebagai berikut:

Tesis tahun 2004 dengan judul : “Makna Ragam Hias Pada Rana Makam Raja–Raja Sumenep di Asta Tinggi Madura” ditulis oleh Lintu Yulistyantoro dari Departemen Desain

Maka penamaan file hasil scanning tesis tersebut adalah:

2004_TS_DS_ Yulistyantoro _1 : hasil scanning halaman muka, halaman pengesahan, Halaman Abstrak, Daftar Isi, Kesimpulan dan Daftar Bibliografi

2004_TS_DS_ Yulistyantoro _2 : hasil scanning bab 1 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _3 : hasil scanning bab 2 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _4 : hasil scanning bab 3 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _5 : hasil scanning bab 4 2.5Internet

2.5.1 Pengertian Internet

Internet telah menjadi bagian dari kehidupan orang banyak terutama dengan semakin banyaknya pengguna facebook maka istilah internet sudah sangat umum di dengar oleh berbagai golongan masyarakat. Menurut Wikipedia (2009 : 3) pengertian Internet adalah: “The Internet is a global system of interconnected

computer networks”, maka internet merupakan salah satu bentuk jaringan

(28)

2.5.2 World Wide Web (WWW)

WWW tidak terlepas dari internet, WWW sering digunakan saat mengetikkan suatu alamat situs Web misalnya www.usu.ac.id, namun pengertian sebenarnya WWW menurut Wikipedia (2009 : 1) adalah “The World Wide Web is

a system of interlinked hypertext documents accessed via the Internet”. Isi dari

WWW dapat ditampilkan dengan penggunaan sebuah Web browser, seperti Mozila Firefox, Interner Explorer atau Opera. WWW memungkinkan penyebaran informasi melalui Internet, penggunaannya mudah dalam format yang fleksibel. WWW memiliki peranan yang penting dalam mempopularitaskan penggunaan Internet. Wikipedia (2009 : 1) menyatakan bahwa “World Wide Web ditemukan pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee, sekarang adalah Director of the World

Wide Web Consortium.”

2.5.3 Domain dan Subdomain

Domain adalah sebuah nama unik untuk mengidentifikasi nama server

komputer seperti Web server atau email server di Internet sebagai pengganti

Internet Protocol (IP), yang berdasarkan kepada Domain Name System (DNS)

(Hartono, Indra K., 2002 : 10).

Struktur domain terbagi atas: Pertama Top Level Domain adalah deretan kata dibelakang nama domain seperti .com (dotcom). Ada dua macam Top Level

Domain, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level

Domain (ccTLD). gTLD seperti yang diungkapkan di atas ccTLD adalah TLD

yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id) atau Singapura dengan kode SG (com.sg, net.sg, dsb) (Hartono, Indra K., 2002 : 11). Kedua Second Level Domain (SLD) adalah nama

domain yang didaftarkan. Misalnya ddd.com, maka ddd adalah SLD dan .com-nya

adalah TLD. Ketiga Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level

Domain dan Top Level Domain. Misalnya ddd.com, maka dapat menambahkan

nama lain sebelum ddd, yaitu mail.ddd.com atau search.domainku.com.

Berikut domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti: - Indonesia menggunakan .id

(29)

Untuk Indonesia terbagi menjadi beberapa domain, seperti : - .or.id : Untuk Organisasi

- .co.id : Untuk Badan Usaha - .go.id : Untuk Pemerintahan - .ac.id : Pendidikan Tinggi - .sch.id : untuk Sekolah - .net.id : Internet Provider

- .web.id : digunakan untuk umum (Apima, 2008; Zero, 2009) 2.5.4 Situs Web dan Halaman Web

Setiap mengakses Internet baik dengan menggunakan media laptop, PC, maupun handphone sering terlebih dahulu mengetikkan suatu alamat url, seperti

www.usu.ac.id, dimana sebenarnya alamat tersebut mewakili suatu situs Web,

menurut Wikipedia (2009 : 1) situs Web (Web site) adalah “kumpulan dari halaman Web (Web page), yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau

subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di

Internet”. Halaman Web sendiri adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language) yaitu bahasa markup yang paling dominan dalam pembuatan halaman Web. Pada HTML dapat diketikkan teks yang digunakan untuk membuat struktur dokumen yang terdiri atas headings,

paragraphs, lists, links, quotes, dll. Dalam HTML dapat juga memuat gambar

yang menjadikan tampilan halaman Web lebih interaktif. HTML diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server situs Web untuk ditampilkan kepada para pengguna melalui Web browser. Semua publikasi dari situs Web tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari situs Web akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman Web untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pengguna dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa situs Web membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para

user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi situs Web tersebut. Contohnya,

(30)

2.5.5 Hyperlink

Sering sekali pengguna Internet berhadapan dengan halaman Web yang berisi teks, gambar, menu, dll yang jika di-klik akan menghubungkan pengguna ke halaman Web dan situs Web lainnya. Seperti yang dituliskan Wikipedia (2009 : 1), “In computing, a hyperlink (or link) is a reference to a document that the

reader can directly follow, or that is followed automatically”. Hal itulah yang

menggambarkan penggunaan hyperlink, maka dapat dikatakan hyperlink adalah suatu shortcut pada halaman HTML yang mengacu ke resource yang terletak pada satu halaman atau suatu situs Web lain. Link tersebut berisikan alamat yang unik yang dikenal dengan Uniform Resource Locator (URL).

Untuk mengetahui adanya hyperlink pada suatu halaman Web dapat diketahui dengan tanda sebagai berikut: teks diberi warna yang berbeda, umumnya warna biru dan bergaris bawah, dapat juga berubah warna latar atau teks jika dilewati penunjuk mouse. Sedangkan untuk gambar, jika ditunjuk dengan

mouse, penunjuk mouse akan berubah bentuk menjadi bentuk tangan. Penggunaan

link sendiri cukup beragam, dapat digunakan untuk membantu pengguna menuju

topik bahasan tertentu dalam satu halaman Web dengan cepat tanpa harus

scrolling down yang panjang. Link juga digunakan untuk kembali ke topik

sebelumnya bahkan untuk cara cepat ke sumber bacaan (referensi).

2.5.6 Search Engine 1.Proses Pencarian

Melakukan pencarian dokumen yang dimuat pada suatu situs bisa begitu mudah dan terlihat sulit. Mengingat begitu menyebarnya informasi dimana-mana, bahkan University of California dalam Febrian (2007 : 9) menyatakan bahwa ”saat ini telah terdapat lebih dari 50 miliyar halaman Web di Internet”.

(31)

Pencarian yang dilakukan pengguna adalah melalui perantara yaitu alat bantu pencarian, Wikipedia (2009 : 1) menyatakan “a Web search engine is a tool

designed to search for information on the World Wide Web”. Pencarian dilakukan

pada alat bantu tersebut ke database yang mereka miliki. Database tersebut mengko leksi situs-situs yang mereka temukan dan mereka simpan, seperti Wikipedia (2009 : 1) tuliskan “Web search engines work by storing information

about many Web pages, which they retrieve from the WWW itself”.

Hitwise.com Januari 2010 menampilkan Top Search Engine pada tabel dibawah ini:

Tabel 2: Top Search Engine

Rank Search Engine Searches 1 www.google.com 71.61 % 2 search.yahoo.com 14.76 %

3 www.bing.com 9.13 %

4 www.ask.com 2.66 %

5 www.aolsearch.com 1.04 %

Alat bantu pencarian ini menyediakan hasil pencarian dalam bentuk

hypertext link dengan URL menuju halaman lainnya. Yang jika di klik akan

menuju ke alamat tersebut dimana dokumen, gambar, suara, dan banyak bentuk lainnya yang yang ada pada server dituju, seperti Wikipedia (2009 : 1) tuliskan

“the information may consist of Web pages, images, information and other types

of files”.

2.Kategori Alat Pencari

Dalam melakukan browsing Internet sudah sangat umum pengguna menggunakan Google sebagai mesin pencari dalam mencari kebutuhan informasi, Google hanya merupakan salah satu alat pencarian yang ada di Internet, masih terdapat alat pencarian yang lainnya, dimana Febrian (2007 : 11-13) menerangkan tiga bentuk dari alat bantu pencarian seperti berikut ini:

a. Search Engine dan Meta-Search Engine Karakteristik:

(32)

• Pencarian berdasarkan kata kunci, mereka mencoba mencocokkan dengan tepat kata kunci tersebut dengan teks yang yang ada dalam dokumen,

Tidak perlu dilakukan browsing, dan tidak ada subjek dari kategori,

Database dijaring dan dikumpulkan oleh spider, yaitu komputer

yang memiliki program robot, dengan kemampuan seminimal mungkin dari pandangan atau sentuhan manusia,

• Ukuran search engine: dari skala kecil hingga mampu menyimpan sangat banyak (sekitar hingga 20 milyar halaman Web).

• Meta-search engine dengan cepat melakukan pencarian ke dalam beberapa database dari berbagai search engine dalam satu kali permintaan. Hasilnya adalah daftar yang dihasilkan dari penggabungan hasil pencarian dari beberapa search engine yang mereka libatkan.

Contoh Search Engine: Google, Yahoo Search, Ask.com, dll. Meta-Search Engine: Dogpile, Clusty, Surfwax, Ixquick, Copernic Agent, dll.

b. Subject Directories Karakteristik:

• Seleksi dari situs yang ada merupakan seleksi langsung yang dilakukan oleh manusia, kadang kala malah para ahli untuk subjek tertentu,

• Sering dengan hati-hati dievaluasi dan menjaga keterbaruan informasi yang mereka miliki, namun tidak selalu, kadang-kadang malah tidak, terutama untuk mereka yang telah memiliki data yang banyak dan bersifat general.

• Biasanya dikelola dalam bentuk subjek dan direktori yang tersusun secara hirarki,

• Sering dilengkapi dengan catatan mengenai deskripsinya (tidak untuk Yahoo),

Subjek dapat di-browse subject dan kategorinya atau melakukan pencarian berdasarkan kata-kata tertentu,

No-full text document. Pencarian diminta lebih spesifik

dibandingkan dengan pencarian melalui search engine, karena kata kunci tidak dibandingkan dengan isi dari halaman suatu situs, melainkan hanya pada subjek, kategori, dan deskripsi.

• Contoh: dmoz, librarian index, infomine, About.com, dll. c. Specialized Database (Invisible Web)

Karakteristik:

Merupakan Web yang menyediakan akses melalui suatu kontak pencarian ke dalam content database pada sebuah komputer di suatu tempat,

(33)

• Juga terdiri dari banyak halaman yang menghasilkan hasil pencarian dari katalog direktori online.

Contoh: penempatan database khusus untuk mencari dari data yang bisa diandalkan melalui directory seperti dmoz, Yahoo Directory, dll.

3.Mekanisasi dari Search Engine a. Spider

Spider adalah program yang dijalankan oleh mesin secara otomatis untuk

men-download halaman-halaman yang ditemukannya untuk disimpan ke dalam

database search engine. Berbeda dengan browser, spider bekerja untuk

kepentingan mesin bukan untuk kepentingan manusia.

b. Crawler

Crawler adalah program yang dimiliki oleh search engine untuk melacak dan menemukan link yang terdapat dari setiap halaman yang ditemuinya. Tugasnya adalah untuk menentukan spider harus pergi kemana dan mengevaluasi

link berdasarkan alamat yang ditentukan dari awal. Crawler mengikuti link dan

mencoba menemukan dokumen yang belum dikenal oleh search engine.

c. Indexer

Indexer adalah komponen yang melakukan aktivitas untuk menguraikan

masing-masing halaman dan meneliti berbagai unsur, seperti teks, headers, struktur atau fitur dari gaya penulisan, tag HTML khusus, dll.

d. Database

Database adalah tempat standar untuk menyimpan data-data dan

halaman yang telah dikunjungi, di-download dan sudah dianalisis. Kadang kala disebut juga index dari suatu search engine.

e. Result Engine

Result Engine adalah mesin yang melakukan penggolongan dan

(34)

berdasarkan permintaan penggunanya, dan bagaimana bentuk penampilan yang akan ditampilkan.

f. Web Server

Web server adalah komputer yang melayani permintaan dan memberikan

respon balik dari permintaan tersebut. Web server ini biasanya menghasilkan informasi atau dokumen dalam format HTML. Pada halaman tersebut tersedia layanan untuk mengisikan kata kunci pencarian yang diinginkan oleh user-nya.

Web server ini juga bertanggung jawab dalam menyampaikan hasil pencarian

yang dikirimkan kepada komputer yang meminta informasi atau pencarian yang diinginkan.

4.Cara Kerja Mesin Pencari

Mesin pencari tidaklah benar-benar melakukan pencarian keseluruh

World Wide Web secara langsung. Melainkan melalui database-nya sendiri,

seperti yang tertulis di Wikipedia (2009 : 1) “data about Web pages are stored in

an index database for use in later queries”, dimana halaman-halaman yang ada di

WWW telah terindeks terlebih dahulu, Wikipedia (2009 : 1) menyatakan bahwa “halaman dianalisa, judul dan sub judul dari field khusus berupa meta tags.”

Ketika pengguna melakukan pencarian Web dengan menggunakan

search engine, yang dilakukan adalah pencarian salinan halaman yang disimpan

pada database mereka saat terakhir mereka kunjungi.

Ketika pengguna meng-click link yang disediakan oleh halaman hasil pencarian yang dilakukan oleh search engine, sebenarnya alamat tersebut diberikan dari server search engine melalui versi saat ini yang ada di dalam

database mereka tersebut.

Database yang ada pada search engine dipilih dan dijaring oleh program

robot yang disebut dengan spider. Meskipun mereka “menjaring” halaman yang akan diambil dan disimpan ke dalam database mereka, dalam kenyataannya bisa dikatakan bahwa mereka mengambilnya dari satu tempat.

(35)

simpan di dalam database tadi. Mesin ini tidak dapat menuliskan suatu URL dan berpikir halaman-halaman yang mana yang akan mereka “coba” kunjungi. Komputer memang makin lama makin canggih, tapi mereka tetap saja tidak bisa kreatif memikirkan sendiri seperti manusia pada umumnya.

Jika suatu halaman Web tidak pernah di-link-an dari halaman lainnya, maka spider dari search engine tidak akan menemukan halaman tersebut. Mereka hanya memantaunya dari database yang mereka miliki.

Untuk situs yang benar-benar baru dan belum ada satupun situs lain yang membuat link mereka ke situs baru tersebut, maka tentu saja spider tidak akan mengenalnya.

Cara untuk membuat agar situs baru tersebut bisa terdaftar pada search

engine, khususnya untuk situs yang belum dapat link dari situs lain, adalah dengan

cara memberitahu langsung search engine tersebut bahwa ada situs baru, pengerjaannya dilakukan oleh manusia. Hampir semua search engine memberikan fasilitas atau penawaran untuk ini.

Setelah spider menemukan suatu halaman, maka mereka akan mengirimkan hasil penemuan tersebut ke komputer lain agar halaman tersebut

di-index. Program ini mengidentifikasi text, links serta isi lain pada halaman tersebut,

lalu menyimpannya ke dalam file database mereka, sehingga melalui database tersebutlah bisa dilakukan pencarian kata kunci atau apa pun dalam bentuk tingkat lanjut lainnya yang ditawarkan oleh mereka, sampai akhirnya Anda menemukan situs itu pada hasil pencarian.

(36)

5.Search Engine Optimalizer (SEO)

SEO (Search Engine Optimalizer) merupakan istilah yang sudah umum bagi kalangan desainer Web dan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pengertian SEO menurut Indowebmaker.com (2009 : 2) “adalah tindakan mengubah struktur, isi situs Web dan inbound link untuk memperoleh posisi yang lebih baik di hasil pencarian Search Engine (SE)”.

Adapun manfaat SEO menurut Indowebmaker.com (2009 : 4) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah pengunjung ke situs Web. 2. Meningkatkan jumlah pengguna potensial. 3. Menghemat biaya promosi.

Dalam proses SEO terdapat dua faktor utama yang harus diperhatikan, dimana Aryadana (2003 : 2) menyatakan bahwa kedua faktor tersebut adalah:

1. Faktor Internal (berhubungan dengan penulisan isi situs Web dan HTML)

2. Faktor Eksternal (berhubungan dengan link popularity) Pendapat di atas dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Search engine sangat memperhatikan teks isi situs Web sebagai salah

satu acuan untuk menentukan tingkat relevansi situs Web agar mudah dilisting. Menurut Aryadana (2003 : 2) “halaman Web yang berdesain full image (hanya terdiri atas gambar dan flash) serta tidak menyertakan teks biasa, akan sangat sulit dibaca oleh search engine”.

Pada faktor internal penggunaan keyword merupakan hal yang penting.

Keyword yang dibuat, diusahakan terpakai pada kalimat-kalimat dalam teks

halaman Web. Aryadana (2003 : 2) menyatakan, “anggap saja keyword tersebut merupakan topik utama dan tempatkan keyword pada tag <title> dan pada atribut ALT dalam tag <img>.“ Penggunaan keyword yang dimaksud disini adalah penggunaan dalam batas yang wajar.

Penentuan keyword yang salah bisa berakibat fatal sebab situs Web tidak akan pernah ditemukan oleh pengguna. Salah satu alat bantu untuk menentukan

(37)

https://adwords.google.com/select/KeywordTool External. Word Tracker.com memiliki database keyword populer berdasarkan data dari beberapa search engine utama. Penggunaannya dengan mengetikkan topik dari isi situs Web, dan maka WordTracker bisa memberikan keyword yang berhubungan dengan topik tersebut. Aryadana (2003 : 3) memberikan contoh: kata MP3 dan WordTracker bisa memberikan alternatif keyword seperti ini:

- mp3 - mp3 players

- free mp3 downloads - mp3 midi

- free mp3 - free mp3 music

- free mp3 music download - free mp3s - mp3 downloads - mp3 player

Untuk optimisasi on page dapat dilakukan dengan menambahkan tag HTML, Indowebmaker.com (2009 : 9) memberikan contoh penggunaan tag HTML dengan penggunaan keyword Batik Yogyakarta:

- Title

<title>Kain Batik Yogyakarta | Baju Batik Yogyakarta | BatikYogyakartaSip.com </title>

- Meta Description

<meta name=”description” content=”Informasi lengkap tentang batik yogyakarta.”/>

- Meta Keyword

<meta name=”keyword” content=”Batik, Batik Yogyakarta, Kain Batik Yogyakarta, Baju Batik Yogyakarta, Sejarah Batik Yogyakarta, Malioboro, Beli Batik, Batik murah” />

Hal lain yang perlu untuk diperhatikan seperti yang disebutkan oleh Indowebmaker.com (2009 : 14) adalah:

 Pisahkan CSS dan Javascript ke file eksternal  Jangan gunakan Splash Page

 Jangan gunakan iframe  Kurangi penggunaan Flash  Tidak ada Broken Link 2. Faktor Eksternal

(38)

yang dimaksud adalah spamming yaitu menurut Aryadana (2003 : 3) “…penulisan

content menggunakan keyword yang diulang-ulang secara berlebihan, penulisan

teks yang warnanya sama dengan warna background sehingga pengunjung tidak dapat membacanya”.

Search engine menggunakan faktor eksternal sebagai acuan relevansi

antara isi situs Web dan keyword. Faktor yang dimaksud adalah link popularity atau yang sering juga dikenal dengan backlink, Indowebmaker.com (2009 : 16) mengemukakan pengertian backlink adalah banyaknya link dari situs Web lain yang mengarah ke situs Web sendiri. Hal ini berkaitan dengan backlink yang kadang juga disebut dengan inbound link, incoming link, inlink atau inward link. Maka perlu meningkatkan link dari situs luar ke situs sendiri untuk mendapatkan posisi utama dalam SE, seperti yang Aryadana (2003 : 3) tuliskan “...semakin banyak link dari luar, berarti nilai link popularity-nya akan semakin besar. Menurut anggapan search engine, semakin banyak sebuah situs Web di-link, semakin baik pula content yang dimiliki”.

Indowebmaker.com (2009 : 16) memberikan contoh bentuk umum

backlink sebagai berikut:

<a href=”http://www.batikyogyakarta.com” title=”Panduan Batik Yogyakarta”>Panduan Batik Yogyakarta</a>

Keterangan:

 http://www.batikyogyakarta.com = nama situs Anda

 Panduan Batik Yogyakarta = Anchor/Link Text → harus mengandung keyword situs Anda

Untuk meningkatkan faktor internal dapat dengan melakukan barter link (link exchange) secara manual (Aryadana 2003 : 4) , yaitu dengan menghubungi

Webmaster dari situs-situs yang memiliki informasi berkaitan dengan situs Web

tersebut. Lalu menawarkan kerjasama melalui barter link, dengan terangkan apa keuntungan yang akan didapat. Dapat juga menggunakan Google untuk melacak

link yang mengarah ke situs Web tertentu. Caranya ketik link: diikuti dengan

(39)

2.6Infometrics

Informetrics adalah studi aspek kuntitatif dari informasi. Wikipedia (2009 : 1) menyatakan yang termasuk ke dalam bidang Infometrics

adalah:

Scientometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari ilmu pengetahuan (science);

Webometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari World Wide

Web;

Bibliometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari informasi yang terekam (rekord of recorded information).

Sumber: Diadaptasi dari Björneborn oleh Aguillo (2009 : 3)

Gambar 3: Quantitative Disciplines

2.6.1 Cybermetrics

Cybermetrics digunakan untuk mengukur nilai kuantitatif informasi yang terdapat di cyberspace seperti yang dikatakan oleh Aguillo (2009 : 2) “Cybermetrics is devoted to the quantitative description of the contents and

communication activities that occur in the cyberspace”. Berikut isi cyberspace

(40)

Tabel 3: Cyberspace (Contents in electronic format)

Sumber: Aguillo (2009 : 4)

2.6.2 Webometrics

Istilah Webometrics pertama sekali digunakan oleh Almind and Ingwersen pada tahun 1997, dimana istilah Webometrics saat ini sudah umum dikenal sejak adanya badan perangkingan universitas kelas dunia yang menggunakan Webometrics sebagai ilmu pengukuran faktor-faktor Web. Thewall (2009 : 5) menyatakan bahwa “the terms webometrcis was coined in print by

Almind dan Ingwersen (1997), which identified the web was important source for

measuring documents and information.” Webometrics digunakan untuk mengukur

World Wide Web dan mendapatkan pengetahuan tentang jumlah dan jenis

hyperlinks, struktur World Wide Web serta pola penggunaannya. Menurut

Ingwersen (2004) dalam Wikipedia (2009 : 1) defenisi webometrics adalah "the

study of the quantitative aspects of the construction and use of information

resources, structures and technologies on the Web drawing on bibliometric and

informetric approaches." Kemudian pengertian Webometrics dikeluarkan oleh

Thelwall (2004) dalam Wikipedia (2009 : 1) "the study of web-based content with

primarily quantitative methods for social science research goals using techniques

that are not specific to one field of study", dimana pengertian ini lebih

(41)

fields are Bibliometrics, Informetrics, Scientometrics, Virtual ethnography, and

Web mining.”

Salah satu pengukuran yang relatif adalah "Web Impact Factor" (WIF) yang diperkenalkan Ingwersen (1998) dalam Wikipedia (2009 : 1). WIF mengukur dengan menjabarkan jumlah halaman Web dalam suatu situs Web yang menerima link dari situs Web lain, dibagi atas jumlah publikasi halaman Web dalam suatu situs Web yang terakses crawler. Boudourides (1999 : 5) mengemukakan “…the standard tools for locating the webometric data are

provided by one of the many existing search engines (for example, Alta Vista,

Lycos, Yahoo, Infoseek, Excite, etc.”

Statistical Cybermetrics Research Group (SCRG), School of Computing and IT, University of Wolverhampton, UK mengemukakan query (kata kunci) mesin pencari untuk Webometrics sebagai berikut:

site:D

Banyak halaman dalam situs Web yang terdapat pada nama domain “D”, atau direktori “D”. Pada AltaVista, Bing dan Google.

linkdomain:D -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke situs Web dengan nama

domain “D” tidak termasuk semua halaman di situs “D”. Dapat

digunakan pada AltaVista, dan Yahoo!.  linkdomain:D -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke suatu situs Web dengan nama domain “D” (termasuk semua halaman yang ada pada situs Web “D”). Dapat digunakan pada AltaVista, untuk Yahoo! gunakan Yahoo! site explorer.

link:P

Banyak halaman yang mengandung link ke halaman http://P. Dapat digunakan pada AltaVista, Google, untuk Yahoo!: gunakan Yahoo! site explorer.

link:P -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke sebuah halaman http://P tidak termasuk semua halaman di situs “D” yang mengandung “P”. Dapat digunakan pada AltaVista, dan Yahoo!.

linkfromdomain:D atau linkfromdomain:S -site:S

Banyak halaman yang mengandung link dari situs Web dengan nama

domain “D” tidak termasuk semua halaman pada situs “D” yang

mengandung “P”. Dapat digunakan pada Google dan AltaVista.  linkdomain:D1 linkdomain:D2 -site:D1 -site:D2

(42)

dapat digantikan dengan situs utama dari nama domain (contoh bbc.co.uk untuk menggantikan news.bbc.co.uk atau www.bbc.co.uk) untuk menghindari extra self-links.

linkfromdomain:D1 linkfromdomain:D2

Banyak halaman yang ter-link ke kedua situs Web spesifik dengan nama domain D1 dan D2, dan tidak termasuk semua halaman yang ada dalam situs D1 dan D2 (i.e., co-outlinks). Dapat digunakan pada Bing. Catatan: Untuk situs Web dengan nama domain yang diawali oleh www. Hilangkan inisial www. dari D sebelum mejalankan pencarian manapun di atas. Hal ini penting untuk situs Web besar dengan banyak nama domain.

Berikut terdapat juga keyword yang dapat dibuat oleh Aguillo (2009 : 13) yang digunakan untuk memperoleh data Webometrics, seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4: Sintax of the Main Search Engine

Sumber: Aguillo (2009 : 13)

2.7World Class University (WCU)

Memperoleh status World Class University adalah impian setiap perguruan tinggi, untuk mewujudkan impian tersebut tentu saja terdapat kriteria dan lembaga pengekreditasinya. Berikut defenisi World Class University menurut Altbach dalam Levin (2006 : 32) “World class defined by dictionary as “ranking

among the foremost in the world; of an international standard of excellence”.

Pengertian WCU lebih dirinci oleh Robinson dalam Levin (2006 : 32) yaitu “A

minimum standard” or “a relative position in the form of ranking”, “industrial

(43)

standard”, “top of the world rankings”. Berikut berbagai acuan World Class

University (WCU): 2.7.1 THE-QS

Times Higher Education-QS World University Rankings dipublikasikan secara tahunan berupa daftar "Top 200 World Universities" berasal dari Times Higher Education dan Quacquarelli Symonds (QS) antara tahun 2004 dan 2009.

Timeshighereducation.co.uk menyatakan bahwa Times Higher Education merupakan sumber informasi pendidikan tinggi yang paling kompeten di London. Diterbitkan pertama sekali pada tahun 1971 dan sudah online pada tahun 1995.

Quacquarelli Symonds (QS) adalah perusahaan yang khusus bergerak dibidang pendidikan dan belajar luar negeri. Didirikan pada tahun 1990 oleh Wharton School MBA graduate Nunzio Quacquarelli. QS telah memiliki kantor di London, Paris, Singapore, Stuttgart, Boston, Washington DC, Sydney, Shanghai, dan Johannesburg. QS menyediakan program untuk mahasiswa belum bergelar, lulusan, Masters, PhDs, MBA, dan kandidat EMBA.

THE menggunakan 4 kriteria utama dalam menentukan skor rangking universitas di dunia, yaitu:

1. Kualitas Penelitian (Research Quality);

2. Kesiapan Kerja Lulusan (Graduate Employability); 3. Pandangan Internasional (International Outlook); dan 4. Kualitas Pengajaran (Teaching Quality). Wahono (2007 : 1)

Tabel 5: Indikator Perangkingan THE-QS

Criteria Indicator Brief Description Weight

Research Quality

Peer Review

Composite score drawn from peer review (which is divided into five subjects areas). 3,703 responses.

40% Citation per

Faculty

Score based on research perfomance factored againts the size of the research body

Score based on responses to recruiter

survey, 738 responses 10%

International Outlook

International Faculty

Score based on proportion of

international faculty 5%

International Students

Score based on proportion of

international students 5%

Teaching Student

(44)

Berikut penjelasan tabel indikator perangkingan THE-QS di atas (diadopsi dari penjelasan Wahono, 2007 : 2), yaitu:

Pada kriteria Research Quality dengan bobot 60%, penilaian dilakukan dengan menyebarkan angket online ke 190.000 akademisi untuk mengisi pertanyaan berdasarkan bidang kepakaran mereka (Arts & Humanities,

Engineering & IT, Life Sciences & BioMedicine, Natural Sciences dan Social

Sciences). Yang kemudian akan memilih 30 Universitas terbaik dari wilayah

mereka. Indikator kedua adalah Citations per Fakultas adalah banyak publikasi karya tulis ilmiah dari penelitian (professor) di univesitas tersebut dan jumlah

citation (kutipan) berdasarkan data dari the Essential Science Indicators (ESI).

Pada kriteria Graduate Employability dengan bobot 10%, penilaian dilakukan berdasarkan hasil survei terhadap 375 perekrut tenaga kerja.

Pada kriteria International Outlook dengan bobot 10%, penilaian pada jumlah fakultas yang menyediakan program internasional dan jumlah mahasiswa internasional-nya.

Pada kriteria Teaching Quality dengan bobot 20%, penilaian dari indikator rasio jumlah mahasiswa dan fakultasnya. Hasil perangkingan dapat dilihat di

co.uk.

2.7.2 Academic Ranking of World Universities (ARWU)

The Academic Ranking of World Universities (ARWU) pertama sekali diterbitkan pada bulan Juni 2003 oleh Center for World-Class Universities and the Institute of Higher Education of Shanghai Jiao Tong University, China, yang kemudian diperbaharui secara tahunan. ARWU menggunakan enam indikator untuk menentukan rangking universitas dunia, yaitu: number of alumni and staff

winning Nobel Prizes and Fields Medals, number of highly cited researchers

selected by Thomson Scientific, number of articles published in journals of Nature

and Science, number of articles indexed in Science Citation Index - Expanded and

Social Sciences Citation Index, and per capita performance with respect to the

size of an institution. Lebih dari 1000 universitas yang dinilai oleh ARWU setiap

(45)

Untuk lebih detail Wahono (2007 : 2) menjelaskan 6 faktor utama ARWU seperti dibawah ini:

1) Alumni: Total jumlah alumni yang mendapatkan penghargaan Noble

Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta meraih Field Medal di bidang matematika. Digunakan hitungan bobot

(weight) berdasarkan kebaruan tahun mendapatkan penghargaan tersebut. Semakin lama mendapatkan penghargaan, semakin kecil bobot persentase nilainya.

2) Award: Total jumlah staf saat ini yang mendapatkan penghargaan Nobel Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta

meraih Field Medal di bidang matematika. Perhitungan bobotnya sama dengan Alumni.

3) HiCi: jumlah peneliti (dosen) yang mendapatkan nilai citation tinggi (high cited researcher) alias penelitiannya banyak dikutip oleh peneliti lain, dalam 20 kategori subjek berdasarkan publikasi resmi dar

4) PUB: Jumlah artikel yang diindeks oleh Science Citation

Index-Expanded dan Social Science Citation Index

5) TOP: Persentase artikel yang dipublikasikan dalam top 20% journal

internasional dari berbagai bidang ilmu. Penentuan top 20% adalah

berdasarkan nilai impact factors dari Journal Citation Report

6) Fund: Jumlah total anggaran biaya penelitian dari sebuah universitas.

Data didapatkan dari negara dimana universitas berada dan dari institusi-intitusi pemberi dana penelitian.

Perangkingan ARWU dapat dilihat di lengkap metodologi penghitungan rangking ARWU untuk lima bidang, termasuk pembobotannya adalah seperti pada tabel di bawah:

Tabel 6: Metodologi Penghitungan Rangking ARWU

Code Weight SCI ENG LIFE MED SOC

Not Applicable Alumni of an institution winning

Not Applicable Staff of an institution winning Nobel Prizes

Gambar

Gambar 1: Popularitas Domain dan Subdomain USU
Tabel 1: Jenis-Jenis Format File
Gambar 2: Gambar Struktur Penamaan File pada Perpustakaan Digital ITB
Tabel 2: Top Search Engine
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: pertama, tata cara pengujian qanun Aceh melalui executive review belum memenuhi syarat seperti yang

Dengan pengajaran terprogram dengan tipe linier and branching yang diterapkan oleh guru Aqidah Akhlak ini, ditemukan perbedaan tingkat kemampuan di kalangan

Proses ini mencakup pengecekan limit credit client jika limit Client mencukupi maka Media Plan dapat dibuat tetapi jika sudah mendekati atau melebihi limit maka akan

[r]

Universitas Negeri

Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayar an setiap angsur an pr estasi peker jaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi kew ajiban kontr aktualnya,

(Ijtihad). Metode pendekatan masalah yuridis-normatif, jenis penelitian normative, dan tipe penelitian deskriptif analitis, dengan analisis secara kualitatif. Hasil temuan

Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata produktivitas kedelai nasional tidak mengalami perkembangan berarti dan