• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942011086 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942011086 BAB III"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah peneli-tian diskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan apakah kepala sekolah di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sudah menjalankan perannya sebagai supervisor, motivator maupun inspirator terhadap guru, staf karyawan atau personel lain di sekolah yang dipimpinnya.

Adapun lokasi penelitian adalah 14 Sekolah Dasar yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung.

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

(2)

Tabel 3.1

Daftar Guru Sekolah Dasar Kecamatan Kledung Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1 SDN Kledung 13

2 SDN Batursari 10

3 SDN Jambu 7

4 SDN 1 Kwadungan Gunung 9

5 SDN 2 Kwadungan Gunung 9

6 SDN Kruwisan 9

7 SDN Jeketro 8

8 SDN Kwadungan Jurang 9

9 SDN Petarangan 19

10 SDN Paponan 10

11 SDN 1 Tuksari 9

12 SDN 2 Tuksari 9

13 SDN Kalirejo 8

14 SDN Tlahap 14

Jumlah 143

Sumber: Papan Data Guru Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Mengingat jumlah populasi sebagai subjek penelitian tidak begitu banyak dan menurut peniliti mampu untuk dijangkau maka dalam penelitian ini semua populasi akan dijadikan subjek penelitian.

3.3

Teknik dan Instrumen Pengumpulan

Data

(3)

kuesioner untuk mendapatkan data primer dari res-ponden tentang peran kepala sekolah sebagai super-visor, motivator dan inspirator terhadap guru serta karyawan yang dipimpinnya. Kuesioner yang disusun berisi pernyataan-pernyataan yang akan diisi oleh responden, kuesioner disusun berdasarkan pengem-bangan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

Adapun kegiatan pengumpulan data dilakukan peneliti dengan mendatangi responden yaitu semua guru Sekolah Dasar yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung untuk membagikan angket serta memberikan penjelasan cara pengisian angket terse-but. Pada hari lain mendatangi responden untuk mengambil instrumen penelitian yang telah diisi dan setelah data primer dari responden terkumpul dilaku-kan pengolahan data.

(4)

Temanggung nomor 800/105/2009. Dalam penelitian ini akan mengukur tiga konsep tentang peran kepala sekolah yaitu sebagai supervisor, motivator dan ins-pirator dimana tiap konsep akan dikembangkan ke dalam sub konsep.

Dari sub konsep tersebut dijabarkan ke dalam indikator empirik yaitu berupa pernyataan-pernyataan beserta kategori jawaban. Pegukuran berarti menun-jukkan angka-angka untuk kategori jawaban dari pernyataan yang diajukan. Untuk jenis pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang dikelompokkan dalam lima kategori jawaban dengan skor 1 sampai 5. Konsep, sub konsep dan variabel empirik setiap variabel dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Konsep, Subkonsep, Indikator Empirik Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator

Konsep Devinisi Sub Konsep Indikator Empirik

Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Peran seorang kepala sekolah dalam menyusun program supervisi, melaksanakan supervisi, dan memanfaat kan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru.

Kepala Sekolah menyusun Program Supervisi

1. Kepala Sekolah menyusun program supervisi terhadap administrasi guru. 2. Kepala Sekolah

menyusun program supervisi Kegiatan Belajar Mengajar 3. Kepala Sekolah

menyusun program supervisi Bimbingan Konseling

(5)

5. Kepala Sekolah menyusun program supervisi Kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional Kepala Sekolah

melaksanakan program supervisi

1. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap administrasi guru. 2. Kepala Sekolah

melaksanakan supervisi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar. 3. Kepala Sekolah

melaksanakan supervisi terhadap kegiatan Bimbingan Konseling

4. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi Ulangan Semester atau Ulangan Kenaikan Kelas

5. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap Kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

Kepala Sekolah memanfaatkan hasil supervisi

1. Kepala Sekolah bersama guru menyediakan waktu untuk mengevaluasi hasil supervisi.

2. Kepala Sekolah menyampaikan kelebihan dan kekurangan guru dalam melaksanakan tugas melalui rapat guru.

3. Kepala Sekolah memberikan

(6)

hasil supervisi.

4. Kepala Sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk penigkatan kinerja guru.

5. Kepala sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk pengembangan

Peran Kepala Sekolah dalam mengatur lingkungan kerja (fisik), mengatur suasana kerja dan kemampuan kepala sekolah dalam

menerapkan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

Kepala sekolah mengatur lingkungan kerja fisik

1. Kepala Sekolah mengatur ruang kerjanya secara kondusif untuk bekerja. 2. Kepala Sekolah

mengatur ruang kelas secara kondusif untuk kegiatan belajar mengajar serta Bimbingan dan Konseling.. 3. Kepala Sekolah

mengatur laboratorium sekolah secara kondusif untuk kegiatan praktikum. 4. Kepala Sekolah

mengatur

perpustakaan secara kondusif untuk kegiatan belajar. 5. Kepala Sekolah

mengatur halaman sekolah/lingkungan sekolah dengan sejuk,nyaman dan teratur

Kemampuan Kepala Sekolah dalam mengatur suasana kerja.

1. Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru.

2. Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama karyawan. 3. Kepala Sekolah

menciptakan

(7)

dan karyawan 4. Kepala Sekolah

mampu menciptakan rasa aman di lingkungan sekolah. 5. Kepala Sekolah

menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara warga sekolah dengan Komite Sekolah. Kemampuan

Kepala Sekolah dalam

menerapkan prinsip penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

1. Kepala Sekolah memberikan

penghargaan kepada guru dan karyawan yang mengerjakan tugas tepat waktu. 2. Kepala sekolah

memberikan

penghargaan kepada guru dan karyawan yang berprestasi. 3. Kepala Sekolah

memberikan teguran lisan/tertulis kepada guru dan karyawan yang tidak

melaksanakan tugas dengan baik. 4. Kepala Sekolah

memberikan hukuman kepada guru dan karyawan yang melanggar aturan 5. Kepala Sekolah

melakukan

pemeriksaan daftar hadir guru dan karyawan secara teratur.

Kepala Sekolah sebagai Inspirator

Peran Kepala Sekolah dalam memberikan inspirasi atau mengilhamikepad a bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjdi tanggung jawabnya.

Kepala Sekolah visioner dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi untuk masa depan dan mampu

berkomunikasi dengan baik kepada tim.

1. Kepala Sekolah memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi untuk masa depan .

(8)

Kepala Sekolah mampu menciptakan hubungan baik antar individu dan bisa merangkul bawahan secara emosional.

1. Kepala Sekolah mampu menciptakan hubungan baik antar individu.

2. Kepala Sekolah mampu merangkul bawahan secara baik.

Kepala Sekolah sebagai

pendorong dalam pencapaian target yang akan dicapai.

1. Kepala sekolah menunjukkan arah target yang akan dicapai secara jelas. 2. Kepala sekolah

bertanggung jawab atas kinerja pribadi dan kelompok

(guru/karyawan). Kepala sekolah

memiliki prinsip dan menjadi model yang kuat dengan

melakukan hal yang prinsip secara benar dengan cara yang baik.

1. Kepala sekolah menjadi contoh dengan melakukan suatu hal dengan prinsip yang benar. 2. Kepala sekolah

menjadi contoh dalammelakukan suatu hal dengan cara yang baik

Kepala sekolah memiliki antusiasme dengan memancarkan passion dan energi yang kuat kepada

organisasi dan untuk dirinya sendiri .

1. Kepala sekolah memiliki antusiasme yang tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditangani.

2. Kepala sekolah menumbuhkan energi yang kuat kepada organisasi / sekolah yang dipimpinnya.

Kepala sekolah menjadi seorang pakar dalam memberikan arahan terhadap bawahan secara jelas dengan keahlian yang mendalam.

1. Kepala sekolah memiliki keahlian terhadap bidang pekerjaan yang ditanganinya. 2. Kepala sekolah

memberikan arahan teknis kepada

(9)

3.4

Teknik Analisis Data

3.4.1 Analisis Validitas Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk-kan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2010). Sebuah instrumen dikata-kan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara lengkap. Salah satu cara untuk menguji validitas instrumen adalah analisis butir yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir instru-men dengan skor total. Butir instruinstru-men dikatakan valid apabila terdapat korelasi yang signifikan antar skor butir dengan skor total (Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini, pengujian validitas butir/ item dilakukan dengan menggunakan program apli-kasi (software) SPSS 16.0.1 sebagai alat bantu untuk menghitung corrected item-total correlation. Untuk menentukan validitas item dalam penelitian ini meng-acu pada kriteria dari Ali (1987), yakni item intrumen dikatakan valid apabila mempunyai koefisien korelasi corrected item-total correlation di atas 0.20.

(10)

Tabel 3.3

Koefisien Korelasi Item Total Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua item dari instrumen peran Kepala Sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator memiliki koefisien korelasi (nilai r) > 0,20. Dengan demikian semua item instru-men peran Kepala Sekolah yang diteliti dinyatakan valid.

No. Item

Peran Sebagai Supervisor

Peran Sebagai Motivator

Peran Sebagai Inspirtor

Nilai r ditas Vali Nilai r ditas Vali Nilai r ditas Vali

item no 1 0.475 valid 0,500 Valid 0,314 valid

item no 2 0.427 valid 0,575 Valid 0,432 valid

item no 3 0.556 Valid 0,666 Valid 0,298 Valid

item no 4 0.568 Valid 0,734 Valid 0,440 Valid

item no 5 0.413 Valid 0,739 Valid 0,421 Valid

item no 6 0.701 Valid 0,634 Valid 0,408 Valid

item no 7 0.621 Valid 0,631 Valid 0,591 Valid

item no 8 0.659 Valid 0,641 Valid 0,652 Valid

item no 9 0.504 Valid 0,383 Valid 0,400 Valid

item no 10 0.669 Valid 0,625 Valid 0,329 Valid

item no 11 0.634 Valid 0,749 Valid 0,390 Valid

item no 12 0.620 Valid 0,774 Valid 0,511 Valid

item no 13 0.627 Valid 0,739 Valid

item no 14 0.518 Valid 0,530 Valid

(11)

3.4.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai apabila intrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama (Sukmadinata, 2010).

Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah Alpha Cronbach dengan bantuan program aplikasi SPSS 16.0.1 Kriteria untuk menentu-kan besarnya koefisien reliabilitas menggunamenentu-kan pedoman dari George dan Mallery (1995) dalam Atmojo (2009) yaitu:

α > 0,9 = sangat bagus

α > 0,8 = bagus

α > 0,7 = dapat diterima

α > 0,6 = diragukan

α > 0,5 = jelek

α< 0,5 = tidak dapat diterima

Dengan demikian instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien alpha lebih besar dari 0,70.

(12)

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor , Motivator dan Inspirator

Variabel Cronbach;s Alpha Keterangan

Kepala Sekolah Sebagai

Sopervisor 0,897 Reliabel

Kepala Sekolah Sebagai

Motivator 0,918 Reliabel

Kepala Sekolah Sebagai

Inspirator 0,787 Reliabel

Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen peran Kepala Sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator pada Tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa koefisien Alpha semuanya  > 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan tersebut reliabel.

3.4.3 Analisis Data

(13)

jawaban pilihan

banyaknya

terendah nilai

skor tertinggi nilai

skor 

 I

Berdasar lebar interval tersebut, maka tinggi rendah hasil pengukuran tiap variabel dibuat secara ordinal dalam lima kategori. Analisis deskriptif juga dilakukan dengan menentukan rata-rata perolehan nilai tiap sub konsep variabel penelitian untuk menge-tahui gambaran keadaan tiap sub konsep variabel penelitian. Skor tiap butir item diberikan secara ber-jenjang mulai dari 1 sampai 5, dengan menggunakan rumus di atas maka lebar interval dapat dihitung sebagai berikut:

Dengan menggunakan lebar interval 0,8 maka dapat disusun kategori untuk masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategori Hasil Pengukuran Variabel

Rentang Skor Kategori

4,21 – 5,00 Sangat Baik

3,41 – 4,20 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,81 – 2,60 Kurang

Gambar

Tabel 3.1
tabel sebagai berikut:
Koefisien Korelasi Item Total Peran Kepala Sekolah Tabel 3.3 sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen  Tabel 3.4 Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor , Motivator
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

Sebagai contoh temuan adalah fosil terbesar dari gading gajah purba yang ditemukan di desa Terban Jekulo kabupaten Kudus. Gading gajah purba ini panjangnya lebih dari 4 meter.

Merupakan wisata yang berhubungan dengan makanan dan minuman yang memiliki aneka cita rasa.. disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi

Diantara faktor-faktor determinan sesuai TOT yang diteliti disini, yaitu (i) tingkat leverage periode sebelumnya, (ii) nilai tangible fixed asset yang bisa dijadikan jaminan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Sebelum Tanggal Pelunasan Akhir, apabila terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa